Ukiran bunga matahari biasanya terletak pada bagian atas pintu ruang
tamu. Hiasan ukiran bunga matahari ini melambangkan bahwa
kehidupan pemilik rumah harus menjadi inspirasi bagi masyarakat
sekitar, karena matahari dilambangkan sebagai sumber kehidupan dan
terang, terang matahari di sini diartikan bahwa pemilik rumah harus
selalu memiliki pemikiran dan batin yang terang. Ukiran ini juga
bermakna sebagai penerang yang akan menerangi hati para penghuni
rumah tersebut.
2. Ukiran Bunga Melati
Hiasan berupa ukiran bunga melati yang terdapat pada tiang rumah adat
Betawi tidak hanya berfungsi untuk memperindah, ukiran bunga melati
tersebut juga bermakna bahwa sang pemilik rumah memiliki hati atau
perasaan yang harum selayaknya aroma wangi bunga melati yang
sedang mekar.
Pada bagian pintu depan dan gerbang yang diberi atap dan ukiran
berbentuk bulatan bermakna kesabaran, keuletan, dan keberanian. Itu
adalah prinsip utama yang dipegang teguh oleh masyarakat Betawi asli.
Hiasan ukiran tersebut juga dipasang pada atap lain di bagian depan
rumah.
Teras Depan.
Fungsi dari teras depan adalah sebagai tempat menerima dan
menghargai tamu. Biasanya terdapat kursi atau dipan yang disebut
bale-bale terbuat dari kayu berkualitas seperti jati ataupun kayu jenis
lain seperti bambu. Lantai teras depan disebut Gejogan memiliki
simbol penghormatan kepada tamu. Bagi masyarakat Betawi,
gejongan ini dianggap sakral atau keramat, karena berhubungan
langsung dengan tangga masuk bernama Balaksuji, yakni
penghubung rumah dengan area luar.