Anda di halaman 1dari 2

Analisis Putusan MK Terkait Batas Usia Capres dan Cawapres dalam Konteks Kedaulatan Hukum di

Indonesia

I. Latar Belakang

Mahkamah Konstitusi (MK) Indonesia baru-baru ini membuat putusan terkait batas usia calon
presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). MK menolak gugatan uji materi Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) mengenai batas usia capres dan
cawapres maksimal 70 tahun. Gugatan ini diajukan oleh tiga warga negara Indonesia.

II. Tugas dan Wewenang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) memiliki tugas dan wewenang yang diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi Bab III pasal 101. MK
berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk:

1. Menguji undang-undang terhadap UUD RI tahun 1945.


2. Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
UUD RI tahun 1945.
3. Memutuskan pembubaran partai politik.
4. Memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

III. UU Pemilihan Batas Usia

Batasan usia capres dan cawapres dapat dilihat ketentuannya pada Pasal 169 huruf q Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Pasal tersebut menyatakan bahwa persyaratan
menjadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden adalah berusia paling rendah 40 (empat puluh)
tahun.

IV. Analisis Putusan MK

MK memutuskan menolak gugatan uji materi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum (Pemilu) mengenai batas usia capres dan cawapres maksimal 70 tahun. Alasan
penolakan ini adalah karena Pasal 169 huruf q UU Pemilu telah memiliki pemaknaan baru
sebagaimana putusan MK terbaru pada tanggal 16 Oktober 2023.

V. Kedaulatan Hukum di Indonesia

Indonesia adalah negara yang berkedaulatan hukum. Kedaulatan hukum menunjukkan bahwa hukum
merupakan sumber kedaulatan dimana kesadaran hukum seseorang akan membuatnya mampu
membedakan mana sesuatu yang adil dan mana sesuatu yang tidak adil.

VI. Kaitan Putusan MK dengan Kedaulatan Hukum di Indonesia

Putusan MK ini menunjukkan bahwa sistem kedaulatan hukum di Indonesia berjalan dengan baik.
Hal ini karena MK sebagai lembaga konstitusional telah menjalankan tugasnya untuk menguji
undang-undang terhadap UUD RI tahun 1945, yang merupakan bagian dari kedaulatan hukum.

Namun, putusan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana batas usia harus diatur
dalam konteks pemilihan capres dan cawapres. Apakah batas usia merupakan faktor penting dalam
menentukan kelayakan seseorang untuk menjadi pemimpin negara? Atau apakah faktor-faktor lain
seperti pengalaman, integritas, dan kompetensi lebih penting? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu
dipertimbangkan dalam diskusi lebih lanjut tentang sistem pemilihan di Indonesia.
VII. Kesimpulan

Putusan MK terkait batas usia capres dan cawapres menunjukkan bahwa sistem kedaulatan hukum di
Indonesia berjalan dengan baik, dengan MK menjalankan tugasnya untuk menguji undang-undang
terhadap UUD RI tahun 1945. Namun, putusan ini juga membuka ruang untuk diskusi lebih lanjut
tentang kriteria yang harus dipenuhi oleh calon pemimpin negara.

Anda mungkin juga menyukai