Anda di halaman 1dari 2

Nama: Ailtsa Naomi Silva

Kelas: X-B

No. Absen: 2

Tugas Bahasa Indonesia


Abu Nawas dan Lalat

Dikisahkan pada sebuah Kerajaan, hiduplah seorang raja bernama Harun yang memerintah
para prajuritnya untuk menghancurkan rumah milik seorang pria bernama Abu Nawas. Raja
Harun tidak melakukan itu tanpa alasan, sang raja memerintah para prajuritnya untuk
melakukan hal tersebut karena beliau bermimpi bahwa terdapat sebuah harta karun terpendam
yang berisi emas dan permata di tempat tinggal Abu Nawas. Tanpa menunggu lama, para
prajurit melakukan tugasnya, mereka menggali dan membongkar rumah Abu Nawas sehingga
rumah tersebut berantakan bagaikan kapal pecah, namun nihil hasilnya, tidak ada seorang
prajurit pun yang menemukan harta karun di rumah Abu Nawas.
Setelah Abu Nawas mengetahui apa yang terjadi di rumahnya, ia merasa sedih. Walau
begitu, rasa sedih tersebut berubah menjadi rasa dendam yang menggebu-gebu. Meskipun para
prajurit itu hanya melakukan tugasnya, ia merasa bahwa Raja Harun tidak memiliki rasa
bersalah dan bersikap tak acuh terhadap rakyatnya, bahkan Raja Harun tidak memiliki niat
untuk meminta maaf. Abu Nawas pun menemukan tongkat besi dan berencana untuk
menghancurkan istana Raja Harun secara diam-diam dengan alasan ingin membunuh lalat yang
telah memakan nasinya.
Ide licik tersebut muncul akibat hilangnya nafsu makan Abu Nawas akibat perbuatan Raja
Harun sehingga nasi yang hendak ia makan membusuk dan dihampiri oleh banyak lalat. Abu
Nawas meminta istrinya untuk menyediakannya sebuah penutup piring dan sebatang besi, ia
pun bergegas menuju Kerajaan dimana Raja Harun tinggal dengan wajah yang terlihat berseri-
seri. Saat Abu Nawas telah tiba di tempat tujuan, ia menghadap Raja Harun dengan hormat,
tentu saja sang raja dan para prajuritnya terkejut melihat kehadiran Abu Nawas sehingga
akhirnya Raja Harun memberi Abu Nawas izin untuk menemuinya. Abu Nawas pun
melaporkan kelakuan para prajurit Raja Harun yang memasuki rumah Abu Nawas tanpa izin.
Raja Harun bertanya kepada Abu Nawas mengenai siapa yang memasuki rumahnya tanpa
izin, Abu Nawas pun membuka penutup piringnya. Tiba-tiba, banyak lalat bertebaran dan
berpencar mengerumuni seisi istana Raja Harun. Abu Nawas menunjukkan bahwa lalat-lalat
itulah yang memasuki rumah Abu Nawas tanpa izin, akhirnya ia meminta izin tertulis dari Raja
Harun untuk menghukum lalat-lalat itu karena telah mengerumuni istana sang raja. Akhirnya,
Raja Harun menyetujui Abu Nawas dan menulis surat perizinan sesuai dengan permintaan Abu
Nawas.
Setelah Abu Nawas mendapatkan surat perizinan tersebut, ia mulai mengusir lalat-lalat itu
dengan tongkat besinya sehingga membuat banyak perabot dalam istana seperti vas bunga, kaca
dan hiasan lainnya hancur berkeping-keping. Abu Nawas tanpa segan memukul barang-barang
yang dihinggapi lalat dengan tongkat besinya. Raja Harun hanya bisa diam dan merasa malu
melihat perilaku Abu Nawas dan tersadar bahwa apa yang telah ia lakukan salah. Akhirnya,
Abu Nawas merasa puas dan dengan hormat meninggalkan istana sang raja.

Anda mungkin juga menyukai