Anda di halaman 1dari 2

TUGAS BAHASA INDONESIA

TEKS HIKAYAT

TEMA:

ABU NAWAS DAN BOTOL AJAIB

Nama: Ali Rahman

Kelas: X OTKP

Pelajaran: Bahasa Indonesia


Kisah Abu Nawas dimulai ketika Raja Harun Ar-Rosyid memanggil Abu Nawas di istana. Setiba di
istana Abu Nawas disambut dengan senyuman oleh baginda raja. Maksud dan tujuan Abu
Nawas di panggil ke istana tidak lain untuk menyelesaikan masalah baginda Raja Harun Ar-
Rosyid.

Baginda mengalami sakit perut yang cukup sering dan berdasarkan pemeriksaan tabib istana,
baginda raja mengalami serangan angin. Abu Nawas hanya terheran dan bingung dengan
ucapan baginda.

Kemudian dia memberanikan diri untuk bertanya kepada baginda pekerjaan apa yang
sebenarnya akan ditugaskan kepadanya.

"Tangkap dan penjarakan angin itu untukku", perintah baginda sekaligus menjawab pertanyaan
Abu Nawas tersebut. Dan betapa terkejutnya Abu Nawas tentang perintah yang diberikan
kepadanya. Abu Nawas hanya diberi waktu tiga hari untuk menyelesaikan tugas dari baginda
raja tersebut.

Dalam perjalanan pulang ke rumah, Abu Nawas hanya terdiam dan bingung mencari cara
bagaimana mungkin untuk menangkap angin. Padahal, angin adalah sesuatu yang tidak bisa
dilihat bahkan ditangkap. Waktu terus berjalan, hingga pada hari kedua Abu Nawas tidak
mendapatkan cara untuk menyelesaikan perintah raja. Abu Nawas terus berpikir keras hingga ia
tersadar tentang jin yang juga tidak bisa terlihat.

Abu Nawas dengan sangat gembira menyiapkan botol dan bergegas menuju istana untuk
bertemu dengan baginda Raja. Saat tiba di istana, baginda langsung bertanya keberadaan angin
yang diperintahkan kepada Abu Nawas. Diberikan botol yang dibawa kepada baginda dan
menunjukkan bahwa angin ada di dalam botol.

Baginda membuka botol sesuai dengan arahan Abu Nawas. Betapa terkejutnya baginda Raja
dengan bau busuk yang keluar dari botol tersebut dan bertanya kepada Abu Nawas bau apa
yang busuk itu. Dengan ketakutan, Abu Nawas menjelaskan bahwa itu adalah angin kentut
dirinya dan menutup botol agar angin tidak keluar.

Baginda tidak marah karena yang dijelaskan oleh Abu Nawas sangat masuk akal. Ia
mendapatkan imbalan karena selesai menjalankan perintah baginda Raja Harun Ar-Rosyid.

Anda mungkin juga menyukai