Anda di halaman 1dari 101

DO’A KHATMIL QUR’AN DALAM LAMPIRAN MUSHAF

STANDAR INDONESIA

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)

Oleh:
Wisnu Imam Baihaqi
1113034000063

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1442 H/2020 M
PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH

Skripsi yang berjudul 'DO'A KHATMIL QUR'AN DALAM


LAMPIRAN MUSHAF STANDAR INDONESIA telah diujikan dalam
Sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 28 Agustus 2020. Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama
(S.Ag) pada Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
Jakarta, 1 Oktober 2020
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Dr. Eva Nugraha, M. Ag Fahrizal Mahdi, Lc. MIRKH


dcNIP. 19710217 199803 1 002 NIP. 19820816 201503 1 004

Anggota,
Penguji I, Penguji II,

Dr.Abdul Hakim Wahid,M.A Drs.Harun Rasyid,M.Ag


NIP. 19780424 201503 1 001 NIP. 19600902 198703 1 001

Pembimbing,

Dr. Eva Nugraha, M. Ag


NIP. 19710217 199803 1 002
ABSTRAK

Wisnu Imam Baihaqi 1113034000063.


Do’a Khatmil Qur’an dalam Lampiran Mushaf Standar Indonesia.
al-Qur’ān berisikan wahyu Allah yang menjadi pedoman bagi umat
Islam, lantaran bukan saja peraturan, ajaran tauhid, ibadah, kisah, dan
akhlak mulia saja. al-Qur’ān juga membahas tentang peristiwa dan kisah-
kisah di masa lalu. Sehingga tidak bisa dipungkiri muslimin/ muslimat
untuk mempelajari dan beinteraksi dengan al-Qur’ān.disini penulis ingin
mensajiakan bagaimana Do’a khotil Qu’ran dalam mushaf standrar
Indonesia?dan apa sumber Do’a khatmil Qu an yang di gunakan?hal ini
yang mejadi dasar sebagai penuntun kehidupan bagi umat manusi, menjadi
cahaya bagi kehidupan di dunia umat muslim serta sebagai rizki dan
hidayah yang mampu membuat kehidupan para pembaca yang
mengamlakannya sebagai pembawa rahmah dalam kehidupan dunia,
maupun akhirat.
Adapun dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan data
penelitian ini adalah penelitian milik Ali Mustofa yang termotivasi untuk
meneliti informasi tentang bacaan al-Qur’ān dan tradisi khataman al-
Qur’ān bersama. Selain data Primer, penelitian ini juga didukung dengan
data sekunder yaitu berupa buku-buku ataupun bacaan-bacaan yang ada
kaitannya dengan kebiasaan, serta faidah-faidah mengamalkan sunah-
sunah yang dijalaninya.
Do’a tersebut dipercaya memberikan Syafaat jika dilakukan secara
berurutan, yakni mulai dari juz 1 hingga juz 30. dan barakah dari adanya
khataman al-Qur’ān. Khataman juga sebagai bentuk agar tali silaturrahmi
sesama menjadi semakin erat dengan adanya pertemuan dalam khataman
berjamaah tersebut. kajian ini adalah lampiran Mushaf al-Qur’ān Standar
Indonesia, mulai dari tahun 1997-2000, dan lampiran Mushaf al-Qur’ān
standar Indonesia tahun 2000-2005.
Kata Kunci: Khotmil Qur’an, Mushaf al-Qur’an, Indonesia.

iv
KATA PENGANTAR
‫الرحيم‬
‫الرمحن ه‬
‫اّلل ه‬
‫بسم ه‬

Segala puji hanya bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam
kepada junjungan besar Rasulullah SAW juga rahmat serta kasih sayang-
nya, sahabat dan seluruh kaum muslimin yang menjadi sumber inspirasi
bagi umat Islam. Tiap kalimat, kata, dan bahkan huruf memiliki
pengertian yang harus ditelaah dan dikaji karena kedalamannya. Tidak ada
alasan untuk tidak menjadikan al-Qur'an sebagai landasan sekaligus
benteng di setiap lini kehidupan.
Selama proses penulisan skripsi ini, penulis sadar bahwa akhirnya
skripsi yang penulis selesaikan ini masih banyak sekali kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Selama penulisan skripsi ini, tidak terlepas
dari adanya bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung, moril maupun materil, jasmani maupun rohani, lahir maupun
batin. Oleh karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam penulis
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., MA selaku
Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan kesempatan untuk belajar dan menuntut ilmu pada Program
Sarjana Jurusan Studi Ilmu al-Qur'an dan Tafsir (IQTAF) di Fakultas
Ushuluddin.
2. Dr. Yusuf Rahman, M.A. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Eva Nugraha, MA selaku ketua Jurusan di Fakultas
Ushuluddin pada bidang Ilmu al-Qur'an dan Tafsir yang telah membantu
dan memberi saya kesempatan dalam penyusunan Skripsi.Fahrizal Mahdi,

v
LC, MIRKH selaku Sekretaris Jurusan Ilmu al-Qur'an dan Tafsir yang
sudah membantu dalam prosedur Skripsi.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang tidak bisa saya sebutkan Namanya satu persatu
dan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada beliau-beliau, yang sudah
dengan tulus memberikan ilmu pengetahuan serta wawasan yang luas
mengenai segala aspek keilmuan dari awal masuk perkuliahan hingga
sekarang
5. Dr. Eva Nugraha, MA sebagai Dosen pembimbing yang senantiasa
meluangkan waktunya, perhatian, motivasi, serta sabar memberi arahan
serta bimbingan dalam pengerjaan skripsi, hingga diselesaikannya skripsi
ini.
6. Kholik Ramdan Mahesa selaku orang yang membantu Sekretaris
Jurusan, yang telah banyak meluangkan waktunya untuk (IQTAF).
7. Teman teman Ilmu al-Qur'an dan Tafsir seperjuangan yang sudah
berkenan membantu dan memberikan semanagt dalam perjalanan ini.

Jakarta, 27 Agustus 2020

Wisnu Imam Baihaqi


NIM 1113034000063

vi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor: 158 tahun 1987 dan Nomor: 0543 b/u/1987

1. Padanan Aksara

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

‫ا‬ Tidak dilambangkan

‫ب‬ b Be

‫ت‬ t Te

‫ث‬ ṡ es dengan titik atas

‫ج‬ J Je

‫ح‬ ḥ ha dengan titik bawah

‫خ‬ kh ka dan ha

‫د‬ d De

‫ذ‬ Ż zet dengan titik atas

‫ر‬ r Er

‫ز‬ z Zet

‫س‬ s Es

‫ش‬ sy es dan ye

‫ص‬ ṣ es dengan titik bawah

vii
‫ض‬ ḍ de dengan titik bawah

‫ط‬ ṭ te dengan titik bawah

‫ظ‬ ẓ zet dengan titik bawah

‫ع‬ „
Koma terbalik di atas hadap
kanan
‫غ‬ gh ge dan ha

‫ؼ‬ f Ef

‫ؽ‬ q Qi

‫ؾ‬ k Ka

‫ؿ‬ l El

‫ـ‬ m Em

‫ف‬ n En

‫ك‬ w We

‫ق‬ h Ha

‫ء‬ ‟ Apostrof

‫ي‬ y Ye

2. Vokal

Vokal terdiri dari dua bagian, yaitu vokal tunggal dan vokal
rangkap. Berikut ketentuan alih aksara vokal tunggal:
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
‫ﹷ‬ a Fatḥah

viii
‫ﹻ‬ i Kasrah

‫ﹹ‬ u Ḍammah

Adapun vokal rangkap ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

‫ﹷي‬ ai a dan i

‫ﹷك‬ au a dan u

3. Vokal Panjang
Ketentuan alih aksara vokal panjang dalam bahasa Arab dilambangakan
dengan harkat dan huruf, yaitu:
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

‫َى‬ Ā a dengan topi di atas

‫ىِي‬ Ī i dengan topi di atas

‫ىـُو‬ Ū u dengan topi di atas

4. Kata Sandang
Kata sandang, yang dalam system aksara Arab dilambangkan dengan
huruf ‫ اؿ‬dialih aksarakan menjadi huruf „l‟ baik diikuti huruf
syamsiyah maupun huruf qamariyah. Contoh: al-rijāl bukan ar-rijāl.

5. Syaddah (Tasydīd)

Syaddah atau tasydīd yang dalam system tulisan Arab dilambangkan


dengan sebuah tanda (‫)ﹽ‬, dalam alih aksara ini dilambangkan dengan
huruf, yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu.
Akan tetapi, hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah

ix
itu terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.

Misalnya, kata ‫ الضركرة‬tidak ditulis ad-ḍarūrah tapi al-ḍarūrah.

6. Tā’ Marbūṭah

Kata Arab Alih Aksara Keterangan

‫طريقة‬ Ṭarīqah Berdiri sendiri

Al-jāmi„ah al-
‫اجالمعة اإلساملية‬ Diikuti oleh kata
islāmiyyah sifat

‫كحدة الوجود‬ waḥdat al-wujūd


Diikuti oleh kata
benda

7. Huruf Kapital

Meskipun dalam system tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, alih
aksara huruf kapital ini juga digunakan, dengan mengikuti ketentuan
yang berlaku dalan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), antara lain untuk
menuliskan permukaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan,
nama seseorang, dan lain-lain. Jika nama seseorang didahului oleh kata
sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital adalah huruf awal nama
tersebut. Misalnya: Abū ‘Abdullāh Muhammad al-Qurṭubī bukan
Abū
‘Abdullāh Muhammad Al-Qurṭubī
Berkaitan dengan judul buku ditulis dengan cetak miring, maka
demikian halnya dengan alih aksaranya, demikian seterusnya. Jika
terkait nama, untuk nama-nama tokoh yang berasal dari dunia Nusantara
sendiri, disarankan tidak dialih aksarakan meskipun akar katanya berasal
dari bahasa Arab. Contoh: Nuruddin al-Raniri tidak ditulis dengan Nūr
al-Dīn al-Rānīrī.

x
8. Cara Penulisan Kata

Setiap kata, baik kata kerja, kata benda, maupun huruf ditulis secara
terpisah. Berikut contohnya dengan berpedoman pada ketentuan-
ketentuan diatas:

Kata Arab Alih Aksara

‫ين‬ ِ َّ
َ ‫َوأَوَرثـنَا ٱل َقوَم ٱلذ‬ Wa auraṡnal-qaumallażīna

‫َوَما َكانُوا يـَع ِر ُشو َن‬ Wa mā kānụ ya'risyụn

‫يد أَن ََّّنُ َّن‬


ُ ‫َونُِر‬ Wa nurīdu an namunna

ِ
َ ‫َوََن َعلَ ُه ُم ٱل ََٰوِرث‬
‫ي‬ Wa naj'alahumul-wāriṡīn

9. Singkatan

Huruf Latin Keterangan


Swt, Subḥāh wa ta‘ālā
Saw, Ṣalla Allāh ‘alaih wa sallam
QS. Quran Surah
M Masehi
H Hijriyah
w. Wafat

xi
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN.................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................. v
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Identifikasi, Batasan dan Rumusan Masalah ............................... 10
1. Identifikasi Masalah ................................................................ 10
2. Batasan Masalah ..................................................................... 10
3. Rumusan Masalah ................................................................... 10
C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................... 10
1. Tujuan ..................................................................................... 10
2. Manfaat Penelitian .................................................................. 11
D. Kajian Pustaka ............................................................................. 11
E. Metodeologi Penelitian ................................................................ 13
F. Sistematika Pembahasan ............................................................. 14
BAB II GAMBARAN UMUM MUSHAF INDONESIA DAN DO’A
DALAM QUR’ĀN ................................................................................. 16
A. Mushaf Indonesia ........................................................................ 16
1. Sejarah Mushaf Setandar Indonesia ........................................ 17
2. Model Lampiran Mushaf ........................................................ 19

xii
B. Khotmil Qur’ān ........................................................................... 20
1. Pengertian Khotmil Qur’ān ..................................................... 21
2. Dasar Khotmil Qur’ān ............................................................. 21
3. Proses Khotmil Qur’ān ........................................................... 25
BAB III PROFIL MUSHAF DAN LAMPIRAN ................................ 26
A. Profil Mushaf .......................................................................... 26
B. Varian Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān .................................. 31
1. Varian Pendek ......................................................................... 31
2. Varian Sedang ......................................................................... 34
3. Varian Panjang ........................................................................ 37
BAB IV KLASIFIKASI STRUKTUR DAN ISI DO’A KHOTMIL
QUR’ĀN STRUKTUR DO’A ............................................................... 44
A. Lafadz dan Wasilah Do’a ............................................................ 44
1. Varian Pendek ......................................................................... 47
2. Varian Sedang ......................................................................... 47
3. Varian Panjang ........................................................................ 48
B. Isi Permohonan Do’a ................................................................... 49
1. Varian Pendek ......................................................................... 49
2. Varian Sedang ......................................................................... 50
3. Varian Panjang ........................................................................ 50
C. Rujukan........................................................................................ 50
D. Analisis. ....................................................................................... 54
1. Riwayat Ulama ........................................................................ 56
2. Sanad dan Ijazah ..................................................................... 58
BAB V PENUTUP ................................................................................. 72
A. Kesimpulan .................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Mushaf Tahun 1970-1980 ....................................................... 29


Tabel 3.2 Mushaf Tahun 2005-2014 ....................................................... 32
Tabel 4.1 Lafaz Do’a Varian Pendek ...................................................... 49
Tabel 4.2 Lafaz Do’a Varian Sedang ...................................................... 50
Tabel 4.3 Lafaz Do’a Varian Panjang ..................................................... 50
Tabel 4.4 Mushaf al-Qur’ān .................................................................... 55
Tabel 4.5 Mushaf al-Qur’ān .................................................................... 56
Tabel 4.6 Mushaf al-Qur’ān .................................................................... 57
Tabel 4.7 Mushaf al-Qur’ān .................................................................... 62

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Mushaf Tahun 1970 ............................................................... 30


Gambar 3.2 Mushaf Tahun 1970 ............................................................... 31
Gambar 3.3 Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān ............................................ 34
Gambar 3.4 Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān ............................................ 34
Gambar 3.5 Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān ............................................ 37
Gambar 3.6 Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān ............................................ 37
Gambar 3.7 Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān ............................................ 40
Gambar 3.8 Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān ............................................ 40
Gambar 3.9 Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān ............................................ 41
Gambar 3.10 Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān .......................................... 41
Gambar 3.11 Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān .......................................... 42

xv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’ān adalah kalamullah, merupakan kitab suci bagi umat Islam


yang berisikan wahyu Allah. Al-Qur’ān merupakan pedoman bagi umat
Islam.1 Sehingga seluruh muslimin/ muslimat berusaha mempelajari dan
beinteraksi dengan al-Qur’ān.2
Kata Qur’ān terdapat 70 kali dalam al-Qurān,3 di antaranya pada ayat
17 dan 18 dalam surat al-Qiyāmah, ayat 4 surat al-Muzammil. Selain itu
al-Qur’ān juga bisa disebut dengan al-Kitāb,4 al-Żikr,5 al-Furqān,6 al-
Haqq,7 al-Hudā,8 al-Syifā,9 al-Bayyinah,10 dan al-Tanzīl.11

1
Banyak ayat yang menjelaskan tentang definisi al-Quran bahwa al-Quran
merupakan kitab yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad dan di antaranya
adalah Surat al- An’ām : 155, al-Furqān : 6, al-Zūmar : 1, Al-Sajdah: 2, dan al-Najm : 4
2
Fildzah Nida, “Skripsi Kisah Dzulqarnain dan Ya'juj wa Ma'juj dalam kajian
tafsir Al-Qur’ān (menurut M. Quraish Shihab, al-Maragi, dan Buya Hamka)” (Skripsi
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Ilmu Al-Qur’ān dan Tafsir, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Jakarta 2020), 1.
3
M. Adnan Salim dkk, A Dictionary of the words of the great Quran: Mu’jam
Kalimat al-Qurān al-Aẓm (Dār al-Fikr al-Muaṣṣir, 1998), 787-789.
4
Nama al-Kitab yang berarti “Buku Catatan” menunjukkan bahwa al-Quran
adalah firman atau wahyu Allah yang bisa ditulis dalam bentuk huruf dan kalimat, dalam
al-Quran kata al-Kitab ditulis sebanyak 74 kali di antaranya (1) al-Baqarah/2: 2 (2) Al-
Ankabūt: 47, 48, dan 51 (3) Fāṭir: 29 (4) al-Zumar: 1 (5) Fuṣṣilat: 3
5
Nama al-Żikr yang berarti “Peringatan” menunjukkan bahwa al-Quran menjadi
peringatan bagi manusia agar tetap berada di jalan yang benar, dan diridhoi Allah. Nama
tersebut disebut sebanyak 55 kali dalam al-Quran, (1) ayat 6 dan 9 surat al-Hijr, (2) ayat
44 surat al – Naḥl, (3) ayat 41 surat Fuṣṣilat, (4) ayat 50 surat al-Ambiyā‟ (5) ayat 8 surat
Ṣād, (6) ayat 3 surat Tāhā.
6
Nama al-Furqān yang berarti “Pembeda” menunjukkan bahwa al-Quran menjadi
patokan untuk membedakan yang benar dari yang bathil. Dalam al-Quran nama tersebut
disebutkan dalam ayat 1 dan 7 surat al-Furqān dan ayat 4 surat Ali Imrān.
7
Nama al-Haqq yang berarti “Kebenaran” menunjukkan bahwa al-Quran
memiliki ajaran yang benar. Al-Ḥaqq juga berarti “keadilan dan pertengahan” maksudnya
kebenaran al-Quran itu berada pada sisi pertengahan antara dua hal yang ekstrem, yakni
memperhatikan kehidupan dunia dan akhirat, memperhatikan kepentingan individual dan
akhirat, tidak terlalu mengikat tetapi tidak terlalu bebas, mengedepankan yang hak dan
kewajiban, ada pahala ada dosa. Nama al-Haqq disebutkan sebanyak 61 kali dalam al-

1
2

Berinteraksi dengan al-Qur’ān secara rutin merupakan hal yang


berharga bagi seorang muslim, pengamalan dan penerapan membaca al-
Qur’ān setiap hari belum sepenuhnya menjadi kebiasaan bagi umat
muslim di indonesia, akan tetapi kehebatan al-Qur’ān masih tetap
mempesona bagi seluruh ummat muslim diseluruh dunia sampai
kapanpun. Semakin dikaji lebih mendalam, al-Qur’ān semakin
mengagumkan dan selalu memberikan jawaban yang mengesankan bagi
semua kalangan yang mengkajinya.12 Salah satu masalah terkait al-Qur’ān
adalah kurangnya pengajaran, keseriusan, juga motivasi dalam membaca,
dan mengamalkan al-Qur’ān.13

Quran, antara lain pada (1) ayat 84 dan 108 surat Yūnus, (2) ayat 170 surat al-Nisā’, (3)
ayat 83 dan 84 surat al-Mā’idah, (4) ayat 5 surat al-An’ām, (5) ayat 17 surat Hūd
8
Nama al-Hudā yang berarti “petunjuk” menunjukkan bahwa al-Quran
merupakan petunjuk bagi manusia yang meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Siapa saja
yang memepelajari al-Quran dan menjadikannya petunjuk hidup akan menemukan
kemajuan hidup, sebaliknya siapapun yang menyalahi aturan al-Quran akan mengalami
kesengsaraan, nama al-Hudā dalam al- Quran sebanyak 47 kali, (1) ayat 89 surat al-Naḥl,
(2) ayat 85 surat al-Qaṣaṣ, (3) ayat 33 surat al-Taubat, (4) ayat 55 surat al-Kahfi, (5)
ayat 97 surat al-Baqarah, (6) ayat 28 surat al-Fath,(7) ayat 138 surat Alī Imran.
9
Nama Al-Syīfā yang berarti “Obat” menunjukkan bahwa al-Quran merupakan
obat, yakni merupakan obat hati untuk mendapatkan ketenangan, nama al-Syīfā
disebutkan pada ayat 57 surat Yūnus, ayat 83 surat al-Isrā’, dan ayat 44 surat al-Fuṣṣilat.
10
Nama al-Bayyinah yang berarti “bukti” menunjukkan bahwa al-Quran
merupakan bukti dari kenabian Nabi Muhammad. Dalam agama ada dua hal yang tidak
bisa dipisahkan, yaitu ajaran agama dan penyampaian ajaran itu untuk menyelaraskan
ajaran agama sesuai dengan karakter manusia bukan malaikat. Nama tersebut dalam al-
Quran telah disebutkan sebanyak 30 kali, (1) ayat 6 surat al-Ṣaffāt, (2) ayat 159 surat al-
Baqarah, (3) ayat 34 dan 46 surat al-Nūr, (4) ayat 7 surat al-Aḥqāf, (5) ayat 1 surat al-
Hijr, (6) ayat 66 surat al-Mu’min.
11
Nama al-Tanzīl yang berarti “yang diturunkan” menunjukkan bahwa al-Quran
diturunkan dari Allah kepada nabi Muhammad, bukan sesuatu yang di anjurkan,
dikirimkan atau ditemukan, melainkan diresapkan atau dimasukkan kedalam hati nurani
atau sanubari Nabi Muhammad secara berangsur-angsur, Nama al-Tanzîl disebutkan
dalam al-Quran sebanyak 142 kali, antara lain, (1) ayat 2 surat Luqmān, (2) ayat 2 dan
26 surat Muhammad, (3) ayat 6 surat sabā’, (4) ayat 42 surat Fuṣṣilat, (5) ayat 43 surat
al-Ḣaqqah, (6) ayat 44 surat al-Mā’idah.
12
Muhammad Hadi Ma’rifat, Sejarah al-Qur’ān (Jakarta: Al-Huda, 2007), 1.
13
Fazat Laila, Praktek Khataman al-Qur’ān Berjama'ah di Desa Suwaduk
Wedarijaksa Pati (Kajian Living Hadis), (Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Humaniora,
Jurusan Tafsir dan Hadis: Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang), xxi.
3

Lembaga pesantren14, jama'ah majlis, serta pacuan umat muslim di


indonesia berusaha mentransmisikan gerakan membaca ayat al-Qur’ān
sehari minial satu ayat dengan cara Khotmil Qur'ān baik dilakukan secara
sendiri maupun bersama-sama. Itu merupakan cara untuk memotivasi
orang untuk mengkhatamkan al-Qur’ān.15 Al-Qur’ān diturunkan kepada
Muhammad SAW sebagai sebuah mukjizat sebagai pedoman hidup bagi
umat muslim, dan menjadi salah satu bukti yang tak terbantahkan akan
kebenaran Muhammad sebagai Rasulullah sekaligus kebenaran Islam
sebagai agama yang penuh rahmatan lil alamin.16 Kemukjizatan al-Qur’ān
terletak pada janji Allah SWT yang akan menjamin dengan dirinya sendiri
memelihara dan menjaga-Nya, sebagaimana dalam firman Allah SWT. :

‫ٱلذ ْكحر حوإِ اَّن لحهُۥ حلحَِٰفظُو حن‬


ِ ‫إِ اَّن حَنن نحازلْنا‬
‫ُْ ح‬
“Sesungguhnya kami-lah yang menurunkan al-Qur’ān dan sesungguhnya
kami benar-benar memeliharanya.” 17
Sesungguhnya Allah tidak serta merta menurunkan Al-Qur’ān begitu
saja secara sia-sia, Allah menyerukan dan memerintahkan kepada umatnya
untuk membaca, mengkaji, dan mengamalkan al-Qur’ān. Al-Qur’ān
memiliki beberapa unsur di dalamnya, Pertama, unsur bacaan yang
dibahas oleh ilmu qiraat,18 Kedua, unsur Kandungan yang dibahas oleh

14
Pesantren secara etimologis berasal dari kata pe-santri-an, yang berarti
“tempatnya santri”. Santri dan murid pada umumnya sangatlah berbeda yaitu mendapat
pendidikan dari pimpinan pesantren yang biasa disebut (kiai) dan oleh para guru (ulama
atau ustadz). Pelajaran didalamnya mencakup tentang berbagai pengetahuan Islam. Lihat:
Mahfred Ziemek, Pesantren dalam Perubahan Sosial, 16.
15
Fazat Laila, Praktek Khataman al-Qur’ān Berjama'ah di Desa Suwaduk
Wedarijaksa Pati (Kajian Living Hadis), (Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Humaniora,
Jurusan Tafsir dan Hadis: Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang), 8.
16
Zaenab Lailatul Badriyah, Praktik Khataman al-Qur’ān di Hotel Grasia (Studi
Living Qur’ān), (Skripsi Ushuluddin dan Humaniora, Jurusan Ilmu Al-Qur’ān dan Tafsir
Universitas Islam Negeri Walisongo: Semarang 2018), 1-5.
17
Departemen Agama RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya. QS. Al-Hijr [15]: 9.
18
Caa membedakan sistem Qiroat yang menyimpang dengan yang benar para
ulama membuat patokan bahwa qiraat yang benar harus terdiri dari 3 syarat, 1. Sesuai
dengan salah satu mushaf yang dinashkan oleh Utsman ibn Affan, 2. Sesuai dengan
kaidah bahasa arab, 3. Benar isnadnya, sekalipun lebih dari tujuh atau sepeuluh orang
4

ilmu tafsir,19 dan Ketiga, unsur tulisan yang dibahas oleh ilmu rasm.
Mushaf Standar Indonesia terbagi menjadi tiga, pertama, Mushaf Standar
Utsmani, Kedua, Mushaf Standar Bbahriyah, Ketiga, Mushaf Standar
Braille.20
Terkait pada pembacaan, pengkajian, serta pengamalan al-Qur’ān
sebagai pedoman, tidak sedikit orang berbondong-bondong mengkaji al-
Qur’ān, baik kajian atas Mushaf al-Qur’ān di Indonesia yang ditulis oleh
Ahmad Jaeni,21 Hasrul.22 Kajian tentang ilmu Rasm Utsmani Dalam
Mushaf Standar Utsmani Indonesia oleh Eva Nugraha,23 dan Zainal
Arifin.24 Kajian tentang resepsi al-Qur’ān seperti Fahmi Riyadi dengan
judul “Resepsi Umat Atas al-Qur’ān: Membaca Pemikiran Navid Kermani
Tentang Teori Resepsi al-Qur’ān”.25 Ahmad Yafik Mursyid dengan judul
“Resepsi Estetis Terhadap al-Qur’ān (Implikasi Teori Resepsi Estetis

dari pada ulama ahli qiraat yang tersohor, lihat di Subhi al-Ṣālih, Membahas Ilmu-Ilmu
al-Quran (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1990), 360.
19
Al-Żahabī mendifinisikan tafsir sebagai penjelasan tentang arti atau penjelasan
firman- firman Allah sesuai dengan kemampuan Manusia. Lihat di Anshori, Ulumul
Quran: Kaidah- Kaidah Memahami Firman Tuhan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2014), 173.
20
Zainal Arifin, “Mengenal Mushaf al-Qur‟an Standar Usmani Indonesia”, Jurnal
Suhuf, 2011, 1-2.
21
Ahmad Jaeni, Aplikasi Braille dalam Penulisan Al-Qur’ān Kajian Mushaf
Standar Braille Indonesia (SUHUF, Jurnal Pengkajian Al-Qur’ān dan Budaya, 2015),
19-33.
22
Hasrul, Kajian Mushaf Al-Qur’ān di Indonesia (Institut Perguruan Tinggi
Ilmu Al-Qur’ān, 2013), 1.
23
Eva Nugraha, Konsep al-Nabī al-Ummī dan implikasinya terhadap Rasm,
artikel Refleksi, Volume 13, Nomor 2, April 2012, 268.
24
Zainal Arifin, Kajian Ilmu Rasm Utsmani Dalam Mushaf Al-Qur’ān Standar
Utsmani Indonesia (SUHUF), Jurnal Pengkajian al-Qur’ān dan Budaya, 2015), 35-
56.
25
Fahmi Riyadi, Resepsi Umat Atas al-Qur’ān: Membaca Pemikkiran NAvid
Kermani Tentang Teori Resepsi al-Qur’ān (Skripsi S1 Universitas IAIN Antasari
Banjarmasin, 2014), 46-47.
5

Navid Kermani Terhadap Dimensi Musikal al-Qur’ān)”.26 Serta kajian


tentang pengamalan dan khotmil Qur’ān.
Tidak hanya penelitian, banyaknya lembaga serta aktifitas pendidikan
Islam seperti Pondok pesantren baik Modern, Salafi, maupun Tahfiz yang
mendasari pendidikannya dengan al-Qur’ān sebagai pedomannya. Adapun
cara yang digunakan lembaga keislaman untuk memotivasi anggotanya
dengan mempraktikan, mengamalkan adab membaca Qur’ān, serta
melakukan kegiatan khotmil Qur’ān.27 Seperti sabda Nabi Muhammad
SAW:

‫إِقْ حرءُ اْل ُق ْرأح حن‬: ‫ول‬


ُ ‫اَّللُ حعلحْي ِه حو حسلا حم يح ُق‬
‫صلاى ا‬ ِ‫ول ا‬
‫اَّلل ح‬ ‫ت حر ُس ح‬ ِ ‫اهلِي رضي هللا عنه قح ح‬
ُ ‫ال حَس ْع‬
ِ ‫عن أيب أُمامةح الْب‬
‫حح ح‬
ِ ‫حصح‬ ِ ِ ِ ِ ِ
‫اب‬ ْ ْ‫فحإنحهُ حَي‬
‫يت يح ْوحم الْقيح حامة حشفْي ًعاِل ْ ح‬
“Bacalah Al-Qur’ān, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai
penolong bagi orang-orang yang membacanya”28
Ayat tersebut di atas merupakan ajakan untuk membaca al-Qur’ān
secara rutin, salah satu gerakan yang dilakukan lembaga pesantren29,
jama'ah majlis, serta lembaga-lembaga islam untuk mentransmisikan

26
Achmad Yafik Mursyadi, Resepsi Estetis Terhadap al-Qur’ān (Implikasi
Teori Resepsi Estetis Navid Kermani Terhadap Dimensi Musikalik al-Qur’ān)
(Yogyakarta: 2014), 3.
27
Nur Hitmah, Pelaksanaan Kegiatan Sema''an Al-Qur’ān sebagai Sarjana
Meningkatka Hafalam al-Qur’ān santri di pondok Pesanren Mangkuyudan Laweyan
Surakarta Tahun 2018/2019, (Skripsi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah
Institut Agama Negeri Surakarta: Surakarta 2019), 6.
28
HR. Muslim dari Abu Umamah al-Bahili, dalam penjelasannya, syafaat al-
Qur’ān pada hari kiamat ialah nyata dan tidak terbantahkan, untuk mendapatkan syafaat
Al-Qur’ān, seseorang harus memiliki hati yang terikat kuat dan menjadikan al-Qur’ān
sebagai bacaan utama dan berpegang teguh pada isi kandungannya.
29
Pesantren secara etimologis berasal dari kata pe-santri-an, yang berarti
“tempatnya santri”. Santri dan murid pada umumnya sangatlah berbeda yaitu mendapat
pendidikan dari pimpinan pesantren yang biasa disebut (kiai) dan oleh para guru (ulama
atau ustadz). Pelajaran didalamnya mencakup tentang berbagai pengetahuan Islam. Lihat:
Mahfred Ziemek, Pesantren dalam Perubahan Sosial, 16.
6

pembacaan ayat al-Qur’ān dengan melakukan Khotmil Qur’ān secara


bersama-sama, sebagai motivasi untuk mengkhatamkan al-Qur’ān.30
Kegiatan Khotmil Qur’ān biasanya memiliki ritualnya,tatacaranya yang
beragam. Biasanya mereka memulai bacaan dari al-Fatihāh, sampai an-
nas, yang kemudian dilanjutkan dengan membaca Do'a khatmil Qur’ān
yang terdapat di akhir halaman Mushaf, yang dilanjutkan dengan ritual
yang berbeda-beda setiap daerah.
Terkait pada Do'a khotmil Qur’ān yang terdapat dalam al-Qur’ān
berbeda-beda. Ada yang versi pendek, sedang, dan panjang. Alasan yang
mendasari Do'a khotmil Qur’ān yakni sebagai sebuah ijazah atau
penghargaan bagi seorang yang telah berhasil membaca ayat al-Qur’ān
dari awal sampai akhir dengan sungguh-sungguh, hal tersebut juga
menjadi motivasi bagi yang lain agar mampu menyelesaikan sampai tahap
tersebut. Adapun salah satu contoh do'a Khotmil Qur’ān yang terdapat
dalam al-Qur’ān varian pendek Syamil al-Qur’ān Terjemah Ushul Fiqih
adalah sebagai berikut:

‫أ َٰحلل ُه ام ذحكِ ْرِن ِمْنهُ حما‬, ً‫ حوُه ًدى حوحر َْححة‬, ً‫ حونُ ْورا‬, ً‫اج حع ْلهُ ِل إِحماما‬ ِ َٰ
ْ ‫ حو‬, ‫أحلل ُه ام ْارَححِْن ِِبلْ ُق ْرآن‬
‫ حوأحطْحر ح‬, ‫ حو ْارُزقِْن تِحَل حوتحهُ آَّنحءح اللاْي ِل‬, ‫ت‬ ِ ِ ِ
ْ ‫ حو‬, ‫اها ِر‬
‫اج حع ْلهُ ِل‬ ‫ف الن ح‬ ُ ‫ حو حعل ْم ِن مْنهُ حما حج ِه ْل‬, ‫ت‬ُ ‫نحسْي‬
‫حصلِ ْح ِل‬ ْ ‫ حوأ‬،‫ص حمةُ أ ْحم ِري‬
ِ ِ
ْ ‫حصل ْح ِل د ِين الاذي ُه حو ع‬
ِ ِ ‫ اللاه ام أ‬.‫ب الْعالح ِمْي‬
ْ ُ ‫ُح اج ًة حي حر ا ح ْ ح‬
ِ ِ ِ ِ ‫ وأ‬،‫اشي‬ ِ ‫دنْياي الاِت فِيها مع‬
‫الحيحا حة ِزحي حد ًة ِل‬ ْ ‫ حو‬،‫حصل ْح ِل آخحرِيت الاِت ف حيها حم حعادي‬
ْ ‫اج حع ِل‬ ْ ‫ح‬ ‫ح حح‬ ‫ُح ح‬
‫اح ًة ِل ِم ْن ُك ِل حش ٍر‬ ‫ت حر ح‬ ْ ‫ حو‬،‫ِف ُك ِل حخ ٍْْي‬
‫اج حع ِل الْ حم ْو ح‬
‫ اللا ُه ام‬.‫اك‬‫ حو حخْي حر أ احي ِمي يح ْوحم أحلْ حق ح‬، ُ‫ حو حخْي حر حع حملِي حخ حوِاِتحه‬، ُ‫آخحره‬ ِ ‫اللاه ام اجعل خي ر عم ِري‬
ْ ُ ‫ُ ْ ح ْ حْح‬
ِ ِ ِ ‫ك ِع ح‬
‫ك حخْي حر‬ ْ ‫ اللا ُه ام إِِن أ‬.‫ومحرداً حغْي حر َمحْ ٍز وال فاض ٍح‬
‫حسأحلُ ح‬ ‫ ح‬،ً‫ وميتحةً حس ِوياة‬،ً‫يشةً نحقياة‬ ْ ‫ِإن‬
‫أسألُ ح‬
ِ ‫وخي ر الد‬،‫الْمسأحلحِة‬
‫ حو حخْي حرالنجاح و خْيالعلمو خْي الْ حع حم ِل ح‬،‫اح‬
‫و حخْي حر‬، ِ ‫اج‬ ‫ حو حخْي حر الن ح‬،‫ُّعاء‬ ‫ح ْ ح حْح ح‬

30
Fazat Laila, Praktek Khataman Al-Qur’ān Berjama'ah di Desa Suwaduk
Wedarijaksa Pati (Kajian Living Hadis), (Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Humaniora,
Jurusan Tafsir dan Hadis: Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang), 8.
7

‫ حو ْارفح ْع‬،‫ حو حح ِق ْق إِميح ِان‬،‫ حوثح ِقل حم حوا ِز ِين‬،‫ حوثحبِْت ِن‬،‫ات‬ ِ ‫ وخي ر الْمم‬،ِ‫الياة‬
‫و حخْي حر ْحح ح ح ْ ح ح ح‬،
ِ
‫الث حاواب ح‬
‫ اللا ُه ام إ اَّن‬.‫اْلحن ِاة‬
ْ ‫ات العَُلح ِم حن‬ِ ‫ وأحسأحلُك الدارج‬،‫ وا ْغ ِفر خ ِطيئ ِت‬،‫ وتح حقبال صَلحِيت‬،‫درج ِايت‬
‫ح ْ ح ح ح ْ ح حح‬ ‫حح ح ح ْ ح‬
‫يمةح ِم ْن ُك ِل‬ ِ ِ ‫ وال اس‬،‫ك‬ ِ ِ ِ
ٍ
‫ والغحن ح‬،‫َلمةح م ْن ُك ِل إمث‬ ‫ح‬ ‫ حو حعزائِ حم حم ْغفحرتِ ح‬،‫ك‬‫ك ُموجبات حر َْححتِ ح‬ ‫نح ْسألُ ح‬
‫ حو ِأج ْرحَّن ِم ْن‬،‫أح ِس ْن حعاقِبح تح نحا ِف اِل ُُموِر ُكلِ حها‬ ِ ِ
ْ ‫ اللهم‬.‫ والناجا حة م حن الناا ِر‬،‫ وال حف ْوحز ِبْلحناة‬،‫بِ ٍر‬
ِ ُ ‫ك ما حَت‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِخز ِي الدُّنْيا وع حذ‬
‫ول بِه بحْي نح نحا حوبح ْ ح‬
‫ْي‬ ُ ‫ اللا ُه ام اقْس ْم لحنحا م ْن حخ ْشيحت ح ح‬.‫اب اآلخحرِة‬ ‫ح حح‬ ْ
ِ ‫ْي ما تُه ِو ُن بِِه علحي نحا م‬ ِ ِ ِ
‫ب‬‫صائ ح‬ ‫حْ ح ح‬ ‫ حوم حن الْيحق ِ ح ح‬،‫ك‬ ‫ك حما تُبح لغُنحا بِِه حجناتح ح‬ ‫اعتِ ح‬ ِ ‫اص ح‬
‫ حوم ْن طح ح‬،‫يك‬
ِ ‫مع‬
‫حح‬
‫اج حع ْل حَثْحرحَّن‬ ِ ‫ واجع ْله الْوا ِر ح‬،‫ وقُ اواتِنحا ما أححي ي تح نحا‬،‫ وأحبصا ِرحَّن‬،‫اعنحا‬ ِ ‫الدُّنْيا ومتِعنحا ِِب ْحَس‬
ْ ‫ حو‬،‫ث مناا‬ ‫ح ْ حْ ح ْ ح ُ ح‬ ‫حْ ح ح‬ ‫ح حْ ح‬
‫ حوحال حَْت حع ِل الدُّنْيحا‬،‫صيبح تح نحا ِف ِدينِنحا‬ ِ ‫ وحال حَْتعل م‬،‫ وانْصرحَّن علحى من عاد حاَّن‬،‫علحى من ظحلحمنحا‬
ُ ْ ‫ح ح ْ ح ح ُْ ح ح ْ ح ح ح ح‬
‫ اللا ُه ام الح تح حد ْع لحنحا حذنْبًا إِالا‬.‫ حوحال تُ حسلِ ْط حعلحْي نحا حم ْن حال يح ْر حَحُنحا‬،‫ حوحال حمْب لح حغ ِع ْل ِمنحا‬،‫أح ْكبح حر حِهنحا‬
‫ حربانحا آتِنحا ِف الدُّنْيحا‬.‫ْي‬ ِ
‫ب الْ حعالحم ْ ح‬ ‫اج ًة إِالا قح ح‬
‫ضْي تح حها حي حر ا‬ ِ
‫حغ حف ْرتحهُ حوالح حهًّا إالا فح ار ْجتحهُ حوالح حح ح‬
‫اَّللُ حعلحى حسيِ ِد حَّن ُُمح ام ٍد حو حعلحى آلِِه‬ ‫صلاى ا‬ ‫اب الناا ِر حو ح‬
ِ ِ
‫حح حسنحةً حوِف ْاآلخحرِة حح حسنحةً حوقنحا حع حذ ح‬
31
.‫يما كثْيا‬ ِ ِ ِِ ‫و ح‬
ً ‫ص ْحبها االحيار حو حسل ْم تح ْسل‬ ‫ح‬
“Ya Allah, karuniakanlah rahmat kepada ku dengan al-Qur’ān,dan jadikan
al-Qur’ān sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku… Ya
Allah, ingatkan aku terhadap apa yang telah aku lupakan dari Al-
Qur’ān.ajarilah aku apa-apa yang belum aku ketahui dari al-Qur’ān.
anugerahilah aku kemampuan untuk senantiasa membacanya sepanjang
malam dan siang. jadikanlah al-Qur’ān hujah bagiku (yang dapat
menyelamatkanku) wahai Tuhan seru sekalian alam. Ya Allah benahilah
(pengetahuan & pengamalan) agamaku, yang akan menjadi penjaga
urusanku. benahilah duniaku, tempat aku mencari penghidupan.benahilah
(kehidupan) akhiratku, tempat aku kembali. Jadikan hidupku sebagai
tempat untuk melaksanakan segala kebaikan, dan jadikan matiku sebagai
pemutus segala keburukan. Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku (agar
menjadi yang terbaik) di akhir usiaku.hariku yang terbaik adalah hari
disaat aku bertemu dengan-Mu kelak.Ya Allah, aku memohon hidup yang
nyaman, mati yang tenang, dan tempat kembali (akhirat) yang tidak mem
alukan dan menghinakan. Ya Allah, aku meminta sebaik-baik permintaan,
permohonan, keberhasilan, ilmu, amal, pahala, kehidupan, kematian, dan

31
Lajnah Pentahshihan al-Qur’ān, Mushaf famy bi iuyaquni Al-quran dan
terjemahan Mushaf Al-Qur’ān Standar Indonesia. Forum pelayanan al-Qur’ān (yayasan
pelayanan al-quran), Cetakan ke-12, rajab 1439 H/ April 2018 M, Cet. 1, Muharam 1434
H/ Desmber 2012 M.
8

tetapkanlah aku dalam semua kebaikan itu.beratkanlah timbangan (amal


baikku), kukuhkanlah imanku, tinggalkanlah derajatku, terimalah
shallatku, ampunilah kesalahan-kesalahanku, dan aku memohon surga
yang paling tinggi kepada-Mu. Ya Allah, pastikanlah aku memperoleh
rahmat-Mu, meraih ampunan-Mu, terbebas dari segala dosa, mendapat
manfaat dari segala kebaikan, meraup keuntungan berupa surga, dan
terlepas dari siksa neraka. Ya Allah, baguskanlah akhir semua amal kami
serta jauhkanlah kami dari hinanya dunia dan siksa akhirat. Ya Allah,
berilah kami rasa takut kepada-Mu yang akan menghalangi kami dari
berbuat maksiat. anugerahilah kami ketaatan kepada-Mu yang akan
menghantarkan kami (memasuki) surga-Mu. Curahkanlah keyakinan
sehingga meringankan musibah hidup yang menimpa kami. limpahkanlah
kami kepuasan dengan pendengaran penglihatan, dan kesehatan selama
Engkau menghidupkan kami, serta jadikanlah semua itu sebagai warisan
bagi kami. hadirkanlah semua penuntut bagi siapa saja yang menzalimi
kami.tolonglah kami dalam menghadapi orang-orang yang
memusuhikami. janganlah Engkau musibah dalam agama kami.janganlah
Engkau jadikan dunia sebagai tujuan utama kami, dan tidak pula tujuan
ilmu kami. janganlah Engkau tempatkan kami di bawah kekuasaan orang-
orang yang tak menyayangi kami. Ya Allah, janganlah Engkau sisakan
secuil dosa pun (bagiku) melainkan Engkau ampuni semuanya,janganlah
Engkau tinggalkan sebersit keraguan pun (bagiku) melainkan Engkau
hilangkan semuanya,janganlah Engkau tinggalkan sepeser utang pun
(bagiku) melainkan Engkau lunasi semuanya, janganlah Engkau abaikan
semuanya.. wahai Dzat Yang Maha Pengasih dari segala pengasih. Ya
Tuhan kami,anugerahilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, serta
jagalah kami dari siksa api neraka. semoga Allah mengabulkan shalawat
atas nabi kita Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya yang terpilih,
serta salam yang berlimpah ruah”.32
Dari jumlah mushaf al-Qur’ān yang di dapatkan , maka penulis
memilih dua puluh lima penerbit mushaf yang melampirkan Do'a
Khotmil Qur’ān di antaranya: PT. Qomari Firman Publisher,9 PT.
Wahyumedia,10 PT. al- Ma’arif,11 PT. Bumi Restu,12 CV. Toha Putra,13
CV. Nurcahya,14 CV. Sinar Baru,15 Radar Jaya,16 kemudian ada juga
penerbit yang tidak mencantumkan perihal lampiran adab, dan Do'a

32
Lajnah Pentahshihan al-Qur’ān, Mushaf famy bi iuyaquni al-quran dan
terjemahan Mushaf Al-Qur’ān Standar Indonesia. Forum pelayanan al-Qur’ān (yayasan
pelayanan al-quran), Cetakan ke-12, rajab 1439 H/ April 2018 M, Cet. 1, Muharam 1434
H / Desmber 2012 M.
9

Khotmil Qur’ān di antaranya: PT. Mumtaz Media Islam,17 PT. Adi Aksara
Abadi.18 Penulis berharap data dari al-Qur’ān di tersebut dapat
mempermudah dalam melacak dan menemukan data-data terkait Do'a
khotmil Qur’ān, data-data tersebut penulis peroleh dari perpustakaan mini
di rumah dosen Fakultas Ushuluddin yakni bapak Dr. Eva Nugraha M. Ag.
Beda Mushaf beda pula isi Do'a yang terdapat didalamnya mushaf al-
Qur’ān terbitan dari timur tengah contohnya mushaf dari madinah,19
penulis menemukan lampiran terntang tata cara atau adab sopan santun
dalam membaca Al-Qur’ān, dan Do'a Khotmil Qur’ān.33
Dalam kitab Al-musannaf34 dalam bab Fadhoil Qur’ān yang diriwatkan
dari Abu Ja’far dari Nabi Muhammad SAW, Abu Ja’far berdoa kepada
Allah, ketika memohon setelah membaca al-Qur’ān :

‫ت‬ُ ‫ حمحرْر‬: ‫ال‬ ‫ال حح ادثحِن حزيْ ُد بْ ُن حعلِ ٍي قح ح‬


‫ْي بْ ُن حعلِ ٍي حع ْن حج ْع حف ِر بْ ِن ُُمح ام ٍد قح ح‬ُ ْ ‫ححداثحنحا ُح حس‬
ِ ‫آن اللاه ام ارَححِْن ِِبلْ ُقر‬
ِ ِ
‫آن اللا ُه ام‬ْ ْ ُ ‫ اللا ُه ام ا ْغف ْر ِل ِِبلْ ُق ْر‬: ‫ول‬ ُ ‫ِِبِحيب حج ْع حف ٍر حوُه حو ِف حدا ِرِه حوُه حو يح ُق‬
ِ ‫آن اللاه ام اُرُزقِْن ِِبلْ ُقر‬
ِ ِ
‫آن‬ ْ ْ ُ ‫ْاهدِن ِِبلْ ُق ْر‬
“Doa Abu Ja`far : Ya Allah ampunilah hamba dengan sebab Al-qur`an, Ya
Allah sayangilah hamba dengan sebab Al-qur`an, Ya Allah berilah hamba
petunjuk dengan sebab Al-qur`an, Ya Allah berilah hamba rizki dengan
sebab Al-qur`an."35
Berdasarkan latar belakang perbedaan versi Do'a khotmil Qur’ān dalam
Mushaf Standar Indonesia, maka penulis akan melakukan penelitian
Skripsi yang berjudul: “Lampiran Do'a Khotmil Qur’ān Dalam Mushaf
Standar Indonesia”

33
Rozali Hidayatullah, Penulisan Lampiran Adab Membaca al-Qur’ān dalam
Mushaf Terbitan Indonesia (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019), 6.
34
Kitab al-Mushannaf adalah kitab hadits bagi ahlusunnah wal jamaah, yang
disusun oleh Imam Abdurrazzaq Ash-Shan’ani dengan nama lengkap, Abu Bakar
Abdurrazzaq bin Hammam bin Nafi al-Humairi al-Yamnai Ash-Shan’ani, kitab ini
merupakan salah satu kitab periwayatan haditd yang pertama dalam sejarah Islam.
35
Imam al-Ghazali, Iḥyā Ulūm al-dīn, 579.
10

B. Identifikasi, Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, saya memfokuskan identifikasi,


batasan, dan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada judul Skripsi di atas, yakni “DO'A KHATMIL


QUR’ĀN DALAM LAMPIRAN MUSHAF STANDAR
INDONESIA”. Mengkaji dan meneliti permasalahan yang ada yakni
terdapatnya ragam bentuk Do'a Khotmil Qur’ān yang dilampirkan di
Mushaf Standar Indonesia.

2. Batasan Masalah

Pembatasan masalah hanya pada Do'a Khotmil Qur’ān saja, yang


berdasarkan pada Do'a Khatmil Qur’ān dalam Mushaf Standar Indonesia.
Adapu ruang lingkupnya hanya pada kegiatan yang dilakukan pada
majelis, dan pusat keagamaan lainnya.

3. Rumusan Msalah

Masalah utama dalam penelitian ini adalah tentang pembacaan Do'a


Khatamil al-Qur’ān dalam Mushaf Indonesia:
a) Bagaimana Do'a Khotmil Qur’ān disajikan dalam Mushaf Standar
Indonesia?
b) Apa sumber Do’a Khatmil Qur’ān dalam Mushaf Standar
Indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

a) Sebagai penuntun kehidupan bagi umat manusia.


b) Sebagai cahaya bagi kehidupan di dunia Umat muslim
11

c) Sebagai Rizki Spiritual/ Hidayah yang mampu membuat


kehidupan para pembaca dan yang mengamalkannya.
d) Sebagai pembawa Rahmah dalam kehidupan dunia, maupun
akhirat.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini secara teoritis, penelitian ini mampu


memberikan kontribusi dan mempeluas keilmuan umat Islam dalam
kajian Do'a Khotmil Qur’ān yang terdapat dalam Mushaf Standar
Indonesia dan bisa menjadi rujukan terkait masalah penggunaan do'a
yang mana yang sebaiknya dipakai.
Adapun secara praktis, penelitian ini diharapkan bisa menjadi
rujukan apabila masih ada kesalah pahaman pelajar tentang Do'a
Khotmil Qur’ān dalam Standar Mushaf Indonesua yang digunakan
sebagai Ijazah atau motivasi bagi umat muslim, serta mampu
memberikan kontribusi terhadap Studi Ilmu Al-Qur’ān dan Tafsir
dalam bentuk pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai
Do'a Khotmil Qur’ān dalam Mushaf Standar Indonesia.

D. Kajian Pustaka

Adapun usaha yang dilakukan penulis dalam penyusunan skripsi


ini, penulis mencari dan meneliti tentang kajian terdahulu yang satu
tema dengan skripsi ini, baik dalam bentuk buku, skripsi, tesis,
disertasi, maupun artikel-artikel yang temanya masih ada keterkaitan
dengan penulisan, di antaranya adalah:
Latjnah Pentahsihan Mushaf al-Qur’ān, yang bekerja sama dengan
kemetrian agama RI, menuliskan Do'a Mushaf al-Qur’ān dengan
tujuan menjadikannya sebagai Do'a atau rasa syukur karena sudah
mampu mngkhatamkan al-Qur’ān dalam jangkan waktu yang tdak
12

ditentukan pada setiap orang yang membacanya.


Zainal Arifin, Jurnal Suhuf yang berjudul Mengenal Mushaf
Standar Indonesia “Studi Komparatif atas Mushaf Rasm Usmani
tahun 1983 dan 2002, dalam jurnal tersebut dijelaskan tentang ciri has
yang berbeda antara Mushaf yang ditulis pertama pada tahun 1983
dengan Mushaf hasil tulisan kembali pada tahun 2002.
Eva Nugraha dalam Skripsinya yang berjudul Kaidah Rasm
Utsmani Pada Mushaf al-Qur’ān Standar Indonesia, dalam skripsi
tersebut dijelaskan tentang Mushaf al-Qur’ān Standar Indonesia yang
mana menurutnya bahwa tidak semua ayat dalam Mushaf Standar
Indonesia mengikuti rasm yang sudah ditetapkan oleh Ulama rasm.
Ali Mustofa dalam karya Jurnal yang berjudul “Kontribusi
Khotmil Qur’ān dalam meningkatkan motivasi belajar membaca al-
Qur’ān di MA Darul Faizin Salafiyah Catak Gayam Mojowarno
Jombang.36” Pada dasarnya penelitian ini bersifat living Qur’ān yang
menekankan pentingnya motivasi belajar membaca al-Qur’ān di salah
satu MA di Jombang, mereka melakukukan kegiatan khataman al-
Qur’ān berasama-sama dan terstruktur. Setiap santri yang mampu
mengakhatamkan al-Qur’ān dalam waktu tertentu akan mendapatkan
Penghargaan atau Hadiah atas usahanya sebagai salah satu motivasi
bagi yang lain untuk giat dalam membaca al-Qur’ān.Penulis Skripsi
bernama Zaenal Lailatul Badriah dalam skripsinya " Praktik
Khataman al-Qur’ān di Hotel Grasia"37 merupakan suatu kajian
dalam Studi Living Qur’ān, yang mana beliau mengadakan Survei ke
Hotel Grasia dalam kegiatan religi yang sering dilakukan hotel

36
Ali Mustofa, “Kontribusi Khotmil Qur’ān dalam meningkatkan motivasi belaja
membaca Al-Qur’ān di MA Darul Faizin Salafiyah Catak Gayam Mojowarno Jombang”
(Skripsi S1., Tarbiyah Urwatul Wusto jombang: Jombang, 2019).
37
Zaenal Lailatul Badriah, “Praktik Khataman al-Qur’ān di Hotel Grasia”
(Skripsi UIN Sunan Walisongo: Semarang, 2018).
13

tersebut. Hotel tersebut menetapkan peraturan one day one juz dan
kemudian di akhir bulan atau setiap bulannya mengadakan khataman
Qur’ān bersama.38

E. Metodeologi Penelitian

Adapun dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan jenis


pendekatan, data dan sumber data, langkah penelitian, dan analisis data
sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang di gunakan dalam peneliti yang ditulis
oleh Penulis mengunakan pendekatan penelitian kualitatif jenis penelitian
deskriptif analisis.
2. Data dan Sumber Data
Data merupakan sumber infomasi yang memberikan gambaan tentang
ada tdaknya masalah yang akan diteliti. Sementara itu,, yang dimaksudkan
dengan sumber data adalah subjek di mana data dapat diperoleh.
Adapun data primer dalam penelitian ini adalah penelitian milik Ali
Mustofa yang termotivasi untuk meneliti informasi tentang bacaan al-
Qur’ān dan tradisi khataman al-Qur’ān bersama.
Selain data Primer, penelitian ini juga didukung dengan data sekunder
yaitu berupa buku-buku ataupun bacaan-bacaan yang ada kaitannya
dengan kebiasaan, serta faidah-faidah mengamalkan sunah-sunah yang
dijalaninya.
3. Langkah Penelitian
Langkah dalam penelitian ini adalah dengan meneliti berbagai Mushaf
al-Qur’ān standar Indonesia yang mana di halaman terakhir al-Qur’ān

38
Zaenal Lailatul Badriah, Praktik Khataman al-Qur’ān di Hotel Grasia (Skripsi
UIN Sunan Walisongo: Semarang, 2018).
14

sering terdapat Do'a Khatman al-Qur’ān, dan mencari kosa kata Do'a
tersebut.
Dalam penelitian yang dilakukan Ali Mustofa memungkinkan
terkumpulnya inormasi tatacara pelaksanaan khataman Qur'ān dan cara
memotivasi orang-orang untuk mengkhatamkan al-Qur’ān dan
mengamalkan do'a khataman al-Qur’ān.
4. Metode Pengumpulan Data
Jenis penelitian ini merupakan penelitian pustaka (Library Research),
penelitian yang mengambil dan mengolah data yang berasal dari buku-
buku yang ada kaitan dan relevansinya dengan penelitian yang sedang
disusun, kemudian mencatat bagian-bagian penting dari bahan pustaka
tersebut. Kemudian mencatat data yang terkumpul untuk dianalisa dengan
mengklasifikasikan lembaran mushaf yang memiliki Do'a Khotmil Qur’ān
di akhir mushafnya.
Sumber data dari kajian ini adalah lampiran Mushaf al-Qur’ān Standar
Indonesia, mulai dari tahun 1997-2000, dan lampiran Mushaf al-Qur’ān
standar Indonesia tahun 2000-2005.
5. Metode Analisis Data
Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis39 secara deskriptif,40
kemudian diperbandingkan satu kitab tafsir dengan kitab tafsir yang lain.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan tersebut dimaksudkan sebagai gambaran yang


akan menjadi pokok bahasan dalam penulisan skripsi, sehingga dapat
39
Analisis, adalah metode yang dimaksudkan sebagai pemikiran dengan
konseptual atau makna yang terkandung dari istilah yang dipergunakan, kemudian
diklarifikasi sesuai dengan permasalahan, dengan tujuan mendapatkan kejelasan makna.
Anton Baker dan Achmad Charris Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat (Yogyakarta:
Kansius, 1990), 62.
40
Deskriptif, adalah mengumpulkan data yang ada, menafsirkan dan mengadakan
analisa yang interpretative. Anton Baker dan Achmad Charris Zubair, Metodologi
Penelitian Filsafat (Yogyakarta: Kansius, 1990), 62-63.
15

memudahkan dalam memahami dan mencerna masalah-masalah yang


akan dibahas. Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut :
Bab I, merupakan pendahuluan yang berisi uraian secara global,
kemudian dirinci kedalam bab yang tersendiri dari latar belakang,
identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka serta sistematika
penulisan.
Bab II, bab ini merupakan penjelasan mengenai Mushaf Indonesia
meliputi Sejarah Mushaf Standar Idonesia, Model lampiran Mushaf,
Khotmil Qur’ān, Pengertian Khotmil Qur’ān, daasar khotmil Qur’ān,
hadis, (1) dan (2) do'a mustajab, Adab membaca Qur’ān, Proses Khotmil
Qur’ān
Bab III, bab ini merupakan penjelasan mengenai Profil Mushaf dan
Lampiran, Jenis Lampiran Mushaf.
Bab IV, Bab ini menguraikan terkait Klasifikasi Struktur dan Isi Do'a
Khotmil Qur’ān.model Do'a Khotmil Qur’ān, rujukan dalam Do'a khatmil
Qur’ān struktur isi do'a Khatmil Qur’ān dan Analisis

Bab V, Bab ini merupakan akhir dari pembahasan berupa penutup dan
kesimpulan.
BAB II
GAMBARAN UMUM MUSHAF INDONESIA DAN DO’A DALAM
QUR’ĀN

Kajian seputar teks al-Qur’ān tidak hanya terhenti pada bagaimana cara
membaca, menulis, serta hukum bacanya tetapi juga seputar kajian teks al-
Qur’ān yang mampu melahirkan beraneka corak kitab tafsir, dan berbagai
disiplin ilmu keislaman. Sebagai teks berbahasa Arab, kajian seputar teks al-
Qur’ān juga mendorong upaya penerjemahan kedalam bahasa lain, baik di
kalangan muslim maupun orientalis yang tentunya dengan tendensi berbeda.
Kata-kata dalam al-Qur’ān memiliki berbagai arti tergantung pada konteks,
sehingga untuk membuat sebuah terjemahan yang akurat amatlah sulit.
Namun, terlepas dari problematika yang muncul, usaha penerjemahan al-
Qur’ān sedikit banyak telah membantu umat Islam memahami kitab sucinya.
Adapun Mushaf Standar Indonesia yang resmi ditulis dengan rasm usmani
riwayat, Asim.1 Adapun Pembahasan Tentang Mushaf Standar Indonesia
adalah Sebagai Berikut:

A. Mushaf Indonesia

Berangkat dari peran mushaf al-Qur’ān standar indonesia dalam


membangun peradaban islam dan kemanusiaan yang diharapkan. Peranan
Mushaf al-Qur’ān terhadap persoalan kemanusiaan, kemasyarakatan dan
kebangsaan sanggatlah penting. Pemerintah Indonesia memberikan perhatian
yang sangat besar terkait pelayanan kitab suci, bukan hanya dengan berupaya
keras menjamin kesahihan teksnya, tetapi juga kesahihan maknanya. Dalam
memberikan pelayanan kitab suci al-Qur’ān, terkait pentashihan dan

1
Abd. Rahman, Perbandingan Rasm Usmani Antara Mushaf Standar Indonesia dan
Mushaf Pakistan Perspektif al-Dānī “Analisis Kaidah Hażf al-Harf dalam Rasm Usmani@
(Skripsi S1., UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019), 25.

16
17

pengawasan peredaran mushaf al-Qur’ān pemerintah menetapkan sejumlah


regulasi. Sebagai pedoman dalam pentashihan, pada tahun 1984 pemerintah
melalui Menteri Agama telah menetapkan Mushaf al-Qur’ān Standar
Indonesia yang menjadi pedoman penerbitan al-Qur’ān di Indonesia.

1. Sejarah Mushaf Setandar Indonesia

Berbicara mengenai sejarah ringkas penerbitan mushaf al-Qur’ān di


Indonesia, pada tahun 1951 sudah ada al-Qur’ān yang di tashih oleh sebagian
ulama, salah satunya al-Qur’ān yang di tashih oleh Muhammad Adnan akan
tetapi belum adanya Standar peresmian dari Indonesia. Sebenarnya Mushaf
al-Qur’ān di Indonesia pertamakali di cetak oleh Abdullah bin Affif Cirebon
pada tahun 1930-an, bersamaan dengan Sulaiman Mar’i yang berpusat di
Singapuar dan Penang serta salim bin Sa’ad Nabhan Surabaya.2
Usaha percetakan Mushaf al-Qur’ān disusul oleh penerbit al-Ma’ārif
Bandung yang didirikan oleh Muhammad bin Umar Bahartha pada tahun
1948.3 Pada tahun 1960 terjadi pentashihan di luar lajnah, yaitu pada waktu
al-Qur’ān dicetak di Jepang sebanyak 6.000.000 naskah.4
Lahirnya Mushaf al-Qur’ān Standar Indonesia tidak lepas dari keberadaan
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’ān (LPMQ)5 yang selanjutnya sering

Rozali Hidayatullah, “PenulisanLampiran Adab Membaca Al-Qur’ān dalam


2

Mushaf Terbitan Indonesia” (Skripsi S1.,UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019),50.


3
Ali Akbar, “Perkembangan Penerbitan Mushaf Di Indonesia” artikel diakses
pada 06 juni 2011.
4
Ahmad Fathoni, “Sejarah Perkembangan Rasm Usmani” (Tesi.,S2 Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1999), 75.
5
Secara teknis lajnah sebelum menjadi satuan kerja tersendiri, dalam emlakukan
tugas- tugasnya diatur oleh peraturan-peraturan menteri agama, peraturan Kementerian
Agama No 1 tahun 1957 yang mengatur tentang pengawasan terhadap penerbitan dan
pemasukan al-Qur’ān yang ditetapkan oleh menteri agama waktu itu K.H Muhammad Iljas,
kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Agama No.1 tahun 1982 ditegaskan bahwa Lajnah
adalah lembaga pembantu Menteri Agama dalam bidang pentashihan Mushaf al-Qur’ān,
Terjemahan, Tafsir, Rekaman, dan penemuan elektronik lainnya yang berkaitan dengan al-
Qur’ān.
18

disebut “Lajnah”6. Lembaga ini ditetapkan berdasarkan keputusan


kementerian agama NO.B.III/2-0/7413. Pada tanggal 17 Desember 1971
Berdasarkan keputusan presiden RI NO.44 lajnah berada pada unit
Puslitbang Lektur Agama yang dijabarkan melalui keputusan kementerian
agama No 18 tahun 1975.7
Namun sejak sekian lama Lajnah berdiri belum mempunyai buku
pedoman sebagai rujukan utama dalam pentashihan Mushaf al-Qur’ān
Standar Indonesia, sehingga pada tanggal 16-17 Desember 1972
dilaksanakanlah rapat kerja di Ciawi Bogor untuk menyusun suatu konsep
naskah untuk pedoman Pentashihan Mushaf al-Qur’ān. Dan konsep tersebut
dibahas dalam MUKER ulama pada tanggal 5-9 Februari 1974 di Ciawi
Bogor dan naskah tersebut yang akan menjadi pedoman Lajnah dalam
melakukan pentashihan mushaf al-Qur’ān.8
Berdasarkan Peraturan Menteri Muda Agama No.11 Tahun 1959 yang
diperkuat dengan Keputusan Menteri Agama No.1 Tahun 1982 menyatakan
bahwa tugas-tugas Lajnah, yaitu:
1. Meneliti dan menjaga kemurnian mushaf al-Qur’ān, rekaman,
bacaan, terjemahan, dan tafsir al-Qur’ān secara preventif dan represif
2. Mempelajari dan meneliti kebenaran mushaf al-Qur’ān bagi orang
biasa (awas) dan bagi tunanetra (al-Qur’ān Braille), rekaman bacaan al-
Qur’ān dalam kaset, piringan hitam, dan penemuan elektronik lainnya yang

6
Sejarah mengatakan bahwa jauh sebelum lahirnya lajnah sesungguhnya kegiatan
pentashihan mushaf al-Qur’ān telah dilakukan oleh para ulama dan lembaga, di antaranya
cetakan Mat’ba’ah al-Islāmiyah Bukit Tinggi tahun 1933 M yang ditashih oleh Syeikh
Sulaimān al-Rasūli dan Haji Abdul Malik dan Mushaf al-Qur’ān cetakan Abdullah bin Afif
Cirebon tahun 1933 M yang tashih oleh H. Muhammad Usman dan H. Ahmad Baidawi
Kaliwungu, Kendal Jawa Tengah.
7
Zaenal Arifin dkk, Sejarah Penulisan Mushaf al-Qur’ān Standar Indonesia
(Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’ān Balitbang, 2013), 2.
8
Hisyami, “Penulisan dan Pemberian Tanda Baca Mushaf Standar Indonesia Cetakan
Tahun 2002” (Disertasi.,S3 Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008),
126.
19

beredar di Indonesia
3. Memberhentikan pengedaran mushaf yang belum ditashih oleh
Lajnah.9

2. Model Lampiran Mushaf

Adapun proses pewujudkan Mushaf Standar Indonesia yang terdiri dari


tiga macam yaitu, Pertama Mushaf Usmani atau yang biasa disebut dengan
mushaf standar biasanya al-Qur’ān ini digunakan untuk orang-orang yang
normal. Kedua Mushaf Bahriah atau yang biasa disebut dengan mushaf
pojok, biasanya mushaf ini digunakan untuk menghafal al-Qur’ān, dan
ketiga yaitu mushaf Braille yaitu mushaf yang biasa digunakan untuk orang
yang menyandang tunanetra. Ini berdasarkan pada Keputusan Menteri
Agama Nomor 25 Tahun 1984 tentang Penetapan Mushaf Standar. Adapun
Lampiran Mushaf tersebut sebagai berikut:
Pertama, Mushaf al-Qur’ān Rasm Usmani. Penetapan mushaf ini
berdasarkan mushaf cetakan Bombay, karena model tanda baca dan
hurufnya telah dikenal luas oleh umat Islam di Indonesia sejak puluhan
tahun sebelumnya, bahkan jika dihitung sejak awal peredaranya di
Nusantara telah mencapai satu abad lebih.
Kedua, Mushaf al-Qur’ān “Bahriyah”10 yang cenderung memiliki rasm
ilma’i. Mushaf ini modelnya diambil dari mushaf cetakan Turki yang
kaligrafinya sangat indah. Jenis mushaf ini juga telah digunakan secara luas
oleh umat Islam di Indonesia, khususnya di kalangan para penghafal al-
Qur’ān, dengan ciri setiap halamannya diakhiri dengan akhir ayat.
Ketiga, Mushaf al-Qur’ān Braille, yaitu mushaf bagi para tunanetra.
Mushaf ini menggunakan huruf Braille Arab sebagaimana diputuskan oleh

9
E. Badri Yunardi, “Mushaf Standar Indonesia”, Lektur, Vol.3 (2): 279-300,
2005, 280.
10
“Bahriyah” adalah percetakan milik Angkatan Laut Turki Utsmani yang
banyak mencetak buku-buku keagamaan, selain mushaf al-Qur’ān
20

konferensi Internasional Unesco tahun 1951, yaitu al-Kitābah al-Arabiyyah


al-Nafirah. Dalam penulisannya, jenis mushaf ini menggunakan prinsip-
prinsip rasm usmani dalam batas-batas tertentu yang bisa dilakukan.

B. Khotmil Qur’ān

Al-Qur’ān adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi


Muhammad SAW., sebagai salah satu rahmat yang tidak ada taranya bagi
alam semesta. Di dalamnya terkumpul Wahyu Ilahi yang menjadi petunjuk,
pedoman dan pelajaran bagi siapa yang mempercayai serta
mengamalkannya. Bukan itu saja, al-Qur’ān itu adalah Kitab Suci yang
paling penghabisan diturunkan Allah, yang isinya mencakup segala pokok-
pokok syariat yang terdapat di dalam Kitab-kitab Suci yang diturunkan
sebelumnya. Karena itu, setiap orang yang mempercayai al-Qur’ān, akan
bertambah cinta kepadanya, cinta untuk membacanya, untuk mempelajari
dan memahaminya serta untuk mengamalkan dan mengajarkannya sampai
merata rahmatnya dirasai dan dikecap oleh penghuni alam semesta.
Setiap Mu’min harus yakin, bahwa membaca al-Qur’ān saja sudah
termasuk amal yang sangat mulia dan akan mendapat pahala yang berlipat
ganda. Sebab, yang dibacanya itu adalah Kitab Suci Ilahi. Al-Qur’ān adalah
bacaan yang paling baik bagi seorang Mu’min. Baik dikala senang maupun
susah, di kala gembira ataupun sedih. Malahan membaca al-Qur’ān itu bukan
saja menjadi amal dan ibadah, tetapi juga menjadi obat dan penawar bagi
orang yang gelisah jiwanya.
Sudah tentu kita mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap al-
Qur’ān. Di antara kewajiban dan tanggung jawab itu ialah mempelajarinya
dan mengajarkannya. Belajar dan mengajarkan al-Qur’ān adalah kewajiban

suci dan mulia. )‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ( خريكم من تعلم القرآن وعلمه‬
21

) Rasulullah saw, telah mengatakan: ”Yang sebaik-baik kamu ialah orang


yang mempelajari al-Qur’ān dan mengajarkannya.”
Jadi belajar al-Qur’ān itu merupakan kewajiban yang utama bagi setiap
mu’min , begitu juga mengajarkannya. Dari uraian di atas penulis ingin
membahas lebih jauh mengenai hal ini.

1. Pengertian Khotmil Qur’ān

Khotmil Qur’ān atau biasa disebut khatam Qur’ān adalah sebuah istilah
bagi ritual yang mentradisi dan berisi pembacaan ayat-ayat al-Qur’ān mulai
dari surat al-fatihah hingga surat an-naas sesuai dengan urutan yang terdapat
dalam mushaf. Istilah ini diambil dari bahasa Arab Khatm yang berarti
membaca hingga akhir atau membaca seluruhnya.5
Khotmil Qur’ān adalah kegiatan membaca al-Qur’ān yang dimulai dari
surat al-Fatihāh hingga surat al-Nās, yang bisa dilakukan secara berurutan,
yakni mulai dari juz 1 hingga juz 30 atau dilakukan secara serentak atau
bersamaan yakni 30 juz dibagi sesuai jumlah peserta.11

2. Dasar Khotmil Qur’ān

Adapun dasar khotmil Qur’ān meliputi tiga hal yakini:


a) Qur’ān
Allah Swt memerintahkan umatnya untuk membaca Qur’ān:
۟ ۟
‫ٱلصلَ َٰوَة َوأَن َف ُقوا ِِمَّا َرَزقْ َٰنَ ُه ْم ِسًّرا َو َع ََلنِيَةً يَ ْر ُُجو َن ِ َََِٰرًة لَّن‬ َِّ ‫إِ َّن ٱلَّ ِذين ي ْت لُو َن كَِٰتب‬
َّ ‫ٱَّلل َوأَقَ ُاموا‬ ََ ََ
ِ ِ ِ ْ َ‫يد ُهم ِمن ف‬ ِ ِ
.12(٠٣( ‫ور‬ ٌ ‫ور َش ُك‬ ٌ ‫ضله إنَّهُ َغ ُف‬ ْ ْ َ ‫ورُه ْم َويَ ِز‬ َ ‫ُُج‬
ُ ‫) ليُ َوفِّيَ ُه ْم أ‬٩٢( ‫ور‬
َ ُ‫تَب‬
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan
mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami
anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka

11
Kontrbusi Khotmil Qur’ān dalam meningkatkan Motivasi Belajar Membaca al-
Qur’ān di MA Darul Faizin Assalafiyah Catak Gayam Mojowarno, (Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah al-Urwatul Wutsqo Jombang: Jombang, 2019) Volume 15, No 2, 77.
12
al-Qur’ān.
22

itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah


menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada
mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Mensyukuri.” (QS. Fāṭir [35]: 29-30).13
b) Hadis, (1) dan (2) do'a Mustajab
Kata doa diartikan sebagai kegiatan yang menggunakan kata-kata baik
secara terbuka bersama-sama atau secara pribadi untuk mengajukan
tuntutan-tuntutan (petitions) kepada Tuhan.14 Ibnu Arabi memandang doa
sebagai bentuk komunikasi dengan Tuhan sebagai satu upaya untuk
membersihkan dan menghilangkan nilai-nilai kemusrikan dalam diri.15
Menurut Zakiyah Darajat yang dikutip oleh Dadang Ahmad fajar doa
merupakan suatu dorongan moral yang mampu melakukan kinerja terhadap
segala sesuatu yang berada diluar jangkauan teknologi. Doa merupakan
suatu bentuk penyadaran tingkat tinggi guna mencapai kesuksesan ruhani
seseorang. Di kalangan awam, doa muncul ketika mereka berada dalam
keadaan cemas akan menuju sebuah keadaan fana’ (kehancuran). Dalam hal
ini, doa merupakan wujud penyadaran atas diri yang tidak mempunyai daya
upaya dalam diri ini, selanjutnya akan terpancar keyakinan bahwa Yang
Maha Esa dan Maha Benar itu pasti ada.
Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati
untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-
Nya. Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan diri
kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang
mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Itulah pengertian doa
secara syar’i yang sebenanya. Doa dalam pengertian pendekatan diri kepada
Allah dengan sepenuh hati, banyak juga dijelaskan dalam ayat-ayat al-

13
al-Qur’ān.
14
Robert H. Thouless, Pengantar Psikologi Doa, Cet. Ketiga, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2000), 165.
15
Dadang Ahmad Fajar, Epistemologi Doa, 53.
23

Qur’ān. Bahkan al-Qur’ān banyak menyebutkan pula bahwa tadharu’


(berdoa dengan sepenuh hati) hanya akan muncul bila di sertai keikhlasan.
Hal tesebut merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang shalih.
Allah Berfirman dalam QS. al-Kahfi [18]: 28
ِ َّ
‫اَ َعْن ُه ْم‬
َ َ‫َوََ تَ ْع ُد َعْي ن‬ ُ‫يدو َن َو ُْج َهه‬ ُ ‫ين يَ ْدعُو َن َربَّ ُهم بِٱلْغَ َد َٰوةِ َوٱلْ َع ِش ِِّى يُِر‬ َ ‫ٱصِ ِْب نَ ْف َس‬
َ ‫ك َم َع ٱلذ‬ ْ ‫َو‬
‫َه َوَٰىهُ َوَكا َن أ َْم ُرهُ فُ ُرطًا‬ ‫ٱْلَيَ َٰوِة ٱلدُّنْيَا َوََ تُ ِط ْع َم ْن أَ ْغ َف ْلنَا قَ ْلبَهُ َعن ِذ ْك ِرََن َوٱتَّبَ َع‬
ْ ‫يد ِزينَ َة‬ ُ ‫تُِر‬
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharapkan keridhaan-Nya, dan
janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan
perhiasan kehidupan dunia, dan janganlah kamu mengikuti orang yang
hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami serta menuruti hawa
nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. al-Kahfi [18]:
28).
Dan dalam QS. al-A’rāf [7]: 55-56 yang artinya:

‫ص ََل ِح َها‬ ِ ‫ين َوََ تُ ْف ِس ُدوا ِِف ْاْل َْر‬ ِ ُّ ‫ضُّر ًعا َو ُخ ْفيَةً ۚ إِنَّهُ ََ ُُِي‬
ْ ِ‫ض بَ ْع َد إ‬ َ ‫ب الْ ُم ْعتَد‬ َ َ‫ْادعُوا َربَّ ُك ْم ت‬
‫ي‬ ِِ ِ ‫ٱَّلل قَ ِر‬ ِ ‫وادعوه خوفًا وطَمعا ۚ إِ َّن ر ْْح‬
َ ‫يب ِّم َن ٱلْ ُم ْحسن‬ ٌ َّ ‫ت‬ َََ ًَ َ َْ ُ ُ ْ َ
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri (tadharu’) dan suara yang
lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah
memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut akan tidak
diterima dan penuh harapan untuk dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah
sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. al-A’rāf [7]: 55-
56).
Adapun Hadis Terkait Do’a adalah Sebagai Berikut terkait pada
Mustajabnya sebuah Do’a terdapat dalam al-Qur’ān dan Hadis. Adapun ayat
dan Hadisnya adalah sebagai berikut:
ِ َِ َ‫ب لَ ُك ْم إِ َّن الَّ ِذين يَستَكِِْبو َن َع ْن عِب‬ ِ ‫ادع ِوِن أ‬
َ ‫ادِت َسيَ ْد ُخلُو َن َُج َهن ََّم َداخ ِر‬
‫ين‬ ُ ْ َ ْ ‫َستَج‬
ْ ُْ
“Berdoalah kepada-Ku, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-
orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku,
akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”
(QS. Ghafir [40]: 60).
Adapun Hadis yang Ke dua adalah sebagai berikut:
24

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam menyebutkan tentang hari Jum’at, lantas beliau bersabda,

ََِّ‫ يَ ْسأ َُل هللا تَ َع َال َشْي ئًا إ‬، ‫صلِِّى‬ ِ ِ ِ


َ ُ‫ َوْه َو قَائ ٌم ي‬، ‫اعةٌ ََ يُ َواف ُق َها َعْب ٌد ُم ْسل ٌم‬ َ ‫« فيه َس‬
ِِ
‫َش َار بِيَ ِد ِه يُ َقلِِّلُ َها‬
َ ‫أ َْعطَاهُ إِ ََّّيهُ َوأ‬
“Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti
diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya
tentang sebentarnya waktu tersebut (HR. Bukhari, no. 935; Muslim, no. 852).
Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan,

. ‫ َواَ ََّّلل أ َْعلَم‬، ‫وعا َوْهم‬


ً ُ‫ورة َم ْرف‬
َ ‫اعة الْ َم ْذ ُك‬ َّ ‫َن ُك ِّل ِرَوايَة َُجاءَ فِ َيها تَ ْعيِي َوقْت‬
َ ‫الس‬ َّ ‫أ‬
“Setiap riwayat yang menyebutkan penentuan waktu mustajab di hari Jum’at
secara marfu’ (sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) memiliki wahm
(kekeliruan). Wallahu a’lam.” (Fath al-Bari, 11: 199).

‫ول َم ْن‬ ِ ‫ُ اللَّي ِل‬


ُ ‫اخآخ ُر يَ ُق‬ ِ ِ َّ ‫ي ْن ِزُل ربُّنا ت بارََ وت ع َال ُكل لَي لَ ٍة إِ َل‬
ْ ُ ُ‫ي يَْب َقى ُ ل‬ َ ‫الس َماء الدُّنْيَا ح‬ ْ َّ َ َ َ َ ََ َ َ َ
ِ ِ ِ ِ ‫ي ْدعوِىِن فَأ‬
ُ‫يب لَهُ َم ْن يَ ْسأَلُِِن فَأ ُْعطيَهُ َم ْن يَ ْستَ ْغف ُرِىِن فَأَ ْغفَر لَه‬
َ ‫َستَج‬
ْ ُ َ
“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada
setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku
akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan
Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR.
Bukhari no.1145, Muslim no. 758).
Namun perlu dicatat, sifat ‘turun’ dalam hadis ini jangan sampai
membuat kita membayangkan Allah Ta’ala turun sebagaimana manusia
turun dari suatu tempat ke tempat lain. Karena tentu berbeda. Yang penting
kita mengimani bahwa Allah Ta’ala turun ke langit dunia, karena yang
berkata demikian adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam diberi
julukan Ash shadiqul Mashduq (orang jujur yang diotentikasi kebenarannya
oleh Allah), tanpa perlu mempertanyakan dan membayangkan bagaimana
caranya.
25

Dari hadis ini jelas bahwa sepertiga malam yang akhir adalah waktu
yang dianjurkan untuk memperbanyak berdoa. Oleh karena itu,
manfaatkanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk berdo'a.

3. Proses Khotmil Qur’ān

Khotmil Qur’ān bisa dilakukan dengan dua metode yaitu: Bil ghoib:
Metode bil ghoib yaitu menghatamkan al-Qur’ān dengan cara hafalan.
Metode ini biasa dilakukan oleh orang yang telah hafal al-Qur’ān.
Binnadzor: Metode binnadhor yaitu menghatamkan dengan cara membaca
Al-Qur’ān atau biasa disebut dengan menyimak.16
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa membaca dan menghatamkan Al-
Qur’ān dibagi menjadi dua pola pertama, membaca diulai dari juz 1, surat
al-Fatihāh, sampai juz 30, surah al-Nās secara berurutan, disebut dengan
simaan. Pembacanya oleh satu orang dan disimak oleh yang lainya.
Pembaca bisa dilakukan secara bergantian. Hal ini membutuhkan waktu
lama.17
Cara kedua, membaca al-Qur’ān 30 juz secara serentak atau dalam waktu
bersamaan. Yakni dengan cara pembagian juz. Ada yang menyebutnya
dengan khatmyl barqi, khataman kilat.
Pada prinsipnya, pola ini disesuaikan dengan kemampuan peserta. Bila
di antara peserta masih belum lancar dalam membaca al-Qur’ān, maka satu
juz bisa dibagi berdua, demikian seterusnya sesuai prinsip proporsional.

Kontrbusi Khotmil Qur’ān dalam meningkatkan Motivasi Belajar Membaca Al-


16

Qur’ān di MA Darul Faizin Assalafiyah Catak Gayam Mojowarno, (Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah al-Urwatul Wutsqo Jombang: Jombang, 2019) Volume 15, No 2, 77.
17
Kontrbusi Khotmil Qur’ān dalam meningkatkan Motivasi Belajar Membaca Al-
Qur’ān di MA Darul Faizin Assalafiyah Catak Gayam Mojowarno, (Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah al-Urwatul Wutsqo Jombang: Jombang, 2019) Volume 15, No 2, 77.
BAB III
PROFIL MUSHAF DAN LAMPIRAN

Bab ini berisi uraian mengenai profil mushaf dan lampiran doa
khotmil-Qur’ān yang menjadi data utama dari penelitian ini.

A. Profil Mushaf

Mushaf yang berhasil penulis kumpulkan berjumlah 15 mushaf, dan


penulis bagi pada 2 kelompok besar, yaitu: Mushaf yang terbit tahun
1970-1980 dan kedua Mushaf yang terbit tahun 2005-2014. Adapun
perinciannya adalah sebagai berikut:
1. Mushaf Tahun 1970-1980
Tabel 3.1
Mushaf Tahun 1970-1980
Tahun Varian
No Nama Mushaf Penerbit Kota
Terbit LDKQ*
PT.
al-Qur’ān al-
1 MENARA 1974 Kudus panjang
Karīm
Kudus
al-Qur’ān al- PT.KARYA
1980 Sedang
2 Karīm PUTRA Semarang

al-Qur’ān al- CV.ANEKA Semarang


1980
3 Karīm ILMU jawa panjang
tengah
al-Qur’ān al- PT.AL
4 1980 Jakarta Pendek
Karīm Hafalan MAHIRA
5 al-Qur’ān al- CV.RABITA 1975 Surabaya Pendek

26
27

Karīm
Dari tabel di atas, penulis akan memerinci dua contoh mushaf, yaitu
mushaf al-Qur’ān al-Karīm, terbitan Menara Kudus dan mushaf al-
Qur’ān al-Karīm, terbitan PT. Karya Putra Semarang.
a. PT.MENARA, Kudus mencantumkan berupa sampul keras (hard
cover). Secara umum pada sampul depan biasanya tertulis judul dan
penerbit disertai dengan berbagai macam hiasan dekoratif dengan berbagai
motif.Sampul depan terbitan vesi Mesir ter-tulis nama kitab (judul) al-
Qur’ān al-Karim dengan menggunakan huruf Arab Diwan dan disertai
hiasan-hiasan model Arabesque Desktop. Warna dasar sampul di samping
hijau tua juga ditemukan warna merah tua dengan warna tulisan kuning.
Pada sampul depan terdapat keterangan tentang proyek penerbitan pada
sampel lain keterangan serupa diletakkan pada sampul dalam, Ukuran al-
Qur’ān al-Karīm 14 Cm x 21 Cm Jenis Kertas yang di gunakn: HVS Dan
Jumlah Halaman: 552 Halaman kemudian dalam lampiran Lampiran
Mushaf terdapat 5 Halaman, Tahun Tashih al-Qur’ān al-Karīm 1974.
Gambar 3.1
Mushaf Tahun 1970
28

b. PT. Karya Putra Semarang.Sebagian besar sampul depan al-Qur'ān


berupa sampul keras (hard cover). Secara umum pada sampul depan
biasanya tertulis judul dan penerbit disertai dengan berbagai macam
hiasan dekoratif dengan berbagai motif. Sampul depan terbitan vesi Mesir
ter- tulis nama kitab (judul) al-Qur’ān al-Karim dengan menggunakan
huruf Arab Diwan dan disertai hiasan-hiasan model Arabesque Desktop.
Warna dasar sampul di samping hijau tua juga ditemukan warna merah tua
dengan warna tulisan kuning. Pada sampul depan terdapat keterangan
tentang proyek penerbitan pada sampel lain keterangan serupa diletakkan
pada sampul dalam.Ukuran Mushaf al-Qur’ān al-Karīm 4,5 Cm x12
Cm,dan jenis kertas yang di gunakan adalah: Kertas: HVS, Dengan
Jumlah Halaman :542 Halaman, Kemudian Lampiran Mushaf terdapat 2
Halaman, Pada Tahun Tashih: 1980.
Gambar 3.2
Mushaf Tahun 1970
29

2. Mushaf Tahun 2005-2014


Tabel 3.2
Mushaf Tahun 2005-2014
Nama Tahun Varian
No Penerbit Kota
Mushaf Terbit LDKQ*
al-Qur’ān al-
PT.INDAH kiat
1 Karīm 2013 Tangereang Sedang
PULP
Terjemah
Syamil al-
Qur’ān (KTD)SYIGMA
2 2011 Malang Pendek
Terjemah PUBLISING
Ushul Fiqih
al-Qur’ān Qordoba
3 karim Internasional 2012 Indonesia Pendek
Qordoba Indonesia
al-Qur’ān
dan
PT.HILAL
4 Terjemahan 2010 Bandung Pendek
Bandung
Mushaf al-
Azhar
PT.AL-HUDA
al-Qur’ān
5 Gema insani 2005 Depok Pendek
Terjemah
Pres
al-Qur’ān al-
6 Karīm PT.SYIFA 2014 Jakarta Pendek
Terjemah
al-Qur’ān al- PT.KARYA
7 2010 Semarang Sedang
Karīm PUTRA
30

al-Qur’ān al-
MENARA
8 Karīm Ayat 2015 Kudus Sedang
KUDUS
Pojok Menara
al-Qur’ān al-
Karīm PT.TANJUNG
9 2013 Demak Panjang
Kementrian MAS Inti
Agama
al-Qur’ān al- PT.KARYA
10 2011 Semarag Panjang
Karīm TOHA PUTRA

a. Syamil al-Qur’ān Terjemah Ushul Fiqih Jakarta, 5 Agustus 2011


M/ 5 Ramadhan 1432 H Katalog dalam terbitan (KTD) SYIGMA
PUBLISING al-Qur’ān al-Karīm, terbitan t.Th.
b. Al-Qur’ān al-Karīm Terjemah Jakarta, 22 Maret 2013 M/ 10
Jumadil Awal 1434 H PT.INDAH kiat PULP, Tangerang.
c. Al-Qur’ān al-Karīm Kementrian Agama Jakarta, 17 Oktober 2013
M/ 12 Dhulhijjah 1434 H PT.TANJUNG MAS Inti Demak.
31

B. Varian Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān

1. Varian Pendek
Gambar 3.3
Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān

Gambar 3.4
Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān
‫‪32‬‬

‫‪‬‬ ‫‪Versi Pendek‬‬

‫ن ِمْن َّهُ َما‬ ‫ل إَِماماَّ ‪َ ,‬ونُ ْوراَّ ‪َ ,‬وُهدى َوَر َْحَةَّ ‪,‬أ َّٰلل ُهمَّ ذَكِ ْرِ َّ‬ ‫اج َع ْل َّهُ ِ َّ‬
‫آن ‪َ ,‬و ْ‬ ‫ن ِِبلْ ُق ْر َِّ‬ ‫أ َّٰلل ُهمَّ ْارَحَِْ َّ‬
‫ل‬ ‫ف الن َها َِّر ‪َ ,‬و ْ‬
‫اج َع ْل َّهُ ِ َّ‬ ‫ن تََِل َوتََّهُ آانََّءَ اللْي َِّل ‪َ ,‬وأَطَْر ََّ‬ ‫ت ‪َ ,‬و ْارُزقِْ َّ‬ ‫ن ِمْن َّهُ َما َج ِه ْل َُّ‬ ‫ت ‪َ ,‬و َعلِ ْم ِ َّ‬ ‫نَ ِسْي َُّ‬
‫ل ُدنْيَ ََّ‬
‫اي‬ ‫َصلِ َّْح ِ َّ‬ ‫ص َم َّةُ أ َْم ِري‪َ ،‬وأ ْ‬
‫ِ‬
‫ين الذي ُه ََّو ع ْ‬
‫ل ِد ِ َّ ِ‬ ‫َصلِ َّْح ِ َّ‬ ‫ي الل ُهمَّ أ ْ‬ ‫ُحجةَّ ََّي َربَّ الْ َعالَ ِم ْ ََّ‬
‫ف ُك َِّل‬ ‫ل ِ َّ‬ ‫اْلَيَاََّة ِزَي َدةَّ ِ َّ‬
‫اج َع َِّل ْ‬ ‫ِ‬ ‫ت ال ِ َّ ِ‬ ‫آخَرِ َّ‬ ‫ل ِ‬ ‫َصلِ َّْح ِ َّ‬ ‫ِ‬ ‫ال ِ َّ ِ‬
‫ت ف َيها َم َعادي‪َ ،‬و ْ‬ ‫ت ف َيها َم َعاشي‪َ ،‬وأ ْ‬
‫ل ِم َّن ُك َِّل َش ٍَّر اللهمَّ اجع َّل خي َّر عم ِري ِ‬
‫آخَرَّهُ ‪َ ،‬و َخْي ََّر‬ ‫ُ ْ َ ْ ََْ ُ ْ‬ ‫احةَّ ِ َّ ْ‬ ‫ت َر َ‬ ‫اج َع َِّل الْ َم ْو ََّ‬ ‫َخ ٍْْي‪َ ،‬و ْ‬
‫وميتَةَّ َس ِوية‪،‬‬ ‫يشةَّ نَِقية‪ِ ،‬‬ ‫ك ِع َ‬ ‫أسألُ ََّ‬ ‫إن ْ‬ ‫اك الل ُهمَّ ِ َّ‬ ‫َع َملِي َخ َواِِتََّهُ ‪َ ،‬و َخْي ََّر أَي ِمي يَ ْوََّم أَلْ َق ََّ‬
‫اح‪،‬‬ ‫ُّع ِاء‪َ ،‬و َخْي ََّر الن َج ِ‬ ‫‪،‬و َخْي ََّر الد َ‬
‫ِ‬
‫ك َخْي ََّر الْ َم ْسأَلَة َ‬ ‫َسأَلُ ََّ‬ ‫نأْ‬ ‫فاض ٍَّح الل ُهمَّ إِِ َّ‬‫ومرداَّ َغي َّر َمَْ ٍَّز وال ِ‬
‫ََ ْ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اْلَيَاة‪َ ،‬و َخْي ََّر الْ َم َمات‪،‬‬ ‫‪،‬و َخْي ََّر ْ‬ ‫‪،‬و َخْي ََّر الث َواب َ‬ ‫َو َخْي َرالنجاح وخْيالعلمو خْي الْ َع َم ِل َ‬
‫صَلَِت‪َ ،‬وا ْغ ِف َّْر َخ ِطيئَِت‪،‬‬ ‫ِ‬
‫َوثَبِْت ِن‪َ ،‬وثَقل َم َوا ِز ِين‪َ ،‬و َحق َّْق إِميَ ِان‪َ ،‬و ْارفَ َّْع َد َر َج ِات‪َ ،‬وتَ َقب َّْل َ‬
‫ِ‬
‫ِ‬ ‫وج َِّ‬ ‫كم ِ‬ ‫ك الد َر َج َِّ‬
‫ك‪،‬‬ ‫ك‪َ ،‬و َعزائََِّم َم ْغفَرتِ َ‬ ‫بات َر َْحَتِ َ‬ ‫اْلَنَّ َّة الل ُهمَّ إانَّ نَ ْسألُ ََّ ُ‬
‫َلَ ِم َّن ْ ِ‬
‫ات العُ َّ َ‬ ‫َسأَلُ ََّ‬ ‫َوأ ْ‬
‫يم َّةَ ِم َّْن ُك َِّل بِ ٍر‪ ،‬وال َف ْوََّز ِبْلَن ِة‪ ،‬والنجاََّة ِم ََّن النا َِّر اللهمَّ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬
‫َلم َّةَ م َّْن ُك َِّل إمث‪ ،‬والغَن َ‬
‫والس ِ‬
‫َ‬
‫ِ‬
‫اب اآلخَرَِّة الل ُهمَّ اقْس َّْم لَنَا‬‫ِ‬ ‫ي الدُّنْيَا َو َع َذ َِّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ف األ ُُموَِّر ُكل َها‪َ ،‬وأج ْرََّان م َّْن خ ْز َِّ‬ ‫ِ‬
‫أح ِس َّْن َعاقبَ تَ نَا ِ َّ‬ ‫ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِم َّْن َخ ْشيَت ََّ‬
‫ِ‬
‫ك‪َ ،‬وم ََّن‬ ‫ك َما تُبَ لغُنَا بَِّه َجن تَ َ‬ ‫اعت ََّ‬ ‫يك‪َ ،‬وم َّْن طَ َ‬ ‫ي َم َعاص َ‬ ‫ول بَِّه بَْي نَ نَا َوبَ ْ ََّ‬‫ك َما ََتُ َُّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ب الدُّنْيا ِ‬ ‫ي ما تُه ِو َُّن بَِِّه علَي نَا م ِ‬ ‫ِ‬
‫َحيَ ْي تَ نَا‪،‬‬ ‫صا ِرَان‪َ ،‬وقُواتنَا َما أ ْ‬ ‫ومت ْعنَا ِِب َْْسَاعنَا‪َ ،‬وأَبْ َ‬ ‫صائ ََّ َ َ‬ ‫َْ َ َ‬ ‫الْيَق َِّ َ َ‬
‫واجع ْل َّه الْوا ِر ََّ ِ‬
‫ص ْرََّان َعلَى َم َّْن َع َاد َاان‪َ ،‬وََّال ََْت َع َّْل‬ ‫اج َع َّْل ََثَْرََّان َعلَى َم َّْن ظَلَ َمنَا‪َ ،‬وانْ ُ‬ ‫ث منا‪َ ،‬و ْ‬ ‫َ َْ ُ َ‬
‫ط َعلَْي نَا َم َّْن ََّال‬ ‫ف ِدينِنَا‪َ ،‬وََّال ََْت َع َِّل الدُّنْيَا أَ ْكبَ ََّر ََِّهنَا‪َ ،‬وََّال َمْب لَ ََّغ ِع ْل ِمنَا‪َ ،‬وََّال تُ َسلِ َّْ‬ ‫صيبَ تَ نَا ِ َّ‬ ‫مِ‬
‫ُ‬
‫ضْي تَ َها َي َربَّ‬ ‫اجةَّ إِالَّ قَ َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ع لَنَا َذنْبا إالَّ َغ َف ْرتََّهُ َو َّالَ َهًّا إالَّ فَر ْجتََّهُ َو َّالَ َح َ‬ ‫يَ ْر ََحُنَا الل ُهمَّ َّالَ تَ َد َّْ‬
‫اّللُ َعلَى‬ ‫صلى َّ‬ ‫اب النا ِرَّ َو َ‬ ‫ف ْاآل ِخَرَِّة َح َسنَةَّ َوقِنَا َع َذ ََّ‬ ‫ف الدُّنْيَا َح َسنَةَّ َوِ َّ‬ ‫ي َرب نَا آتِنَا ِ َّ‬ ‫الْ َعالَ ِم ْ ََّ‬
‫‪1‬‬
‫ص ْحبِ ِها االحيار َو َسلِ َّْم تَ ْسلِيما كثْيا‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬
‫َسيِد ََّان ُُمَم َّد َو َعلَى آل َّه َو َ‬
‫ِ‬
‫‪“Ya Allah,karuniakanlah rahmat kepada ku dengan al-Qur’ān ,dan jadikan‬‬
‫‪al-Qur’ān sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku… Ya‬‬
‫‪Allah, ingatkan aku terhadap apa yang telah aku lupakan dari al-Qur’ān‬‬
‫‪.ajarilah aku apa-apa yang belum aku ketahui dari al-Qur’ān . anugerahilah‬‬

‫‪1‬‬
‫‪Syamil al-Qur’ān Terjemah Ushul Fiqih Jakarta, 5 Agustus 2011 M/ 5‬‬
‫‪Ramadhan 1432 H Katalog dalam terbitan (KTD) SYIGMA PUBLISING.‬‬
33

aku kemampuan untuk senantiasa membacanya sepanjang malam dan


siang. jadikanlah al-Qur’ān hujah bagiku (yang dapat menyelamatkanku)
wahai Tuhan seru sekalian alam. Ya Allah benahilah (pengetahuan &
pengamalan) agamaku, yang akan menjadi penjaga urusanku. benahilah
duniaku, tempat aku mencari penghidupan.benahilah (kehidupan)
akhiratku, tempat aku kembali. Jadikan hidupku sebagai tempat untuk
melaksanakan segala kebaikan, dan jadikan matiku sebagai pemutus
segala keburukan. Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku (agar menjadi
yang terbaik) di akhir usiaku.hariku yang terbaik adalah hari disaat aku
bertemu dengan-Mu kelak.Ya Allah, aku memohon hidup yang nyaman,
mati yang tenang, dan tempat kembali (akhirat) yang tidak mem alukan
dan menghinakan. Ya Allah, aku meminta sebaik-baik permintaan,
permohonan, keberhasilan, ilmu, amal, pahala, kehidupan, kematian, dan
tetapkanlah aku dalam semua kebaikan itu.beratkanlah timbangan (amal
baikku), kukuhkanlah imanku, tinggalkanlah derajatku, terimalah
shallatku, ampunilah kesalahan-kesalahanku, dan aku memohon surga
yang paling tinggi kepada-Mu. Ya Allah, pastikanlah aku memperoleh
rahmat-Mu, meraih ampunan-Mu, terbebas dari segala dosa, mendapat
manfaat dari segala kebaikan, meraup keuntungan berupa surga, dan
terlepas dari siksa neraka. Ya Allah, baguskanlah akhir semua amal kami
serta jauhkanlah kami dari hinanya dunia dan siksa akhirat. Ya Allah,
berilah kami rasa takut kepada-Mu yang akan menghalangi kami dari
berbuat maksiat. anugerahilah kami ketaatan kepada-Mu yang akan
menghantarkan kami (memasuki) surga-Mu. curahkanlah keyakinan
sehingga meringankan musibah hidup yang menimpa kami. limpahkanlah
kami kepuasan dengan pendengaran penglihatan, dan kesehatan selama
Engkau menghidupkan kami, serta jadikanlah semua itu sebagai warisan
bagi kami. hadirkanlah semua penuntut bagi siapa saja yang menzalimi
kami.tolonglah kami dalam menghadapi orang-orang yang
memusuhikami. janganlah Engkau musibah dalam agama kami.janganlah
Engkau jadikan dunia sebagai tujuan utama kami, dan tidak pula tujuan
ilmu kami. janganlah Engkau tempatkan kami di bawah kekuasaan orang-
orang yang tak menyayangi kami. Ya Allah, janganlah Engkau sisakan
secuil dosa pun (bagiku) melainkan Engkau ampuni semuanya,janganlah
Engkau tinggalkan sebersit keraguan pun (bagiku) melainkan Engkau
hilangkan semuanya,janganlah Engkau tinggalkan sepeser utang pun
(bagiku) melainkan Engkau lunasi semuanya, janganlah Engkau abaikan
semuanya.. wahai Dzat Yang Maha Pengasih dari segala pengasih. Ya
Tuhan kami,anugerahilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, serta
jagalah kami dari siksa api neraka. semoga Allah mengabulkan shalawat
atas nabi kita Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya yang terpilih,
serta salam yang berlimpah ruah.
34

2. Varian Sedang

Gambar 3.5
Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān

Gambar 3.6
Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān
‫‪35‬‬

‫تَّ‬‫ك أَنْ َ‬ ‫ب َعلَْي نَا َي َم ْولَنَآ إِن ََّ‬ ‫ت الس ِمْي َُّع الْ َعلِْي َُّم )( َوتُ َّْ‬ ‫ك أَنْ ََّ‬ ‫اَلل ُهمَّ َرب نَا َي َرب نَا تَ َقب َّْل ِمنآ إِن ََّ‬
‫ل طَ ِريْ ٍَّق ُم ْستَ ِقْي َِّم بِبَ َرَك َِّة َخْت َِّم‬ ‫اْلَ َِّق َوإِ ََّ‬ ‫ل ْ‬ ‫ن َو ْاه ِد ََّان َوَوفِ ْقنَا إِ ََّ‬ ‫اب الرِحْي َُّم )( َو ْاه ِدِ َّْ‬ ‫الت و َُّ‬
‫ف َعنا‬ ‫ف َعنا َي َك ِرَّْيُ َو ْاع َُّ‬ ‫ك الْ َك ِرَِّْي )( َو ْاع َُّ‬ ‫ك َوَر ُس ْولِ ََّ‬ ‫ءآن الْ َع ِظْي َِّم )( َوِِبُْرَم َِّة َحبِْيبِ ََّ‬ ‫الْ ُق ْر َِّ‬
‫ي اَلل ُهمَّ َزيِنا‬ ‫ي وَيأَرح َّم الرِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ك َوَكَرِم ََّ‬ ‫ضلِ ََّ‬ ‫ِ‬
‫َي َرِحْي َُّم )( َوا ْغف ْرلَنَا ذُنُ ْوبَنَا بَِف ْ‬
‫َح ْ ََّ‬ ‫ك ََيأَ ْكَرََّم اْألَ ْكَرم ْ ََّ َ َ ْ َ َ‬
‫ان )(‬ ‫اْلَْت َِّم الْ ُق ْرءَ َِّ‬‫ان )( َو َش ِرفْ نَا بِ َشَرافََِّة ْ‬ ‫ان )( َوأَ ْك ِرْمنَا بِ َكَر َام َِّة َخْت َِّم الْ ُق ْرءَ َِّ‬ ‫بِ ِزيْنََِّة َخْت َِّم الْ ُق ْرءَ َِّ‬
‫ان )( َو َعافِنَا ِم َّْن ُك َِّل بَََل ِءالدُّنْيَا‬ ‫ان )( َوأ َْد ِخ ْلنَ ْ‬
‫ااْلَن َّةَ َم ََّع الْ ُق ْرَّءَ َِّ‬ ‫َوأَلْبِ ْسنَا ِِِب ْل َع َِّة َخْت َِّم الْ ُق ْرءَ َِّ‬
‫انَّاَلل ُهمَّ‬ ‫َجْي ََّع أُم َِّةَّ ُُمَم ٍَّد ِِبُْرَم َِّة َخْت َِّم الْ ُق ْرءَ َِّ‬ ‫ان )( وارح َّم َِ‬ ‫ِ‬ ‫وع َذ َِّ ِ ِ ِ ِ‬
‫اب ْاألَخَرَّة ِبُْرَم َّة َخْت َِّم الْ ُق ْرءَ َّ َ ْ َ ْ‬ ‫ََ‬
‫ف الْ ِقيَ َم َِّة َش ِفْي عا )( َو َعلَى‬ ‫ف الْ َق ِْبَّ ُم ْونِسا )( َوِ َّ‬ ‫ف الدُّنْيَا قَ ِريْنا )( َوِ َّ‬ ‫اج َع َِّل الْ ُق ْرءَا ََّن لَنَا ِ َّ‬ ‫ْ‬
‫ات ُكلِ َها‬ ‫اْلَْي َر َِّ‬‫ل ْ‬ ‫اْلَن َِّة َرفِْي قا )( َوِم ََّن النا َِّر ِسْت را َو ِح َجاِبَّ )( َوإِ ََّ‬ ‫ل ْ‬ ‫اط نُ ْورا )( َوإِ ََّ‬ ‫الصَر َِّ‬‫ِ‬
‫ف ِم ََّن‬ ‫ي اَلل ُهمَّ ْارُزقْ نَا بِ ُك َِّل َح ْر ٍَّ‬ ‫اَح ْ َّ‬‫ك َياَرح َّم الر ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ضلِ َّ ِ‬
‫َدلْيَلَّ َوإَِماما )( بَِف ْ َ‬
‫ِ‬
‫ك َو ُج ْود ََّك َوَكَرم ََّ َ ْ َ َ‬
‫ان َحَلََوةَّ )( َوبِ ُك َِّل َكلِ َم ٍَّة َكَر َامةَّ )( َوبِ ُك َِّل ءَايٍََّة َس َع َادةَّ )( َوبِ ُك َِّل ُس ْوَرٍَّة َسَلََمةَّ )(‬ ‫الْ ُق ْرءَ َِّ‬
‫اه ِريْ ََّن )(‬ ‫ي الط ِ‬ ‫ي الطيِبِ ْ ََّ‬ ‫للاُ َعلَى َسيِ ِد ََّان ُُمَم ٍَّد َوءَالَِِّه أ ْ‬
‫ََجَعِ ْ ََّ‬ ‫ٍ‬
‫صلى َّ‬ ‫َوبِ ُك َِّل ُج ْزَّء َجَزآءَّ )( َ‬
‫ل يَ ْوَِّم‬ ‫ص ْرُوَزَرآءََّهُ َوُوَكَلءََّهُ َو َع َساكَِرَّهُ إِ ََّ‬ ‫ي )( َوانْ ُ‬ ‫ص َّْر ُس ْلطَانَنَا ُس ْلطَا ََّن الْ ُم ْسلِ ِم ْ ََّ‬ ‫للهمَّ انْ ُ‬ ‫اَ ُ‬
‫اج َوالْغَُز َّاةِ َوالْ ُم َسافِ ِريْ ََّن َوالْ ُم ِقْي ِم ْ ََّ‬
‫ي‬ ‫اْلُج َِّ‬ ‫ب السَلََم َّةَ َوالْ َعافِيََّةَ َعلَْي نَا َو َعلَى ْ‬ ‫الديْ َِّن )( َوا ْكتُ َِّ‬ ‫ِ‬
‫اب َماقَ َرأْ َانَّهُ َونُ ْوََّر َماتَلَ ْو َانَّهُ لُِرْو َِّ‬
‫ح‬ ‫ي اَلل ُهمَّ بَلِ َّْغ ثَ َو ََّ‬ ‫)(ِ ْفَّ بَِرََّك َوَِْب ِرََّك ِم َّْن أُم ٍَّة ُُمَم ٍَّد أ ْ‬
‫ََجَعِ ْ َّ‬
‫للاِ‬ ‫َصحبَِِّه ِر ْ‬ ‫ال علَي َِّه وسل َّم)( َّ ِوِألَرو َِّ ِ ِ ِ ِ‬ ‫ٍ‬
‫ض َوا َُّن َّ‬ ‫اح أ َْوَالدَّه َوأ َْزَواج َّه َوأ ْ‬ ‫َْ‬ ‫للاُ تَ َع ََّ َ ْ َ َ َ‬ ‫صلى َّ‬ ‫نَبِيِنَا ُُمَم َّد َ‬
‫َخوتِنَا‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اح ءَ َاَبئنَا َوأُمهتنَا َوأَبْنَآئنَا َوبَنَاتنَا َوإِ ْخ َوننَا َوأ َ‬
‫ِ‬ ‫ي )( وِألَرو َِّ ِ‬
‫ََجَع ْ ََّ َ ْ َ‬
‫ال علَي ِه َّم أ ْ ِ‬
‫تَ َع ََّ َ ْ ْ‬
‫َجْي َِّع الْ ُم ْؤِمنِ ْ ََّ‬
‫ي‬ ‫اح َِ‬ ‫اِينَا َولِ َم َّْن لََّهُ َحقَّ َعلَْي نَا ِوِأل َْرَو َِّ‬ ‫وأَص ِدقَآئِنَا وأُستَ ِاذ ََّان وأَقْ ِرَبئِنَا وم َش ِِ‬
‫َ َ ََ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ ْ‬
‫ك ََيأ َْر َح ََّم‬ ‫ات )( بَِر َْحَتِ ََّ‬ ‫آء ِمْن ُه َّْم َو ْاأل َْم َو َِّ‬ ‫َحيَ َِّ‬‫ات )( اَْأل ْ‬ ‫ي َوالْ ُم ْسلِ َم َِّ‬ ‫ات )( َوالْ ُم ْسلِ ِم ْ ََّ‬ ‫َوالْ ُم ْؤِمنَ َِّ‬
‫ك َر َِّ‬
‫ب‬ ‫اه ََّو أ َْهلَُّهُ )( ُسْب َحا ََّن َربِ ََّ‬ ‫للا عنا ُُممدَّ صلى َّ ِ‬ ‫الر ِ ِ‬
‫للاُ َعلَْي َّه َو َسل ََّم َم ُ‬ ‫ي )( َجَزى َُّ َ َ َ‬ ‫اَح ْ ََّ‬
‫ي‪َّ2‬‬ ‫ي ‪ِ .‬آم ْ ََّ‬ ‫ب الْ َعالِ ِم ْ ََّ‬ ‫للِ َر َِّ‬ ‫اْلَ ْم َُّد ِِ َّ‬ ‫ي )( َو ْ‬ ‫ص ُف ْو ََّن )( َو َسَلمَّ َعلَى الْ ُم ْر َسلِ ْ ََّ‬ ‫الْعِزَِّة عما ي ِ‬
‫َ َ‬
‫‪“Ya Allah, Ya Tuhan kami. Ya Tuhan kami, terimalah daripada kami‬‬
‫‪amalan kami, Sesungguhnya Engkau lah Yang Maha Mendengar lagi‬‬

‫‪2‬‬
‫‪Al-Qur’ān Al-Karīm Terjemah Jakarta,22 Maret 2013.M/10 Jumadil Awal‬‬
‫‪1434.H PT.INDAH kiat PULP,Tangerang‬‬
36

Maha Mengetahui .Terima lah taubat kami, sesungguhnya Engkau lah


Yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang Berilah hidayah
kepadaku, dan berilah hidayah kepada kami serta berilah taufik kepada
kami menuju jalan yang haq dan jalan yang lurus dengan perantara berkah
khatam al-Qur’ān al-Adzhim Dengan perantara kemuliaan kekasih-Mu
dan utusan-Mu yang mulia Maafkan lah kami Wahai Yang Maha Mulia
dan maafkan lah kami Wahai Yang Maha Penyayang Ampuni dosa-dosa
kami dengan perantara Keutamaan dan Kemulian-Mu Wahai Yang Maha
Mulia dari semua kemuliaan dan Maha Penyayang dari semua penyayang.
Ya Allah, hiasi kami dengan hiasan meterai al-Qur’ān Dan hormati kami
dengan martabat segel al-Qur’ān Kami merasa terhormat dengan
kehormatan menyegel al-Qur’ān Kasihanilah semua bangsa Muhammad
dengan kesucian meterai Dan kami memasuki surga bersama al-Qur’ān
Dan untuk semua yang baik Ya Allah, berilah kami hiasan dengan hiasan
khatam Qur’ān Berilah kami kemuliaan dengan kemuliaan al-Qur’ān
Berilah kami kehormataan dengan kehormatan al-Qur’ān Berilah kami
pakaian dengan pakaian khatam Qur’ān Masukkan lah kami ke surga
bersama al-Qur’ān Lindungi lah kami dari setiap bala` dunia dan siksa
akhirat dengan perantara khatam Qur’ān Dan berilah rahmat kepada
seluruh umat Nabi Muhammad dengan perantara khatam al-Qur’ān Ya
Allah, jadikan lah al-Qur’ān sebagai teman kami di dunia sebagai
penyejuk di dalam kubur sebagai syafaat di hari kiamat sebagai cahaya di
atas jalan/shirath sebagai rekan menuju surge sebagai pelindung dan
pembatas dari neraka sebagai bukti dan imam terhadap semua kebaikan
dengan perantara Keutamaan, Kedermawanandan Kemulian-Mu Wahai
Yang Maha Penyayang dari semua penyayang Ya Allah, berikan lah kami
rezeki dari setiap huruf al-Qur’ān menjadi kenyamanan dari setiap kata al-
Qur’ān menjadi kemuliaan dari setiap ayat Qur’ān menjadi kebahagiaan
dari setiap surat menjadi keselamata dari setiap juz menjadi balasan
Semoga shalawat dari Allah kepada tuan kami, Nabi Muhammad beserta
keluarganya yang suci lagi bersih. Ya Allah, berilah pertolongan kepada
kekuasan dan penguasa umat muslim Beri lah pertolongan kepada
menteri-menteri wakil-wakil, dan tentara-tentara muslim hingga hari akhir
Dantetapkanlah keselamatan dan kesehatan kepada kami dan kepada
orang-orang yang beribadah haji, kepada orang-orang yang berperang (di
jalan Allah), kepada para musafir, dan kepada para muqim baik yang ada
di darat maupun di laut untuk seluruh umat Nabi Muhammad ya Allah,
sampaikan lah pahala bacaan Qur’ān kami dan sampaikan lah cahaya
lantunkan Qur’ān kami kepada ruh Nabi kita Nabi Muhammad SAW dan
juga kepada ruh anak-anak, istri-istri, dan sahabat-sahabat Nabi, semoga
Allah meridhai mereka semuanya Dan juga kepada ruh-ruh bapak-bapak
kami, ibu-ibu kami, putra-putra kami, putri-putri kami, saudara-saudara
37

kami, saudari-saudari kami, teman-teman kami, ustadz-ustadz kami,


kerabat-kerabat kami, syekh-syekh kami, orang-orang yang memiliki hak
atas kami, dan juga kepada seluruh mukmin dan mukminat muslim dan
muslimat baik yang masih hidup dan yang sudah meninggal dengan
perantara rahmat-Mu Wahai Yang Maha Penyayang dari semua
penyayang Semoga Allah memberikan balasan kebaikan kepada Nabi
Muhammad SAW atas jasa-jasa beliau kepada kita dengan balasan yang
pantas beliau terima Maha Suci Tuhanmu Yang Maha Mulia dari apa yang
mereka sifatkan Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul Dan segala
puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam”.
3. Varian Panjang

Gambar 3.7
Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān

Gambar 3.8
Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān

Gambar 3.9
38

Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān

Gambar 3.10
Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān

Gambar 3.11
Lampiran Do’a Khatmil Qur’ān
‫‪39‬‬

‫‪Versi Panjang‬‬

‫ك ِم َنَّ‬ ‫بَّالْ َك ِرَّْيُ ‪َ ,‬وََْن َُّن َعلَى َذلِ ََّ‬ ‫ق َر ُس ْولَُّهُ النِ َُّّ‬ ‫ص َد ََّ‬ ‫ِ‬ ‫ق َّ ِ‬
‫للاُ الْ َعل َُّّي الْ َعظْي َُّم ‪َ ,‬و َ‬ ‫ص َد ََّ‬ ‫للاُ َ‬
‫ق َّ‬ ‫ص َد ََّ‬‫َ‬
‫ت الس ِمْي َُّع‬ ‫ك أَنْ ََّ‬ ‫ي ‪َ .‬رب نَا تَ َقب َّْل ِمنا إِن ََّ‬ ‫ب الْ َعالَ ِم ْ ََّ‬‫لل َر َِّ‬ ‫اه ِديْ ََّن َوالشاكِ ِريْ ََّن ‪َ ,‬و ْ‬
‫اْلَ ْم َُّد َّ َِّ‬ ‫الش ِ‬
‫اْلَ ِكْي َِّم ‪.‬‬ ‫تَّو ِ‬ ‫آن الْع ِظي َّم ‪,‬واه ِد ََّان وِب ِرَّْك لَنَا ِِبْ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الذ ْك َِّر ْ‬ ‫آلي َّ َ‬ ‫َ‬ ‫الْ َعلْي َُّم ‪.‬الل ُهمََّّانْ َف ْعنَا َو ْارفَ ْعنَا ِِبلْ ُق ْر َّ َ ْ ُ َ ْ َ َ‬
‫ت الس ِمْي َُّع الْ َعلِْي َُّم‬ ‫ك أَنْ ََّ‬ ‫ب َم ْوالَ ََّان ‪,‬إِن ََّ‬ ‫آنَّ َو ُد َعاءَ ََّان ‪َ ,‬ي َر َِّ‬ ‫آن َو َخْت ََّم الْ ُق ْر َِّ‬ ‫َوتَ َقب َّْل ِمنا قَِراءَََّة الْ ُق ْر َِّ‬
‫آن َكَر َامةَّ‪َ َّ ,‬وبِ ُك َِّل‬ ‫آن َحَلََوةَّ ‪ََّ ,‬و بِ ُك َِّل َكلِ َم ٍَّة ِم ََّن الْ ُق ْر َِّ‬ ‫ف ِم ََّن الْ ُق ْر َِّ‬ ‫‪.‬الل ُهمَّ ْارُزقْ نَا َّبِ ُك َِّل َح ْر ٍَّ‬
‫آيٍََّة من القرآن أُلْ َفةَّ ‪َ ,‬وبِ ُك َِّل ُس ْوَرٍَّة من القرآن ُس ُرْورا‪َ َّ ,‬وبِ ُك َِّل ُج ْزٍَّء من القرآن َجَزاءَّ ‪,‬‬
‫ث من القرآن‬ ‫ف من القرآن نِ ْع َمةَّ ‪َ ,‬وبِ ُك َِّل ثُلُ ٍَّ‬ ‫ص ٍَّ‬ ‫ِ‬
‫احةَّ‪َ َّ ,‬وبِ ُك َِّل ن ْ‬ ‫َوبِ ُك َِّل ُربٍَُّع من القرآن َر َ‬
‫ثَبَاتَّ‪َ َّ,‬وبِ ُك َِّل َرفْ ٍَّع من القرآن ِرفْ َعةَّ ‪َ ,‬وبِ ُك َِّل فَ ْت ٍَّح من القرآن فَ ْر َحةَّ ََّوَّفُتُ ْوحا ‪َ ,‬وبِ ُك َِّل َك ْس ٍَّر‬
‫ف أ َْمنا َوإِْميَاانَّ ‪,‬‬ ‫ف من القرآن َّ ِوقَايَةَّ ‪.‬الل ُهمَّ ْارُزقْ نَا ِِبْألَلِ َِّ‬ ‫من القرآن كِ ْس َوةَّ ‪َ ,‬وبِ ُك َِّل َوقْ ٍَّ‬
‫اء بَ َهاءَّ َّ َوبََرَكةَّ ‪َ ,‬وِِبلت َِّاء تَ ْوبَةَّ َوتَ ْوفِْي قا ‪َ ,‬وِِبلث َِّاء ثَ ْرَوةَّ َوثَ َواِبَّ ‪ِ ,‬وِِب ْْلِْي َِّم َّ َجاها َو َجَلَالَّ ‪,‬‬ ‫َوِِبلْبَ َِّ‬
‫ال ِذ ْهنا‬ ‫ال َد ْولَةَّ َوَدلِْيَلَّ ‪َ ,‬وَِِّبلذ َِّ‬ ‫اء ُخ ُش ْوعا َّ َو َخ ْشيَةَّ ‪َ ,‬وِِبلد َِّ‬ ‫اء ِح ْلما َو َحيَاءَّ ‪َ ,‬وِِب ْْلَ َِّ‬ ‫َوِِب ْْلَ َِّ‬
‫لش ْ َِّ‬
‫ي‬ ‫ي سعادةَّ َّوسَلَمةَّ ‪,‬وِِب ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َوذُ َكاءَّ ‪َ ,‬وِبلر َّاء َّ َر َْحَةَّ َوَر َجاءَّ ‪َ ,‬وِبلز َّاء ُزْهدا َوُزَكاءَّ ‪َ ,‬وِبلس ْ َّ َ َ َ َ َ َ َ‬
‫اعةَّ‬
‫اء طَ َ‬ ‫ضَلَ َعةَّ ‪َ ,‬وِِبلط َِّ‬ ‫ض ْوءَّ َو َ‬ ‫اد َ‬ ‫ص َداقَةَّ‪َ َّ ,‬وِِبلض َِّ‬ ‫صْب را َو َ‬ ‫اد َ‬ ‫ُشكْرا َو َشَرافَةَّ ‪َ ,‬وِِبلص َِّ‬
‫اء فَ ْوزا‬ ‫ي ِغنََّّ َو َغنِْي َمةَّ ‪َ ,‬وِِبلْ َف َِّ‬ ‫ي َع ْفوا َو َعافِيَةَّ ‪َ ,‬وِِبلْغَ ْ َِّ‬ ‫اءَّظََفرا َوظََرافَةَّ ‪َ ,‬وِِبلْ َع ْ َِّ‬ ‫َوطَ َه َارةَّ ‪َ ,‬وِِبلظ َِّ‬
‫اف َّ َك َماالَّ َوَكَر َامةَّ ‪َ ,‬وِِبلَلَِّم لُطْفا َولَِقاءَّ ‪َ ,‬وِِبلْ ِمْي َِّم‬ ‫اف قُرِبَّ وقَنَاعةَّ‪َّ ,‬وِِبلْ َك ِ‬
‫َوفََلَحا ‪َ ,‬وِبلْ َق َّ ْ َ َ َ‬
‫ِ ِ‬
‫‪40‬‬

‫اء ِهةَّ َوِه َدايََّة ‪,‬‬ ‫َم ْغ ِفَرة ََّوَمتَاعا ‪َ ,‬وِِبلن ُّْو َِّن نُ ْورا َوََنَاةَّ ‪َ ,‬وِِبلْ َوا َِّو ُو ْس َعةَّ َوِوالَيَةَّ‪َ َّ ,‬وِِب ْْلَ َِّ‬
‫اْلَ ِكْي َِّم ‪.‬الل ُهمَّ تَ َقب َّْل ِمنا‬ ‫الذ ْك َِّر ْ‬‫توِ‬ ‫وِِبلْي ِاءيسرا وي ِقي نا‪.‬اللهمَّ اه ِد َان َّوِب ِرَّْك لَنَا ‪ِِ ,‬بْ ِ‬
‫آلي َّ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ ْ ََ ْ ُ ْ َ َ‬
‫ف َكلِ َم ٍَّة‬ ‫ان ‪,‬أ ََّْو ََْت ِريْ َِّ‬ ‫آن ِم َّْن َخطٍََّإ أ َْونِ ْسيَ ٍَّ‬ ‫ف تَِلََوَّةِ الْ ُق ْر َِّ‬ ‫قَِراءَتَنَا‪َ َّ,‬وََتَ َاوَّْز َعنا َما َكا ََّن ِمنا ‪َّ ِ,‬‬
‫ان ‪,‬أ ََّْو ََتْ ِويْ ٍَّل َعلَى َغ َِّْْي َما أَنْ َزلْتََّهُ ‪,‬‬ ‫ص ٍَّ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫َع َّْن َم َواضع َها ‪,‬أ ََّْو تَ ْقد ٍَّْي أ ََّْو ََتْخ ٍْْيَّ ‪,‬أ ََّْو ِزَي َدَّة أ ََّْو نُ ْق َ‬
‫آن ‪,‬أ ََّْو َك َس ٍَّل أ ََّْو‬ ‫ان ‪,‬أ ََّْو تَ ْع ِجْي ٍَّل ِعْن ََّد تَِلََوةَِّالْ ُق ْر َِّ‬ ‫ك أ ََّْو َس ْه ٍَّو أ ََّْو ُس ْوَِّء إِ ْْلَ ٍَّ‬ ‫بَّأ ََّْو َش ٍَّ‬ ‫أ ََّْو ريْ ٍ‬
‫َ‬
‫ان ‪,‬‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ام بغَ َِّْْي ُم ْد َغ ٍَّم ‪,‬أ ََّْو إظْ َها ٍَّر بغَ َِّْْي بَيَ َّ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ف ‪,‬أ ََّْو إ ْد َغ َّ‬ ‫ٍ‬
‫ف بغَ ِْْيُوقُ ْو َّ‬‫ِ‬ ‫ٍ‬
‫ان ‪,‬أ ََّْو َوقْ َّ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬
‫ُس ْر َع َّة أ ََّْو َزيْ َِّغ ل َس َّ‬
‫اب بِغَ َِّْْي َما َكتَ بََّهُ ‪,‬أ ََّْو قِل ِة ََّر ْغبٍََّة َوَرْهبٍََّة ‪ِ ,‬عْن ََّد‬ ‫أ ََّْو َم ٍدَّ أ َْوتَ ْش ِديْ ٍَّد أ ََّْو َهَْزٍَّة ‪,‬أ ََّْو َج ْزٍَّم أ ََّْو إِ ْعَر ٍَّ‬
‫اه ِديْ ََّن ‪.‬الل ُهمَّ‬ ‫اب ‪,‬فَا ْغ ِف َّر لَناَّذُنُوب نا ‪,‬رب نا وا ْكت ب نا م َّع الش ِ‬
‫ْ َ ْ ََ َ َ َ ُ ْ َ َ َ‬ ‫ت الْ َع َذ َِّ‬ ‫آي َِّ‬ ‫آي َِّ ِ‬
‫ت الر َْحََّة ‪,‬أ ََّْو َ‬ ‫َ‬
‫آن ‪,‬‬ ‫آن ‪َ ,‬و َح ِس َّْن أ َْع َمالَنَا بِ ِذ ْك ِرالْ ُق ْر َِّ‬ ‫َخَلَقَنَا ِِبَ َِّاه الْ ُق ْر َِّ‬ ‫آن ‪َ ,‬وَزيِ َّْن أ ْ‬ ‫نَ ِوَّْر قُلُ ْوبَنَا بِتَِلََوةِ َّالْ ُق ْر َِّ‬
‫آن ‪,‬‬ ‫آن ‪َ ,‬وََِننَا ِم ََّن النا َِّر بِ َكَر َام َِّة الْ ُق ْر َِّ‬ ‫آن ‪َ ,‬ونَ ِوَّْر أَبْ َدانَنَا بِنُ ْوِرَّالْ ُق ْر َِّ‬ ‫ض ُو ُج ْوَهنَا بِبَ َرَك َِّة الْ ُق ْر َِّ‬ ‫َوبَيِ َّْ‬
‫ف الدُّنْيَا قَ ِريْنَا ‪َ ,‬وِفَّالْ َق َِّْب ُم ْؤنِسا ‪,‬‬ ‫اج َع َِّل الْ ُق ْرآ ََّن لَنَا ِ َّ‬ ‫آن الل ُهمَّ ْ‬ ‫اع َِّة الْ ُق ْر َِّ‬
‫اْلَنةََّبِ َش َف َ‬ ‫َوأ َْد ِخ ْلنَا ْ‬
‫اْلَن َِّة َرفِْي قا ‪َ ,‬وِم ََّن النا َِّر ِسْت را َو ِح َجاِبََّّالل ُهمَّ‬ ‫ف ْ‬ ‫اط نُ ْورا‪َ َّ,‬وِ َّ‬ ‫ف الْ ِقيام َِّة َشافِعا ‪,‬وعلَى ِ‬
‫الصَر َِّ‬ ‫ََ‬ ‫َوِ َّ َ َ‬
‫اج َع ْل َّهُ لَنَا إَِماما َونُ ْورا َوُهدى َوَر َْحَةَّ ‪.‬الل ُهمَّ ذَكِ ْرَان َِّمْن َّهُ َما نَ ِسْي نَا ‪َ ,‬و َعلِ ْمنَا‬ ‫آن ‪َ ,‬و ْ‬ ‫ْارَحَْنَاَّ ِِبلْ ُق ْر َِّ‬
‫اج َع ْل َّهُ لَنَا ُحجةَّ ََّي َربَّ‬ ‫اف الن َها َِّر ‪َ ,‬و ْ‬ ‫آَنءَ َّاللْي َِّل َوأَطَْر ََّ‬ ‫ِمْن َّهُ َما َج ِه ْلنَا ‪َ ,‬و ْارُزقْ نَا تَِلََوتََّهُ َ‬
‫ي‪.‬‬ ‫الْ َعالَ ِم ْ ََّ‬
‫آن‪َ َّ ,‬ويَ ِس َّْر لَنَا أ ُُم ْوَرََّان أ ُُم ْوََّر الدُّنْيَا‬ ‫آن ‪َ ,‬وََِننَا ِم ََّن النا َِّر ِِبُْرَم َِّة الْ ُق ْر َِّ‬ ‫الل ُهمَّ ْاه ِد ََّان ِبِِ َدايََِّة الْ ُق ْر َِّ‬
‫آن الْ َع ِظْي َِّم‪َّ,‬‬ ‫اجاتِنَا ِِبلْ ُق ْر َِّ‬ ‫اص ِد ََّان ‪,‬واقْ َِّ ِ‬ ‫ص َّل م َق ِ‬ ‫ِ‬ ‫آلخَرَِّة ِِبلْ ُق ْر َِّ‬ ‫واْ ِ‬
‫ض ََجْي َِّع َح َ‬ ‫َ‬ ‫آن الْ َك ِرَِّْي‪َ َّ ,‬و َح ْ َ‬ ‫َ‬
‫ك الْ َق ِد َِّْي ‪َ ,‬وَه ِو َّْن‬ ‫َّآمالَنَابِبَ َرَك َِّة َكَلَِم ََّ‬ ‫ِ‬
‫آن الْ َك ِرَِّْي ‪َ ,‬وَِت ْم َ‬ ‫َجْي َِّع اَ ْس َق ِامنَا ِِبُْرَم َِّة الْ ُق ْر َِّ‬ ‫ف َِ‬ ‫َوا ْش َِّ‬
‫اللهمَّ طَ ِه َّْر قُلُ ْوبَنَا ‪َ ,‬وقَ ِرَّ‬ ‫ِ‬
‫آن الْ َك ِرَِّْي ‪َ ,‬ي َر َْحَ َُّن ََّي َرحْي َُّم ‪ُ .‬‬ ‫ت ‪ِِ,‬بَ ِاه َّالْ ُق ْر َِّ‬ ‫ات الْ َم ْو َِّ‬ ‫َعلَْي نَا َس َكَر َِّ‬
‫ض ُو ُج ْوَهنَا ‪َ ,‬و ْارفَ َّْع‬ ‫َّديُ ْونَنَا ‪َ ,‬وبَيِ َّْ‬ ‫ض َعنا ُ‬ ‫اان ‪َ ,‬واقْ َِّ‬ ‫ض ََّ‬‫ف َم ْر َ‬ ‫استُ َّْر َع ْوَراتِنَا ‪َ ,‬وا ْش َِّ‬ ‫عُيُ ْونَنَا ‪َ ,‬و ْ‬
‫اان ِصغَارا‪َ َّ,‬وََتَ َاوَّْز‬ ‫آِبءَ ََّان َوَّأُم َهاتِنَا ‪َ ,‬و ْارَحَْ ُه َما َك َما َرب يَ ََّ‬ ‫ِ‬ ‫درجاتِنَا ‪,‬وأَصلِ َّح ح ِ‬
‫اجاتنَا‪َ َّ,‬وا ْغف َّْر َ‬ ‫ََ َ َ ْ ْ َ َ‬
‫ِ‬ ‫اان‪َّ,‬ور ِط َّ ِ‬ ‫ع َّن سيِآتِنا ‪,‬وم َّح ذُنُوب نا ‪,‬وأ ِ ِ‬
‫َج َس َاد ََّان‬ ‫ب ل َسانَنَا بِذ ْك ِرََّك ‪َ ,‬وقَ َِّو أ ْ‬ ‫َصل َّْح ديْنَ نَا َو ُدنْيَ ََّ َ َ ْ‬ ‫َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ََ َ ْ‬
‫ظ أ َْهلَنَاَّ‬ ‫اح َف َّْ‬ ‫ِ‬
‫ت ُُشُْو ََّل أ َْع َدائنَا ‪َ ,‬و ْ‬ ‫َح َس َاد ََّان ‪َ ,‬و َشتِ َّْ‬ ‫ب أْ‬ ‫َحبَابَنَا‪َ َّ ,‬و َخ ِر َّْ‬ ‫ح أْ‬ ‫ك ‪َ ,‬وفَ ِر َّْ‬ ‫بِلُطْ ِف ََّ‬
‫تَّأَقْ َد َامنَا َعلَى ِديْ َِّن اْ ِإل ْسَلََِّم ‪,‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َوأ َْم َوالَنَا َوإِ ْخ َوانَنَا ‪َ ,‬وانْظَُّْر أ َْوالَ َد ََّان َوتََلَمْي َذ ََّان َود َي َرََّان ‪َ ,‬وثَبِ ْ‬
41

, َّ‫ب‬ َِّ ‫ َِِّبُْرَم َِّة َه َذا الْ ُق ْر‬,‫ص ْرََّان َعلَى الْ َق ْوَِّم الْ َكافِ ِريْ ََّن‬
ِ ‫الل ُهمَّ ْارُزقْ نَا أ ََدآءَّ ِِبلْ َق ْل‬. ‫آن الْ َع ِظْي َِّم‬ ُ ْ‫َوان‬
‫َُّمَم ٍَّد َو َعلَى آلَِِّه‬ ُ ‫ص َِّل َعلَى َسيِ ِد َان‬ َ َّ‫الل ُهم‬. ‫ان‬ َِّ َ‫َّاْلَِْْيَّ َوالس َع َادَّةِ َوالْبَ َش َارةَِّ ِم ََّن اْ ِإل ْمي‬
ْ ‫َو ُحب‬
. ‫ف أَلْفا أَلْفا‬ ٍَّ ‫ َوبِ َع َد َِّد ُك َِّل َح ْر‬, ‫َّح ْرفا َح ْرفا‬ََّ ‫آن‬ ِ ‫َجي َِّع الْ ُقر‬
ْ َْ ‫ف‬
ِ َّ ِ ‫بِع َد َِّد ما‬, ‫ي‬
َ َ ََّ ْ ‫ََجَع‬
ِ ْ ‫وصحبَِِّه أ‬
ََْ
3
‫الفاَتة‬
“Sejati Tuhan, Sejati Tuhan, Yang Mahating gi Dan Rasulullah, Nabi yang
murah hati, Dan kami adalah salah satu dari dua saksi dan y ang
bersyukur, dan pujian Kepada Tuhan, Tuhan semesta alam. Semoga Tuhan
kami menerima dari Anda bahwa Anda adalah yang paling
berpengetahuanYa Allah menguntungkan kita dan meningkatkan status
kita dengan al-Qur’ān Bimbing kami dan berkati kami dengan ayat-
ayatnya Dan Penginggat yang bijak Dan baca Qur’ān dari kami Segel al-
Qur’ān dan permohonan kami Tuhan kami yang mulia Anda yang paling
berpengetahuan. Ya Allah, beri kami setiap surat al-Qur’ān, manisnyaDan
setiap kata al-Qur’ān adalah martabat. Dan setiap ayat al-Qur’ān adalah
seribu Dan dengan setiap surah al-Qur’ān adalah suatu kesenangan Dan
setiap bagian dari al-Qur’ān dihargai Dan setiap seperepat dari al-Qur’ān
adalah istirahat Dan dengan setiap setengah dari al-Qur’ān sebuah berkah
Dan setiap sepertiga dari al-Qur’ān adalah tabah Dengan setiap
pengangkatan tinggi al-Qur’ān Dengan setiap penaklukan al-Qur’ān, ada
sukacita dan penaklukan.Dan dengan semua fraksi al-Qur’ān sebagai
penutup, Dan dengan setiap wakaf al-Qur’ān adalah perlindungan. Ya
Tuhan, beri kami seribu keamanan dan iman Dengan kemuliaan dan
berkat Dan dengan pertobatan yang bertobat dan sukses Dan pada hari
Selasa, kekayaan dan hadiah Dan dengan Aljem, dan karena takut Dan
dalam hal negara dan direktori Dan dengan pikiran dan kecerdasan mereka
Dan dengan belas kasihan dan harapan, Dengan air mata kebahagiaan dan
kedamaian Dengan terima kasih dan hormat Sadad memiliki kesabaran
dan persahabatan Dan yang berlawanan adalah cahaya dan tulang rusuk
Dengan ketaatan dan ketaatan dan kemurnian Dan oleh yang baik dan
yang rendah hati Dan di mata pengampunan dan kesehatanDan dengan
kekayaan dan kekayaan Dan dengan memenangkan sebuah kemenangan
dan seorang petanI Dan berdiri puas dan puas Dan dengan kesempurnaan
dan martabat yang cukup Dan dengan kesempurnaan dan martabat yang
cukup Dengan kebaikan dan kebaikan Dan pada hari-hari pengampunan
dan kesenangan Dan dengan cahaya dan pembebasan Dan secara luas
Negara bagian dan hadiah, hadiah dan hadiahDengan malapetaka,
3
Al-Qur’ān al-Karīm Kementrian Agama Jakarta, 17 Oktober 2013 M/ 12
Dhulhijjah 1434 H PT.TANJUNG MAS Inti Demak.
42

kemudahan dan kepastian Ya Tuhan, bimbing kami dan berkati kami


dengan ayat-ayat dan ingatan yang bijakYa Tuhan, terimalah bacaan-
bacaan kami dan melampaui apa yang berasal dari kami Dalam membaca
Al-Qur’ān dari kesalahan atau kelupaan Atau salah mengartikan kata
tentang subjeknya Kemajuan, penundaan, peningkatan, atau penurunan
Atau interpretasi dari apa yang telah Anda unduh. Ketidakpercayaan,
kecurigaan, kelupaan, Atau mempercepat saat membaca al-Qur’ān atau
kasih sayang yang buruk Kemalasan, kecepatan atau penyimpangan lidah
Atau anugerah tanpa henti Atau ketidakpercayaan Atau deklarasi tanpa
pernyataan Pasang, atau mencungkil mengencangkan Atau pernyataan
atau ekspresi selain dari apa yang ditulisnya Atau kurangnya keinginan
dan ketakutan Tanda-Tanda Belas Kasihan Atau tanda-tanda penyiksaan
Ampunilah kami atas dosa-dosa kami Tuhan kami, dan kami menulis
dengan dua saksi Ya Allah, terangi hati kami dengan membaca al-Qur’ān
Hiasi etika kami menuju al-Qur’ān Dan tingkatkan pekerjaan kami dengan
menyebutkan al-Qur’ān Memutihkan wajah kami dengan restu dari Al-
Qur’ān Kami mencerahkan hati kami dengan cahaya al-Qur’ān Dan
bebaskan kami dari api dengan martabat al-Qur’ān Kami memasuki surga
dengan perantaraan al-Qur’ān Ya Allah, jadikan al-Qur’ān milik kita di
dunia ini Dan di dalam kubur itu mudah bergaul Dan dalam perantaraan
syafaat Dan ada cahaya di perbendaharaan dan di surge Dan dari api tabir
dan tabir berikanlah rahmat jadikan imam cahaya petunjuk ingatkan aku
terhadap apa yang telah aku lupakan ajarilah aku apa-apa yang belum aku
ketahui kemampuan untuk senantiasa membacanya sepanjang malam Dan
ujung hari Dan jadikan itu alasan bagi saya, Penguasa Alam Semesta Ya
Allah, tuntun kami ke panduan al-Qur’ān Dan membebaskan kita dari api
oleh kesucian al-Qur’ān Dan urusan kita membuat segalanya menjadi
lebih mudah bagi kita di dunia ini dan di akhirat. Dengan al-Qur’ān yang
Mulia, dan dapatkan tujuan kita Puaskan semua kebutuhan kita dalam al-
Qur’ān yang agung Sembuhkan semua perbuatan kita dengan kesucian al-
Qur’ān yang Mulia, Dan harapan dari yang diberkati dipenuhi kata-kata
lama Anda Mereka meremehkan bekas luka kematian Menuju al-Qur’ān
yang Mulia Kasihanilah, ya ampun Ya Tuhan, bersihkan hati kita Dia
mengenali mata kami Sembunyikan kesalahan kita Sembuhkan pasien
kami Dan wajah kami putih Dan angkat sepeda kami Dan perbaiki
kebutuhan kita dan maafkan ayah dan ibu kita Dan kasihanilah mereka,
sama seperti kita membesarkan anak-anak kecil dan melampaui
kemalangan kita. Dia menghapus dosa-dosa kita, dan memperbaiki agama
dan dunia kita, dan membasahi lidah kita dengan ingatanmu. Perkuat
tubuh kami dengan kebaikan Anda Bersukacitalah dan cintai orang-orang
yang kita cintai Musuh kita semua ditutup-tutupi Dan selamatkan orang-
orang kita, uang kita, dan saudara-saudara kita Dan lihat anak-anak kita,
43

siswa kita, dan rumah kita. Dan kaki kami tertuju pada agama Islam, Dan
kami bersikeras pada orang-orang kafir dalam kesucian al-Qur’ān yang
agung ini. Ya Tuhan, beri kami kinerja dengan hati Cinta akan kebaikan,
kebahagiaan dan kabar baik dari iman. Berdoalah kepada Tuhan dan nabi
Muhammad dan keluarga serta teman-temannya Lagi pula dalam al-
Qur’ān secara harfiah Dan setelah setiap alfabet, alfabet alfabet.
‫‪BAB IV‬‬
‫‪KLASIFIKASI STRUKTUR DAN ISI DO’A KHOTMIL QUR’ĀN‬‬
‫‪STRUKTUR DO’A‬‬

‫‪A. Lafadz dan Wasilah Do’a‬‬

‫‪Tabel 4.1‬‬
‫‪Lafaz Do’a Varian Pendek‬‬
‫‪Lafaz Do’a Varian Pendek‬‬

‫اج مع ْلهُ يِل إيمماما مونُ ْورا موُهدى مومر َْحمة‬ ‫ي‬ ‫ّٰ‬
‫لل ُه َّم ْارَحمْيِن يِبلْ ُق ْرآن مو ْ‬

‫ت مو ْارُزقْيِن تيمَل موتمهُ آانمءم اللَّْي يل موأمطْمر م‬ ‫ي ي‬ ‫ي‬ ‫ي ي‬ ‫ّٰ‬


‫ف‬ ‫ت مو معل ْم يِن مْنهُ مما مج يه ْل ُ‬
‫أملل ُه َّم ذمك ْريِن مْنهُ مما نمسْي ُ‬
‫ي‬ ‫النَّهار واجع ْله يِل ح َّجة َي ر َّ ي‬
‫ب الْ معالمم ْ م‬‫م م ْم ُ ُ م م‬
‫اللَّه َّم أمصليح يِل يد ييِن الَّ يذي هو يعصمةُ أمم ير وأمصليح يِل دنْياي الَّيِت فييها مع ي‬
‫اشي‬ ‫م مم‬ ‫ُم ْ م ْ م ْ ْ ُ م م‬ ‫ُ ْ ْ‬
‫آخمريِت الَّيِت في ميها مم مع يادي‬
‫وأمصليح يِل ي‬
‫م ْ ْ‬
‫اْلميما مة يزمَي مدة يِل يِف ُك يل مخ ْري‬
‫اج مع يل ْ‬
‫مو ْ‬
‫احة يِل يم ْن ُك يل مشر‬ ‫اج مع يل الْ مم ْو م‬
‫ت مر م‬ ‫مو ْ‬

‫آخمرهُ مو مخْي مر مع ممليي مخ موياِتمهُ مو مخْي مر أ َّمَي يمي يم ْومم أملْ مقاك‬
‫اللَّه َّم اجعل خي ر عم يري ي‬
‫ُ ْ م ْ مْم ُ ْ‬
‫يشة نميقيَّة‬
‫ك يع م‬ ‫اللَّ ُه َّم يإِن ْ‬
‫أسألُ م‬

‫ك مخْي مر الْ مم ْسأملمية‬ ‫اللَّ ُه َّم إييِن أ ْ‬


‫مسأ مَلُ م‬
‫ي ي‬
‫ك ُموجبات مر َْحمتي م‬
‫ك‬ ‫اللَّ ُه َّم َّإان نم ْسألُ م‬

‫‪44‬‬
‫‪45‬‬

‫اب ي‬
‫اآلخمرية‬ ‫أح يسن معاقيب تم نما يِف األُموير ُكليها و يأجرمان يمن يخ ْز يي الدُّنْيا و مع مذ ي‬
‫م م‬ ‫ُ م م ْ ْ‬ ‫اللهم ْ ْ م‬

‫اللَّ ُه َّم الم تم مد ْع لمنما مذنْبا إيالَّ مغ مف ْرتمهُ‬


‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬
‫مربَّنما آتنما يِف الدُّنْيما مح مسنمة مويِف ْاآلخمرةي مح مسنمة موقنما مع مذ م‬
‫اب النَّار‬

‫‪Tabel 4.2‬‬
‫‪Lafaz Do’a Varian Sedang‬‬
‫‪Lafaz Do’a Dalam Varian sedang‬‬

‫الس يمْي ُع الْ معليْي ُم‬


‫ت َّ‬ ‫للَّ ُه َّم مربَّنما مَي مربَّنما تم مقبَّ ْل يمنَّآ إين م‬
‫َّك أمنْ م‬

‫امللَّ ُه َّم مزينَّا بي يزيْنم ية مخْت يم الْ ُق ْرءم يان‬

‫امللَّ ُه َّم مزينَّا بي يزيْنم ية مخْت يم الْ ُق ْرءم يان‬

‫اج مع يل الْ ُق ْرءما من لمنما يِف الدُّنْيما قم يريْنا‬


‫امللَّ ُه َّم ْ‬
‫امللَّه َّم ارزقْ نما بي ُك يل حر ر‬
‫ف يم من الْ ُق ْرءم يان محَلمموة‬ ‫مْ‬ ‫ُ ُْ‬

‫ي‬ ‫يي‬
‫ص ْر ُس ْلطمانمنما ُس ْلطما من الْ ُم ْسلم ْ م‬
‫لله َّم انْ ُ‬
‫ام ُ‬
‫ي‬
‫امللَّ ُه َّم بمل ْغ ثم مو م‬
‫اب مماقم مرأْ مانهُ‬

‫‪Tabel 4.3‬‬
‫‪Lafaz Do’a Varian Panjang‬‬
‫‪Lafaz Do’a Varian Panjang‬‬

‫ص مد مق هللاُ الْ معلي ُّي الْ مع يظْي ُم‬


‫ص مد مق هللاُ م‬
‫م‬
‫َِّب الْ مك يرْي‬
‫ص مد مق مر ُس ْولُهُ الني ُّ‬
‫مو م‬
‫‪46‬‬

‫َّاه يديْ من موالشَّاكي يريْ من‪,‬‬


‫ومَنن علمى مذليك يمن الش ي‬
‫م م‬ ‫م ُْ م‬
‫ي‬ ‫وْ ي‬
‫اْلم ْم ُد هلل مر يب الْ معالمم ْ م‬
‫ي‪.‬‬ ‫م‬
‫الس يمْي ُع الْ معليْي ُم‬
‫ت َّ‬ ‫مربَّنما تم مقبَّ ْل يمنَّا إين م‬
‫َّك أمنْ م‬
‫آن الْ مع يظْي ُم‬
‫اللَّهمم انْ مفعنما وارفمعنما يِبلْ ُقر ي‬
‫ْ‬ ‫ْ مْ ْ‬ ‫ُ‬
‫ر‬
‫ف يمن الْ ُقر ي‬ ‫ي‬
‫آن محَلمموة‬‫اللَّ ُه َّم ْارُزقْ نما ب ُك يل مح ْر م ْ‬
‫اللَّه َّم ارُزقْ نما يِبْألملي ي‬
‫ف أ ْممنا موإيْْيماان‬ ‫ُ ْ‬
‫اْلم يكْي يم‪.‬‬ ‫اللَّه َّم اه يدان وِب يرْك لمنا يِبْآلَي يت و ي‬
‫الذ ْك ير ْ‬ ‫ُ ْ م مم م م م‬
‫اللَّ ُه َّم تم مقبَّ ْل يمنَّا قيمراءمتمنما مومَتم ماوْز معنَّا مما مكا من يمنَّا‬

‫َّاه يديْ من‬


‫ربَّنا وا ْكت ب نا مع الش ي‬
‫م م م ُْ م م م‬
‫اللَّه َّم نم يور قُلُوب نما بيتيَلموةي الْ ُقر ي‬
‫آن‬‫م ْ‬ ‫ُ ْ ْم‬
‫اج مع يل الْ ُق ْرآ من لمنما يِف الدُّنْيما قم يريْنما‬
‫اللَّ ُه َّم ْ‬
‫ي‬ ‫ّٰ ي ي‬
‫أملل ُه َّم ذمك ْريِن مْنهُ مما نمسْي ُ‬
‫ت‬

‫اللَّه َّم اه يد مان بيي مداي ية الْ ُقر ي‬


‫آن‬‫م ْ‬ ‫ُ ْ‬

‫الله َّم طم يه ْر قُلُ ْوبمنما‬


‫ُ‬
‫اللَّ ُه َّم ْارُزقْ نما أ ممدآء يِبلْ مق ْل ي‬
‫ب‬

‫السعادةي والْب مشارةي يمن اْ يإل ْْيم ي‬


‫ان‪.‬‬ ‫ب ْي‬
‫اْلمْي مو َّ م م م م م م‬ ‫مو ُح َّ‬
47

‫ي‬ ‫اللَّه َّم ص يل علمى سي يد مان ُُم َّم رد وعلمى آلييه وصحبي يه أ ْ ي‬
‫مْجمع ْ م‬ ْ‫مم‬ ‫م مم‬ ‫ُ م م م‬

Wasilah Do’a

1. Varian Pendek

Dalam do’a varian versi pendeknya bersadar dalam memperdalam


tentang jadikanlah al-Qur’ān hujah bagiku (yang dapat menyelamatkanku)
serta kasih sayang dan karomah dari bacaan al-Qur’ān
Contoh:

‫ أ ّٰملل ُه َّم ذمكي ْريِن يمْنهُ مما‬,‫ موُهدى مومر َْحمة‬,‫ مونُ ْورا‬,‫اج مع ْلهُ يِل إي مماما‬ ‫ي‬ ّٰ
ْ ‫ مو‬,‫أملل ُه َّم ْارَحمْيِن يِبلْ ُق ْرآن‬
‫ موأمطْمر م‬,‫ مو ْارُزقْيِن تيمَل موتمهُ آانمءم اللَّْي يل‬,‫ت‬ ‫ي ي‬ ‫ي‬
ْ ‫ مو‬, ‫َّها ير‬
‫اج مع ْلهُ يِل‬ ‫ف الن م‬ ُ ‫ مو معل ْم يِن مْنهُ مما مج يه ْل‬,‫ت‬ ُ ‫نمسْي‬
‫ي‬ ‫ح َّجة َي ر َّ ي‬
‫ب الْ معالمم ْ م‬ ‫ُ مم‬
2. Varian Sedang

Dalam do’a verian versi pendeknya bersadar dalam memperdalam


tentang Khatmil Qur’ān dan serta menjelaskan tentang hiasan khatam
Qur’ān Berilah kami pakaian dengan pakaian khatam Qur’ān Masukkan
lah kami ke surga bersama al-Qur’ān Lindungi lah kami dari setiap bala`
dunia dan siksa akhirat dengan perantara khatam Qur’ān
Dan juga dalam do’a tersebut permohonan hambanya mellui setiap
huruf dari setiap huruf al-Qur’ān menjadi kenyamanan dari setiap kata al-
Qur’ān menjadi kemuliaan dari setiap ayat Qur’ān menjadi kebahagiaan
dari setiap surat menjadi keselamata dari setiap juz menjadi balasan
Semoga shalawat dari Allah kepada tuan kami, Nabi Muhammad beserta
keluarganya yang suci lagi bersih.
48

Contoh:

ْ ‫امللَّ ُه َّم مزينَّا بي يزيْنم ية مخْت يم الْ ُق ْرءم يان () موأم ْك يرْمنما بي مكمر مام ية مخْت يم الْ ُق ْرءم يان () مو مش يرفْ نما بي مشمرافمية‬
‫اْلمْت يم‬
‫ااْلمنَّ مة مم مع الْ ُق ْرءم يان () مو معافينما يم ْن ُك يل‬
ْ ‫الْ ُق ْرءم يان () موأملْبي ْسنما ييِب ْل مع ية مخْت يم الْ ُق ْرءم يان () موأ ْمد يخ ْلنم‬
‫ْجْي مع أ َُّم ية ُُمم َّم رد يِبُْرمم ية مخْت يم‬
‫مخرية يِبرم ية خْت يم الْ ُقرء يان () وارحم مي‬ ‫ي‬ ‫ي‬
ْ‫مْم‬ ‫ْم‬ ‫بممَلءالدُّنْيما مو مع مذا يب ْاأل م ُْ م م‬
‫الْ ُق ْرءم يان‬
3. Varian Panjang

Do’a tersebut Megutamakan setiap do’a dalam setiap huruf untuk


berkahan yang ada di dalam Al-Qur’ān jadi setiap huruf dalam do’a verian
panjang itu membaca tentang per huruf dalam setiap Do’a yang selalu
meminta Ya Allah anugerahkanlah keamanan dan keimanan kepada kami
sebab perantara huruf Alif. keberkahan kepada kami sebab perantara huruf
Ba’Taubat dan pertolongan kepada kami sebab perantara huruf Ta’, dan
kenyamanan dan pahala kepada kami sebab perantara huruf Tsa’,
kehormatan kepada kami sebab perantara huruf Jim. Ya , kecermatan
dalam bersikap dan sifat malu kepada kami sebab perantara huruf Ha’dan
khosy-yah (takut) kepada kami sebab perantara huruf Kho’,kekuasaan
(pangkat) dan penasehat/bukti kepada kami sebab perantara huruf Dal,
kecerdasan fikiran kepada kami sebab perantara huruf Dzal, rahmat (kasih
sayang) dan harapan baik kepada kami sebab perantara huruf Ro’,zuhud
dan kebersihan hati dan diri kepada kami sebab perantara huruf Za’,
kebahagiaan dan keselamatan kepada kami sebab perantara huruf Sin,
syukur dan kemuliaan kepada kami sebab perantara huruf Syin, sabar dan
jujur kepada kami sebab perantara huruf Shod, kilau iman dan kekuatan
badan kepada kami sebab perantara huruf dlood, keta’atan dan kesucian
kepada kami sebab perantara huruf Tha’, kemenangan dan kepandaian
kepada kami sebab perantara huruf dha’, ampunan dan kesehatan kepada
kami sebab perantara huruf ‘Ain, kekayaan dan hasil yang banyak kepada
49

kami sebab perantara huruf Ghoin, kesenangan dan kesuksesan kepada


kami sebab perantara huruf Fa’, kedekatan (dengan-Mu) dan Qona’ah
(Menerima apa adanya anugerah Allah) kepada kami sebab perantara
huruf Qāf, kesempurnaan dan kemuliaan kepada kami sebab perantara
huruf Kāf, kelembutan (kasih sayang-Mu) dan perjumpaan(dengan-Mu)
kepada kami sebab perantara huruf Lam, dan harta benda kepada kami
sebab perantara huruf Mīm, cahaya dan keselamatan kepada kami sebab
perantara huruf Nun, keluasan (ilmu dan rizqi) dan kewalian/ kekuasaan
kepada kami sebab perantara huruf Wawu,semangat yang kuat dan
hidayah kepada kami sebab perantara huruf Ha’, kemudahan dan
keyaqinan kepada kami sebab perantara huruf Ya.
Contoh :
‫ ويِبلث ي‬,‫َّاء ت وبة وت وفيي قا‬ ‫ي ي‬ ‫ي ي‬ ‫ي‬ ‫ي يي‬
‫َّاء ثم ْرموة‬ ‫ موِبلت م ْ م م م ْ ْ م‬,‫ موِبلْبماء بم مهاء موبممرمكة‬,‫اللَّ ُه َّم ْارُزقْ نما ِبْألملف أ ْممنا موإ ْْيماان‬
‫ ويِبلدَّا ي‬,‫ ويِب ْْلم ياء خ ُشوعا وخ ْشية‬,‫ ويِب ْْل ياء يح ْلما وحياء‬,‫ يويِب ْْليي يم جاها وجَلمال‬,‫وثمواِب‬
‫ُ ْ مم م م‬ ‫م مم م‬ ‫م م‬ ‫ْ م مم‬ ‫مم‬
‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬
‫ ويِبلس ْ ي‬,‫ ويِب َّلزاء ُزْهدا وُزمكاء‬,‫ ويِب َّلراء ر َْحمة ور مجاء‬,‫ ويِب َّلذا ذ ْهنا وذُ مكاء‬,‫مد ْولمة ومدلْيَل‬
‫ي‬ ‫ي‬
‫م‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫م مم‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫م‬
‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬
‫ مويِبلضَّاد م‬,‫ص مداقمة‬
‫ض ْوء‬ ‫صْب را مو م‬ ‫لصاد م‬ َّ ‫ مويِب‬,‫ي ُشكْرا مو مشمرافمة‬ ‫ ويِبلش ْ ي‬,‫مس مع مادة و مسَلمممة‬
‫م‬ ‫م‬
‫ي‬
‫ ويِبلْغم ْ ي‬,‫ي مع ْفوا و معافيمة‬ ‫ي‬
‫ ويِبلْ مع ْ ي‬,‫ ويِبلظَّاء ظممفرا وظمرافمة‬,‫اعة وطم مهارة‬ ‫ي‬ ‫ي‬
‫ي‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫م م م‬ ‫ موِبلطَّاء طم م م م م‬,‫ضَلم معة‬ ‫مو م‬
,‫اف مك مماال مومكمر مامة‬ ‫ ويِبلْ مك ي‬,‫ف قُرِب وقمنماعة‬ ‫ي ي‬ ‫ي ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬
‫ موِبلْ مقا ْ م م م‬,‫ موِبلْ مفاء فم ْوزا موفمَلمحا‬,‫غًن مو مغنْي ممة‬
,‫ مويِبلْ موا يو ُو ْس معة مويوالميمة‬,‫ مويِبلن ُّْو ين نُ ْورا مومَنماة‬,‫ مويِبلْ يمْي يم مم ْغ يفمرة موممتماعا‬,‫مويِبلَلَّيم لُطْفا موليمقاء‬
‫ مويِبلْيم ياءيُ ْسرا مويميقْي نا‬,‫مويِب ْْلم ياء يِهَّة مويه مدايمة‬
B. Isi Permohonan Do’a

1. Varian Pendek

Do'a ini menyampaikan permohonan dalam perkataan yang cukup


singkat, dengan tatanan balaghohnya yang indah. Dalam do'a ini
memohon pedoman melalui perantara al-Qur’ān, cahaya, nur, dan
50

pengingat. Ayat ini menyampaikan do'a dan permohonan yang cukup


singkat.

2. Varian Sedang

Do'a yang kedua ini menyampaikan permohonan yang cukup banyak


meliputi permohonan, banyaknya pujian kepada Allah, meminta
perlindungan dari berbagai macam masalah, rahmat, kasih sayang dan lain
sebagianya

3. Varian Panjang

Do’a yang ketiga ini menyampaikan permohonan yang sanggat banyak


meliputi permohonan, banyaknya pujian kepada Allah, meminta
perlindungan dari berbagai macam masalah, rahmat, kasih sayang,
pengharapan, memohon Syafa'at dan lain sebagainya.
Pada Do'a yang terakhir ini pengungkapa do'a yang sanggat banyak
membuatnya membutuhkan waktu yang cukup dalam membaca Do'a ini.

C. Rujukan

Tabel 4.4
Mushaf al-Qur’ān

Nama Penerbit dan Varian


No Masehi Hijriah Kota
Mushaf Tahun Tashih Do’a
Jakarta, 5 Agustus
Syamil al- 2011 M/ 5
Qur’ān Ramadhan 1432H
1 Terjemah Katalog dalam 2011 1432 Ta Pendek
Ushul terbitan
Fiqih (KTD)SYIGMA
PUBLISING
51

Jakarta,12
Oktobera 2012 M
al-Qur’ān
/8 Dhulhijjah
2 karim 2012 1433 Indonesia Pendek
1433 H Qordoba
Qordoba
Internasional
Indonesia

Jakarta, 19 mei
al-Qur’ān 2010 M/ 5
dan Jumadil Akhir
3 Terjemaha 1432. HPT. 2010 1432 Bandung Pendek
n Mushaf HILAL desa
al-Azhar Cibandung No.47
Cibiru Bandung

Jakarta, 20
September 2005
al-Qur’ān M/ 17 Sya’ban
4 2005 1426 Depok Pendek
Terjemah 1426. HPT. AL-
HUDA Gema
insani Pres Depok

Jakarta, 12 Mei
al-Qur’ān 2014 M/ 12 Rajab
5 Al-Karīm 1235. H 2014 1235 Jakarta Pendek
Terjemah PT.SYIFA
Jakarta
Jakarta, 11 januari
2010 M/ 28
al-Qur’ān
Jumadil akhir
6 al-Karīm 2010 1431 Jakata Pendek
1431. H PT.AL
Hafalan
MAHIRA Duren
Sawit, Jakarta
Jakarta, 12 Mei
2014 M/ 12
al-Qur’ān
7 Rajab1435 H 2014 1435 Surabaya Pendek
al-Karīm
CV.RABITA,Sur
abaya
52

Tabel 4.5
Mushaf al-Qur’ān
Nama Penerbit dan Varian
No Masehi Hijriah Kota
Mushaf Tahun Tashih Do’a
Jakarta, 22
Maret 2013 M/
10 Jumadil
al-Qur’ān
Awal 1434 H
1 al-Karīm 2013 1434 Tangerang Sedang
PT.INDAH
Terjemah
kiat
PULP,Tangera
ng
Jakarta, 10
Januari 1985.
al-Qur’ān
2 M PT.KARYA Ta 1980 Semarang Sedang
al-Karīm
PUTRA,
Semarang
al-Qur’ān
Jakarta, 29
al-Karīm
Mei 1974 M.
3 Ayat 1974 Ta Ta Sedang
MENARA
Pojok
KUDUS
Menara
53

Tabel 4.6
Mushaf al-Qur’ān
Nama Penerbit dan Varian
No Masehi Hijriah Kota
Mushaf Tahun Tashih Do’a
Jakarta,17
Oktober 2013
al-Qur’ān M/ 12
al-Karīm Dhulhijjah
1 2013 1434 Demak Panjang
Kementria 1434 H
n Agama PT.TANJUNG
MAS Inti
Demak
Jakarta, 07
Agustus 1980
al-Qur’ān
2 M Ta Ta.. Ta Panjang
al-Karīm
CV.ANEKA
ILMU
Jakarta, 18 Juli
1980
al-Qur’ān
3 CV.TOHA 1980 Ta Semarang Panjang
al-Karīm
PUTRA,
Semarang
Jakarta, 2
septermbar
al-Qur’ān
4 1974 1974 Ta Kudus Panjang
al-Karīm
PT.MENARA,
Kudus
5 al-Qur’ān Jakarta, 8 2011 1432 Semarang Panjang
54

al-Karīm Februari 2011


M/ 6 Rabiul
Awal 1432 H
PT.KARYA
TOHA
PUTRA,
Semarang

D. Analisis
Varian Pendek
Dalam do’a varian versi pendeknya bersadar dalam memperdalam
tentang jadikanlah al-Qur’ān hujah bagiku (yang dapat menyelamatkanku)
serta kasih sayang dan karomah dari bacaan al-Qur’ān

Varian Sedang

Dalam do’a verian versi pendeknya bersadar dalam memperdalam


tentang Khatmil Qur’ān dan serta menjelaskan tentang hiasan khatam
Qur’ān Berilah kami pakaian dengan pakaian khatam Qur’ān Masukkan
lah

Varian Panjang
Do’a tersebut Megutamakan setiap do’a dalam setiap huruf untuk
berkahan yang ada di dalam Al-Qur’ān jadi setiap huruf dalam do’a verian
panjang itu membaca tentang per huruf dalam setiap Do’a yang selalu
meminta Ya Allah anugerahkanlah keamanan dan keimanan kepada kami
sebab perantara huruf Alif. keberkahan kepada kami sebab perantara huruf
Ba’Taubat dan pertolongan kepada kami sebab perantara huruf Ta’, dan
kenyamanan dan pahala kepada kami sebab perantara huruf Tsa’,
kehormatan kepada kami sebab perantara huruf Jim. Ya , kecermatan
55

dalam bersikap dan sifat malu kepada kami sebab perantara huruf Ha’dan
khosy-yah (takut) kepada kami sebab perantara huruf Kho’,kekuasaan
(pangkat) dan penasehat/bukti kepada kami sebab perantara huruf Dal,
kecerdasan fikiran kepada kami sebab perantara huruf Dzal, rahmat (kasih
sayang) dan harapan baik kepada kami sebab perantara huruf Ro’,zuhud
dan kebersihan hati dan diri kepada kami sebab perantara huruf Za’,
kebahagiaan dan keselamatan kepada kami sebab perantara huruf Sin,
syukur dan kemuliaan kepada kami sebab perantara huruf Syin, sabar dan
jujur kepada kami sebab perantara huruf Shod, kilau iman dan kekuatan
badan kepada kami sebab perantara huruf dlood, keta’atan dan kesucian
kepada kami sebab perantara huruf Tha’, kemenangan dan kepandaian
kepada kami sebab perantara huruf dha’, ampunan dan kesehatan kepada
kami sebab perantara huruf ‘Ain, kekayaan dan hasil yang banyak kepada
kami sebab perantara huruf Ghoin, kesenangan dan kesuksesan kepada
kami sebab perantara huruf Fa’, kedekatan (dengan-Mu) dan Qona’ah
(Menerima apa adanya anugerah Allah) kepada kami sebab perantara
huruf Qāf, kesempurnaan dan kemuliaan kepada kami sebab perantara
huruf Kāf, kelembutan (kasih sayang-Mu) dan perjumpaan(dengan-Mu)
kepada kami sebab perantara huruf Lam, dan harta benda kepada kami
sebab perantara huruf Mīm, cahaya dan keselamatan kepada kami sebab
perantara huruf Nun, keluasan (ilmu dan rizqi) dan kewalian/ kekuasaan
kepada kami sebab perantara huruf Wawu,semangat yang kuat dan
hidayah kepada kami sebab perantara huruf Ha’, kemudahan dan
keyaqinan kepada kami sebab perantara huruf Ya.kami ke surga bersama
al-Qur’ān Lindungi lah kami dari setiap bala` dunia dan siksa akhirat
dengan perantara khatam Qur’ān
Dan juga dalam do’a tersebut permohonan hambanya mellui setiap
huruf dari setiap huruf al-Qur’ān menjadi kenyamanan dari setiap kata al-
56

Qur’ān menjadi kemuliaan dari setiap ayat Qur’ān menjadi kebahagiaan


dari setiap surat menjadi keselamata dari setiap juz menjadi balasan
Semoga shalawat dari Allah kepada tuan kami, Nabi Muhammad beserta
keluarganya yang suci lagi bersih.

1. Riwayat Ulama

Beberapa hadis di sini yang menjelaskan tentang do’a khotmil Qur’ān


‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ املله َّم ام ي‬: ُ ‫ مكا من رسو ُ هللاي ص ي ُقو‬: ‫عن اميِب هري رةم قما م‬
ْ ‫صل ْح يِل ديْيًن الَّذى ُه مو ع‬
ُ‫ص ممة‬ ْ ُ ْ‫م‬ ُْ ‫م‬ ‫م ْ ُ مْم‬
‫ مو‬،‫آخمرتيى الَّيِت فيْي مها مم مع يادى‬
‫ و امصليح يِل ي‬،‫اشى‬
ْ ْ ‫م‬
‫ و امصليح يِل دنْياي الَّيِت فيي ها مع ي‬،‫امم يرى‬
‫ْم مم‬ ‫ْ م ْ ْ ُم م‬
‫ مسلم‬.‫احة يِل يم ْن ُكل مشر‬ ‫ت مر م‬ ْ ‫اج مع يل اْْلميما مة يزمَي مدة يِل يِف ُكل مخ ْري مو‬
‫اج مع يل اْملمْو م‬ ْ
“Dari Abu Hurairah, ia berkata: Adalah Rasulullah SAW berdo’a,
“Allahumma ashlih lī dīnil-ladzī huwa ‘ishmatu amrī, wa ashlih lī
dunyāyal-latī fīhā ma’āsyī, wa ashlih lī ākhiratil-latī fīhā ma’ādī, waj’alil
hayāta ziyādatan lī fī kulli khoirin, waj’alil mauta rāhatan lī min kulli
syarrin”. (Ya Allah, baguskanlah agamaku untukku yang menjadi penjaga
segala urusanku, baguskanlah duniaku untukku yang padanya
kehidupanku, dan baguskanlah akhiratku yang menjadi tempat kembaliku.
Jadikanlah hidup sebagai penambah segala kebaikan untukku, dan
jadikanlah mati sebagai istirahat bagiku dari segala kejahatan)”1

‫آلخمرية مح مسنمة‬ ‫ مكا من رسو ُ ي‬: ‫س قما م‬


‫ ربَّنما آتينما يِف الدُّنْيا حسنمة و يِف اْ ي‬: ُ ‫هللا ص ي ُقو‬ ‫مع ْن امنم ر‬
‫م مم م‬ ‫مْ م‬ ُْ ‫م‬
‫ مسلم‬.‫اب النَّا ير‬ ‫ي‬
‫مو قنما مع مذ م‬
“Dari Anas, ia berkata: Rasulullah SAW biasa berdo’a, “Rabbanā ātinā
fid-dunyā hasanah, wa fil-ākhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzāban-nār” (Ya
Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan
jagalah kami dari siksa neraka)”.2
Sementara itu, Imam al-Nawawi dalam kitab at-Tibyān fī Adāb
Hamalati al-Qur’ān secara eksplisit menganjurkan kepada orang yang
selesai menuntaskan seluruh bacaan al-Qur’ān untuk berdo’a yang di
dalamnya mengandung kemaslahatan bersama:

1
HR. Muslim juz 4: 7802.
2
HR. Muslim juz 4: 2071.
57

‫ي‬ ‫ي‬
‫لح يِف املْ ُد معاء موأم ْن يم ْدعُ ْو مِبألُُم ْوير اُلْ ُم يه ممةُ موأم ْن يُ مكثيُر يِفر مذل م‬
‫ك يِف م‬
‫ص مَل يح‬ ُّ ‫مويمْن بمغيي أم ْن يم‬
‫ص مَل يح ُسلطماي ين ْم مو مساي ُئر ُومالةي أُُم ْويريه ْم‬ ‫يي‬
‫املْ ُم ْسلم ْي مو م‬
“Hendaklah dia bersungguh-sungguh dalam bedo’a dan mendo’akan hal-
hal yang penting serta memperbanyak do’a untuk kebaikan kaum
muslimin dan para pemimpin mereka.” Imam al-Nawawi menyebutkan
do’a khatmil Qur’ān dalam kitabnya al-Tib yān fī Adāb Hamalati al-
Qur’ān”.3
Syekh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin ditanya tentang hukum
membaca do’a khatam Qur’ān ketika shalat malam di bulan Ramadan.
Beliau menjawab, "Saya tidak mengetahui adanya hadis dari Nabi
shallallahu alaihi wa sallam yang menganjurkan membaca do’a khatam
Qur’ān ketika shalat malam di bulan Ramadan, tidak pula riwayat dari
sahabat. Riwayat yang ada hanyalah riwayat dari Anas bin Malik
radhiAllahu anhu, bahwa apabila beliau mengkhatamkan al-Qur’ān, beliau
mengumpulkan keluarganya dan berdo’a; ini dilakukan di luar shalat.4
Namun sejumlah ulama menyebut tak menemukan dalil berupa hadis
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terkait do’a khatam Qur’ān. Dari
para sahabat pun tak ada riwayat yang mengajarkan do’a khatam al-
Qur’ān.
menceritakan, pernah suatu ketika dia sholat bersama Rasulullah
shallAllahu 'alaihi wa sallam. Selesai sholat dan membaca al-Qur’ān
disebutkan bahwa Rasulullah SAW membaca do’a yang kemudian disebut
sebagai do’a khatam al-Qur’ān. Ada pun bacaannya adalah sebagai
berikut:

‫ اللَّ ُه َّم ذمكي ْريِن‬،‫اج مع ْلهُ يِل إيمماما مونُورا موُهدى مومر َْحمة‬ ‫ي‬
ْ ‫اللَّ ُه َّم ْارَحمْيِن يِبلْ ُق ْرآن مو‬
‫ت مو ْارُزقْيِن تيمَل موتمهُ م‬ ‫ي ي‬ ‫ي‬
ْ ‫َّها ير مو‬
ُ‫اج مع ْله‬ ‫آانءم اللَّْي يل موأمطْمر م‬
‫اف الن م‬ ُ ‫يت مو معل ْم يِن مْنهُ مما مج يه ْل‬ُ ‫مْنهُ مما نُس‬
‫ي‬ ‫يِل ح َّجة َي ر َّ ي‬
‫ب الْ معالمم م‬ ‫ُ م م‬
3
Imam al-Nawawi, al-Tibyān fī Adāb Hamalati al-Qurān, Dar el-Minhaj, 184.
4
Fatwa Arkan al-Islam, 354.
58

“Ya Allah, rahmatilah aku dengan al-Qur’ān. Jadikanlah ia sebagai


pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah
aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah aku atas apa yang belum
tahu darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam
dan ujung siang. Jadikanlah ia sebagai pembelaku, wahai tuhan semesta
alam”.
Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Manshur al-Muzhaffar ibn al-Husain
al-Dhahak dalam al-Syama'il. Keduanya dari jalur Abu Dzar al-Harawi
dari riwayat Dawud ibn Qais. Namun status hadisnya mu'dhal, yakni pada
sanadnya ada dua rawi yang jatuh (terputus) secara berurutan. Sehingga
hadis ini termasuk dengan sanad lemah.
Namun sejumlah ulama memperbolehkan do’a ini sesekali dibaca
setelah mengkhatamkan al-Qur’ān. Namun tidak harus selalu dibaca
setelah mengkhatamkan al-Qur’ān.5

2. Sanad atau Ijazah

Dalam Kitab al-musannaf karangan Abdullah bin Muhammad dalam


bab Fadoil Qur’ān, fasal Barang siapa berdo’a dengan al-Qur’ān
disebutkan hadis berbunyi :

‫ت يِبيمِب‬ ‫ي‬ ‫ر‬ ‫ي‬


ُ ‫ مممرْر‬: ‫ي بْ ُن معل ري مع ْن مج ْع مف ير بْ ين ُُمم َّمد قما م مح َّدثميِن مزيْ ُد بْ ُن معل ري قما م‬ ُ ْ ‫محدَّثمنما ُح مس‬
‫ اللَّه َّم ا ْغ يفر يِل يِبلْ ُقر ي‬: ُ ‫جع مفر وهو يِف دا يريه وهو ي ُقو‬
‫آن اللَّه َّم ارَحمْيِن يِبلْ ُقر ي‬
‫آن اللَّ ُه َّم‬ ْ ْ ُ ْ ْ ُ ‫م ْ مُم م مُم م‬
‫آن اللَّه َّم اُرُزقْيِن يِبلْ ُقرآني‬
‫ي‬ ‫ي‬
ْ ْ ُ ‫ْاهديِن يِبلْ ُق ْر‬
“Husayn ibn Ali meriwayatkan kepada kami tentang otoritas Jaafar ibn
Muhammad, yang berkata: Zayd ibn Ali mengatakan kepada saya: Aku
lewat ketemu Abu Ja’far, yaitu Sayid Al-Baqir, di rumhanya sambil
mengucapkan doa; ‘Allohummaghfirli bil qur-aan, allohummarhamnii bil
qur-aan, allohummahdinii bil qur-aan, allohummarzuqnii bil Qur-aan.

Dalam kitab Fadoil al-Qur’ān karangan al-qosim bin salam dalam bab
Keutamaan hatam al-Qur’ān disebutkan hadis :

5
Imam an-Nawawi, at-Tibyân fî Adâb Hamalati al-Qurân, Dar el-Minhaj,hal aman 184
59

: ‫ قما م‬، ‫مح مسبُهُ مع ْن إيبْ مر ياه ميم الت َّْي يم يي‬ ْ ‫ قما م ُه مشْي ٌم أ‬، ‫ أمنْبمأ ممان الْ مع َّو ُام‬: ‫ قما م‬، ‫محدَّثمنما ُه مشْي ٌم‬
‫ فم مكا من‬: ‫ قما م‬، ” ٌ‫ ” مم ْن مختم مم الْ ُق ْرآ من فملمهُ مد ْع موةٌ ُم ْستم مجابمة‬: ‫ود‬ ‫اَّلل ب ين مسع ر‬ ‫ي‬
ُ ْ ‫قما م معْب ُد َّ ْ م‬
‫عب ُد َّي‬
‫اَّلل إي مذا مختم مم الْ ُق ْرآ من مْجم مع أ ْمهلمهُ ُُثَّ مد معا موأ يممنُوا معلمى ُد معائييه‬ ْ‫م‬
“Katakan pada kami Hushaym, katanya, memberitahu kami rakyat Miskin,
saya pikir dia Hushaym tentang Taimi berkata, berkata: Abdullah bin
Masood berkata: "Siapa yang menyegel Alquran, panggilannya
dijawab." Dia berkata: Abdullah kemudian, ketika Al-Qur'an selesai,
mengumpulkan orang-orangnya bersama-sama, dan kemudian membuat
permohonan dan berdamai dengannya”
Menurut analisis melalui Swot Table di atas, penulis menyimpulkan.
Bahwa antara Do'a dalam Versi panjang, sedang, dan pendek memiliki
teks yang berbeda akan tetapi memiliki inti dan permohonan yang sama.
Semuanya memohon Syafa'at dari Allah melalui perantara do'a ini. Tidak
hanya sebagai permohonan akan tetapi do'a ini juga sebagai motivasi
dalam mengkhatamkan Qur’ān.
Menurut penulis, membaca Do'a ini bukanlah suatu kewajiban, hanya
sebagai sunnah yang dapat dijadikan sebagai motivasi bagi yang membaca
dan mengkhatamkan al-Qur’ān, Do'a tersebut bsa juga menjadi seperti
sebuah ijazah karena telah membaca, dan membaca al-Qur’ān dari awal
sampai akhir
. Tabel 4.7
Mushaf al-Qur’ān
Kalimat Obyek
Versi Lafaz Do’a Perantara Tujuan Rujukan
Perintah 1
‫ُممد األمي‬
,‫العلوي اْلرري‬
Pendek Allahumma Irham Ana Bil-Qur’ān Rahmat ‫هاشم‬/‫إشراف‬
‫ُممد علي بن‬
.‫حسي مهدي‬
‫‪60‬‬

‫"تفسي حدائق‬
‫الروح والرحيان‬
‫ِف رواِب علوم‬
‫القرآن‪-‬مج‪61‬‬
‫‪.)7886( ".‬‬
‫ُممد األمي‬
‫العلوي اْلرري‪,‬‬
‫إشراف‪/‬هاشم‬
‫ُممد علي بن‬
‫حسي مهدي‪.‬‬
‫‪Pendek‬‬ ‫‪Waj'alhu‬‬ ‫‪Li‬‬ ‫‪Hu‬‬ ‫‪Imama‬‬
‫"تفسي حدائق‬
‫الروح والرحيان‬
‫ِف رواِب علوم‬
‫القرآن‪-‬مج‪".61‬‬
‫(‪.)7886‬‬
‫ُممد األمي‬
‫العلوي اْلرري‪,‬‬
‫إشراف‪/‬هاشم‬
‫ُممد علي بن‬
‫حسي مهدي‪.‬‬
‫‪Pendek‬‬ ‫‪Waj'alhu‬‬ ‫‪Li‬‬ ‫‪Hu‬‬ ‫‪Cahaya‬‬
‫"تفسي حدائق‬
‫الروح والرحيان‬
‫ِف رواِب علوم‬
‫القرآن‪-‬مج‪".61‬‬
‫(‪.)7886‬‬
‫ُممد األمي‬
‫‪petunju‬‬
‫‪Pendek‬‬ ‫‪Waj'alhu‬‬ ‫‪Li‬‬ ‫‪Hu‬‬ ‫العلوي اْلرري‪,‬‬
‫‪k‬‬
‫إشراف‪/‬هاشم‬
‫‪61‬‬

‫ُممد علي بن‬


‫حسي مهدي‪.‬‬
‫"تفسي حدائق‬
‫الروح والرحيان‬
‫ِف رواِب علوم‬
‫القرآن‪-‬مج‪".61‬‬
‫(‪.)7886‬‬
‫ُممد األمي‬
‫العلوي اْلرري‪,‬‬
‫إشراف‪/‬هاشم‬
‫ُممد علي بن‬
‫حسي مهدي‪.‬‬
‫‪Pendek‬‬ ‫‪Waj'alhu‬‬ ‫‪Li‬‬ ‫‪Hu‬‬ ‫‪Rahmat‬‬
‫"تفسي حدائق‬
‫الروح والرحيان‬
‫ِف رواِب علوم‬
‫القرآن‪-‬مج‪".61‬‬
‫(‪.)7886‬‬
‫تفسي حدائق‬
‫الروح والرحيان ‪-‬‬
‫ج ‪13‬‬
‫‪Dhakkirn‬‬ ‫‪muhammad‬‬
‫‪Pendek‬‬ ‫‪Allahumma‬‬ ‫‪Ana‬‬ ‫‪Hu‬‬ ‫‪Nasyitu‬‬ ‫‪bin amin‬‬
‫‪a‬‬
‫‪abdullah‬‬
‫‪urami‬‬
‫‪ngalawi‬‬
‫‪harowi‬‬
‫‪asyafi'i‬‬
‫تفسي حدائق‬
‫الروح والرحيان ‪-‬‬
‫‪Pendek‬‬ ‫‪Allimni‬‬ ‫‪Li‬‬ ‫‪Hu‬‬ ‫‪Jahiltu‬‬
‫ج ‪13‬‬
‫‪muhammad‬‬
62

bin amin
abdullah
urami
ngalawi
harowi
asyafi'i
‫تفسي حدائق‬
- ‫الروح والرحيان‬
13 ‫ج‬
muhammad
Pendek Waj'alni Ana Tilawah Laili bin amin
abdullah
urami
ngalawi
harowi
asyafi'i
‫تفسي حدائق‬
- ‫الروح والرحيان‬
13 ‫ج‬
muhammad
Pendek Waj'alhu Li Hu Hajat bin amin
abdullah
urami
ngalawi
harowi
asyafi'i
‫األذكار من كَلم‬
- ‫سيد األبرار‬
‫صلى هللا عليه‬
Pendek Allahumma Aslih Li Ha Ma'asi
‫وعلى آله وسلم‬
Imam
HafidzSaikh
islam
‫األذكار من كَلم‬
Pendek Aslih Li Ha Ma'adi
- ‫سيد األبرار‬
63

‫صلى هللا عليه‬


‫وعلى آله وسلم‬
Imam
HafidzSaikh
islam
‫األذكار من كَلم‬
- ‫سيد األبرار‬
‫صلى هللا عليه‬
Pendek Waj'alni Ana Hu Hayata
‫وعلى آله وسلم‬
Imam
HafidzSaikh
islam
- ‫نتائج األفكار‬
‫ اجملالس‬- 2 ‫ج‬
Akhiro 778 - 333
Pendek Allahumma Jengall Ana Hu
h hafidz Al
Ibnu hajar
Al-
Asqolanin
- ‫نتائج األفكار‬
‫ اجملالس‬- 2 ‫ج‬
Maksiat 778 - 333
Pendek Allahumma Akhsim Nah nu Hu
ik hafidz Al
Ibnu hajar
Al-
Asqolanin
- ‫نتائج األفكار‬
‫ اجملالس‬- 2 ‫ج‬
Dzolam 778 - 333
Pendek Waj'alhu Nahnu Hu
ana hafidz Al
Ibnu hajar
Al-
Asqolanin
64

- ‫نتائج األفكار‬
‫ اجملالس‬- 2 ‫ج‬
Ngadan 778 - 333
Pendek Wansur Nahnu Hu
a hafidz Al
Ibnu hajar
AL
Asqolanin
‫فتح املنعم شرح‬
Pendek Robbana Atina Nahnu Hu Dunya - ‫صحيح مسلم‬
31 ‫ج‬
‫فسي حدائق‬
- ‫الروح والرحيان‬
‫املقدمة‬
Saming Muhammad
Sedang Allahumma Takobal Nahnu Anta
un Amin
Abdulah
Aromi
Harowi
Asyafi'i
‫فسي حدائق‬
- ‫الروح والرحيان‬
‫املقدم‬
Tawabu ‫ة‬
Sedang Watub Nahnu Anta Muhammad
rahim
Amin
Abdulah
Aromi
Harowi
Asyafi'i
‫فسي حدائق‬
Thariqu
- ‫الروح والرحيان‬
l
Sedang Wahdina Nahnu Bil-Qur’ān
Muslim ‫املقدمة‬
in Muhammad
Amin
65

Abdulah
Aromi
Harowi
Asyafi'i
‫فسي حدائق‬
- ‫الروح والرحيان‬
‫املقدمة‬
Sedang Wagfir Nahnu Bi Fadlika Dzunub Muhammad
Amin
Abdulah
Aromi
Harowi
Asyafi'i
‫درة الناصحي‬
Usman Bin
Sedang Allahumma Yazin Nahnu Bil-Qur’ān Janah Hasain Bin
Ahmad
Syukri Al
hawari
‫درة الناصحي‬
Usman Bin
Dzolim Hasain Bin
Sedang Waafina Nahnu Bil-Qur’ān
in Ahmad
Syukri Al
hawari
‫عون الرَحن ِف‬
Sedang Allahumma Ja'alna Nahnu Bil-Qur’ān Qorina ‫حفظ القرآن‬
Abudzar
Qolimuni
‫عون الرَحن ِف‬
Sedang Zukna Nahnu Bi Fadlika Nisa ‫حفظ القرآن‬
Abudzar
Qolimuni
‫درة‬
Muslim
Sedang Allahumma Surna Nahnu Shulton
in ‫الناصحي‬
Usman Bin
66

Hasain Bin
Ahmad
Al Syukri
hawar
Dourat al
Nasihin
Halaman -5
‫درة‬
‫الناصحي‬
Usman
Bin
Hasain
Bin
Muslim
Sedang Waktub Nahnu Salamah Ahmad
in
al- Syukri
hawar
Dourat al
Nasihin
Halaman -
5
‫درة‬
‫الناصحي‬
Usman Bin
Hasain Bin
Sedang Wabalig Nahnu Bil-Qur’ān Ruh Ahmad
Al Syukri
hawar
Dourat al
Nasihin
Halaman -5
‫املعجم املفهرس‬
Halawa
Panjang Allahumma Taqobal Nahnu Anta ‫ملعاِن القرآن‬
h
‫العظيم‬
‫‪67‬‬

‫ِف رحاب‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Allahumma‬‬ ‫‪Zukna‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪Al Ayat‬‬ ‫‪Insan‬‬ ‫التفسي ‪ -‬ج‬
‫‪11‬‬
‫األحاديث‬
‫واالاثر الواردة‬
‫ِف فضائل سور‬
‫القرآن الكري ‪:‬‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Allahumma‬‬ ‫‪Yazin‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪Bil-Qur’ān Akhlak‬‬
‫دراسة ونقد ‪.‬‬
‫ابراهيم على‬
‫السيد على‬
‫عيسى‬
‫األحاديث‬
‫واالاثر الواردة‬
‫ِف فضائل سور‬
‫القرآن الكري ‪:‬‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Hasin‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪Bil-Qur’ān Amal‬‬
‫دراسة ونقد ‪.‬‬
‫ابراهيم على‬
‫السيد على‬
‫عيسى‬
‫األحاديث‬
‫واالاثر الواردة‬
‫ِف فضائل سور‬
‫‪Minnan‬‬ ‫القرآن الكري ‪:‬‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Najina‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪Bil-Qur’ān‬‬
‫‪ar‬‬ ‫دراسة ونقد ‪.‬‬
‫ابراهيم على‬
‫السيد على‬
‫عيسى‬
‫‪68‬‬

‫األحاديث‬
‫واالاثر الواردة‬
‫ِف فضائل سور‬
‫القرآن الكري ‪:‬‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Bayid‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪Bil-Qur’ān Wujuh‬‬
‫دراسة ونقد ‪.‬‬
‫ابراهيم على‬
‫السيد على‬
‫عيسى‬
‫األحاديث‬
‫واالاثر الواردة‬
‫ِف فضائل سور‬
‫القرآن الكري ‪:‬‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Allahumma‬‬ ‫‪Nawir‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪Bil-Qur’ān Ab'dan‬‬
‫دراسة ونقد ‪.‬‬
‫ابراهيم على‬
‫السيد على‬
‫عيسى‬
‫اتريخ مدينة‬
‫دمشق ‪ -‬ج ‪97‬‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Allahumma‬‬ ‫‪Adhilna‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪ - 01 -‬فهرس ‪Bil-Qur’ān Syafa'at‬‬
‫أطراف اْلديث‬
‫واآلاثر‬
‫اتريخ مدينة‬
‫دمشق ‪ -‬ج ‪97‬‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Waj'al‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪Bil-Qur’ān Qorina‬‬ ‫‪ - 01 -‬فهرس‬
‫أطراف اْلديث‬
‫واآلاثر‬
‫‪Hidaya‬‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Waj'al‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪Hu‬‬ ‫اتريخ مدينة‬
‫‪h‬‬
69

97 ‫ ج‬- ‫دمشق‬
‫ فهرس‬- 01 -
‫أطراف اْلديث‬
‫واآلاثر‬
‫تفسي حدائق‬
- ‫الروح والرحيان‬
Panjang Allahumma Alimna Nahnu Hu Nisyan
Oleh 27 ‫ج‬
Islam Kotob
‫تفسي حدائق‬
- ‫الروح والرحيان‬
Panjang Allahumma Zakir Nahnu Hu Jahal
Oleh 27 ‫ج‬
Islam Kotob
‫تفسي حدائق‬
- ‫الروح والرحيان‬
Panjang Allahumma Tahir Nahnu Bil-Qur’ān Qulub
Oleh 12 ‫ج‬
Islam Kotob
‫تفسي حدائق‬
- ‫الروح والرحيان‬
Panjang Allahumma Qarri Nahnu Bil-Qur’ān Uyun
Oleh 27 ‫ج‬
Islam Kotob
‫تفسي حدائق‬
- ‫الروح والرحيان‬
Panjang Wasyafi Nahnu Bil-Qur’ān Marod
Oleh 27 ‫ج‬
Islam Kotob
‫تفسي حدائق‬
- ‫الروح والرحيان‬
Panjang Waqdi Nahnu Bil-Qur’ān Duyun
Oleh 27 ‫ج‬
Islam Kotob
Panjang Allahumma Bayid Nahnu Bil-Qur’ān Wujuh ‫األحاديث‬
‫‪70‬‬

‫واالاثر الواردة‬
‫ِف فضائل سور‬
‫القرآن الكري ‪:‬‬
‫دراسة ونقد ‪.‬‬
‫ابراهيم على‬
‫السيد على‬
‫عيسى‬
‫األحاديث‬
‫واالاثر الواردة‬
‫ِف فضائل سور‬
‫القرآن الكري ‪:‬‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Tajawaz‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪Bil-Qur’ān Sayat‬‬
‫دراسة ونقد ‪.‬‬
‫ابراهيم على‬
‫السيد على‬
‫عيسى‬
‫األحاديث‬
‫واالاثر الواردة‬
‫ِف فضائل سور‬
‫القرآن الكري ‪:‬‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Wamhu‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪Bil-Qur’ān Dzunub‬‬
‫دراسة ونقد ‪.‬‬
‫ابراهيم على‬
‫السيد على‬
‫عيسى‬
‫اْلامع الصغي‬
‫ِف أحاديث‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Allahumma‬‬ ‫‪Aslih‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪Bil-Qur’ān Dina‬‬
‫البشي النذير‬
‫‪ Oleh‬جَل‬
‫‪71‬‬

‫الدين عبد الرَحن‬


‫بن أِب‬
‫بكر‪/‬السيوطي‬
‫اْلامع الصغي‬
‫ِف أحاديث‬
‫البشي النذير‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Ratib‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪Zikir‬‬ ‫‪Lisan‬‬ ‫‪ Oleh‬جَل‬
‫الدين عبد الرَحن‬
‫بن أِب‬
‫بكر‪/‬السيوطي‬
‫اْلامع الصغي‬
‫ِف أحاديث‬
‫البشي النذير‬
‫‪Syumul‬‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Syatit‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪Bil-Qur’ān‬‬ ‫‪ Oleh‬جَل‬
‫‪adad‬‬
‫الدين عبد الرَحن‬
‫بن أِب‬
‫بكر‪/‬السيوطي‬
‫اْلامع الصغي‬
‫ِف أحاديث‬
‫البشي النذير‬
‫‪Dinul‬‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Allahumma‬‬ ‫‪Tsabit‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪Bil-Qur’ān‬‬ ‫‪ Oleh‬جَل‬
‫‪islam‬‬
‫الدين عبد الرَحن‬
‫بن أِب‬
‫بكر‪/‬السيوطي‬
‫‪Kamus‬‬
‫‪Panjang‬‬ ‫‪Allahumma‬‬ ‫‪Zukna‬‬ ‫‪Nahnu‬‬ ‫‪Qolbun‬‬ ‫‪Ada'an‬‬
‫‪Do’a‬‬
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

khataman adalah sebagai bentuk mengharap sebuah syafaat dan


barakah dari adanya khataman al-Qur’ān. Khataman juga sebagai
bentuk agar tali silaturrahmi sesama menjadi semakin erat dengan
adanya pertemuan dalam khataman berjamaah tersebut.

kajian ini adalah lampiran Mushaf al-Qur’ān Standar Indonesia, mulai


dari tahun 1997-2000, dan lampiran Mushaf al-Qur’ān standar
Indonesia tahun 2000-2005.

72
DAFTAR PUSTAKA

Buku, Artikel, dan Jurnal


Abdurrahman, Maman. Teori Hadis Sebuah Pergeseran Pemikiran, cet. 1,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015.
Abdurrahman, Metode Kritik Hadis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2011.
Abū ‘Abdullāh ‘Abd al-Salīm bin Muhammad bin ‘Umar Isma’īl. Ṣaḥīḥ
al-Bukharī, jilid 4.
Abu Daud Sulaiman bin Al-asy’ats, Sunan Abi Daud, pentahqiq:
Muhammad Muhyi ad-Din Abdul Hamid. Bairut: Maktabah al-
Ashriyah.
_______. Sunan Abi Dāwud, Birut: Dar Kitab al-Arobi.
Adim, Abd. “Pemikiran Akhlak Menurut Syaikh Umar bin Aḥmad
Bārajā”, Studia Insania, , vol. 4, no. 2, Oktober 2016.
Al-Albani Muhammad Nashiruddin. Silsilah al-Hadits adh-Dho’ifah wal
Maudhu’ah. jilid 11, Riyadh: Maktabah al-Ma’arif, 1422 H.
Arikunto, Suharmi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. Rineka cipta, 2002.
Al-Asqalānī, Abū al Faḍl Aḥmad bin ‘Alī bin Muḥammad bin Aḥmad bin
Ḥajar. Tahdzīb al Tahdzīb, Jil : 1, T.tp : T.pn, 1326 H.
Badri Kaeruman, Otentitas Hadis: Studi Kritis atas Kajian Hadis
Kontemporer, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.
Baradja, Al-Ustadz Umar. Bimbingan Akhlak Bagi Putra-Putri Anda
(terjemah Kitab Akhlāq li al-Banāt), jilid 1, Jakarta: Pustaka Amani,
1992.
Bārajā’, Umar bin Ahmad. Al-Akhlāq Li Al-Banāt. Jilid 1. Surabaya:
Ahmad Nabhan Waauladihi, 195.
Basyuni Zaghul, Abu Hajar Muhammad bin. jil 5, Mausū’ah Aṭrāf al-
Ḥadīṡ al-Nabāwī al-Syarīf. Beirut: Dar al-Fikr.
Bruinessen, Martin Van. Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat: Tradisi-
tradisi Islam di Indonesia. Bandung: Mizan, 1999
Al-Bukhāri, Ṣaḥīḥ al-Bukhāri, Pentahqiq: Muhammad Zuhair bin Nasir al-
Nasir. Birut: Dar tūq al-Najah, 1422 H.

73
74

_______. Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, Muhammad Fuad abdul baaqi, bairut: Dar al-
ihya.
Al-Idlibī, Salāḥuddīn ibn Aḥmad. Manḥaj Naqd Matn ʻinda ‘Ulamā al-
Ḥadīṡ al-Nabawī, cet. 1. Beurit: Dār al-Afaq, 1983.
Idris. Studi Hadis. Jakarta: Kencana. 2010.
Isma’il, Syuhudi. Kaidah Kesahihan Sanad Hadis. Jakarta: PT. Bulan
Bintang, 2014.
_______. Hadis Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya.
Jakarta: Gema Insani, 1995.
_______. Metodologi Penelitian Hadis Nabi, Jakarta: bulan bintang: 1992
Al-Jāwi, Muhammad Nawāwi ‘Umar. Nasāih Al-‘Ibād. Semarang: Toha
Putra
Khaeruman, Badri. Otensititas Hadis. Bandung: PT. Remaja Rodakarya,
2004.
Al-Manar, Abdul. Studi Ilmu Hadis. Jakarta: Gaun Persada Press, 2011
Al-Mizī, Jamāl al-Dīn Abī al-Hajjāj Yūsuf. Tahdzīb al-Kamāl fī Asmā’ al-
Rijāl. Beirut: Muassasah al-Risalah, 1983.
Muhammad bin ‘Isa bin Sauroh bin Musa bin Ḍaḥḥāk al-Turmużī, Al-
Jamiul Kabir, pentahqiq: Basyar ‘Iwad Ma’ruf,. birut: Dar al-Gorb
al-Islami, 1998.
Al-Naisābūrī, Muslim ibn al-Ḥajjaj. Ṣahīh Muslim, Pentahqiq: Muhammad
Fuad abdul baaqi, bairut: Dar al-ihya.
Al-Nasā’ī, Sunan Al-Ṣogro Linnasa’i, Pentahqiq: Abdul Fatah Abu
Godah.
Al-Qazwī, Al-Ḥafīdz Abī ‘Abdilllāh ibn Muḥammad ibn Yazīd. Sunan Ibn
Mājaḥ, jilid. 2.
Rahman, Alvianoor. “Pendidikan Akhlak Menurut Az-Zarnuji dalam
Kitab Ta’lim Muta’allim” ejournal.unida.gontor.ac.id, vol.11,
No,1. 2016.
Salam, Isa dan Bustamin, Metodologi Kritik Hadis. Jakarta: Rajawali Pers,
2004.
Sulaiman, Abu Daud. Sunan Abū Dāwud, pentahqiq: Muhammad
Muhyiddin abdul hamid. Bairut: Maktabah al-Ashriyah.
75

Syams al-Dīn Abū ‘Abdillāh Muḥammad bin Aḥmad bin ‘Uṡmān bin
Qaymāz al-Żahabī, Syiar A’lām an-Nubalā’i. Muassasah al-Risalah,
1985.
Syuhbah, Abū. Fī Rihab al Sunnah al Kutub al Sittah. Kairo: Majma’ al
Buhuts al Islāmiyyah 1969.
Ṭaḥḥān, Maḥmūd. Intisari Ilmu Hadis. Malang: UIN-Malang Press, 2007.
_______. Metodologi Takhrij dan Penelitian Sanad Hadis, (terj.). Ridwan
Nasir. Surabaya: Bina Ilmu, 1995.
Tim Rasionalika, Pedoman Sekolah Takhrij Hadis
Al-Turmużī, Jamiul Kabir Sunan al-Turmużī, Pentahqiq: Basyar Iwad
Ma’ruf. Bairut: Darul Gorb al-Islami, 1998.
Ummul Khoir, Ulin Nadlifah. Konsep Kepribadian Anak yang Shalihah
dalam Kitab Akhlāq li al-Banāt. Mudarrisa.iainsalatiga.ac.id, vol. 6,
No, 2 (Desember, 2014)
Wensinck, A.J. dan J.P. Mensing. Mu’jam al-Mufahras li Alfāz al-Hadīṡ
al-Nabāwī. Leiden: E.J. Briil. 1967.
Yaqub, Ali Mustafa. Kritik Hadis. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2004.
Zaghul, Abu Hajar Muhammad al-Sa’id bin Basyuni. Mausū’ah Aṭrāf al-
Ḥadīṡ al-Nabāwī al-Syarīf. Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1994.
Zamakhsyari, Dofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup
Kiyai. Jakarta: LP3M, 1987
Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Ghoni, Abdul. “Akhlak dalam QS. Al-Hujurat ayat 1,3,10,12 dan 13.”
Skripsi S1., Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2011.
Hikmatiar, Gina “Nilai-nilai Karakter dalam Kitab Akhlāq li al-Banāt dan
Implementasinya Pada Santri di Pondok Pesantren Babussalam
Malang.” Skripsi S1., Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang, 2017.
Maulana, Lutfi Kamil “Nilai-nilai Pendidikan Akhlak yang Terkandung
dalam Kitab al-Barzanzi karya Syekh Ja’far al-Barzanzi.”, Skripsi
S1., Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2013.
76

Muhlasin, Ahmad. “Pendidikan Akhlak Terhadap Anak Telaah Kitab Al-


Akhlāq Li Al-Banīn Karya Syeikh Umar Bārajā” Skripsi S1., IAIN
Salatiga: 2017.
Nuha, Azka “Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab Akhlāk li al-
Banīn Jilid 1 Karya Umar bin Aḥmad Bārajā.” Skripsi S1., Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Walisongo Semarang,
2016.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Do’a versi sedang
Do’a versi panjang

Anda mungkin juga menyukai