Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENERAPAN KONSEP FISIKA PADA BIDANG TRANSPORTASI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Fisika

Guru Pengampu : Egi Yudha Permana., S.PD. M.PD

Disusun Oleh:

Ayeisha Shaina Zalika MZ

Devina

Jilan Mumtaz Santoso

Nathania Al Khalifi

Raisya Zahra Nopianti

Salsabilla Damayanti

SMAN 6 GARUT

KABUPATEN GARUT

PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “ Penerapan Konsep Fisika Pada Bidang Transportasi” pada tepat
waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Fisika.

Penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari
beberapa pihak, mulai dari tahap awal hingga selesai. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung atau
tidak langsung telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini khususnya kepada
Bapak Egi Yudha Permana., S.PD. M.PD. selaku Guru pengampu Fisika.

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi


para pembaca, sehingga untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik, saran, dan
masukan yang membangun sangat kami butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam
penulisan kearah yang lebih baik lagi. Semoga laporan yang telah dibuat ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Garut, 19 Agustus 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2

1.3 Tujuan Makalah ..................................................................................... 2

BAB II ................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

2.1 Kinematika Dalam Transportasi ............................................................. 3

2.2 Gaya Dan Gerak Dalam Transportasi ..................................................... 4

2.3 Energi Dalam Transportasi ..................................................................... 5

2.4 Momentum Dalam Transportasi ............................................................. 6

2.5 Konsep Fisika Di Teknologi Dan Transportasi Masa Depan ................... 8

2.6 Penerapan Konsep Fluida Dalam Transportasi ..................................... 10

2.7 Kelebihan Dan Kekurangan Peran Fisika Dalam Bidang Transportasi .. 11

2.8 Contoh Penerapan Konsep Fisika Dalam Bidang Transportasi.............. 14

BAB III.............................................................................................................. 19

PENUTUP ......................................................................................................... 19

3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 19

3.2 Saran ................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 21

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transportasi adalah komponen integral dari kehidupan modern yang
memfasilitasi pergerakan manusia dan barang di seluruh dunia. Namun,
mungkin tidak banyak orang yang menyadari bahwa di balik operasi sehari-
hari kendaraan dan infrastruktur transportasi terdapat konsep-konsep fisika
yang kompleks yang membentuk dasar dari pergerakan ini. Konsep fisika tidak
hanya berperan dalam merancang kendaraan yang aman dan efisien, tetapi juga
dalam meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi sistem transportasi secara
keseluruhan.

Penerapan konsep fisika pada bidang transportasi melibatkan aspek-


aspek seperti kinematika, gaya, energi, momentum, dan prinsip-prinsip fluida.
Melalui pemahaman mendalam tentang konsep-konsep ini, para insinyur dan
ilmuwan telah mampu mengembangkan teknologi canggih, seperti kendaraan
bertenaga listrik, sistem pengereman regeneratif, dan bahkan eksplorasi potensi
penerbangan antariksa.

Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan bagaimana konsep-konsep


fisika ini diterapkan dalam berbagai aspek transportasi, mulai dari
pengembangan kendaraan darat hingga transportasi udara dan laut. Dengan
memahami dasar-dasar fisika yang ada di balik pergerakan dan kendaraan, kita
dapat mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang cara kerja sistem
transportasi modern dan bagaimana kita dapat terus meningkatkannya untuk
masa depan yang lebih berkelanjutan.

Melalui penelusuran konsep fisika dalam transportasi, kita juga akan


membahas bagaimana teknologi yang ada saat ini serta inovasi yang akan
datang dapat membantu mengatasi tantangan seperti emisi gas rumah kaca,
kemacetan lalu lintas, dan kebutuhan akan efisiensi energi yang lebih besar.
Dengan menggabungkan pengetahuan fisika dengan tekad untuk inovasi, kita

1
2

dapat merintis jalan menuju sistem transportasi yang lebih cerdas, aman,
dan ramah lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Permasalahan dalam laporan ini sebagai berikut:

A. Bagaimana kinematika dalam transportasi ?


B. Bagaimana gaya dan gerak pada transportasi ?
C. Bagaimana energi dalam transportasi ?
D. Bagaimana momentum dalam transportasi ?
E. Bagaimana konsep fisika di teknologi dan transportasi masa depan ?
F. Bagaimana penerapan konsep fluida dalam transportasi ?
G. Kelebihan dan kekurangan peran fisika dalam bidang transportasi ?
H. Contoh penerapan konsep fisika dalam bidang transportasi ?

1.3 Tujuan Makalah


Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini diantaranya
adalah:

A. Mengetahui bagaimana kinematika dalam transportasi.


B. Mengetahui bagaimana gaya dan gerak pada transportasi.
C. Mengetahui bagaimana energi dalam transportasi.
D. Mengetahui bagaimana momentum dalam transportasi.
E. Mengetahui bagaimana konsep fisika di teknologi dan transportasi masa
depan.
F. Mengetahui penerapan konsep fluida dalam transportasi.
G. Mengetahui kelebihan dan kekurangan peran fisika dalam transportasi.
H. Mengetahui contoh penerapan konsep fisika dalam transportasi.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Kinematika Dalam Transportasi
Kinematika merupakan cabang dari fisika yang mempelajari gerakan
objek tanpa mempertimbangkan penyebab dari gerakan tersebut. Dalam
konteks transportasi, kinematika berperan penting dalam menganalisis
pergerakan kendaraan dan mengoptimalkan efisiensi perjalanan.

Jarak dan Perpindahan: Jarak mengacu pada panjang lintasan yang


ditempuh oleh kendaraan dari satu titik ke titik lain. Perpindahan, di sisi lain,
adalah perbedaan posisi awal dan akhir kendaraan. Misalnya, ketika mengukur
jarak tempuh antara dua kota, kita mengacu pada perpindahan relatif antara
kedua titik tersebut.

Kecepatan: Kecepatan adalah perubahan jarak atau perpindahan suatu


objek terhadap waktu. Dalam transportasi, kecepatan diukur dalam berbagai
satuan, seperti kilometer per jam (km/jam) atau mil per jam (mph). Kecepatan
rata-rata dihitung dengan membagi jarak yang ditempuh oleh waktu yang
diperlukan.

Percepatan: Percepatan mengukur perubahan kecepatan suatu objek


terhadap waktu. Dalam transportasi, percepatan sering kali terkait dengan
aspek-aspek seperti akselerasi dan deselerasi pada kendaraan. Percepatan
positif terjadi saat kendaraan meningkatkan kecepatannya, sementara
percepatan negatif terjadi saat kendaraan mengurangi kecepatannya.

Gerak Lurus Beraturan (GLB): Konsep gerak lurus beraturan mengacu


pada pergerakan objek yang memiliki kecepatan yang konstan dan tidak
mengalami percepatan. Contohnya adalah pergerakan mobil di jalan raya
dengan kecepatan tetap.

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB): Dalam transportasi, gerak


lurus berubah beraturan terjadi saat objek mengalami percepatan atau

3
4

deselerasi yang konstan. Ini dapat menggambarkan situasi seperti mobil


yang mulai dari keadaan diam dan secara bertahap meningkatkan
kecepatannya.

2.2 Gaya Dan Gerak Dalam Transportasi


Gaya adalah konsep fundamental dalam fisika yang memengaruhi
pergerakan suatu objek. Gaya dapat mempercepat, melambatkan, atau
mengubah arah gerak objek. Hukum Newton memberikan landasan untuk
memahami hubungan antara gaya dan perubahan gerak suatu objek.

Hukum Pertama Newton (Inersia): Hukum pertama Newton menyatakan


bahwa suatu objek akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus dengan
kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja padanya. Dalam
konteks transportasi, ini berarti bahwa kendaraan akan tetap bergerak dengan
kecepatan konstan jika tidak ada gaya yang mempengaruhi pergerakannya.

Hukum Kedua Newton (F = ma): Hukum kedua Newton menyatakan


bahwa gaya yang bekerja pada suatu objek sama dengan hasil kali massa objek
dan percepatannya. Dalam hal ini, gaya (F) memengaruhi perubahan kecepatan
(a) dari suatu objek dengan massa (m). Dalam transportasi, hukum ini berlaku
pada saat kendaraan mengalami percepatan atau deselerasi. Semakin besar
gaya yang diberikan pada kendaraan, semakin besar pula percepatannya.

Hukum Ketiga Newton (Aksi dan Reaksi): Hukum ketiga Newton


menyatakan bahwa setiap aksi memiliki reaksi yang sebanding, tetapi
berlawanan arah. Dalam konteks transportasi, ini dapat dijelaskan dengan
contoh daya dorong yang dihasilkan oleh mesin kendaraan. Ketika mesin
mengeluarkan gas buang dengan gaya ke belakang, kendaraan akan bergerak
ke depan sebagai reaksi dari aksi tersebut.

 Penerapan dalam kendaraan dan pergerakan di jalan

Dalam kendaraan, konsep gaya dan hukum Newton sangat relevan.


Misalnya, untuk mendapatkan akselerasi yang lebih baik pada mobil, mesin
harus menghasilkan gaya yang lebih besar. Selain itu, pengereman juga
5

mengandalkan prinsip hukum kedua Newton, di mana gaya pengereman akan


mengurangi kecepatan kendaraan.

Saat kendaraan bergerak di jalan, faktor-faktor seperti gaya gesekan


antara ban dan jalan, gaya angin, dan gaya gravitasi turut mempengaruhi
gerakannya. Pengemudi dan insinyur transportasi menggunakan pemahaman
tentang gaya ini untuk merancang sistem pengereman, suspensi, dan teknologi
lainnya agar kendaraan aman dan stabil dalam berbagai kondisi.

Dengan memahami konsep gaya dan hukum Newton, para insinyur


transportasi dapat merancang kendaraan yang lebih efisien, responsif, dan
aman, serta mengoptimalkan sistem pengereman dan manuver untuk
memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik bagi pengguna jalan.

2.3 Energi Dalam Transportasi


Energi memainkan peran krusial dalam transportasi, baik dalam
menggerakkan kendaraan maupun dalam mempengaruhi efisiensi dan
performa mereka. Konsep energi kinetik dan potensial sangat relevan dalam
konteks ini.

Energi Kinetik: Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda
karena geraknya. Dalam transportasi, energi kinetik terkait dengan kecepatan
kendaraan. Semakin besar massa kendaraan dan semakin tinggi kecepatannya,
semakin besar pula energi kinetiknya. Ketika kendaraan diperlambat atau
dihentikan, energi kinetiknya diubah menjadi energi lain, seperti panas dalam
sistem pengereman.

Energi Potensial: Energi potensial adalah energi yang terkait dengan


posisi suatu objek dalam medan gravitasi. Dalam transportasi, energi potensial
tergantung pada ketinggian kendaraan. Ketika kendaraan naik atau turun
tanjakan, energi potensialnya berubah. Misalnya, saat kendaraan menanjak,
energi kinetik dapat diubah menjadi energi potensial, dan sebaliknya.
6

 Efisiensi Dan Performa Kendaraan


1. Efisiensi Bahan Bakar: Dalam kendaraan bertenaga mesin pembakaran
internal, konversi energi kimia bahan bakar menjadi energi kinetik
merupakan aspek penting dalam efisiensi bahan bakar. Kendaraan yang
lebih ringan atau memiliki aerodinamika yang baik akan meminimalkan
kebutuhan energi untuk mengatasi hambatan udara dan gesekan.
2. Sistem Pengereman Regeneratif: Kendaraan listrik menggunakan
teknologi pengereman regeneratif untuk mengubah energi kinetik
menjadi energi listrik yang disimpan kembali dalam baterai. Hal ini
meningkatkan efisiensi dan memperpanjang jarak tempuh kendaraan.
3. Peningkatan Performa: Pemahaman tentang energi kinetik
memungkinkan insinyur merancang sistem akselerasi dan manuver yang
lebih baik. Begitu juga, pemahaman tentang energi potensial dapat
membantu merencanakan perjalanan untuk menghindari tanjakan yang
ekstrem, meningkatkan efisiensi.
4. Kendaraan Hibrida: Konsep energi juga mendasari kendaraan hibrida
yang menggabungkan mesin pembakaran internal dan motor listrik.
Energi kinetik dan potensial dapat diatur ulang secara cerdas untuk
memaksimalkan efisiensi bahan bakar dan kinerja.
Penerapan pemahaman tentang energi kinetik dan potensial dalam
transportasi membantu insinyur mengoptimalkan desain, penggunaan bahan
bakar, dan teknologi yang berkontribusi pada kendaraan yang lebih efisien,
berkinerja tinggi, dan berkelanjutan.

2.4 Momentum Dalam Transportasi


Momentum adalah konsep penting dalam fisika yang terkait dengan
gerak suatu objek. Dalam konteks transportasi, pemahaman tentang
momentum berperan dalam menganalisis tabrakan antara kendaraan serta
dalam merancang sistem keamanan yang lebih baik.

Momentum: Momentum adalah hasil kali massa suatu objek dengan


kecepatannya. Objek yang memiliki massa lebih besar atau kecepatan yang
7

lebih tinggi memiliki momentum yang lebih besar. Momentum merupakan


ukuran kuantitatif dari "ketidakmampuan" objek untuk berubah kecepatan atau
berhenti secara mendadak.

 Penerapan Dalam Menganalisis Tabrakan

Dalam kecelakaan kendaraan bermotor, momentum memiliki peran


penting dalam menganalisis dampak dan keparahan tabrakan. Hukum
kekekalan momentum menyatakan bahwa total momentum sistem yang terlibat
dalam suatu tabrakan akan tetap konstan jika tidak ada gaya eksternal yang
bekerja. Oleh karena itu, dalam tabrakan, momentum kendaraan sebelum
tabrakan harus sama dengan total momentum kendaraan setelah tabrakan.

Pemahaman ini memungkinkan insinyur kecelakaan dan peneliti


keamanan jalan raya untuk merancang struktur kendaraan yang bisa menyerap
energi kinetik dengan efektif, mengurangi dampak pada penumpang dan
mengemudi. Sistem airbag, sabuk pengaman, dan desain bodi kendaraan yang
tahan terhadap tabrakan merupakan contoh penerapan prinsip ini.

 Keamanan dalam Transportasi

Pemahaman tentang momentum dan hukum kekekalan momentum juga


berkontribusi pada perancangan teknologi keselamatan dalam kendaraan.
Sistem pengereman anti terkunci (ABS), sistem kontrol stabilitas elektronik
8

(ESC), dan sistem pengereman darurat adalah beberapa teknologi yang


memanfaatkan prinsip-prinsip momentum untuk meningkatkan keamanan
pengemudi dan penumpang.

Selain itu, analisis momentum membantu para ahli kecelakaan dalam


merekonstruksi kejadian dan mengidentifikasi penyebab tabrakan. Informasi
ini berguna untuk meningkatkan desain jalan, peraturan lalu lintas, dan
meminimalkan risiko tabrakan di masa depan.

Dengan mengaplikasikan pemahaman tentang momentum dalam analisis


tabrakan dan desain kendaraan, industri transportasi terus berusaha untuk
menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pengguna jalan.

2.5 Konsep Fisika Di Teknologi Dan Transportasi Masa Depan


Penerapan konsep fisika dalam perkembangan transportasi masa depan
telah menghasilkan inovasi yang mengubah wajah industri otomotif.
Kendaraan listrik (EVs) dan kendaraan otonom merupakan contoh bagaimana
prinsip-prinsip fisika memainkan peran sentral dalam mengubah cara kita
bepergian.

a) Kendaraan Listrik (EVs)


EVs didasarkan pada konsep energi dan gerak. Konsep energi
kinetik dan potensial berperan dalam menyimpan dan mengubah energi
listrik menjadi gerak. Baterai menyimpan energi yang digunakan untuk
menggerakkan motor listrik, menghasilkan gerak tanpa emisi langsung.
Pemahaman tentang energi dan efisiensi menghasilkan desain baterai
yang lebih baik, meningkatkan jarak tempuh, dan mengurangi waktu
pengisian ulang.
b) Kendaraan Otonom

Kendaraan otonom dapat menjadi solusi transportasi masa depan


yang lebih aman, hemat energi, dan efisien, serta dapat mengurangi
kemacetan dan polusi udara. Teknologi terbaru yang diterapkan pada
mobil otonom telah mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun
9

terakhir. Salah satu teknologi terbaru yang digunakan pada mobil


otonom adalah LiDAR atau Light Detection and Ranging. Teknologi ini
menggunakan laser untuk mengukur jarak antara mobil otonom dengan
objek di sekitarnya. LiDAR dapat membantu mobil otonom dalam
menghindari tabrakan dengan objek yang berada di sekitarnya, seperti
kendaraan, pejalan kaki, atau benda lainnya. Kendaraan otonom
memanfaatkan prinsip fisika untuk navigasi dan pengambilan
keputusan. Sensor dan kamera mengumpulkan data tentang lingkungan
sekitar, dan konsep kinematika membantu menghitung pergerakan dan
arah kendaraan. Penerapan teknologi radar, lidar, dan kecerdasan
buatan memungkinkan kendaraan berkomunikasi dengan
lingkungannya dan bergerak tanpa pengemudi.

c) Efisiensi dan Desain Aerodinamika


Penerapan konsep fisika juga tercermin dalam desain
aerodinamika yang mengurangi hambatan udara pada kendaraan. Ini
berarti lebih sedikit energi yang dibutuhkan untuk menjaga kendaraan
bergerak pada kecepatan tertentu, meningkatkan efisiensi energi dan
jarak tempuh.
d) Kendaraan Hibrida
Kendaraan hibrida menggabungkan mesin pembakaran internal
dan motor listrik, menggabungkan konsep efisiensi dan konversi energi.
Saat kendaraan memperlambat atau mengerem, sistem pengereman
regeneratif mengubah energi kinetik menjadi energi listrik yang dapat
diubah kembali.
 Inovasi Teknologi Masa Depan

Selain EVs dan kendaraan otonom, konsep fisika juga diterapkan dalam
inovasi lain seperti Hyperloop (sistem transportasi berkecepatan tinggi dalam
tabung hampa udara) dan eksplorasi mobil antariksa. Pemahaman tentang
momentum, gravitasi, dan pergerakan benda di bawah pengaruh gaya
10

memungkinkan manusia untuk merencanakan dan merancang solusi


transportasi yang canggih dan efisien.

Penerapan konsep fisika dalam teknologi transportasi masa depan


berkontribusi pada mobilitas yang lebih ramah lingkungan, aman, dan efisien.
Melalui inovasi ini, masa depan transportasi semakin berwarna dengan potensi
yang mengubah cara kita bergerak dan menjelajah dunia.

2.6 Penerapan Konsep Fluida Dalam Transportasi


Prinsip-prinsip fisika fluida memiliki peran krusial dalam desain
kendaraan modern, baik dalam udara maupun di air. Konsep aerodinamika dan
hidrodinamika memungkinkan para insinyur untuk mengoptimalkan efisiensi
dan performa kendaraan.

 Aerodinamika:
Aerodinamika berkaitan dengan pergerakan udara di sekitar benda padat,
seperti kendaraan. Dalam transportasi darat dan udara, pemahaman tentang
aerodinamika berkontribusi pada desain yang mengurangi hambatan udara,
meningkatkan efisiensi, dan mengurangi konsumsi bahan bakar.
Bentuk Kendaraan: Bentuk aerodinamis dengan profil rendah
mengurangi hambatan udara dan turbulensi. Mobil-mobil balap dan mobil
listrik sering kali didesain dengan kontur aerodinamis untuk mengoptimalkan
efisiensi.
Sistem Pengereman: Desain aerodinamis juga mempengaruhi sistem
pengereman. Banyak mobil dilengkapi dengan spoiler atau sayap yang
berfungsi memberikan tekanan ke bawah pada roda belakang, meningkatkan
stabilitas dan pengereman lebih baik pada kecepatan tinggi.
 Hidrodinamika:
Hidrodinamika mengacu pada pergerakan fluida, terutama air, di sekitar
benda. Ini relevan dalam desain kapal, kapal selam, dan kendaraan di bawah
air. Prinsip hidrodinamika memungkinkan kendaraan bergerak lebih efisien di
dalam air.
11

Kapal dan Kapal Selam: Bentuk kapal dan kapal selam dirancang untuk
mengurangi resistensi air dan turbulensi. Desain hidrodinamis membantu
meningkatkan kecepatan dan efisiensi pergerakan di bawah air.
Peralatan Olahraga Air: Peralatan seperti papan selancar dan kayak juga
memanfaatkan prinsip hidrodinamika dalam desainnya. Bentuk yang tepat
meminimalkan hambatan air dan meningkatkan kemampuan kendali.

Melalui penerapan prinsip aerodinamika dan hidrodinamika dalam


desain kendaraan, para insinyur dapat menciptakan kendaraan yang lebih cepat,
efisien, dan stabil di berbagai lingkungan. Inovasi ini memiliki dampak
signifikan pada mobilitas manusia dan membentuk arah masa depan
transportasi.

2.7 Kelebihan Dan Kekurangan Peran Fisika Dalam Bidang Transportasi


 Kelebihan
1. Perencanaan yang Lebih Baik
Dalam merancang kendaraan atau jalan raya, fisika dapat
membantu dalam menghitung parameter-parameter seperti kekuatan
material dan kecepatan maksimum yang dapat dicapai. Dengan
demikian, perancang dan pengembang dapat membuat perencanaan yang
lebih baik dan lebih efisien.
2. Mengoptimalkan Energi
Fisika juga membantu dalam mengoptimalkan penggunaan
energi dalam kendaraan. Dalam kendaraan modern, teknologi seperti
sistem injeksi bahan bakar, pengoperasian mesin, dan sistem
pembakaran, semuanya didasarkan pada prinsip-prinsip fisika. Dengan
pengetahuan fisika, kendaraan dapat dirancang untuk menggunakan
energi yang lebih efisien.
3. Keselamatan dan Keamanan
Fisika juga membantu dalam mengembangkan teknologi
keselamatan untuk kendaraan. Teknologi seperti rem ABS, stiker
reflective, dan sabuk pengaman, semuanya didasarkan pada prinsip-
12

prinsip fisika. Dengan pengetahuan fisika, kita dapat mengembangkan


teknologi keselamatan yang lebih canggih dan lebih efektif, sehingga
mengurangi risiko kecelakaan.
4. Efisiensi
Fisika juga membantu dalam menciptakan transportasi yang lebih
efisien. Dengan memahami prinsip-prinsip fisika, kita dapat merancang
kendaraan yang dapat melaju lebih jauh dengan bahan bakar yang sama,
atau bahkan dengan lebih sedikit bahan bakar, sehingga mengurangi
biaya operasional dan emisi gas rumah kaca.
5. Kendaraan Modern
Fisika memainkan peran penting dalam mendesain mobil, pesawat
terbang, kereta api, dan lain-lain. Kendaraan ini semua didesain
berdasarkan prinsip-prinsip fisika seperti hukum gerak Newton, hukum
konservasi energi, dan teori relativitas khusus. Dengan memahami
prinsip-prinsip fisika, kita dapat merancang kendaraan yang lebih baik
dan lebih efisien.
6. Teknologi Hijau
Fisika juga telah membantu dalam mengembangkan teknologi hijau
dalam bidang transportasi, seperti mobil listrik dan kendaraan berbahan
bakar alternatif. Dengan memahami prinsip-prinsip fisika, kita dapat
merancang kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan menawarkan
alternatif transportasi yang lebih hijau.
7. Transportasi Masa Depan
Dalam beberapa dekade mendatang, peran fisika akan semakin
penting dalam menciptakan transportasi masa depan. Teknologi seperti
mobil otonom, kendaraan terbang, sistem transportasi berkecepatan
tinggi, dan sejenisnya semuanya bergantung pada pemahaman fisika
kuantum dan teori lainnya. Dengan memahami fisika, kita dapat
menciptakan transportasi yang lebih canggih dan lebih efisien di masa
depan.
 Kekurangan
13

1. Kurangnya Harga Pasar


Beberapa teknologi fisika yang dikembangkan untuk bidang
transportasi dapat mahal dan kurang terjangkau untuk pasar konsumen.
Sebagai contoh, teknologi mobil listrik, meskipun menawarkan cara
yang lebih ramah lingkungan untuk transportasi, masih belum terjangkau
bagi banyak keluarga.
2. Sulit untuk Diimplementasikan
Terkadang, teknologi fisika yang dikembangkan dapat sangat
kompleks dan sulit untuk diimplementasikan. Sebagai contoh, kendaraan
hidrogen memiliki banyak kelebihan dari segi efisiensi dan ramah
lingkungan, namun, masih sulit untuk diproduksi dengan skala massal.
3. Memerlukan Pengetahuan Khusus
Memahami teknologi fisika dalam bidang transportasi dapat
memerlukan pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh semua orang.
Beberapa orang mungkin tidak tertarik atau memiliki kesulitan
memahami konsep-konsep fisika tertentu.
4. Tidak Sepenuhnya Ramah Lingkungan
Meskipun beberapa teknologi fisika dalam bidang transportasi
memang ramah lingkungan, teknologi tersebut masih memerlukan
beberapa jenis penggunaan bahan bakar yang dapat mencemari
lingkungan, seperti baterai mobil listrik atau hidrogen.
5. Mengeksploitasi Sumber Daya Alam
Pengembangan teknologi fisika dalam bidang transportasi
seringkali mengambil sumber daya alam yang terbatas, seperti
pengeboran minyak untuk bahan bakar untuk kendaraan atau logam
untuk baterai mobil listrik.
6. Menghasilkan Emisi yang Berbahaya
Meskipun kendaraan modern sangat efisien, kendaraan masih
menghasilkan emisi yang berbahaya seperti karbon monoksida dan
partikel halus yang merupakan penyebab utama polusi udara di kota-kota
besar.
14

7. Tidak Mengatasi Permasalahan Kepadatan Lalu Lintas


Perkembangan mobil otonom telah diharapkan dapat mengatasi
masalah kepadatan lalu lintas, namun, pada kenyataannya, hal ini masih
perlu waktu untuk dapat diimplementasikan secara luas. Selain itu,
dengan semakin banyaknya kendaraan yang bertambah, masalah
kepadatan lalu lintas masih menjadi salah satu permasalahan besar dalam
bidang transportasi.

2.8 Contoh Penerapan Konsep Fisika Dalam Bidang Transportasi


1. Pesawat Terbang:
 Prinsip aerodinamika dalam desain sayap dan badan pesawat
untuk menghasilkan gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang.
 Hukum Newton dalam lepas landas, mendarat, dan manuver
pesawat di udara.
 Konsep kestabilan dan kontrol menggunakan permukaan kontrol,
seperti elevator dan aileron.

2. Kendaraan Otonom:
 Penerapan sensor, seperti lidar dan kamera, untuk mengumpulkan
data lingkungan dan mengambil keputusan berdasarkan input
sensor.
 Algoritma kontrol dan pemrosesan data untuk mengemudi sendiri
berdasarkan informasi dari sensor.
 Prinsip navigasi menggunakan teknologi GPS dan sensor lainnya.
15

3. Kendaraan Listrik:
 Konsep energi kinetik dan potensial dalam penyimpanan dan
konversi energi listrik pada baterai.
 Penerapan elektromagnetisme dalam sistem pengisian baterai dan
motor listrik.
 Analisis efisiensi energi dalam merancang motor dan sistem
penggerak listrik.

4. Kereta Api:
 Prinsip kinematika dalam merancang rel, jarak antarstasiun,
jadwal perjalanan,dan konsep gerak lurus beraturan(GLB).
 Hukum Newton dalam pengereman dan percepatan kereta.
 Konsep sinyal dan pengaturan lalu lintas kereta untuk menjaga
jarak aman antara kereta.

5. Kapal Laut:
 Hidrodinamika dalam merancang bentuk lambung kapal untuk
mengurangi resistensi air.
16

 Prinsip pelampung dan pergerakan kapal di atas permukaan air.


 Analisis stabilitas kapal dan pengendalian posisi dengan kemudi.

6. Transportasi Bawah Tanah (Subway):


 Konsep kinematika dan dinamika dalam desain stasiun, jaringan
rel, dan kecepatan perjalanan.
 Analisis pengaturan aliran penumpang di dalam stasiun dan
kereta.
 Penerapan prinsip fluida dalam ventilasi stasiun dan terowongan.

7. Mobil dan Sepeda Motor:


 Prinsip gaya dan momentum dalam mengerem, berakselerasi, dan
berbelok.
 Energi kinetik dan potensial dalam suspensi dan peredam
guncangan.
 Hukum inersia (Hukum I Newton) mengemukakan jika tidak
terdapat penyebab tertentu, maka benda cenderung
mempertahankan keadaan awalnya. Pada mulanya pembalap
bergerak lurus ke arah tertentu, lalu tiba-tiba harus menikung.
Harus ada penyebab tertentu agar pembalap dapat mengikuti
lintasan jalan yang akan menikung. Dan penyebab ini adalah
17

gesekan. Gesekan ini tercipta salah satunya dengan cara


memperlambat laju kendaraan. Jadi, di sini gesekan yang
merugikan justru menyelamatkan nyawa pembalap. Ketika
memutar setang atau kemudi kendaraan akan melaju ke arah
tertentu, ini hanyalah membantu mengarahkan kendaraannya
untuk mengikuti jalur tikungan. Gaya geseklah yang tetap
merupakan pahlawan utama yang menyebabkan pembalap dapat
menikung. Tanpa adanya gaya gesek ini, bagaimana pun para
pembalap memutar kemudi, mereka akan tetap tidak akan
berhasil menikung.
 Konsep keamanan seperti desain bodi yang menyerap energi pada
tabrakan dan airbag.
18

8. Kendaraan Luar Angkasa:


 Hukum gravitasi Newton dalam merencanakan perjalanan dan
manuver di luar angkasa.
 Dinamika rotasi dan perubahan posisi dalam pergerakan satelit
atau pesawat luar angkasa.
 Penggunaan gaya dorong dan momentum untuk mengubah laju
pergerakan.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam menggali penerapan konsep fisika dalam transportasi, kita telah
menemukan bahwa prinsip-prinsip fisika memiliki peran krusial dalam
pengembangan, operasi, dan dampak lingkungan dari sistem transportasi. Dari
kinematika hingga konsep fluida, pemahaman tentang fisika telah membuka
pintu untuk inovasi yang merubah cara kita bergerak dan menjelajahi dunia.

Dalam pengembangan kendaraan, konsep energi, momentum, dan


aerodinamika membantu merancang solusi yang lebih efisien dan berkinerja
tinggi. Keselamatan menjadi lebih terjamin melalui pemahaman tentang gaya
dan tabrakan, serta teknologi otonom yang mengandalkan konsep kinematika
dan sensor.

Pentingnya prinsip-prinsip fisika juga tampak dalam kontribusi terhadap


lingkungan. Dengan mengoptimalkan efisiensi dan mengurangi emisi melalui
teknologi kendaraan listrik, kita dapat membantu melindungi planet kita dari
dampak negatif.

3.2 Saran
Dalam rangka terus memajukan industri transportasi, ada beberapa saran
yang dapat diambil:

Pendidikan dan Penelitian: Investasi dalam pendidikan dan penelitian


dalam bidang fisika dan teknik sangat penting. Menyediakan dana dan sumber
daya untuk memahami konsep fisika dan mengaplikasikannya dalam inovasi
transportasi dapat menghasilkan solusi yang lebih baik.

Kolaborasi dan Kemitraan: Kombinasi pengetahuan fisika, teknologi,


dan industri akan mempercepat pengembangan solusi yang lebih baik.
Kolaborasi antara ilmuwan, insinyur, pemerintah, dan industri dapat
menghasilkan perubahan positif yang lebih cepat.

19
20

Kesadaran Lingkungan: Terus mendorong kesadaran terhadap dampak


lingkungan dari transportasi dapat mengilhami inovasi yang lebih
berkelanjutan. Inovasi seperti kendaraan listrik dan teknologi ramah
lingkungan akan lebih mudah diterima dan diadopsi jika masyarakat lebih
memahami manfaatnya.

Dukungan Regulasi: Pemerintah perlu mendukung dan mendorong


pengembangan solusi transportasi inovatif melalui regulasi yang mendukung
dan insentif yang sesuai. Ini termasuk dukungan untuk pengembangan
teknologi ramah lingkungan dan infrastruktur yang mendukung mobilitas
berkelanjutan.

Masa Depan Teknologi: Terus menjelajahi potensi penerapan fisika


dalam teknologi transportasi masa depan, seperti hyperloop, pesawat
supersonik berkelanjutan, dan mobilitas urban yang efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Dealer, A. (2023, Mei 4). Suzuki Family. Retrieved from Suzuki Duta Cendana:
https://suzukidutacendana.co.id/berita/konsep-mobil-otonom-dan-
teknologi-terbaru

Hanifah, S. (2021, Januari 16). Geotimes. Retrieved from Geotimes.id:


https://geotimes.id/opini/fisika-dan-kemajuan-teknologi-bidang-
transportasi/

Hannum. (2012, November 20). Fhannum. Retrieved from Fhannum.wordpress:


https://fhannum.wordpress.com/2012/11/16/hukum-fisika-pada-motogp/

Kurniawan, R. (2023, Mei 21). Lakompasiana. Retrieved from kompasiana:


https://www.kompasiana.com/rizkikurniawan7423/6469bc874addee70ae5
57b24/ilmu-fisika-dibalik-mobil-listrik

Perkasa, A. (2023, Mei 22). Kabinet Rakyat. Retrieved from Kabinet Rakyat.com:
https://kabinetrakyat.com/peran-fisika-dalam-bidang-transportasi/

Suprihanto, & Winarso. (2021). Fisika. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

21

Anda mungkin juga menyukai