5
TARGET NILAI ANGKA KREDIT PERAWAT TERAMPIL DALAM 1 TAHUN
TARGET NILAI DALAM 1 BULAN 0.42
AN PERAWAT TERAMPIL
DEFINISI OPERASIONAL
kegiatan komunikasi dengan klien dan keluarga yang memberikan efek terapi dan
bertujuan memenuhi kebutuhan klien mulai fase pra interaksi, fase orientasi, fase kerja
dan fase terminasi
melakukan edukasi berupa pemberian informasi, konsultasi dan motivasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam
pemberian asuhan keperawatan pasien
memfasilitasi pasien/klien dengan menyediakan alat pengaman (Alat Pelindung Diri,
penghalang tempat tidur, gorden/ screen, dan lain-lain) sesuai dengan kebutuhan pasien
untuk mencegah cedera pada pasien/klien serta mencegah penularan/infeksi silang di
fasilitas pelayanan kesehatan
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan oksigen
seperti pemberian oksigen menggunakan nasal canule/simple mask.
melakukan tindakan keperawatan/pertolongan secara tepat, cepat, dan akurat pada
pasien/klien kasus kegawatdaruratan dasar seperti melakukan bantuan hidup dasar,
triage yang tepat bagi pasien kritis, dapat mengidentifikasi jalur SPGDT, dan evakuasi
dalam penanganan bencana
menyediakan lingkungan yang kondusif, bersih, tenang, sirkulasi udara lancar, peralatan
yang digunakan bersih/steril, aman dan berfungsi baik serta bebas risiko penularan
infeksi
melakukan tindakan keperawatan spesifik yang sederhana (area medikal bedah), antara
lain; memenuhi kebutuhan dasar klien dengan kasus medikal bedah, menghitung
keseimbangan intake dan output cairan, perawatan pada alat kesehatan yang terpasang
(infus, kateter, NGT, Slang WSD), monitoring tanda vital, mengenal tanda kegawatan
melalui Early Warning System (EWS), serta menghindari terjadinya risiko cedera pada
pasien.
melakukan tindakan keperawatan spesifik yang sederhana (area anak), antara lain;
melakukan tatalaksana pemenuhan kebutuhan dasar anak pada kasus anak sederhana;
menyiapkan tindakan imunisasi sesuai program, skrining perkembangan menggunakan
KPSP dan stimulasi perkembangan anak, memonitor tanda-tanda vital pernafasan, nadi,
tekanan darah, saturasi oksigen serta mengukur intake dan output cairan/mengenal
tanda kegawatan Early Warning System (EWS)
melakukan tindakan keperawatan spesifik yang sederhana pada orang dewasa (area jiwa),
antara lain mengobservasi perubahan perilaku pasien, mampu melatih pasien mengenal
masalah sosialisasi pada pasien isolasi sosial, mampu mengenal aspek positif pada pasien
harga diri rendah, mampu melakukan perawatan pada pasien defisit perawatan diri,
mampu mengenal tanda gejala halusinasi, mampu melatih pasien mengenal penyebab
dan tanda gejala pasien risiko perilaku kekerasan
melakukan tindakan terapi yang dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan dasar klien
dengan pendekatan secara konvensional/tradisional dalam lingkup kewenangan perawat
dan sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya contoh touching therapy, massage, dan
lain-lain.
12.5
TARGET NILAI ANGKA KREDIT PERAWAT MAHIR DALAM 1 TAHUN
TARGET NILAI DALAM 1 BULAN 1.05
BUTIR KEGIATAN PERAWAT MAHIR
DEFINISI OPERASIONAL
kegiatan komunikasi dengan klien dan keluarga yang memberikan efek terapi dan
bertujuan memenuhi kebutuhan klien mulai fase pra interaksi, fase orientasi, fase kerja
dan fase terminasi.
kegiatan melakukan imunisasi dasar dan lanjutan sesuai kebutuhan sebagai bentuk
implementasi dari program yang ditetapkan pemerintah sesuai kewenangannya yang
diatur dalam peraturan perundangan
mengajarkan, memotivasi dan mengawasi penggunaan alat pelindung diri dan pengaman
pada pasien. Mensosialisasikan dan membudayakan penggunaan masker, helm, sabuk
pengaman, tongkat/kruk, dan lain lain).
memberikan pertolongan secara tepat, cepat dan akurat pada pasien/klien kasus
kegawatdaruratan dasar seperti pemberian cairan fisiologis, penatalaksanaan pada
gangguan jalan nafas, menghentikan perdarahan pada pasien kritis, dapat melakukan
triage dan transportasi yang tepat pada kondisi bencana
melakukan tindakan keperawatan spesifik yang sederhana pada orang dewasa (area
jiwa), seperti mengobservasi perubahan perilaku pasien, mampu melatih pasien
mengenal masalah sosialisasi pada pasien isolasi sosial, mampu mengenal aspek
positifpada pasien harga diri rendah, mampu merawat diri pada pasien defisit perawatan
diri, mampu mengenal halusinasi pada pasien halusinasi, mampu melatih pasien
mengenal penyebab dan tanda gejala pasien risiko perilaku kekerasan.
melakukan tindakan terapi yang dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan dasar klien
dengan pendekatan secara konvensional/tradisional dalam lingkup kewenangan perawat
dan sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya contoh aromaterapi, imagery dan
meditasi
melakukan perawatan kulit pada daerah tertekan dengan melakukan pemijitan untuk
mempertahankan integritas kulit agar tidak terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut.
DEFINISI OPERASIONAL
kegiatan komunikasi dengan klien dan keluarga yang memberikan efek terapi
dan bertujuan memenuhi kebutuhan klien mulai fase pra interaksi, fase
orientasi, fase kerja dan fase terminasi.
memberikan bantuan hidup dasar pada kondisi gawat darurat dalam mencegah
terjadinya perburukan seperti syok, menghindari terjadinya infeksi,
penatalaksanaan strain/sprain dan berperan aktif dalam tanggap darurat
bencana.
melakukan tindakan keperawatan yang lebih khusus dan sederhana pada orang
dewasa (area medikal bedah), seperti memberikan transfusi darah, perawatan
luka water sealed drainase (WSD), pemberian obat suntikan intra vena,
menyiapkan alat ICU, ICCU, perekaman EKG
melakukan tindakan keperawatan yang lebih khusus dan sederhana pada pasien
anak, seperti pemasangan terapi infus parenteral pada anak
melakukan tindakan keperawatan yang spesifik dan sederhana pada area jiwa
(Terapi Aktifitas Kelompok)
12.5
TARGET NILAI ANGKA KREDIT PERAWAT AHLI PERTAMA DALAM 1 TAHUN
TARGET NILAI DALAM 1 BULAN 1.05
EGIATAN PERAWAT AHLI PERTAMA
DEFINISI OPERASIONAL
kegiatan melakukan pengkajian keperawatan lanjutan yang berfokus pada
masalah kesehatan spesifik secara berkelanjutan, lengkap,akurat, nyata, dan
relevan yang dilakukan oleh perawat pada individu yang menjadi kelolaan
atau tanggung jawabnya.
kegiatan melakukan pengkajian keperawatan lanjutan yang berfokus pada
masalah kesehatan spesifik secara berkelanjutan, lengkap, akurat, nyata dan
relevan, dilakukan oleh perawat dalam keluarga yang menjadi kelolaan atau
tanggung jawabnya
kegiatan komunikasi dengan klien dan keluarga yang memberikan efek terapi
dan bertujuan memenuhi kebutuhan klien mulai fase pra interaksi, fase
orientasi, fase kerja dan fase terminasi.
kegiatan komunikasi dengan klien dan keluarga yang memberikan efek terapi
dan bertujuan memenuhi kebutuhan klien mulai fase pra interaksi, fase
orientasi, fase kerja dan fase terminasi.
melakukan tindakan keperawatan yang lebih khusus dan kompleks pada area
anak, seperti resusitasi bayi baru lahir, perawatan bayi baru lahir, bayi
dengan komplikasi, melakukan pemeriksaan pertumbuhan dengan
perkembangan dengan Denver 2, melakukan stimulasi tumbuh kembang,
melakukan asuhan perkembangan pada neonatus, menyiapkan tindakan
hemodialisa pada anak, menyiapkan pemberian kemoterapi, menyiapkan
tindakan lumbal fungsi, melaksanakan terapi bermain,dan lain lain
melakukan tindakan keperawatan yang lebih spesifik dan kompleks pada area
komunitas seperti pemberdayaan masyarakat, advokasi tingkat warga
melakukan tindakan keperawatan yang lebih spesifik dan kompleks pada area
jiwa seperti, terapi aktifitas kelompok, asuhan keperawatan pada korban
kekerasan, tindakan keparawatan pada waham, risiko bunuh diri, dan lain
lain
pengkajian luka dan tindakan keperawatan untuk meningkatkan
penyembuhan luka dan/atau mencegah terjadinya komplikasi pada luka
laerasi, luka full thickness, luka kanker dengan risiko perdarahan, luka
dehisen dengan infeksi lokal, luka kaki diabetes grade 1, 2 dan 3 dengan
infeksi lokal, cedera tekan grade 3 dengan infeksi lokal, venous ulcer, dan
arterial ulcer dengan infeksi
DEFINISI OPERASIONAL
melakukan skrining/penjaringan terhadap kasus risiko tinggi
atau wabah dan KLB suatu penyakit yang terjadi di masyarakat
untuk menentukan intervensi kesehatan yang sesuai dengan
masalah tersebut
kegiatan komunikasi dengan klien dan keluarga yang
memberikan efek terapi dan bertujuan memenuhi kebutuhan
klien mulai fase pra interaksi, fase orientasi, fase kerja dan fase
terminasi.
DEFINISI OPERASIONAL