Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH ACEH

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 2 SIGLI
Jln. Lingkar Keunire Email:sman2 igli@gmail.com Telp.0653 (24230) Sigli

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP

Layanan Dasar
A Komponen Layanan
Layanan Klasikal
B Bidang Layanan
C Topik layanan Dampak Media sosial / Internet terhadap pembelajaran
D Fungsi Layanan Fungsi pemahaman
Memahami Karakteristik/Potensi/Tugas-tugas
perkembangan Peserta didik dan membantu mereka untuk
memahaminya secara objektif/realistik
Fungsi preventif
Memberikan Layanan informasi mengenai berbagai aspek
kehidupan yg patut dipahami peserta didik agar mereka
tercegah dari masalah
Fungsi pengembangan
Memberikan Layanan Bimbingan untuk Membantu Peserta
didik Mampu Mengembangkan potensi dirinya/Tugas-
tugas perkembagannya

Siswa dapat memahami dampak postif dan negartif alam


bermanian hp dan medaia sosial
E Tujuan Umum
F Tujuan Khusus 1. Siswa dapat memahami tentang dampak
medsos/internet terhadap diri siswa
2. Siswa dapat memahami tentang dampak positif
medsos
3. Siswa dapat memahami tentang dampak negatif medso

Sasaran layanan Kelas X


G
H Materi layanan
1. Dampak Medsos/internet terhadap siswa
2. Dampak Positif Medsos
3. Dampak Negativ Medsos

I Waktu 2 x jam pembelajaran


http://www.bksmkn3jogja.org/2010/05/merencanakan-
J Sumber
karir-dimasa-depan.html
http://duniabkku.blogspot.co.id/2016/01/merencanakan-
karir-masa-depan-kenapa.html
https://bimkar.wordpress.com/2012/10/30/membuat-
career-mind-map/

Metode Diskusi dan ceramah, tugas.


K Metode/ Teknik
Infocus, Laptop
L Media/Alat
N Pelaksanaan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyapa
peserta didik dengan kalimat yang membuat siswa
bersemangat.
a. Pernyataan Tujuan
2. proses Ice Breaking sederhana.
3. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan tentang tujuan tujuan khusus yang akan
dicapai

b. Penjelasan tentang Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor


langkah-langkah menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
kegiatan tanggung jawab peserta didik.
Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
c. Mengarahkan kegiatan
memberikan penjelasan tentang topik yang akan
(konsolidasi)
dibicarakan
d. Tahap Peralihan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor

(Transisi) menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan


kgeiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
Peserta didik melakukan berbagai kegiatan sesuai
a. Kegiatan peserta didik langkah-langkah dan tugas serta tangggung jawab yang
telah dijelaskan.
b. Kegiatan guru
Bimbingan dan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
Konseling atau memberikan materi yang telah disiapkan
konselor
3. Tahap Penutup
a. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
memberikan penguatan atau
b. merencanakan tindak lanjut.
O Evaluasi
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang
terjadi:
1. Mengadakan refleksi
2. Sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan :
(contoh :semangat/ kurang semangat/ tidak semangat)
1. Evaluasi Proses 3. Cara peserta didik menyampaikan pendapat atau
bertanya : sesuai dengan topik/ kurang sesuai dengan
topik/ tidak sesuai dengan topik
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan Guru Bimbingan dan Konseling atau
konselor: mudah dipahami/ tidak mudah/ sulit
dipahami
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain:
1. Merasakan suasana pertemuan: menyenangkan/
kurang menyenangkan/tidak menyenangkan
2. Topik yang dibahas: sangat penting/ kurang penting/
tidak penting
2. Evaluasi Hasil 3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan: mudah dipahami/ tidak mudah/ sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti: menarik/ kurang menarik/ tidak
menarik untuk diikuti

Mengetahui, Sigli,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor

Drs.T.S. Anwar Dewi Sartika, S.Pd.I


Nip. 19650402 199501 1 003 Nip. 19831001 200904 2 005
MATERI:

DAMPAK MEDSOS

A. Pengertian

Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari
simpul-simpul (umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih
tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain sebagainya. Jejaring
sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi.
Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai
dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh
profesor J.A. Barnes di tahun 1954.
Dengan berkembangnya dunia teknologi, saat ini banyak situs-situs jejaring sosial
yang menyedot perhatian banyak massa. Sebut saja Facebook dan Twitter yang belakangan
ini sangat digandrungi anak kecil, remaja maupun dewasa. Sudah dapat dipastikan situs
jejaring sosial ini memiliki dampak positif dan negatif bagi penggunanya itu sendiri.
Pemanfaatan internet akhir - akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media
internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi semata, tetapi juga sebagai
bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industry, pendidikan dan pergaulan social. Khusus
mengenai jejaring social atau pertemanan melalui dunia internet, atau lebih dikenal dengan
social network pertumbuhannya sangat mencengangkan.
Bentuk kolaborasi antara lain adalah:
· Saling bertukar pendapat/komentar
· Mencari teman
· Saling mengirim email
· Saling memberi penilaian
· Saling bertukar file dan lain sebagainya
2.2. Macam-Macam Situs Jejaring Sosial
1. Jaringan sosial di internet
Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-
simpul (umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe
relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.
Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau
organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan
sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga.
2. Facebook
Facebook adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam
komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi
dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan,
dan memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya.
3. Twitter
Twitter adalah salah satu layanan social networking dan saat ini merupakan layanan sangat
terkenal terutama di Amerika Serikat dan Eropa. Twitter ini berfungsi semacam portal yang
berisi daftar kegiatan sehari-hari dari para anggotanya. Jadi kalau kita tergabung di twitter
kita akan tahu apa saja yang lagi dilakukan oleh teman-teman di jaringan kita.
2.3. Dampak Jejaring Sosial
Akhir-akhir ini banyak dijumpai pemberitaan di media cetak dan elektronik yang
memberitakan tentang penyalahgunaan situs jejaring sosial. Beberapa berita yang paling
hangat adalah kasus seorang anak remaja laki-laki yang membawa kabur seorang anak remaja
perempuan yang dikenal lewat situs jejaring sosial. Selain itu penyalahgunaan situs jejaring
sosial juga digunakan sebagai ajang prostitusi di kalangan remaja. Selain kedua hal tersebut,
masih banyak lagi masalah-masalah yang ditimbulkan dari situs pertemanan sosial.Keadaan
ini sungguh sangat ironis dengan tujuan utama situs jejaring sosial itu dibuat, yakni untuk
memperluas hubungan sosial, untuk kebutuhan konsumen atau pemakai, menekankan pada
sisi sosial atau eksternal, serta lebih diutamakan sisi emosionalnya.
Setidaknya ada beberapa dampak negatif dari situs jejaring sosial:
1. Membuat Seseorang Menjadi Penyendiri dan Susah Bergaul
Situs jejaring sosial di internet membuat penggunanya memiliki dunia sendiri, sehingga tidak
sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Seseorang
yang telah kecanduan situs jejaring sosial sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan
dirinya tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya lagi.
2. Kurangnya Sosialisasi dengan Lingkungan
Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial peserta didik (siswa).
Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak
menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia maya bersama teman teman di komunitas
jejaring sosialnya, yang rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya
kemampuan interaksi siswa menurun.
3. Menghamburkan Uang
Akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas berpengaruh terhadap kondisi
keuangan siswa (terlebih kalau akses dari warnet). Tidak jarang siswa menggunakan uang
SPP mereka untuk pergi ke warnet sekedar untuk membuka situs jejaring sosial saja. Ini
dapat dikategorikan sebagai pemborosan, karena menggunakan uang secara tidak produktif.
4. Berkurangnya Waktu Belajar Siswa
Hal ini sudah jelas, karena dengan mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial
siswa akan lupa waktu, sehingga yang dikerjakannya hanyalah itu-itu saja.
5. Mengurangi kinerja.
Banyak karyawan perusahaan, dosen, mahasiswa yang bermain situs jejaring sosial pada saat
sedang bekerja. Mau diakui atau tidak pasti mengurangi waktu kerja. Sebenarnya bisa
dikurangi akibatnya jika kita bisa memanage waktu yaitu bermain situs jejaring sosial ketika
istirahat. Saya sendiri mengharamkan situs jejaring sosial bagi diri saya ketika saya sedang di
institut. Hari senin sampai jum’at dari jam 9 sampai jam 18 adalah waktu terlarang bagi saya
untuk membuka situs jejaring sosial.
6. Berkurangnya perhatian terhadap keluarga.
Mau diakui atau tidak ini terjadi jika kita membuka situs jejaring sosial saat sedang bersama
keluarga. Sebuah riset di inggris menunjukan bahwa orang tua semakin sedikit waktunya
dengan anak-anak mereka karena berbagai alasan. Salah satunya karena situs jejaring sosial.
Bisa terjadi sang suami sedang menulis wall, si istri sedang membuat koment di foto
sementara anaknya diurusi pembantu. Saya termasuk orang kolot dalam hal ini. Saya akan
membatasi diri saya dan keluarga saya untuk sekedar bermain situs jejaring sosial atau sms-
an yang tidak penting saat bersama keluarga.
7. Tergantikanya kehidupan sosial
Situs jejaring sosial sangat nyaman sekali. Saking nyamannya sebagian orang merasa cukup
dengan berinteraksi lewat facebook sehingga mengurangi frekuensi ketemu muka. Ada
sebuah hal yang hilang dari interaksi seperti ini. Bertemu muka sangat lain dan tidak
seharusnya digantikan dengan bertemu di dunia maya. Obrolan, tatapan mata, ekspresi muka,
canda lewat ketawa tidak bisa tergantikan oleh rentetan kata-kata bahkan video sekalipun.
8. Batasan ranah pribadi dan sosial yang menjadi kabur.
Dalam situs jejaring sosial kita bebas menuliskan apa saja, sering kali tanpa sadar kita
menuliskan hal yang seharusnya tidak disampaikan ke lingkup sosial. Persoalan rumah
tangga seseorang tanpa sadar bisa diketahui orang lain dengan hanya memperhatikan status
dari orang tersebut.
9. Tersebarnya data penting yang tidak semestinya.
Seringkali pengguna situs jejaring sosial tidak menyadari beberapa data penting yang tidak
semestinya ditampilkan secara terbuka. Seperti sudah dijelaskan dalam artikel tentang
keamanan situs jejaring sosial, default dari info kita seharusnya tertutup dan tidak tertampil.
Kalau memang ada yang perlu baru dibuka satu per satu sesuai kebutuhan.
10. Pornografi.
Sebagaimana situs jejaring sosial lainnya tentu ada saja yang memanfaatkan situs semacam
ini untuk kegiatan berbau pornografi.
11. Pemanfaatan untuk kegiatan negatif.
Walupun telah diatur dalam peraturan penggunaan situs jejaring sosial, tetap saja ada pihak
yang memanfaatkan situs jejaring sosial untuk kegiatan negatif melalui group ataupun pages.
12. Kesalahpahaman.
Situs jejaring sosial merupakan jaringan sosial yang sifatnya terbuka antara user dan teman-
temannya. Seperti kehidupan nyata gosip atau informasi miring dengan cepat juga dapat
berkembang di jaringan ini. Haruslah disadari menulis di status, di wall dan komentar
diberbagai aplikasi adalah sama saja seperti obrolan pada kehidupan nyata bahkan efeknya
mungkin lebih parah karena bahasa tulisan terkadang menimbulkan salah tafsir. Sudah ada
kasus pemecatan seorang karyawan gara-gara menulis yg tidak semestinya di situs jejaring
sosial, juga terjadi penuntutan ke meja pengadilan gara-gara kesalahpahaman di situs jejaring
sosial.
13. Mempengaruhi kesehatan (masih perdebatan).
Sebuah artikel di media inggris menyebutkan situs jejaring sosial dapat meningkatkan stroke
dan penyakit lainnya. Alasan yang dikemukakan menurut saya masih perlu dikaji lagi. Kalau
menurut pendapat saya bukan karena situs jejaring sosialnya tetapi karena kebiasaan duduk
berlama-lama di depan komputer.
14. Penipuan.
Seperti media online lainnya, situs jejaring sosial juga rentan dimanfaatkan untuk tujuan
penipuan. Kita tidak akan tahu sebenarnya siapa dibalik account situs jejaring sosial. Orang
dengan mudah membuat account baru untuk keperluan yang tidak baik. Ada yang
menggunakan modus berkenalan dan akhirnya menjadi akrab di dunia maya yang ternyata
ujung-ujungnya digunakan untuk melakukan penipuan atau tindakan kriminal lainnya
Dampak positif dari situs jejaring sosial adalah sebagai berikut.
1. Memperluas jaringan pertemanan, dengan situs jejaring sosial bisa mendapat teman-
teman baru, namun ada juga yang sepertinya kurang bermaksud baik.
2. Mempererat tali silaturahmi, dengan situs jejaring sosial bertemu kawan-kawan lama dan
akhirnya komunikasi dapat berlanjut hingga sekarang, sampai-sampai bisa mengadakan reuni
kecil-kecilan.
3. Cepat mendapatkan informasi terkini tentang teman kita.
4. Media refreshing, member selalu bisa menjadi lebih rilex ketika membuka situs jejaring
sosial.
5. Meningkatkan angka penjualan, bagi yang memiliki bisnis atau usaha situs jejaring sosial
merupakan media promosi yang gratis dan sangat efektif bagi usaha.
6. Dalam situs jejaring sosial banyak terdapat kuis yang bermanfaat untuk mengetahui lebih
banyak tentang siapa sih kita sebenarnya. Namun, kita juga harus tetap waspada, sebagian
kuis yang terdapat dalam situs jejaring sosial mengandung unsur – unsur ramalan.
7. Sarana diskusi, di situs jejaring sosial kita bisa bergabung dengan berbagai komunitas /
grup.
2.4. Hubungan Situs Jejaring Sosial terhadap Motivasi Belajar Siswa
Banyak masalah yang ditimbulkan jejaring sosial di kehidupan nyata, terlebih dampak
nyatanya pada dunia pendidikan. Motivasi siswa kini menurun, prestasi belajarnyapun
menurun, dan minat siswa untuk mengikuti pelajaran juga mulai mengalami penurunan.
Kurangnya waktu belajar juga meruoakan implikasi dampak negatif dari situs jejaring sosial.
Masalah-masalah tersebut dapat saja diatasi dengan jalan melarang siswa atau anak didik
untuk tidak menjadi pengguna jejaring sosial. Tapi, apa hanya sampai di situkah pengawasan
yang dilakukan?
Menurut pengamat sosial media dan teknologi informasi Nukman Luthfie, selain harus
waspada, orang tua juga harus mempelajari secara mendalam media sosial ini demi masa
depan anak-anak. Berdasar penelusurannya, ditemukan fakta bahwa dari 17,6 juta pemilik
akun jejaring sosial facebook berasal dari Indonesia, dan 360.000 orang di antaranya berumur
13 tahun.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai langkah untuk menjaga anak-
anak mereka dari dampak negatif situs jejaring sosial, di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, berupaya belajar tentang internet serta situs jejaring sosial yang ada di internet
tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar setidaknya para orang tua mengetahui seperti apa
teknologi sekarang ini, dan bisa mengawasi anaknya pada saat berselancar di internet.
Kedua, beritahukan tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan situs jejaring sosial.
Hal ini akan membuat anak menjadi lebih berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial
tersebut, dan mengerti batasan-batasannya. Ketiga, sebisanya dampingi anak saat berselancar
di dunia maya, terlebih pada saat anak tersebut membuka situs jejaring sosial.Keempat, tidak
memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet pada anak yang belum cukup
umur.
Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja, karena
sebagian besar pengguna jejaring sosial adalah dari kalangan remaja pada usia sekolah.
Karena sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak
orang baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs
jejaring sosial tersebut. Tidak butuh waktu lama akan menjadi kebiasaan untuk mengakses
dan membuka situs-situs jejaring sosial tersebut, dan berinteraksi secara pasif di dalamnya.
Akibatnya pengguna dalam hal ini peserta didik (siswa) bisa lupa waktu karena terlalu asyik
dengan kegiatannya di dunia maya tersebut.
Yang paling menghawatirkan adalah bahwa pada era teknologi dan globalisasi seperti
sekarang ini, telepon seluler yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat penerima dan
pemanggil jarak jauh, kini dapat digunakan untuk mengakses internet dan situs jejaring
sosial.Jadi siswa tidak perlu lagi ke warnet untuk mengakses situs pertemanan, melainkan
dapat mengaksesnya langsung di telepon seluler mereka.Hal ini semakin menambah banyak
kasus penyalahgunaan situs jejaring sosial untuk hal yang tidak sesuai dengan aturan.
Tidak hanya siswa, para mahasiswapun tidak luput dari dampak situs jejaring sosial ini.
Sebuah penelitian terbaru dari Aryn Karpinski, peneliti dari Ohio State University,
menunjukkan bahwa para mahasiswa pengguna aktif jejaring sosial seperti facebook ternyata
mempunyai nilai yang lebih rendah daripada para mahasiswa yang tidak menggunakan situs
jejaring sosial facebook. Dari 219 mahasiswa yang diriset oleh Karpinski, 148 mahasiswa
pengguna situs facebook ternyata memiliki nilai yang lebih rendah daripada mahasiswa non
pengguna. Menurut Karpinski, memang tidak ada korelasi secara langsung antara jejaring
sosial seperti facebook yang menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok.
Namun diduga jejaring sosial telah menyebabkan waktu belajar para siswa atau mahasiswa
tersita oleh keasyikan berselancar di situs jejaring sosial tersebut.Para pengguna jejaring
sosial mengakui waktu belajar mereka memang telah tersita.Rata-rata para siswa pengguna
jejaring sosial kehilangan waktu antara 1 – 5 jam sampai 11 – 15 jam waktu belajarnya per
minggu untuk bermain jejaring sosial di internet.
Berdasarkan hasil riset Yahoo di Indonesia yang bekerja sama dengan Taylor Nelson Sofres
pada tahun 2009, pengguna terbesar internet adalah usia 15-19 tahun, sebesar 64 persen. Riset
itu dilakukan melalui survei terhadap 2.000 responden.Sebanyak 53 persen dari kalangan
remaja itu mengakses internet melalui warung internet (warnet), sementara sebanyak 19
persen mengakses via telepon seluler. Sebagai gambaran, Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia pada 2009 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia diperkirakan
mencapai 25 juta. Pertumbuhannya setiap tahun rata-rata 25 persen. Riset Nielsen juga
mengungkapkan, pengguna Facebook pada 2009 di Indonesia meningkat 700 persen
dibanding pada tahun 2008. Sementara pada periode tahun yang sama, pengguna Twitter
tahun 2009 meningkat 3.700 persen. Sebagian besar pengguna berusia 15-39 tahun. Hal ini
menunjukkan bahwa memang benar adanya pengguna situs jejaring sosial adalah dari
kalangan remaja usia sekolah.
Motivasi dan prestasi belajar siswa dapat menurun karena situs jejaring sosial.Buktinya pada
penelitian yang dilakukan oleh Aryn Karpinski yang sudah ditulis di bagian atas.Prestasi
belajar dalam hal ini nilai siwa menurun akibat terlalu sering membuka situs jejaring sosial di
internet.Hal ini mungkin karena motivasi belajar siswa tersebut juga menjadi berkurang
karena lebih mementingkan jejaring sosialnya daripada prestasi belajarnya sendiri. Motivasi
sangat memegang pengaruh yang penting terhadap siswa, karena dengan motivasi siswa
tersebut dapat menyadari betapa pentingnya belajar untuk kehidupan yang akan datang.
Motivasi juga berpengaruh terhadap pencapaian cita-cita siswa yang mungkin telah tertanam
sejak siswa itu memiliki cita-cita.Untuk itulah motivasi belajar siswa perlu dipertahankan dan
jangan sampai motivasi tersebut menurun akibat dari penggunaan sius jejaring sosial yang
semakin menghawatirkan.
2.5. Langkah-langkah Strategis Pengimplementasian Gagasan
Dalam perkembangannya di jaman sekarang ini, mengakses internet dan membuka situs
jejaring sosial kini dapat dilakukan dengan telepon seluler.Hal ini cukup membuat dampak
dari jejaring sosial sangat dirasakan dikalangan siswa. Masalahnya adalah banyak siswa yang
mengakses situs jejaring sosial tersebut dari telepon seluler mereka pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Akibatnya para siswa tidak serius mengikuti pelajaran yang
berlangsung, sehingga konsentrasi mereka hanya pada jejaring sosial yang mereka akses
melalui telepon genggam. Melihat keadaan ini, lambat laun motivasi belajar mereka juga
akan mengalami penurunan. Motivasi belajar sangat erat kaitannya dengan prestasi siswa.
Jika motivasi atau keinginan siswa untuk belajar rendah maka yang terjadi adalah prestasi
mereka juga akan mengalami penurunan. Hal inilah yang sangat menghawatirkan dalam
dunia pendidikan.
Dari paparan dampak situs jejaring sosial di atas, adapun langkah strategis yang dapat
dilakukan untuk pengimplementasian gagasan yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan Pemahaman kepada Siswa Tentang Bahaya Situs Jejaring Sosial
Langkah ini perlu dilakukan agar para siswa tahu bahaya dari penggunaan situs jejaring
sosial, dan dapat menggunakannya secara lebih bijak.Selain itu langkah ini juga dapat
menimbulkan rasa waspada kepada siswa sehingga dalam menggunakan situs jejaring sosial
mereka lebih berhati-hati.
2. Usahakan Untuk Tidak Memberikan Telepon Seluler yang Dapat Mengakses Internet
(situs jejaring sosial)
Kecanggihan alat komunikasi sekarang ini telah memungkinkan telepon seluler untuk
mengakses internet.Bahkan beberapa merek telepon seluler ternama berlomba-lomba
mengeluarkan produk yang memiliki kecanggihan dan kemampuan akses internet, yang
memungkinkan penggunanya mengakses situs jejaring sosial dengan sangat mudah.Hal ini
dapat menyebabkan siswa kecanduan mengakses situs jejaring sosial dengan telepon seluler
mereka. Maka dari itu sebagai orang tua, usahakanlah untuk tidak memberikan telepon
seluler kepada anak usia dini, karena kebanyakan anak usia dini belum dapat memanfaatkan
internet dengan baik, maka akan berakibat pada prestasi mereka disekolah karena terlalu
sering mengakses internet atau jejaring sosial. Karena tujuan utama telepon seluler adalah
untuk alat komunikasi saja.
3. Mengawasi Siswa dalam Berinternet atau Berjejaring Sosial
Pengawasan terhadap pergaulan siswa dalam jejaring sosial dunia maya sangat diperlukan,
karena jika siswa tidak diawasi mereka akan dengan mudah mengakses situs jejaring sosial
tersebut dan menggunakannya kea rah yang tidak baik. Pergaulan mereka akan mudah
melawan perkataan orang tua, dan usaha kita untuk menyelamatkan anak untuk tidak
menggunakan akses internet secara berlebihan akan sia-sia dan tidak mendapatkan hasil yang
maksimal. Pergaulan anak yang bebas dan pengaruh dari teman-teman juga dapat
memudahkan anak untuk mengakses situs jejaring sosial dengan mudah.Maka dari itu mereka
perlu diawasi untuk tidak mengakses internet dengan bebas.
Dengan mengimplementasikan gagasan di atas, diharapkan berbagai dampak negatif yang
ditimbulkan oleh situs jejaring sosial dapat ditanggulangi, baik sebelum terjadi atau sesudah
dampak itu terjadi.Namun untuk lebih meminimalkan dampak negatif yang dihasilkan dari
situs jejaring sosial, alangkah lebih baiknya jika kita menggunakan internet dan jejaring
sosial dengan bijak.
Cara Mengatasi
1. Cari tahu apakah Anda benar-benar seorang pecandu internet
Coba menentukan berapa banyak waktu yang Anda habiskan di internet per minggu? Jika
Anda menghabiskan sepuluh atau kurang dari jumlah jam itu dalam seminggu, maka Anda
belum tergolong kecanduan. Hanya mengurangi intensitas menghabiskan waktu online setiap
hari saja. Anda agak kecanduan internet jika Anda menghabiskan waktu online selama 16-25
jam. Di sisi lain, Anda sudah sangat kecanduan internet jika Anda internetan selama dua
puluh enam jam lebih dalam seminggu. Statistik ini tidak berlaku untuk orang-orang yang
bekerja selama delapan jam sehari di kantor karena memang untuk kebutuhan kerja,
melainkan lebih bersifat kebutuhan pribadi.
2. Duduk dan bayangkan bagaimana kehidupan Anda tanpa internet
Ini adalah langkah yang sangat penting untuk membantu Anda mengatasi kecanduan internet.
Hanya memegang secangkir kopi panas, dan duduklah di ruang tamu Anda. Sekarang,
lupakan internet itu ada! Bayangkan kehidupan Anda sebelum mengenal internet. Hanya
mulai memperlakukan bahwa internet hanya sebagai ‘benda mati’ yang membuat hidup Anda
lebih mudah dengan cara tertentu saja. Jangan menyamakan internet sebagai jantung hidup
Anda! Simpan cadangan informasi penting yang telah Anda upload di internet, dan Anda
akan merasa lebih aman. Ini akan membantu Anda menghilangkan rasa takut kehilangan
data-data Anda.
3. Ambil satu hari ‘puasa’ internet
Langkah selanjutnya adalah, mengambil libur sejenak dari dunia maya dan melangkah keluar
rumah. Jangan mencoba mengakses internet dari ponsel atau tab, matikan paket internetnya.
Panggil saja beberapa teman, ajak pergi keluar dan bersenang-senang. Pergi ke pantai atau ke
mal. Berwisata kuliner di beberapa tempat makanan dan menghabiskan hari Anda dengan
membaca buku. Setelah langkah ini, Anda akan merasa lebih rileks dan lebih baik.
4. Sering-sering menemui teman dan keluarga
Pergilah keluar dan melihat kehidupan sebenarnya! Cobalah, dan mulai bertemu teman-teman
lama dan keluarga lebih sering. Jangan hanya bertemu lewat chatting dengan mereka di
internet saja. Tinggalkan meja laptop Anda dan mengambil beberapa waktu untuk bertemu
orang-orang yang Anda sayangi. Jangan lupa, mintalah mereka juga untuk meninggalkan
sejenak aktivitas dunia maya. Agar Anda dan teman-teman bisa menghabiskan waktu
berkualitas tanpa koneksi internet.
5. Rencanakan hari Anda
Membuat jadwal harian dan menuliskannya di atas kertas. Menetapkan slot waktu untuk
menonton TV, melakukan pekerjaan rumah tangga, olahraga, membaca, memasak, dll. Juga,
mengambil beberapa waktu untuk pergi ke sebuah taman atau alun-alun kota sendirian atau
bersama dengan teman-teman Anda. Ini akan mengurangi intensitas Anda untuk internetan.
6. Pergi untuk berlibur
Beri diri Anda waktu istirahat dan pergi untuk liburan dengan teman-teman Anda.
Bagaimanapun juga, Anda perlu menjaga kesehatan psikis Anda. Lepas dari ketergantungan
pada internet akan menjadi terasa aneh bagi Anda pada awalnya, tetapi Anda akhirnya akan
menikmati waktu tanpa internet. Pastikan Anda tidak mengakses internet dari ponsel atau
wifi yang disediakan pihak kafe atau restoran.
Beberapa cara lain untuk mengatasi kecenderungan para kalangan remaja di media sosial
antara lain sebagai berikut :
Mengetahui masalahnya
Bagi sebagian orang saat merasa gundah dan gelisah akan berkurang jika, berinteraksi dengan
media sosial. Masalah seperti ini yang harus ditemukan dan menggantikan dengan hal lain
yang lebih positif lagi (Refri, 2013: http://refrisavitri.blogspot.com, diunduh 10 september
2014).
Ubah pola kebiasaan online
Jika kebiasaan para kalangan remaja menghabiskan waktu seharian untuk online di media
sosial yang belum tentu arahnya, maka kita harus mulai merubah kebiasaan itu dengan
membuat pola baru dimana misalnya, membaca email sebagai prioritas, dilanjutkan dengan
membaca informasi berita setelah itu kita harus mulai berani untuk tidak melakukan hal-hal
yang tidak menjadi prioritas, namun aturan yang dibuat itu harus dipatuhi (Selvi, 2013:
http://muda.kompasiana.com, diunduh 9 september 2014).
Atur ulang jadwal rutinitas
Biasanya para remaja yang kecanduan di media sosial tidak mempunyai jadwal yang teratur
dalam kesehariannya. Oleh karena itu, para remaja harus mulai mengatur ulang jadwal
rutinitasnya dengan baik dan seimbang, antara kewajiban dan hak (Eko, 2013:
http://ekolistiyono.my.id, diunduh 10 september 2014).
Dampak Negatif dan positif jaringan sosial
Dampak positifnya adalah :
•Berkat situs jejaring sosial ini kita jadi lebih mudah berinteraksi dengan pengguna-pengguna
lain yang memanfaatkan situs jejaring sosial ini untuk memperluas pergaulan.
•Bisa juga dijadikan media promosi bisnis atau sebagainya.
Sedangkan dampak negatifnya adalah :
•Menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain di sini, sehingga mengharuskan kita banyak
mengeluarkan uang yang mungkin kurang bermanfaat,
•Dapat menyebabkan stress yang dibawa penyakit ini yaitu aktivitas otak dan tekanan darah
meningkat karena terisolir dari internet,
•Menyebabkan Computer Vision Syndrome (CVS) yaitu gangguan fungsi mata yang
disebabkan oleh radiasi monitor. Sering terjadi rasa nyeri di Punggung penderita karena
syaraf di punggungnya terganggu akibat radiasi monitor.
•Selain itu, berdampak pada sisi-sisi biologis manusia. Di antaranya, mengubah alur kerja
gen, menghambat respons sistem imun, tingkat hormon, dan fungsi arteri serta memengaruhi
kondisi mental. Buntutnya, hal tersebut potensial meningkatkan risiko gangguan kesehatan
seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia (semacam kelainan jiwa).
•Mengurangi makna pentingnya komunikasi itu sendiri.
Kemampuan sosialisasi manusia makin tergerus, begitu juga dalam memahami bahasa tubuh
lawan bicara. ”Ini mungkin mekanisme evolusioner yang menunjukkan kepada kita bahwa
hadir bersama dalam satu wilayah geografis itu lebih bermanfaat,” ungkapnya. Sigman
menandaskan, ”Pasti ada perbedaan antara kehadiran nyata dan penampakan virtual”.
•Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang berolahraga
sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah bahkan
obesitas
•Perilaku berkurangnya aktifitas -berinteraksi langsung secara face to face terhadap orang
lain juga dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, struk, penyakit
jantung, dan dementia (kepikunan).
Selain dampak diatas juga sering kita kenal dengan sebutan kecanduan internet.
Kecanduan internet disebut sebagai Internet Addiction Disorder (IAD). Berikut ini beberapa
tanda - tanda umum kecanduan internet yang di sebutkan oleh Stephen Juan, Ph.D. seorang
antropolog di University of Sydney dan ada beberapa penambahan dari saya, antara lain :
1. Lupa waktu, selalu ingin menghabiskan lebih banyak waktu di internet sehingga akan
menguras waktu efektif yang ada.
2. Jika tidak menggunakan internet, muncul gejala-gejala penarikan diri seperti perasaan
stress, kecemasan, gelisah, mudah tersinggung, bergetar, menggigil, gerakan mengetik tanpa
sadar, obsesif, hingga berkhayal atau bermimpi mengenai Internet.
3. Jika terhubung dengan internet, gejala-gejala penarikan diri tersebut akan hilang atau
berkurang.
4. Mengakses internet lebih lama dari apa yang menjadi tujuan awal.
5. cukup banyak porsi kegiatan yang digunakan untuk aktifitas yang terkait internet, termasuk
e-mail, browsing, dan chatting.
6. Mengurangi kegiatan penting, baik dalam pekerjaan, sosial atau rekreasi, demi
menggunakan internet. Yang ada dalam pikirannya hanya internet dan internet, bahkan ketika
dia sedang belajar, bermain atau bahkan sebelum tidur dia pasti berpikiran pada internet.
7. Hubungan sosial, pekerjaan, atau pendidikan terancam terganggu. Hal ini terjadi karena
penggunaan internet yang berlebihan sehingga orang yang kecanduan internet tidak
mempunyai waktu untuk berinteraksi atau mengerjakan hal lain yang sebenarnya
bermanfaat.Biasanya sifat orang yang kecanduan internet lebih tertutup, karena dia lebih
sering berada pada dunianya sendiri dan jarang berinteraksi dengan orang lain.
8. internet digunakan untuk melarikan diri dari perasaan bersalah, tidak berdaya, kecemasan,
dan depresi.
9. menyembunyikan penggunaan internet dari keluarga atau teman.
10. Berani mengorbankan apapun demi koneksi internet, contohnya dia berani mencuri uang
demi internet, ada juga yang membunuh hanya demi koneksi internet.
11. kurang peka terhadap keadaan sekitar, selain itu karena kurang gerak maka biasanya
orang yang kecanduan internet dimungkinkan lebih mudah terjangkit berbagai penyakit.
Contoh Kasus nyata yang disebabkan Oleh Kecanduan Internet
banyak kasus yang dapat kita lihat ketika seseorang sudah terjangkit kecanduan internet.
Memang kalau seseorang sudah masuk dunia ini banyak sekali godaan yang muncul dari
mulai informasi yang baik hingga yang tidak baik. Banyak orang tua yang mengeluhkan
karena anaknya keranjingan game online, tidak hanya khawatir akan kebiasaan anaknya,
tetapi karena bermain game online yang tidak wajar dapat mengganggu keungan keluarga.
Beberapa kasus telah terjadi :
1.Dibandingkan jaringan listrik orang Inggris lebih memilih koneksi internet. Mereka
mengaku selalu gelisah jika tidak ada koneksi internet. Menurut mereka koneksi internet
lebih penting dari pada jaringan listrik itu sendiri.
2.Di Beijing – China, Wang seorang ABG yang kecanduan internet menikam ibunya hingga
tewas karena sang ibu menolak memberikan uang untuk pergi ke warnet. Bahkan ketika
ayahnya datang, Wang langsung menikam ayahnya walaupun tidak sampai tewas.
Belakangan ini Wang memang sedang kecanduan internet. Berjam-jam dia habiskan setiap
harinya hanya demi berinternet.
3. Masih di China, seorang istri tega memotong tangan suaminya, karena suaminya
melupakan janjinya untuk tidak kecanduan berinternrt lagi. Sang suami memang sering asyik
berchating dengan gadis cantik di internet hingga lupa mengurus keluarganya.
4. Sekitar 4 juta remaja di China kecanduan Game online yang tidak sehat sehingga mereka
keasyikan menghabiskan waktunya di warnet game online daripada bermain di dunia nyata.
Hal ini membuat prihatin kebanyakan orang, karena kecanduan internet dapat menyebabkan
kepekaan seseorang terhadap kehidupan sosialnya berkurang. Sebagai respon terhadap hal
ini, sebuah komite di parlemen pun meminta pengawasan yang lebih ketat terhadap game
internet yang di nilai punya konten illegal atau tidak pantas. Seperti menampilkan kekerasan,
pornografi, dan bahkan game yang tidak patriotic. Juga dianggap perlu adanya teknologi yang
bisa memutus otomatis permainan game jika orang sudah terlalu lama bermain.
Penyebab Kecanduan Internet
Seorang pakar psikolog di Amerika David Greenfield, menemukan sekitar 6% dari pengguna
internet mengalami kecanduan. Orang-orang tersebut mengalami gejala yang sama dengan
kecanduan obat bius, yaitu lupa waktu dalam berinternet.
Kemudahan yang ditawarkan dunia broadband telah menciptakan budaya baru yaitu jawaban
instan (melalui mesin cari di internet). Sebuah galaksi informasi yang hanya perlu satu kali
klik, dan membuat manusia sangat tergantung," ujar psikolog, Dr. David Lewis.
Kebanyakan orang yang kecanduan internet ini dikarenakan mereka menemukan kepuasan di
internet, yang tidak mereka dapatkan di dunia nyata. Kebanyakan mereka terperangkap pada
aktivitas negatif seperti chatting games, judi dan sex online. walaupun ada beberapa aktifitas
positif yang menyebabkan kecanduan seperti blogging, social networking (facebook,
friendster, myspace), dan lainnya.
Mereka yang kecanduan internet seakan akan hidup di dunianya sendiri, karena apa yang
mereka inginkan selalu disediakan internet. Sehingga mereka akan merasa kehilangan dan
gelisah jika tidak ada koneksi internet.
3. Pembahasan dari permasalahan
Kedengarannya merupakan sesuatu yang mustahil terjadi, terlalu mengada-ada, mana
mungkin jaringan sosial internet bisa menjadi candu, jika tidak bisa dinikmati (seperti
makanan) ? tetapi faktanya telah menunjukkan bahwa kecanduan jaringan sosial internet
merupakan ancaman yang benar-benar ada. “Facebook dan twitter adalah tempat yang
menyenangkan, anda tidak perlu berurusan dengan hal-hal yang merepotkan”, kata Joanna
Lipari, Psikolog Univercity of California, Los Angeles. Memang dampak negatif jaringan
sosial internet belumlah setragis dampak negatif narkoba atau secara psikologis belum
mampu membuat semangat orang terpuruk, seperti seseorang putus cinta kemudian bunuh
diri.
Mengapa jaringan sosial internet mampu mempengaruhi keseharian hidup kita?
Menurut Mary Helen, dalam jaringan sosial internet, arus informasi berdatangan dengan
sangat deras. Secara normal informasi ini akan dicerna oleh logika dan dilanjutkan ke area
emosi. Jika Informasi terlalu cepat berubah, maka akan terjadi kesenjangan antara logika
yang menerima informasi dan emosi. “Jika sesuatu terjadi terlalu cepat, anda mungkin akan
kehilangan emosi anda terhadap orang lain berpengaruh terhadap moralitas anda, “kata Mary
Helen. Berdasarkan scan otak diketahui bahwa orang bisa memproses dan merespon
kesengsaraan orang lain. Namun butuh waktu untuk mengungkapkannya.
Tips mengurangi kecanduan berinternet.
Fenomena diatas menandakan bahwa internet sudah mulai berhasil “ menghipnotis” para
penggunanya dan berarti tugas kita adalah bagaimana keluar dari kecanduan tersebut.
Namanya juga candu, maka perlu waktu yang cukup lama untuk merubah kecanduan internet
menjadi sesuatu yang proporsional dimana internet benar-benar berjalan sesuai fungsinya
yang positif. Berikut beberapa tips untuk mengurangi kecanduan internet.
1.Niat yang kuat
Niat yang besar dan kuat untuk “sembuh” dan lepas dari kecanduan internet adalah suatu
pangkal usaha kita karena tanpa niat yang kuat, semuanya seakan sia –sia. Ditambah juga
dengan berdoa kepada Tuhan YME.
2.Caritau masalahnya.
Bagi sebagian orang saat merasa gundah dan gelisah akan berkurang jika, berinteraksi dengan
internet atau yang lebih tragis lagi bisa dikatakan bila seseorang sedang “sakaw” maka akan
sembuh ketika sudah menggunakan internet. Masalah seperti ini yang harus ditemukan dan
menggantikan dengan hal lain yang lebih positif lagi.
3.Kenali pemicunya.
Kecanduan internet pun tentu ada pemicunya, apakah itu sebagai pengobat stress atau hanya
iseng-iseng, atau mencari teman….? Mungkin bisa dicoba untuk jalan-jalan ke gunung atau
rekreasi ke pantai. Sehingga, sedikit- demi sedikit kebiasaan berlama-lama di internet akan
berkurang dan hilang.
4.Ubah pola kebiasaan online
Jika kebiasaan online kita menghabiskan waktu seharian untuk berinternet yang belum tentu
arahnya, maka kita harus mulai merubah kebiasaan itu dengan membuat pola baru dimana
misalnya, membaca email sebagai prioritas, dilanjutkan dengan membaca informasi berita
setelah itu kita harus mulai berani untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak menjadi
prioritas, namun aturan yang dibuat itu harus dipatuhi.
5.Atur ulang jadwal rutinitas.
Biasanya orang yang kecanduan internet tidak mempunyai jadwal yang teratur dalam
kesehariannya. Oleh karena itu, kita harus mulai mengatur ulang jadwal rutinitas kita dengan
baik dan seimbang, antara kewajiban dan hak.
4. Kesimpulan
Arus globalisasi dan modernisasi sekarang ini sangat mempengaruhi perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi disegala bidang termasuk dibidang jaringan sosial. Jaringan sosial
merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi.
Semenjak situs jaringan sosial banyak diminati oleh semua kalangan mereka rela
menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengunjungi situs tersebut untuk
mendapatkan kepuasan. Facebook dan twitter juga membuat setiap orang seperti kaum
remaja sekarang dan masyarakat cenderung bersifat individual. Oleh karena itu diperlukan
cara untuk mengatasi kecanduan jaringan sosial ini seperti dengan membatasi waktu
penggunaan internet, terutama situs jaringan sosial, dengan mematikan dering tanda e-mail
(e-mail notifications), jaringan meninggalkan jendela (window) jaringan sosial internet
terbuka jika sekiranya sudah tidak terlalu dibutuhkan, dan Jangan menggunakan aplikasi
jaringan sosial internet pada HP. Kita juga perlu belajar menggunakan jaringan internet
secara bijak sehingga kita tidak menjadi orang yang candu akan jejaring sosial, karena semua
hal jika berlebihan atau candu itu sangat tidak baik.

Anda mungkin juga menyukai