Anda di halaman 1dari 3

KONTEKSTUAL LITERASI DIGITAL POLITIK ERA POST

TRUTH BAGI GENERASI MILENIAL – GENERASI Z 4.0

a. Latar Belakang
Dewasa ini disadari atau tidak, kita sedang menghadapi revolusi
industri yang ke - 4. Revolusi industri yang pertama menemukan ketel uap
(boiler) atau mekanisasi produksi, ditemukan sekitar abad ke – 18. Revolusi
industri yang kedua menemukan jalur perakitan dan penemuan listrik.
Kemudian, revolusi industri ketiga ditandai dengan robotika yang
mempermudah pekerjaan manusia, sebuah penemuan otomasi parsial
kontrol dan komputer yang ditemukan sekitar tahun 70-an. Saat ini kita
memasuki revolusi industri keempat, dimana ditandai dengan penerapan
teknologi, informasi dan komunikasi pada komputer yang dihubungkan
dengan sistem digital.
Kemajuan teknologi memasuki puncaknya, dimana semua hal
berbasis IoT (Internet of Things). Revolusi industri ini menarik manusia
menjadikan lebih cerdas dengan kinerja yang lebih efisien serta menjadikan
manusia makhluk yang individualis dan menerima informasi tanpa kajian
kritis.
Lalu bagaimana dengan post truth itu sendiri? Fakta menjadi tidak
penting, diamplifikasi media sosial dikonsumsi banyak orang. Truthiness
atau post truth adalah bukan sebuah fakta, melainkan opini yang dibenarkan
dan dianggap fakta, atau sebuah opini yang dianggap benar keabsahannya.
Di era kemajuan menjamurnya dunia digital basis internet
melahirkan benih post truth di tengah keapatisan generasi muda terhadap
politik. Menjamurnya lumpur dari politik yang diakibatkan post truth dan
kemudahan akses internet untuk tunas muda menjadikan panggung politik
hilang taringnya. Hingga yang duduk menanggani politik hari ini para tetua
dengan lemahnya pola pikir sehingga tidak balance dengan kemajuan
teknologi yang di jangkau oleh kaum muda. Hasil akhir yang terjadi
pembangunan infrastruktur menjadi lamban. Karena kinerjanya masih
memakai cara lama.
Untuk itu beberapa dari anak muda yang anti apatisme terhadap
politik, menolak politik adalah barang kotor yang harus dijauhi mempunyai
motivasi untuk memberi wawasan (openmind) lewat seminar kebangsaan
ini agar kaum muda melek akan politik dan tak salah kaprah dengan
fenomena post truth yang mewabah bagai virus dengan di dukung perangkat
– perangkat politik yang berperan aktif untuk kemajuan bangsa. Materi yang
diharapkan linear dengan akar permasalahan yang terjadi dengan
menargetkan 100 orang audiens.

b. Visi dan Misi


• Visi
Kesadaran generasi muda akan pentingnya politik dan bagaimana
menanggani era post truth dengan bijak. Serta memaksimalkan diri
akan penggunaan produk digital dan mempersiapkan diri untuk
terjun ke dunia politik.
• Misi
1. Memberi penyuluhan atau wawasan kebangsaan/seminar
nasional untuk mendorong generasi muda berkeinginan
untuk terjun ke politik.
2. Memberi pemahaman bahwa politik bukanlah barang kotor,
karena semua tergantung niat dan memisahkan agama
dengan politik adalah tindakan sekuler.

c. Metode yang digunakan


1. Melakukan seminar kebangsaan secara online dengan memperhatikan
protokol kesehatan.
2. Melakukan seminar kebangsaan secara offline.
3. Waktu yang diperlukan kurang lebih 2 jam.
4. Serangkaian ceremonial dan kemudian dilanjutkan pemaparan materi
oleh pemateri.
5. Penutupan dan pembagian sertifikat kepada peserta.

d. Tentang Kegiatan
• Jadwal Kegiatan
• Lokasi Kegiatan
• Anggaran Kegiatan
• Sasaran Kegiatan
• Susunan Acara

Anda mungkin juga menyukai