PERNIKAHAN MUALLAF
(Studi Pada KUA Kecamatan Pringsewu)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)
Oleh
Muhammad Nashirun
NPM : 1321010056
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1439 H / 2017 M
PELAKSANAAN KURSUS CALON PENGANTIN BAGI
PERNIKAHAN MUALLAF
(Studi Pada KUA Kecamatan Pringsewu)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)
Oleh
Muhammad Nashirun
NPM : 132
1010056
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1439 H / 2017 M
ABSTRAK
Oleh :
Muhammad Nashirun
1
. Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an,2012,Al-qur‟an dan Terjemah Al
Hikmah,Cv Penerbit Diponorogo,cet ke10, Bandung.hal.
PERSEMBAHAN
yang sederhananamunbutuhkerjakerasdanpengorbananinikupersembahkankepada
kucintaidantentusajasangatberjasadanberhargadalamkehidupanku:
sangatsayasayangidankucintai.AyahandatercintaTuriman,
sertatelahmenghantarkankumenujugerbangkeberhasilanmenyelesaikan Studi di
Semogainidapatmenjadipersembahandankadoterindahbagi orang
tuakudankeduasaudaraku.
Lampung.
RIWAYAT HIDUP
Muhammad Nashirundilahirkan di
putrakeduadaritigabersaudara.PasangandariBapakTurimandanIbuSitiMarhamah,
S.pd.I.
Riwayatpendidikanpenulis:
2000.
luluspadatahun 2013.
Syakhsiyahpadatahun 2013.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim,
dapatdiselesaikkandenganbaik.
ShalawatsertasalamsenantiasakitasanjungagungkankepadaNabi Muhammad
harikiamatnanti.
Skripsiiniditulismerupakanbagiandaripersyaratanuntuk menyelesaikan
tersediataklupadihanturkanterimakasihsedalam-dalamnyakepada:
senantiasatanggapterhadapkesulitan-kesulitanMahasiswa.
selalumembantudanmembimbingkudalampenyusunanskripsiini.
yang telahmemberikan
Ilmudanpengetahuansertasumbanganpemikiranselamapenulismendudukibangkuk
uliahhinggaselesai.
penelitianini.
SyakhsiyahAngkatan 2013.
Untukitukepadapembacakiranyadapatmemberikanmasukandan saran-saran,
gunamelengkapitulisanini.
Akhirnyadiharapkanbetapapunkecilnyakaryatulis (hasilpenelitian)
khususnyailmu-ilmuke-Islaman.
Penulis
Muhammad Nashirun
NPM. 1321010056
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..........................................................................................................
PERSETUJUAN .................................................................................................
PENGESAHAN ..................................................................................................
MOTTO ...............................................................................................................
PERSEMBAHAN ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………..79
B. Saran……………………………………………………………….80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Sebagai kerangka awal dapat diketahui bahwa Judul skripsi ini adalah
memasuki pokok bahasan dalam skripsi ini, terlebih dahulu penulis menganggap
perlu diberikan pengertian yang terdapat dalam kalimat judul yang terdapat dalam
didalam judul skripsi ini. Adapun istilah-istilah yang perlu diberi batasan dan
penegasan dimaksud:
2. Suscatin adalah kepanjangan dari kursus calon pengantin yang dilakukan oleh
pihak KUA melalui BP4 terhadap calon pengantin dilaksanakan sepuluh hari
warahmah.
2
. Departemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(jakarta: cet 3, Balai Pustaka, 1990), hal. 659
3. Pernikahan adalah suatu akad antara seorang calon mempelai pria dan calon
mempelai wanita atas dasar kerelaan dan kesukaan kedua belah pihak, yang
dilakukan oleh pihak lain (wali) menurut sifat dan syarat yang telah
kaum muslim.4
Dari uraian diatas maka maksud dari judul diatas adalah penelitian ini
akad nikah.
Adapun yang menjadi alasan penulis memilih judul di atas adalah sebagai
berikut:
yang memang sudah beragama Islam maupun pasangan yang salah satunya
muallaf.
3
. Beni Ahmad Saebani 2001, fiqih munakahat 1 (cv Pustaka Setia: Bandung, 2001),
hal.14
4
. Ahsin W. Alhafidz, Kamus Fiqh(jakarta: Amzah, 2013), hal. 154
tingkat perceraian, maka dari itu menarik untuk dijadikan sebuah penelitian,
prosedur.
untuk mengetahui apakah latar belakang dari kursus calon pengantin terhadap
4. Kajian skripsi ini sesuai dengan bidang keilmuan yang sedang penulis tekuni
tuhan, perkawinan merupakan cara yang dipilih Allah sebagai jalan bagi manusia
manusia, Seperti halnya diungkapkan dalam Al-Qur‟an Surat Az-Zariyat ayat 49:
Artinya:“Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu
mengingat akan kebesaran Allah SWT”.6
Hasrat yang dimiliki oleh setiap manusia inilah yang mendorong masing-
7
.Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an, Op.Cit., hal. 43
Sesuai dengan ayat diatas seseorang yang kafir atau non muslim jika ingin
menikah dengan seorang muslim maka di haruskan untuk masuk Islam terlebih
dahulu atau sering disebut dengan muallaf, maksud dari muallaf sendiri agar
Islam, Demi kelangsungan perkawinan tidak ada jalan perbedaan agama yang
keluarga yang bahagia, tentram, aman dan sejahtera antara kedua belah pihak baik
suami maupun sang istri. Tentunya sesuai dengan tujuan perkawinan dalam pasal
dan dipenuhi dengan perasaan kasih sayang antara dua belah pihak, saling
Islam.
rumah tangga terdapat konflik suami dengan istri baik yang datang dari dalam
maupun luar keluarga dan konflik-konflik dalam sebuah rumah tangga tak dapat
8
. Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia, Jakarta: Akademika Pressindo,
2010, hal. 67
diatasi oleh kedua belah pihak bahkan konflik yang berlarut-larut dapat
Begitu pula terhadap pasangan muallaf yang rentan terhadap konflik rumah
tangga karena mereka masih perlu bimbingan dalam menjalin sebuah keluarga
Melalui keputusan Menteri Agama No. 477 Tahun 2004 tentang pencatatan
calon pengantin.
Kebijakan kursus calon pengantin berdasarkan peraturan Dirjen Bimas
Indonesia. Dengan mengikuti kursus pra nikah atau suscatin pasangan calon
pengantin yang ingin melangkah ke jenjang pernikahan akan dibekali materi dasar
suscatin seperti silabus, modul dan sertifikat tanda lulus disediakan oleh
Departemen Agama dan Sertifikat tanda lulus merupakan suatu syarat pendaftaran
perkawinan.
9
. Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia (jakarta: sinar grafika, 2006), cet. Ke.1,
hal.73
d. Hak dan kewajiban suami istri (5 jam)
muallaf materi yang diberikan untuk pembekalan harus matang dengan materi
yang berbobot dan diberikan waktu yang lama agar dapat memahami cara
kurangnya pemahaman terhadap agama Islam baik dalam membina rumah tangga
terjadi dilapangan materi hanya diberikan kurang lebih 2-3 jam. Maka dari itu
masih banyak pasangan suami istri kesulitan dalam menangani masalah terhadap
perceraian, hal ini bisa terjadi dikarenakan kurang efektifnya pelaksanaan kursus
tentang suscatin baik secara materi yang diberikan oleh pasangan Islam maupun
pasangan muallaf ini belum dapat mencapai maksud dan tujuan yang
selama ini dan harus dibedakan atas pemberian materi dan waktu yang
selama ini bukan sekedar formalitas atau upaya menggugurkan kewajiban semata.
D. Rumusan Masalah
Kecamatan Pringsewu?
1. Tujuan Penelitian
pengantin.
Pengantin).
2. Kegunaan Penelitian
F. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
10
. Sapari Imam Asyari, Suatu Petunjuk Praktis Metodologi Penelitian Sosial (Surabaya:
Usaha Nasional, 1981), hal. 22
baik secara materi maupun waktu yang diberikan kepada calon pengantin
b. Sifat penelitian
antara suatu gejala lainnya dalam masyarakat.11 Dalam hal ini penulis
a. Populasi
dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan.12 Dalam penelitian
ini populasi yang akan di jadikan obyek adalah dari 3 Staf KUA atau
Perkawinan) dan Calon pengantin baik dari calon pengantin Islam maupun
calon pengantin muallaf yang baru menikah maupun yang sudah menikah.
b. Sampel
11
. Koenjaningrat,Metode-Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia, 1991). hal. 107
12
. Nurul Zuriah, Metodelogi Penelitian Sosial Dan Pendidikan Teori-Aplikasi (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2007).hal. 116
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan
yang erat dengan ciri-ciri atau dengan sifat-sifat yang sudah diketahui
sebelumnya.14
pengantin Islam, 3 dari Staf KUA atau pemateri BP4 (Badan Penasehatan,
ini.
3. Sumber Data
a. Data Primer
13
. Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: Rineka Cipta,
1996), hal.104.
14
. Winarno Surakhmad, Dasar dan Tahnik Research (Bandung: Tarsito, 1985), hal.83
b. Data Sekunder
penelitian dari sumber-sumber yang telah ada, data ini biasanya diperoleh
pengantin).
a. Observasi
15
. Nurul Zuriah, Op.Cit., hal. 173
b. Wawancara
c. Dokumentasi
Pringsewu.
sudah cukup lengkap, sudah benar dan sudah sesuai dengan masalah.
16
. Ibid, hal. 179.
17
. Lexy. J. Moeloeng, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Remaja Rosda Karya, Bandung,
1987, hal. 140
d. Sistematisasi data (sistematizing) yaitu menempatkan data menurut
kedalam suatu pola, kategori dan satuan dasar sehingga dapat ditemukan tema
menganalisis data yang dilakukan dengan cara analisis kualitatif berarti upaya
ditempat tertentu atau peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat
keingintahuan peneliti pada suatu gejala yuridis atau cara untuk menemukan
yaitu pendekatan berfikir yang berangkat dari fakta-fakta yang umum atau
18
. AbdulKadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, PT Citra Aditya Bakti, Bandung,
2004, hal. 90-91
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Pernikahan
sendiri sering dipergunakan untuk arti pesetubuhan (coitus) juga untuk arti kata
nikah.19
Sedangkan arti nikah menurut istilah adalah melakukan suatu akad atau
perjanjian untuk mengikat diri antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan
untuk menghalalkan suatu hubungan kelamin antara keduanya sebagai dasar suka
sama suka dan atas kerelaan dari keduanya yang diliputi rasa kasih sayang dan
ketentraman dengan cara yang diridhai Allah SWT. Sebagai cara untuk
19
. Abd.Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat (Jakarta: kencana, 2006), Cet. Ke- 2. hal. 7
pernikahan atau perkawinan ialah akad yang menghalalkan pergaulan dan
membatasi hak dan kewajiban antara seorang laki-laki seorang perempuan yang
bukan mahram.20 Allah SWT telah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 3:
Artinya:“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya) maka kawinilah wanita-wanita
(lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian, jika kamu takut tidak
akan berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu
miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.21
jika seorang laki-laki merasa takut tidak mampu berlaku adil dalam pernikahan
Dijelaskan juga jika ada perempuan lain yang jika dalam pandangan terlihat
baik satu, dua, tiga atau empat orang dengan konsekuensi dalam meperlakukan
istri itu lebih baik karena wanita mana yang mau dimadu oleh suaminya kecuali
ada masalah seperti tidak bisa mendapat keturunan atau catat secara fisik. Atas
20
. Beni Ahmad Saebani, Fiqh Munakahat, Bandung: Pustaka Setia, 2001, Cet Ke-1.
hal. 9
21
.Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an,2012,Al-qur‟an dan Terjemah Al
Hikmah,Cv Penerbit Diponorogo,cet ke10, Bandung.hal. 99
kerelaan dari sang istri dan mampu berbuat adil didalam menjalin dengan
ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal
perannya yang positif dalam mewujudkan tujuan dalam pernikahan. Allah tidak
bebas atau tidak ada aturan.Akan tetapi untuk menjaga kehormatan dan martabat
kita dalam pemisahan arti kata “nikah” dengan “kawin”. nikah dimaksudkan
kadang, kata nikah atau kawin sama-sama ditujukkan kepada orang, tetapi dengan
22
. Undang -undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (Surabaya:rona publishing) pasal
1. hal. 8
pengertian yang berbeda.Kawin diartikan sebagai melakukan hubungan seksual di
luar nikah, sedangkan nikah diartikan sebagai akad (upacara di hadapan petugas
Qur‟an pun kata nikah tidak dimaksudkan lain kecuali arti kata perkawinan.23
diperolehkannya persetubuhan.
Dari penjelasan keempat definisi tersebut bahwa yang menjadi inti pokok
pernikahan adalah Aqad atau sering disebut perjanjian yaitu serah terima antara
orang tua calon mempelai wanita dengan calon mempelai pria, penyerahan dan
penerimaan tanggung jawab yang terjadi pada saat Aqad dilakukan Pada saat itu
23
. Beni Ahmad Saebani,Op.Cit.,hal. 10
24
. M. Ali Hasan, Pedoman Hidup Berumah Tangga Dalam Islam, Jakarta: Siraja, 2003, Edisi
Pertama, Cet ke 2. hal. 11
25
. Ibid., hal. 12
kemuliaan manusia Allah mengadakan hukum sesuai dengan martabatnya,
sehingga hubungan antara laki-laki dan perempuan diatur secara terhormat atas
dasar ridho dari keduanya. Dan dengan dihadiri para saksi yang menyaksikan
Sebelum berbicara tentang rukun dan syarat sah perkawinan, maka akan
dijelaskan terlebih dahulu tentang pengertian rukun dan syarat. “Rukun yaitu
sesuatu yang mesti ada yang menentukan sah dan tidaknya suatu pekerjaan
(ibadah), dan sesuatu itu termasuk dalam rangkaian pekerjaan itu, seperti
membasuh muka untuk wudhu dan takbiratul ihram untuk shalat”.Atau adanya
yang mesti ada yang menentukan sah dan tidaknya suatu pekerjaan (ibadah),
tetapi sesuatu itu tidak termasuk dalam rangkaian pekerjaan itu, seperti menutup
dan syarat.26
Perkawinan dianggap sah bila terpenuhi syarat dan rukunnya, rukun nikah
merupakan bagian dari segala hal yang terdapat dalam perkawinan yang wajib
dianggap batal. Akad nikah akan dianggap sah apabila ada seoarang wali atau
wakilnya yang akan menikahkannya, Allah berfirman dalam Surat An-Nisa ayat
19:
26
. Abd.Rahman Ghazaly, Op.Cit.,hal. 46
Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai
wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena
hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan
kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. dan
bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyukai
mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,
Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”.27
Imam Malik mengatakan bahwa rukun nikah itu ada lima macam yaitu: 28
b. Mahar (maskawin)
Iman Syafi‟i berkata bahwa dalam rukun nikah itu ada lima macam, yaitu:
c. Wali
27
. Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an, Op.Cit., hal. 101
28
. Ibid.,hal. 47
29
. Ibid., hal. 48
Menurut ulama Hanafiyah, rukun nikah itu hanya ijab dan qabul saja (yaitu
akad yang dilakukan oleh pihak wali perempuan dan calon pengantin laki-laki).
Sedangkan menurut Segolongan yang lain rukun nikah itu ada empat. Yaitu:
Dalam Bab IV diatur tentang rukun dan syarat perkawinan sekalipun tidak
tegas pembedaannya satu dengan yang lain. Pasal 14 menyebutkan apa yang biasa
dalam kitab fiqh disebut dengan rukun nikah. Dikatakan bahwa untuk
a. Calon suami
b. Calon istri
c. Wali Nikah
Mahar merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pihak mempelai pria
yang menjadi hak pribadi calon mempelai wanita, dan wajib diberikan kepada
rukun nikah harus ada wali, orang yang menjadi wali harus memenuhi syarat-
30
. Ibid., hal 48
31
. Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia (Jakarta: Akademika Presindo, 2010),
hal. 69
syarat yang telah ditentukan oleh Al-Qur‟an, Al-Hadis.yang dianggap sah untuk
1. Bapaknya
9. Hakim.
Syari‟at Islam menentukan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon
4. Calon mempelai laki-laki itu jelas halal kawin dengan calon istri.
5. Calon mempelai laki-laki tahu/kenal pada calon istri serta tahu betul calon
32
. Beni Ahmad Saebani, Op.Cit.,hal.109
8. Tidak mempunyai istri yang haram dimadu.
5. Wanita itu tidak dalam ikatan perkawinan dan tidak masih dalam „iddah.
6. Tidak dipaksa/ikhtiyar.
3. Tujuan Pernikahan
keperluan hidup lahir dan batinnya, sehingga timbullah kebahagiaan, yakni kasih
33
. Abd.Rahman Ghazaly, Op.Cit., hal. 50
34
. Ibid.,hal. 54
35
. Ibid., hal. 22
Menurut Khoirul Abror.36dalam bukunya Hukum Perkawinan dan
yaitu:
Rum (30): 21
Artinya:“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda bagi kaum yang berfikir.”37
Artinya:”Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padannya Allah menciptakan
isterinya; dan dari keduannya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
36
. Khoirul Abror, Hukum Perkawinan dan Perceraian (IAIN Raden Intan Lampung: Pusat
Penelitian dan Penerbitan LP2M, 2015), hal. 35-38
37
. Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an, Op.Cit., hal. 572
38
. Khoirul Abror, Op.Cit., hal. 60
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
dan mengawasi kamu”.39
Artinya:“dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur
dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun
adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasannya kamu tidak
dapat menahan nafsu, karena itu Allah mengampuni dan member maaf
kepadamu.maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah
ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benag
putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu
sampai (dating) malam, tetapi janganlah kamu campuri mereka itu, sedang
kamu beri‟tikaf dalam masjid.Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu
mendekatinya.Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat –Nya kepada
manusia, supaya mereka bertakwa “.41
G. Bertujuan untuk menjaga kehormatan42, ada dalam Q.S. an-Nur (24): 33.
39
. Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an, Op.Cit., hal. 99
40
. Khoirul Abror, Op.Cit., hal.60
41
. Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an, Op.Cit., hal. 36
42
. Khoirul Abror, Op.Cit., hal. 61
Artinya:“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga
kesucian (diri)Nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan Karunia-
Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian,
hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada
kebaikan pada mereka, dan berikanlah sebagian pada mereka dari harta
Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu.Dan janganlah kamu paksa budak-
budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri
mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi.Dan
barang siapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa
itu “.43
H. Bertujuan ibadah .44 hal ini dapat dipahami dalam Q.S. al-Mu‟minun (23):
Artinya:“Dan aku tidak menciptakan jin dan mausia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku “.45
43
. Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an, Op.Cit., hal.495
44
. Khoirul Abror, Op.Cit., hal. 61
45
. Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an, Op.Cit., hal.756
Artinya:“Maka Apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya Kami
menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan
dikembalikan kepada kami?”46
I. Mengenai naluri manusia seperti tersebut pada ayat 14 surat Ali Imran: 47
yaitu:
kasih sayangnya.
halal.
46
. Ibid. hal. 486
47
. Abd.Rahman Ghazaly, Op.Cit., hal. 23
48
. Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an, Op.Cit., hal. 64
5. Membangun rumah tangga untuk membentuk masyarakat yang tentram atas
administrasi. Yang menjadi narasumber materi ini adalah dari Kantor Urusan
Untuk pasangan yang sudah pernah menikah diambah dengan Akta Cerai
ditinggal mati harus dilengkapi dengan surat Keterangan Kematian (Model N6)
dari Desa/Kelurahan dan harus sudah lepas dari masa idah.Bagi TNI/Polri, selain
memenuhi syarat diatas juga harus dilengkapi dengan Surt Izin Kawin (SIK) dari
kesatuannya. Bagi seorang laki-laki yang telah beristri boleh berpoligami setelah
49
. Abd.Rahman Ghazaly, Op.Cit.,hal 24
mendapatkan ijin poligami dari Pengadilan Agama (UU No. 1 Tahun 1974 pasal
4 ayat: 1).50
Persyaratan tersebut harus diserahkan minimal 10 hari kerja sebelum akad nikah
akan dilaksanakan untuk diteliti oleh penghulu. Calon pengantin dan wali nikah
akan diperiksa dan menandatangani Persetujuan Nikah (Model N3) serta Daftar
Pemeriksaan Nikah (Model NB). Setelah batas waktu minimal 10 hari, akad nikah
boleh tetap dilaksanakan apabila telah mendapatkan Surat Dispensasi dari Camat
(Kecamatan sesuai dengan domisili pengganti wanita atau diwilayah dimana akad
Kata hukum memiliki dua makna, yang dimaksud disini adalah yang
pertama, sifat syara‟ pada sesuatu seperti wajib, haram, makruh, sunnah, dan
mubah. Kedua, buah dan pengaruh yang ditimbulkan sesuatu menurut syara‟
seperti jual beli adalah memindahkan pemilikan barang terjual kepada pembeli
dan hukum sewa menyewa (ijarah) adalah pemilikan penyewa pada manfaat
50
senang kepada yang lain, kewajiban suami terhadap mahar dan nafkah terhadap
istri, kewajiban istri untuk taat terhadap suami dan pergaulan yang baik. 51
Artinya:“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah diamenciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang,
sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir”.52
mukallaf, baik dari segi karakter kemanusiannya maupun dari segi kemampuan
hartanya, hukum nikah tidak hanya satu yang berlaku bagi seluruh
sesuai dengan kondisinya yang spesifik pula, baik persyaratan harta, fisik atau
akhlak.53
51
. Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab sayyed hawwas, Fiqh
Munakahat(Amzah: Jakarta, 2014), Cet.3.,hal. 43
52
. Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an, Op.Cit., hal. 572
53
. Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab sayyed hawwas , Op.Cit., hal.44
a. Nikah wajib. Nikah diwajibkan bagi orang yang telah mampu yang akan
membawa takwa, nikah juga wajib bagi orang yang telah mampu menjaga jiwa
b.Haram. Nikah diharamkan bagi orang yang tahu bahwa dirinya tidak mampu
mencampuri istri.
c. Sunnah. Nikah disunahkan bagi orang-orang yang sudah mampu tetapi ia masih
sanggup mengendalikan dirinya dari perbuatan zina, dalam hal ini nikah lebih
d. Mubah. Yaitu bagi orang yang tidak berhalangan untuk menikah dan dorongan
menurut Islam pada dasarnya bisa menjadi wajib, sunnah, dan mubah tergantung
singkat yang diberikan kepada pasangan calon pengantin baik laki-laki maupun
54
. Tihami dan Sohari Sahrani, fikih munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap, jakarta, PT
Raja Grafindo, 2009. Hal. 11
perempuan tentang kehidupan dalam rumah tangga atau keluarga.Kursus calon
pengantin diberikan kepada calon pengantin dan dilaksanakan pada sepuluh hari
sebelum melakukan akad nikah, agar calon pengantin ini paham dasar bagaimana
keluarga, khususnya hubungan suami isteri, tujuan yang hendak dicapai ialah
mencapai kebahagiaan.55
pekerjaan yang paling gampang, yang bisa dilakukan oleh siapapun juga. Jika
pengertian nasihat disini hanyalah nasihat sebagai mana sehari-hari memang betul
bahwa tugasnya tidak hanya satu kali saja dalam beberapa puluh menit.Ia harus
dipelajari. Dan yang lebih penting lagi adalah adanya pengalaman dari pihak yang
55
. Modul Fasilitator Kursus Calon Pengantin, Departemen Agama R.I. Ditjen Bimas Islam
dan Penyelenggaraan Haji Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah Tahun 2001. hal. 16
56
. Ibid., hal.16
memberikan nasihat, baik pengalaman bagaimana cara mempraktekkan metode
batas tertentu.57
kepercayaan melakukan tugas berat memberi nasihat kepada orang lain yang
tingkah laku yang terpuji, tidak banyak cela dalam perilakunya dan dapat
kepribadiannya.
harus mampu memberi nasihat secara relevan, sistematik, masuk akal dan
mudah diterima.
melakukan cara pendekatan yang baik dan cara bertindak yang tepat.
57
. Ibid, hal. 15
58
. Ibid, hal. 18
e. Mempunyai usia yang relatif cukup sebagai seorang pemberi nasihat,
dari klien.
perlu diperhatikan oleh suatu lembaga pemberi nasihat.seperti BP4, karena tanpa
alat ini tidak akan bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dan dimaksudkan
dengan alat-alat disini bukan berarti materi/benda tetapi berupa suatu kegiatan
Pelaporan.59
keluarga sakinah mawaddah dan warahmah, selain itu juga mengurangi angka
pengantin merupakan salah satu tahap yang mesti ditempuh sebelum proses akad
nikah.
maupun pasangan yang sudah beragama Islam pada umumnya dilakukan oleh
Perkawinan). Dilakukan dengan cara yang sama, tidak ada perbedaan diantara
keduanya.
59
. Ibid., hal.hal. 88
Kursus calon pengantin dilakukan dengan metode ceramah, narasumber
dalam memberikan kursus calon pengantin ini dilakukan sesuai dengan keahlian
24 jam pelajaran. Materi yang diberikan meliputi: 1. Tata cara dan prosedur
60
. Modul Fasilitator Kursus Calon Pengantin, Op.Cit. hal. 2
61
.Ibid.,hal. 290
3. Proses pembelajaran peraturan perundangan di bidang perkawinan dan
keluarga
oleh peserta.62
dibahas.63
6. Manajemen keluarga
62
. Ibid.,hal. 23
63
. Ibid.,hal. 23
64
. Ibid.,hal. 40
65
. Ibid.,hal. 290
a. Fasilitator mengadakan curah pendapat mengenai materi yang akan
dibahas.
diberikan, diantaranya praktek tata cara ijab qabul, serta pengetahuan lainnya
yang berkaitan secara langsung dengan pernikahan Seperti rukun nikah dan
dan keluarga.
menjadi narasumber materi ini adalahdari pihak kantor urusan agama (KUA)
dilakukan oleh calon mempelai atau orang tua atau wakilnya dengan
66
. Ibid.,hal. 94
67
. Modul Fasilitator Kursus Calon Pengantin, Op.Cit.,hal.3
2. Akte kelahiran atau surat kenal lahir atau surat keterangan asal-usul.
4. Surat keterangan untuk kawin dari kepala desa yang mewilayahi tempat
8. Surat izin atau dispensasi bagi calon mempelai yang belum mencapai
10. Surat izin pologami dari Pengadilan Agama bagi calon suami yang hendak
11. Surat keterangan tidak mampu dari kepala Desa bagi mereka yang tidak
mampu.
12. Surat kuasa yang disahkan oleh pegawai pencatat Nikah, apabila salah
seorang calon mempelai atau keduanya tidak dapat hadir sendiri karena
isteri dan wali nikah tentang ada atau tidak adanya halangan pernikahan, baik
tentang perkawinan.68
2. Pengetahuan Agama
ketentuan dan ajaran Agama sama tidak akan berarti sama sekali jika
membentuk masyarakat.
Agama harus dikenalkan sejak dini kepada anak, bahkan sejak masih
dalam keluarga.69
68
. Ibid.,hal. 4
69
. Modul Pelatihan Guru Keluarga Sakinah, Op.Cit.,hal. 63
Beberapa aspek yang sangat penting untuk diperhatikan orang tua
1. Pendidikan ibadah.
3. Pendidikan akhlaq.
Artinya:”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah manusia untuk
mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan mungkar, dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya hal yang
demikian itu termasuk diwajibkan (oleh Allah)”.72
menegakkan rumah tangga dan menjadi sendi dasar dari susunan masyarakat,
70
. Ibid. hal..66
71
. Ibid. hal. 67
72
. Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an, Op.Cit.,hal. 582
b. Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum
yang saleh, sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur‟an surat At-Tahrim ayat
6:
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan”74.
Sedangkan kewajiban istri harus hormat dan patuh kepada suami dalam
batas yang ditentukan oleh norma agama, mengatur dan mengurus rumah
tangga dan mendidik anak sebagai amanah Allah agar mereka menjadi anak
73
. Modul Fasilitator Kursus Calon Pengantin, Op.Cit.,hal.33
74
. Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an, Op.Cit.,hal. 820
Artinya:”kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena
Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang
lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari
harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada
Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah
memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya,
Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka,
dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah
kamu mencari-carijalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha
Tinggi lagi Maha besar”75.
tahapan awal anak di dalam kandungan, remaja, dewasa tua dan meninggal.
A. Tujuan umum
B. Tujuan khusus
manusia.
75
. Ibid. hal. 108
76
. Modul Fasilitator Kursus Calon Pengantin, Op.Cit.,hal.39
5. Peserta mampu menjelaskan perilaku yang beresiko dan akibat yang
akan ditimbulkannya.
terjadi di masyarakat.
HIV/AIDS.
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
yaitu:
terbaik.
77
. Ibid. hal. 40
6. Psikologi Perkawinan dan keluarga
kebutuhan manusia yang harus dipenuhi untuk dapat hidup bahagia dan
tenang yaitu:79
kelamin.
pendidikan.
hidup.
dan mencapai ketenangan hati dan kenyamanan jiwa raga suami isteri yang
dipatrikan dengan rasa cinta dan kasih sayang. Allah berfirman dalam surat Ar-
Artinya:“dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, ialah dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa
tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang,
78
. Ibid. hal. 120
79
. Ibid. hal.. 95
sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda
bagi kaum yang berfikir”.80
Tahun 1974 “pernikahan ialah ikatan lahir batin antara seseorang pria dengan
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang
maha Esa.81
tangga.
keluarga sakinah.
80
. Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an, Op.Cit., hal.572
81
. Undang -undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Op.Cit., hal. 8
e. Keputusan Menteri Agama (KMA) No.447 tahun 2004, tentang pemberian
1. Pengertian Muallaf
Ditinjau dari bahasa, muallaf berasal dari kata alfala yang bermakna
103 :
Artinya:“dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang
bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-
Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.83
82
. Ahmad Nusron Munawwir, Kamus al-Munawwir, Surabaya,: Pustaka Progresif, 1997, hal.
34
83
. Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an, Op.Cit., hal.79
Sedangkan secara bahasa muallaf berarti orang-orang yang hatinya
maka cara yang dilakukan adalah mengambil simpati secara halus seperti
memberikan sesuatu atau berbuat baik, bukan dengan kekerasan seperti perang,
yaitu seseorang yag hatinya perlu dilunakkan (dalam arti positif) untuk memeluk
Islam, atau dikukuhkan karena keislamannya yang lemah atau untuk mencegah
muslimin.84
bertambah terhadap Islam, atau terhalangnya niat jahat mereka terhadap kaum
muslimin atau adanya harapan akan adanya kemanfaatan mereka dalam membela
hatinya, ditarik simpatinya terhadap Islam, atau mereka yang ditetapkan hatinya
di dalam Islam, serta mereka yang perlu ditolak kejahatannya terhadap orang
84
. Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, terjemah Fiqhus Sunnah, Jakarta:PT. Pena Pundi Aksara,
2009, hal. 677
85
. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat terjemah, Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2002, hal. 563
86
. Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shidieqy, Pedoman Zakat, Semarang,: PT Pustaka Rizky
Putra, 1996, hal. 188
Islam mempunyai peraturan dan garis panduan yang jelas dan
mengutamakan tiga aspek utama yaitu aqidah, syariah, dan ahlak.aturan hidup
dalam Islam sebenarnya mempunyai misi yang jelas apabila semuanya di kaitkan
dengan hakikat kejadian manusia itu sendiri, dalam sistem kehidupan yang
dari segi intelek, rohani,jasmani yang dapat dijadikan contoh melalui tauladan
Hakikat inilah yang mendorong mereka memeluk agama Islam, selain faktor
yang paling utama yaitu hidayah dari Allah SWT. Perlu dipahami bahwa Allah
SWT itu memberikan hidayahnya kepada siapa saja yang ia kehendaki dan
hidayah itu juga datang melalui berbagai cara, salah satunya adalah melalui
perkawinan. Pemelukan agama Islam Oleh seorang muallaf atas dasar untuk nikah
dengan orang Islam hanyalah sebagai suatu penyebab mengapa ia memeluk Islam.
memeluk Islam karena hendak kawin. Tetapi perlu diingat dan apa yang lebih
utama bahwa perkara itu berlaku karena ia telah mendapatkan hidayah dari Allah
SWT. Ada juga perkawinan wanita Islam dengan lelaki bukan Islam tetapi
pernikahan itu tidak berlandaskan syariat Islam, melainkan wanita Islam itu
Artinya:“dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita
musyrik, walaupun Dia menarik hatimu.dan janganlah kamu menikahkan orang-
orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun Dia
menarik hatimu.mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga
dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-
perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.”87
para ulama memahami ayat ini, bahwa wanita muslimah haram hukumnya
nikah dengan laki-laki non muslim manapun juga. Menurut imam malaik, Imam
Syafi, Imam Ahmad orang muallaf adalah orang yang dapat di bujuk hatinya,
(orang baru masuk Islam dan imannya masih lemah) jadi makna muallaf adalah
orang baru masuk Islam merupakan makna yang disepakati oleh para ulama.
Mendapat petunjuk untuk masuk Islam adalah nikmat besar bagi setiap umat
manusia.Karena sejatinya orang yang masuk Islam, berarti dia kembali kepada
fitrahnya.Fitrah untuk bertuhan satu, fitrah mengikuti utusan Tuhan yang terakhir,
dan fitrah untuk mengamalkan al-qur‟an sebagai kitab Tuhan.lebih dari itu, Islam
87
. Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an, Op.Cit.,hal. 43
merupakan satu-satunya agama yang akan menyelamatkan manusia dari hukum
Untuk itulah Allah mengajarkan agar manusia tidak merasa berjasa dengan
karena Allah telah memberikan hidayah Islam kepadanya.Oleh karena itu untuk
bisa masuk Islam tata caranya sangatlah mudahtidak perlu acara khusus dan bisa
hati ketika masuk Islam. Berikut tata cara masuk Islam berdasarkan keterangan
yang diberikan oleh pihak KUA Kecamatan Pringsewu adalah sebagai berikut.:
1. Melengkapi Administrasi
5. Pembacaan do‟a
88
. Ibid., hal. 132
Menurut informasi salah satu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Perubahan
dari RT & RW, KTP, KK dan dilampiri surat keterangan masuk Islam.
diperuntukan untuk orang Islam saja, sedangkan orang kafir tidak berhak
menerima zakat dari bagian muallaf. Menurut pendapat ini ada kelompok orang
b. Orang yang masuk Islam dan imannya masih lemah, mereka diberi zakat
c. Seorang pemimpin yang masuk Islam dan memiliki pengikut, mereka diberi
zakat agar pengikutnya yang masih kafir diberi zakat agar masuk Islam.
d. Orang yang kuat imannya, mereka diberi zakat agar mereka mampu mencegah
orang Islam.
a. Orang-orang kafir, mereka diberi zakat untuk membuat mereka cinta terhadap
Islam
89
. Abdurrahman al-Jaziri, al-Fiqh „ala al-madhahib al-arba‟ah, vol 1, hal. 625.
90
. Ibid., hal.623.
b. Orang-orang yang baru masuk Islam: mereka diberi zakat supaya iman
terhadap orang Islam atau yang diharapkan kuat imannya atau keislaman para
sekutu atau sahabat yang kafir atau pemimpin yang dibutuhkan untuk
golongan baik yang muslim maupun yang bukan muslim yaitu :91
keluarganya.
mencegah kejahatannya.
c. Golongan orang yang baru masuk Islam, mereka perlu diberi santunan agar
91
. Yusuf Qardawi, Op.Cit., hal. 562-566.
mempertahankan diri dan membela kaum muslimin lainnya yang tinggal dari
muallafbaik mereka yang muslim maupun yang kafir. dan perlu diketahui, bahwa
muallaf dimasa dahulu, tidak diberikan untuk tiap mereka yang baru masuk Islam
tetapi juga diberikan kepada mereka yang dirasa lemah imannya dan perlu
masa nabi yang dinamai muallaf, hanyalah orang yang diketahui ada menerima
bagian itu saja. Kebanyakan dari kita sekarang menamakan muallaf pada semua
yang baru masuk Islam saja tanpa melihat pada kuat lemahnya Iman seseorang.
dijinakkan hatinya adalah pembuktian pada hakikatnya Islam adalah agama yang
Islam adalah agama yang sarat dengan nilai, maka orang yang menerima
Islam adalah orang yang melakukan dan menjadikan nilai-nilai itu sebagai
pengikat pada Islam. Diantara nilai-nilai itu adalah nilai keimanan, setiap yang
mengaku Islam ia terikat untuk mengimani agama ini sebagai satu-satunya agama
yang benar. Kebenaran itu bersifat universal dan eksternal.Sifat universal itu
berlaku untuk seluruh manusia, dan sifat eksternal itu berlaku sampai hari
kiamat.Nilai yang lain adalah nilai perbuatan. Berislam bukan hanya beriman,
tetapi juga beramal. Dalam hal ini, setiap muslim dituntut untuk mengamalkan
petunjuk untuk hidup di dunia dan menuju akhirat, memberi contoh dan teladan
Berlaku juga bagi mereka yang mengalami perpindahan agama dari agama
non Islam kepada agama Islam (muallaf), mereka belum bisa mengamalkan ajaran
agama Islam,untuk itu mereka perlu dibina dan dididik dengan mengenalkan
yang positif. Dalam konteks sejarah, perubahan yang positif ini adalah jalan
Tuhan yang telah dilaksanakan sejak zaman Nabi Muhammad saw. Pendidikan
Islam dalam konteks perubahan ke arah yang positif ini identik dengan kegiatan
dakwah yang biasanya dipahami sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam
92
. Kurdi Mustofa, Dakwah Dibalik Kekuasaan, Bandung : Remaja Rosdakarya,2012, hal.
120.
93
.Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: LKiS, 2009, hal. 19.
Lembaga pendidikan juga dapat berarti sebuah institusi yang memang
sengaja dibentuk untuk keperluan khusus kependidikan dan ada pula lembaga
yang memang tanpa disadari telah berfungsi sebagai sarana pendidikan dan
didalamnya.94
Lembaga pendidikan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua: (a)
tujuan, sistem, kurikulum, gedung, jenjang, dan jangka waktu yang telah tersusun
seseorang baik dalam bentuk lisan, tulisan atau sarana lainnya, agar mantap
terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami
94
.Ibid., hal.122
95
. Kementerian Agama RI Dirjen Bimas Islam, Materi Bimbingan Agama Pada Muslim
Pemula (Muallaf), Jakarta: (Direktorat Penerangan Agama Islam, 2012), hal. 36.
hidup (way of life). Pendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui
ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak
secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu
pandangan hidupnya.96
Pendidikan Agama Islam bagi muallaf adalah suatu usaha berupa bimbingan
pengajaran atau latihan terhadap anak didik (para muallaf) agar nantinya setelah
menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi
BAB III
96
. Zakiah Daradjat,Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta : Bumi Aksara, 1992), hlm. 86.
dalam satu wilayah kecamatan, sebagaimana ditegaskan dalam Keputusan
Menteri Agama Nomor 517 Tahun 2001 bahwa Kantor Urusan Agama bertugas
Kantor Urusan Agama yang juga harus menerapkan prinsip dasar manajemen,
diantaranya:
1) Planning: Yaitu adanya proses pemikiran dan penentuan secara matang dari
berbagai hal yang akan dikerjakan hari ini dan hari mendatang dalam rangka
yang dapat digerakkan sebagai satu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan
termasuk Kantor Urusan Agama karena dengan manajemen yang baik dan benar
maka apa yang menjadi tugas-tugas pokoknya akan dapat dilaksanakan sesuai
harapan.
mempunyai tugas dan fungsi untuk melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
dalam rencana program strategis. Hal itu dimaksudkan agar tugas dan fungsi yang
Dari hal tersebut maka KUA Kec.Pringsewu menyusun profil tahun ini
sebagai bahan acuan untuk mendapatkan data yang valid sekaligus sebagai bahan
evaluasi, referensi data dan laporan hasil pencapaian kerja dan kinerja KUA
tugas-tugasnya.
1) Dalam rangka memberikan gambaran dan informasi serta referensi secara garis
Kec. Pringsewu.
2) Sebagai bahan penilaian dan kajian serta evaluasi terhadap program kerja KUA
belum.
3) Sebagai laporan hasil pencapaian kerja dan kinerja KUA Kec. Pringsewu,
Untuk itu, sebagai laporan atas hasil kinerja yang dapat dicapai oleh KUA
Pada tahun 1963 s.d 1968 awal mula keberadaan Kantor Urusan Agama
Kemudian pada tahun 1960 s.d 1975 dilanjutkan oleh Bapak Mardasim, pada
1978 berukuran 8 X 10 M, diatas tanah wakaf KH. Gholib, luas tanah 658 M2,
Nomor 847 tanggal 13 Februari 1991, posisi gedung berjarak 12 meter dari jalan
raya.Pada saat itu gedung KUA/ Balai nikah telah permanen yang terdiri dari :
1) Ruang Kepala
2) Ruang tamu
gorong-gorong, plang nama KUA, PPAIW, BP4, BKM, dan P2A, tempat parkir
kendaraan, Musholla, tempat arsip, gudang barang, ruangan dapur, WC/ kamar
mandi.
Dasar hukum yang menjadi acuan pelaksanaan tugas KUA diantaranya
adalah:
Haji.
8)Keputusan Menteri Agama No. 18 tahun 1975, Jo. Instruksi Menteri Agama
Keluarga Sakinah.
10) Keputusan Menteri Agama No. 517 Tahun 2001 tentang Penataan
11) Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2001 tentang Penataa
12) Keputusan Menteri Agama No. 168 Tahun 2000 tentang Pedoman
13) Keputusan Menteri Agama Nomor 517 Tahun 2001 yang menegaskan
14) Keputusan Menteri Agama Nomor 298 tahun 2003 tentang Pencatatan Nikah
15) Keputusan Menteri Agama Nomor 11 tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah.
16) Peraturan Menteri Agama No. 30 Tahun 2005 tentang Wali Hakim.
17) Peraturan Menteri Agama No. 11 Tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah.
19) Peraturan Bersama Menteri Agama dan Kepala BKN No. 20 Tahun 2005
akurat.
professional.
keluargasakinah.
B. Penyajian Data
tentang kehidupan dalam rumah tangga guna tercapainya keluarga yang Sakinah
Mawaddah Warahmah.
Pelaksanaan kursus calon pengantin yang ada di KUA Kecamatan
Perkawinan atau yang sering disebut (BP4) yang dilaksanakan pada setiap hari
kamis, selama kurang lebih dari 2-3 jam. metode yang digunakan dalam
pelaksanaan kursus calon pengantin ini adalah ceramah, tanya jawab dengan
masih sebatas fiqih munakahat, tentang kewajiban suami dan istri, program
Dokter/Paramedis dan psikolog. Karena faktor waktu yang sangat singkat itu
maka pemberian materi belum bisa maksimal, jadi pemateri atau narasumber
merupakan pasangan yang ingin melakukan pernikahan baik itu laki-laki maupun
agama Islam, dan terutama cara membina keluarga yang bahagia menurut dengan
ajaran Islam. Dengan adanya kursus calon pengantin ini seorang muallaf
rumah tangga.
sama dengan pasangan pada umumnya. Tidak ada pelaksanaan secara khusu
Pringsewu dilaksanakan sama pada umumnya yaitu pada hari kamis, selama
kurang lebih 2-3 jam dalam menyapaikan materi. Materi yang disampaikkan
tentang kewajiban suami dan istri, program keluarga berencana, kesehatan dan
reproduksi.
metode yang digunakan yaitu dengan metode ceramah, tanya jawab dan
dengan latihan ijab qabul. Narasumber dalam kursus calon pengantin pasangan
muallaf sama dengan pasangan pada umumnya yaitu dari BP4, dokter atau
muallaf maupun pasangan yang sudah beragama Islam, memang tidak ada
kursus calon pengantin tujuan dari diadakannya kursus calon pengantin ini
menjadi keluarga yang tentram yang tercantum di dalam surat Ar rum ayat 21:
Artinya:“dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, ialah dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa
tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang,
sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda bagi
kaum yang berfikir”.98
bimbingan yang dilakukan satu tahun dua kali itu dilakukan di kabupaten.
97
. Saryono, Kepala BP4, Wawancara Di KUA Kec.Pringsewu,Tanggal 04 April 2017
98
. Yayasan penyelenggara penterjemah Al-Qur‟an,2012,Al-qur‟an dan Terjemah Al
Hikmah,Cv Penerbit Diponorogo,cet ke10, Bandung. hal. 572
BAB IV
ANALISIS DATA
Pringsewu
517 Tahun 2001 bahwa Kantor Urusan Agama bertugas melaksanakan sebagian
wilayah kecamatan.
Fungsi KUA diatur dalam putusan Kementrian Agama pasal 718 yaitu
sebagai berikut;
beragama Islam, pembinaan kemasjidan, ZIS, wakaf, baitul maal dan ibadah
kecamatan, pembinaan produk halal, hisab rukyat dan kemitraan umat sesuai
kursus calon pengantin maka calon pengantin yang ingin melangkah ke jenjang
3. Pendaftaran peserta,
Penasihatan dan Pelestarian Perkawinan atau yang sering disebut (BP4) KUA
Kecamatan Pringsewu yang dilaksanakan pada setiap hari kamis, selama kurang
lebih dari 2-3 jam, metode yang digunakan dalam pelaksanaan kursus calon
pengantin ini adalah ceramah, tanya jawab dengan disertai pelatihan ijab qabul.
masih sebatas fiqih munakahat, tentang kewajiban suami dan istri, program
Adapun kursus calon pengantin bagi muallaf, BP4 atau Badan Pembinaan
pengatin terhadap pasangan muallaf pada dasarnya sama dengan pasangan pada
Kecamatan Pringsewu dilaksanakan sama pada umumnya yaitu pada hari kamis,
selama kurang lebih 2-3 jam dalam menyapaikan materi. Materi yang
ceramah, tanya jawab dan dengan latihan ijab qabul. Narasumber dalam kursus
calon pengantin pasangan muallaf sama dengan pasangan pada umumnya yaitu
yang digunakan untuk melaksanakan kursus calon pengantin, kurangnya dana dari
dana pencatat nikah dan rujuk bagi kegiatan yang diselenggarakan oleh BP4
dilakukan satu tahun pertama setelah pernikahan sebanyak dua kali itu dilakukan
di kabupaten. Sedangkan di propinsi dilakukan hanya satu kali. Hal ini bertujuan
agar pasangan muallaf tersebut dapat lebih memahami dalam membina keluarga
Pada dasarnya kursus calon pengantin itu sendiri tidak diatur didalam
hukum Islam baik yang diatur didalam Al-Qu‟an dan Hadist maupun hukum
positif yang berlaku di Indonesia. Akan tetapi melihat dari tingginya angka
seperti: kekerasan dalam rumah tangga, kurangnya pemahaman tentang hak suami
Maka Menteri Agama melalui surat edaran Surat Edaran Direktur Jenderal
penyelenggaraan kursus pra Nikah. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah-
pasangan yang sudah beragama Islam, memang tidak ada perbedaan diantara
keduanya hal ini bersamaan karena menyangkut tentang kursus calon pengantin
tujuan dari diadakannya kursus calon pengantin ini menjadi keluarga yang
Artinya:“dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, ialah dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa
tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang,
sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda bagi
kaum yang berfikir”.(Ar-Rum ayat 21)
Artinya:“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan
kamu dari diri yang satu(Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa)
dari (dirinya); dan dari keduanya Allah perkembangbiakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya
kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasimu”. (An-Nisa ayat 1)
keluarga bahagia, tentram dan mendapatkan keturunan yang soleh dan solehah.
maslahah mursalah dirasa cocok bagi penulis untuk menulis skripsi imi.
“alif” di awalnya yang secara arti kata berarti “baik” lawan dari kata “buruk” atau
yang mendorong kepada kebaikan manusia”. Dalam artinya yang umum adalah
setiap segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, baik dalam arti menarik atau
yang mengandung manfaat patut disebut maslahah. Dengan begitu maslahah itu
Sedangkan tutjuan syara‟ dala menetapkan hukum itu ada lima, yaitu:
di atas, yaitu:
Defenisi ini memiliki kesamaan dengan defenisi al-Ghazali dari segi arti dan
tersebut dapat disimpulkan bahwa maslahah itu adalah sesuatu yang dipandang
menetapkan hukum.
Maslahah dalam pengertian bahasa merujuk pada tujuan pemenuhan
syahwat atau hawa nafsu. Sedangkan pada maslahah dalam artian syara‟ yaitu
memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta benda, tanpa melepaskan
menghindarkan ketidaksenangan.
dan pengertiannya:
Artinya: Apa-apa (maslahah) yang tidak ada bukti baginya dari syara‟ dalam
memerhatikannya.
memperhitungkannya.
2. Apa yang baik menurut akal itu, juga selaras dan sejalan dengan tujuan
3. Apa yang baik menurut akal dan selaras pula dengan tujuan syara‟ tersebut
tidak ada petunjuk syara‟ secara khusus yang menolaknya, juga tidak ada
kemudaratan yang terjadi terhadap keluarga dan anak-anak yang lahir dari
dengan dibentuknya kursus calon pengantin ini dapat kita lihat banyaknya
keluarga dan anak-anak yang lahir dari perkawinan tersebut apabila dalam
pernikahan itu terjadi sebuah perceraian. Karena sebuah perceraian akan dapat
keluarga yang utuh merupakan idaman bagi semua anak. Sehingga apabila
anak dapat terpenuhi yaitu dapat tumbuh dikeluarga yang utuh,harmonis dan
bahagia.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan:
dilakukan pada KUA Kecamatan Pringsewu belum sesuai dengan aturan yang
dan istri, program keluarga berencana, kesehatan dan reproduksi dengan cara
dua kali itu dilakukan di kabupaten agar terpeliharanya keluarga yang kekal
dan abadi.
ada aturan yang mengatur didalam Al-Qur‟an, Hadist maupun hukum positif
B. Saran
perlu untuk memberi saran-saran yang mungkin ada manfaat kepada semua pihak
adalah:
harmonis.
2. Dari segi waktu hendaknya diberikan kurang lebih sampai dari kedua
Karena dengan waktu yang hanya diberikan kurang lebih 2-3 jam tentu belum
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat terjemah, Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2002.
Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia (jakarta: sinar grafika, 2006), cet.
Ke.1.