Anda di halaman 1dari 26

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PEDOMAN
USAHA EKONOMI PRODUKTIF (UEP)

PROGRAM PENANGANAN LAHAN KRITIS


DAN SUMBER DAYA AIR BERBASIS MASYARAKAT

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


DIREKTORAT JENDERAL BINA
PEMBANGUNAN DAERAH
2013

PEDOMAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF PROGRAM PLKSDA-BM 1


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

KATA PENGANTAR

Disusun dan Ditanda Tangan Oleh Pemerintah Kabupaten/ Kota

.......................,................ 2013

Kepala Bappeda Kabupaten/ Kota.......................

(....................................)

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 2


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
DAFTAR ISTILAH..................................................................................................4
I. PENDAHULUAN..........................................................................................5
1.1. Latar Belakang................................................................................................5
1.2. Maksud dan Tujuan.........................................................................................6
1.3. Ruang Lingkup................................................................................................6
II. PENGELOLAAN KEGIATAN UEP............................................................10
2.1. Pelaksana Kegiatan.......................................................................................10
2.2. Mekanisme Pengelolaan...............................................................................11
2.2.1 Perencanaan (Tahap Persiapan).......................................................11

2.2.2 Pelaksanaan......................................................................................14

2.2.3 Monitoring dan Evaluasi..................................................................18

2.2.4 Pelaporan..........................................................................................20

2.2.5 Pengawasan......................................................................................20

III. JENIS, BENTUK PARTISIPASI DAN WAKTU PELAKSANAAN


KEGIATAN UEP.........................................................................................21
3.1. Jenis-Jenis Kegiatan UEP.............................................................................21
3.2. Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan UEP...............................................23
3.3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan........................................................................24
IV. PEMBIAYAAN............................................................................................25
4.1. Sumber dana (APBN/ TP dan APBD)..........................................................25
4.2. Batas pendanaan Jenis Kegiatan UEP...........................................................25
V. PENUTUP.....................................................................................................26

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 3


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

DAFTAR ISTILAH

AD/ART : singkatan dari Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

APBN : singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,


merupakan dokumen penganggaran pemerintah atas
pendapatan/penerimaan dan Belanja Negara, disusun
oleh pemerintah dengan persetujuan DPR

GFP singkatan dari Good Farming Practice yaitu tata cara usaha
tani yang baik

KBR : singkatan dari Kebun Bibit Rakyat

PLKSDA-BM : singkatan dari Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya


Air Berbasis Masyarakat

SK KPA : singkatan dari Legalitas formal kelompok tani melalui


Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran

RKUKT : singkatan dari Rencana Kerja Usaha Kelompok Tani

TP : singkatan dari tugas pembantuan yaitu penugasan dari


Pemerintah kepada daerah dan atau desa, dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau kota dan
atau desa, dari pemerintah kabupaten, atau kota kepada
desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan
kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaannya kepada yang menugaskan

TPM : singkatan dari Tenaga Pendamping Masyarakat

UEP : singkatan dari Usaha Ekonomi Produktif

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 4


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka mendukung program Penanganan Lahan Kritis dan


Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) sebagai upaya
pelestarian sumber daya air dan optimalisasi penanganan lahan
kritis serta meningkatkan pendapatan masyarakat, diperlukan
upaya pemberdayaan masyarakat tani melalui upaya-upaya
penguatan kelembagaannya agar terbentuk kelompok tani yang
produktif dan mandiri berbasis masyarakat. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah fasilitasi kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP),
agar kelompok tani PLKSDA-BM dapat meningkat pendapatan
anggotanya yang pada akhirnya berdaya untuk mengembangkan
usahanya kepada masyarakat sekitarnya di wilayah program
PLKSDA-BM

Beberapa kendala dalam menciptakan kelompok tani PLKSDA-BM


yang kuat dan mandiri dirasakan masih belum optimal dilihat dari
berbagai aspek yaitu kelembagaan, teknis budidaya usaha tani,
hasil produksi, manajemen usaha dan pemasarannya. Kendala lain
adalah keterbatasan pemahaman dari satker pengelola program di
daerah dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan monitoring,
evaluasi, pengendalian dan pelaporan UEP.

Dengan memperhatikan pentingnya penanganan lahan kritis dan


sumber daya air, terkait dengan peningkatan pendapatan
masyarakat melalui kegiatan usaha ekonomi produktif maka cukup
beralasan apabila Direktorat Jendral Bina Pembangunan Daerah,
Kementerian Dalam Negeri memberikan perhatian untuk
memfasilitasi beberapa pemerintah kabupaten/kota dalam

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 5


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

melaksanakan Program PLKSDA-BM dengan menerbitkan panduan


UEP dengan harapan adanya pemahaman bersama dari pengelola
program di daerah dalam pelaksanaan UEP sehingga masyarakat
dapat partisipasi aktif dan mendukung menjaga sumber daya air
yang lestari dan berkelanjutan.

1.2. Maksud dan Tujuan

Pedoman usaha ekonomi produktif dimaksudkan agar


terfasilitasinya pengelola program PLKSDA-BM di daerah dalam
pelaksanaan kegiatan UEP.

Adapun tujuan dari disusunnya pedoman usaha ekonomi


produktif antara lain :

1. Memberikan pembatasan yang jelas terhadap definisi “usaha


ekonomi produktif”;
2. Memberikan contoh-contoh kegiatan UEP (local-specific);
3. Memandu proses pelaksanaan (mekanisme) kegiatan UEP
terpadu, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga monev
dan pelaporan; dan
4. Menstimulasi partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
kegiatan UEP pada Program PLKSDA-BM

1.3. Ruang Lingkup

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka ruang lingkup


pedoman UEP adalah sebagai berikut.

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 6


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

1.3.1. Sasaran

Sasaran panduan UEP adalah pengelola/satker Program ditingkat


kabupaten/kota sehingga dapat membantu dalam hal penilaian dan
penentuan kelompok tani yang akan melaksanakan usaha ekonomi
produktif di lokasi program.

1.3.2. Pelaksana kegiatan UEP

Pelaksana UEP adalah kelompok tani yang sudah melaksanakan kegiatan


PLKSDA-BM terutama kegiatan fisik yaitu penanaman tanaman pokok
(buah-buahan, perkebunan dan kayu-kayuan) dan sarana sipil teknis.
Kelompok tani yang dimaksud antara lain memiliki anggaran dasar/
anggaran rumah tangga, diketahui oleh kepala desa dan diketahui oleh
KPA pengelola program.

1.3.3. Jenis, bentuk dan waktu pelaksanaan kegiatan UEP

Adapun jenis dan bentuk kegiatan UEP terbagi menjadi 2 (dua) bagian
yaitu

1) Kegiatan UEP Rutin. Adalah kegiatan usaha tani rutin yang dilakukan
setiap tahun dan dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan
masyarakat/petani sambil menunggu tanaman pokok menghasilkan.
Usaha tani ini meliputi tanaman sela seperti tanaman palawija (jagung,
kacang tanah, dan lain-lain), tanaman obat (jahe, kunyit, kapulaga, dan
lain-lain). Waktu pelaksanaan kegiatan UEP Rutin dilaksanakan dari
tahun pertama sampai dengan tahun kelima Program PLKSDA-BM
berlangsung.

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 7


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

2) Kegiatan UEP Reward. Adalah kegiatan usaha tani yang


membutuhkan penghargaan (reward) dari pengelola program kepada
kelompok tani yang dinilai berhasil melaksanakan program secara
baik, Jenis kegiatan usaha tani yang dimaksud antara lain usaha
budidaya ternak, lebah madu, dan jamur serta usaha kebun bibit
rakyat (KBR)/ persemaian. Waktu pelaksanaan kegiatan UEP Reward
dilaksanakan dari tahun ketiga sampai dengan tahun kelima Program
PLKSDA-BM berlangsung.

1.3.4. Mekanisme

Secara umum mekanisme UEP dibedakan menjadi 2 (dua) bagian


berdasarkan dengan jenis pelaksanaan UEP yaitu :

1. Kegiatan UEP Rutin berawal dari usulan kelompok tani terhadap jenis
usaha tani tanaman sela yang akan dibudidayakan dan dituangkan
dalam dokumen perencanaan satker pengelola program (AWP, LK,
DIPA) dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur administrasi,
keuangan dan teknis pelaksanaan (budidaya tanaman ). Pembagian
hasil dari produksi tanaman diatur dalam perjanjian kerjasama antara
kelompok tani dengan pemilik lahan (pemerintah desa). Rangkaian
pelaksanaan ini kemudian dimonitor oleh pengelola program dan TPM
sehingga diharapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana.

2. Kegiatan UEP Reward berawal dari monitoring dan penilaian satker


pengelola program terhadap kelompok tani yang dinilai layak untuk
diikutsertakan dalam UEP Reward . Kemudian satker akan mengkaji
dari kebutuhan dan usulan kelompok tani terhadap jenis usaha tani
yang akan dibudidayakan (budidaya ternak, lebah madu, dan jamur
serta usaha kebun bibit rakyat

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 8


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

(KBR)/ persemaian) dan dituangkan dalam dokumen perencanaan


satker pengelola program (AWP, LK, DIPA) dan dilaksanakan sesuai
dengan prosedur administrasi, keuangan dan teknis pelaksanaan
(budidaya tanaman ). Pembagian hasil dari produksi tanaman diatur
dalam perjanjian kerjasama antara kelompok tani dengan pemilik lahan
(pemerintah desa). Rangkaian pelaksanaan ini kemudian dimonitor
oleh pengelola program dan TPM sehingga diharapkan dapat berjalan
sesuai dengan rencana.
.

1.3.5. Pembiayaan

Segala pembiayaan pelaksanaan kegiatan UEP dalam program PLKSDA-


BM dibiayai melalui APBN yaitu mekanisme Tugas Pembantuan, selama
Program PLKSDA-BM berlangsung.

1.3.6. Masa berlaku

Masa berlaku panduan UEP selama masa program PLKSDA-BM


berlangsung dan jika dalam pelaksanaannya dianggap perlu dirubah maka
selama masa pelaksanaan program berjalan dapat diperbaharui sesuai
dengan kebutuhan.

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 9


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

II. PENGELOLAAN KEGIATAN UEP

2.1. Pelaksana Kegiatan

Adapun pelaksana kegiatan UEP adalah kelompok tani PLKSDA- BM dan


terdapat 3 (tiga) kategori kelompok tani berdasarkan
kemajuan/perkembangan yaitu : kelompok tani yang baru dibentuk,
kelompok tani berkembang, dan kelompok tani mandiri.

a. Kelompok tani yang baru dibentuk, memiliki ciri-ciri yaitu :


 Adanya kesepakatan kelompok dan anggota
 Sudah ada berita acara pembentukan kelompok yang sudah
diketahui oleh Kepala Desa.
 Belum ada AD/ART
 Belum ada SK KPA terkait keikutsertaan program PLKSDA- BM
 Belum ada fasilitasi pembinaan dari program PLKSDA-BM

b. Kelompok tani berkembang, memiliki ciri-ciri yaitu :


 Adanya kesepakatan kelompok dan anggota
 Sudah ada berita acara pembentukan kelompok yang sudah
diketahui oleh Kepala Desa.
 Sudah ada AD/ART
 Sudah ada SK KPA terkait keikutsertaan program PLKSDA- BM
 Sudah ada fasilitasi pembinaan dari program PLKSDA-BM
selama kurang dari 2 tahun

c. Kelompok tani mandiri, memiliki ciri-ciri yaitu:


 Adanya kesepakatan kelompok dan anggota
 Sudah ada berita acara pembentukan kelompok yang sudah
diketahui oleh Kepala Desa.
 Sudah ada AD/ART

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 1


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

 Sudah ada SK KPA terkait keikutsertaan program PLKSDA- BM


 Adanya legalitas kelompok tani oleh Dinas Pertanian/ Kehutanan
Kabupaten/Kota yang bersangkutan
 Ada kelengkapan administrasi kelompok (buku tamu, buku
agenda, buku rapat, buku kas, buku daftar anggota kelompok dan
lain-lain),
 Sudah ada fasilitasi pembinaan dari program PLKSDA-BM selama
atau lebih dari 2 tahun

Kegiatan UEP Rutin dengan usahatani tanaman sela/palawija


dilaksanakan oleh kelompok tani dengan kategori kelompok tani baru
berkembang dan mandiri. Sedangkan Kegiatan UEP Reward ternak dan
kebun bibit rakyat/persemaian dilaksanakan oleh kelompok tani dengan
kategori mandiri.
Seluruh Kegiatan UEP baik rutin maupun reward akan didampingi
Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM)

2.2. Mekanisme Pengelolaan

Mekanisme pengelolaan UEP dilaksanakan mulai dari perencanaan,


pelaksanaan dan monitoring, evaluasi.

2.2.1 Perencanaan (Tahap Persiapan)

Pada tahap ini satker pengelola program (bappeda atau dinas sesuai SK
Bupati tentang penetapan satker pengelola program) tingkat
kabupaten/kabupaten perlu membentuk Tim Teknis Program PLKSDA-
BM tingkat kabupaten/kota. Tim teknis tersebut bertugas dan bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan UEP yang selanjutnya melakukan tahapan
pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 1


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

1. Sosialisasi

Sosialisasi dilakukan dengan tujuan meningkatkan


pemahaman tokoh masyarakat, perangkat desa, dan para
petani, TPM dan stokeholder terkait lainnya, (baik dari unsur
pemerintah, swasta dan masyarakat). Sosialisasi dilakukan
secara bertahap dengan materi sosialisasi antara lain :

1) Pedoman kegiatan UEP, khususnya usahatani tanaman


sela/ tanaman semusim, usaha ternak, budidaya lebah
madu dan kebun bibit rakyat;

2) Peraturan perundang-undangan terkait lainnya (Peduman


Umum, Juklak/Juknis dan Pedoman/panduan terkait;

3) Tata Cara Budidaya Usahatani yang Baik (Good Farming


Practice/GFP);

4) Pemeliharaan, Pengendalian dan pemberantasan hama


penyakit;

5) Manfaat dilakukannya kegiatan UEP bagi para


petani/kelompok tani dan masyarakat sekitarnya,
terutama para petani yang berada di lokasi program

2. Penyiapan Kelompok Tani

Dalam hal penyiapan kelompok tani khususnya untuk kegiatan


UEP Reward, maka tim teknis mempunyai tugas untuk :

a. Melakukan identifikasi kelompok tani calon penerima


kegiatan UEP Reward;

b. Melakukan seleksi kelompok tani sebagai kelompok sasaran


dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 1


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

 Kelompok tani sasaran adalah kelompok tani PLKSDA-


BM yang baru, sedang dan sudah melaksanakan
kegiatan Program PLKSDA-BM (kegiatan UEP Rutin);

 Kelompok tani sasaran diprioritaskan pada kelompok


tani yang sudah memiliki legalitas kelompok tani oleh
Dinas Pertanian/Kehutanan Kabupaten, ada kelengkapan
administrasi kelompok (buku tamu, buku agenda, buku
rapat, buku kas, buku daftar anggota kelompok dan
lain-lain), sudah ada fasilitasi pembinaan dari program
PLKSDA-BM selama atau lebih dari 2 tahun, sudah
melaksanakan kerja sama atau memiliki jaringan pada
aspek hilir, sehingga kontinyuitas kegiatan dapat
terjamin (kegiatan UEP Reward);

 Kelompok tani diprioritaskan pada kelompok tani


yang memiliki nilai proposal yang tinggi dengan
penilaian berdasarkan kesesuaian proposal yang
diusulkan dengan tujuan kegiatan (kegiatan UEP
Reward); dan

 Kelompok tani bersedia melakukan usahanya secara


terintegrasi mulai dari aspek hulu (budidaya, dan
pemeliharaan) sebagai kegiatan utama kelompok di
samping kegiatan tanaman pokok dan aspek hilir
(jaringan kerja sama pasca panen).

c. Mengajukan kelompok tani yang sudah terpilih untuk


ditetapkan sebagai kelompok tani penerima dana dana
kegiatan UEP.

d. Kepala Bappeda/Dinas pada Satker pengelola program


menetapkan kelompok tani penerima dana UEP melalui
Surat Keputusan (SK).

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 1


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

2.2.2 Pelaksanaan

Bappeda/Dinas atau dinas/instansi yang bertindak sebagai satker pengelola


program bersama-sama dengan instansi terkait lainnya melakukan
langkah-langkah sebagai berikut :

A. Pembinaan

Dalam rangka mengupayakan agar UEP terlaksana sesuai dengan


ketentuan, perlu dilakukan pembinaan secara berkala terhadap para
pelaksana UEP yang berada di lokasi proram. Kegiatan.
Pembinaan dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat (Direktorat
Jenderal Bina Pembangunan Daerah), Bappeda, Dinas
Pertanian/Kehutanan dan Perkebunan kabupaten dan Kota.

Prinsipnya pembinaan usaha ekonomi produktif merupakan suatu


proses pemberdayaan masyarakat, khususnya petani dalam wadah
kelompok tani PLKSDA-BM pada lokasi program. Petani
ditingkatkan pengetahuannya secara teknis dan administrative melalui
pelatihan-pelatihan dan pembinaan yang intensif dari dinas teknis,
sehingga usaha/kegiatan yang dilakukannya terlaksana dengan efektif
dan ekonomis, serta terkendali. Para petani yang berada dilokasi
program wajib menerapkan prinsip tata cara budidaya yang baik
(Good Farming Practice/GFP).

Untuk mendukung terlaksananya UEP pada tahap awal melalui


fasilitasi dana APBN mekanisme Tugas Pembantuan dilakukan sistem
budidaya (sesuai klasifikasi usaha tani UEP) pada salah satu kelompok
tani program PLKSDA-BM. Kelompok yang difasilitasi adalah adalah
kelompok tani yang sudah memiliki pengalaman di bidang budidaya
(sesuai jenis usaha tani UEP) dan diprioritaskan kelompok yang
sudah memiliki jejaring

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 1


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

dengan kelompok tani lainnya. Dana penguatan modal usaha yang


diberikan Program PLKSDA-BM dimanfaatkan kelompok tani untuk
modal usaha awal dan meningkatkan skala usaha kelompok tani serta
pengembangan kegiatan pada aspek hulu (pembibitan). Usaha harus
dilakukan pada skala usaha yang ekonomis dan pelaksanaannya harus
memenuhi prinsip GFP.

Pola usaha yang dikembangkan adalah usaha bersama kelompok tani


yang dilakukan secara tersistem. Oleh karena itu kelompok tani harus
membangun sarana dan prasara bersama (koloni) yang dikelola secara
professional antar anggota kelompok Usaha kelompok tani dapat
terdiri dari kegiatan pada aspek hulu (kebun bibit rakyat), on farm
(pemeliharan usaha ternak dan lebah madu, jamur) dan aspek hilir
(pengolahan, pemasaran dll). Untuk menjamin keberlangsungan usaha
dan sebagai salah satu upaya mengatasi kelangkaan bibit tanaman
poko, maka kegiatan kebun bibit rakyat salah satu prioritasnya adalah
mengembangkan usaha/ kegiatan pada aspek hulu (pembibitan).

Untuk mendukung terlaksananya UEP tersebut pemerintah melalui


dana dana TP di kabupaten/kota, mengalokasikan anggaran UEP
yang masuk ke dalam Akun Belanja Barang Fisik Lainnya untuk
diserahkan kepada masyarakat, anggaran tersebut dapat dimanfaatkan
kelompok untuk pengembangan UEP yang dilakukan di dalam lokasi
program PLKSDA-BM.

B. Pendampingan

UEP merupakan suatu proses yang dapat berlangsung dalam kurun


waktu selama waktu pelaksanaan Program PLKSDA-BM berlangsung
sampai pasca proram kegiatan yang saling

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 1


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

mendukung dan untuk dapat terjadinya sinergi di antara kegiatan UEP


tersebut diperlukan pedampingan. Pedampingan yang dilaksanakan
oleh PPL kabupaten/kota dan TPM pada prinsipnya bertujuan agar
seluruh aktifitas/kegiatan yang dilakukan yang erat kaitannya dengan
pencapaian tujuan Program PLKSDA-BM dipastikan dapat terlaksana
sesuai ketentuan dan pedoman umum PLKSDA-BM. Pendampingan
sangat diperlukan pada saat dilakukan persiapan, pelaksanaan dan
pemanfaatan dana UEP oleh kelompok penerima. Hal tersebut
dilakukan agar dana yang diberikan dapat dimanfaatkan sesuai dengan
tujuan dan tetap berpedoman kepada ketentuan yang berlaku bagi
pemanfaatan dana pemerintah

Sistem pendampingan yang dilakukan oleh TPM terhadap


pelaksanaan usaha ekonomi produktif adalah sebagai berikut :

1. Pendampingan yang dilakukan adalah mulai dari kegiatan


perencanaan, pelaksanaan sampai dengan kegiatan monitoring
dan evaluasi.
2. Pendampingan dilakukan dalam upaya untuk menguatkan
kelembagaan kelompok tani PLKSDA-BM dalam pengelolaan
dan pengembangan usaha ekonomi produktif dan meningkatkan
produksi serta memperkuat pemasaran hasilnya.
3. Memfasilitasi kelompok tani PLKSDA-BM untuk mengambil
keputusan bagi pengembangan usahanya.
4. Fasiltasi pendampingan kegiatan UEP yang dilakukan oleh TPM
sebagai berikut :
(a) Pendampingan rutin kelompok tani
(b) Fasilitasi pertemuan internal kelompok tani sebagaimana
tercantum dalam AD/ART.

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 1


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

(c) Fasilitasi pertemuan kelompok tani dengan Bappeda,


Dinas teknis terkait, dll.
(d) Fasilitasi pertemuan koordinasi lainnya

C. Pemberdayaan

Hal-hal terkait peningkatan kapasitas kelembagaan dan skill petani


dalam hubungannya dengan UEP ditujukan pada aspek administrasi,
teknis dan pemasaran.

 Perbaikan administrasi kelompok usaha kelompok tani untuk


mengetahui dan mencatat proses perkembangan usaha antara lain
mengenai pengurus dan anggota, inventaris kelompok,
kepemilikan lahan (asset usaha), keterampilan, pembinaan,
keuangan, produksi, pemasaran dan lain sebagainya, sehingga
dapat mengetahuii keberhasilan usaha.
 Perbaikan untuk peningkatan produksi atau usaha kelompok
antara lain melalui teknik budidaya, teknik pasca panen, teknik
daur ulang proses produksi dan lain sebagainya dengan tujuan
untuk memperoleh produksi yang tinggi dan kualitas yang baik
sehingga memperoleh daya saing yang tinggi.
 Meningkatkan pemasaran hasil usaha dengan memperluas
jangkauan pasar, mengetahui perkembangan harga, mengetahui
peluang pasar, membangun kemitraan usaha, mengembangkan
dan menggulirkan modal usaha dan lain-lain agar terjadi usaha
yang berkelanjutan.
 Menjadikan usaha ekonomi produktif sebagai tempat
pengembangan informasi, sarana percontohan dan sarana belajar
serta sebagai penyedia sarana peroduksi bagi masyarakat lainnya
agar kelompok usaha dapat

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 1


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

mengembangkan aset usaha dan memenuhi permintaan pasar.

D. Penghargaan dan Pemberian Sanksi (Reward and


Punishment)

Penghargaan dan pemberian sanksi diberikan kepada kelompok tani


melalui Bappeda selaku satker pelaksana program PLKSDA-BM dan
Tim Teknis (Dinas Pertanian/Dinas Kehutanan/Dinas Perkebunan
Kabupaten/Kota). Penghargaan diberikan jika kinerja satker dinilai
baik oleh bangda, sedangkan pemberian sanksi diberikan apabila
kinerja satker dinilai kurang baik.

Sistem yang diterapkan pada kegiatan pengelolaan dan pengembangan


usaha ekonomi produktif adalah
menggunakan sistem “reward”. Hal ini mengandung arti bahwa bagi
Usaha Ekonomi Produktif dapat dikatakan sebagai penghargaan
terhadap prestasi kelompok tani yang mampu melaksanakan kegiatan
utama berupa penanaman tanaman pokok dan buah-buahan secara
baik sesuai dengan target yang dicanangkan.

2.2.3 Monitoring dan Evaluasi

A. Monitoring

Monitoring UEP perlu dilakukan secara berkala, agar dapat diketahui


perkembangan proses kegiatan UEP dan kendala yang dihadapi
disamping dapat terdeteksi sedini mungkin adanya ketidak sesuaian
pelaksanaan kegiatan dengan pedoman. Begitu juga dengan evaluasi,
dilakukan pada akhir

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 1


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

pelaksanaan kegiatan dan dilakukan secara terencana. Evaluasi


bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap capaian pelaksanaan
kegiatan dibandingkan dengan terget yang telah ditetapkan.

Monitoring terhadap kegiatan UEP diarahkan pada :


1. Peran TPM sebagai Pendamping dan membantu
Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif.
2. Aktifitas Usaha Ekonomi Produktif dari berbagai aspek.
3. Perkembangan hasil usaha berupa produksi, pemasaran dan
keuangan.
4. Dampak kegiatan Usaha Ekonomi Produktif pada produktivitas
lahan serta kelestarian sumber daya air melalui partisipasi aktif
oleh kelompok tani dan masyarakat.

B. Evaluasi

Hasil monitoring dan evaluasi diharapkan dapat dijadikan


landasan bagi penyempurnaan pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat
(Direktorat Bina Pembangunan Daerah), Bappeda, Dinas
Pertanian/Kehutanan dan Perkebunan kabupaten/kota
Evaluasi terhadap kegiatan UEP diarahkan pada :
1. Peningkatan kemampuan Usaha Ekonomi Produktif meliputi :
a. Kelengkapan administrasi Usaha Ekonomi Produktif
b. Peningkatan produksi dan pemasaran
c. Bertambahnya mitra usaha
2. Hasil, manfaat dan Dampak bagi masyarakat
a. Penambahan anggota Usaha Ekonomi Produktif
b. Terbentuknya Usaha Ekonomi Produktif baru

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 1


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

c. Sebagai sarana sharing informasi penyuluhan dan


pelatihan

2.2.4 Pelaporan

Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan UEP disampaikan


oleh satker pengelola program (Bappeda atas dinas
kabupaten/kota) Laporan disampaikan secara berkala setiap
triwulanan, semesteran dan tahunan ditujukan ke Direktorat
Budidaya Bina Pembangunan Daerah) dan tembusan kepada
Bappeda tingkat provinsi.

2.2.5 Pengawasan

Pengawasan pelaksanaan kegiatan UEP dilakukan dalam rangka


meminimalisir penyimpangan yang dapat terjadi ketika
pemanfaatan dana oleh kelompok tani, di samping untuk
memastikan agar pelaksanaan sesuai dengan prinsip kegiatan
UEP. Pengawasan dapat dilakukan secara internal maupun
eksternal. Pengawasan internal dilakukan oleh intern kelompok
tani itu sendiri (antar sesama anggota) dan pengawasan eksternal
dilakukan oleh satker pengelola program (bappeda atau dinas
kab/kota/ provinsi, pusat dan lembaga masyarakat sekitarnya.

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 2


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

III. JENIS, BENTUK PARTISIPASI DAN WAKTU


PELAKSANAAN KEGIATAN UEP

3.1. Jenis-Jenis Kegiatan UEP

Jenis kegiatan UEP dalam mendukung peningkatan pendapatan


petani/masyarakat Program PLKSDA-BM terdapat fasilitasi usaha
ekonomi produktif yang dimaksudkan untuk menunjang hidup
petani selama proses pemeliharaan tanaman pokok (buah-buahan,
perkebunan dan kayu) dapat menghasilkan. Adapun jenis usaha
ekonomi produktif yang didasarkan Pedoman Umum dan menjadi
lingkup Program PLKSDA-BM meliputi :

a. Tanaman sela/tanaman semusim/ tumpangsari;


 Beberapa jenis tanaman semusim maupun tanaman
pelindung di antara tanaman pokok, jenis tanaman sela
dipilih yang sesuai dengan agroklimat dan bernilai ekonomi
tinggi. Beberapa jenis dari tanaman sela yang
direkomenfasikan diantaranya adalah melon, semangka,
pepaya, pisang, jagung, capolaga, kacang tanah, dan
beberapa jenis sayur mayur.
 Pemilihan jenis tanaman sela/ tanaman semusim/
tumpangsari ini dilakukan setiap tahun selama 5 (lima)
tahun pelaksanaan program PLKSDA-BM berlangsung.
 Volume kegiatan tidak melebihi luas areal hamparan lokasi
program PLKSDA-BM di suatu Kabupaten/Kota, yang
dikelola oleh kelompok tani PLKSDA-BM

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 2


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

b. Budidaya ternak, Lebah Madu, dan Jamur; dan

 Beberapa fasilitasi kegiatan budidaya ternak diantaranya


sapi dan kambing.
 Beberapa kegiatan lain yang dapat dikembangkan sesuai
dengan potensi lokal, sebagai contoh : budidaya lebah
madu dan jamur
 Fasilitasi kegiatan di atas merupakan reward dari hasil
evaluasi selama pelaksanaan program PLKSDA-BM
berlangsung di wilayah kerja kelompok tani lokasi program
dengan indikator yang ditentukan oleh tingkat Pusat melalui
evaluasi kinerja.

c. Kebun Bibit Rakyat (KBR).

 Kebun bibit rakyat (KBR) atau persemaian adalah kegiatan


yang dilakukan untuk menghasilkan semai/anakan dari
berbagai benih tanaman. Jenis penyemaian yang
dikembangkan dipilih dari jenis benih tanaman yang bernilai
ekonomis tinggi. Hasil KBR ini bisa dimanfaatkan untuk
rehabilitasi dan penanganan lahan kritis.
 Fasilitasi kegiatan di atas merupakan reward dari hasil
evaluasi selama pelaksanaan program PLKSDA-BM
berlangsung di wilayah kerja kelompok tani lokasi program
dengan indikator yang ditentukan oleh tingkat Pusat melalui
evaluasi kinerja.

Untuk pemilihan klasifikasi usaha ekonomi produktif poin b dan


poin c di atas, perlu ditindaklanjuti dengan penyusunan
Rencana Kerja Usaha Kelompok Tani (RKUKT) dalam bentuk
usulan/proposal sebagaimana di bawah ini.

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 2


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

3.2. Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan UEP

Dalam menindaklanjuti usulan Kegiatan UEP reward harus


dilengkapi dengan penyusunan Proposal Rencana Kerja Usaha
Kelompok Tani (RKUKT) yang disusun bersama-sama antara
kelompok tani dengan TPM sebagai pendamping, dan dijadikan
dasar dalam pelaksanaannya.
RKUKT yang telah disusun kemudian ditandatangani oleh ketua
kelompok tani, TPM selaku pendamping dan diketahui Kepala Desa,
Kepala Bappeda/Dinas Pertanian/Dinas Perkebunan selaku
pembina.
RKUKT yang dibuat oleh kelompok tani bersama dengan TPM
berisikan mengenai beberapa informasi sebagai berikut :
1. Gambaran umum kelompok tani, berisi antara lain :
 Nama, alamat, dan tahun berdiri kelompok tani
 Susunan kepengurusan kelompok tani dan perkembangan
jumlah anggota (saat berdiri sampai dengan sekarang).
 Legalitas formal keikutsertaan kelompok tani dalam
program PLKSDA-BM oleh instansi terkait. (SK KPA)
 Maksud dan tujuan pendirian kelompok (harus tercantum dalam
AD/ART dan harus terkait langsung dengan pembangunan bidang
pertanian, kehutanan dan perkebunan) dan dilampirkan dalam
RKUKT.
 Jenis kegiatan usaha yang sedang dikerjakan, hasil produksi saat
ini dan pemasarannya.
 Perkembangan sarana yang dimiliki dari saat berdiri kelompok
sampai saat ini.
 Sumber permodalan kelompok pada saat berdiri dan saat ini serta
asal modal tersebut.
 Administrasi kelompok (buku pendukung dan keuangan).
 Nama TPM sebagai pendamping (domisili dan prestasi

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 2


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

pendamping).
 Mitra usaha (pemerintah/ swasta).
 Prestasi kelompok.

2. Analisa usaha
 Investasi (sarana produksi yang akan digunakan).
 Modal kerja (sebagai contoh : bibit, pupuk, dan pestisida untuk
ternak, lebah madu, jamur dan Kebun Bibit Rakyat).
 Rencana produksi
 Rencana pemasaran (harga, pasar yang dituju, dan lain
sebagainya)

3.3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan PLKSDA-BM memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 5


(lima) tahun, dimana untuk tahun pertama dan kedua diprioritaskan
pada pelaksanaan fasilitasi kegiatan fisik (vegetasi dan sipil).
Kegiatan fisik vegetasi merupakan penanaman tanaman pokok
(buah-buahan, perkebunan dan kayu) sedangkan tahun ketiga,
keempat dan kelima merupakan kegiatan pemeliharaan tanaman
pokok juga adanya proses reward terhadap usulan UEP untuk jenis
usaha ternak, budidaya lebah madu, jamur dan kebun bibit rakyat
(persemaian). Dengan demikian waktu pelaksanaan UEP reward
dilaksanakan pada tahun ketiga sampai dengan kelima selama
program PLKSDA-BM dibiayai dari APBN mekanisme TP. Adapun
kegiatan UEP rutin berupa penanaman tanaman sela/ tanaman
musim dilaksanakan setiap tahun selama program PLKSDA-BM
berlangsung.

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 2


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

IV. PEMBIAYAAN

4.1. Sumber dana (APBN/ TP dan APBD)

Pada prinsipnya UEP dapat dibiayai dari berbagai jenis/sumber


pendanaan, baik dari pemerintah, swasta dan masyarakat.
Pendanaan dari pemerintah dapat berasal dari :
1. APBN (Tugas Pembantuan/TP) dimulai pada tahun ketiga
Program PLKSDA-BM
2. APBD (Provinsi, Kabupaten/Kota) pasca Program PLKSDA-BM
Untuk memulai UEP, di beberapa daerah potensial untuk
pengembangan UEP, dialokasikan anggaran APBN dalam bentuk
dana Tugas Pembantuan (TP) di kabupaten/kota peserta Program
PLKSDA-BM. Anggaran TP yang masuk akun Belanja Barang Fisik
Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat dimanfaatkan untuk
memfasilitasi kelompok tani terpilih yang ditunjuk untuk
melaksanakan UEP, terutama untuk mendukung kegiatan yang
bersifat fisik program. Sedangkan untuk memfasilitasi kegiatan
pendukung yang merupakan fungsi Bappeda/ Dinas
Kabupaten/Kota

4.2. Batas pendanaan Jenis Kegiatan UEP

Pada dasarnya pendanaan jenis kegiatan UEP reward diusulkan


pada penyusunan proposal dalam RKUKT untuk disampaikan
kepada satker, kemudian pihak Ditjen Bina Bangda akan menyeleksi
dan uji kelayakan untuk selanjutnya dinilai besaran masing-masing
jenis kegiatan UEP pada waktu yang tepat.

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 2


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN
DAERAH

V. PENUTUP

Kegiatan UEP kepada kelompok tani PLKSDA-BM diarahkan untuk


mencapai solusi bagi masyarakat dan kelompok tani PLKSDA-BM yang
sedang meghadapi keterbatasan ekonomi. Untuk itu, penyusunan
Pedoman ini diharapkan dapat membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan
Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif.

Harapan yang ingin dicapai dalam kegiatan UEP adalah agar lokasi
kegiatan tersebut dapat dijadikan sarana pendidikan dan pelatihan bahkan
sebagai sarana penelitian bagi masyarakat lainnya dalam upaya
mengembangkan usahanya, sehingga terbentuklah Usaha Ekonomi
Produktif- Usaha Ekonomi Produktif baru sejenis di sekitar kawasan lokasi
program PLKSDA-BM.

Dengan terbentuknya Usaha Ekonomi Produktif di sekitar lokasi program


PLKSDA-BM diharapkan dapat meminimalkan kekritisan lahan akibat
gangguan masyarakat sekitar.

PEDOMAN USAHA EKONOMI PROGRAM PLKSDA- 2

Anda mungkin juga menyukai