Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP API DAN JSON


Untuk Memenuhi Tugas
di Mata Kuliah Algoritma dan Pemrograman 2B

Disusun Oleh Kelompok 4 :


Nama : 1. Muhammad Alfarizi (50422980)
2. Althair Fajar Muhammad (50422180)
3. Mohamad Wildan Khumaini (50422904)
4. Galih Sapta Aprilianto (50422598)
5. Fahmi Abdus Satar (50422487)

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN INFORMATIKA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah dengan
tepat waktu. Makalah yang berjudul “Konsep API dan JSON” ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Algoritma Pemrograman 2B.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
dengan kerendahan hati saya memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
makalah ini dan saya berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
dapat menyempurnakan makalah. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1 Apa itu API & JSON 6
2.2 Jenis-Jenis Nilai (Value) JSON 7
2.2.1 Array 7
2.2.2 Objek 7
2.2.3 String 8
2.2.4 Number 8
2.2.5 Boolean 8
2.2.6 Null 8
2.3 Cara Menyimpan Data JSON 8
2.3.1 Menggunakan Objek 9
2.3.2 Menggunakan Array 9
2.4 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
2.5 Jenis-jenis API 10
2.5.1 API Internal 10
2.5.1 API Exsternal 10
2.6 Kelebihan dan Kekurangan API 11
2.5.1 API Internal 11
2.5.1 API Internal 11
BAB III PENUTUP 13
3.1 Kesimpulan 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


API (Application Programming Interface) dan JSON (JavaScript Object Notation)
adalah dua hal yang sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak dan aplikasi
modern.
API adalah sebuah antarmuka yang memungkinkan dua aplikasi berbeda untuk
saling berinteraksi. Dalam konteks pengembangan perangkat lunak, API
memungkinkan pengembang untuk menggunakan atau mengintegrasikan
fungsionalitas dari aplikasi atau layanan yang berbeda secara mudah. Dalam beberapa
kasus, API juga dapat digunakan untuk mengintegrasikan beberapa aplikasi atau
layanan untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih kaya dan terintegrasi.
JSON, di sisi lain, adalah sebuah format data yang ringan, mudah dibaca dan
ditulis, serta mudah diparsing. JSON sering digunakan untuk pertukaran data antara
aplikasi atau layanan yang berbeda melalui API. JSON berbasis teks dan didasarkan
pada sintaks objek JavaScript, yang membuatnya mudah dipahami oleh banyak bahasa
pemrograman.
Ketika digunakan bersama-sama, API dan JSON memungkinkan aplikasi atau
layanan yang berbeda untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi secara
efektif. Hal ini sangat penting dalam pengembangan aplikasi modern yang sering
mengintegrasikan banyak layanan dan aplikasi yang berbeda untuk menciptakan
pengalaman pengguna yang terintegrasi dan lebih baik.

1.2 Tujuan Penulisan


untuk memberikan pemahaman tentang apa itu API dan JSON, bagaimana
keduanya bekerja bersama, dan mengapa keduanya sangat penting dalam
pengembangan perangkat lunak dan aplikasi modern.
Dalam pembahasan materi ini, akan dijelaskan mengenai konsep dasar dari API
dan JSON, termasuk bagaimana API memungkinkan dua aplikasi atau layanan yang
berbeda untuk saling berkomunikasi, serta bagaimana JSON digunakan untuk
memformat data yang ditukar melalui API.
Selain itu, pembahasan materi ini juga akan membahas beberapa kelebihan dan
kekurangan dari penggunaan API dan JSON, serta beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan saat menggunakan API dan JSON dalam pengembangan aplikasi.
Dengan memahami konsep dasar dari API dan JSON, serta bagaimana keduanya
bekerja bersama, pembaca akan dapat mengembangkan aplikasi yang lebih efektif dan
terintegrasi, serta lebih memahami teknologi yang sering digunakan dalam
pengembangan aplikasi modern.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apa itu API & JSON

API (Application Programming Interface) dan JSON (JavaScript Object Notation)


adalah dua teknologi yang sangat penting dalam pengembangan aplikasi modern.
Keduanya memungkinkan aplikasi atau layanan yang berbeda untuk saling
berkomunikasi dan bertukar informasi secara efektif.

API memungkinkan pengembang untuk menggunakan atau mengintegrasikan


fungsionalitas dari aplikasi atau layanan yang berbeda secara mudah. Dalam beberapa
kasus, API juga dapat digunakan untuk mengintegrasikan beberapa aplikasi atau
layanan untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih terintegrasi. Dalam
konteks web, API sering digunakan untuk mengintegrasikan layanan web atau
menyediakan akses ke data dan fungsionalitas dari aplikasi web yang sudah ada.

JSON, di sisi lain, adalah sebuah format data yang ringan, mudah dibaca dan
ditulis, serta mudah diparsing. JSON sering digunakan untuk pertukaran data antara
aplikasi atau layanan yang berbeda melalui API. JSON berbasis teks dan didasarkan
pada sintaks objek JavaScript, yang membuatnya mudah dipahami oleh banyak bahasa
pemrograman. JSON biasanya digunakan untuk menyampaikan data dalam format yang
terstruktur dan terorganisir.

Pada umumnya, pertukaran data antara aplikasi atau layanan melalui API dilakukan
dengan menggunakan HTTP (Hypertext Transfer Protocol) yang merupakan protokol
standar untuk komunikasi antara aplikasi web. Pada saat melakukan permintaan melalui
API, aplikasi akan mengirimkan permintaan melalui HTTP dengan menggunakan
metode GET, POST, PUT, DELETE, atau metode lainnya. Kemudian, server akan
memberikan respons dalam bentuk data JSON atau format data lainnya.
2.2 Jenis-Jenis Nilai (Value) JSON

2.2.1 Array
Array adalah kumpulan nilai yang disusun dalam urutan. Nilai array boleh
berisi objek JSON, yang berarti menggunakan konsep key/value pair yang
sama.Contohnya seperti ini:
{
"murid":[
{"namaDepan":"Toni", "namaBelakang":"Setiawan"},
{"namaDepan":"Linda", "namaBelakang":"Ayuningtyas"},
{"namaDepan":"Adam", "namaBelakang":"Raharjo"}
]
}
Informasi dalam tanda kurung siku membentuk array yang terdiri dari tiga
objek.

2.2.2 Objek
Objek di JSON terdiri dari satu pair (pasangan) yang berisi dua komponen:
● Key (kunci) merupakan string, yaitu susunan karakter yang diapit oleh
tanda kutip.
● Value (nilai) merupakan tipe data JSON yang valid. Nilai bisa berbentuk
array, objek, string, boolean, angka, atau null.
Tanda titik dua diletakkan di antara setiap key dan value, dengan koma yang
memisahkan pasangan tersebut. Kedua komponen diberi tanda kutip.
{
"karyawan":{
"namaDepan":"Toni",
"namaBelakang":"Setiawan"
}
}
Di sini, karyawan adalah key, sedangkan semua yang ada di dalam kurung
kurawal adalah objeknya.
2.2.3 String
Nilai string terdiri dari rangkaian karakter Unicode berjumlah nol atau lebih
yang terurut, dengan tanda kutip ganda yang mengapitnya.
Contohnya seperti ini:
{"namaDepan":"Toni"}
Contoh ini menunjukkan bahwa Toni merupakan string karena terdiri dari
kumpulan karakter yang diapit di dalam tanda kutip ganda.
2.2.4 Number
Number atau Angka dalam JSON harus berupa integer atau floating point.
Sebagai contoh:
{"umur":30}
2.2.5 Boolean
Boolean terdiri dari dua jawaban saja, yaitu true (benar) atau false (salah).
Contohnya:
{"menikah":false)
2.2.6 Null
Null adalah nilai kosong yang menunjukkan bahwa tidak ada informasi
apa pun.
Contohnya seperti ini:
{"golonganDarah":null}

2.3 Cara Menyimpan Data JSON

Ada dua cara untuk menyimpan data JSON: objek dan array. Objek berisi
kumpulan key/value pair, sedangkan array berupa daftar nilai.
Di bagian ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut cara menyimpan data JSON
menggunakan objek dan array.

2.3.1 Menggunakan Objek


Objek JSON diawali dan diakhiri dengan tanda kurung kurawal, serta
berisi key/value pair yang disebut properti. Setiap barisnya dipisahkan oleh
tanda koma serta ada tanda titik dua di antara setiap key dan value.
Key harus berupa string, dan value boleh berupa salah satu dari enam
tipe data JSON yang ada: string, angka, objek, array, boolean, atau null.
Perlu diingat bahwa objek JSON berbeda dari objek yang merupakan tipe
data JSON. Objek JSON berfungsi sebagai metode penyimpanan data,
sementara tipe data objek mewakili array terkait dari key/value pair.
Mari lihat contoh yang menunjukkan tiga key/value pair di bawah ini.
namaDepan, namaBelakang, dan gender merupakan key, lalu Toni, Setiawan,
dan pria adalah nilainya.
Objek JSON yang dihasilkan akan menjadi seperti ini:
{
"namaDepan":"Toni",
"namaBelakang":"Setiawan",
"gender":"pria"
}
Nilai yang digunakan adalah string, sehingga semuanya diapit di dalam
tanda kutip, seperti halnya key.
2.3.2 Menggunakan Array
Cara lain untuk menyimpan data JSON adalah menggunakan array. Nilai
diapit dalam tanda kurung siku, dan setiap baris dipisahkan oleh koma. Setiap
nilai dalam array JSON boleh memiliki tipe yang berbeda-beda.
Ingat, sama seperti objek tadi, array JSON berbeda dari tipe nilai array,
di mana nilai array terdiri dari kumpulan elemen dalam urutan yang biasanya
berasal dari tipe yang sama juga.
Mari lihat contoh berikut:
{
"namaDepan":"Toni",
"namaBelakang":"Setiawan",
"gender":"pria",
"hobi":[
"sepakBola",
"membaca",
"renang"
]
}
Dalam contoh di atas, satu hal yang berbeda dari metode sebelumnya
adalah key/value pair keempat. hobi adalah key, dan ada beberapa value (sepak
bola, membaca, berenang) di dalam tanda kurung siku yang mewakili sebuah
array.
Array bisa berguna saat dipasangkan dengan JSONP untuk mengatasi
masalah lintas domain. Keduanya juga mendukung for loop yang
memungkinkan user menjalankan perintah berulang untuk mencari data
sehingga prosesnya menjadi lebih cepat dan efektif.

2.4 Kelebihan dan kekurangan JSON


Kelebihan :
1. Dapat menyimpan data dalam bentuk array dan menjadikan transfer data
menjadi lebih mudah.
2. Sintaks yang lebih ringan dan berukuran lebih kecil.
3. Mendukung beberapa bahasa pemrograman lain.
4. Lebih cepat dalam parsing data di sisi server.
Kekurangan :
1. Format penulisannya agak sulit untuk dipahami.
2. Rentan terhadap hacking.

2.5 jenis-jenis API


1. API Web: Jenis API yang digunakan untuk menghubungkan aplikasi dengan layanan
web atau sumber daya online. API web biasanya menggunakan protokol HTTP (Hypertext
Transfer Protocol) dan berkomunikasi melalui permintaan (request) dan respons
(response) yang mengikuti aturan tertentu, seperti REST (Representational State
Transfer) atau GraphQL.

2. API Sistem Operasi: Jenis API yang menyediakan antarmuka untuk berinteraksi
dengan sistem operasi komputer, seperti Windows API untuk sistem operasi Windows,
atau POSIX API untuk sistem operasi Unix/Linux. API sistem operasi digunakan untuk
melakukan tugas-tugas seperti mengelola file, mengendalikan proses, atau berinteraksi
dengan perangkat keras.

3. API Perangkat Keras: Jenis API yang digunakan untuk mengakses perangkat keras
komputer, seperti printer, kamera, atau sensor. API perangkat keras biasanya disediakan
oleh produsen perangkat keras atau sistem operasi, dan digunakan oleh pengembang
perangkat lunak untuk berkomunikasi dengan perangkat keras yang terhubung ke sistem.
4. API Layanan Cloud: Jenis API yang disediakan oleh penyedia layanan cloud, seperti
AWS (Amazon Web Services), Google Cloud Platform, atau Microsoft Azure. API layanan
cloud digunakan untuk mengakses berbagai layanan cloud, seperti penyimpanan data,
pengolahan data, kecerdasan buatan, atau jaringan.

5. API Pihak Ketiga: Jenis API yang disediakan oleh pihak ketiga atau pengembang
independen untuk mengakses layanan atau data mereka. API pihak ketiga sering
digunakan dalam integrasi dengan aplikasi pihak ketiga, seperti media sosial,
pembayaran online, atau layanan peta.

6. API Internal: Jenis API yang digunakan untuk berkomunikasi antara komponen atau
modul internal dalam suatu aplikasi atau sistem yang lebih besar. API internal digunakan
untuk mengatur interaksi antara berbagai bagian dari aplikasi atau sistem yang kompleks,
memungkinkan mereka berkomunikasi dan beroperasi bersama-sama.

7. API Publik: Jenis API yang disediakan untuk digunakan oleh pengembang eksternal
secara publik. API publik biasanya digunakan untuk mengizinkan pihak ketiga untuk
mengakses data atau layanan yang disediakan oleh aplikasi atau platform, dan sering kali
memerlukan otentikasi dan otorisasi untuk mengamankan akses.

2.5.1 API Internal


API internal adalah API yang hanya digunakan oleh program atau
aplikasi dalam sistem yang sama. Contohnya adalah API yang digunakan oleh
program dalam satu perusahaan atau organisasi yang sama. Dalam hal ini, API
digunakan untuk memudahkan berbagai program untuk berkomunikasi satu
sama lain dan berbagi data.
2.5.2 API External
API eksternal adalah API yang digunakan oleh program atau aplikasi
dari sistem yang berbeda. Contohnya adalah API yang disediakan oleh
perusahaan untuk pengguna luar yang ingin mengakses data atau layanan
mereka. Dalam hal ini, API memungkinkan program atau aplikasi dari sistem
yang berbeda untuk mengakses data atau layanan yang disediakan oleh
perusahaan tersebut.

2.6 kelebihan dan kekurangan API


2.6.1 Kelebihan API
1. Memungkinkan pengembang untuk menggunakan fungsionalitas atau data
yang sudah ada dari aplikasi atau layanan yang berbeda. Hal ini dapat
mempercepat pengembangan aplikasi dan menghemat biaya
pengembangan.
2. Meningkatkan interoperabilitas antara aplikasi atau layanan yang berbeda,
sehingga memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi atau
layanan dari berbagai sumber dalam satu aplikasi.
3. Memungkinkan aplikasi untuk lebih terintegrasi dan menyediakan
pengalaman pengguna yang lebih mulus dan terpadu.
4. Memberikan kesempatan kepada para pengembang untuk menciptakan
inovasi baru dan aplikasi yang lebih canggih dengan memanfaatkan API
dari aplikasi atau layanan yang sudah ada.
5. Memperluas jangkauan aplikasi dengan memungkinkan aplikasi untuk
terhubung dengan berbagai platform atau layanan.

2.6.2 Kekurangan API


1. Ketergantungan pada layanan atau aplikasi lain untuk memperoleh data atau
fungsionalitas tertentu. Hal ini dapat menimbulkan risiko jika API tersebut
tidak tersedia atau mengalami masalah.
2. Risiko keamanan yang dapat terjadi jika API tidak dilindungi dengan baik.
Jika API tidak memiliki pengamanan yang memadai, data yang ditukar
melalui API dapat mudah diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
3. Kesulitan dalam mengelola banyak API yang digunakan dalam satu
aplikasi. Penggunaan banyak API dapat mempersulit manajemen dan
pengembangan aplikasi.
4. Keterampilan teknis yang diperlukan untuk menggunakan dan
mengembangkan API. Penggunaan API memerlukan pengetahuan dan
keterampilan teknis yang lebih tinggi dalam pengembangan aplikasi.

5. Keterbatasan dalam penggunaan API gratis atau terbatas. Beberapa layanan


API hanya tersedia dengan biaya atau membatasi penggunaan API secara
gratis.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

JavaScript Object Notation (JSON) adalah format berbasis teks yang bisa dipahami
dan dibaca manusia serta dirancang untuk keperluan pertukaran data. JSON didukung oleh
banyak bahasa pemrograman, environment, dan library.
Selain itu, JSON terkenal karena memungkinkan user meminta data di seluruh domain
menggunakan fitur JSONP.

Syntax JSON terdiri dari dua elemen inti: nilai (value) yang memiliki enam tipe
data, dan kunci (key) yang berupa string. Dalam hal menyimpan data, JSON memiliki dua
metode untuk melakukannya:

● Object. Metode ini dimulai dan diakhiri dengan tanda kurung kurawal, serta
memiliki dua atau lebih key/value pair yang dipisahkan oleh koma. Tanda titik dua
mengikuti setiap key untuk membedakannya dari nilai terkait.
● Array. Metode ini menggunakan tanda kurung siku yang mengapit elemen,
dipisahkan oleh koma juga.

API (Application Programming Interface) adalah sebuah konsep atau metode yang
memungkinkan dua aplikasi atau sistem komputer berkomunikasi satu sama lain. API
adalah sebuah interface atau titik masuk yang memungkinkan program atau aplikasi lain
untuk mengakses fungsionalitas sebuah sistem atau layanan. Ada dua jenis API, yaitu API
internal dan eksternal. API digunakan dalam berbagai aplikasi dan layanan, termasuk
layanan media sosial, layanan e-commerce, dan layanan pemrosesan pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai