Anda di halaman 1dari 3

PENGUMPULAN TUGAS PENGGANTI UTS

Membuat Makalah :

“Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Penetapan Batas usia


Capres-cawapres”

Nandra Armelia

104022330027

AK-47-07

TELKOM UNIVERSITY

BANDUNG

2023
Buatlah Makalah dengan bahasan :
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Penetapan Batas usia Capres-cawapres
Uraikan juga tanggapan anda terkait putusan tersebut.

Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman (tengah) didampingi (kiri-
kanan) Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih, Aswanto, Saldi Isra, dan Manahan MP Sitompul
membacakan putusan perkara Nomor 75/PUU-XVII/20 di Gedung Mahkamah Konstitusi,
Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Majelis Hakim Konstitusi dalam putusannya menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya
dalam perkara Pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang perubahan atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang pemilihan gubernur, walikota, dan bupati
menjadi Undang-Undang terhadap UUD 1945.

Putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 tak bisa menjadi objek hak angket DPR. Sebab, hak
angket tidak bisa digunakan untuk mengusut lembaga peradilan. lembaga peradilan mana pun
bersifat merdeka dan tidak bisa diintervensi lembaga lain.Hal ini ditegaskan dalam Pasal 24
Undang-Undang Dasar 1945.
Oleh karenanya, yang bisa diselidiki DPR lewat hak angketnya terhadap Putusan MK Nomor
90/PUU-XXI/2023 ialah dugaan nepotisme yang belakangan jadi perhatian. DPR bisa saja
menyelidiki dugaan kepentingan pihak-pihak tertentu, seperti presiden, dalam polemik putusan
MK ini.Meski tak bisa mengubah putusan MK secara langsung, hasil penyelidikan DPR lewat
hak angket dapat dijadikan landasan untuk mengajukan uji materi ketentuan usia capres-
cawapres ke MK.
Selain itu, pemeriksaan Majelis Kehormatan MK (MKMK) juga bisa menjadi dasar uji materi,
seandainya MKMK memutuskan ada dugaan pelanggaran etik hakim konstitusi dalam Putusan
MK Nomor 90/PUU-XXI/2023.
Putusan MK tersebut dinilai mengancam konstitusi.
Putusan ini juga diduga mengakomodir kepentingan kelompok tertentu. Diketahui, Putusan
MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 memuat soal uji materi syarat usia capres-cawapres yang
termaktub dalam Pasal 169 huruf q Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Atas uji materi itu, seseorang yang belum berusia 40 tahun bisa maju sebagai capres atau
cawapres jika punya pengalaman sebagai kepala daerah atau pejabat lain yang dipilih melalui
pemilu.
Berkat putusan MK tersebut, putra sulung Presiden Joko Widodo yang juga Wali Kota
Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang baru berusia 36 tahun dapat maju sebagai
cawapres. Putusan ini kontroversial lantaran diketuk oleh Ketua MK Anwar Usman yang
merupakan adik ipar Jokowi sekaligus paman dari Gibran. Pascaputusan MK tersebut,
muncul tudingan soal dinasti politik, bahkan nepotisme.

Batas usia capres dan cawapres adalah persyaratan usia minimal yang harus dipenuhi oleh
calon presiden dan calon wakil presiden dalam pemilihan umum presiden di Indonesia. Berikut
adalah penjelasan tentang penetapan batas usia capres dan cawapres :
• Sebelumnya, batas usia capres dan cawapres diatur dalam Pasal 169 huruf q Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yaitu berusia paling rendah
40 tahun
Pada tanggal 16 Oktober 2023, Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian
permohonan uji materi yang diajukan oleh Almas Tsaqibbirru Re A mengenai batas usia calon
presiden dan calon wakil presiden (capres/cawapres) Dalam putusan tersebut, MK
memutuskan bahwa kepala daerah di bawah usia 40 tahun dapat mengajukan diri sebagai calon
presiden atau calon wakil presiden, asalkan mereka pernah atau sedang menjabat sebagai
kepala daerah MK telah memutuskan ketentuan terbaru perihal batasan usia Capres dan
Cawapres 2024. Berdasarkan keputusan tersebut, Capres dan Cawapres yang maju dalam
Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2024 (Pilpres) tak hanya disyaratkan berusia 40 tahun
saja. Mereka yang berusia di bawah 40 tahun tapi pernah menjabat kepala daerah bisa menjadi
Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 MK akan memutuskan batasan maksimum usia capres-
cawapres pada perkara 107/PUU-XXI/2023 tentang Pengujian Materiil UU Pemilu dengan
pemohon Rudy Hartono yang menggugat UU Pemilu dan berharap batas capres/cawapres
berusia 70 tahun.

TANGGAPAN SAYA TENTANG PUTUSAN INI :


Menurut saya tentang keputusan MK ini terlalu cepat, atau membuat banyak pertanyaan kepada
masyarat. Karena, batas usia dari capres dan cawapres dulu minimal di usia 40 tahun, tapi sekarang
tiba tiba di ganti dengan usia di bawah usia 40 tahun di perbolehkannya untuk mencalonkan diri
adalah hal yang membingungkan.
Apa lagi sekarang sudah mendekati hari-hari pemilu yang mana banyak politisi yang sudah berlomba-
lomba untuk memainkan politik.
Berita yang sangat hangat yaitu wakil yang akan di gandeng oleh bapa Prabowo yang akan
menemaninya bertarung di pemilu mendatang yaitu Gibran anak sulung dari bapa Jokowi. gibran
masih berusia 36 tahun belum cukup untuk dapat menjadi capres atau pun cawapres, tapi karna
keputusan ketua MK yaitu Anwar Usman membuat pernyataan atau peraturan baru tentang
batas usia capres dan cawapres, membuat Gibran dapat menemani Prabowo sekarang. Yang
sangat membingungkan nya lagi karena status Ketua MK yaitu Anwar Usman adalah adik
ipar dari Bapa Jokowi. Banyak kejanggalan di keputusan MK ini.

Anda mungkin juga menyukai