Anda di halaman 1dari 12

YAYASAN BERKAT KASIH ILAHI

(Y B K I)
GMIT KARMEL
Jln. Shopping Centre RT.016/ RW.005 , Fatululi Kupang – NTT
(Ketua) 0852 3914 0576; (Sek) 0822 3782 8983 (Ben) 0852 3941 6903

KEPUTUSAN
PEMBINA YAYASAN BERKAT KASIH ILAHI
GMIT-KARMEL
NOMOR: 02/PEMBINA/YBKI/IV/2023

TENTANG
ANGGARAN RUMAH TANGGA
YAYASAN BERKAT KASIH ILAHI

PEMBINA
YAYASAN BERKAT KASIH ILAHI
Menimbang:
1. Bahwa dalam rangka mewujudkan tujuan yayasan di bidang sosial,
kemanusiaan, dan keagamaan maka dipandang perlu untuk merumuskan
Anggaran Rumah Tangga sebagai penjabaran dari Anggaran Dasar
Yayasan sebagai acuan dan pedoman kerja.
2. Bahwa Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud pada butir 1 diatas adalah
sebagaimana yang tercantum dalam akta pendirian Yayasan Berkat Kasih
Ilahi nomor 05 tahun 2023 yang dibuat oleh notaris ZANTJE MATHILDA
VOSS-TOMASOA, SH.,M.Kn tanggal 03 Maret 2023.
3. Bahwa berdasarkan butir 1 dan 2 diatas maka dipandang perlu untuk
membuat dan merumuskan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Berkat
Kasih Ilahi yang ditetapkan dalam bentuk Keputusan Dewan Pembina
Yayasan Berkat Kasih Ilahi.
Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor: 16 Tahun 2001 tentang Yayasan
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.
3. Anggaran Dasar Yayasan Berkat Kasih Ilahi sebagaimana tercantum
dalam akta pendirian Yayasan Berkat Kasih Ilahi Nomor 05 Tahun 2023
tanggal 03 Maret 2023.
Memperhatikan: Usul saran dalam rapat organ Yayasan Berkat Kasih Ilahi tanggal 17 April
2023.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN BERKAT KASIH ILAHI

1
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Anggaran Rumah Tangga ini yang dimaksud dengan:
1. Yayasan adalah Yayasan Berkat Kasih Ilahi yang disingkat YBKI.
2. Pembina adalah Organ Yayasan yang mempunyai kewenangan untuk mengangkat dan
memberhentikan pengurus dan pengawas serta kewenangan lainnya yang tidak
diserahkan kepada pengurus dan pengawas.
3. Pengurus adalah Organ Yayasan yang melaksanakan kegiatan pengurusan Yayasan untuk
mencapai maksud dan tujuan Yayasan.
4. Pengawas adalah Organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan
nasehat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
5. Pendiri adalah Majelis Jemaat Harian yang mewakili Jemaat GMIT Karmel Fatululi
dalam mendirikan Yayasan.
6. AD adalah Anggaran Dasar Yayasan Berkat Kasih Ilahi.
7. ART adalah Anggaran Rumah Tangga Yayasan Berkat Kasih Ilahi.

Pasal 2
Maksud dan Tujuan Anggaran Rumah Tangga

1. Sebagai penjabaran lebih lanjut dari AD YBKI sesuai ketentuan Undang-Undang Tentang
Yayasan.
2. Merupakan pedoman pelaksanaan dari AD YBKI sesuai Akta Pendiri Yayasan Nomor 05
Tanggal 03 Maret 2023 yang dibuat oleh notaris ZANTJE MATHILDA VOSS-
TOMASOWA, SH.,M.Kn dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI Nomor:
AHU.000274.AH.02.04 TAHUN 2023 Tanggal 10 Maret 2023.

Pasal 3
Pendiri Yayasan
Pendiri Yayasan adalah Majelis Jemaat Harian (MJH) atas nama Jemaat GMIT Karmel
Fatululi.
Pasal 4
Logo dan Cap
1. Yayasan memiliki logo sebagai tanda pengenal Yayasan.
2. Logo Yayasan berbentuk lingkaran bulat berwarna Ungu Hijau dengan tulisan melingkar
berwarna biru “Yayasan Berkat Kasih Ilahi GMIT Karmel”.
3. Dalam lingkaran bulat terdapat gambar Alkitab terbuka, bagian atas lilin menyala dan
bagian bawah tertulis Kolose 3 ayat 23 dan singkatan YBKI, serta samping kiri kanan
gambar salib.
4. Lingkaran bulat artinya simbol kasih Allah tanpa batas, tak bertepi.
5. Alkitab terbuka artinya Firman sebagai landasan dan penuntun kehidupan.
6. Lilin yang menyala artinya rela berkorban menerangi kegelapan.
7. Salib artinya simbol kemenangan dan bukti solidaritas Allah kepada manusia.
8. Warna ungu artinya kebijaksanaan, visioner, advent, dan prapaskah.
9. Warna hijau artinya kesegaran dan kenyamanan.
10. Warna biru artinya ketenangan.
11. Warna puith artinya suci, polos, dan sederhana.
12. Warna tinta yang digunakan dalam stempel adalah ungu.
13. Organ Yayasan dalam pelaksanaannya memiliki cap/stempel yang ditetapkan pembina
yang bentuknya sama dengan logo.

2
Pasal 5
Contoh Cap dan Logo

Pasal 6
Visi dan Misi
1. Visi: Menyatakan Syalom Allah kepada sesama dengan mewujudkan lembaga sosial
yang profesional, kreatif, dan inovatif.
2. Misi: Menjadi saluran berkat dalam memberikan pelayanan kepada sesama tanpa
diskriminasi dalam bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.

BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI YAYASAN

Pasal 7
Tugas Pokok

1. Tugas pokok yayasan adalah membina, mengembangkan, dan mengawasi guna


mencapai maksud dan tujuan Yayasan sesuai Anggaran Dasar.
2. Tugas pokok yayasan dilaksanakan oleh Pembina, Pengurus, dan Pengawas.

Pasal 8
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Yayasan mempunyai fungsi:
a. Menyelenggarakan administrasi YBKI.
b. Mencari dan mengelola dana serta menyediakan tenaga, sarana, dan
prasarana bagi keperluan YBKI.
c. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut yasan dapat melaksanakan
berbagai usaha yang bermanfaat.

BAB III
USAHA-USAHA

Pasal 9
Usaha Dana
1. Untuk memperoleh dan memupuk dana untuk pencapaian maksud dan tujuan Yayasan
maka pengurus Yayasan melaksanakan berbagai usaha yang halal/alkitabiah dan tidak
bertentangan dengan peraturan yang berlaku.

3
2. Usaha tersebut meliputi:
a. Sumbangan/bantuan yang tidak mengikat
b. Hibah dan atau bantuan pemerintah, donatur, dan pihak ketiga lainnya yang tidak
mengikat.
c. Perolehan lainnya yang tidak bertentangan dengan AD Yayasan dan atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
d. Pendayagunaan sumber-sumber dana yang sudah ada.
e. Pinjaman dari pihak ketiga.

Pasal 10
Badan Usaha

1. Badan usaha adalah badan yang dibentuk atau didirikan oleh Yayasan dengan tujuan
pokok menunjang tercapainya maksud dan tujuan Yayasan.
2. Badan usaha dimaksud dapat dibentuk antara lain badan usaha keperdataan dan badan
usaha lainnya yang dijalankan dengan penyertaan modal dari Yayasan.
3. Pendirian/pembentukan dan pengelolaan badan-badan usaha tersebut ditetapkan dengan
peraturan tersendiri sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
4. Keuntungan dari badan usaha yang didirikan YBKI dikembalikan kepada YBKI sesuai
ketentuan AD/ART badan usaha yang bersangkutan.

BAB IV
KEBIJAKSANAAN UMUM YAYASAN

Pasal 11
1. Program pelayanan yang dibuat adalah dalam rangka panggilan kasih terhadap Bangsa
dan Negara Kesatuan RI, khususnya warga masyarakat dan warga gereja.
2. Dalam pelaksanaan program pelayanan YBKI dapat bekerjasama dengan gereja,
pemerintah, lembaga donor baik dalam maupun luar negeri, bank dan lembaga keuangan
mikro serta lembaga dan organisasi lain dengan prinsip kemitraan dan kesetaraan.

Pasal 12
Pengelolaan Yayasan

1. Pelayanan Yayasan dilakukan secara professional, jujur, transparan, akuntabel dan dengan
pelayanan prima kepada warga gereja dan masyarakat.
2. Dalam mengelola program untuk mencapai tujuan Yayasan dibentuklah organ Yayasan
yaitu Pembina, Pengurus, dan Pengawas.
3. Hal-hal yang belum diatur mengenai pembentukan organ Yayasan dalam anggaran rumah
tangga ini akan diatur tersendiri dalam peraturan yang dibuat oleh Pembina dan atau
Pengurus/Pengawas.

Pasal 13
Pengelolaan Keuangan
1. Pengelolaan keuangan Yayasan dilaksanakan secara sentralistik, dalam arti pengurusan,
kewenangan, keputusan, dan otoritas keuangan dilakukan oleh pengurus Yayasan.
2. Yayasan menerapkan prinsip anggaran yang diatur dalam program, rencana kerja, dan
rencana anggaran dan belanja tahunan.

4
3. Penyusunan program, rencana kerja, rencana anggaran dan belanja tahunan dilakukan
oleh pengurus.
4. Tahun anggaran Yayasan adalah terhitung tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember
tahun berjalan.
5. Pengaturan lebih lanjut tentang pengelolaan keuangan Yayasan ditetapkan oleh pengurus
dengan persetujuan Pembina.

Pasal 14
Pengelolaan Harta

1. Semua dokumen baik harta bergerak maupun harta tidak bergerak harus dicatat atas
nama Yayasan dan disimpan dalam safe deposit box atau brankas dan diketahui oleh
minimal 2 (dua) orang anggota pengurus (ketua dan sekretaris).
2. Semua harta YBKI harus dilengkapi dengan dokumen dan bukti-bukti kepemilikan yang
sah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Setiap kegiatan pembelian, penjualan, dan pengalihan harta tidak bergerak harus diawali
dengan perencanaan dan studi kelayakan.
4. Aset yang digunakan oleh Yayasan yang dipinjamkan oleh gereja maka seluruh
dokumen kepemilikan harus dicatat atas nama gereja dan pemanfaatan oleh Yayasan
harus dituangkan dalam perjanjian notariil anatara Yayasan dan gereja.
5. Seluruh dokumen harta bergerak dan tidak bergerak ditetapkan oleh Pengurus dengan
persetujuan Pembina.

Pasal 15
Kepegawaian

1. Rekruitmen, pengangkatan, dan pembinaan staf/pegawai harus didasarkan pada


perencanaan pengembangan tenaga-tenaga professional untuk peningkatan daya saing
YBKI.
2. Penempatan staf/pegawai harus sesuai dengan bidang porofesi yang ditekuni.
3. Sistim penggajian harus dapat mendorong setiap staf/pegawai untuk dapat bekerja dengan
bersemangat, berprestasi dan berdaya saing.
4. Sistem penghargaan dan sanksi perlu diterapkan dalam sistem penggajian.
5. Setiap staf/pegawai mempunyai hak dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas dan
profesionalisme melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, kursus, dan lain-lain.
6. Peraturan lebih lanjut yang berlaku di lingkungan Yayasan ditetapkan oleh Pengurus
dengan persetujuan Pembina.

Pasal 16
Hubungan dengan GMIT-Karmel

1. Hubungan Yayasan dengan GMIT-Karmel dilaksanakan melalui Pembina.


2. Ketua Majelis Jemaat GMIT-Karmel dan Wakil Ketua 1 (satu) karena jabatannya adalah
anggota Pembina (Ex oficio).
3. Anggota Pembina lainnya diangkat dari orang perseorangan yang mendapat rekomendasi
dari Majelis Jemaat Harian GMIT-Karmel.

Pasal 17
Kerja Sama dengan Pihak Luar
1. Semua bentuk Kerjasama dengan pihak luar harus dibahas dan disetujui oleh Pembina.
2. Kerjasama diprioritaskan untuk meningkatnya Program Pelayanan YBKI.

5
3. Rencana Kerjasama perlu dibahas sebelumnya secara matang dengan mempertimbangkan
kebutuhan pengembangan pelayanan serta perubahan yang terjadi di masyarakat.
4. Kerjasama itu harus sesuai dengan dan mendukung Visi, Misi, Tujuan dan Program
Yayasan.
5. Kerjasama dengan pihak luar harus dilandasi oleh uji kelayakan agar dapat memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi Yayasan.
6. Kerjasama dituangkan dalam bentuk Nota Kesepahaman (MoU) atau bentuk perjanjian
lain yang lebih teknis.
7. Setiap pihak yang diberi Kuasa/Wewenang dalam melakukan hubungan kerjasama harus
memberikan laporan perkembangan kerjasama tersebut secara periodik kepada Pengurus,
Pengawas dan Pembina.
8. Kerjasama Yayasan dengan pihak lain dapat dilembagakan dengan memilih bentuk badan
hukum perdata yang dituangkan dalam bentuk akta otentik (dokumen notariil).
BAB V
KEDUDUKAN ORGAN-ORGAN YAYASAN DAN LINGKUP TUGASNYA

Pasal 18
Kedudukan Umum
1. Pembina adalah sebagai organ tertinggi Yayasan.
2. Pembina bertanggungjawab dalam pencapaian Visi, Misi, dan Tujuan Yayasan.
3. Rapat Pembina dalam menetapkan anggota-anggota Pembina untuk membidangi
tugas tertentu dalam rangka pencapaian maksud dan tujuan Yayasan.
4. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, Pembina membentuk Pengurus dan Pengawas
Yayasan.
5. Pengurus bertanggungjawab atas Operasional Yayasan.
6. Pengawas melaksanakan tugas pengawasan atau audit internal Yayasan dan
merupakan mitra kecil pengurus.
7. Pengurus dan Pengawas bertanggungjawab kepada Pembina dalam pelaksanaan
tugasnya.

Pasal 19
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Pembina

Tugas, wewenang dan tanggung jawab Pembina adalah:


1. Menentukan kebijakan umum Yayasan.
2. Menentukan arah dan sasaran target yang akan dicapai Yayasan serta Badan Usaha
Milik Yayasan.
3. Mengesahakan Business Plan Yayasan untuk periode tiga tahunan yang dibuat oleh
Pengurus.
4. Menetapkan kebijakan dalam hal kerja sama dengan pihak lain.
5. Mengangkat dan memberhentikan anggota Pengurus dan anggota Pengawas serta
memantau kinerja Pengurus dan Pengawas.
6. Mengesahkan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan.
7. Mengesahkan laporan tahunan Yayasan.
8. Memutuskan perubahan AD dan ART Yayasan.
9. Menetapkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk Organ Yayasan dalam rangka
menjalankan tugas Yayasan.
10. Ketua dan Sekretaris Pembina mewakili Pembina dalam kegiatan sehari-hari Yayasan
dan melaporkannya dalam Rapat Pembina berikutnya.

6
Pasal 20
Struktur Organisasi Pembina
1. Pembina terdiri atas Ketua merangkap Anggota dan Sekretaris merangkap Anggota dan
Anggota-Anggota.
2. Jabatan Ketua dan Sekretaris Pembina dipilih oleh Anggota dalam rapat Pembina untuk
masa jabatan lima tahun dan dapat dipilih kembali.

Pasal 21
Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Pengurus

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Pengurus adalah:


1. Melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai AD.
2. Menetapkan Job Description/Uraian tugas anggota-anggota Pengurus.
3. Menetapkan/menyetujui pendirian Badan Usaha Yayasan.
4. Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran tahunan Yayasan untuk disahkan
Pembina.
5. Mengkoordinasikan semua kegiatan Yayasan dan Badan Usaha di lingkungan Yayasan
agar mencapai sasaran yang ditetapkan Pembina.

6. Wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Pembina dan
Pengawas.
7. Mengelola keuangan Yayasan secara efisien, efektif, dan dapat dipertanggungjawabkan
(akuntabel).
8. Menyampaikan laporan secara berkala kepada Pembina tentang pelaksanaan tugas
Pengurus.
9. Mewakili Yayasan didalam dan diluar pengadilan.
10. Pengurus mewakili Yayasan dengan pembatasan terhadap hal-hal sebagai berikut:
a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Yayasan.
b. Mendirikan suatu badan usaha baru atau melakukan penyertaan modal dalam berbagai
bentuk usaha baik di dalam maupun di luar negeri.
c. Memberi atau menerima pengalihan atas harta tetap.
d. Membeli atau dengan cara lain melepaskan kekayaan Yayasan serta menggunakan atau
membebani kekayaan Yayasan dengan hak tanggungan.
e. Mengadakan perjanjian denga organisasi yang terafiliasi dengan Yayasan, Pembina,
Pengurus dan atau Pengawas Yayasan atau seorang yang bekerja pada Yayasan, yang
perjanjian tersebut bermanfaat bagi tercapainya maksud dan tujuan Yayasan.
11. Perbuatan Pengurus sebagaimana diatur dalam butir (12) huruf a,b,c,d dan e harus
mendapat persetujuan Ketua dan Sekretaris Pembina.
12. Menunjuk Akuntan Publik dengan sepengetahuan Pengawas.
13. Bersama-sama Pengawas menyampaikan laporan keuangan dan kemajuan Yayasan
kepada Pembina paling lambat 5 (lima) bulan setelah berakhirnya tahun buku.
14. Pengurus dapat membentuk Pelaksana Tugas Khusus/Tim Kerja/Panitia.

Pasal 22
Struktur Organisasi Pengurus

1. Pengurus dipilih dan diangkat Pembina atas dasar kemampuan, kompetensi dan
profesionalitas.
2. Susunan Pengurus terdiir dari Ketua merangkap anggota, Sekretaris merangkap
anggota dan Bendahara merangkap anggota.

7
Pasal 23
Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Pengawas

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Pengawas adalah:


1. Melakukan pengawasan/pembinaan atas pengelolaan keuangan, harta milik Yayasan
dan adminstrasi Personalia dan administrasi Umum Yayasan.
2. Mengawasi pelaksanaan program dan anggaran Yayasan.
3. Memberi peringatan kepada Pengurus disertai dengan jalan keluar perbaikan dalam
hal terjadi penyimpangan oleh Pengurus.
4. Pengawas berwenang:
a. Memasuki halaman, bangunan dan tempat lain yang dipergunakan Yayasan.
b. Memeriksa dokumen.
c. Memeriksa pembukuan dan mencocokkan dengan bukti fisik, atau menunjuk
auditor eksternal untuk memeriksa keuangan.
d. Mengetahui segala Tindakan yang dijalankan oleh Pengurus.
5. Bertanggungjawab kepada Pembina atas pelaksanaan tugasnya.
a. Memberikan laporan berkala dan laporan tahunan pengawasan kepada
Pembina.
b. Bersama-sama dengan Pengurus memberikan laporan pertanggungjwaban
keuangan tahunan kepada Pembina.

Pasal 24
Struktur Organisasi Pengawas

1. Pengawas dipilih dan diangkat oleh Pembina.


2. Pengawas terdiri atas Ketua merangkap anggota dan Sekretaris merapat anggota

BAB VI
SYARAT DAN PROSEDUR MENJADI ANGGOTA ORGAN YAYASAN

Pasal 25
Syarat Anggota Pembina

1. Warga Negara Indonesia, jujur dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
2. Orang Perseorangan warga GMIT yang mempunyai komitmen, kompetensi dan
kemampuan sumber daya yang dibutuhkan Yayasan dan mendapat rekomendasi dari
Majelis Jemaat Harian GMIT-Karmel dan tidak berada dibawah pengembalaan khusus
(siasat/disiplin gereja).
3. Rekomendasi Majelis Jemaat Harian GMIT-Karmel diberikan setelah
mempertimbangkan hasil Penilaian Diri (Self Assesment) calon anggota Pembina.
4. Bersedia menerima maksud dan tujuan Yayasan.
5. Tidak menjadi anggota Dewan Direksi, Staf atau Pegawai pada Yayasan, Badan/Lembaga
yang dibentuk oleh atau berada dibawah payung Yayasan.
6. Ketua Majelis Jemaat Harian dan Wakil Ketua 1 (satu) karena Jabatan (Ex Oficio).
7. Ketua Pembina dipilih dari anggota Pembina yang independent dan professional.

8
Pasal 26
Prosedur Pengangkatan Pembina Baru/Antar Waktu

1. Ketua Pembina menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Majelis Jemaat


Harian GMIT-Karmel tentang akan berakhirnya masa jabatan anggota-anggota Pembina
yang sedang bertugas, dan meminta mereka untuk mengusulkan pengganti untuk menjadi
Anggota Pembina/Antar Waktu.
2. Majelis Jemaat Harian GMIT-Karmel menyampaikan nama calon Pembina secara tertulis
kepada Pembina selambat-lambatnya 14 (Empat Belas) Hari sebelum ditetapkan sebagai
anggota Pembina yang baru/antar wkatu.
3. Nama calon anggota Pembina dari Majelis Jemaat Harian GMIT-Karmel disertai dengan:
a. Rekomendasi tertulis dari Majelis Jemaat Harian GMIT-Karmel kepada yang
bersangkutan untuk menjadi anggota Pembina.
b. Menandatangani akta kuasa dimana kuasa tersebut diberikan kepada Ketua Majelis
Jemaat Harian GMIT-Karmel yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu apabila atas
pertimbangan GMIT-Karmel, anggota Pembina tersebut sudah dan/atau tidak mampu
mengemban misi dari GMIT.
4. Pembina memeriksa keabsahan semua dokumen yang disyaratkan.
5. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan, Pembina belum menerima nama dan
dokumen-dokumen calon anggota Pembina tersebut maka calon yang bersangkutan
dikosongkan sampai terpenuhi dokumen-dokumen yang diperlukan.

Pasal 27
Syarat Anggota Pengurus dan Pengawas
Yang dapat menjadi Pengurus dan Pengawas adalah orang perseorangan yang diangkat oleh
Pembina berdasarkan keahlian dan ketrampilan yang dibutuhkan serta memenuhi syarat:
1. Warga Negara Indonesia, jujur dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
2. Orang Perseorangan warga GMIT yang mempunyai komitmen, kompetensi, dan
kemampuan sumber daya yang dibutuhkan oleh Yayasan dan mendapat rekomendasi dari
Majelis Jemaat Harian GMIT-Karmel serta tidak berada dibawah penggembalaan khusus
(siasat/disiplin gereja) dari GMIT.
3. Bersedia menerima maksud dan tujuan Yayasan.
4. Tidak menjadi anggota Dewan Direksi, Staf atau Pegawai pada Yayasan Badan/Lembaga
yang dibentuk oleh atau berada dibawah payung Yayasan.

Pasal 28
Prosedur Pengangkatan Pengurus dan Pengawas

1. Anggota Pembina mengajukan usulan calon Pengurus dan Pengawas kepada Pembina
untuk dipilih dan ditetapkan dalam rapat Pembina.
2. Periode Jabatan Pengurus dan Pengawas adalah untuk jangka waktu 5 (lima) Tahun.
3. Setiap anggota Pembina dalam rapat mempunyai 1 (satu) hak suara.
4. Keputusan rapat Pembina diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
5. Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota
Pembina yang hadir.
6. Setiap rapat Pembina harus dibuatkan risalah rapat yang ditandatangani oleh Ketua dan
Sekretaris Pembina atau Pimpinan Rapat Pembina.

9
7. Dalam hal qorum tidak tercapai, diadakan rapat yang kedua secepat-cepatnya 10
(Sepuluh) hari kerja dan selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari kerja.
8. Pengangkatan pengurus dan pengawas Yayasan dilakukan dalam rapat Pembina dan
dituangkan dalam surat keputusan Pembina.
Pasal 29
Rapat Pembina

1. Rapat tahun Pembina adalah rapat lengkap yang membahas tugas-tugas dan kewenangan
Pembina yang diatur dalam AD.
2. Rapat luar biasa Pembina adalah rapat Pembina yang diadakan sewaktu-waktu yang
membahas masalah-masalah yang aktual dan mendesak asalkan rapat tersebut memenuhi
qorum.
3. Panggilan untuk rapat Pembina harus dilakukan dengan surat paling lambat 3 (Tiga) hari
sebelum rapat diadakan dengan menyebutkan hari, tanggal, waktu, dan tempat rapat serta
keterangan singkat tentang hal-hal yang akan dibicarakan.
4. Rapat Pembina dipimpin oleh Ketua, jikalau Ketua tidak hadir atau berhalangan karena
sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka rapat dipimpin oleh
Sekretaris atau salah seorang anggota yang ditunjuk.
5. Keputusan rapat Pembina diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
6. Dalam hal keputusan secara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan
diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua)
dari jumlah Pembina.
7. Setiap anggota Pembina dalam rapat berhak mengeluarkan 1 (satu) suara.
8. Segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat harus dibuatkan risalah
rapat dan disahkan pada akhir rapat.
9. Segala keputusan yang diambil dalam rapat, harus dibuat secara tertulis dan
ditandatangani oleh ketua dan sekretaris atau pimpinan rapat.
10. Pembina mengadakan rapat setidaknya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 30
Rapat Pengurus

1. Panggilan rapat untuk pengurus, harus dilakukan dengan surat paling lambat 3 (tiga) hari
sebelum rapat dengan menyebutkan hari, tanggal, waktu, dan tempat serta keterangan
singkat tentang hal-hal yang akan dibicarakan.
2. Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua, jikalau Ketua tidak hadir atau berhalangan karena
sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka rapat dipimpin oleh
Pengurus lainnya sesuai uraian tugas yang diatur oleh Pengurus.
3. Keputusan rapat Pengurus diambil berdasarkan musyawarah mufakat.
4. Dalam hal keputusan secara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah
Pengurus yang hadir.
5. Setiap anggota Pengurus dalam rapat berhak mengeluarkan 1 (satu) suara.
6. Segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat harus dibuatkan risalah
rapat dan disahkan pada akhir rapat.
7. Segala keputusan yang diambil dalam rapat, harus dibuat secara tertulis dan
ditandatangani oleh ketua dan sekretaris atau pimpinan rapat.
8. Pengurus mengadakan rapat sedikitnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.

Pasal 31
Rapat Pengawas

10
1. Panggilan rapat untuk Pengawas, harus dilakukan dengan surat paling lambat 3 (tiga) hari
sebelum rapat dengan menyebutkan hari, tanggal, waktu, dan tempat serta keterangan
singkat tentang hal-hal yang akan dibicarakan.
2. Rapat Pengawas dipimpin oleh Ketua, jikalau Ketua tidak hadir atau berhalangan karena
sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka rapat dipimpin oleh
Pengawas lainnya sesuai uraian tugas yang diatur oleh Pengawas.
3. Semua keputusan rapat Pengawas diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
4. Dalam hal keputusan secara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah
Pengurus yang hadir.
5. Setiap anggota Pengawas dalam rapat berhak mengeluarkan 1 (satu) suara.
6. Segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat harus dibuatkan risalah
rapat dan disahkan pada akhir rapat.
7. Segala keputusan yang diambil dalam rapat, harus dibuat secara tertulis dan
ditandatangani oleh ketua dan sekretaris atau pimpinan rapat.
8. Rapat Pengawas diadakan sedikitnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.

Pasal 32
Rapat Koordinasi

1. Dalam waktu tertentu, Pembina dapat mengadakan rapat koordinasi dengan Pengurus,
Pengawas dan Pimpinan Badan-badan Usaha dibawah Payung Yayasan untuk membahas
hal-hal teknis berkaitan dengan program Yayasan dan badan-badan dimaksud.
2. Dalam rangka pencapaian tujuan dan pelaksanaan program-program Yayasan, dilakukan
koordinasi antara organ-organ Yayasan.
3. Koordinasi dilaksanakan dalam bentuk:
a. Rapat Koordinasi Pembina, Pengurus dan Pengawas.
b. Rapat Koordinasi Pengurus dan Pengawas Yayasan.
4. Peraturan lebih lanjut mengenai rapat-rapat koordinasi diatur tersendiri dalam peraturan
yang dibuat oleh Pembina.

BAB VII
BERAKHIRNYA DAN PERGANTIAN ANGGOTA ORGAN YAYASAN

Pasal 33
Berakhirnya Keanggotaan Pembina

Keanggotaan Pembina berakhir karena:


1. Berakhirnya masa jabatan Pembina dalam kedudukan (ex oficio) sebagai Ketua Majelis
Jemaat Harian dan Wakil Ketua 1 (satu) GMIT-Karmel.
2. Dicabutnya rekomendasi oleh Majelis Jemaat Harian GMITKkarmel.
3. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
4. Dinyatakan pailit dan ditaruh dibawah pengampuan (Curatele)
5. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina yang diambil berdasarkan suara
setuju paling sedikit ½ (satu per dua) ditambah 1 (satu) dari jumlah seluruh anggota
Pembina.
6. Dijatuhi hukuman pidana penjara minimal 6 (enam) bulan.
7. Meninggal dunia

Pasal 34
Berakhirnya Keanggotan Pengurus dan Pengawas

1. Berakhirnya masa jabatan.

11
2. Dalam status pengembalaan khusus (siasat gerejawi) dari GMIT.
3. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
4. Dinyatakan pailit dan ditaruh dibawah pengampuan (Curatele)
5. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina yang diambil berdasarkan suara
setuju paling sedikit ½ (satu per dua) ditambah 1 (satu) dari jumlah seluruh anggota
Pembina.
6. Dijatuhi hukuman pidana penjara minimal 6 (enam) bulan.
7. Meninggal dunia

BAB VIII
PERGANTIAN ANTAR WAKTU ANGGOTA ORGAN YAYASAN

Pasal 35
Pembina, Pengurus, dan Pengawas

1. Anggota Pembina yang berhenti sebelum berakhir masa jabatannya dapat diganti
dengan meminta usul/calon dari Majelis Jemaat Harian GMIT-Karmel.
2. Pergantian antar waktu anggota Pengurus dan anggota Pengawas terjadi saat
diterbitkannya keputusan Pembina tentang pergantian anggota Pengurus dan atau
anggota Pengawas antar waktu.
3. Anggota Pengurus dan atau anggota Pengawas antar waktu dilantik oleh Pembina.

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 36

1. Perubahan ART ini hanya dapat dilakukan atas keputusan rapat Pembina yang khusus
diadakan untuk itu.
2. Usul perubahan ART tersebut berasal dari Pembina, Pengurus, dan Pengawas.

BAB X
LAIN-LAIN
Pasal 37
Peralihan
1. Segala sesuatu yang belum atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini,
ditetapkan dengan peraturan tersendiri oleh Pembina dan atau oleh Pengurus.
2. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI: KUPANG


PADA TANGGAL: 9 APRIL 2023

DEWAN PEMBINA
YAYASAN BERKAT KASIH ILAHI
GMIT-KARMEL

Frits O.Laoebela, SH Arista M. Tamonob, S.Si.,M.Si


Ketua Sekretaris

12

Anda mungkin juga menyukai