A. Deskripsi
Seni Baca Puisi adalah seni membaca (melisankan, mengomunikasikan, dan mengekspresikan) puisi
di panggung. Pelaksanaan lomba: Jumat, 10 November 2023
B. Ketentuan Lomba
1. Peserta tidak ditentukan berdasarkan jenis kelamin (peserta boleh putra atau putri).
2. Peserta membacakan puisi wajib dan satu puisi pilihan. (daftar puisi terlampir).
5. Peserta tidak diperbolehkan menggunakan alat bantu apa pun, baik berupa iringan musik maupun
alat bantu lainnya, seperti topeng atau kostum kecuali teks puisi yang akan dibacakan.
6. Hal-hal teknis yang belum tercantum dalam pedoman akan disampaikan dalam acara rapat teknis
(technical meeting).
Meyakinkan generasiku
Saat kebangsaanku merayap mencari dirinya Menggenggam hutang dan piutang sejarah
Kini aku hanya bisa menundukkan kepala Tidak tahu janji apa hendak diucapkan
nikmat suling angin di rumput hijaunya oalah bumi tempat kita menggenangkan air mata lalah bumi
tempat kita menangiskan segala tangis
Nelayan-nelayan pada berdendang turun ke lautan Bapak-bapak tani setia pada turun ke ladang
Ternak-ternak menumput di luas hijau rumputan Buru-buruh angkat barang sibuk di pelabuhan
Pagi cerah, pagi yang manis kan tibu Pagi yang untuknya segala tangis
CATATAN JAKARTA
ketika rakyat bangkit, tanah air dibebaskan ketika merdeka diserukan, mengawang di atas bunyi bedil
Dan kini aku berada di sini, di Jakarta
yang bekerja
bersama rakyat
aku memahat
AKU MANUSIA
Ketika batu-batuan menepuk dada mengatakan aku batu-batuan bisa berguna bisa menjadi ranjau,
dengan bangga aku mengatakan aku manusia.
Ketika tumbuh-tumbuhan
aku tumbuh-tumbuhan
dariku orang mengambil warna kuning dan hijau, dengan bangga aku mengatakan aku manusia.
aku burung mampu terbang dan berkicau, dengan bangga aku mengatakan aku manusia.