(KAJIAN TEMATIK)
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi Persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S. Ag.)
Oleh
Luluk Khozinatin
NIM: 1112034000184
pada buku pedoman penulisan skripsi yang terdapat dalam “Buku Pedoman
a. Padanan Aksara
ب b be
ت t te
ث ts te dan es
ج j je
خ kh ka dan ha
د d de
ر r er
ز z zet
س s es
ش sy es dan ye
غ gh ge dan ha
ف f ef
ق q ki
ك k ka
ل l el
م m em
v
vi
ن n en
و w we
ه h ha
ء apostrof
ي y ye
b. Vokal
terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau
berikut:
َ a fathah
َ i kasrah
َ u dammah
sebagai berikut:
َي ai a dan i
َو au a dan u
Vokal Panjang
Kata Sandang
dengan huruf, yaitu ال, dialihaksarakan menjadi hurup /l/, baik diikuti
Syaddah (Tasydîd)
diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku jika huruf yang
menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh
Ta Marbûtah
menjadi huruf /h/ (lihat contoh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku
viii
jika ta marbûtah tersebut diikuti oleh kata sifat (na’t) (lihat contoh 2).
Namun, jika huruf ta marbûtah tersebut diikuti kata benda (ism), maka
Contoh:
1 طريقة tarîqah
Huruf Kapital
dalam alih aksara ini huruf capital tersebut juga digunakan, dengan
huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain. Penting
diperhatikan, jika nama diri didahului oleh kata sandang, maka yang
ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan
huruf awal atau kata sandangnya. (Contoh: Abû Hâmid al-Ghazâlî bukan
diterapkan dalam alih aksara ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak
miring (italic) atau cetak tebal (bold). Jika menurut EYD, judul buku itu
ditulis dengan cetak miring, maka demikian halnya dalam alih aksaranya.
Demikian seterusnya.
ix
LULUK KHOZINATIN
Keutamaan Puasa Sunnah Dalam Prespektif Hadis (Kajian Tematik)
Puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan atau dianjurkan oleh Nabi
Muhammad SAW di luar puasa wajib (ramadhan). Puasa sunnah ada beberapa
macam, di antaranya: puasa senin, puasa kamis, puasa enam hari bulan syawal,
puasa daud, puasa hari arafah, puasa hari tarwiyah, puasa Sembilan hari
pertama di bulan dzulhijjah, puasa tasu’a, puasa asyura, puasa bulan-bulan yang
dimuliakan, puasa tengah bulan, puasa bulan sya’ban dan puasa bulan rojab.
Puasa sunnah memiliki manfaat luar biasa bagi pelakunya seperti: dapat
memberikan kesehatan psikis dan fisik, memperoleh pahala, menghapuskan dosa-
dosa, dan sebagainya.
Ahli fikih menyatakan bahwa puasa pada hari senin dan kamis disunnahkan dan
hal ini memberikan efek yang positif bagi tubuh, begitupula ahli hadis
mengemukakan bahwa hari senin dan kamis disunnahkan berpuasa karena pada
dua hari itu amalan akan diperlihatkan atau disetorkan, hal ini berdasarkan dari
sebuah hadis yang menyatakan bahwa nabi Muhammad SAW lebih suka
melaksanakan puasa ketika amal ibadah ditampakkan, selain itu pula hari senin
adalah hari dimana nabi Muhammad SAW dilahirkan dan menerima wahyu.
Ahli fikih (empat madzhab) berpendapat bahwa puasa daud adalah puasa
yang paling utama tingkatannya tapi dilakukan oleh orang-orang yang mampu.
Begitu pula dikemukakan oleh as-Sindy dalam catatannya yang menyatakan
bahwa puasa daud adalah puasa yang paling utama dilakukan dengan syarat
tidak menggugurkan kewajibannya. Menurut penulis kewajiban di sini termasuk
di antaranya kewajiban sebagai hamba dan kewajiban sosial terhadap sesama.
Ahli fikih berbeda pendapat mengenai kesunnahan puasa enam hari bulan
syawal dan mengenai tata caranya. Madzhab Syafi’i, Hanbali dan Hanafi
menyatakan bahwa puasa enam hari bulan syawal menghukumi sunnah
sedangkan Imam Maliki menyatakan bahwa puasa tersebut makruh karena
ditakutkan sebagai puasa wajib. Mengenai tata cara puasa Imam Syafi’i dan
Hanbali mengemukakan bahwa puasa syawal yan paling utama adalah
dikerjakan dengan cara terus-menerus tidak terpisah. Dan menurut ahli hadis
puasa enam hari bulan syawal itu seperti puasa selama setahun hal ini
didasarkan dengan hadis Rasulullah SAW.
x
KATA PENGANTAR
ِ بِ ۡس ِم ه
ٱَّلل ٱلر ۡهح َٰم ِن ٱل هر ِح ِيم
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah Swt. atas segala
pembimbing ummat dari dunia kemarau dihari lampau hingga kembali terbebat
pekat saat kiamat, yakni Baginda Rasulullah Saw. beserta keluarga, sahabat dan
para pengikutnya. Semoga kita selalu mendapat syafaat darinya baik ketika hidup
di dunia maupun di akhirat kelak dan kita semua berada dalam lindungan Allah
Swt.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bimbingan, bantuan, arahan, motivasi dan kontribusi banyak pihak. Ucapan terima
kasih yang tulus dan tak terbilang penulis haturkan kepada para dosen, keluarga,
para guru kehidupan, para sahabat dan teman-teman, sehingga penulis mampu
mengatasi segala hambatan yang menerpa. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
Dr. Masri Mansoer, MA. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, Ibu Dr.
Lilik Ummi Kaltsum, MA. selaku Ketua Program Studi Ilmu al-Qur’an
dan Tafsir dan Ibu Dra. Banun Binaningrum, M.Pd. selaku Sekretaris
xi
xii
4. Ibu Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA., selaku ketua sidang munaqasyah,
munaqasyah, Bapak Dr. Bustamin, SE., M.Si, dan Bapak Dr. Sandi
Hidayatullah Jakarta.
7. Kedua orang tua terkasih, Bapak Ahmad Roziqin dan Ibu Husnul
10. Guru sehat Bapak Dr. Ir. Tubagus Wahyudi, MSi., MCHt., CHI (Om
dewantini, Ibu Ilsa, Dwi Wahyu Utami, Hilda Lisdianti S.Ag, Listatik
Nurul Hikmah, Intan, Rois Safitri, Zubaedah, Ibu Lusi Pertiwi, yang
12. Tafsir Hadis (TH) E Angkatan 2012, KAHFI BBC Motivator School
dengan pahala yang berlipat ganda, di dunia dan di akhirat. Âmîn yâ Rabb al-
‘Âlamîn
Penulis
DAFTAR ISI
PEDOMAN TRANSLITERASI................................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................ x
KATA PENGANTAR ............................................................................... xii
DAFTAR ISI ............................................................................................. xv
xv
xvi
PENDAHULUAN
panduan hidup beserta contohnya telah Allah SWT berikan kepada manusia, yaitu
panduan hidup beserta contohnya maka terciptalah berbagai disiplin Ilmu, dari
Islam Rukun Islam terbagi menjadi 5 (lima), yaitu membaca dua kalimat
syahadat, salat, zakat, puasa dan haji, sebagaimana hadits di bawah ini:
شهادةُ اَ ْن ََلإيلَه اياَلاهلل واَ ان ُم امدا عبده ورسولُه وايقَام ال ا ي ي:ب يِن اْيِلس ََلم علَى َخَْس
ُص ََلة َوايْتَاء ُ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ َْ ً َُ َ َ َ ََ َ ُ ْ َُ
ضي ي ي
) (رواه مسلم.ان َ الازَكاة َو َح ُّج اْلبَ ْيت َو
َ ص ْوُم َرَم
1
Artinya: “Islam dibangun atas lima perkara, bersaksi tiada Tuhan selain Allah
dan Muhammad hamba dan utusan-Nya, menjalankan sholat, menunaikan
zakat, berangkat haji ke Baitullah dan puasa Ramadhan” (HR. Muslim).
Dalam rukun Islam terdapat satu hal yang mendapat perlakuan yang
istimewa yaitu balasannya langsung dari Allah swt, sebagaimana hadis yang akan
1
Muslim bin al-Hajjâj, Sahîh Muslim (Bairut: Dar Ihya’ at-Turats, tt), juz 1 h.45 dan Abû
Abdillâh al-Bukhârî, Sahîh al-Bukhârî, (Damaskus: Dar Thuq an-Najah, 1422H), juz 1 h.11
1
2
،صاليح َ َع ْن أيَِب،ش
ي َ ََحداثَنَا أَبُو بَ ْك ير بْ ُن أيَِب َشْيبَةَ ق
ٌ َوَوك،َ َحداثَنَا أَبُو ُم َعا يويَة:ال
َع ين ْاْل َْع َم ي،يع
ي ال رس ُ ي
ُف لَه ُ اع
َض َ ُآد َم يَ " ُك ُّل َع َم يل ابْ ين:صلاى اهللُ َعلَْيه َو َسلا َم َ ول اللاه ُ َ َ َ ق:ال َ ََع ْن أيَِب ُهَريْ َرةَ ق
ص ْوَم فَيإناهُ يِل َوأَنَا
«إياَل ال ا:ُال اللاهُ ُسْب َحانَه َ َ ق، إي ََل َسْبعي يمائَية يض ْعف،اْلَ َسنَةُ بي َع ْش ير أ َْمثَ ياِلَاْ
) (رواه ابن ماجة.2»َج يزي بييه ْأ
Artinya: Ibnu Mâjah meriwayatkan: Abu Bakr bin Abu Syaibah menceritakan
seraya berkata : Abu Mu’âwiyah dan Waki’ menceritakan kepada kami dari
A’masy dari Abu Sâlih dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“setiap perbuatan baik manusia akan dibalas sepuluh kali lipat sampai tujuh
ratus, Allah swt bersabda: kecuali puasa karena puasa untukku dan aku akan
membalasnya (menentukan balasannya)”. (HR. Ibnu Mâjah).
puasa memiliki nilai lebih tersendiri. Satu amal kebaikan biasanya dinilai sepuluh
pahala hingga dilipatgandakan menjadi tujuh ratus pahala, sementara puasa tidak
dibatasi nilainya, namun menjadi hak Allah SWT karena bisa jadi pahalanya lebih
berlipat-lipat dari itu dan tidak terhingga selama aktivitas ibadah ini dijalankan
Puasa dalam bahasa berarti menahan diri dari sesuatu sedangkan dalam
istilah adalah menahan diri dari hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar
Puasa termasuk salah satu rukun Islam yang mulai disyariatkan Allah
kepada manusia pada tahun kedua Hijriyah. Puasa dalam Islam terbagi menjadi 2
macam, yaitu puasa wajib yang dikenal sebagai puasa Ramadhan selama satu
bulan penuh dan puasa sunnah. Puasa baik yang wajib maupun yang sunnah
2
Ibnu Mâjah, Sunan Ibnu Mâjah, (Bairut: Dar ihya’ al-kutub al’ilmiyah: tt) h. 1256
3
Ahmad Syarifuddin, Puasa Menuju Sehat Fisik dan Psikis, (Jakarta: Gema Insani Press,
2004) h.81
3
Di dalam Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW terdapat banyak nash yang
Puasa dapat menjadi perisai manusia dari api neraka, puasa juga dapat
Rasulullah SAW:
5
)ام ُجناةٌ (رواه البخاري ومسلم
ُ َالصي
Artinya: “Puasa itu perisai”. (HR. Bukhâri Muslim).
Puasa sunnah terdiri dari beberapa macam, yaitu puasa Senin Kamis,
puasa Syawal, puasa ‘Asyura, puasa Daud, puasa ‘Arafah, puasa Tasu’a, puasa
Artinya: “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan
petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan
yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat”.
4
Ahmad Syarifuddin, Puasa Menuju Sehat Fisik dan Psikis, h. 115
5
Abu Abdillah al-Bukhârî, Sâhih al-Bukhârî, juz 3, h. 24 dan Muslim bin al-Hajjâj, Sâhih
Muslim, h. 2, h. 806
4
kebajikan adalah hal yang dilakukan untuk menghapus dosa begitupula dengan
kami. (ia berkata), Sufyân telah menceritakan kepada kami, (ia berkata), Jâmi’
telah menceritakan kepada kami dari Alî Wâ’il dari Hudzaifah RA, ia berkata:
Dan terdapat hadis Abu Hurairah RA dalam riwayat Muslim secara marfu’:
المعةُ إي ََل ْ ي
ت ْ ت َما بَْي نَ ُه ان إي َذا
ْ اجتَ نََب َ ضا ُن إي ََل َرَم
ُ ضا َن ُم َكفَرا َ الُ ْم َعة َوَرَم َ ْ ُْ س َو
ُ الَ ْمْ اتُ صلَ َو ال ا
7 ي ي
َ َما َلْ تُ ْغ:الْ َكبَائ ُر َويف يرَوايَة
.ش الْ َكبَائ ُر
Artinya: “Shalat lima waktu,jum’at hingga jum’at (berikutnya), Ramadhan
hingga Ramadhan (berikutnya), merupakan kaffarat (penebus) dosa-dosa
yang ada di antaranya, apabila ditinggalkan dosa-dosa besar”.
Dan dalam satu riwayat lain menyebutkan: selama tidak dicampur dosa
besar. (Sâhih).
6
Abu Abdillâh bin al-Bukhâri, Sâhih al-Bukhârî, juz 3, h. 25
7
Muslim bin al-Hajjâj, Sâhih Muslim, juz 1, h. 209
5
tersebut penulis tergelitik untuk meneliti tentang masalah ini dengan judul
1. Identifikasi Masalah
d. Keutamaan puasa dawud, senin kamis dan enam hari bulan syawal
e. Puasa dawud, senin kamis dan enam hari bulan syawal menurut para
2. Pembatasan Masalah
identifikasi yang telah disebutkan di atas, maka terdapat tiga hal yang
akan dibahas:
d. Puasa dawud, senin kamis dan enam hari bulan syawal menurut para
3. Perumusan Masalah
d. Apakah pendapat puasa dawud, senin kamis dan enam hari bulan
1. Tujuan Penelitian
yaitu:
ibadah.
2. Manfaat Penelitian
sunnah
prespektif Hadis
D. Kajian Pustaka
puasa sunnah dalam prespektif hadis sudah diteliti atau belum, dan ternyata
penelitian ini belum pernah dibahas dalam penelitian sebelumnya dan sebagai
Daud adalah mempunyai derajat ahad dari segi kuantitas perawi dan
shahih lidzatini dalam segi kualitas hadis, setelah setelah diteliti dari segi
dan Tasu’a dalam Kitab Riyadus Shalihin Studi Hadis Imam Nawawi,
menghapus dosa yang telah lalu dan puasa ini diagungkan oleh banyak
umat, dan puasa Asyura ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Setelah
diteliti dari segi judul terdapat persamaan dengan judul penulis yaitu:
9
puasa senin dan kamis adalah puasa yang dilaksanakan dua kali dalam
seminggu yaitu hari senin dan kamis, dalam skripsi ini terdapat persamaan
jenis puasanya, kalau Nana membahas hanya tentang puasa senin dan
E. Metodologi Penelitian
primer) seperti kitab Musnad Firdaus karangan Dailami, kitab Kanzul Ummal
karangan ‘Alauddin Ali bin Hisam al-Hindy dan kitab Al-Tsawab karangan Ibnu
Hibban, dikarenakan hadis yang akan penulis teliti ini terdapat di ketiga hadis
tersebut. Selain itu yang menjadi rujukan dalam pengumpulan data di skripsi ini
10
adalah kitab-kitab hadis yang sembilan (Kutub al-Tis’ah); Sâhih al-Bukhari, Sâhih
Muslim, Sunan Abu Dâud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasâ’i, Sunan Ibnu Mâjah,
Sunan al-Dârimi, Musnad Ahmad Ibn Hambal, dan Muwata’ Imam Mâlik, serta
pokok permasalahan dan literatur yang mendukung (data sekunder) dalam skripsi
2. Teknik Pembahasan
akan diteliti dengan merujuk pada data-data yang ada (baik primer maupun
sehingga akan tampak jelas perincian jawaban atas persoalan yang berhubungan
3. Teknik Penulisan
yang berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Skripsi yang terdapat dalam
Buku Pedoman Akademik Program Strata 1 (S1) tahun 2013-2014 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
11
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari atas empat bab penulisan, pembahasan dibagi dalam
diantaranya pengertian puasa, rukun puasa, syarat wajib puasa dan klasifikasi
puasa.
sunnah.
A. Syarat Puasa
Syarat puasa dapat dibagi atas dua bagian, yaitu syarat wajib dan syarat
sahnya puasa.
wajibnya puasa, sehat, mukim (tidak musafir). Sedangkan syarat sahnya adalah
orang yang waras (dapat membedakan), bersih dari haid dan nifas, sesuai dengan
B. Rukun Puasa
3. Niat berpuasa.
1. Sengaja makan
2. Sengaja minum
3. Sengaja muntah
4. Haid
5. Nifas
12
13
D. Hakikat Puasa
Puasa menurut arti bahasa berasal dari kata as-Shiyam yang berarti
menahan diri, definisi ini terdapat pada sebuah ayat yang berbunyi:
Artinya: “Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat
seorang manusia, Maka Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar
berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka aku tidak akan berbicara
dengan seorang manusiapun pada hari ini". (QS. Maryam: 26).
Sedangkan menurut istilah syara’ puasa adalah menahan diri dari segala
hal yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari
1
Yuni A. Ghazaly, Puasa Sepanjang Tahun Bersama Nabi, (Jakarta: Alifbata, 2000), cet
1, h.50
14
Pada dasarnya, aktivitas inti di dalam ibadah puasa, yang pada ujungnya
nilai ibadah ketika seseorang melakukannya atas dasar kemauan dan pilihannya
yang berlipat ganda di hadapan Allah Swt. Ketika seorang berpuasa, maka secara
praktis adalah menahan lapar dan dahaga yang merupakan kebutuhan fisik
diri kepada Allah Swt. Ikhlas menjalankan perintah agama, agar kelak dapat
pada yang maha kuasa, dan rela menjalankan apa saja yang diperintahkan oleh-
Nya.
dan tidak mengumbarnya, karena hawa nafsu yang diciptakan oleh Allah Swt.
tingkatan: puasa orang biasa, puasa orang istimewa dan puasa orang teristimewa.
Adapun puasa orang biasa adalah puasa orang yang mencegah perut dan
farjinya dari memenuhi syahwat, puasa orang istimewa adalah puasa orang-orang
yang mencegah panca indranya dari melakukan dosa-dosa, hal mana tidak akan
syara’.
dari selain Allah SWT. Apabila orang yang berpuasa seperti ini memikirkan selain
Allah SWT, berarti dia berbuka dari puasanya dan puasa seperti ini ada tingkatan
para nabi dan shiddiqin sebab pelaksanaan dari tingkatan seperti ini adalah dengan
menghadapkan diri sama sekali kepada Allah SWT dan berpaling dari selainnya. 4
Dalam buku karya Ahmad Syarifuddin yang berjudul Puasa Menuju Sehat
Fisik dan Psikis dijelaskan bahwa puasa pada hakikatnya dapat memberikan
kesehatan baik fisik maupun psikis, dari kesehatan fisik seseorang akan
4
Ibnu Muhammad, Puasa bersama Rasulullah SAW (Bagaimana Kehidupan Sehari-hari
Rasulullah saat Berpuasa, (Bandung: Mizan Pustaka, 2007), cet. 1, h. 40-41
5
Ahmad Syarifuddin, Puasa Menuju Sehat Fisik dan Psikis, (Jakarta: Gema Insani Press,
2004), h.14-15
17
E. Klasifikasi Puasa
1. Puasa Fardlu
2. Puasa Qadla
Puasa qadla adalah : puasa yang wajib ditunaikan dengan sebab berbuka
dalam bulan Ramadlan karena ada udzur yang diperbolehkan oleh syara’ seperti
safar, sakit, atau disebabkan haid dan nifas atau dengan sebab yang lain.
3. Puasa Nadzar
Puasa nadzar adalah : puasa wajib yang difardlukan sendiri oleh seseorang
muslim atas dirinya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa nadzar
berpuasa sehari atau beberapa hari baik secara berurutan atau tidak, wajiblah
ditunaikan sebagaimana yang telah dinadzarkannya itu selama nadzar itu tidak
Firman Allah:
4. Puasa Kaffarat
Puasa Kaffarat adalah puasa yang wajib ditunaikan dan puasa Kaffarat itu
wajib karena berbuka dengan sengaja dalam bulan Ramadlan (dalam hal ini ada
Khilaf), bukan karena suatu udzur yang dibenarkan syara’ (karena bersetubuh
dengan sengaja dalam bulan Ramadlan di siang hari, membunuh dengan tidak
sengaja, mengerjakan sesuatu yang diharamkan dalam Haji serta tidak sanggup
menyembelih binatang hadyu dan merusak sumpah serta berdhihar dengan istri).6
5. Puasa Tatawwu’(sunat)
Ibadah sunnah adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
kerinduan kepada Allah Swt. Mengikat hatinya dan terus berusaha agar senantiasa
َل َعْب يد ْي بي َشْيئ ََّ ب إي َ َصلَّى اهلل َعلَْي يه إي َّن اهلل ق
َ ال َوَما تَ َقَّر َ ال َر ُس ْو ُل اهللَ َال ق ْ َع ْن أي
َ ََِب ُهَريْ َرَة ق
ي َل بيالن ي ي ي ب إي َ ي
ْ َّواف يل َح ََّّت أُحبَّهُ فَيإ َذا أ
َُحبَْبتَه َ ََّ ب إي ُ ت َعلَْيه َوَما يََز ُال َعْبد ْي يَتَ َقَّر
ْض َ َل ِمَّا افْ ُيُت
َّ ُّ َح َأ
ش يِبَا َوير ْجلُهُ الَّي َّْت َيَْ يش ْى يِبَا ي ُكْنت َيَسعه الَّ يذي يسمع بييه وبصره الَّ يذي ي ب يي
ُ ص ُر به َويَ ُدهُ الَّي ِْت يَْبط ُ َْ ْ ُ ُ َ َ َ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ
) (رواه البخاري.ُُعْي َذنَّه 7 وعن سأَلَيِن ََلُ ْع يطي نَه ولَئين استيعا َذيِن ََل ي
ْ َ ْ ْ َُ ْ ْ َ ََْ
Artinya: “dari Abû Hurairah r.a. berkata, Rasulullah Saw. Bersabda:
“sesungguhnya Allah Swt. Berkata:”Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri
kepada-Ku lebih utama daripada ibadah yang Ku-wajibkan kepadanya. Dan
hamba-Ku selalu mendekati Aku dengan ibadah sunnah, hingga Aku
mencintainya. Jika Aku mencintainya maka aku menjaga apa yang dia dengar,
menjaga apa yang dia lihat, menjaga apa yang disentuh oelh tangannya, dan
menyertai tempat yang ia tuju. Dan jika dia meminta-Ku sesuatu maka pasti Aku
6
Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Puasa, (Jakarta: Bulan Bintang, 1983), h. 57
7
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sâhih al-Bukhârî, Bâb at-Tawadhu’, (Damaskus: Dar at Tuq
an-Najah, 1422), juz 8, h. 105
19
beri dia, dan jika dia meminta pertolongan kepada-Ku maka Aku beri dia
pertolongan.” (HR. al-Bukhârî).
Puasa sunnah adalah termasuk dari bagian latihan diri dalam upaya
mengembangkan sayap-sayap takwa kepada Allah Swt. Dan melatih hawa nafsu
agar dalam waktu satu tahun dapat terkontrol dengan puasa-puasa tersebut, yang
Contoh dari puasa Tatawwu’ adalah : seperti puasa enam hari di bulan
Syawal, puasa hari Asyura, sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya (puasa
daud), puasa Arafah untuk yang tidak mengerjakan haji, puasa dikebanyakan hari
Sya’ban, puasa di bulan-bulan Haram, yaitu: Zul ka’idah, Zul Hijjah, Muharram
9
dan Rajab. Menghususkan bulan Rajab saja tidak berdasarkan Syara’.
8
Yusni A Ghazaly, Puasa Sepanjang Tahun Bersama Nabi, (Jakarta: Alifbata, 2006). h.
88
9
M. Hasbi Ash-Shiddiqy, Pedoman Puasa, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), h. 56-57
20
Rasulullah SAW melarang berpuasa pada dua hari raya, yaitu hari raya
Idhul Fitri dan hari raya Idhul Adha, dan tidak sedikit ulama yang mengutip
Hal itu didasarkan riwayat Abû Ubaid, budak Ibnu Azhar yang
mengatakan,
10
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahîh al-Bukhârî, juz 3, h. 42
11
Muslim bin al-Hajjâj, Sahih Muslim, juz 2, h. 799
21
atau dua hari sebelumnya kecuali bila hari itu bertepatan dengan kebiasaan puasa
seseorang, misalnya ia biasa berpuasa sehari dan berbuka sehari, atau ia biasa
bersabda:
ُ َ فَ ْلي،ُص ْوَمه
ص ْم ي صويم يَوم اَْو يَوَم ْ ي
ُ َي إيََّل اَ ْن ُك ْو َن َر ُج ٌل ي
َ ص ْوُم
ََل ي تَ َقدَّم َّن اَح ُد ُكم رم َ ي
ْ ْ ْ َ ضا َن ب ََ ْ َ َ َ
) (رواه البخاري14.ك الْيَ ْويم ي
َ ذَل
Artinya:”Janganlah seseorang diantara kalian mendalukan puasa Ramadhan
dengan bepuasa sehari atau dua hari sebelumnya kecuali bagi orang yang biasa
berpuasa, maka tidaklah mengapa ia berpuasa pada hari itu.” (HR. al-Bukhârî)
dilakukan tanpa menghususkan hari itu saja, tapi dilakukan pula sebelum atau
setelahnya, atau hari itu bertepatan dengan jadwal puasanya, seperti kebiasaanya
12
Muslim bin al-Hajjâj, Sahîh Muslim, juz 2, h. 800
13
Hari-hari tasyriq adalah tiga hari setelah hari qurban dan disebut tiga juga dengan hari-
hari mina karena orang-orang yang melakukan haji pada hari itu berada di mina. Hari ini
dinamakan hari tasyriq karena pada hari itu para jamaah haji membuat dendeng daging-daging
kurban mereka. Hari tasyriq adalah hari-hari tertentu.
14
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahîh al-Bukhârî, juz 3, h. 28
22
berpuasa sehari dan berbuka sehari lalu hari Jumat bertepatan dengan hari
berada di rumah kecuali dengan seizinnya. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Abû
15
Ibnu Mâjah, Sunan Ibnu Mâjah, juz 1, h. 549
16
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahîh al-Bukhârî, juz 7, h. 30
17
Usamah Abdul Aziz, Kumpulan Puasa Sunnah dan Keutamaannya (Berdasarkan Al-
Qur’an dan as-Sunnah), terj. Abdillah dengan Judul Siyam at-Tathawwu’ Fadha’il wa Ahkam,
(Jakarta: Darul Haq, 2015), h. 116
23
yang terlarang seperti dua hari raya dan hari-hari tasyriq, tidak dikhawatirkan
Sedangkan Hanafiyah dan Ibnu al-Arabi dari kalangan malikiyah dan Ibnu
Qudamah dari kalangan Hanabilah dan Ibnu Qayyim, berpendapat makruh secara
mutlak.
Atha’ berkata, “aku tidak tahu bagaimana Nabi menyebut puasa sepanjang
Saw bersabda:
(رواه19.َّهَر
ْ ص َام الد
َ ص َام َم ْن
َ ََل،س
ُ ت لَهُ النَّ ْف
ْ ي َونَ َف َه
ُ ْ ت لَهُ اْل َع َ َّك إي َذا فَ َع ْل
ْ ت َه َّج َم َ إين
)البخاري
18
Muslim bin al-Hajjâj, Sahih Muslim, juz 2, h. 814
19
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî, juz 3, h. 40
24
Artinya:”Sesungguhnya jika kamu lakukan itu, matamu akan letih dan tubuhmu
akan lelah dan tidak ada puasa bagi orang yang berpuasa seumur hidup.”(HR.
al-Bukhârî)
b. Puasa Hari Nairuz dan hari-hari sejenisnya dari hari raya kaum
musyrik
Makruh mengkhususkan hari Nairuz dan hari raya kaum Musyrik lainnya
dengan puasa, karena itu adalah hari-hari yang diagungkan oleh kafir sehingga
Al-Hasan al-Bishri pernah ditanya tentang hukum puasa pada hari Nairuz,
boleh.
20
Usamah Abdul Aziz, Kumpulan Puasa Sunnah dan Keutamaannya (Berdasarkan Al-
Qur’an dan as-Sunnah), terj. Abdillah dengan Judul Siyam at-Tatawwu’ Fadha’il wa Ahkâm, h.
136
25
dan pendapat ini yang dipandang benar oleh an-Nawawi. Dalil kalangan
Syafi’iyah:
diriwayatkan al-Alâ’ bin Abdurrahmân dari Abû Hurairah bahwa Rasulullah Saw
bersabda:
membolehkannya. Diantaranya:
21
Abû Dâwûd as-Sijistâni, Sunan Abû Dâwûd, juz 2, h. 300
22
Ibnu Majâh al-Qazwin, Sunan Ibnu Majâh, juz 1, h. 545
26
Artinya: Rasulullah Saw selalu berpuasa hingga kami mengatakan beliau tetap
berpuasa dan berbuka hingga kami mengatakan beliau tetap berbuka. Aku tidak
pernah melihatnya berpuasa dalam satu bulan melebihi banyaknya berpuasa
berpuasa pada Bulan Sya’ban. pada bulan Sya’ban itu kadang beliau berpuasa
selama sebulan penuh dan kadang beliau berpuasa kecuali beberapa hari saja
berbuka.”(HR. Ibnu Mâjah)
pertengahan bulan adalah pendapat yang kuat karena hadits yang melarang adalah
kebolehannya.
Dari Abdullah bin Busr dari saudaranya ash-Shamma bahwa Nabi Saw
bersabda:
َواي ْن ََلْ َيَي ْد اَ َح ُد ُك ْم إيََّل يِلَاءَ َعنَبَة اَْو،ض َعلَْي ُك ْم ََل تَصوموا ي وم َّ ي ي
َ السْبت إيََّل فْي َما افْ ُيُت َ َْ ُْ ُْ
24
) (رواه الُتمذي.ُض ْغه َ ُع ْوُد َش َجَرة فَ ْليَ ْم
Artinya:”Janganlah kalian berpuasa pada Hari Sabtu kecuali puasa
yang diwajibkan atas kalian. Bila seseorang darimu tidak
mendapatkan kecuali kulit pohon anggur atau ranting pohon, maka
kunyalah itu”25. (HR. at-Tirmidzî )
23
Abû Isâ at-Tirmidzî , Sunan at-Tirmidzî , juz 3, h. 104 î
24
Abû Isâ at-Tirmidzî , Sunan at-Tirmidzî , juz 1, h. 550
25
Usamâh Abdul Aziz, Kumpulan Puasa Sunnah dan Keutamaannya (Berdasarkan Al-
Qur’an dan as-Sunnah), terj. Abdillah dengan Judul Siyam at-Tatawwu’ Fadhâ’il wa Ahkâm,
(Jakarta: Darul Haq, 2015), h. 147
BAB III
1. Puasa Muharram
Rasulullah Saw untuk menjalankan puasa yaitu hari yang bertepatan pada
sepuluh Muharram atau ‘Asyura adalah puasa pertama kali yang dilakukan
Islam. Oleh sebab itu, bulan ini menjadi bulan yang utama setelah
Ramadhan. Selain itu puasa ‘Asyur â termasuk puasa yang umurnya paling
Karena puasa ‘Asyur â adalah warisan dari umat terdahulu, dan praktik
1
Yusni A. Ghazaly, Puasa Sepanjang Tahun Bersama Nabi, (Jakarta: Alifbata,
2006) h. 88
2
Muslim bin al-Hajjâj, Syarh Sahih Muslim, Bâb Fadhlu Saum al-Muharram,
(Bairut: Dar Ihya at-Turâts, tt), Juz 2, h. 821
27
28
َسعت عب َد اهلل بن عبَّاس ي ُقو ُل يحْي صام النيَِّب صلَّى اهلل علَيهي ي
َْ ُ َ ُّ َ َ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َْ ُ ْ َ اَبُ ْو َغطْ َفا َن يَ ُق ْو ُل
صيَ يام يه قَالُ ْوا يَ َار ُس ْوَل اهلل اَنَّهُ يَ ْوٌم تُ َعظِّ ُمهُ الْيَ ُه ْوُداشوراء واَمرنَا بي ي َّ
َ َ َ َ َ ْ ُ َو َسل َم يَ ْوَم َع
ي
ُ صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم فَيإ َذا َكا َن الْ َع
ُ ام الْ ُم ْقبي ُل
ص ْمنَا يَ ْوَم َ ال َر ُس ْو ُل اهلل
َ َّص َارى فَ َق
َ َوالن
3
.)تاس َع (رواه ابو داود الَّ ي
ي ي
ُضا َن َواَتْ بَ َعه َ َم ْن:صلَّى اهلل َعلَْيه َو َسلَّ َم
َ ص َام َرَم َ ال َر ُس ْو ُل اهلل َ َ ق:ال َ ََع ين بْ ين ُع َمَر ق
) (رواه الطرباين.5ُيستًّا يم ْن َش َّوال َخَر َج يم ْن ذُنُ ْوبييه َكيَ ْوم َولَ َدتْهُ اُُّمه
Artinya: “Dari Ibnu Umar berkata Rasulullah Saw. Bersabda: siapa
yang menjalankan puasa Ramadhan dan menyertai dengan puasa enam
hari pada bulan Syawal maka keluar dosa-dosa dari dirinya seperti dia
baru dilahirkan oleh ibunya”. (HR. at-Tabrâni).
3
Sulaimân bin al-Ats’ats as-Sijistânî, Sunan Abû Dâwud, Bâb Mâ Wuriya ‘Anna
Asyurâ al-Yaum, (Bairut: Maktabah al-Ashriyah, tt), Juz. 2, h. 327
4
Muslim bin al-Hajjâj, Sahîh Muslim, juz 2, h. 798
5
Sulaimân bin Ahmad at-Thabrâni, Mu’jam al-Ausath, (Kairo: Dar al-Haramain,
tt), juz 8, h. 275
29
Artinya: “Dari Abû Ayyûb al-Ansarî berkata: siapa saja yang puasa
ramadhan kemudian mengiringinya enam hari dari Syawal seperti puasa
selama setahun”. (HR. at-Tirmidzi)
Artinya: “dari Ibnu Abbâs berkata Rasulullah Saw. Bersabda: “tidak ada
hari-hari yang berbuat kebajikan di dalamnya sangat disukai oleh Allah
Swt., selain dari sepuluh hari ini (awal Dzulhijjah)”para sahabat
bertanya: “mengalahkan jihad di jalan Allah Swt. Wahai Rasulullah
Saw.? Beliau menjawab: “ya mengalahkan Jihad d ijalan Allah Swt,
kecuali jika ada seorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, serta
kembali tidak membawa apa-apa lagi.”(HR. at-Tirmidzî).
6
Abû Isâ at-Tirmidzî, Sunan at-Tirmidzî , juz 3, h. 123
7
Abû Isâ at-Tirmidzî, Sunan at-Tirmidzî, juz 3, h. 121
30
ص ْويم ي ولَه بي ي ي،من صام الْعشر فَلَه بي ُكل ي وم صوم شهر
َ َولَهُ ب،ٌص ْوم يَ ْوم الت َّْريويَّة َسنَة
َ ُ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ ِّ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ
.يَ ْويم َعَرفَةَ َسنَتَان
8 ي
Artinya: “Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti
puasa sebulan. Dan untuk puasa hari tarwiyah seperti puasa setahun
sedangkan untuk puasa hari arafah, seperti puasa dua tahun”.
َع ْن أيَِب، َع ْن َد ُاوَد، َحدَّثَنَا ُس ْفيَا ُن:ال َ َ ق،ئُ َخبَ َرنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن َعْب يد اهللي بْ ين يَيز َيد الْ ُم ْق ير
ْأ
ع ين النيَِّب صلَّى اهلل علَيهي،َ عن أيَِب قَتادة،َ عن أيَِب حرملَة،اْللي ييل
َْ ُ َ ِّ َ ََ ْ َ َْ َ َْ َْ َع ْن أيَِب،َقَ َز َعة
ص ْوُم يَ ْويم َعَرفَةَ يُ َكف ُِّر َسنَة َوالَّيِت
َ َو،َالسنَة
َّ وراءَ يُ َكف ُِّر َ اش
ي
ُ ص ْوُم يَ ْوم َع َ « :ال َ ََو َسلَّ َم ق
11
)تَلي َيها» (رواه النسائي
8
Muhammad bin Ali asyaukânî, al-Fawâid al-Majmu’ah fi al-Ahâdits al-
Maudhu’ah, (Bairut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyah, tt), Juz 1, h. 96
9
Alâuddîn Ali bin Hisâm al-Hindy, Kanzul ‘Ummâl, (tt: Muassasah RIsâlah,
1401 H), juz 5, h.67 dan Dailami, Musnad Firdaus, juz 2 h.248
10
Ibnu Mâjah, Sunan Ibnu Mâjah, juz 1, h. 551 dan Abû Isâ at-Tirmidzî, Sunan
at-Tirmidzî, juz. 3, h. 115
11
Abdurrahmân an-Nasâ’i, Sunan an-Nasâ’i, (Bairut: Muassasah ar-RiIsâlah,
1421), juz 3, h.222
31
12
Abdurrahman an-Nasâ’î, Sunan an-Nasâ’î, juz 3, h.222
13
Muslim bin al-Hajjâj, Sahih Muslim, juz 2, h. 810
32
َّ ت يم َن
ُ َالش ْه ير ثَََلثَةَ أَيَّام ف
َص ْم ثَََلثَةَ َع ْشَرةَ َوأَْربَ َعة ُ يَا اَبَا ذَ ٍّر إيذَا: َع ْن أَي ِْب ذَ ٍّر
َ ص ْم
17
) (رواه الرتمذي.ََع ْشَرةَ َوخَْ َسةَ َع ْشَرة
Artinya: “Dari Abû Dzar, Rasulullah SAW bersabda kepadanya:jika
engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah
pada tanggal 13,14 dan 15 (dari bulan hijriyah”). (HR. at-Tirmidzî)
14
Abû Isâ at-Tirmidzî, Sunan at-Tirmidzî, juz 3, h. 126
15
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî, juz 2, h. 58
16
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî, juz 3, h. 40
17
Abû Isâ at-Tirmidzî, Sunan at-Tirmidzî, juz 3, h. 125
18
Abû Dâwud as-Sijistânî, Sunan Abû Dâwud, juz 2, h. 328
33
(رواه.الس َف ير
َّ ض ير َو ال َر ُس ْو ُل اهلل ََل يُ ْف يط ُر اَيَّ َام الْبيْي ي
َ ض يِف اْ َْل َ ََع ين ابْ ين َعبَّاس ق
َ َ ق:ال
19
)النسائي
Artinya: Dari Ibnu Abbâs RA, beliau berkata: “Rasulullah SAW biasa
berpuasa pada ayyâmul bîdh ketika tidak bepergian maupun ketika
bersafar”. (HR. an- Nasâi)
ي ي
َع ْن ُس َهْي يل،َاعة َ َ َع ْن ُُمَ َّمد بْ ين يرف، َحدَّثَنَا أَبُو َعاصم:ال َ َ ق،َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن ََْي ََي
:الَ َصلَّى اللَّهُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم ق أ ََّن رس َ ي، عن أيَِب هري رَة، عن أَبي ييه،ب ين أيَِب صاليح
َ ول اهلل َُ َ َْ ُ ْ َ َْ َ ْ
(رواه.صائي ٌم ي فَأ ي،يس
ْي َواْلَ يم ي ال ي وم ي
اَلثْنَ ْ ي
َ ض َع َملي َوأَنَا َ ب أَ ْن يُ ْعَر
ُّ ُح َ ْ َ ُ ض ال َْع َم ُ تُ ْعَر
21
)الرتمذي
Artinya: Muhammad bin Yahyâ telah menceritakan kepada kami, dia
berkata: Abû ‘Asim telah menceritakan kepada kami dari Muhammad bin
Rifâ’ah dari Suhail bin Abî Sâlih dari ayahnya dari Abû Hurairah
:berkata Rasulullah saw bersabda :”berbagai amalan dihadapkan
(kepada Allah) pada hari senin dan kamis, maka Aku suka jika amalanku
dihadapkan sedangkan Aku sedang berpuasa”. (HR.Tirmidzî)
19
Abdurrahmân an-Nasâ’î, Sunan an-Nasâ’i, juz 4, h. 198
20
Abû Isâ at-Tirmidzî, Sunan at-Tirmidzî, (Bairut: Dar al-Ghurab al-Islami,
1998), juz 2, h. 113
21
Abû Isâ at-Tirmidzî, Sunan at-Tirmidzî, juz 3, h. 113
34
الص ََلةي إي َل اهلل ص ََلُة داود علَيهي َ َصلَّى اهلل َعلَْي يه َو َسلَّ َم ق
ْ َ َُ َ َ َّ ب ُّ َح
َ أ:ال َ إي َّن َر ُس ْوَل اهلل
وَكا َن ي نَ ي،الصي يام إي َل اهللي يصيام داود
ُ َويَ ُق ْوُم ثُلُثَهُ َويَنَام،ف الَّْي يل
ُ ص
ْ ام ن
ُ َ َ َُ َ ُ َ َِّ ب ُّ الس ََل ُم َواَ َح
َّ
24
) (رواه البخاري.ص ْوُم يَ ْوما َويُ ْف يط ُر يَ ْوماُ َ َوي،ُُس ُد َسه
Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW berkata kepadanya: Salat yang
paling disukai Allah SWT adalah salat Nabî Dâud A.S dan puasa yang
disukai Allah SWT juga puasa Nabî Dâud A.S, ia tidur separuh malam,
shalat sepertiga malam dan tidur lagi seperenam malam. Ia berpuasa
sehari dan berbuka sehari”. (HR. al-Bukhâri)
22
Muslim bin al-Hajjâj, Sahih al-Muslim, (Bairut: Dar Ihya Turast al-Arabi, tt),
juz 2, h.819
23
Muslim bin al-Hajjâj, Sahih al-Muslim, juz 4, h. 1987
24
Abû Abdillah al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî, juz 2, h. 50
35
25
Abû Abdillah al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî, juz 3, h. 38
26
Abû Dâwud as-Sijistâni, Sunan Abû Dâwud, juz 2, h. 322
36
َع ْن ُُمَ َّم يد بْ ين،ك بْ ين ُع َم ْْي َعن َعب يد الْملي ي، حدَّثَنَا ج يرير،وح َّدثَيِن ُزهي ر بن حرب
َ ْ ْ ٌ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َْ َ
:ال َّ َع ْن ُْحَْي يد بْ ين َعْب يد،الْ ُمْنتَ يش ير
َ َ ق،ُ يَ ْرفَ ُعه،ُ َع ْن أيَِب ُهَريْ َرةَ َر يض َي اهللُ َعْنه،الر ْْحَ ين
ُّ ض ُل بَ ْع َد الْ َمكْتُوبَية؟ َوأ َي َّ ي ُّ أ:ُسئي َل
ضا َن؟ َ ضلُ بَ ْع َد َش ْه ير َرَم َ ْالصيَ يام أَف
ِّ َي َ ْالص ََلة أَف
ي َّ ،الص ََلةي الْ َمكْتُوبَية
َّ بَ ْع َد،الص ََلةي
ُضل َ ْ َوأَف،الص ََلةُ يِف َج ْوف اللَّْي يل َّ ض ُل َ ْ «أَف:ال َ فَ َق
28
)ام َش ْه ير اهللي الْ ُم َحَّريم» (رواه مسلم ي
ُ َ صي،ضا َن َ الصيَ يام بَ ْع َد َش ْه ير َرَم
ِّ
Artinya: Zuhair telah menceritakan kepada kami, Jarîr telah
menceritakan kepada kami dari Abdul Malik bin Umair dari Muhammad
bin al-Muntasyir dari Humaid bin Abdurrahmân dari Abû Hurairah RA
dimarfu’kan, dia berkata: dia ditanya:” shalat apakah yang paling
utama setelah shalat wajib? Dan puasa apakah yang paling utama
setelah puasa bulan ramadhan?, dia menjawab: shalat yang paling
utama setelah shalat wajib adalah shalat di pertengahan malam dan
puasa yang paling utama setelah bulan ramadhan adalah puasa bulan
Allah yang dimuliakan”. (HR. Muslim)
27
Yusni A. Ghazaly, Puasa Sepanjang tahun bersama Nabi, h. 114
28
Muslim bin al-Hajjâj, Sahih Muslim, juz 2, h.821
37
ي ي
ُضا َن َواَتْ بَ َعه َ َم ْن:صلَّى اهلل َعلَْيه َو َسلَّ َم
َ ص َام َرَم َ ال َر ُس ْو ُل اهلل َ َ ق:ال َ ََع ين بْ ين ُع َمَر ق
) (رواه الطرباين.29ُيستًّا يم ْن َش َّوال َخَر َج يم ْن ذُنُ ْوبييه َكيَ ْوم َولَ َدتْهُ اُُّمه
Artinya: dari Ibnu Umar berkata Rasulullah Saw. Bersabda: “siapa yang
menjalankan puasa Ramadhan dan menyertai dengan puasa enam hari
pada bulan Syawal maka keluar dosa-dosa dari dirinya seperti dia baru
dilahirkan oleh ibunya”. (HR. at-Thabarâni).
Dari Abû Ayyûb al-Ansâri berkata: “siapa saja yang puasa ramadhan
kemudian mengiringinya enam hari dari Syawal seperti puasa selama
setahun” (HR. al-Bukhari)
Artinya: dari Ibnu Abbâs berkata Rasulullah Saw. Bersabda: “tidak ada
hari-hari yang berbuat kebajikan di dalamnya sangat disukai oleh Allah
Swt., selain dari sepuluh hari ini (awal Dzulhijjah)”para sahabat
bertanya: “mengalahkan jihad di jalan Allah Swt. Wahai Rasulullah
Saw.? Beliau menjawab: “ya mengalakan Jihad dijalan Allah Swt.,
kecuali jika ada seorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, serta
kembali tidak membawa apa-apa lagi.”(HR. at-Tirmidzî).
29
Sulaimân bin Ahmad at-Tabrânî, Mu’jam al-Ausath, (Kairo: Dar al-Haramain,
tt), juz 8, h. 275
30
Abû Isâ at-Tirmidzî, Sunan at-Tirmidzî, juz 3, h. 123
31
Abû Isâ at-Tirmidzî, Sunan at-Tirmidzî, juz 3, h. 121
38
الص ََلةي إي َل اهلل ص ََلُة داود علَيهي َ َصلَّى اهلل َعلَْي يه َو َسلَّ َم ق
ْ َ َُ َ َ َّ ب ُّ َح
َ أ:ال َ إي َّن َر ُس ْوَل اهلل
وَكا َن ي نَ ي،الصي يام إي َل اهللي يصيام داود
ُ َويَ ُق ْوُم ثُلُثَهُ َويَنَام،ف الَّْي يل
ُ ص
ْ ام ن
ُ َ َ َُ َ ُ َ َِّ ب ُّ الس ََل ُم َواَ َح
َّ
34
) (رواه البخاري ومسلم.ص ْوُم يَ ْوما َويُ ْف يط ُر يَ ْوما ُ َ َوي،ُُس ُد َسه
Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW berkata kepadanya: Shalat
yang palng disukai Allah SWT adalah shalat Nabî Dâud A.S dan puasa
32
Muslim bin al-Hajjâj, Sahîh Muslim, juz 2, h. 810
33
Abû Isâ at-Tirmidzî, Sunan at-Tirmidzî, juz 3, h. 126
34
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî, juz 3, h.40 dan Muslim bin al-
Hajjâj, Sahih Muslim, juz 2, h. 830
39
yang disukai Allah SWT juga puasa Nabî Dâud A.S, ia tidur separuh
malam, shalat sepertiga malam dan tidur lagi seperenam malam. Ia
berpuasa sehari dan berbuka sehari”. (HR. al-Bukhâri dan Muslim)
ي ي
َع ْن ُس َهْي يل،َاعة َ َ َع ْن ُُمَ َّمد بْ ين يرف، َحدَّثَنَا أَبُو َعاصم:الَ َ ق،َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن ََْي ََي
:الَ َصلَّى اللَّهُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم ق أ ََّن رس َ ي، عن أيَِب هري رَة، عن أَبي ييه،ب ين أيَِب صاليح
َ ول اهلل َُ َ َْ ُ ْ َ َْ َ ْ
(رواه.صائ ٌم ي ي ي ي
ْي َواْلَم ي ي
ال يَوَم اَلثْنَ ْ ي
َ ض َع َملي َوأَنَا َ ب أَ ْن يُ ْعَر
ُّ فَأُح،يس ْ ُ ض ال َْع َم ُ تُ ْعَر
35
)الرتمذي
Artinya: Muhammad bin Yahyâ telah menceritakan kepada kami, dia
berkata: Abû ‘Asim telah menceritakan kepada kami dari Muhammad bin
Rifâ’ah dari Suhail bin Abî Sâlih dari ayahnya dari Abû Hurairah
:berkata Rasulullah saw bersabda: “berbagai amalan dihadapkan
(kepada Allah) pada hari senin dan kamis, maka Aku suka jika amalanku
dihadapkan sedangkan Aku sedang berpuasa”. (HR.Tirmidzî)
35
Abû Isâ at-Tirmidzî, Sunan at-Tirmidzî, juz 3, h. 113
36
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sâhih al-Bukhârî, juz 3, h. 38
40
َع ْن ُُمَ َّم يد بْ ين،ك بْ ين ُع َم ْْي َعن َعب يد الْملي ي، حدَّثَنَا ج يرير،وح َّدثَيِن ُزهي ر بن حرب
َ ْ ْ ٌ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َْ َ
:ال ي
َ َ ق،ُ يَ ْرفَ ُعه،ُ َع ْن أيَِب ُهَريْ َرَة َرض َي اهللُ َعْنه،الر ْْحَ ين ي ي ي
َّ َع ْن ُْحَْيد بْ ين َعْبد،الْ ُمْنتَش ير
ُّ ض ُل بَ ْع َد الْ َمكْتُوبَية؟ َوأ َي َّ ي ُّ أ:ُسئي َل
ضا َن؟ َ ضلُ بَ ْع َد َش ْه ير َرَم َ الصيَ يام أَْف
ِّ َي َ الص ََلة أَْف
ي َّ ،الص ََلةي الْ َمكْتُوبَية
َّ بَ ْع َد،الص ََلةي
ُضل َ َوأَْف،الص ََلةُ يِف َج ْوف اللَّْي يل َّ ض ُل َ «أَْف:ال َ فَ َق
) (رواه مسلم37»ام َش ْه ير اهللي الْ ُم َحَّريم ي
ُ َ صي،ضا َن َ الصيَ يام بَ ْع َد َش ْه ير َرَم
ِّ
Artinya: Zuhair telah menceritakan kepada kami, Jarîr telah
menceritakan kepada kami dari Abdul Malik bin Umair dari Muhammad
bin al-Muntasyir dari Humaid bin Abdurrahman dari Abû Hurairah RA
dimarfu’kan, dia berkata: “dia ditanya: shalat apakah yang paling
utama setelah shalat wajib? Dan puasa apakah yang paling utama
setelah puasa bulan ramadhan?, dia menjawab: salat yang paling utama
setelah shalat wajib adalah shalat di pertengahan malam dan puasa yang
paling utama setelah bulan ramadhan adalah puasa bulan Allah yang
dimuliakan”. (HR. Muslim)
37
Muslim bin al-Hajjâj, Sahih Muslim, juz 2, h.821
BAB IV
SUNNAH
jenis puasa (puasa senin dan kamis, puasa enam hari bulan syawal dan
1. Menurut Muhaddis
seperti puasa selama setahun). Ini merupakan dalil yang jelas bagi
madzhab Syafi’i, Ahmad dan Dawud bahwa puasa enam hari bulan syawal
memakruhkan puasa tersebut dan imam Malik berkata dalam kitabnya (al-
wajib dan dalil imam syafi’i dan orang yang sependapat dengannya adalah
40
41
arafah dan asyura dan selain itu yang termasuk puasa sunnah. Kelompok
kami mengatakan: yang paling utama adalah puasa enam hari secara terus-
menerus setelah hari raya idul fitri baik dilakukan dari tanggal 2 atau
sesungguhnya hal itu seperti puasa selama setahun karena kebaikan akan
bahwa di hari senin adalah hari dimana Rasulullah SAW dilahirkan dan
1
Abû Zakaria Muhyiddîn Yahyâ bin Syaraf an-Nawawî, al-Minhâj Syarh Sahih
Muslim bin al-Hajjâj, (Bairut: Dar Ihyâ at-Turats al-Araby, 1392), juz. 5 h.1392
2
Abû al-Hasan Nuruddîn as-Sindî, Kifâyatul Hâjah fîSyarh Sunan Ibnu Mâjah,
(Bairut: dar al-Fikr, tt), juz 1, h.523
3
Al-‘adzîm Abâdî, ‘Aunul Ma’bûd, (Bairut: Dar al-Kutub al-Islamiyah, 1415),
juz 7, h.57
42
2. Menurut Fuqaha
syarat menurut 3 imam fikih (imam Syafi’i, Hanafi dan Ahmad). Dan
imam Malik berbeda pendapat mengenai hal ini. Yang paling utama adalah
berpuasa terus menerus tanpa terpisah menurut imam Syafi’i dan Hanbali,
kewajibannya
fitri
yang mampu untuk berpuasa sehari dan berbuka sehari dan terdapat
sebuah hadits yang menyatakan bahwa puasa Daud adalah puasa sunnah
yang utama.
4
Ibnu Rusyd, Bidâyatul Mujtahid, (Kairo: Darul Hadis, 2004), juz 2, h.71
43
disunnahkan untuk berpuasa pada hari senin dan kamis, dan melakukan
keutamaan ibadah puasa dapat kita lihat dan kita hayati dari beberapa
1. Latihan bersabar
:صلَّى اهلل َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ِ ِ ِ ْ َعن َعمرى بْ ِن َشر ْحبِْيل َعن رج ٍل ِمن أ
َ َص َحاب َر ُس ْول اهلل ْ َُ ْ َ َ ْ ْ
ص ْوُم ثَََلثَِة أَيَّ ٍام ِم ْن ُك ِّل َش ْه ٍر (رواه
َ الص ْد ِر
َّ ب َو َحَّر ِ ِ ال أَََل أ
ُ ُخِبُُك ْم ِبَا يَ ْذ َه
ْ َ َق
6
.)النّسائي
Artinya: dari ‘Amr bin Syarhabil dari salah seorang sahabat Nabi Saw,
beliau bersabda: “ketahuilah akan aku memberi tahu kalian tentang
sesuatu yang dapat melenyapkan penatnya hati, (yaitu) puasa tiga hari
dalam setiap bulan” (HR. An Nasâ’i dan al-Baihaqi).
5
Abdurrahmân ibnu Muhammad ‘Iwadh al-Jaziri, Fiqh ‘ala Madzhahibil
Arba’ah, (Bairut: Dar al-Kutub al’Ilmiyah, 2003) juz 1, h. 506
6
Abdurrahmân an-Nasâ’î, Sunan an-Nasâ’î, Kitâb Siyam, Bâb Saumu
Tsulutsayiddahri, juz 4, h. 208
44
7
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî, Kitâb al-Adab, Bâb al-Hadzar
‘Indal Ghadhab, juz 8, h.28 dan Muslim bin al-Hajjâj, Sahih Muslim, Kitâb al-Adâb, Bâb
Man Yamliku Nafsahu, juz 8, h.2014
8
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî, Kitâb an-Nikâh, Bâb Qaulinnabi
SAW Mâ nis Tatâ’a, juz 7, h. 3
9
Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, juz 11, h. 199
10
Yusni A Ghazaly, Puasa Sepanjang Tahun Bersama Nabi, h. 22
45
ال َح َّدثَِِن أَبُو َحا ِزٍم َع ْن َس ْه ٍل َ ََحدَّثَنَا َخالِ ُد بْ ُن َمَْلَ ٍد َحدَّثَنَا ُسلَْي َما ُن بْ ُن بََِل ٍل ق
الريَّا ُن ُ ال إِ َّن ِِف ا ْْلَن َِّة بَابًا يُ َق
َّ ُال لَه َ َصلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق ِ
ِّ َِرض َي اللَّهُ َعْنهُ َع ْن الن
َ َِّب
الصائِ ُمو َن
َّ ال أَيْ َنُ َحد َغْي ُرُه ْم يُ َق ِ ِ ِ ِ َّ ي ْدخل ِمْنه
َ الصائ ُمو َن يَ ْوَم الْقيَ َامة ََل يَ ْد ُخ ُل مْنهُ أ ُ ُُ َ
َحد (رواه ِ ِ ِ ِ
َ َحد َغْي ُرُه ْم فَإذَا َد َخلُوا أُ ْغل َق فَلَ ْم يَ ْد ُخ ْل مْنهُ أ َ ومو َن ََل يَ ْد ُخ ُل منْهُ أ ُ فَيَ ُق
11
.)مسلم
Artinya:Telah menceritakan kepada kami Khâlid bin Makhlad telah
menceritakan kepada kami Sulaimân bin Bilâl berkata, telah menceritakan
kepada saya Abû Hâzim dari Sahl RA dari Nabi saw bersabda: "Dalam
surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada hari
qiyamat tidak akan ada orang yang masuk ke surga melewati pintu itu
kecuali para shaimun (orang-orang yang berpuasa). Tidak akan ada
seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Lalu
dikatakan kepada mereka; Mana para shaimun, maka para shaimun
berdiri menghadap. Tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati
pintu tersebut selain mereka. Apabila mereka telah masuk semuanya, maka
pintu itu ditutup dan tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati
pintu tersebut". (HR. Muslim).
صلَّى
َ ال َر ُس ْو ُل اهلل َّ صالِ ْح
َ َالزيَات أَنَّهُ ََِس َع أَبَا ُهَريْ َرَة َر ِض َي اهلل َعْنهُ يَ ُق ْو ُل ق َ َِب ْ َِع ْن أ
ِالصيام فَإِنَّه ِِل واَنَا أَج ِزي بِه ِ َ َاهلل َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق
ْ ْ َ ْ ُ َِّ ال اهللُ ُك ُّل َع َم ِل ابْ ِن َاد َم لَهُ إََّل
12
) (رواه البخاري.ام ُجنَّة ُ َالصيِّ َو
Artinya: dari Abû Salih az-Zayyât sesungguhnya dia mendengar Abû
Hurairah r.a. berkata. Rasulullah Saw. Bersabda:”Allah Swt.
Berfirman:”setiap amal ibadah anak Adam adalah untunya kecuali
puasa, sesunggunya puasa adalah untukKu dan Aku akan membeli
balasan atas puasa itu dan puasa adalah tameng.” (HR. al-Bukhârî)
11
Muslim bin al-Hajjâj, Sahih Muslim, Kitâb Saum, Bâb Fadhl as-Siyam, juz 2,
h.808
12
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî, Kitâb as-Saum, Bâb: Hal Yaqûlu
Inni Saimun, juz 3, h. 26
46
ض َعلَ َّي َرِّ ِْب لِيَ ْج َع َل ِ ِْل بَطْ َحاءَ َم َّكةَ َذ َهبًا َ ال َعَر َ َصلَّى اهلل َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق َ َع ِن النَِِّب
تُ ال ثَََلثًا أ َْو ََْن َو َه َذا فَِإ َذا ُج ْع َ َب َولَ ِك ْن أَ ْشبَ ُع يَ ْوًما َواَ ُج ْوعُ يَ ْوًما َوق ِّ ت يَ َارُ قُ ْل
ُ ك َوإِ َذا َشبِ ْع َ ت إِلَْي
13
)ك (رواه الرتمذي َ ُت َش َك ْرت َ ُك َوذَ َك ْرت ُ ضَّر ْع
َ َت
Artinya: “Dari Nabi Saw, bersabda: “Allah Swt menawariku bagaimana
kalau tanah makah dijadikan emas, maka aku berkata:”tidak ya
Tuhanku, tetapi aku ingin sesekali kenyang dan sesekali juga merasa
lapar, (beliau mengatakan ini tiga kali) ketika aku lamar aku tunduk
kepada-Mu dan mengingat-Mu, dan ketika aku kenyang aku bersyukur
kepada-Mu” (HR. at-Tirmidzî). 14
صلَّىَ ال َر ُس ْو ُل اهلل َ َات أَنَّهُ ََِس َع أَبَا ُهَريْ َرَة َر ِض َي اهللُ َعْنهُ يَ ُق ْو ُل ق َّ صالِ ْح
ْ َّالزي َ َِب ْ َِع ْن أ
ان يَ ْفَر ُح ُه َما إِ َذا أَفْطََر فَ ْرح َوإِ َذا لَ ِق َي َربَّهُ فَ ْرح ِ َلصائِ ِم فَرحت
َْ َّ ِ ل: اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم
15
.) (رواه البخاري.ص ْوِم ِه َب
ِ
Artinya: dari Abû Salih az-Zayyât sesungguhnya dia mendengar Abû
Hurairah r.a. berkata, rasulullah Saw, bersabda:” terdapat dua
kegembiraan bagi orang yang berpuasa: juga datang waktu buka dia
gembira. Dan jika bertemu Tuhannya dia gembira karena (pahala)
puasanya” (HR. al-Bukhârî).
13
Abû Isâ at-Tirmidzî, Sunan at-Tirmidzî, Kitâb al-Adâb, Bâb Mâ Jâ’a Fî al-
Kafâf, juz 4, 575
14
Yusni A Ghazaly, Puasa Sepanjang Tahun Bersama Nabi, h. 27
15
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî, Kitâb as-Saum, Bâb: Hal Yaqûlu
Innî Saimun, juz 3, h. 26
47
16
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî, Kitâb al-I’Tikâf, Bâb Ziyâratil
Mar’ah Zaujahâ Fil-I’tikâf, juz 3, h. 50 dan Muslim bin al-Hajjâj, Sahih Muslim, juz 4,
h.1712
17
Abdurrahman an-Nasâ’î, Sunan an-Nasâ’î, juz 4, h. 165
18
Abû Isâ at-Tirmidzî, Sunan at-Tirmidzî, juz 4, h. 323
48
menyambung kasih sayang, dan siapa yang memutus jalan itu maka Allah
akan memutus kasih sayang”. (HR. at-Tirmidzî)19
Berpuasa
Imam Abû Dâud berkata: “Makhlad bin Khâ lid telah menceritakan
(Ia berkata), Ma’mar mengabarkan kepada kami. Dari Tsâbit, dari Anas
ra.”
َّت فَأَ َك َل ُُث ٍ أ ََّن النَِِّب صلَّى اهلل علَي ِه وسلَّم جاء إِ ََل سع ِد ب ِن عباد َة فَجاء ِِبُب ٍز وزي
َْ َ ْ َ َ َ َُ ْ ْ َ َ َ َ ََ َْ ُ َ َّ
َّ أَفْطََر ِعْن َد ُك ْم:صلَّى اهلل َعلَْي ِه َو َسلَّ َم
الصائِ ُم ْو َن َوأَ َك َل طَ َع َام ُك ْم ْاْلَبْ َر ُار َ ال النَِِّب َ َق
20 ِ
ْ َّصل
.ُت َعلَْي ُك ُم الْ َم ََلئ َكة َ َو
Artinya: “Bahwasanya Nabi SAW berkunjung kepada Sa’ad Ubâdah ia
(Sa’ad) membawa roti dan zait (minyak). Lalu beliau makan dan kemudian
bersabda, ‘Orang-orang yang berpuasa berbuka di sisi kalian, al- abrâr
(orang-orang yang baik) menyantap makanan kalian, dan para malaikat
mendoakan kalian.” (Sahih lighairihi).
19
Yusni A Ghazaly, Puasa Sepanjang Tahun Bersama Nabi, h. 15-31
20
Abû Dâwûd as-Sijistânî, Sunan Abû Dâwûd, juz 3, h.367
21
Abû Isâ at-Tirmidzî, Sunan at-Tirmidzî, juz 3, h. 73
49
bin Abî Habîb, dari Saîd bin Abi Hind, bahwa Mutarrif, seorang laki-laki
bersabda:”.
Dari Abû Hamzah dari al-A’masy dari Ibrâhim dari Alqamah ia berkata,
22
Abû Isâ at-Tirmidzî, Sunan at-Tirmidzî, juz 3, h. 74
23
Abdurrahmân an-Nasâ’î, Sunan an-Nasâ’î, juz 4, h. 167
50
kepada kami. (ia berkata) Sulaimân bin Bilâl telah menceritakan kepada
kami. Ia berkata, Abû Hâzim telah menceritakan kepada kami. Dari Sahl
24
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî, juz 7, h. 3
25
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî, juz 3, h. 25
51
Artinya: “di surga itu ada delapan pintu, ada satu pintu yang dinamakan
Rayyan, tidak ada yang memasukinya selain orang-orang yang
berpuasa.”
kepada kami. (Ia berkata), Syu’bah telah menceritakan kepada kami. (ia
kepada kami. (Ia berkata), Laîts telah menceritakan kepada kami dari
Musâ bin Alî dari ayahnya dari Abû Qais melalui ‘Amr bin al-‘Ash RA
28
.الس ْح ِر ِ َْي ِصي ِامنَا و ِصيام أ َْه ِل الْ ِكت
َّ ُاب أَ َكلَة ُ َ َ َ َ ْ َص ُل َما ب
ْ َف
Artinya: “perbedaan diantara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah
makan sahur”. (Hasan). (HR. Abû Dâwûd)
26
Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahih al-Bukhârî, juz 4, h. 119
27
Muslim al-Hajjâj, Sahih Muslim, juz 2, h. 770, Abû Abdillâh al-Bukhârî, Sahih
al-Bukhârî, juz 3, h. 29
28
Abû Dâwûd as-Sijistânî, Sunan Abû Dâwûd, juz 2, h.302
52
kepada kami. (Ia berkata) Mâlik telah menggambarkan kepada kami, dari
Abû Hâzîm, dari Sahl bin Sa’îd RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
ابِ َصح ِ ِ ِِ ِ
َ ْ ْي َر ُج ََلن م ْن أ َ ْ يَا أ َُّم الْ ُم ْؤمن:ت أَنَا َو َم ْس ُرْو ُق َعلَى َعائ َشةَ فَ ُق ْلنَا ُ َد َخ ْل
ِْ َح ُد ُُهَا يُ َع ِّجل ِ ٍ
َخ ُر يُ َؤ ِّخ ُر
َ الص ََل َة َو ْاْل
َّ اِلفْطَا َر َويُ َع ِّج ُل ُ َ صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ ْم أَ ُُمَ َّمد
ال
َ َالص ََل َة؟ قَّ اِلفْطَ َار َويُ َع ِّج ُل ِْ اَيُّ ُه َما الَّ ِذ ْي يُ َع ِّجل:ت ْ َالص ََل َة قَال
َّ اِلفْطَ َار َويُ َؤ ِّخ ُرِْ
ُ
ِ َك َذلِك َكا َن يصنَع رسو ُل اهلل صلَّى اهلل علَيه: قُلْت.عب ُد اهلل ي ع ِِن إِبن مسعوٍد
َْ ُ َ ُْ َ ُ ْ َ َ ُ ُْ ْ َ ُ ْ ْ َْ َْ
.َخ ُر أَبُ ْو ُم ْو َسىَ َو ْاْل: َز َاد أَبُ ْو ُكَريْب.َو َسلَّ َم
Artinya: aku bersama Masruq berkunjung kepada Aisyah. Kami berkata,
‘Wahai Ummul Mukminin, ada dua orang sahabat Nabi SAW, salah
satunya menyegerakan berbuka puasa dan menyegerakan shalat, dan
yang lain menunda shalat. ‘Ia berkata. Siapakah di antara keduanya
yang meneygerakan berbuka dan shalat? Ia berkata. Kami menjawab,
Abdullah Mas’ud. Ia berkata , Seperti itulah perbuatan Rasulullah SAW
Abû Kuraib menambahkan. Dan yang lain adalah Abû Musa. (Sahih).
(HR. Muslim)
53
“Dari Salmân bin Amir Adh- Dabbi RA: Nabi SAW bersabda,
“jika salah seorang dari kalian berbuka, berbukalah dengan kurma. Jika
tidak ada, berbukalah dengan air, karna sesungguhnya air itu
menyucikan.” (HR. Lima Imam Hadits) dan dinilai Sahih oleh Ibnu
Khuzaimah, Ibnu Hibbân, dan Hâkim.
berbagai macam gula dan ia larut dengan cepat ke dalam darah kemudian
oleh orang yang sedang berpuasa. Oleh karena itu kita penting untuk
membekali tubuh dengan gula yang banyak pada waktu berbuka untuk
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan atau dianjurkan oleh Nabi
kamis, puasa enam hari bulan syawal, puasa daud, puasa hari arafah,
3. Ahli fikih menyatakan bahwa puasa pada hari senin dan kamis
disunnahkan dan hal ini memberikan efek yang positif bagi tubuh,
hari senin adalah hari dimana nabi Muhammad SAW dilahirkan dan
menerima wahyu.
53
54
sesama.
bahwa puasa syawal yan paling utama adalah dikerjakan dengan cara
terus-menerus tidak terpisah. Dan menurut ahli hadis puasa enam hari
bulan syawal itu seperti puasa selama setahun hal ini didasarkan
B. Saran
Dalam pembahasan tentang puasa sunnah ini masih perlu memiliki kajian
mengenai pejelasannya dari ahli fikih dan ahli hadis serta ahli
tasawuf.
56
LAMPIRAN
antara lain:
ِ ِ ِ ولَه ب،ٌ ولَه بِصوِم ي وِم التَّرِويَّة سنة،من صام الْعشر فَ لَه بِ ُكل ي وٍم صوم شه ٍر
َص ْوم يَ ْوم َعَرفَة
َ ُ َ َ َ ْ ْ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ ِّ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ
ِ َسنَت
.1ان َ
Artinya: “Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti
puasa sebulan. Dan untuk puasa hari tarwiyah seperti puasa setahun
sedangkan untuk puasa hari arafah, seperti puasa dua tahun”.
Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu ‘Ady dari Aisyah secara marfu’. Dan
hadis tersebut tidak shahih karena dalam jalur periwayatan terdapat al-Kalby, al-
Abu syaikh memuat hadis ini di dalam kitab as-Sawab dari jalur al-Kalby
juga dan Ibnu Najjar meriwayatkannya di kitabnya Tarikh dari jalur Jabir yakni
dari al-Husain bin Musa bin Imran dari Amir bin Sayar dari Muhammad bin
Abdul Malik.1
Puasa hari tarwiyah dapat menghapus dosa selama setahun dan puasa hari
ats-tsawab dan Ibnu an-Najjar dalam kitab at-Tarikh dari Ibnu ‘Abbas. 1
سٍ َحدَّثَنَا َع ْم ُرو بْ ُن قَ ْي:ال َ َ ق،وِف ُّ ِ اق ْاْلَ ْش َجعِ ُّي اْل ُك
َ َحدَّثَنَا أَبُو إِ ْس َح،اس ِم ِ اشم بن اْل َق ِ
ُ ْ ُ َحدَّثَنَا َه
" أ َْربَ ٌع ََلْ يَ ُك ْن:ت ِ ْ عن هنَ ي َد َة ب ِن خالِ ٍد،اح ْ َع ِن،اْل ُم ََلئِ ُّي
َّ اْلُِّر بْ ِن
ْ َ قَال،َصة
َ َع ْن َح ْف،اْلَُزاع ِّي َ ْ ْ ُ ْ َ ِ َّالصي
ي َّ َو، َوثَََلثَةَ أَيَّ ٍام ِم ْن ُك ِّل َش ْه ٍر، َواْل َع ْشَر،َوراء
ِ ْ َالرْك َعت ُ ِصيَ َام َع:صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم
َ اش ُّ ِيَ َد ُع ُه َّن الن
َ َِّب
) (رواه امحد.1" ِقَ ْب َل اْلغَ َداة
Artinya: Hasyim bin al-Qasim telah menceritakan kepada kami, Abu Ishaq al-
Asyja’i al-Kufi telah menceritakan kepada kami, dia berkata: Amr bin Qais al-
Mulaiyyi telah menceritakan kepada kami dari al-Hurr bin as-Sayyah dari
Hunaidah bin Khalid al-Khuza’i dari Hafshah bahwasanya dia berkata: “Empat
perkara yang mana Rasulullah SAW tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah
SAW yaitu puasa Asyura, asyr (10 hari pertama dzulhijjah), tiga hari setiap bulan
dan dua rakaat sebelum pagi. (HR. Imam Ahmad).
Ibnu Majah
َع ْن،َس َوِد
ْ َع ِن ْاْل،يم
ِ ِ ٍ ُ َع ْن َمْن،ص
َ َع ْن إبْ َراه،صور ِ َح َوْ َحدَّثَنَا أَبُو ْاْل:ال ِّ الس ِر
َ َي ق َّ َّاد بْ ُن
ُ َحدَّثَنَا َهن
) (رواه ابن ماجة1»ص َام الْ َع ْشَر قَ ُّط ِ ِ َ «ما رأَيت رس: قَالَت،َعائِشة
َ صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم
َ ول اللَّه َُ ُ َْ َ ْ َ َ
Artinya: Ibnu Majah berkata: Hannad bin as-Sarry telah menceritakan kepada
kami, dia berkata: Abu al-Ahwash telah menceritakan kepada kami dari Manshur
dari Ibrahim dari al-Aswad dari Aisyah RA, dia berkata: Saya tidak pernah
melihat Rasulullah SAW berpuasa pada al-‘Asyr saja. (H.R Imam Ibnu Majah)
Bukhari
ِ ِ عن سع،ي ِ ِ
،يد بْ ِن ُجبَ ٍْْي َ ْ َ ِ َع ْن ُم ْسل ٍم البَط، َع ْن ُسلَْي َما َن،ُ َحدَّثَنَا ُش ْعبَة:ال َ َ ق،ََحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن َع ْر َعَرة
»ض َل ِمْن َها ِِف َه ِذهِ؟
َ ْالع َم ُل ِِف أَيَّ ٍام أَف
َ « َما:ال َ َصلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم أَنَّهُ ق ِّ ِ َع ِن الن،اس
َ َِّب ٍ ََّع ْن ابْ ِن َعب
(رواه1» فَلَ ْم يَ ْرِج ْع بِ َش ْي ٍء،ِاط ُر بِنَ ْف ِس ِه َوَمالِه
ِ َ إََِّل رجل خرج ُُي، «وَلَ اْلِهاد:ال
َ َ َ ٌ ُ َ ُ َ َ َ َاد؟ ق
ِ
ُ َوَلَ اْل َه:قَالُوا
)البخاري
Artinya: Imam al-Bukhari berkata: Muhammad bin ‘Ar’arah telah menceritakan
kepada kita, dia berkata: Syu’bah telah menceritakan kepada kita dari Sulaiman
dari Muslim al-Bathin dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas dari Nabi
Muhammad SAW bahwasanya beliau bersabda: “Tidak ada hari dimana amal
shalih pada saat itu dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh
(al’asyr) , mereka bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?, beliau
menjawab: tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa
dan hartanya kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun”. (H.R. Imam al-
Bukhari)
Abu Dawud
،يِ وُمسلِ ٍم الْبَ ِط،اه ٍد ِ وُُم، عن أَِِب صالِ ٍح، حدَّثَنا ْاْلَعمش، حدَّثَنا وكِيع،َحدَّثَنا عثْما ُن بن أَِِب شيبة
ََ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ ٌ َ َ َ َْ َ ُ ْ َ ُ َ َ
ْ َ
« َما ِم ْن أَيَّ ٍام الْ َع َم ُل:صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ِ ُ ال رس ِ ِعن سع
ٍ َّ َع ْن ابْ ِن َعب،يد بْ ِن ُجبَ ٍْْي
َ ول اللَّه ُ َ َ َ ق:ال
َ َاس ق َ َْ
اد ِِف ِ ِ َ يا رس: قَالُوا،ب إِ ََل اللَّ ِه ِمن ه ِذهِ ْاْلَيَّ ِام» ي ع ِِن أَيَّام الْع ْش ِر ِ ِ َّ
ُ َوََل ا ْْل َه،ول اللَّه َُ َ َ َ َْ َ ْ ُّ َحَ الصال ُح ف َيها أ
ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِْ «وََل:ال ِ
ك َ فَ لَ ْم يَ ْرج ْع م ْن َذل، إََِّل َر ُج ٌل َخَر َج بِنَ ْفسه َوَماله،اد ِِف َسبِ ِيل اللَّه ُ اْل َه َ َ ََسب ِيل اللَّه؟ ق
ِ
1 ٍ
»بِ َش ْيء
Imam Abu Dawud berkata: Usman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami, dia berkata: Waki’ telah menceritakan kepada kami, dia berkata: Al-
A’masy telah menceritakan kepada kami dari Abu Shalih, Mujahid dan Muslim
al-Bathin dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas berkata: Rasulullah SAW
bersabda: “Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu dicintai oleh Allah
daripada hari-hari ini, yaitu al’asyr, mereka bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga
jihad fi sabilillah?, beliau menjawab: tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang
yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian tidak kembali dengan sesuatu
apapun”. (H.R Imam Abu Dawud).
Iman
ٍ حدَّثَنا ُُم َّم ُد بن مْن ِده،اْلس ِن ب ِن ي ِز َيد الْ َقزِو ِيِن َ َخبَ َرنَا أَبُو َزَك ِريَّا بْ ُن أَِِب إِ ْس َح
َ ُ ْ َ َ َ ُّ ْ َ ْ َ َْ َمحَ ُد بْ ُن ْ َخبَ َرنَا أ
ْ أ،اق ْأ
{ َولَيَ ٍال:وق ٍ عن مسر،اق ِ ِ ِ ٍ ْ َحدَّثَنَا،َُّصبَ َه ِاِن
ُ ْ َ ْ َ َ َع ْن أَِِب إ ْس َح،يل ُ َحدَّثَنَا إ ْسَرائ،ي بْ ُن َح ْفص ُ ْ اْلُ َس ْ ْاْل
ُالس ََلمَّ وسى َعلَْي ِه َ َض َحى الَِِّت َو َع َد اهللُ َعَّز َو َج َّل ُمْ " الْ َع ْش ُر َع َش ُر ْاْل:ال َ َ ق،]2 :َع ْش ٍر} [الفجر
) (رواه البيهقي1" ]142 :اها بِ َع ْش ٍر} [اْلعراف َ َ{ َوأَْْتَ ْمن
Artinya: Abu Zakariya bin Abi Ishaq telah mengkhabarkan kepada kami, Ahmad
bin al-Hasan bin Yazid al-Qazwini, Muhammad bin Mandah al-Ashbahani telah
menceritakan kepada kami, al-Husain bin Hafsh telah menceritakan kepada kami,
Isra’il telah menceritakan kepada kami dari Abu Ishaq dari Masruq ِ}ٍ { َو َليَا ٍل ِع َْش ِر
ِ ،]2ِ :[الفجرdia berkata bahwa ‘asyr adalah sepuluh hari di adha yang dijanjikan
oleh Allah SWT kepada nabi Musa AS dalam surat al-A’raf ayat 142. (H.R. Imam
al-Baihaqy).
ِ ٍ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ فَِإنَّها أَيَّام الت
ف
ُ اع
َض َ ُ َوالْ َع َم َل في ِه َّن ي، َوإِ َّن صيَ َام يَ ْوم مْن َها يَ ْعد ُل بِصيَ ِام َسنَة،َّهل ِيل َوالتَّ ْكبِ ِْي َوذ ْك ِر اهلل
ْ ُ َ
1 ٍ ِ ِ ِ
" َسْبعمائَة ض ْعف
Dalam kitab syu’abul Iman dijelaskan bahwa sesungguhnya asyr adalah hari
tahlil, takbir dan dzikr kepada Allah dan sesungguhnya puasa setiap harinya
seperti puasa selama setahun dan perbuatan pada hari-hari itu akan
dilipatgandakan menjadi 700 kali.
ِ َِمح ُد بن الْول
يد َ ُ ْ َ ْ َحدَّثَنَا أ،ي ِّ َخبَ َرنَا أَبُو َج ْع َف ٍر ُُمَ َّم ُد بْ ُن َع ْم ِرو الْبَ ْخ َِرتْ أ،ي بْ ُن بِ ْشرا َن ِ ْ اْلُس
َ ْ َخبَ َرنَا أَبُو ْأ
ِ َع ْن ُمسلِ ٍم الْبَ ِط،ش ٍ ِ أَخب رنَا س ْفيا ُن بن سع،يد بن هارو َن
َع ْن،ي ْ ِ َع ِن ْاْل َْع َم،يد َ ُ ْ َ ُ ََْ ُ َ ُ ْ ُ َحدَّثَنَا يَِز،ُالْ َف َّحام
" َما ِم ْن أَيَّ ٍام فِي ِه َّن الْ َع َم ُل:ال َ َ ق،صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َ َِّبِّ ِ َع ِن الن،اس ٍ َّ َع ِن ابْ ِن َعب،يد بْ ِن ُجبَ ٍْْي ِ ِسع
َ
:ال َ َ ق،اد ِِف َسبِ ِيل اهللِ؟ ِْ ول اهللِ وََل ِ ِ ِ ِ َ ْب إِ ََل اهللِ َعَّز وج َّل وأَف
ُ اْل َه َ َ يَا َر ُس:يل َ ق،" ض ُل م ْن أَيَّام الْ َع ْشر َ ََ ُّ َح
َأ
ك بِ َش ْي ٍء ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ
َ اه َد ِِف َسبِ ِيل اهلل ِِبَاله َونَ ْفسه فَلَ ْم يَ ْرج ْع م ْن ذَل
ِ
َ إََِّل َر ُج ٌل َج،" اد ِِف َسبِ ِيل اهلل
ِ
ُ " َوََل ا ْْل َه
ِ ِ ِ ِ ِ ْ اْلمام أ
َُخَر َجه ْ ك الْ َو ْجه أ َ َوم ْن ذَل،" ش ِ َع ِن ْاْل َْع َم،ُك َرَواهُ ُش ْعبَة َ " َوَك َذل:َُمحَ ُد َرمحَهُ اهلل ُ َ ِْ ال َ َ ق."
" فَأَ ْكثُِروا:صًرا َغْي َر أَنَّهُ َز َاد َ َاس ُمُْت ٍ َّ َع ِن ابْ ِن َعب،اه ٍد ِ ورِّوينا ِِف ذَلِك عن ُُم،يح
َ َْ َ َ ُ َ ِ الص ِح َّ ي ِِف ُّ الْبُ َخا ِر
ِ اب الدَّعو ِ َ " وُهو م ْذ ُكور ِِف كِت." يح ِ َِّسب ِ ِ ِ والت،فِي ِه َّن ِمن التَّهلِ ِيل
(رواه1" ات ََ ٌ َ َ َ ْ َوالتَّ ْكب ِْي َوالت،َّحميد ْ َ ْ َ
)البيهقي
Artinya: Abu al-Husain bin Bisyran telah memberitahu kami, dia berkata: Abu
Ja’far Muhammad bin ‘Amr al-Bakhtary telah memberitahu kami, dia berkata:
Ahmad bin Walid al-Fajjam telah menceritakan kepada kami, dia berkata: Yazid
bin Harun telah menceritakan kepada kami, dia berkata: Sufyan bin Sa’id telah
memberitahu kepada kami dari al-A’masy dari Muslim al-Bathin dari Sa’id bin
Jubair dari Ibnu ‘Abbad dari Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak ada hari
dimana amal shalih pada saat itu dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu
al’asyr, mereka bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?, beliau
menjawab: tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa
dan hartanya kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun”.Imam Ahmad
Rohimahullah berkata: dan begitu juga Syu’bah meriwayatkannya dari A’masy.
Dan dari jalur lain diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Shahihnya. Dan
diriwayatkan kepada kami tentang hal itu dari Mujahid dari Ibnu ‘Abbas secara
ringkas hanya saja beliau menambahkan: perbanyaklah dalam hari-hari itu
ucapan tahlil, tahmid, takbir dan tasbih. Hal ini terdapat di kitab ad-da’awaat.
اس بْ ُن ُ َّ َحدَّثَنَا الْ َعب،َص ُّم َ اس ْاْل ِ َّ َحدَّثَنَا أَبُو الْ َعب: قَ َاَل،وسى َ َوُُمَ َّم ُد بْ ُن ُم،ظ ْ َِخبَ َرنَا أَبُو َعْب ِد اهلل
ُ ِاْلَاف ْأ
" بَلَغَِِن أ ََّن الْ َع َم َل ِِف الْيَ ْوِم ِم ْن أَيَّ ِام الْ َع ْش ِر َك َق ْد ِر:ال َ َ ق،اع ُّي ِ حدَّثَنَا ْاْلَوز، أَخب رِِن أَِِب،يد ب ِن مزي َد
َْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ الْ َول
ِِ
ِ ال ْاْلَوز ٍ ِ ٍ
َح َّدثَِِن:اع ُّي َ ْ َ َ ق." ص ُام ُرٌؤ بِ َش َه َادة َّ َس لَْي لُ َها إََِّل أَ ْن ُيُْتُ ام نَ َه ُارَها َوَُْيَر
ُص َ ُ ي،َغ ْزَوة ِِف َسبِ ِيل اهلل
) (رواه البيهقي1صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ٍ ِ ٍ يث رجل ِمن قُري ِ ِ ْ ِِب َذا
َ َِّبِّ ِ َع ِن الن،ش م ْن بَِِن َُْم ُزوم َْ ْ ٌ ُ َ اْلَد َ
Abu ‘Abdillah AL-Hafidz dan Muhammad Bin Musa telah mengkabarkan kepada
kami, mereka berkata: Abu al-‘Abbas al-Ashamm telah menceritakan kepada
kami, dia berkata: al-‘Abbas bin al-Walid bin Mazyadd telah menceritakan
kepada kami, dia berkata: Ayahku telah memberitahu kepadaku, dia berkata: al-
Auza’i telah menceritakan kepada kami, dia berkata: telah sampai kepadaku
bahwa perbuatan di suatu hari dari hari-hari sepuluh (asyr) itu seperti perang di
jalan Allah SWT, puasa di siang hari dan terjaga malamnya (untuk beribadah)
kecuali seseorang dikhususkan dengan persaksian. Al-Auza’i berkata: seorang
laki-laki (rojulun) dari bani Makhzum telah menceritakan kepadaku hadis ini dari
Nabi Muhammad SAW.
ٍِ ٍ
صلَّى ِّ ِ َع ِن الن، َع ِن ابْ ِن ُع َمَر، َع ْن ُُمَاهد،يد بْ ُن أَِِب ِزيَاد
َ َِّب ُ َحدَّثَنَا يَِز،َ َحدَّثَنَا أَبُو َع َوانَة،َحدَّثَنَا َعفَّا ُن
ب إِلَْي ِه ِم َن الْ َع َم ِل فِي ِه َّن ِم ْن َه ِذهِ ْاْلَيَّ ِام
ُّ َوََل أَ َح،ِ " َما ِم ْن أَيَّ ٍام أ َْعظَ ُم ِعْن َد اهلل:ال َ َاهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق
) (رواه1." يد ِ والتَّح ِم، والتَّ ْكبِ ِْي، فَأَ ْكثِروا فِي ِه َّن ِمن التَّهلِ ِيل،الْع ْش ِر
ْ َ َ ْ َ ُ َ
Affan telah menceritakan kepada kami, Abu Awwanah telah menceritakan kepada
kami, Yazid bin Abi Ziyad telah menceritakan kepada kami dari Mujahid dari
Ibnu Umar dari Nabi Muhammad SAW, dia berkata: tidak ada hari-hari yang
lebih agung dan dicintai menurut Allah SAW dari amalan yang dilakukan pada
hari-hari ‘asyr, maka perbanyaklah tahlil, takbir dan tahmid di dalamnya.
Fadhoiul Auqat
يم ِ ِ ُّ يل الْ َقا ِر ِ ِ ِ ِ َ حدَّثَنا أَبو إِسح،ظ ِ ْ ِأَخب رنَا أَبو عب ِد اهلل
َ َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن إبْ َراه،ي َ يم بْ ُن إ ْْسَاع ُ اق إبْ َراه َ ْ ُ َ َ ُ اْلَاف َْ ُ َ َ ْ
يم بْ ُن ِ ِ ٍ ِ ِ َّ يد بن أَِِب عثْما َن ِِ ُّ اْل َعْب ِد
ُ َحدَّثَنَا إبْ َراه،َخبَ َرنَا أَبُو َع ْمرو بْ ُن َمطَر ْ أ،الزاه ُد َ ُ ُ ْ َخبَ َرنَا أَبُو َسع ْ ح َوأ،ي
َحدَّثَنَا،اص ٍل ِ حدَّثَنَا مسعود بن و،ي
َ ُ ْ ُ ُ ْ َ َ ُّ الر ْمحَ ِن اْل َعْن َرب
ِ َّ َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن َعْب ِد: قَ َاَل،ُّاهلسْن َج ِاِن
ِّ ف َ وسُ ُي
ِ ُ ال رس ِ ِ عن سع، عن قَتاد َة،َّهاس بن قَ ه ٍم
ِ ِّيد بْ ِن اْلمسي
ُصلَّى اللَّه
َ ول اهلل ُ َ َ َ ق:ال َ َ ق، َع ْن أَِِب ُهَريْ َرَة،ب َُ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ َّ الن
ب إِ ََل اهللِ أَ ْن يُتَ َعبَّ َد لَهُ فِ َيها ِم ْن أَيَّ ِام اْل َع ْش ِر يَ ْع ِد ُل ِصيَ َام ِ ِ ٍ ِ ِ
َ " َما م ْن أَيَّام م ْن أَيَّام الدُّنْيَا أ:َعلَْيه َو َسلَّ َم
ُّ َح
ِ ُِك َّل ي وٍم ِمْن ها ب
) (رواه البيهقي.1" َوقِيَ َام ُك َّل لَْي لَ ٍة بِِقيَ ِام لَْي لَ ِة اْل َق ْد ِر،صيَ ِام َسنَ ٍة َ َْ
Abu Abdillah al-Hafidz telah mengkhabarkan kepada kami, Abu Ishaq Ibrahim
bin Isma’il al-Qari telah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ibrahim al-
‘Abdy telah menceritakan kepada kami (at-Tahwil) dan Abu Sa’id bin Abi Utsman
az-Zahid telah mengkhabarkan kepada kami, Abu ‘Amr bin Mathor telah
menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Yusuf telah menceritakan kepada kami
dan mereka berkata: Muhammad bin Abdurrahman telah menceritakan kepada
kami, Mas’ud bin Washil telah menceritakan kepada kami, an-Nahhas bin Qahm
telah menceritakan kepada kami dari Qatadah dari Sa’id bin Musayyab dari Abu
Hurairah berkata: Rasulullah SAW bersabda: tidak ada hari-hari dari hari-hari
di dunia yang lebih disukai oleh Allah SWT untuk beribadah di dalamnya
daripada hari-hari asyr yang puasa sehari seperti puasa setahun dan qiyam
(bangun untuk shalat dan ibadah lainnya) setiap malamnya seperti qiyam pada
malam lailatul qadr. (H.R Imam al-Baihaqy)
ود بْ ُن
ُ َحدَّثَنَا َم ْس ُع:ال َ َ َحدَّثَنَا أَبُو َغ َّسا َن ق:ال َ َي ق ُّ ي الْبَا َغْن ِد
ُّ َوَما قَ ْد َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن ُسلَْي َما َن ْاْل َْزِد
" َما ِم ْن:ال َ َصلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق ٍِ ٍ ٍ
َ َِّب ِّ ِ َع ِن ابْ ِن ُع َمَر َع ِن الن، َع ْن ُُمَاهد، َع ْن يَِز َيد بْ ِن أَِِب ِزيَاد،َس ْعد
ب إِلَْي ِه فِي ِه َّن الْ َع َم ُل ِم ْن َه ِذهِ ْاْلَيَّ ِام أَيَّ ِام الْ َع ْش ِر؛ فَأَ ْكثُِروا فِي ِه َّن ِم َن َّ َح ِ ِ
َ ض َل عْن َد اهلل َوََل أ َ ْأَيَّ ٍام أَف
1 ِ
" َّهلِ ِيل َوالتَّ ْكب ِْي ِ ِ الت
ْ َّحميد َوالت ْ
Muhammad bin Sulaiman al-Azdy al-Baghondy telah menceritakan kepada kami,
dia berkata: Abu Ghassan telah menceritakan kepada kami, dia berkata: Mas’ud
bin Sa’id telah menceritakan kepada kami dari Yazid bin Abu Ziyad dari Mujahid
dari Ibnu ‘Umar dari Nabi Muhammad SAW bersabda: tidak ada hari yang lebih
agung dan amal lebih dicintai menurut Allah SWT di hari itu selain hari-hari ini
(Asyr), maka perbanyakklah bacaan tahmid, takbir dan tahlil.
:ال َ َ َحدَّثَنَا ُزَهْي ُر بْ ُن ُم َعا ِويَةَ ق:الَ َ َحدَّثَنَا أَبُو َغ َّسا َن ق:ال َ َضا ق ً َْوَما قَ ْد َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بْ ُن ُسلَْي َما َن أَي
:ال َ َ َع ْن َعْب ِد اهللِ بْ ِن َع ْم ٍرو َر ِض َي اهللُ َعْن ُه َما ق،ُ َع ْن َعْب ِد اهللِ بْ ِن بَابَاه،اج ٍر ِ حدَّثَنا إِب ر ِاهيم بن مه
َ ُ ُ ْ ُ َْ َ َ
ض َل فِي ِه َّن اْل َع َم ُل ِ
َ " َما م ْن أَيَّ ٍام أَْف:الَ فَ َق, ال َ ت ْاْل َْع َم ِ
ُ صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم فَ َذ َك ْر
َ َِّب
ِ ُكْن
ِّ ِت عْن َد الن ُ
َّ اد إََِّل أَ ْن ُيَُْر َج
الر ُج ُل ِ َ َ َوق, ُاد؟ فَأَ ْكبَ َره ِ ِ ِ ِ
َ يَا َر ُس:ِم ْن َهذه اْل َع ْش ِر " قَالُوا
ُ " َوََل ا ْْل َه:ال ُ َوََل ا ْْل َه, ول اهلل
1 ِِ ِِ
" ُُثَّ تَ ُكو ُن ُم ْه َجةُ نَ ْفسه فيه, ِبِنَ ْف ِس ِه َوَمالِِه ِِف َسبِ ِيل اهلل
Muhammad bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu
Ghassan telah menceritakan kepada kami, dia berkata: Zuhair bin Umaiyah
menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibrahim bin Muhajir telah menceritakan
kepada kami dari Abdullah bin Babah dari Abdullah bin Amr RA, dia berkata:
Saya bersama Rasulullah SAW kemudian saya menyebutkan amalan-amalan
(al’a’mal). Kemudian beliau berkata: tidak ada amalan-amalan yang lebih utama
daripada yang dilaksanakan di hari-hari ini (al-‘Asyr), para sahabat bertanya:
wahai rasulullah SAW, tidaklah jihad? Bukanlah lebih besar dari itu (al-‘asyr),
dan beliau menjawab: dan tidakpun jihad kecuali seorang laki-laki keluar untuk
berjihad dengan diri dan hartanya di jalan Allah. Kemudian dia gugur.
mendapat posisi yang lebih baik dari jihad. Dianggap sepadan dengan jihad
jikalau seseorang laki-laki yang berjihad dengan harta dan dirinya sehingga dia
diantaranya: Shahih al-Bukari, Sunan Ibnu Majah, Sunan Abu Dawud, Sunan at-
dari tanggal 1-9 Dzulhijjah karena tanggal 10 bertepatan dengan hari raya idul
adha. Sedangkan tanggal 8 dzulhijjah bisa disebut dengan yaumut tarwiyah atau
sebagai yaumu ‘Arafah atau lebih dikenal dengan puasa ‘Arafah bagi yang
melaksanakannya. Secara garis besar tarwiyah dan ‘arafah adalah masih termasuk
dalam hari-hari ‘Asyr jadi tidak salah jika dalil yang digunakan dalam puasa
tarwiyah adalah mengikuti puasa al’Asyr. Kendati demikian terdapat sebuah hadis
bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah melaksanakan puasa al-Asyr, berikut
hadisnya:
ِ ِ ع ِن ْاْل، عن إِب ر ِاهيم،ش
« َما:ت
ْ َ َع ْن َعائ َشةَ قَال،َس َود
ْ َ َ َ ْ ْ َ ِ َع ِن ْاْل َْع َم،َ َحدَّثَنَا أَبُو َع َوانَة،َّد ٌ َحدَّثَنَا ُم َسد
1
»صائِ ًما الْ َع ْشَر قَ ُّط ِ
َ صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم
ِ َ رأَيت رس
َ ول اللَّه َُ ُ َْ
Imam Abu Dawud berkata: Musaddad telah menceritakan kepada kami, dia
berkata: Abu ‘Awanah telah menceritakan kepada kami dari al-A’masy dari
Ibrahim dari Ibrahim dari al-Aswad dari Aisyah dia berkata: Saya tidak pernah
melihat Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyr.
Terdapat suatu hadis yang secara dhahir ada kontradiksi yaitu mengenai
puasa asyr. Karena dalam hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, Abu Dawud,
at-Tirmidzi dan Ibnu Majah menyatakan bahwa Nabi SAW bersabda Allah SWT
beberapa syarah hadis disebutkan bahwa perbuatan baik ini termasuk di antaranya
puasa. Namun di hadis lain yang diriwayatkan oleh Aisyah RA bahwasanya dia
tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa al-asyr kemudian hal ini
ditakwilkan oleh Imam an-Nawawi dalam kitab al-Minhaj bahwa bisa jadi nabi
Muhammad SAW tidak berpuasa itu dikarenakan karena sakit atau berperang atau
sebab yang lainnya. Yang jelas hal ini tidak bisa dijadikan alasan dimakruhkannya
puasa asyr karena terdapat sebuah hadis lain yang menyatakan bahwa nabi SAW
wallahu a’lam. 1
Hal ini menunjukkan bahwa puasa di hari-hari ‘Asyr tidak seperti puasa
berpuasa dan itu tidak berarti beliau tidak melakukannya. Sebab beliau
bersamanya sehari dalam sembilan hari dan selebihnya bersama istri-istrinya yang
lain. atau mungkin Rasulullah SAW kadang berpuasa beberapa hari, kadang
berpuasa semua hari dan kadang pula tidak berpuasa sama sekali karena ada
berpuasa pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.” Hadis ini diriwayatkan
oleh Muslim. Sementara Hafshah mengatakan, “ada empat hal yang tidak pernah
ditinggalkan Nabi Muhamad SAW yaitu puasa hari Asyura, puasa sepuluh hari
pertama Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan dan dua rakaat sunnah fajar”.
Imam Ahmad menyebutkan juga dari sebagian istri Nabi SAW bahw
Dzulhijjah, Hari Asyura, tiga hari setiap bulan atau hari senin setiap bulan dan
kecuali semua dalil memiliki derajat yang sama. Sementara bila salah satu dari
kedua dalil lemah, maka tidak mungkin dikompromikan antara yang shahih
dengan yang lemah. Maka yang shahihlah yang harus diamalkan dan yang lemah
ditinggalkan.
Dengan demikian maka yang benar (yang shahih) dalam masalah ini
adalah hadis riwayat Aisyah bahwa Nabi SAW tidak pernah melakukan puasa
puasa sepuluh hari ini disunnahkan sementara Nabi SAW tidak pernah
melakukannya?
makruhnya puasa sepuluh hari dan yang dimaksud dengan sepuluh hari adalah
sembilan hari pertama Bulan Dzulhijjah”. Mereka mengatakan, “ini adalah hadis
yang perlu ditakwilkan bahwa puasa sepuluh hari ini dimakruhkan bahkan sangat
ماِمنِأيامِالعملِالصالحِفيهاِأفضلِمنهِفيِهذه
“tidak ada hari-hari yang beramal shalih pada hari itu lebih baik
daripada yang dilakukan pada hari-hari ini’ yakni sepuluh hari pertama bulan
dzulhijjah.
sepuluh hari.” Adalah tidak melakukannya karena ada halangan seperti sakit atau
dalam perjalanan atau lainnya. Atau ditakwilkan (ditafsirkan) bahwa Aisyah tidak
pernah melihat Rasulullah berpuasa dan itu tidak berarti beliau tidak
puasa sepuluh hari pertama dalam Bulan Dzulhijjah karena puasa termasuk amal
shalih. Namun hadis ini menjadi sulit dimengerti karena puasa pada hari raya
diharamkan. Jawabannya adalah bahwa itu dipahami secara global. Hadis ini juga
tidak dapat dibantah dengan hadis riwayat Abu Dawud dan lainnya dari Aisyah
yang mengatakan, “saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah
juga.
tidak melakukan puasa pada sepuluh hari itu seperti dilakukan Aisyah karena jika
beliau puasa, beliau akan merasa lemah untuk melakukan amal yang lebih agung
kedudukannya dan lebih utama dari puasa, yaitu shalat, berdzikir kepada Allah
SWT dan membaca Al-Qur’an. Hal itu sebagaimana yang diriwayatkan dari
Abdullah bin Mas’ud yang memilih ibadah yang sesuai dengan dirinya.
Ibrahim bin Marzuq menceritakan kepada kami bahwa ia berkata, Ruh bin
Ubadah dan Wahb bin Jarir menceritakan kepada kami. Mereka berkata, Syu’bah
menceritakan kepada kami dari Abi Ishaq dari Abdurrahman bin Yazid bahwa
Abdullah bin Abbas hamper tidak melakukan puasa. Bila puassa dia hanya
berpuasa tiga hari setiap bulan dan dia berkata, “jika aku puasa aku merasa tidak
mampu melakukan shalat, sedang shalat lebih aku sukai dari puasa”.
Dengan demikian apa yang dikatakan Aisyah RA bahwasanya Rasulullah
SAW tidak pernah melakukan puasa pada hari-hari tersebut karena beliau sibuk
dengan ibadah yang lebih utama dari puasa. Walaupun puasa sendiri pada hari itu
Kemudian tidak mengapa orang yang ingin melakukan puasa pada hari-hari itu,
apalagi bagi yang mampu menggabungkan antara puasa dan amal ibadah yang
lain dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hanya kepada Allah
bulan dzulhijjah, hal ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas
ِ َ إََِّل رجل خرج ُُي، «وَلَ اْلِهاد:ال ِ ِِ ِ «ما العمل ِِف أَيَّ ٍام أَْف
اط ُر َ َ َ ٌ ُ َ ُ َ َ َ َاد؟ ق ُ َوَلَ اْل َه:ض َل مْن َها ِِف َهذه؟» قَالُوا
َ ُ ََ َ
1 ٍ
) فَلَ ْم يَ ْرِج ْع بِ َش ْيء» (رواه البخاري،ِبِنَ ْف ِس ِه َوَمالِه
“tidak ada amal yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih baik daripada
yang dilakukan pada sepuluh hari ini, para sahabat bertanya, “tidak pula jihad”?
beliau menjawab “tidak pula jihad, kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan
jiwa dan hartanya, kamudian ia kembali dengan tidak membawa apapun”. (H.R
al-Bukhari).
berpuasa pada sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah oleh Ibnu Ibbas yaitu
sebelum hari qurban, berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yaitu
pada bulan dzulhijjah. 1 Yang dimaksud al-Asyr di dalam hadis ini adalah sepuluh
Imam Abu Dawud telah meletakkan hadis tersebut dalam bab Shiyam al-
‘Asyr, ini menunjukkan bahwa puasa termasuk dari perbuatan baik dan puasa
dilakukan selama 9 hari karena hari ke 10 adalah hari raya idul adha. 1
Ibnu al-Malik berkata: dikatakan mulia karena hari-hari itu adalah waktu
menyatakan bahwa yang lebih utama adalah sepuluh hari terakhir di bulan
Ramadhan dan pendapat kedua menyatakan bahwa yang paling utama adalah
mengatakan bahwa sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan itu dianggap mulia
karena terdapat kewajiban berpuasa dan terdapat suatu malam yang lebih baik dari
seribu bulan yaitu malam lailatul qadr sedangkan sepuluh hari di bulan dzulhijjah
dikatakan utama karena terdapat hari Arafah yang merupakan hari terbaik
sepanjang tahun. 1 Menurut hemat penulis kedua pendapat adalah benar karena
baik sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan atau sepuluh hari awal di bulan
dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa untuk senantiasa berbuat amal baik.
antara lain:
ِ ِ ِ ولَه ب،ٌ ولَه بِصوِم ي وِم التَّرِويَّة سنة،من صام الْعشر فَ لَه بِ ُكل ي وٍم صوم شه ٍر
َص ْوم يَ ْوم َعَرفَة
َ ُ َ َ َ ْ ْ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ ِّ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ
ِ َسنَت
.1ان َ
Artinya: “Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti
puasa sebulan. Dan untuk puasa hari tarwiyah seperti puasa setahun
sedangkan untuk puasa hari arafah, seperti puasa dua tahun”.
Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu ‘Ady dari Aisyah secara marfu’. Dan
hadis tersebut tidak shahih karena dalam jalur periwayatan terdapat al-Kalby, al-
Abu syaikh memuat hadis ini di dalam kitab as-Sawab dari jalur al-Kalby
juga dan Ibnu Najjar meriwayatkannya di kitabnya Tarikh dari jalur Jabir yakni
dari al-Husain bin Musa bin Imran dari Amir bin Sayar dari Muhammad bin
Abdul Malik.1
Puasa hari tarwiyah dapat menghapus dosa selama setahun dan puasa hari
ats-tsawab dan Ibnu an-Najjar dalam kitab at-Tarikh dari Ibnu ‘Abbas. 1
Nama saya Luluk Khozinatin, biasa dipanggil Luluk dan saya lahir pada
tanggal 23 Oktober 1994 dari pasangan suami istri (Ahmad Roziqin dan Husunul
Hidayati), saya adalah anak ketiga dari 6 bersaudara saya tinggal di daerah Jawa
Ulum lulus tahun 2006, dan saya sekolah SMP di SMPN 2 LAREN lulus tahun
tahun 2012. Setelah lulus saya mengambil jenjang perguruan tinggi di UIN Syarif
School Bintaro.