A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik setelah mempelajari hand out (materi pembelajaran ringkas) ini, diharapkan
mampu:
1. Memahami konsep dasar poros roda
2. Memahami problem / kerusakan poros roda
3. Mendiagnosis penyebab kerusakan poros roda
4. Menerapkan cara perbaikan poros roda
B. PETUNJUK
1. Peserta didik diharapkan membaca hand out (materi pembelajaran ringkas) ini.
2. Peserta didik diharapkan menggali informasi lain berkaitan dengan konsep dasar dan cara
perbaikan poros roda di kendaraan
C. REFERENSI
1. Materi New Step Training Manual ≈ PT. Toyota Astra Motor, Training Center, 2006, Jakarta
2. Pemeliharaan sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XII ≈ Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013, Jakarta
3. Materi Poros Roda ≈ PT. Astra International (Daihatsu), Jakarta
D. MATERI
Jenis-Jenis Poros Penggerak Roda / Axle Shaft
Axle shaft atau poros penggerak roda adalah merupakan poros pemutar roda-roda penggerak
yang berfungsi meneruskan tenaga gerak dari differensial ke roda-roda. Axle shaft dibedakan
menjadi 2 :
a. Front axle shaft (poros penggerak roda depan)
b. Rear axle shaft (poros penggerak roda belakang)
Pada kendaraan tipe FF, front axle shaft sebagai driving axle shaft, sedang pada tipe FR, rear
axle shaft sebagai driving axle shaft. Pada kendaraan tipe 4WD/AWD, front axle shaft ataupun
rear axle shaft sebagai driving axle shaft. Poros penggerak roda terbagi menjadi :
1. Birfield joint
Inner race dipasang ke dalam outer race yang berbentuk mangkuk dengan menahan enam
bola baja oleh suatu rangka. Tipe ini banyak digunakan karena konstruksi yang sederhana
serta kapasitas pemindahannya cukup besar.
2. Tripod joint
Sebuah tripod dengan 3 buah trunnion shaft pada plane yang sama. 3 buah roller
dipasang pada trunnion ini dan kemasing-masing roller dipasang 3 tulip dengan celah
pararel. Konstruksi ini juga sederhana dan umumnya dapat bergerak dalam arah aksial.
Pada tipe ini bearing roda dipasang diantara axle houshing dan axle shaft. Roda langsung
dipasangkan pada ujung poros
Keuntungan :
• Konstruksi sederhana
• Biaya produksi murah
Kerugian :
• Axle shaft menjadi bengkok akibat berat kendaraan langsung dipikul oleh poros.
• Jika patah roda tidak ada yang menahan
Keuntungan :
• Berat kendaraan tidak semuanya diteruskan ke axle shaft sehingga axle shaft tidak
bengkok.
• Bila terjadi axle shaft patah masih ditahan oleh bantalan
Kerugian :
Keuntungan :
• Berat kendaraan seluruhnya dipikul oleh axle houshing, sehingga axle tidak terjadi
bengkok
• Gaya ke samping juga tidak diteruskan ke axle shaft
• Faktor keamanan lebih baik dan sanggup memikul beban berat
Kerugian :
Keuntungan :
• Konstruksi lebih kuat.
• Cocok untuk kendaraan skala medium ke atas
• Sanggup menahan beban berat
• Moment yang dihasilkan besar
Kerugian :
• Suspensi keras
• Pada saat kendaraan berjalan di jalan yang bergelombang kendaraan tidak stabil
• Sudut beloknya kecil
4) Cara Kerja Axle Shaft Model Independent
Tipe ini sering digunakan pada kendaraan kecil. Karena disamping konstruksinya ringan, juga
mampu membuat sudut belok yang besar. Dengan dilengkapi CV joint maka pada saat
kendaraan melaju dijalan yang bergelombang, posisi body kendaraan seakan – akan tidak
terpengaruh oleh keadaan jalan CV joint disamping bisa bergerak putar juga bisa
memanjang, memendek dan membuat sudut