Shootnesia
MENU
Elemen penting ini bekerja untuk mengatur suasana hati, memberikan efek dramatis,
menyinari objek, menghilangkan bayangan yang mengganggu, dan lain sebagainya.
Selain itu, Anda juga perlu tahu apa saja teknik pencahayaan dalam sinematografi yang
akan dijelaskan di bawah ini!
Sementara jika ditinjau menurut bahasa, sinematografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
kinema yang berarti “gerakan” dan graphein “merekam”.
Terdapat beberapa unsur penting yang perlu Anda ketahui untuk bisa membuat
sinematografi, yaitu pergerakan dan penempatan kamera, framing, komposisi dan ukuran
shot, fokus kamera, serta pencahayaan.
Pencahayaan dalam sinematografi biasanya diatur oleh kru film, tetapi sutradara akan
memberikan inspirasi visual atau ide pencahayaan.
1. Natural Light
Pencahayaan alami yang didapatkan dari matahari atau bulan. Pencahayaan ini tidak pasti
dan selalu berganti setiap saat, sehingga Anda perlu memastikan kondisi lokasi, cuaca, dan
lain sebagainya agar syuting berjalan sesuai rencana. Selain itu, tambahkan pula lampu
atau kain penutup jika diperlukan.
2. Soft Light
Soft Light sendiri berasal dari sumber cahaya dengan ukuran relatif lebih besar
dibandingkan subjek, ada di dekat subjek, atau menerpa subjek menggunakan sudut yang
curam.
3. Key Light
Berupa sumber cahaya utama yang paling intens dan menonjol di bagian bingkai atau
frame. Teknik pencahayaan ini bekerja untuk menerangi bentuk subjek atau aktor utama
dan bisa digunakan tergantung dengan mood yang ingin ditampilkan dalam suatu scene.
Fungsi utama penggunaannya adalah untuk menarik perhatian audiens terhadap subjek
tersebut.
High Key Light banyak digunakan untuk sinematografi komedi, musikal, dan klasik. Ini
menciptakan tampilan yang cerah, bahagia, dan memberikan nada lebih optimis serta
penuh harapan.
Kebalikan dari High Key Light, teknik ini hanya menggunakan satu sumber cahaya key light
dan menghasilkan scene penuh bayangan. Hasilnya berupa gambar yang sangat kontras,
bernuansa gelap, menakutkan, dan mood penuh misteri.
6. Ambient Light
Berupa cahaya yang ada di lokasi syuting, seperti matahari, bulan, lampu jalanan, lilin,
lampu ruangan, tv, dan lain sebagainya. Anda bisa menggunakan teknik pencahayaan dalam
sinematografi yang satu ini jika ingin menyinari subjek tanpa memikirkan gaya spesifik atau
kualitas cahaya.
7. Back Light
Berupa cahaya yang menerpa aktor atau subjek dari belakang dan berguna untuk
memberikan lebih banyak bentuk serta kedalaman pada gambar.
Teknik ini juga untuk memastikan agar rekaman tidak terlihat datar dan dua dimensi. Jika
menggunakan matahari sebagai back light, maka pertimbangkan untuk menggunakan
reflektor untuk memantulkan cara dengan intensitas lebih rendah.
8. Bounce Light
Berupa cahaya yang dipantulkan dari sumber pencahayaan berbeda, seperti matahari atau
lampu ke kertas putih. Teknik pencahayaan dalam sinematografi yang menciptakan area
lebih luas dan tersebar secara merata.
Kondisi ini akan menyoroti subjek tanpa harus menyinari mereka secara langsung.
9. Fill Light
Teknik yang selalu digunakan di sisi berlawanan dari lampu utama dengan tujuan untuk
menyeimbangkan cahaya. Biasanya lampu ini dipasang lebih jauh dibandingkan key light
untuk menciptakan cahaya yang lebih soft.
Selain itu, Fill Light juga berguna untuk menambah exposure dan menurunkan kontras
pada scene.
Teknik ini meniru sumber pencahayaan alami yang digunakan ketika Anda tidak mempunyai
akses dengan sinar matahari, lampu jalanan, atau semacamnya. Cara melakukannya bisa
dengan menggunakan kain atau filter.
Teknik pencahayaan dalam sinematografi yang menghasilkan bayangan dan sangat bagus
untuk menciptakan kontras.
Teknik ini biasanya digunakan untuk memberikan mood dan dramatis dalam sebuah scene,
misalnya pada film noir.
1. Fresnel
Peralatan untuk bisa melakukan teknik pencahayaan dalam studio. Fresnel berupa lampu
berbentuk lingkaran konsentris yang menghasilkan pencahayaan merata dan bervariasi.
2. Lampu HMI
Sumber penerangan untuk luar ruangan dan sangat bagus jika digunakan di set yang besar.
Jenis lampu ini mampu menghasilkan 85 hingga 108 lumens per watt.
3. Lampu LED
Lampu LED sangat cocok untuk digunakan pada proyek dengan anggaran rendah. Alat ini
sangat ringan dan bisa disaring agar sesuai dengan sumber cahaya lainnya.
Tidak hanya itu saja, keuntungan menggunakan lampu LED adalah kualitasnya yang baik
dan warna tetap konsisten ketika meredup.
4. Tungsten
Alat pencahayaan yang biasa digunakan untuk produksi film dan menghasilkan suhu warna
tinggi atau hangat. Mereka berupa bola lampu filamen pijar yang umum ditemukan dalam
pencahayaan interior.
Oleh karena itu, tungsten juga bisa dikatakan sebagai alat terbaik untuk teknik
pencahayaan ruangan.
5. Lampu Neon
Alat pencahayaan yang menampilkan cahaya lembut alami dan biasa digunakan untuk
kebutuhan interior. Harganya terjangkau, mudah dipindahkan, dan bisa disesuaikan dengan
lingkungan pengambilan gambar yang berbeda.
Teknik pencahayaan dalam sinematografi sangat penting dan menjadi salah satu penentu
hasil film yang dibuat. Peralatan pendukungnya juga bisa mempengaruhi kualitas teknik
pencahayaan yang dihasilkan.
Referensi:
Ekrut.com. 2022. Apa itu Sinematografi? Pengertian, Unsur, Fungsi, hingga 7 Tekniknya.
[Internet]. Terdapat pada: https://www.ekrut.com/media/sinematografi-adalah
Glints.com. 2022. 13 Teknik Pencahayaan dalam Sinematografi yang Perlu Kamu Tahu.
[Internet]. Terdapat pada: https://glints.com/id/lowongan/teknik-pencahayaan-
lighting/#.Y9Yn2XZBzIV
Fotografi
7 Cara Cek Keaslian Foto untuk Menghindari Informasi Hoax
Review Nikon P900, Kamera Zoom Modern dan Spektakuler!
Tinggalkan komentar
Cari
CARI