Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)
Oleh:
Ainul Husna Heruditya
NIM: 1113033100010
semesta alam ini yang telah memberikan rahmat dan petunjuknya sehingga
kita Nabi Muḥammad saw. Telah membawa kita dari zaman kejahiliyaan menuju
akan Nur Muhammad. Selain dari itu juga, penulis ucapakan terima kasih kepada
pihak yang sudah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini, sehingga
penulisan skripsi ini alḥamdulillāh berjalan dengan baik dan lancar. Tanpa
1. Ibu Dra. Tien Rohmatin, MA selaku ketua Jurusan Aqidah Filsafat Islam,
dan Bapak Dr. Abdul Hamid Wahid, MA selaku sekertaris Jurusan Aqidah
Hidayatullah Jakarta.
menulis skripsi ini yang selalu ada dan meluangkan sebagian waktunya untuk
penulis. Terima kasih yang sangat mendalam atas dukungan semangat dan
i
3. Bapak Dr. Asep Muhammad Romly, M.Hum sebagai Dosen Penasihat
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen khususnya Jurusan Aqidah Filsafat Islam,
Ushuluddin.
5. Prof. Dr. Ridwan Lubis, Prof. Dr. Aziz Dahlan, Prof. Dr. Mulyadhi
Kartanegara, Pak Muthalib, Pak Nanang Tahqiq, Pak Fariz Pari, Pak
Suryadinata, Pak Syaiful Azmi, Pak Moqsith, Pak Harun dan Ibu Siti
Nadroh. Terima kasih untuk semua inspirasi, nasehat dan kebaikan dalam
8. Orang tua tercinta yakni (Alm) Bapak Heru Sutarto, Bunda Mardianah
S.pd, Papi Edy, Bapak Sholeh, Ayah Naufal, Tua Aji Ali, Eyang Darfiah,
Mbah Sutarno, Aji Seo, Raden Said, Raden Soegianto, Daeng Said, Daeng
Mbora, H. Muhidin, atas kasih sayang dan doa yang tak henti
ii
9. Kawan-kawan seperjuangan di Aqidah Filsafat Islam, Perbandingan Agama,
Tafsir Hadis angkatan 2013 yang telah mau berbagi ilmu pengetahuan baik di
kuat.
10. Sahabat belajar dan diskusi Juliandi, Bram Ardianto, Andhika, Aulia
Dzakiyu, Kolik Khoirudin, Robby Muhammad, Faisal Fath Junaidi, Jaenal, Nita
Nurningsih, Fahad. Terima kasih untuk cinta kasihnya, menjadi spirit untuk
penulis.
Indonesia, Light Givers, Belajar Luar Sekolah, Super Practitioner dan Teater
Harapan penulis, semoga skripsi yang penulis buat ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan masyarakt pada umumnya. Oleh sebab itu, kritik dan
Penulis
iii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Padanan Aksara
ب b be
ت t te
ث ts te dan es
ج j je
خ kh ka dan ha
د d de
ر r er
ز z zet
س s es
ش sy es dan ye
غ gh ge dan ha
ف f ef
iv
ق q ki
ك k ka
ل l el
م m em
ن n en
و w we
ھ h wa
ء apostrof
ي y ye
Vokal Tunggal
ﹷ a fatẖah
ﹻ i kasrah
ﹹ u ḏammah
Vokal Rangkap
ﹻي ai a dan i
ﹹو au a dan u
Vokal Panjang
v
إى î i dengan topi di atas
Kata Sandang
Syaddah (Tasydȋd)
Syaddah atau tasdȋd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda (ﹽ ), dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,
yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi,
hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak
setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya, kata
الضرورۃtidak ditulis aḏ-darûrah melainkan al-darûrah.
Ta Marbûṯah
Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûṯah terdapat pada
kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf
/h/ (lihat contoh 1). Hal yang sama juga berlaku jika ta marbûṯah tersebut
diikuti oleh kata sifat (naʹt) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta marbûṯah
tersebut diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi
huruf /t/ (lihat contoh 3).
1 طريقة ṯarîqah
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................ iv
ABSTRAK .............................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakanga Masalah ............................................................ 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 6
D. Metode Penelitian ....................................................................... 8
E. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 10
F. Sistematika Penulisan .................................................................. 10
viii
1. Pengertian Meditasi ......................................................... 34
2. Sikap Tubuh Untuk Meditasi ......................................... 47
3. Manfaat Meditasi ............................................................. 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 74
B. Saran-Saran ................................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
dan mental dalam menghadapi tantangan zaman pun banyak yang bergeser dari
mengenali diri sendiri menjadi alasan dalam kuatnya menghakimi sesuatu, tidak
memiliki pengendalian diri dalam merespon suatu kejadian atau masalah akan
keselarasan dalam diri dan alam semesta. Dimana dengan berbagai formula yang
beliau ajarkan lewat meditasinya kita bisa memilih yang sesuai dengan diri kita,
dengan menjadikan meditasi yang beliau ajarkan sebagai laku dalam kehidupan,
kita bisa lebih menerima kesunyataan atau kenyataan dalam hidup serta
ke dalam diri sendiri, sehingga belajar menerima keadaan diri sendiri, memahami
1
2
makna kehadiran diri sendiri serta orang lain, merasa utuh dan bisa berbagi kasih
wawasan tasawuf tentang meditasi. Serta kita bisa kembali menghayati makna
filosofis dan belajar mengikuti laku leluhur yang membawa pada kepolosan
murni, rasa yang selaras dengan semesta sehingga bisa berbagi kebaikan dan kasih
sayang. Penelitian baru-baru ini tentang meditasi yang dilakukan sebelum proses
belajar di mulai banyak menunjukkan dampak baik dari meditasi seperti suasana
kelas tidak ricuh, anak-anak tenang dan meningkatnya konsentrasi saat belajar
serta apa bila anak-anak melakukan kesalahan mereka cepat menyadari untuk
1
Istilah-istilah tersebut biasanya dipakai dalam studi antropologi dalam menjelaskan
tentang hubungan antara berbagai kebudayaan, atau menggambarkan saling mempengaruhi satu
kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Koentjaranigrat, Pengantar Antropologi (PT Aksara
Baru, 1985),h.240-287.
2
Dadang Kahmad, Sosiologi Agama (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000),h. 96.
3
Hendropuspito, Sosiologi Agama (Yogyakarta: Kanisius, 1983),h.7.
3
mereka yang menempuh jalan spiritual, seperti sufi. Dalam Islam meditasi
diajarkan dalam tasawuf.5 Namun banyak manusia yang melupakan bahwa kita
adalah mahluk spiritualitas. Jadi meditasi merupakan jalan memurnikan diri, bisa
dilakukan oleh siapapun yang bertujuan mencari makna kehidupan dan menuju
Rasa Sejati. Meditasi atau Samadhi dalam agama Buddha bukan bertujuan
gejolak emosi dan salah paham dengan keadaan yang hadir. Membuat manusia
terpuruk dan terhambat untuk maju menuju kualitas yang lebih baik. Ada banyak
menghidupkan suatu kearifan dari tradisi lokal dan kebudayaan yang ada di
4
Dadang Kahmad, Sosiologi Agama,h. 47.
5
Sudirman Tebba, Meditasi Sufistik (Tangerang: Pustaka irVan, Oktober 2007),h.1.
6
Oka Diputhera, Meditasi II: Pendidikan Tinggi Agama Buddha ( Jakarta: Vajra
Dharma Nusantara, 2004),h.1.
7
Misbah Yazdi, Buku Daras Filsafat Islam: Orientasi ke Filsafat Islam Kontemporer
(Jakarta: Shadra Press, 2010),h.91.
4
Nusantara, membuat kita kembali belajar pada kehidupan primitif para leluhur,
kebahagaian mereka dengan cara sederhana, hal tersebut sangat berbeda dengan
kondisi kita di era globalisasi yang seharusnya dengan semakin canggih teknologi
dan semua serba maju kita bisa menemukan kebahagiaan. Tetapi kita terjebak
dengan ilusi, kebahagiaan semu serta keruwetan pikiran yang bisa kapan saja
untuk hadir sepenuhnya, saat ini, detik ini dan menyadari setiap tarikan serta
pikiran jernih.
Ditinjau dari sejarah peradaban pada masa dulu, di pulau Jawa yang
merupakan poros nusantara, ada dua etnis utama: Jawa dan Sunda. Sejatinya Jawa
dan Sunda bukanlah nama etnis yang secara seklek terpisah sejak dulu. Penghuni
pulau Jawa pada dasarnya berasal dari etnis yang sama, sesama keturunan Hyang
Surya Bagaskara. Sesungguhnya orang-orang yang dilabeli Jawa dan Sunda itu
satu. Kata Jawa dan Sunda lebih menggambarkan kondisi kesadaran atau capaian
laku, bukan nama etnis. Lebih jelasnya Jawa merupakan sikap hidup selaras
dengan titah dari Gusti Kang Murbeng Dumangdi (Tuhan Yang berkuasa atas
Segala Keberadaan).
Demikian pula kata Sunda juga bukanlah nama etnis. Kata Sunda
ketika dikaitkan dengan kawasan, yaitu tatar Sunda atau nusantara kuno, merujuk
5
kecemerlangan, merujuk pada karakter terang dan menerangi yang melekat pada
Matahari. Berdasarkan pengertian itu, sejatinya Jawa dan Sunda adalah keadaan
jiwa yang saling berkaitan. Mereka yang Njawanilah yang bisa Nyunda. Mereka
yang telah mengerti hidup apa adanya, yang kemudian bisa menjalani hidup
kita akan mulai menyelami samudera keaslian diri menuju suwung. Yang akan
membawa kita selalu selaras dengan semesta. Konsep pemikiran Setyo Hajar
8
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara Kuno (Tangerang Selatan:
Javanica, November, 2016),h.100-102.
9
Simuh, Mistik Islam Kejawen Raden Ngabehi Ranggawarsita: Suatu Studi Terhadap
Hidayat Jati (Jakarta: UI Press, 1988),h.2.
10
Simuh, Islam dan Pergumulan Budaya Jawa (Jakarta: Teraju, 2003),h.81.
6
jauh tentang konsep pemikiran Setyo Hajar Dewantoro. Untuk tujuan dimaksud
dilakukan supaya tidak melebar pada kajian lainnya. Dalam penelitian ini,
Kebatinan Jawa) ?
Tujuan:
3. Selain itu juga, tulisan ini guna melengkapi salah satu persyaratan
Manfaat:
Indonesia.
8
D. Metode Penelitian
melalui berbagai literatur, baik sekunder maupun primer. Dalam hal ini, sumber-
skripsi dan artikel dari internet yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun
pendekatan studi kasus, yaitu penelaahan terhadap suatu kasus secara mendalam,
kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati.”12
11
Sanafiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: CV. Rajawali, 1992),
h.22.
12
Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2000), Cet. 1, h.3.
9
adalah buku karya Setyo Hajar Dewantoro yang berjudul MEDSEBA: Meditasi
Nusantara Kuno dan SUWUNG: Ajaran Rahasia Leluhur Jawa.. Untuk sumber
dan artikel dari internet yang membahas tentang Meditasi. Buku Meditasi,
Buku Mantara, Inisiasi, Meditasi dan Yoga, karangan Swami Veda Bharati. Buku
(HIPIUS).
13
Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), Cet. 1,
h.135.
10
E. Tinjauan Pustaka
Sebagai suatu upaya penelitian ilmiah, agar tidak ada atau terjadinya
penelitian. Maka tinjauan pustaka atau studi kepustakaan ini menjadi suatu yang
harus dijalani dalam penelitian ilmiah ini, guna mendapatkan hasil penelitian yang
murni (orisinil) dari obyek penelitian yang dijalani. Adapun setelah penulis
melakukan tinjauan pustaka ini, maka penulis menyatakan penelitian ini baru
pertama kali dibahas oleh penulis dan penulis tidak menemukan hasil penelitian
dalam bentuk skripsi, dengan tokoh atau obyek penelitian yang sama di
F. Sistematika Penulisan
penulis membuat pembahasan yang terdiri dari lima bab, setiap bab terdiri dari
subbab yakni sebagai berikut: Bab pertama, pendahuluan. Dalam bab ini, penulis
mengapa penulis tertarik untuk mengangkat topik ini, batasan dan rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka dan
sistematika penulisan.
pemikiran serta karyanya. Bab tiga, tinjauan tentang filsafat kebatinan, subbab
11
terdiri dari: pengertian kebatinan, kebatinan jawa, Islam dan tradisi kebatinan.
hingsun, rasa sejati, tuntunan laku kedjawen Sayekti dan sejarah meditasi Setyo
Hajar Dewantoro. Bab lima, penutup. Dalam bab ini, penulis membuat
Setyo Hajar Dewantoro anak pertama dari lima bersaudara, anak dari bapak Heru Santos
Sultan Hamengku Buwono II. 2 Kyai Rangga Pranadirja (leluhur garis ke 6)
adalah salah satu senopati pangeran Diponegoro yang meninggal dalam
perang melawan Belanda di Kranggan, Temanggung. Dari pihak ibu,
leluhur beliau menjadi kuwi di Wangkelang, Cirebon. Salah satunya dikenal
dengan nama Ki Buyut Karta (leluhur garis ke 5).
Setyo Hajar Dewantoro lahir di Magelang, 13 Juli 1974, tepatnya di
kaki Gunung Tindar yang sering dikatakan sebagai pusat spiritual tanah
Jawa. Setyo Hajar Dewantoro memiliki kegemaran bermain sepak bola,
berpetualangan naik sepeda, suka mencari ikan Cupang, kegemaran bermain
sepak bola masih dilakukan sampai masa SMA, lalu kemudian mulai
menekuni seni teater dan mengikuti organisasi keteateran dengan sangat
serius. Semenjak SMA kelas 3 beliau mendadak sholeh, dengan banyak
berdiam diri di mesjid dan bergabung dengan ukm teater yang ada di
sekolah.3 Beliau pernah juga bekerja sebagai manager program di Fahmina
Institute, direktur di The Grage Institute, manager program di Women Crisis
Center Mawar Balqis, menjabat sebagai direktur Madrasah Terpadu Tunas
Cendekia, wartawan, dan staf ahli untuk sekretaris Ditjen Pendidikan Islam
kementria agama (2008-2012).4
12
13
menemukan jati diri sebagai manusia yang lahir dan hidup di Nusantara.
Saya lalu menjadi sangat bersemangat menggali kembali berbagai ajaran
spiritual yang tumbuh di Nusantara ini, termaksud ajaran spiritual Jawa.5
5
Setyo Hajar Dewantoro, Medseba: Meditasi Nusantara Kuno (Tangerang Selatan:
Javanica, November, 2016),h.13.
6
Kaweruh (bahasa Jawa): pengetahuan.
7
Air Perwitasari: Kesejatian di dalam diri.
8
Setyo Hajar Dewantoro, Medseba: Meditasi Nusantara Kuno,h.13.
9
Setyo Hajar Dewantoro, Medseba: Meditasi Nusantara Kuno,h.13-14.
14
kebijaksanaan yang pernah beliau raih dalam kehidupan masa lalu secara
bertahap bisa muncul kembali.10
Namun fase ini belum membawa saya pada pengertian yang utuh
terhadap realitas diri, realitas tuhan dan realitas hidup. Namun, beliau
memang punya tekad kuat untuk mengerti kesejatian. Maka, beliau terus
bergerak dan mencari. Beliau tak segan untuk belajar dari siapapun dan
tentang apapun. Beliau benar-benar berhasrat menemukan jawaban-jawaban
atas misteri-misteri kehidupan yang belum sepenuhnya terungkap. Dan
rupanya, sang Penyelenggara Hidup ini punya cara unik untuk menunjukkan
kasihNya. Tuhan Yang Maha Pengasih kemudiaan mempertemukan saya
dengan orang-orang yang memberikan peta untuk bertemu dengan Diri
Sejati dan Guru Sejati. Dengan peta jalan itulah beliau dengan tekun
menjalani laku penjernihan dan penyandaran. Dan terjadilah momen ketika
beliau bisa menyaksikan realitas Dewa Ruci atau Diri Sejati. Di dalam diri
itu terjadi pada 2015. Dan pada tahun yang sama, dalam sebuah meditasi,
realitas jagat raya dan sumber keberadaan dari jagat raya itu tersingkap
dalam mata batin saya.11
10
Setyo Hajar Dewantoro, Medseba: Meditasi Nusantara Kuno,h.14.
11
Setyo Hajar Dewantoro, Medseba: Meditasi Nusantara Kuno,h.14.
12
Vibrasi, Vibration: Gelombang.
13
Setyo Hajar Dewantoro, Medseba: Meditasi Nusantara Kuno, h.12-16.
14
Hasil wawancara pribadi dengan Setyo Hajar Dewantoro, Minggu, 28 Mei 2017.
15
Crisis Center Mawar Balqis, menjabat sebagai direktur Madrasah Terpadu Tunas
Cendekia, wartawan, dan staf ahli untuk sekretaris Ditjen Pendidikan Islam
kementria agama (2008-2012).15 Namun saat ini beliau hanya berfokus pada
meditasi yang beliau beri nama Medseba di berbagai daerah-daerah dan kota-kota
pada pemahaman yang akan membentuk keunikan dari laku dalam meditasi yang
baik.
15
Hasil wawancara pribadi dengan Setyo Hajar Dewantoro, Rabu, 5 April 2017.
16
Hasil wawancara pribadi dengan Setyo Hajar Dewantoro, Rabu, 5 April 2017.
17
Hasil wawancara pribadi dengan Setyo Hajar Dewantoro, Kamis, 8 Juni 2017.
16
Karya-Karyanya:
2012.
tahun 2016.
tahun 2017.
1. Ruwatan Intelejensia.
3. Mangening.
18
Hasil wawancara pribadi dengan Setyo Hajar Dewantoro, Rabu, 5 April 2017.
BAB III
A. Pengertian Kebatinan
mistik, sufi. Ilmu kebatinan ini disebut juga dengan ngelmu hakekat, ngelmu
sejati, yaitu ilmu yang berusaha mencari hakekat hidup, hakekat manusia, hakekat
Tuhan dan segala yang bersangkutan dengan metafisika (alam gaib). Apa yang
akhir ialah apa yang dalam bahasa Jawa di sebut manunggaling kawulo Gusti
(bersatunya mahluk dengan khalik). Sedangkan jalan untuk mencapai tujuan itu
1
Ridin Sofwan, Menguak Seluk Beluk Aliran Kebatinan: Kepercayaan Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa (Semarang: CV Aneka Ilmu, 1999),h.17.
17
18
yang berdasarkan kekuatan gaib (Super Natural) yang mencari dan ingin
manusia itu sendiri, batin berada pada titik ego manusia. Menurut Prof. M.M
Jayadiguna:” Kebatinan memuat empat unsur penting yaitu: ilmu gaib, union
pada tahun 1956, telah diputuskan dan diramaikan suatu definisi kebatinan
sebagai berikut: “ Kebatinan ialah sumber azaz dan Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa untuk mencapai budi luhur guna kesempurnaan hidup.” Menurut hemat Prof.
Dr. H. M. Rasyidi, definisi Kebatinan sebagai : “Sumber asas dan Sila Ketuhanan
Yang Maha Esa untuk mencapai budi luhur guna kesempurnaan hidup”, adalah
Ketuhanan Yang Maha Esa, akan tetapi: Ketuhanan Yang Maha Esa-lah yang
2
M Rasyidi, Islam dan Kebatinan (Jakarta: PT Bulan Bintang,1967),h.63-66.
3
Suwardi Endraswara, Kebatinan Jawa dan Jagad Mistik Kejawen (Yogyakarta:
Lembu Jawa, 2011), h.180.
4
M Rasyidi, Islam dan Kebatinan,h.105-106.
19
B. Kebatinan Jawa
tersebut yang paling dominan adalah dengan agama Islam. Ajaran kejawen
Tuhan. Mereka memang ada yang enggan menggunakan semedi atau meditasi
dalam berhubungan dengan Tuhan, namun lebih senang melalui olah rasa dan
sujud pasrah. Sikap semacam ini dilandasi rasa berserah diri (Sumarah)
5
Kedjawen (bahasa Jawa) adalah sebuah kepercayaan atau mungkin boleh dikatakan
agama yang terutama dianut di pulau Jawa oleh suku Jawa dan suku bangsa lainnya yang menetap
di Jawa.
6
Abdurrazak Naufal Abas, Analisa Terhadap Tasawuf Jawa Sunan Kalijaga. (Skripsi
S1 fakultas Ushuluddin. Universitas Islam Negri Jakarta, 2013),h.26.
7
Abdurrazak Naufal Abas, Analisa Terhadap Tasawuf Jawa Sunan Kalijaga,h.27.
8
Suwardi Endraswara, Mistik Kejawen: Sinkritisme, Simbolisme, dan Sufisme Dalam
Budaya Spiritual Jawa ( Yogyakarta: Narasi, 2003), Cet.I, h. 31.
20
ngelmu tingkat tinggi. Yakni, ngelmu leluhur yan telah mentradisi. Pada
kebatinan, terdapat pula konsep “ Sang Guru Sejati” pola ajaran demikian ada
maka jiwa seseorang itu akan selalu tentram. Dibalik badan jasmani manusia
yang kasar terdapat “rasa”, yang merupakan “aku” yang sebenarnya dari
manusia, dan sekaligus manifestasi Tuhan dalam diri manusia. Oleh karena
itu dasar pikiran yang asasi bagi golongan kebatinan kalangan priyayi ialah
9
Simuh, Sufisme Jawa: Transformasi Islam ke Mistik Jawa ( Yogyakarta: Yayasan
Bintang Budaya, 1995), Cet. I,h. 111.
10
Kebatinan Jawa Dan Jagad Mistik Kejawen (Yogyakarta: Lembu Jawa, 2011),h. 41-
60.
21
kenyataan tersebut.11
dari unsur sinkretisme, hidup senantiasa selalu berubah dan berbenah diri.
godaan dan hidup akan jernih. Mistik kebatinan tidak lain merupakan upaya
sekaligus menjadi pemilih atas takdir yang akan dijalaninya. Praktek mistik
teosofis dan mistik, adalah gejala umum yang selalu menuju pada
11
Suwardi Endraswara, Kebatinan Jawa Dan Jagad Mistik,h.62.
22
melihat bahwa semua yang hadir sudah begitu adanya, melihat dari sudut
yang lebih tinggi sehingga bisa memahami apa yang terjadi. Kebahagiaan
kebatinan mempelajari tempat manusia dalam dunia dan dunia kosmos. Itu
didasarkan atas keyakinan akan adanya kesatuan hakiki antara segala yang
ada. Bisa juga dikatakan sebagai semuanya sudah terhubung secara otomatis
dengan segala yang ada. Setiap yang hidup berkewajiban moral menciptakan
harmoni antara aspek-aspek lahir dan aspek-aspek batin dari hidup ini, dalam
arti bahwa yang batin menguasai dan mengendalikan yang lahir. Kesadaran
diri secara kosmis, akan membangunkan nalar dan rasa, sehingga mudah
kecuali hanya dihayati dengan rasa. Untuk mencapai realitas tertinggi, pelaku
12
Suwardi Endraswara,Kebatinan Jawa Dan Jagad Mistik Kejawen,h.141-144.
23
mengalami tersingkapnya rahasia ada atau untuk bebeas sama sekali dengan
berupa pencarian pribadi ini. Dalam lakon Bima Suci atau Dewa Ruci, secara
memikat digambarkan usaha pribadi Bima untuk menemukan air suci yang
kebatinan dianggap harus menyusuri jalan yang sunyi dan berbahaya, penuh
dengan ilusi dan dualitas yang akan membawanya kepada pengungkapan dan
dihayati secara batin, dengan olah rasa, laku mistik yang begitu panjang dan
kawuda Gusti). Untuk mencapai ini orang harus, mengatasi belenggu yang
13
Suwardi Endraswara,Kebatinan Jawa Dan Jagad Mistik Kejawen,h.146.
24
menempatkan diri terdalam, “aku sejati” (ingsung sejati), pada pusatnya pusat
pertumbuhan batin.14
ajaran kebatinan merupakan perwujudan dari ajaran yang sudah ada pada
ajaran dari agama-agama tersebut diambil disana sini yang cocok, kemudian
mayoritas sebagai orang Islam yang kadar keislamannya masih dangkal maka
gerakan kerohanian yang berupaya ikut membina budi pekerti luhur atas dasar
14
Suwardi Endraswara, Kebatinan Jawa Dan Jagad Mistik Kejawen,h.187-188.
25
kebatinan adalah inti sari dari falsafah orang Jawa yang disebut “ngelmu
kedjawen,”16 atau apa yang oleh Koentjaranigrat disebut sebagai agama Jawi,
yaitu warisan dari agama Islam orang Jawa yang bersifat sinkretis yang masih
telah ada sejak abad 16-17 M, terdapat dalam kesusastraan suluk yaitu
kesusastraan suluk yang bersifat sinkretis dan mistik itu pada akhir abad 18
rasa, hidup gotong royong, jujur, narimo, penghindaran nafsu, kesucian jiwa,
15
Ridin Sofwan,Menguak Seluk Beluk Aliran Kebatinan: Kepercayaan Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa,h.14.
16
Niels Mulder, Kepribadian Jawa dan Pembangunan Nasional ( Yogyakarta: Gaja
Mada University Press, 1973).h, 14.
17
Koentjaranigrat, Kebudayaan Jawa ( Jakarta: Balai Pustaka, 1984).h, 311-312.
26
Gusti.18
langkah untuk mencari arti kehidupa manusia, asal-usul, tujuan akhir, dan
dinamakan falsafah hidup Jawa. Yakni suatu sikap hidup yang bertujuan
lebih sempurna adalah setelah manusia ajal. Jika manusia mampu manunggal,
ia akan “sakti” maksudnya apa yang dikehendaki dan dikatakan akan terjadi
18
Ridin Sofwan,Menguak Seluk Beluk Aliran Kebatinan: Kepercayaan Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa,h.22-23.
27
seketika. Dalam kaitan ini, Tuhan tetap theis, bukan kosong atau awang-
uwung atau manusia itu sendiri. Tuhan tetap Tuhan, begitu pula manusia.
tak terbatas (infinity) bagi yang pernah mengalaminya. Pengalaman ini dapat
tentang konsep memayu hayuning bawana. Yakni tokoh Arjuna yang bertapa
hidupnya, kepekaan hati yang bersih ini akan menjadi modal penyeimbang
dan penghayatan hidup yang mendalam. Dalam kata lain melalui konsep
kosmos. Hal ini berarti bahwa prinsip harmoni memang penting demi
tegaknya keselamatan dunia. Dalam hal ini mistikawan secara sadar tetap
khusuk. Yang dimaksud makhluk, tidak terbatas pada makhluk hidup saja,
makhluk halus yang ada di sekitar manusia. seluruh makhluk tersebut adalah
komponen hidup yang harus dijaga dan diselamatkan agar tercipta harmoni
dunia.19
itu adalah orang yang memiliki sifat-sifat luhur pada masa hidupnya dan setelah
meninggal mereka itu selalu dihubungi oleh orang-orang yang masih hidup
adalah sosok yang arwahnya berada dalam alam ruhani yang dekat dengan Yang
19
Suwardi Endraswara, Mistik Kejawen: Sinkretisme. Simbolisme, Sufisme dalam
Budaya Spiritual Jawa,h. 33-40.
20
M.B. Rohimsyah. AR, Siti Jenar Cikal Bakal dalam Kejawen Pergumulan Tasawuf
Versi Jawa ( Surabaya: Pustaka Agung Harapan, 2006),h. 163.
29
Jawa terbagi menjadi dua, yaitu kelompok santri dan kelompok abangan.
Jawa. Di Jawa Tengah bagian Selatan, misalnya pergulatan santri dan abangan
membagi struktur masyarakat Jaa menjadi tiga bagian, yaitu masyarakat abangan,
priyayi, dan santri. Klasifikasi masyarakat Jawa ini merupakan hasil penelitian
dia di daerah Mojokerto Jawa Timur. Dalam hal ini beliau berkata:
didukung oleh golongan priyayi, yaitu golongan keluarga istana dan pejabat
abangan lapisan atas, yakni orang-orang Islam yang kurang mengetahui ajaran-
ajaran Islam dan oleh karenanya tidak mengamalkan syariat Islam. Mereka masih
21
Abdurrazzak Naufal Abas, Analisa Terhadap Tasawuf Jawa Sunan Kalijaga,h.24.
30
priyayi ini, tidak ada bedanya antara Yang Mutlak (Tuhan) dengan manusia.
kesungguhan usaha manusia. Sedangkan dalam mistik Islam, jelas bahwa Tuhan
Islam yang mungkin sesuai dengan penghayatan mereka, seperti istilah al fana, al
Penghulu istana Demak itu adalah Sunan Geseng, saudara seperguruan Syeh Siti
Sultan Trenggono dari putrinya yang tertua yaitu Jaka Tingkir atau Mas Karebet
adalah dari golongan Islam kejawen. Disamping sebagai menantu Sultan, dia
Kebo Kenanga. Dia juga termaksud salah seorang murid Syeh Siti Jenar.
dengan Arya Penangsang, dan kemudian ia dikukuhkan sebagai sultan pada tahun
22
Sufa’at M, Beberapa Pembahasan Tentang Kebatinan (Yogyakarta, Penerbit Kota
Kembang,1985),h. 43-44.
23
Ridin Sofwan, Menguak Seluk Beluk Aliran Kebatinan: Kepercayaan Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa,h.10.
31
ibukota kerajaan kemudian di pindah dari Demak ke Pajang, sebab disana banyak
pusat kerajaan Islam itu terjadi pada tahun 1568. Penggeseran ini menyebabkan
diusahakan atas prakarsa Ki Ageng Pengging (Ki Kebo Kenanga), ayah dari Jaka
Tingkir.
tradisional dan feodal. Keadaan itu tetap berlangsung ketika pusat pemerintahan
bergeser lagi ke Mataram dan mencapai puncaknya pada zaman Sultan Agung
kepercayaan lama dalam suatu rumusan falsafah kejawen dalam kitab Sastra
Gending. Terjadilah polarisasi kehidupan saat itu, disatu pihak ada kelompok
ulama atau orang-orang yang murni menjalankan syari’at Islam (disebut mutian),
dan dilain pihak terdapat bangsawan dan prajurit Islam yang masih melaksanakan
proses Islamisasi, Islam yang bercorak mistik seakan hanya berbeda sedikit pada
24
Hamka, Sejarah Umat Islam IV (Jakarta: Bulan Bintang, 1976),h. 166-287.
32
bangsa Indonesia hampir 15 abad. Hal itu antara lain karena Islam di Indonesia
dan di Jawa khususnya terputus dari pusat ortodoksinya di Mekkah. Sejak akhir
abad 18 sampai dengan menjelang pertengahan abad 19, isolasi Islam Indonesia
dari pusat pancarannya di Timur Tengah mulai pecah. Pada masa itu, dengan
lainnya yang pergi naik haji ke tanah suci Mekkah. Diantara mereka banyak yang
bermukim beberapa lama disana dan menerima pengajaran Islam lebih murni,
tempat pengajian Al-Qur’an, mereka memberi motivasi baru mengenai isi Islam
yang berbeda semangatnya dari ilmu tasawuf yang pantheistis dan polytheistis.
Dan para santri mulai melihat serta menyadari diri sebagai wakil minoritas iman
yang benar dalam rimba kebodohan dan tahayul. Sementara itu dari Hadramaut,
datang pula pedagang Arab dalam jumlah yang selalu banyak untuk menetap di
Indonesia dan menyiarkan ortodoksi Islam di Mesir dan India bergabung untuk
muslim. Dan dengan didirikannya Serikat Islam yang kemudian diikuti oleh
Sebagai akibat dari munculnya ortodoksi ini maka pesantren mulai bisa
yakni santri tadisionalis di desa-desa yang didukung oleh kyai dan ulama, dan
33
yang lain adalah santri reformis, di kota-kota yang di dukung oleh para pegawai
bangun pula semangat keberagaman kejawen. semangat ini yang kemudian pada
masa sesudah kemerdekaan, dengan di dorong pula oleh reaksi terhadap arus
mempertahankan apa yang dianggap sebagai nilai asli Jawa. Sekalipun “kebatinan
Jawa” ini terasa menonjol sekali dalam kehidupan bangsa Indonesia, namun tidak
dapat disangkal bahwa kebatinan bukan saja muncul di Indonesia. Namun secara
historis sebelum kemerdekaan kebatinan telah ada, bahkan dapat dikatakan sejak
bila kita tilik sampai ke dalamnya tidak ada di antara kaum kebatinan itu
tasawuf ajaran Imam Ghazali dengan ilmu mistik Hindu dan ajaran cinta Kristen,
25
Ridin Sofwan, Menguak Seluk Beluk Aliran Kebatinan: Kepercayaan Terhadap
Tuhan Yang Maha,h.11.
26
Suwardi Endraswara,Kebatinan Jawa Dan Jagad Mistik,h.166-176.
BAB IV
1. Pengertian Meditasi
meditasi karena ingin menemukan kesejatian. Tahun 2008 adalah tahun dimana
beliau benar-benar merevolusi hidupnya. Ada suatu kejadian yang ekstrim, satu
kehidupan yang berat dan itu memaksa untuk menemukan jawaban, suatu subuh
mendapat bisikan dari dalam hatinya untuk kembali ke tanah kelahiran. Beliau
dalang, pakde beliau mempunyai asisten bernama Romo Pujiyono yang ahli
kebatinan. Pakde itu yang memberikan petunjuk awal kepada beliau mesti
1
Hasil wawancara pribadi dengan Setyo Hajar Dewantoro, Rabu, 5 April 2017.
34
35
Boyolali, semenjak itu selalu ada bisikan terus untuk menemukan kesejatian lewat
Sulawesi, sampai keberbagai tempat di Jawa. Antara Maret dan April tahun 2016
beliau membuka pelatihan dan diberi nama MEDSEBA di berbagai kota sering
diadakan, beliau mengadakan kegiatan yang sifatnya informal dan formal. Kalau
mengikuti kegiatan beliau kalau dari sisi agama macam-macam, ada Muslim,
Buddha, Katolik serta terdiri dari berbagai kalangan ada yang dari pengusaha,
pengalaman pribadi, belajar meditasi yang sudah ada di Nusantara ini sudah
lama. Ketika mendapat kegunaan dari laku yang beliau praktekan kemudian beliau
eksperimen dari eksperimen itu bisa muncul tehnik-tehnik baru dan beliau namai
bernama Josono yang hidup di kawasan Kediri, Jawa Timur dan banyak
36
Hosoko Djowo dan dituliskan dalam berbagai layang atau serat. Apa yang beliau
pelajari dari manuskrip kuno Gunung Klothok itu menjadi sumber data tambahan
dari laku yang beliau ajarkan. Meditasi Nusantara ini memiliki perbedaan dengan
meditasi lainnya dimana lebih banyak mempraktekan meditasi yang fokus di pusat
terhubung dan tertuntun oleh diri sejati nya. Diri sejati ini sebetulnya adalah
esensi dari jiwa manusia itu sendiri. Kita menyadari penuh bahwa keberadaan diri
kita ini punya banyak dimensi, punya banyak lapisan-lapisan. Pada lapisan paling
dalam, sejatinya setiap manusia itu mengejahwantahkan diri Tuhan itu sendiri.
Dalam bahasa agama disebut sebagai roh kudus, dalam bahasa Jawa disebut
yang dalam bahasa kekinian disebut sebagai diri sejati. Ketika seseorang sudah
tertuntun oleh diri sejatinya, bisa menjalani hidup dengan murni, tahu mana jalan
hidup yang membawa pada kesukacitaan, bahagia yang hakiki. Di zaman ini
meditasi beliau bisa menjadi solusi karena meditasi ini akan membuat orang
Sementara akar konflik pada masa kini adalah keakuan yang meninggi, yang
kedua meditasi ini membawa kita itu menjadi harmoni dengan alam semesta atau
pun yang welas asih tidak hanya pada manusia, tetapi pada alam ini sendiri.
37
istilah Kebatinan Jawa muncul belakangan, yang disebut kedjawen juga muncul
leluhur kita ribuan tahun silam, tetapi pada intinya ini sebuah keautentikan. Ini
tidak ada pengaruh apapapun ia sudah ada sejak zaman dahulu. Orang-orang
sekarang yang mengembangkannya tentu saja tidak bisa menutup diri dari
mengatakan tidak ada hubungannya. Kalau kemiripan mungkin saja ada, beliau
pernah belajar tasawuf tetapi tidak pernah menjadikan pelajaran itu sebagai bagian
jadi kita menata jiwa kita semakin jernih sampai pada titik kita juga menata
kondisi fisik. Fisik kita dan termaksud kita menata aspek finansial kita. Jadi begitu
seseorang terhubung dengan Guru Sejati nya. Diri Sejatinya, maka akan ada
penataan yang utuh. Yang tadinya sakit itu dituntun untuk menjadi sehat, yang
tadinya kurang bahagia dituntun menjadi bahagia, yang tadinya galau menjadi
damai. Sampai pada yang sifatnya masa depan, bagaimana kita bisa
singkatan dari meditasi sehat dan bahagia. Jadi kalau orang sudah terhubung
dengan diri sejatinya atau terhubung dengan energi Ilahiahnya, terhubung dengan
kecerdasan paling tinggi dalam dirinya otomatis akan tertata kehidupannya, akan
sehat secara fisik, sehat secara mental, sehat secara finansial dan otomatis dengan
begitu akan menemukan kesukacitaan, atau dibalik, jadi orang dibawa pada
38
penyadaran untuk menerima hidup ini apa adanya. Sehingga bisa bahagia dengan
dirinya sendiri dan ketika itu terjadi, jadi bisa menata semua aspek kehidupannya,
beliau itu hanya formulasi mengikuti aksara, jadi jangan disamakan dengan aliran
tehnik seperti: (1). tehnik penyadaran napas, (2). tehnik meditasi air suci, (3).
tehnik meditasi api suci, (4). tehnik meditasi terhubung Guru Sejati, (5). tehnik
selaras dengan bapak angkasa dan ibu tertinggi, (6). tehnik gerak rasa, (7). gerak
langit, (8). magnetisme (penarik rezeki). Dalam sesi belajar meditasi, beliau
tidak mengajarkan seseorang untuk menjadi seperti diri beliau. Beliau hanya
membuat orang untuk mengenali dirinya dan pola yang pas untuk dirinya. Atau
pada kenyataannya yang belajar itu punya pengalaman yang unik-unik sesuai
dengan kemampuan dirinya. Ada orang yang setelah belajar menjadi seperti mas
Koko, yang punya keahlian sebagai pelukis jiwa, jadi dia bisa melukis jiwa pada
masa lalu, ada juga orang setelah belajar ini bisa menjadi orang yang sangat tajam
lain. Tetapi pada intinya orang ikut meditasi seperti ini karena merindukan
membuat kita menyadari keillahian diri kita, jumbuh atau penyatuan tanpa batas
dengan sang sumber hidup. Kenyataannya antara Tuhan dengan kita tak pernah
terpisahkan. Tuhan itu dalam pengertian kita adalah kekosongan yang meliputi
39
kita mengejawantah menjadi roh suci. Yang namanya kemenyatuan itu lebih pada
level kesadaran, bagaimana jiwa itu menyadari dirinya, menyatu dengan Tuhan itu
sendiri. Menyatu berikutnya kita bisa menangkap sebetulnya apa pesan dari
dumadi” (asal dan kembalinya segala yang ada). Dari pandangan filosofis tersebut
manusia, dari mana asal usulnya, serta bagaimana hubungannya dengan Tuhan.
Menurut ajaran kebatinan, manusia berasal dari Tuhan yang diciptakan oleh
wujudnya yang gaib sampai pada akhirnya bermuara pada terwujudnya manusia
yang terdiri dari unsur jasmani rohani, yang disebut insan kamil.
kemiripan dengan konsep hulul dari Al-Hallaj (858-922 M). Hulul berarti “
manusia. Konsep hulul dilandasi oleh suatu pandangan bahwa dalam diri manusia
terdapat sifat ketuhanan (al-lahut), dan dalam diri Tuhan terdapat sifat
40
berpendapat bahwa roh manusia bersifat kekal. Meyakini bahwa roh terpenjara di
Plotinus yang mengatakan bahwa realitas terpancar dari zat Yang Maha Esa.
dengan Tuhan, seperti penyatuan (hulul) seperti Abu Yazid al-Bustammi dan al-
terdapat adanya dampak akal budi maupun pandangan lahiriah. Ini dikemukakan
memberikan batasan epistemologi bagi tasawuf dengan kata lain ma’rifah hanya
2
Ridin Sofwan, Menguak Seluk Beluk Aliran Kebatinan: Kepercayaan Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa (Semarang: CV Aneka Ilmu, 1999),h.86-102
3
Husnul Khotimah, Tasawuf Sebagai Metode Terapi Krisis Manusia Modern
Menurut Pemikiran Buya Hamka (Skripsi S1 fakultas Ushuluddin. Universitas Negri Islam
Syarif Hidatullah Jakarta, 2009),h.17-20.
41
menjadi penuntun, pembimbing diri ada juga dalam aliran Pangestu 5. Pokok
pengelolaan jiwa yang memberikan tuntunan bagi umat manusia dalam bersikap
dan berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Untuk menerimanya manusia
tidak hanya perlu menggunakan akal pikiran melainkan yang lebih penting adalah
kesediaan hati nurani dan kesadaran yang paling dalam. Ajaran ini dipastikan
dapat membantu manusia untuk dapat lebih menghayati dan menjalankan ajaran
didirikan pada 20 Mei 1949. Organisasi ini terbentuk ketika kota Sala (Solo) di
duduki tentara Belanda. Maksud dan tujuan kehadiran sang Guru Sejati dalam
keimanan) yang benar, namun tidak untuk mengganti tatanan atau aturan Tuhan
yang telah ada yang umumnya disebut agama serta juga tidak untuk mendirikan
agama baru. Sang Guru Sejati hanya hendak menunjukkan jalan yang benar dan
jalan simpangan serta mengingatkan kepada mereka yang lupa akan keewajiban
suci, juga memberikan petunjuk tentang pengelolaan hati dan cipta bagi mereka
yang percaya.
4
Guru Sejati dalam meditasi Setyo Hajar Dewantoro adalah Tuhan yang mempribadi
di dalam diri, berperan sebagai penuntun.
5
Pangestu adalah nama aliran yang terdapat dalam Kebatinan Jawa
42
Mengingatkan semua umat yang lupa akan kewajiban suci, yaitu mereka yang
ingkar (murtad) terhadap perintah Tuhan.6 Selain itu juga terdapat kemiripan
Pangestu.
6
M.Cairul Anwar, Ajaran Panembahan Dalam Pangestu (Skripsi S1 fakultas
Ushuluddin. Universitas Islam Negri Jakarta, 2013),h.19-22.
7
Sumarah adalah nama aliran yang terdapat dalam Kebatinan Jawa.
8
Setyo Hajar Dewantoro, Suwung:Ajaran Rahasia Leluhur Jawa (Tangerang Selatan:
Javanica, September 2017),h. 21.
9
Setyo Hajar Dewantoro, Suwung: Ajaran Rahasia Leluhur Jawa,h.21-32.
43
segala menjadi luruh dan terlampaui, termaksud keberadaan diri, hingga yang ada
menyelami diri, sekaligus sebagai sikap jiwa meditatif. Dan ketika seseorang
memasuki kesadaran ini, lebur dalam kekosongan yang menghidupi dan meliputi
segenap yang hidup, jiwa pun diubah. Menjadi jiwa yang tenang, tentram dan
tanpa batas dengan Sang Sumber Hidup. Gerak nalar, rasa, dan tubuhnya selaras
dengan tuntunan Sang Guru Sejati yang mengalir dari telenging manah atau pusat
hati melalui getar lembut Rasa Sejati. Mereka yang berkesadaran melampaui
semuanya dan masuk pada kepasrahan total.13 Rasa Sejati14 inilah sumber
ketenangan kekal, terhubung dengan rasa sejati adalah jembatan menuju suwung.
10
Suwung menurut Setyo Hajar Dewantoro adalah menyadari kemenyatuan tanpa
batas dengan semesta dan bisa menyaksikan sumber segala keberadaan.
11
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV adalah adipati di Keraton
Mangkunegara Surakarta. Ia lahir pada 3 Maret 1811 (Senin Pahing, 8 Sapar 1738 Tahun Jawa
Jumakir, Windu Sancaya) dengan nama kecil Raden mas Sudira. Ayahnya bernama KPH
Adiwijaya I, Sementara ibunya putri KGPAA Mangkunegara II bernama Raden Ajeng Sekeli.
12
Raden Mas Panji Sosrokartono lahir di Kabupaten Jepara, adalah kakak kandung
dari Raden Ajeng Kartini.
13
Setyo Hajar Dewantoro, Suwung: Ajaran Rahasia Leluhur Jawa,h.13-16.
14
Rasa Sejati menurut Setyo Hajar Dewontoro adalah perangkat nonfisik yang ada di
relung jiwa manusia, diujung pangkal aliran napas manusia yang berfungsi untuk mengetahui
keberadaan dan kesunyataan melalui sistem deteksi getar. Pejalan spiritual yang mendayagunakan
rasa sejatinya dapat memasuki kesadaran spirit atau kesadaran roh. Kesadarannya tidak lagi
dibatasi hasil kerja otak yang mengolah masukan data dari pancaindra. Dengan kesadaran spirit
atau kesadaran roh yang berbasis pada rasa sejati, manusia bisa menyelami kesunyataan jagat raya
dalam dimensi yang paling halus.
44
manifestasi Tuhan di dalam diri yang disebut Guru Sejati atau Dewa Ruci. Kedua,
yang meliputi segalanya dimana tak ada apa-apa lagi, bahkan terasa diri luruh
sirna, yang tinggal hanyalah kesadaran. Kondisi kedua hanya dicapai setelah
melampaui kondisi pertama. Saat hidup dicapai saat meditasi. Tetapi bukan yang
diri, tetapi lebih merupakan pemahaman dunia dan kehidupan. Tidak banyak
yang ditawarkan dunia selain dari pangan, sandang, papan, dan kenikmatan yang
membawa penderitaan. Apa yang penting dalam meditasi adalah kualitas hati dan
pikiran. Itu bukan yang anda capai atau apa yang anda katakan telah anda capai,
tetapi lebih merupakan kualitas pikiran yang suci dan mudah menerima. Melalui
tetapi sekaligus merupakan cara dan tujuan. Pikiran tidak pernah dapat dibuat
membawa keadaan positif tanpa noda yang tidak dapat dikembangkan melalui
15
Hasil wawancara pribadi dengan Setyo Hajar Dewantoro, Kamis, 7 September
2017.
16
Sri Dhammananda, Meditasi Untuk Siapa Saja (Yayasan Penerbit Karaniya,
2003),h. 10-11.
45
pemikiran. Pemikiran tidak pernah bebas noda, meditasi adalah akhir dari
pemikiran, bukan oleh meditator, karena meditator adalah meditasi. Jika tidak ada
meditasi, maka anda seperti orang buta di dunia yang penuh keindahan, terang,
dan warna.
dapat membantu kita untuk menghargai ajaran Sang Buddha. Yang menjelaskan
sifat kehidupan, sifat dunia dan kondisi duniawi, sifat dasar penderitaan, dan sifat
dasar kesenangan yang fana. Dengan memahami sifat sejati hal-hal yang
terkondisi, kita menyadari bahwa semua sensasi yang kita rasakan adalah ciptaan
pikiran. Kita juga menyadari bahwa untuk meraih kebahagiaan, kita harus
hasil yang baik, kita harus mendisiplinkan pikiran dengan keyakinan diri.
Meditasi juga menguatkan pikiran dan membantu kita memahami segala sesuatu
dengan tepat.17
digunakan secara optimal. Tidak, bukan itu maksud dan tujuan meditasi. Mind
lahir dari dualitas, konflik adalah sifatnya; mengasah mind berarti membuatnya
lebih cakap berkonflik.18 Gugusan Pikiran dan Perasaan atau Mind yang prima
17
Sri Dhammananda Meditasi Untuk Siapa Saja,h. 12-13.
18
Anand Krishna, Soul Awareness: Menyingkap Rahasia Roh dan Reinkarnasi
(Jakarta: PT Gramedia, 2016),h. 88.
46
telah diciptakan oleh Sang Pencipta, Tuhan seluruh alam, sebab segala yang hidup
sumber energi hidup itu, antara gerak dengan diam dan seterusnya. Proses alami
yang seimbang inilah proses meditatif, yang sesungguhnya disadari ataupun tidak
tetap berjalan, merupakan proses yang tidak hentinya selama hayat dikandung
badan.
diantara jiwa dengan jiwa seru sekalian alam, antara titik-titik air dengan samudra
luas. Jalan yang di tempuh adalah pemusatan pikiran.22dalam bahasa Pali, bahasa
19
Anand Krishna,Soul Awareness: Menyingkap Rahasia Roh dan Reinkarnasi,h. 87.
20
B Sidartanto Buanadjaya, Meditasi: Statik & Dinamik (Solo: CV Aneka, 1994),h.7-
8.
21
Irmansyah Effendi, Rei Ki: Tehnik Efektif Untuk Membangkitkan Kemampuan
Penyembuhan Luar Biasa Secara Seketika (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007),h.1-3.
22
Cudamani,Pengantar Agama Hindu Untuk Perguruan Tinggi (Jakarta:Yayasan
Wisma Karma, 1987),h.181-182.
47
kerjanya.23
banyak dan rumit. Ada yang biasa menggunakan bantal bulat untuk meditasi
(disebut zafu), beberapa orang suka bermeditasi sambil duduk di kursi atau duduk
di lantai. Beberapa orang bermeditasi sepuluh menit saat baru mulai, 24 semua
sebentarnya durasi dalam meditasi tidak terlalu berpengaruh jika kita tidak masuk
dalam kondisi meditatif. Karena kondisi meditatif akan memberi dampak yang
lebih baik. Relaksasi secara total fisik dan psikis, pernafasan yang dalam dan
menemukan sikap tubuh yang paling nyaman. Sikap tubuh terbaik untuk meditasi
adalah sikap yang mana anda bisa duduk tenang, terasa nyaman dan punggung
tegak, jika sikap tubuh anda tenang, otomatis akan membuat pikiran tenang dan
23
Diana Winston, Wide Awake: Sadar Sepenuhnya Panduan Buddish Bagi Remaja
(Pustaka Karaniya, 2007),h.168-172.
24
Diana Winston, Wide Awake: Sadar Sepenuhnya Panduan Buddish Bagi
Remaja,h.93-94.
25
B Sidartanto Buanadjaya, Meditasi: Statik & Dinamik,h.10.
48
waspada. Jaga punggung setegak mungkin namun tidak kaku dan otot perut harus
santai.26
pinggang lebih tinggi dari pada lutut. Anda harus stabil pada tiga titik: kedua lutut
dan pantat. Jika lutut tidak menyentuh lantai, cobalah duduk lebih tinggi, atau
tambah sebuah bantal lagi dibawah lutut anda. Jagalah punggung tegap, jangan
terlalu kaku, tetapi lurus. Jika duduk di kursi, jangan membungkuk, jagalah
yang terdiri dari beberapa posisi dan ini dilakukan sembari menikmati aliran
1. Penyatuan Langit dan Bumi: Diri kita terdiri dari unsur Langit
semesta.
26
B Sidartanto Buanadjaya,Meditasi Untuk Siapa Saja,h.209.
27
Infinity artinya tidak terbatas
28
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara Kuno (Tangerang Selatan:
Javanica, November, 2016),h. 146-149.
49
dengan Rasa Sejati dan seseorang bisa hidup dalam tuntunan Guru
Sejati.
Pengasih. Itu juga bisa terjadi berkat tuntunan dan dukungan dari
para pembimbing spiritual, para leluhur, para guru suci, juga doa
orang tua. Karena itu, sebagai pungkasan Meditasi Infinity ini, kita
keberadaan.
paling dasar dari meditasi pada umumnya. Perhatikanlah bahwa anda sedang
bernafas. Tubuh selalu bernafas tetapi anda jarang memerhatikankan. Tidak perlu
50
mulut). Bawa kesadaran anda pada tempat di dalam tubuhmu dimana anda
merasakan bernafas.
bisa merasakan perutmu naik turun, dan merasakan semua sensasi seperti tekanan,
hidung. Diujung hidung anda bisa merasakan sensasi sejuk, tergelitik atau geli,
atau hangat. Temukan tempat dimana nafas terasa paling kuat. Anda mungkin
perlu menggerakkan pergantian bergiliran dari hidung, dada, dan perut sampai
bisa menentukan dibagian mana yang paling dominan. Setelah dipilih, pusatkan
perhatian di situ. Tetap perhatikan pernafasan, fokus pada titik tersebut, selama
3. Manfaat Meditasi
meditasi. Tidak memandang agama apapun, hampir semua orang melakukan laku
jeda dan titik hening, agar dapat melihat dengan jernih segala masalah, baik
dalam memahami suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam kehidupan.
Ada banyak kejutan-kejutan yang timbul dari realita dalam hidup, yang tidak
sesuai dengan keinginan kita dan bisa menimbulkan dampak negatif untuk
perkembangan diri baik dari segi mental, kesehatan dan keberlangsungan dalam
pilihan hidup.29
pikiran.
hidup.
dalam pikiran.
29
Diana Winston, Wide Awake: Sadar Sepenuhnya Panduan Buddish Bagi
Remaja,h.92.
52
Jika anda sangsi dan tidak tertarik akan jalan hidup beragama,
terhadap kehidupan dan dunia yang tidak pasti ini, maka meditasi
orang lain.
Jika anda orang lanjut usia yang telah jenuh terhadap kehidupan,
dan dendam untuk menjadi orang yang lebih tenang dan sabar.
Jika anda iri, melalui meditasi anda dapat memahami bahwa sifat
indera anda.
memperbudak anda.
bagi diri anda, teman, dan keluarga anda untuk menghindari salah
pengertian.
kejiwaan.
54
bila kita tekun dalam berlatih. Manfaat-manfaat seperti ini bisa didapatkan serta
Silva adalah seorang Profesor studi Buddhis di Universitas Peradeniya, Sri Lanka.
Menurut beliau studi yang dilakukan oleh penelitian seperti Walter B. Cannon
tidak diragukan lagi telah membuktikan adanya hubungan erat antara jasmani dan
emosi. Ketika indera merasakan kegairahan yang kuat, kelenjar adrenal secara
refleks terangsang dan meningkatkan kadar adrenalin dalam aliran darah. Hal ini
pernafasan yang cepat. Selain itu ada perubahan fisiologi lainnya dalam detak
Kesimpulan logis yang yang bisa kita ambil adalah jika emosi
negatif yang kuat bisa mempengaruhi perubahan fisiologis dalam tubuh yang bisa
dikatakan sebagai kondisi yang tidak sehat, maka penumpukan emosi negatif
juga seharusnya bisa menimbulkan perubahan fisiologis yang berbeda dari pada
30
Sri Dhammananda Meditasi Untuk Siapa Saja,h 32-36.
31
Sri Dhammananda Meditasi Untuk Siapa Saja,h.187-189.
55
yang dipicu oleh emosi negatif. Berlawanan dengan pelebaran pupil dan tatapan
mata yang beringas karena emosi yang kuat seperti kemarahan, dapat kita
temukan dalam naskah Pali bahwa tatapan mata para bhikkhu sangat
menyenangkan. Raut atau ekspresi wajah bhikkhu juga disebut sebagai ciri
dari emosi negatif. Perubahan dalam irama bernafas juga dianggap sebagai
bahwa pernafasan akan tetap tenang ketika kita diam dan beristirahat.
Pernafasan bahkan akan lebih tenang lagi ketika kita bermeditasi. Telah
ditemukan bahwa kadar laknat dalam darah biasanya turun drastis selama
meditasi. Kadar laknat biasanya turun ketika subyek sedang beristirahat, tetapi
tingkat penurunan selama meditasi telah terbukti tiga kali lebih cepat daripada
tingkat normal.33
Semua bukti medis ini menunjukkan bahwa pikiran yang tenang dan
Wallace dan Beson melaporkan bahwa mereka telah mencatat gelombang dari
tujuh bagian utama otak pita magnetik dan menganalisa polanya dengan
gelombang alpha.34 Di daerah otak bagian depan dan tengah saat meditasi.35
32
Sri Dhammananda Meditasi Untuk Siapa Saja,h.190.
33
Sri Dhammananda Meditasi Untuk Siapa Saja,h.191.
34
Alpha adalah tingkat aktifitas bersifat meditatif dan berada antara tingkat sadar dan
tidak sadar. Ini adalah daerah yang paling mudah disugestikan.
56
aktivitas normal, Alpha 8-14 Hz dan Tetha 4-8 Hz merupakan meditatif, Deltha
1. Mengenal Diri
mengenal diri sejati. Meditasi merupakan cara untuk melatih kesadaran dan
kenyataan. Meditasi Nusantara lebih fokus pada proses penyatuan hulun (aku/ego)
dengan hingsun (super ego, higher self) yang bertahta di pusat hati atau talenging
manah. Meditasi Setyo Hajar Dewantoro, bisa menjadi solusi atau jalan keluar
untuk mampu mengenal diri sendiri, manusia dapat sehat secara fisik dan psikis
kesunyataan yang lebih utuh sehingga bisa mengalami kebahagiaan sejati. Dunia
yang semakin maju dengan berbagai pesona yang melenakan, bukan untuk
35
Sri Dhammananda Meditasi Untuk Siapa,h.189-196.
36
Kukuh Praworo, Les Privat Hipnotis (Yogyakarta: Cakrawala, 2012),h.10.
37
Hasil wawancara pribadi dengan Setyo Hajar Dewantoro, Rabu, 5 April 2017.
57
menemukan makna kehidupan yang hakiki. Tetapi untuk menjerat dalam keadaan
yang memilukan, terjadi banyak krisis moral dan mental dari berbagai aspek
tersulit dan mudah, semua sesuai ketika kita menemukan apa yang seharusnya
ditemukan yaitu siapa diri kita yang sebenarnya. Dengan cara ini kita sekaligus
belajar mengenal Tuhan, alam dan sesama manusia. Bila terjadi harmoni antara
ketiga bagian ini, maka sangatlah mungkin perdamaian dunia bisa tercipta, tidak
ada kerusuhan, kejahatan dan peperangan. Lewat mengenal diri, segala sumber
pengetahuan, keadaan, peristiwa akan bisa dipahami secara bijaksana karena dari
Hingsun
raga, merupakan pengejawantahan dari Hyang Maha Agung, Tuhan Yang Maha
Sebagaimanna pada jagat raya, ada lapisan-lapisan keberadaan pada diri manusia,
mulai dari yang paling kasar hingga yang halus dan tak terlihat. Pada jagat raya
lapisan paling inti adalah kegelapan murni yang tak terbentuk dan terlihat.
Demikian pula pada diri manusia, sejatinya lapisan ini bukanlah sosok atau
yang dinyatakan sebagai Hingsun. Hingsun adalah kesejatian atau esensi manusia.
sebagai Hingsun inilah Gusti menjadi sang Penuntun atau Guru Sejati di dalam
kepatuhan pada titah, dawuh atau pesan ini, semakin penuhlah keterhubungan
mengakses daya paling murni dari sumber kekuatan kosmik yang bertahta di
talenging manah (pusat hati), yaitu Hingsun. Pada titik inilah manusia bisa
memiliki kekuatan tanpa batas dan bisa membentuk berbagai perkara keajaiban.
mengejawantahkan keperkasaan atau newoso Gusti. Namun kuasa tanpa batas ini
kehendak dari Hingsun. Sekalipun pada Hingsun terhimpun semua kuasa kosmik
dalam relasinya dengan hulun, sang aku, atau pribadi manusia, Ia mengambil
59
mengambil keputusan atau memaksa kehendak. Disinilah letak free will atau
mengikuti tuntunan dan arahan dari Hingsun atau mengikuti keinginannya sendiri.
manungsa kang wasesa (Gusti yang memegang kuasa, tetapi manusialah yang
mana.38
Rasa Sejati
memuat tiga kerelaan batin, yaitu: pertama: rela terhadap takdir suci, kedua: rela
terhadap dzikir dalam hening, ketiga: percaya pada asal usul kehidupan. Ketiga
hal ini memberi gambaran bahwa ngelmu rasa yang tertinggi adalah tauhid.
Ngelmu inilah yang disebut ngelmu tuwa. Ngelmu ini dilakukan dengan mengatur
keluar masuk nafas. Rasa Sejati adalah bagian organ tubuh yang unik, seperti
dengan pribadinya sejati (essence). Akhirnya melalui rasa sejati manusia dapat
mengenal rahasia hidup, rahasia hubungan manusia dengan Tuhan dan akan
membimbing manusia untuk bersatu dengan Tuhan. Rasa Sejati dapat dicapai
dengan semedi.39
(pusat hati) atau susuhing angin atau sarang angin) bentuk fisiknya tidak ada,
tetapi keberadaan dan fungsinya nyata. Melalui perangkat ini manusia bisa
mengetahui berbagai perkara yang teramat halus dan rumit. Cara kerjanya dengan
sistem deteksi getar, seperti sistem pendeteksi di dalam kapal selam yang bekerja
Rasa Sejati. Ia menjadi semacam kode yang memberi informasi tentang realitas
dari benda atau keberadaan itu dan melalui proses yang sangat cepat, Rasa Sejati
mengurai dan mengubah kode ini menjadi data atau informasi yang bisa
diolah dan disampaikan oleh otak. Sementara hanya sedikit yang telah sadar
sepenuhnya dan bisa mengetahui pesan atau informasi dari Rasa Sejati. Pertanda
mereka yang cerdas karena fungsi dari Rasa Sejati adalah kemampuan
indra, juga belum pernah diajarkan melalui proses pendidikan dan pengajaran.
40
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara Kuno,h.76-78.
61
Sebenarnya saat ini masih ada orang-orang yang karena proses hidupnya
termaksud kategori manusia yang cerdas karena Rasa Sejatinya. Umumnya sejak
populernya mereka dekat dengan alam. Mereka sering menyendiri, lalu bergaul
angkasa. Sementara pada saat yang sama mereka cenderung tidak menyukai
berikut: sadari napas yang mengalir natural. Biarkan oksigen masuk dan keluar
secara natural. Lalu, pada saat menghembuskan napas dan kita sampai ke ujung
napas, tahanlah napas di situ sejauh kesanggupan. Momen menahan napas inilah
adalah momen untuk melampaui pikiran dan terhubung dengan sumber energi
murni di dalam diri yang jika digambarkan merupakan sesuatu yang kosong tetapi
isi, isi tetapi kosong. Ini adalah cara efektif membuat manusia terhubung dengan
sistem neuron atau saraf pada otak yang diterima, menyimpan, dan
menyampaikan informasi dan pengetahuan dari Rasa Sejati. Sistem ini terbangun
aliran napas dan menyadari sumber energi di telenging manah (pusat hati), dan
41
Setyo Hajar Dewantoro,MEDSEBA: Meditasi Nusantara,h.77-78.
62
otomatis melejitkan kecerdasan manusia yang berpangkal pada otak secara rinci,
meluaskan daya memasukkan data kepada otak, juga membuat sistem pemrosesan
dan penyimpanan data pada otak menjadi lebih tinggi kinerjanya. 42 Manuskrip
(rasa), gokonongodo (nalar), dan gonodoko (karsa) lewat patrap (posisi) 5 jari.
Serta akan membabarkan keberadaan 4 ngabida atau daya Tuhan yang masing-
masing terkait dengan perangkat kemanusiaan. Secara lebih terperinci, bisa kita
Artinya:
Hulun yang memiliki kekuatan, yang datang dari Gusti. Demikian
juga hulun bisa menjadikan satu kejadian di jagat ini karena kemahatahuan
Gusti Yang Mahakuasa. Tetapi kekuasaan hulun yang diminta Gusti
42
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara Kuno,h.128-129.
43
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara,h.133-134.
63
empat) disimbolkan melalui keberadaan 5 jari manusia. Ibu jari adalah sumber
atau landasan kekuatan dari jari-jari yang lain. Ibu jari ini sejatinya adalah simbol
dari lapisan keberadaan berikut: Pertama, adalah Gusti, sebagai realitas tak
terbatas yang menjadi intisari sekaligus sebagai yang melingkupi manusia. Kedua,
adalah Hingsun, sebagai pengejawantahan dari Gusti sehingga ada Gusti yang
mempribadi di dalam diri manusia. Bisa ditelusuri bahwa ada lubang energi dan
juga sistem saraf pada ibu jari yang terhubung dengang ulu hati atau telenging
manah. Sementara disitu terdapat sumber kekuatan dan kecerdasan utama dari
manusia. Jika ibu jari adalah simbol Gusti dan Hingsun, maka 4 jari yang lain
yang dalam bahasa Jaawa kuno disebut hulun. Hulun ini secara ragawi terbentuk
dari air, udara, tanah dan api. Kemudian, dibekali pearangkat-perangkat berupa
budi, rasa, nalar dan nyawa. Telunjuk menunjukkan budi, jari tengah adalah
simbol rasa, jari manis simbol nalar, sementara kelingking menunjukkan nyawa.44
44
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara Kuno, h.134.
64
nyawa yang juga berarti karsa atau kekuatan kehendak itu bisa di-upgrade jika
terhubung dengan Gusti secara intensif. Caranya adalah hubungkan ujung telunjuk
dengan ujung jempol. Lakukan itu dengan santai sambil merasakan napas. Setelah
itu bergantian tempelkan ujung jari tengah, ujung jari manis, dan ujung jari
pembaharuan dari telenging manah yang mengalir melalui ujung jempol ke jari-
jari yang lain. Secara natural neuron-neuron atau saraf-saraf baru akan terbentuk.
Dan itu artinya budi atau kesadaran, rasa, nalar dan karsa kita akan mengalami
upgrading.45
Ketika telunjuk terhubung dengan ujung ibu jari, itu laksana meng-
upgrade microchip atau ROM. Dengan tindakan ini, kesdaran manusia akan
menjadi murni, dan ia akan punya kecakapan dalam menentukan tindakan tepat
secara cepat. Ketika ujung jari tengah dihubungkan dengan ujung ibu jari, itu
memuat apapun yang diperlukan. Coba cermati frasa ati segara (hati samudra)
didalam khazanah bahasa Jawa: itu berbicara tentang rasa yang jembar, luas,
mengaggu sistem kerja nalar dan perangkat lain. Kalau hatinya sempit, manusia
bisa gampang menjadi emosional, dan itu pasti membuat nalar terganggu. Nalar
itu laksana prosesor, prosesor dalam diri manusia bisa ditingkatkan kapasitasnya,
45
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara Kuno,h.135.
65
demikian juga hardisknya, menjadi lebih besar daya simpannya dan lebih rapi
sistem pengelolaan filenya, ketika ujung jari manis dihubungkan dengan ujung ibu
jari secara intensif. Selanjutnya daya kehendak kita bisa di-upgrade dengan
dengan kehendak Hingsun dan Gusti. Itu yang membuat sebuah tindakan penuh
daya dan tepat. Karena Gusti adalah sumber kehidupan, maka melalui
dari manuskrip kuno Gunung Klothok, diperkenalkan 4 patrap atau posisi dalam
meditasi. Pratap ini bisa dipraktikan oleh siapapun yang mengendaki kejernihan
dan kemurnian diri. Cara mempraktikkannya: dalam setiap posisi, upayakan untuk
menyadari, mencermati, dan menikmati napas yang natural. Meditasi yang terdiri
manusia dengan Gusti. Gusti bertakhta di dalam diri manusia, dan keratonnya
berada di telenging manah (pusat hati). Pada saat yang sama, Gusti meliputi dan
46
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara Kuno,h.136.
47
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara,h.132-137.
48
Setyo Hajar Dewantor, MEDSEBA: Meditasi Nusantara Kuno,h.142-145.
66
memiliki sendulur papat kang sayekti (empat saudara sejati), yang dalam bahasa
Jawa kuno dinyatakan sebagai ngabida dan di jadikan dari angin. Begitu bayi
lahir, melalui hambegan (napas) udara memenuhi raganya, maka mapanlah empat
manusia dipersiapkan untuk sebuah kelahiran baru. Dan untuk bisa mengapai
Terkait dengan misi itu, manusia telah dijadikan Gusti secara sempurna. Dan
yang membuat manusia bisa bergerak dan berkarya. Lewat karya yang selaras
dengan getaran lembut dari telenging manah, manusia pasti bisa menampilkan
Manusia sewajarnya hidup selaras dengan tuntunan dari pusat hati. Kesadaran,
rasa dan nalarnya dituntun oleh petunjuk Gusti dari telenging manah. Ini pula arti
patuh kepada Gusti: bukan patuh pada aturan eksternal yang dikreasi manusia
67
lain, tetapi semata-mata patuh kepada aturan, prinsip, dan penataan dari Gustinya
Laku nusantara kuno, zaman nirkala adalah zaman yang penuh kedamaian tersebutlah s
yang dengan kehendak Sang Hyang Maha Maya disandikan pada Kerajaan Eyang
Giri Agung di Alas Kethu. Niskaladwipa dipimpin oleh seorang raja agung yang
budi yang setia melantunkan puja mantra pada Sang Hyang Maha Maya. Beliau
memiliki putri tunggal yang cantik jelita dengan anugerah nama agung Dewi
kehidupannya sangat apik dan indah. Penduduknya tulus, narimo ing pandum,
Mantra salam Agung Jagat raya berkumandang di Niskaladwipa: Hom Hulli Hulli
Hom.49
memuliakan manusia sudah sejak zaman dulu ada di nusantara. Dan ketika ajaran
luhur demikian dipegang teguh, nusantara menjadi negeri yang makmur dan
sejahtera. Demikian yang ada dalam visi masa silam sebagaimana digambarkan
diatas. Dan karena itu, dalam manuskrip Gunung Klothok dinyatakan bahwa
49
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara Kuno,h.99-100.
68
terjadi. Namun, kehidupan memang dinamis. Ada masa ketika ajaran luhur itu
malah dilupakan. Sehingga negeri yang subur ini malah jauh dari kemakmuran.50
Jawa yang merupakan poros Nusantara, ada dua etnis utama: Jawa dan
Sunda. Sejatinya Jawa dan Sunda bukanlah nama etnis yang secara seklek terpisah
sejak dulu. Penghuni pulau Jawa pada dasarnya berasal dari etnis yang sama,
dilabeli Jawa dan Sunda itu satu. Kata Jawa dan Sunda lebih menggambarkan
kondisi kesadaran atau capaian laku, bukan nama etnis. Lebih jelasnya Jawa
merupakan sikap hidup selaras dengan titah dari Gusti Kang Murbeng Dumangdi
Demikian pula kata Sunda juga bukanlah nama etnis. Kata Sunda
ketika dikaitkan dengan kawasan, yaitu tatar Sunda atau nusantara kuno, merujuk
kecemerlangan, merujuk pada karakter terang dan menerangi yang melekat pada
Matahari. Berdasarkan pengertian itu, sejatinya Jawa dan Sunda adalah keadaan
jiwa yang saling berkaitan. Mereka yang Njawanilah yang bisa Nyunda. Mereka
yang telah mengerti hidup apa adanya, yang kemudian bisa menjalani hidup
Ternyata dalam kata kedjawen, terdapat pola laku yang benar-benar bisa
50
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA:Meditasi Nusantara,h.99-100.
51
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA:Meditasi Nusantara Kuno,h.136.
52
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara Kuno,h.100-101.
69
adalah tembung wancahan atau kata yang tersusun dari aksara depan sebuah
rangkaian kata. Delapan kata yang aksara depannya membentuk kata kedjawen
jika angka 8 ini sekaligus merupakan simbol Infinity, simbol energi yang tak
kesempurnaan.53 Dan simbol Infinity ini juga banyak dipakai sebagai simbol
53
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara Kuno,h.106.
54
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara,h.106-109
70
J: Jeso (Prinsip)
Seseorang yang telah dengan jelas menangkap pesan-pesan kosmik
atau perintah Tuhan dari taleging manah, lalu menjadikannya sebagai
prinsip kehidupan, niscaya hidupnya menjadi kokoh. Tak terombang-
ambing oleh segala persepsi dan pandangan orang lain yang berseliweran di
sekeliling kita.
A: Angger-Angger (Tatanan)
Seseorang yang hidup selaras dengan pesan-pesan kosmik atau
perintah Tuhan itu juga niscaya tertata hidupnya. Apa yang semula
berantakan secara natural akan terselaraskan. Hidup akan menjadi
perjalanan yang indah.
W:Wohono (Firman)
Keterhubungan dengan Guru Sejati yang bertahta di pusat hati,
niscaya membuat kata-kataNya menjadi kata-kata kita. Apa yang terucap
menjadi sabda mandi sabda dadi (sabda yang pasti terjadi) karena dilandasi
kuasaNya.
E: Elok (Keajaiban)
Dengan keberadaan sabda mandi sabda dadi yang berpangkal dari
pancaran energi murni di taleging manah, berbagai keajaiban dalam hidup
bisa terjadi. Apa yang semula tak mungkin dan tak terjangkau bisa menjadi
mungkin dan terjangkau dengan kuasa Gusti yang telah memenuhi
kesadaran kita.
N:Nowoso (Keperkasaan)
Demikianlah prinsip-prinsip keperkasaan leluhur nusantara kuno.
Keperkasaan itu muncul karena kejumbuhan atau kebersenyawaan diri
dengan Tuhan Yang Maha Perkasa. Kesadaran dasarnya, kita bukan siapa-
siapa, bukan apa-apa, yang ada dan bekerja dalam hidup kita hanyalah
Tuhan Yang Maha Perkasa.
yaitu formula atau rumusan tentang bagaimana menjadi bahagia, sehat dan
berdaya ini, telah diungkap oleh para leluhur nusantara sejak zaman yang teramat
kuno. Ribuan tahun bahkan puluhan ribu tahun silam telah terbangun peradaban
paling cemerlang, yaitu Peradaban Lemurian (sekitar 50 ribu tahun SM) dan
Peradaban Atlantis (sekitar 10 ribu tahun SM). Satu pilar penting dalam
71
tentang manusia dan bagaimana manusia bisa hidup dalam kinerja optimal selaras
atau artefak yang gatra (bentuk) fisiknya bisa disaksikan bersama, lalu diverifikasi
bersama dengan pesan-pesan atau pelajaran yang berada di dalamnya. Maka, satu
cara yang mungkin tetapi ini kemudian dipandang “kurang ilmiah” adalah
selalu terekam dan kemudian, dalam bahasa sederhana, rekaman itu disimpan
ini sebagai Akashic Records atau Catatan Angkasa. Rekaman atau catatan ini tak
dipergunakan, bisa mengungkap apa yang tak terjangkau oleh pancaindra. Itulah
pineal gland (kelenjar pineal) yang ada di otak bagian tengah dan Rasa Sejati
Sepanjang zaman selalu ada orang yang baik karena anugerah sejak
terhubung dengan rasa sejati, sehingga dalam batas-batas tertentu bisa mengalami
55
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara Kuno,h.8-9.
56
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara Kuno,h.9-10.
72
mengumpulkan data dari masa silam, terutama dari peradaban nusantara kuno.
Kuno dari Gunung Klothok, yang di simpan oleh J.R. Basuki yang kini tinggal di
Nusantara peradaban benar-benar punah. Pada tahun 4436 SM, muncul ungkapan-
ungkapan penyadaran dari sosok bernama Josono yang hidup di kawasan Kediri,
membentuk Ajaran Hosoko Djowo dan dituliskan dalam berbagai layang atau
serat. 57
seempat beliau pelajari antara lain adalah Layang Soworo, berisi 20 ungkapan
penyadaran awal dari Josono yang ditulis secara berurutan, mengikuti keberadaan
20 aksara Hanacaraka. Kemudian juga Layang Djojobojo atau Layang Nata yang
57
Layang atau serat (bahasa Jawa) sama-sama bermakna risalah atau manuskrip.
73
yang beliau pelajari dari manuskrip kuno Gunung Klothok itu menjadi sumber
58
Setyo Hajar Dewantoro, MEDSEBA: Meditasi Nusantara Kuno,h.8-11.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
memiliki beberapa kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dijalani, yakni
meditasi Setyo Hajar Dewantoro adalah meditasi yang lahir dari warisan leluhur
ada, baik dari mantra atau bacaan. Ada terdapat kemiripan konsep dengan
kebatinan Jawa, dari segi menuju rasa sejati yang akan menjadi penuntun,
Dewantoro juga merupakan salah satu solusi atau cara untuk bisa menemukan
kebahagian sejati di zaman ini. Menjadi laku yang bisa membawa pada
memahami pengetahuan dari kenyataan yang ada, sehingga kita bisa lebih pasrah
secara tolal dengan kehendak Tuhan agar tercipta keselarasan dengan semesta.
Dalam kebatinan Jawa terdapat laku samadhi atau meditasi yang berpusat pada
aliran napas dan dalam meditasi Setyo Hajar Dewantoro juga memiliki fokus
yaitu pada aliran napas. Dalam meditasinya beliau memberikan beberapa formula
74
75
atau cara bermeditasi. Seseorang yang menjadi pengikut atau yang mempraktekan
meditasi beliau bisa memilih formula mana yang paling cocok. Agar
maksimal.
B. Saran-Saran
Sebagai manusia yang akan terus belajar dalam kehidupan ini, untuk
dapat menyadari suatu hakikat sejati yang menciptakan ribuan bentuk gerakan,
tanpa batas yaitu diri sejati kita sebagai manusia. Seperti hal nya manusia purba
mereka hidup tanpa teknologi canggih dan hidup seadanya, tidak memiliki
pengetahuan akan bahaya virus atau ancaman dari bencana alam, dengan
mahakosmos, Tuhan sang pencipta segala mereka selalu bisa bertahan hidup lebih
lama dari pada kita, manusia yang hidup di zaman modern penuh dengan fasilitas
Saat kita tidak mampu atau terlahir dengan kecerdasan rata-rata, ada
dua hal yaitu belajar mengunakan kecerdasan kempampuan otak tengah atau
Dewantoro, kita bisa mengakses kecerdasan rasa sejati, dengan begitu yang
76
pertama kali ditata adalah lahiriah kita kemudian perubahan akan kondisi batin
akan menambah kesadaran dan membawa pada perubahan fisik. Kita akan
keadaan tersebut kita akan bisa sembuh secara batin, sehat secara fisik dan
bahagia. Meditasi ini membawa kita semakin menyelami sisi ke-aku-an diri yang
Hajar Dewantoro dalam filsafat Kebatinan Jawa ini menjadi awal lahirnya
peneitian lain yang lebih spesifik dan memberikan manfaat lebih banyak bagi
masyarakat dan kaum akademisi. Karena ini merupakan sesuatu yang memiliki
spirit besar dalam memandu diri kita untuk menemukan keaslian diri, yang
damai, bebas dari tekanan dan menjadi terhubung dengan Tuhan, alam dan
sesama manusia di kehidupan ini. Penulis sadari bahwa penulisan skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, segala kritikan dan saran yang
Data Observasi
Minggu, 7 Mei 2017
Data Observasi
Minggu, 7 Mei 2017
Nama : Yanti
Umur : 52 Tahun
Alamat : Bekasi
Alasan mengikuti Meditasi : Ingin belajar meditasi yang baik dan bear dalam
pengobatan baik sakit psikis dan rohani.
Manfaat Mengikuti Meditasi : Sangat bermanfaat baru satu hari ikut meditasi
sakit batuk saya menghilang tanpa minum obat.
Data Observasi
Minggu, 7 Mei 2017
Data Observasi
Minggu, 7 Mei 2017
Data Observasi
Minggu, 7 Mei 2017
Nama : Suwarto
Umur : 31 Tahun
Alamat : Tambirjo, Toroh, Grobogan
Nama : Erwin
Umur : 35 Tahun
Alamat : Waspada Raya no. 20
Data Observasi
Minggu, 7 Mei 2017
Nama : Angga
Umur : 33 Tahun
Alamat : Jakarta Selatan
Data Observasi
Minggu, 7 Mei 2017
Alasan mengikuti Meditasi : Untuk dapat mengenal diri sejati serta peningkatan
spiritual dalam diri lewat meditasi.
Manfaat Mengikuti Meditasi : Mendapat ketenangan dalam diri, penyembuhan
penyakit, berkesadaran hidup lebih tinggi.
Data Observasi
Minggu, 7 Mei 2017
Manfaat Mengikuti Meditasi : Rasa lebih baik sebelumnya, saya baru ikut di
grup ini tapi sudah ada manfaat.
Data Observasi
Minggu, 7 Mei 2017
Nama : Meri
Umur : 55 Tahun
Alamat :-
Nama : Muli
Umur : 49 Tahun
Alamat : Kebayoran Baru
Data Observasi
Minggu, 7 Mei 2017
Nama : Susiati
Umur : 56 Tahun
Alamat : Jl. Akasia, Cengkareng Timur
Data Observasi
Minggu, 7 Mei 2017
Nama : Sujono
Umur : 51 Tahun
Alamat : Jakarta Barat
Data Observasi
Minggu, 7 Mei 2017
Nama : Mufidreny
Umur : 51 Tahun
Alamat : Jl. Palapa no.8, Duri Kepa-Jakarta Barat
Data Observasi
Minggu, 7 Mei 2017
Nama : Mulya
Umur : 55 Tahun
Alamat : Jatinegara-Jakarta Timur
Data Observasi
Jum’at, 9 Juni 2017
Nama : Esmond
Umur : 42 Tahun
Alamat :-
Data Observasi
Jum’at, 9 Juni 2017
Data Observasi
Jum’at, 9 Juni 2017
Nama : Eolia
Umur : 21 Tahun
Alamat : Bandengan Selatan no. 84a/10.
Data Observasi
Jum’at, 9 Juni 2017
Alasan mengikuti Meditasi : Untuk mencari dan berbicara kepada roh yang
terselubung pada diri saya, dan mengajak diri
saya untuk lebih fokus dan menjadi diri kita
untuk berbicara kepada roh atas dan para dewa-
dewi yang memberi kehidupan.
Manfaat Mengikuti Meditasi : Melatih diri untuk mengontrol pikiran diri sendiri
dan menjadi manusia yang lebih bermanfaat untuk
lingkungan dan masyarakat sekitar.
Data Observasi
Jum’at, 9 Juni 2017
Alasan mengikuti Meditasi : Ajaran meluas batin, ketenangan dapat dari dalam
diri sendiri. Cari solusi batin, agama, politik secara
universal dari dalam.
Data Observasi
Jum’at, 9 Juni 2017
Nama : Alberth
Umur : 34 Tahun
Alamat : Jalan Jelambar Utama VII’ 29A
Alasan mengikuti Meditasi : Saya mengikuti meditasi Setyo Hajar Dewantoro
karena ingin lebih mendalami tehnik meditasi yang
dapat menyembuhkan luka batin dan terhubung
dengan diri sejati. Harapannya supaya dapat
memberi manfaat pada diri sendiri, keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara.
Manfaat Mengikuti Meditasi :Ketenangan batin dan bisa meredakan stress. Selain
itu juga memperoleh wawasan baru tentang tubuh.
Meditasi yang unik dan bersemangat.
Data Observasi
Jum’at, 9 Juni 2017
Nama : Tiara
Umur : 24 Tahun
Alamat : Bandengan Selatan no.84A/10
Alasan mengikuti Meditasi : Meditasi menarik, tidak membosankan. Melatih
diri agar menjadi diri yang lebih baik lagi
Data Observasi
Jum’at, 9 Juni 2017
Nama : Watung
Umur : 53 Tahun
Alamat : Jl. Bandengan Selatan, no 84A/10. Jakarta Utara.
Manfaat Mengikuti Meditasi : Untuk menyadarkan diri kita dan bisa tercerahkan,
bisa menyembuhkan penyakit mental dan jiwa raga.
Data Observasi
Jum’at, 9 Juni 2017
Nama : Billy
Umur : 53 Tahun
Alamat : Muara Karang
Alasan mengikuti Meditasi : Untuk belajar meditasi dan bisa berhasil dalam
bermeditasi.
Data Observasi
Jum’at, 9 Juni 2017
Nama : Srianti
Umur : 28 Tahun
Alamat : Jl. Mangga Dua J9. Jakarta Pusat.
Data Observasi
Jum’at, 9 Juni 2017
Nama : Nani
Umur : 50 Tahun
Alamat : Jelembar Utama 1, no 2B, Jakarta Barat.
Data Observasi
Jum’at, 9 Juni 2017
Nama : Mimi
Umur : 51 Tahun
Alamat : Mangga Dua Raya, Komplek Dua Pertiwi, Blok
J, no.9
Data Observasi
Jum’at, 9 Juni 2017
Nama : Lie Tianan
Umur : 64 Tahun
Alamat : Teluk Gong
Alasan mengikuti Meditasi : Melatih diri kita, bisa lebih mengenal diri kita
sendiri, lebih dalam kedalaman sesungguhnya.
Ajarannya lebih mudah diterima.