Anda di halaman 1dari 4

 Kasuistika

Respons Usai Dicopot dari Ketua MK, Anwar Usman:


Jabatan Milik Allah
Muhammad Ridwan Rabu, 8 November 2023 | 13:05 WIB

X

Piala Dunia U-17 Nasional Surabaya Raya Sepak Bola Indonesia Entertainment Ber

Ketua Hakim Konstitusi Anwar Usman berjalan menuju Gedung MKMK di Jakarta, Jumat (3/11/2023). (FEDRIK
TARIGAN/ JAWA POS)

JawaPos.com - Anwar Usman buka suara usai dicopot jabatanya dari Ketua
Mahkamah Konstitusi (MK) oleh Majelis Kehormatan MK (MKMK), usai dinyatakan
melakukan pelanggaran berat. Anwar mengatakan bahwa jabatan hanya milik
Allah.
"Ya iya lah jabatan Milik Allah," kata Anwar di Gedung MK, Jakarta, Rabu (8/11).

Adik ipar dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini pun mengatakan, akan mengawal
sidang yang dilaksanakan hari ini terkait gugatan syarat usia capres-cawapres.
Sidang kali ini digelar untuk permohonan yang diajukan mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Brahma Aryana.

"Hari ini disidang, sesuai amar putusan," ucap Anwar.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Putusan MKMK Terhadap Anwar Usman Sangat Diluar
Ekspektasi

Sebelumnya, MKMK menyatakan bahwa Ketua MK Anwar Usman terbukti melakukan


pelanggaran berat terhadap kode etik dan perilaku hakim. MKMK memutuskan
bahwa Anwar Usman diberhentikan dari jabatan Ketua MK.

Baca Juga: MKMK Pecat Anwar Usman, Jubir Anies: Kalau Jantan Seharusnya Pak
Prabowo Ganti Cawapresnya

"Hakim terlapor terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik dan
perilaku hakim konstitusi sebagaimana tertuang dalam Sapta Karsa Hutama, prinsip
ketakberpihakan, prinsip integritas, prinsip kecakapan dan kesetaraan, prinsip
independensi, dan prinsip kepantasan dan kesopanan," ucap Ketua
MKMK Jimly Asshiddiqie membacakan amar putusan di Gedung MK, Jakarta, Selasa
(7/11).

"Menjatuhkan sanksi pemberhentian dari jabatan Ketua Mahkamah Konstitus


kepada hakim terlapor," sambungnya.

Oleh karena itu, MKMK memerintahkan Wakil Ketua MK Saldi Isra untuk dalam waktu
2x24 jam sejak putusan ini selesai diucapkan, memimpin penyelenggaraan
pimpinan yang baru sesuai dengan peraturan perundang-undangan. MKMK
memerintahkan, Anwar Usman tidak bisa mengikuti pencalonan Ketua MK.

"Hakim Terlapor tidak berhak untuk mencalonkan diri atau dicalonkan sebagai Ketua
MK hingga masa jabatan sebagai hakim konstitusi berakhir," tegas Jimly.

MKMK juga melarang Anwar Usman terlibat atau melibatkan diri, dalam
pemeriksaan dan pengambilan keputusan dalam perkara perselisihan hasil pilpres,
pileg, dan pilkada. Hal ini dikhawatirkan menimbulkan konflik kepentingan.

"Yang memiliki potensi timbulnya benturan kepentingan," pungkas Jimly.

Iklan oleh
Kirim masukan Mengapa iklan ini?

00:17
pause volume_off
Editor: Dimas Ryandi

Anda mungkin juga menyukai