Kredit Sindikasi (dalam rangka pembiayaan bersama) diakui sebesar pokok kredit yang
merupakan porsi tagihan bank yang bersangkutan, baik sebagai induk maupun sebagai bank
peserta, karena risiko yang ditanggung oleh masing-masing bank peserta adalah sebesar porsi
kredit bank tersebut. Dengan demikian apabila suatu bank menjadi bank induk sindikasi (agent)
dan menerima transfer dana dari bank peserta sindikasi (participant bank), maka atas dana
tersebut tidak dapat diakui sebagai “pinjaman yang diterima dari bank peserta”, tetapi langsung
dikreditkan ke rekening giro debitor di bank induk (escrow account). Demikian juga bank
peserta sindikasi tidak mencatatnya sebagai “tagihan kepada bank induk”, tetapi sebagai kredit
yang diberikan kepada debitor. Penarikan penggunaan kredit sindikasi dilakukan melalui escrow
account tersebut.
Pada saat realisasi kredit nasabah akan membayar biaya arranger fee, management fee
dan provisi kredit melalui bank yang bertindak sebagai lead manager. Sebagai bank yang
bertindak sebagai lead manager akan menerima pembayaran arranger fee (yang diperlakukan
sebagai komisi) dan dibukukan dengan jurnal sebagai berikut:
Disamping itu lead manager juga akan menerima pembayaran agency/management fee
(yang diperlakukan sebagai komisi) sebesar bagian bank yang bersangkutan dan selebihnya
diberikan kepada bank lain yang menjadi wakil agency dan dibukukan dengan jurnal
pembukuan:
selanjutnya bank-bank peserta sindikasi harus menyediakan dana kredit yang akan ditarik
nasabah sebesar porsi masing-masing bank peserta. Lead manager akan membuka rekening
escrow nasabah dan membukukan ke rekening escrow nasabah sebesar porsiya dan selebihnya
beban masing-masing bank peserta dan dibukukan dengan jurnal sebagai berikut:
Setelah kredit diaktifkan, maka secara otomatis sistem pembukuan akan mencatat sita kewajiban
komitmen fasilitas kredit yang belum digunakan oleh nasabah, dengan jurnal pembukuan:
Setiap hari, lead manager akan melakukan amortisasi management fee dan provisi kredit serta
melakukan perhitungan bunga kredit sindikasi secara akrual yang menjadi beban nasabah.
Pelaksanaan amortisasi management fee dan provisi kredit akan dilakukan pada proses akhir hari
sebesar Rp 32.407 (Rp35.000.000/1080 hari) untuk management fee dan sebesar Rp 64.815 (Rp
70.000.000/1080 hari) untuk provisi kredit dan dibukukan dengan jual sebagai berikut:
Transaksi amortisasi ini dilakukan setiap proses akhir hari selama jangka waktu kred Sesuai
dengan PSAK No. 31 (revisi 2000) pendapatan bunga diakui secara akrual kecual pendapatan
bunga dari kredit yang nonperforming. Oleh karena itu untuk kredit yang lancar dan dalam
perhatian khusus (DPK) harus dihitung pendapatan bunganya setiap hari sesa saldo kredit
sindikasi bagian hank yang bersangkutan, yaitu Rp 7.000.000.000 x 15% 360 han Rp 2.916.667.
Untuk memudahkan pembukuan ini, komputer pembukuan secara otomans akan melakukan
perhitungan bunga dan melakukan jurnal pembukuan sebaga berikut
IDR
Debit 157-023-34-006/7 Tagihan Bunga-Kredit Sindikasi KMK/KI 2.916.667
Pendapatan Bunga-Kredit Sindikasi IDR
Kredit 400-041-34-006/7 KMK/KI 2.916.667
Sedangkan untuk kredit sindikasi nonperforming (kredit sindikasi dengan kolektibilitas kurang
lancar, diragukan, dan macet), sistem secara otomatis akan melakukan jurnal pembukuan
pembentukan pendapatan bunga dalam penyelesaian (PBDP):
Saldo tagihan bunga kredit sindikasi nonperforming ini akan muncul dalam Laporan Tagihan
Kontinjensi
Kredit 157-023-34-006/7 Tagihan Bunga Kredit Sindikasi-KMK/KI ( porsi bank yang bersangkutan )
Selanjutnya dilakukan pelimpahan setoran porsi bank peserta sindikasi dengan jurnal
pembukuan:
Sedangkan kredit sindikasi dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet
(nonperforming loan), pada saat membuku setoran pinjaman sistem pembukuan terlebih dahulu
secara otomatis akan membentuk akrual bunga pinjaman dengan jurnal pembukuan:
IDR
Debit 157-023-34-006/7 Tagihan Bunga-Kredit Sindikasi KMK/KI 87.500.000
Pendapatan Bunga-Kredit Sindikasi IDR
Kredit 400-041-34-006/7 KMK/KI 87.500.000
Pada saat yang sama akan diikuti jurnal pembukuan otomatis untuk mengurangi/menihilkan
PBDP sebesar jumlah setoran bunga pinjaman dengan jurnal pembukuan:
Pembukuan atas setoran nasabah dilakukan sesuai prioritas kewajiban yang telah ditentukan
(bunga terlebih dahulu) dengan jurnal pembukuan
Kredit 157-023-34-006/7 Tagihan Bunga Kredit Sindikasi-KMK/KI ( porsi bank yang bersangkutan )
Jurnal tersebut akan menambah kelonggaran tarik kredit sindikasi, maka sistem pembukuan
secara otomatis akan membuku penambahan kelonggaran tarik ini dengan jurnal pembukuan:
IDR
Kredit xxx-xxx-xx-xxx Kas/Rekening Nasabah/Kliring 25.000.000
Tagihan Biaya-biaya Kredit Sindikasi atas Beban IDR
Debit 157-010-30-009 Nasabah 25.000.000
Selanjutnya atas fasilitas kredit sindikasi yang tidak dipergunakan oleh nasabah tersebut akan
dikenakan commitment fee. Commitment fee ini dimaksudkan untuk mengurangi beban kerugian
yang ditanggung bank peserta sindikasi, karena pada saat yang sama dana untuk kredit sindikasi
telah disediakan oleh bank peserta dan bank peserta telah membayar bunga simpanan kepada
para pemilik dana. Misalkan kredit yang belum digunakan sebesar Rp 3.000.000.000 dan
commitment fee sebesar 0,75% maka total commitment fee sebesar Rp 22.500.000. Atas
transaksi tersebut akan dilakukan jurnal pembukuan sebagai berikut:
IDR
Debit xxx-xxx-xx-xxx Kas/Rekening Nasabah/Kliring 22.500.000
Pendapatan Jasa Sindikasi ( commitment fee IDR
Kredit 403-041-00-0301 kredit sebesar porsi bank lead manager ) 15.750.000
IDR
Kredit 157-070-00-0004 Kliring [sebesar porsi bank peserta sindikasi] 6.750.000
Pada prinsipnya akuntansi pembukuan pada bank peserta kredit sindikasi sama dengan akuntansi
jada kredit yang diberikan, dengan perbedaan:
Bank peserta kredit sindikasi hanya melimpahkan dana/transfer ke bank induk (agency) pada saat
realisasi, karena penarikan kredit oleh nasabah dilakukan melalui bank induk (agency) dengan
jurnal pembukuan sebagai berikut:
IDR
Debit 127-010-34-00x Kredit Sindikasi KMK/KI-an. Nasabah 2.000.000
Kliring-Keluar ke Bank Induk/Agency ( sebesar IDR
Kredit 157-070-00-0004 porsi bank yang bersangkutan ) 2.000.000
Bank peserta kredit sindikasi hanya menerima pelimpahanitransfer dana dari bank induk Tap atas
setocan pokok, bunga dan pembayaran biaya-biaya yang terkait dengan kredit sindikas. Misalkan
dari setoran nasabah sebesar Rp 300.000.000 tersebut mendapat bagian Rp 100.000.000 (Rp
2.000.000.000/Rp 10.000.000.000 x Rp 500.000.000). Transaks ini dibukukan dengan jurnal
sebagai berikut:
IDR
157-070-00- Kliring-Masuk ke Bank Induk/Agency ( sebesar porsi 100.000.00
Debit 0005 bank yang bersangkutan ) 0
Kredi 127-010-34- Kredit Sindikasi KMK/KI-an. Nasabah ( sebesar pokok IDR
t 00x kredit )/ 40.500.000
Kredi 400-041-34- IDR
t 00x Pendapatan Bunga-Kredit Sindikasi KMK/KI 25.000.000
Kredi 403-010-34- IDR
t 00x Pendapatan Provisi Sindikasi-KMK/KI 20.000.000
Kredi 403-041-00- Pendapatan Jasa Sindikasi ( commitment fee kredit IDR
t 030x sebesar porsi bank yang bersangkutan ) 4.500.000
Kredi 403-041-00- Pendapatan Jasa Sindikasi ( agency fee kredit sebesar IDR
t 030x porsi bank yang bersangkutan ) 10.000.000
Restrukturisasi Kredit
Apabila kredit bermasalah (nonperforming loan) harus dilakukan berbagai upaya agar kredit
menjadi lancar kembali (performing loan). Salah satu upaya penyelesaian kredit bermasalah
adalah dengan melakukan restrukturisasi kredit. Retrukturisasi kredit dalam arti luas mencakup
perubahan struktur organisasi, manajemen, operasional, sistem dan prosedur, keuangan, aset,
utang, pemegang saham, legal dan sebagainya. Restrukturisasi kredit dilakukan apabila bank
mempunyai keyakinan bahwa debitor masih memiliki prospek usaha yang baik dan mampu
memenuhi kewajibannya setelah dilakukan restrukturisasi. Restrukturisasi kredit dapat dilakukan
dengan banyak cara antara lain melalui modifikasi syarat-syarat kredit, penambahan fasilitas
kredit, pengambilalihan aset/agunan debitor (debt to asset swap), konversi kredit menjadi yang
bersamaa penyertaan modal sementara pada perusahaan debitor (debt to equity swap), dan
sebagainya.
Restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit berarti kredit nasabah telah lunas, karena telah
dikonversikan dengan asset yang diserahkan oleh debitor. Misalkan saldo kredit nasabah sebesar
Rp 1.000.000.000 yang akan dikonversi, maka pembukuan yang berkaitan dengan konversi
kredit adalah sebagai berikut:
Penihilan Pokok Kredit
Debitor menerbitkan obligasi, prosedur akuntansi sama dengan prosedur pelunasan kredit, dalam
hal ini pembayaran dilakukan dengan mengambil alih obligan. Jurnal pembukuannya:
Sedangkan apabila konversi kredit tersebut berupa penyertaan modal sementara bank pada
perusahaan debitor, maka jurnal pembukuannya menjadi:
IDR
Debit 133-010-30-0002 Penyertaan Modal Sementara 1.000.000.000
Kredit Sindikasi KMK/KI-an. IDR
Kredit 127-010-34-000x Nasabah 1.000.000.000
Penyertaan modal tersebut dalam jangka waktu yang terbatas (sesuai kebijakan internal bank),
apabila melebihi jangka waktu yang ditetapkan maka penyertaan tersebut (jika tidak terjual)
dihapusbukukan dari neraca bank, dengan jurnal:
IDR
Debit 136-020-30-0001 PPAP Khusus Penyertaan 1.000.000.000
IDR
Kredit 133-010-30-0002 Penyertaan Modal Sementara 1.000.000.000
Sedangkan PPAP kredit yang sudah dibentuk harus dinihilkan dengan jurnal sebagai berikut
PPAP Khusus Kredit yang Tidak IDR
Debit 130-030-xx-xxx Direstrukturisasi 100.000.000
IDR
Kredit 418-020-00-008 Pendapatan Koreksi PPAP 100.000.000
c. Membuku koreksi PPAP apabila terdapat kelebihan PPAP dengan jurnal pembukuan
b. Dengan telah dipindahkan tunggakan bunga, maka akun tunggakan bunga atas kredit
nonperforming (PBDP) harus dinihilkan dengan jurnal pembukuan sebagai berikut:
Kontra PBDP-Nonperforming
Debit 811-021-34-0001/2 Loan Sebesar 0,25% dari
sisa kredit
Kredit 810-021-34-0001/2 PBDP-Nonperforming Loan
Dengan adanya penjadwalan kembali pembayaran bunga, maka beban pembayaran bunga
periode-periode yang akan datang menjadi lebih besar.