ProposalACC - Ratri Paramita Wikansari - 12120321080
ProposalACC - Ratri Paramita Wikansari - 12120321080
PPROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh:
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
12120321080
Mengetahui,
Pembimbing II
Pembimbing I
Amelia Nur Hidayanti, S. Si. T., MPH. Anidaul Fajriyah, S. Tr. Keb., M. Kes.
NPP NPP
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat, hidayah, dan karunia-
Nya kepada kita semua sehingga penulisan skripsi tentang “Efektifitas baby
massage terhadap kualitas tidur pada bayi usia 6-12 bulan di Desa Sergemeih
Kecamatan Didohu Kabupaten Pegunungan Arfak tahun 2022 dapat diselesaikan
dengan baik. Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyusun skripsi pada Program Studi Sarjana Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Bakti Utama Pati.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu, pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Irfana Tri Wijayanti, S. Si. T., M. Kes., M. Keb., selaku Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati.
2. Ibu Ana Rofika, S. S. T., M. Kes., selaku Ketua Program Studi Sarjana
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati.
3. Ibu Amelia Nur Hidayanti, S. Si. T., MPH., selaku Dosen Pembimbing Utama
dalam penyusunan skripsi atas bimbingan, saran, koreksi, dan motivasi yang
diberikan.
4. Ibu Anidaul Fajriyah, S. Tr. Keb. M. Kes., selaku Dosen Pembimbing
Pendamping dalam penyusunan skripsi atas bimbingan dan motivasi yang
diberikan.
5. Ibu Yuli Irnawati, S. Si. T., M. Kes., selaku Penguji ujian skripsi yang telah
memberikan koreksi dan masukan.
6. Semua Dosen dan Staff Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati.
7. Orang tua, suami, anak, dan keluarga atas do’a, dukungan, serta kasih sayang
yang diberikan yang selalu tercurah selama ini.
8. Teman-teman sejawat dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan yang
telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
iii
kesempurnaan skripsi ini. Penulis mengharapkan semoga proposal skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................
ABSTRAK.......................................................................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
DAFTAR TABEL.............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan Penelitian........................................................................................................
D. Manfaat Penelitian......................................................................................................
E. Keaslian Penelitian.....................................................................................................
F. Ruang Lingkup Penelitian..........................................................................................
G. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................
A. Tinjauan Umum Bayi...............................................................................................
B. Tinjauan Umum Baby Massage...............................................................................
C. Tinjauan Umum Kualitas Tidur Bayi.......................................................................
D. Perbedaan Pemberian Baby Massage terhadap Kualitas Tidur................................
E. Kerangka Teori.........................................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................................
A. Kerangka Konsep.....................................................................................................
B. Hipotesis...................................................................................................................
C. Rancangan Penelitian/Desain Penelitian..................................................................
D. Variabel Penelitian...................................................................................................
v
E. Definisi Operasional.................................................................................................
F. Lokasi Penelitian......................................................................................................
G. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling..................................................................
H. Alat Ukur Penelitian.................................................................................................
I. Uji Validitas dan Reliabilitas....................................................................................
J. Jenis Data dan Pengumpulan Data...........................................................................
K. Metode Pengumpulan Data......................................................................................
L. Analisis Data............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Kuesioner
Lampiran 2 SOP Pijat Bayi
Lampiran 3 Surat Permohonan menjadi Responden
Lampiran 4 Lembar Persetujuan menjadi Responden
Lampiran 5 Lembar Konsultasi
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
yang buruk. 33% kurang tidur dan 12-10% setidaknya memiliki masalah tidur
atau mudah terbangun. (Bonuck et al, 2016)
Kualitas tidur bayi tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik,
tetapi juga mempengaruhi sikap keesokan harinya. Bayi yang cukup tidur
tetapi tidak sering bangun akan lebih sehat dan tidak rewel dan aktif pada saat
setelah bangun tidur. Kurang tidur dan kualitas tidur yang buruk dapat
menyebabkan gangguan keseimbangan fisik dan psikologis. Mempengaruhi
kondisi fisiologis termasuk penurunan aktivitas sehari-hari, kelelahan,
kelemahan, koordinasi neuromuskuler yang buruk, proses penyembuhan yang
lambat dan penurunan kekuatan kekebalan. Pada saat yang sama, efek
psikologis mencakup lebih banyak emosi, menurunnya kemampuan
komprehensif. Pravelensi gangguan tidur di Indonesia diperkirakan mencapai
10% yaitu sekitar 23 juta orang (Permata, 2017).
Kualitas dan kuantitas tidur bayi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
penyakit, lingkungan, kelelahan, stress dan emosi, obat-obatan, asupan
makanan, serta motivasi. Selain faktor-faktor tersebut, kualitas tidur juga
dipengaruhi oleh usia bayi dan jenis kelamin. (Kozier dkk., 2010) Bayi usia
0-5 bulan akan menjalani hidup barunya dengan 80-90% tidur. Sesaat setelah
bayi lahir, ia biasnya tidur selama 16-20 jam/hari yang dibagi menjadi 4-5
periode. Memasuki usia 2 bulan, bayi mulai lebih banyak tidur malam
dibanding tidur siang. Seorang bayi yang baru lahir sampai kira-kira usia 3
bulan, akan menghabiskan waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk
tidur malam. Semakin usia bertambah, jam tidurnya juga semakin berkurang.
Pada usia 3-6 bulan jumlah tidur siang semakin berkurang, kira-kira 3 kali
dan terus berkurang. Pada bayi usia 6 bulan pola tidurnya sudah mulai tampak
mirip dengan orang dewasa (Gola, 2009).
Di Indonesia masih banyak bayi yang mengalami masalah tidur, yaitu
sekitar 44,2% bayi mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di
malam hari. Namun lebih dari 72% orang tua menganggap gangguan tidur
pada bayi bukan suatu masalah atau hanya masalah kecil. Bayi yang
3
dengan kategori baik 73,3% dan tidak ada bayi yang memiliki kualitas tidur
buruk (0%).
Hasil studi pendahuluan dengan melakukan wawancara kepada Ibu bayi
di Desa Sergemeih Kecamatan Didohu Kabupaten Pegunungan Arfak. Dari
hasil pengkajian awal diperoleh data bahwa terdapat 7 orang Ibu yang
memiliki bayi usia 6-12 bulan menyatakan bahwa bayinya mengalami
kualitas tidur yang kurang, bayi hanya tidur kurang dari 9-10 jam, serta sering
terbangun di malam hari dan tidak pernah dilakukan baby massage. Dari hasil
wawancara diperoleh 7 orang Ibu menyatakan tidak tahu tentang baby
massage/pijat bayi, dan Ibu hanya memberi ASI/susu dan menggendong jika
bayinya terbangun dan rewel. Di wilayah kerja Puskesmas Didohu Kabupaten
Pegunungan Arfak tidak pernah dilakukan penyuluhan dan pengenalan
tentang pentingnya baby massage, maka bayi tidak pernah mendapatkan
manfaat yang baik dari baby massage, dan salah satu manfaatnya adalah
dapat meningkatkan kualitas tidur bayi.
Berdasarkan masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian guna mengetahui dan menganalisis perbedaan pemberian baby
massage terhadap kualitas tidur pada bayi usia 6-12 bulan di Desa Sergemeih
Kecamatan Didohu Kabupaten Pegunungan Arfak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan
penelitian ini adalah “Apakah ada efektifitas baby massage tehadap kualitas
tidur pada bayi usia 6-12 bulan di Desa Sergemeih Kecamatan Didohu
Kabupaten Pegunungan Arfak?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui efektifitas baby massage terhadap kualitas tidur pada
bayi usia 6-12 bulan di Desa Sergemeih Kecamatan Didohu Kabupaten
Pegunungan Arfak.
5
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kualitas tidur pada bayi usia 6-12 bulan sebelum
diberikan baby massage di Desa Sergemeih Kecamatan Didohu
Kabupaten Pegunungan Arfak.
b. Untuk mengetahui kualitas tidur pada bayi usia 6-12 bulan sesudah
diberikan baby massage di Desa Sergemeih Kecamatan Didohu
Kabupaten Pegunungan Arfak.
c. Menganalisis efektifitas baby massage terhadap kualitas tidur pada
bayi usia 6-12 bulan di Desa Sergemeih Kecamatan Didohu
Kabupaten Pegunungan Arfak.
D. Manfaat Penelitian
1. Instansi Pendidikan
Dapat dijadikan bahan referensi bagi akademik/pendidik serta
untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang efektifitas baby
massage terhadap kualitas tidur pada bayi usia 6-12 bulan di Desa
Sergemeih Kecamatan Didohu Kabupaten Pegunungan Arfak sebagai
bahan masukan.
2. Manfaat bagi orang tua bayi
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi
kepada orang tua bayi tentang efektifitas baby massage terhadap kualitas
tidur pada bayi usia 6-12 bulan di Desa Sergemeih Kecamatan Didohu
Kabupaten Pegunungan Arfak.
3. Manfaat bagi ilmu Kebidanan
a. Untuk menambah wawasan serta sebagai bahan informasi tentang
efektifias baby massage terhadap kualitas tidur pada bayi usia 6-12
bulan di Desa Sergemih Kecamatan Didohu Kabupaten Pegunungan
Arfak.
b. Sebagai bahan masukan penelitian selanjutnya dalam mencari
referensi terkait efektifitas baby massage terhadap kualitas tidur
6
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Penelitian yang berkaitan dengan Baby Massage dengan
Kualitas Tidur pada bayi usia 6-12 bulan
No. Nama Judul Desain Sampel Hasil Perbedaan
Peneliti Penelitian Penelitian
1. Kumala Pengaruh Pre Total Hasil uji Chi Populasi,
Sari pijat bayi experimental Samplin Square sampel,
Rambe, terhadap dengan g pengaruh pijat teknik
2019 kualitas rancangan bayi terhadap sampling,
tidur bayi pretest and kualitas tidur lokasi
usia 0-6 posttest one bayi penelitian,
bulan di group design disimpulkan dan waktu
desa Pasar bahwa terdapat penelitian.
Latong pengaruh pijat
Kecamata bayi dengan
n Lubuk kualitas tidur.
Barumun Nilai Odd
Kabupaten Ratio (OR) uji
Padang sebesar 15,00
Lawas artinya bayi
yang dengan
pijat bayi
berpeluang
memiliki
kualitas tidur
yang baik 15
kali lebih
tinggi
7
dibandingkan
bayi yang tidak
mendapatkan
pijat bayi.
2. Angestu Hubungan Pre Consecut Hasil Populasi,
Erlawati, pijat bayi experimental ive penelitian yang sampel,
Yuliawat dengan design Samplin diperoleh rata2 teknik
i, dan Ika lama dengan g lama waktu sampling,
Oktavian waktu rancangan tidur sebelum lokasi
i, 2017 tidur pada one group dipijat 12,88 penelitian,
bayi di pretest jam dan dan waktu
BPS Opsi posttest sesudah penelitian.
Okta diberikan
perlakuan pijat
naik menjadi
14,32 jam.
Hasil uji
statistik
diperoleh p-
value 0,000
yang berarti
ada hubungan
pijat bayi
dengan lama
waktu tidur.
3. Ni Luh Pengaruh Pre Non Berdasarkan Populasi,
Pt Meita pijat bayi experimental probabili hasil penelitian sampel,
Ariska terhadap design ty yang diperoleh teknik
Dewi, kualitas dengan sampling sebelum sampling,
2022 tidur bayi rancangan dengan dilakukan pijat lokasi
usia 0-6 one group metode bayi, 67,3% penelitian,
8
10
11
Semua ini akan menjadi penentu bagi anak untuk secara potensial
menjadi anak berbudi pekerti baik yang percaya diri.
f. Meningkatkan produksi ASI
Berdasarkan penelitian Cynthia Mersmann, ibu yang memijat
bayinya mampu memproduksi ASI perah lebih banyak dibandingkan
kelompok kontrol. Pada saat menyusui bayinya, mereka merasa
kewalahan karena ASI terus menerus dari payudara yang tidak
disusukan. Jadi, pijat bayi dapat meningkatkan volume ASI perah
sehingga periode waktu pemberian ASI secara eksklusif dapat
ditingkatkan, khususnya oleh ibu-ibu karyawati.
Pada hasil penelitian lain oleh Siti M. Abburrahman, 2015 dalam
jurnal yang berjudul “Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kualitas Tidur Bayi
di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo” didapatkan
hasil uji Wilcoxon test kelompok kontrol didapatkan hasil p-value =
1.000 dan pada kelompok intervensi diidapatkan hasil p-value 0,025 yang
artinya ada pengaruh pijat bayi/baby massage terhadap kualitas tidur
bayi. Untuk itu perlunya peran tenaga kesehatan untuk mengembangkan
promosi dan edukasi tentang pijat bayi/baby massage kepada masyarakat
khususnya orang tua untuk meningkatkan kualitas tidur.
4. Saat yang tepat untuk memijat
Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai
keinginan orang tua. Dengan lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan
mendapat keuntungan lebih besar. Apalagi jika pemijatan dilakukan
setiap hari sejak kelahiran sampai berusia 6-7 bulan. (Roesli, 2013)
Pemijatan dilakukan pada pagi hari (pada saat orang tua dan anak siap
untuk memulai hari baru) dan malam hari (sebelum tidur, hal ini sangat
baik untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak). (Febriani, 2008)
5. Hal-hal yang dianjurkan selama melakukan baby massage
Sebelum melakukan pemijatan, perhatikan hal-hal yang dianjurkan
sebagai berikut antara lain:
a. Tangan harus bersih dan hangat.
19
15) Kembalikan ibu jari ke tengah perut. Namun kali ini dengan
posisi agak naik ke atas.
16) Geser lagi kedua ibu jari ke kanan dan ke kiri.
17) Ibu jari kembali ke posisi tengah. Sedikit dinaikkan lagi dari
posisi sebelumnya.
18) Pijatkan kedua ibu jari ke arah kanan dan kiri.
19) Kembali ke bagian tengah perut. Kali ini kedua ibu jari berada
di posisi perut paling atas.
20) Kembali pijatkan kedua ibu jari ke kanan dan ke kiri.
21) Gerakkan pijat berikutnya adalah meletakkan telunjuk dan jari
tengah di atas pusar bayi.
22) Gerakkan kedua jari mengelilingi pusar bayi. Lakukan dengan
perlahan dan bisa dilakukan beberapa kali. Gerakan ini seperti
menggelitik. Bayi mungkin akan merasa geli dan tertawa saat
dipijat. Ikutilah tertawa bersamanya. Ajaklah juga bayi
berbicara. Akan timbul perasaan nyaman dalam hati bayi dan
semakin kuat ikatan kasih sayang antara bayi dengan ibu.
c. Dada
1) Tuangkan minyak telon secukupnya ke tangan ibu.
2) Oleskan minyak telon ke dada bayi secara merata.
3) Gunakan kedua ibu jari untuk menekan lembut bagian tengah
dada bayi.
4) Gerakkan kedua ibu jari dari tengah dada ke arah samping kanan
dan kiri. Lakukan beberapa kali. Gerakan ini bermanfaat untuk
merelaksasi otot dada bayi agar tidak mudah sesak nafas.
d. Tangan
1) Tuangkan baby oil secukupnya di tangan ibu.
2) Oleskan baby oil pada tangan bayi kanan bayi secara merata.
3) Mulailah memijat tangan kanan bayi dengan menggunakan ibu
jari kanan. Buatlah gerakan memutar dari area lengan atas, ke
lengan bawah, hingga ujung tangan (jari dan telapak tangan).
23
4) Lakukan hal yang sama dengan tangan kiri bayi. Manfaat dari
pijatan ini adalah memberikan relaksasi bagi otot tangan bayi.
e. Stimulasi tengkurap
1) Berikutnya kita akan memberikan latihan stimulasi tengkurap
bagi bayi. Baringkan bayi terlentang di ranjang. Lalu tekuk kaki
kirinya. Biarkan kaki kanan bayi dalam keadaan lurus.
2) Tangan kiri ibu menahan kaki kanan dan tangan kanan bayi
jangan sampai menekuk. Sementara tangan kanan ibu
memegang kaki kiri bayi yang teretekuk.
3) Tangan kanan ibu mendorong kaki kiri bayi ke arah samping
kanannya. Sementara tangan kiri ibu tetap menjaga agar tangan
dan kaki kanan bayi tetap lurus.
4) Tubuh bayi mulai terlihat miring ke kanan.
5) Lepaskan tangan kiri ibu. Bayi mulai bisa tengkurap. Namun
mungkin kedua tangannya masih berada di samping tubuhnya.
Biarkan saja, jangan dipaksa.
6) Setelah beberapa saat, biasanya bayi berusaha sendiri
mendorong tangannya ke depan. Ia juga akan belajar
mengangkat kepalanya dan perlahan ia belajar bergerak maju
atau mundur dalam posisi tengkurap.
f. Punggung
1) Berikutnya, pijatlah punggung bayi. Tuangkan dulu minyak
telon ke tangan ibu.
2) Oleskan minyak telon merata ke punggung bayi.
3) Dengan menggunakan kedua ibu jari, tekanlah punggung bayi
dengan gerakan memutar. Dari area bawah pinggang hingga ke
atas mendekati bahu. Manfaat dari pijatan ini adalah
memberikan relaksasi pada otot-otot di sekitar punggung bayi.
g. Membalikkan badan
24
hingga 20-30%.
4. Seseorang yang terbangun pada tahap
ini tidak secara langsung menyesuaikan
diri, sering merasa pusing dan disorientasi
dalam beberapa menit setelah bangun dari
tidur.
Tahap REM 1. Ditandai dengan pergerakan mata secara
cepat ke berbagai arah, pernapasan cepat,
tidak teratur, dan dangkal, otot tungkai
mulai lumpuh sementara, meningkatnya
denyut jantung dan tekanan darah.
2. Pada pria terjadi ereksi penis, sedangkan
pada wanita terjadi sekresi vagina.
3. Mimpi yang terjadi pada tahap ini penuh
warna dan tampak hidup, terkadang
merasa sulit untuk bergerak.
Sumber: Potter & Perry, 2005 dalam Agustin, 2012
b. Siklus tidur bayi
Pada masa bayi terjadi beberapa perubahan, pola siklus tidur-
bangun baru jelas terlihat pada umur 3-4 bulan, yaitu proporsi tidur
lebih banyak pada malam hari. Pola tidur bayi pada usia enam bulan
mulai tampak mirip dengan orang dewasa. (Ubaya, 2010 dalam
Afrina & Widodo, 2012)
Setelah mengatur periode yang umumnya memakan waktu
10 sampai 20 menit, tidur bayi berubah tahapnya yaitu dari tahap 1
non-REM menuju tahap 3 atau 4. Bayi mungkin kembali ke tahap 1
dan berputar kembali. Setelah satu atau dua putaran tidur nREM,
REM mulai timbul setelah 60 sampai 90 menit. Siklus tidur yang
lebih sering muncul pada bayi adalah tahap REM dan menghasilkan
tidur yang lebih pendek, sekitar 30% dari waktu tidur dihabiskan
dalam siklus REM. (Ubaya, 2010)
29
kurang sehat (sakit) dan rasa nyeri, maka tidurnya tidak akan
nyenyak. (Asmadi, 2008)
b. Lingkungan
Lingkungan fisik tempat seseorang berada dapat mempengaruhi
tidurnya. Ukuran, kekerasan, dan posisi tempat tidur mempengaruhi
kualitas tidur. Ketidaknyamanan dari suhu lingkungan dan
kurangnya ventilasi dapat mempengaruhi kualitas tidur. (Kozier &
Harvey, 2004)
c. Gaya Hidup
Kebiasaan sebelum tidur dapat mempengaruhi proses tidur,
kebiasaan yang buruk tentunya juga akan memperburuk kualitas
tidur. Seseorang akan mudah tertidur jika kebiasaan sebelum
tidurnya sudah terpenuhi. (Asmadi, 2008)
d. Obat-obatan
Obat-obatan yang dikonsumsi seseorang yang berefek
menyebabkan tidur, adapula yang sebaliknya mengganggu tidur.
(Asmadi, 2008)
e. Baby Massage
Bayi yang otot-ototnya distimulus dengan urut atau pemijatan
akan nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan tidur dengan
waktu yang lama begitu pemijatan usai dilakukan kepadanya. Selain
lama, bayi nampak tidur terlelap dan tidak rewel seperti sebelumnya.
Hal ini menunjukkan bahwa bayi merasa tenang tidur lelap.
Kebanyakan untuk alasan inilah mereka melakukan pemijatan.
(Doska & Tyas, 2019)
kali lipat pada anak yang memiliki kualitas tidur yang baik. (Roesli, 2001)
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hartanti et al, 2019
yang menyatakan bahwa pijat bayi secara efektif dapat digunakan sebagai
salah satu cara untuk memperkuat ikatan batin dan meningkatkan kualitas
tidur bayi usia 3-6 bulan.
Menurut penelitian Tang, 2018 yang menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan dari pemberian pijat bayi terhadap kualitas tidur
bayi usia 1-4 bulan dimana kualitas tidur bayi setelah dipijat meningkat yakni
kategori buruk 0%, cukup baik 26,7%, dan baik 73,3%. Sedangkan sebelum
dipijat kategori buruk 6,7%, cukup baik 60%, baik 33,3%.
Selain itu menurut penelitian lain yang dilakukan oleh Tiara Pratiwi,
2021 yang berjudul “Pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 1-6
bulan” ditemukan bahwa kualitas tidur bayi dengan kategori “kurang” dari 11
bayi (31,4%) menurun menjadi 2 bayi (5,7%). Hal tersebut juga terjadi pada
kategori “baik”, meningkat signifikan dari 3 bayi (8,6%) menjadi sebesar 20
bayi (57,1%) setelah dilakukan pijat bayi.
Peneliti lain yang dilakukan oleh Dessy Munlidia Sari, 2017 yang
berjudul “Pengaruh baby massage terhadap kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan”
didapatkan hasil penelitian bahwa sebelum diberikan baby massage sebagian
besar cukup yaitu sebesar 17 orang (53,1%) dan kualitas tidur bayi usia 3-6
bulan sesudah diberi baby massage Sebagian besar baik yaitu sebesar 24
orang (75%). Uji statistic Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai signifikan p
value=0,001 < α (0,05), sehingga H0 diterima.
E. Kerangka Teori
Berdasarkan landasan teori Bab II maka dapat disusun kerangka
teori sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
kualitas tidur bayi: Kurang
1. Status Kesehatan Kualitas tidur
2. Lingkungan pada bayi usia
3. Gaya Hidup 6-12 bulan
4. Obat-obatan
5. Baby Massage
33
Cukup
Baik
Keterangan:
A. Kerangka Konsep
Kerangka Konsep adalah formulasi atau simplikasi dari kerangka teori
yang mendukung penelitian tersebut. (Notoatmodjo, 2015) Kerangka konsep
dalam penelitian ini digambarkan:
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Efektifuitas Baby Massage terhadap
Kualitas Tidur pada Bayi usia 6-12 bulan di Desa Sergemeih
Kecamatan Didohu, Kabupaten Pegunungan Arfak
B. Hipotesis
Hipotesa dalam penelitian adalah suatu jawaban sementara dari
pertanyaan penelitian. (Notoadmojo, 2010)
Hipotesis penelitian (Ha) merupakan jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang menunjukan adanya hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikat. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Ha: Ada efektifitas baby massage terhadap kualitas tidur pada bayi usia 6-12
bulan di Desa Sergemeih Kecamatan Didohu, Kabupaten Pegunungan
Arfak.
E. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Cara Ukur Kategori Skala
Operasional Ukur Ukur
1. Baby Baby Checklist Skala 0 = Tidak Nomina
Massag Massage Guttman Rutin l
e merupakan (skala ini (Penilaian
perawatan digunkaan kualitas
kesehatan untuk tidur bayi
berupa terapi mendapatkan yang
sentuh dengan jawaban dilakukan
teknik-teknik yang tegas pemijatan
tertentu yang atas suatu kurang
diberikan permasalaha dari 2x15
kepada bayi, n yang menit
sehingga ditanyakan setiap
pengobatan dan mingguny
dan terapi merupakan a selama
dapat skala yang jangka
tercapai. terdiri dari waktu 5
Tujuan dua interval minggu).
diberikan yaitu 1= Rutin
pemijatan misalnya (Penilaian
pada bayi “ya” dan kualitas
adalah untuk “tidak”). tidur bayi
mengeluarkan (Sugiyono, yang
hormon 2017) dilakukan
endophrin pemijatan
sehingga selama
memberikan 2x15
rasa rileks menit
pada otot bayi setiap
yang akan mingguny
membuat bayi a selama
semakin jangka
nyaman waktu 5
membawa minggu).
dirinya, baik
secara fisik
maupun
psikologisnya
.
2. Kualitas Kualitas tidur Kuesione Skala Pernyataan Ordinal
Tidur adalah mutu r Kualitas Guttman Positif
atau keadaan tidur bayi (skala ini Tidak = 0
fisiologis digunkaan Ya = 1
tertentu yang untuk Pernyataan
didapatkan mendapatkan Negatif
selama jawaban Tidak = 1
seseorang yang tegas Ya = 0
tidur, yang atas suatu Kualitas
memulihkan permasalaha Tidur:
proses-proses n yang Kurang =
tubuh yang ditanyakan 0-3
terjadi pada dan Cukup =
waktu orang merupakan 4-6
itu bangun. skala yang Baik = 7-
Jika kualitas terdiri dari 10
tidurnya dua interval
bagus artinya yaitu
fisiologi, misalnya
dalam hal ini “ya” dan
sel otak “tidak”).
misalnya (Sugiyono,
pulih kembali 2017)
seperti semula
saat bangun
tidur.
F. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Desa Sergemeih Kecamatan
Didohu, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat dan akan
dilaksanakan pada bulan September-Desember 2022.
Keterangan:
n : besarnya sampel
N : besarnya populasi
d : standar error (5%)
Berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka diperoleh besarnya
sampel sebagai berikut:
28
n =
28(0,05²) + 1
28
n =
28(0,0025) + 1
28
n =
0,07 + 1
28
n =
1,07
n = 26,16 dibulatkan menjadi 26 responden
H. Alat Ukur Penelitian
Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Checklist
Atau disebut dengan daftar cek adalah pedoman di dalam observasi
atau pengamat dengan memberi tanda centang (√) untuk menentukan ada
atau tidaknya sesuatu berdasarkan pengamatannya (Sanjaya, 2013).
2. Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab. Skala Guttman merupakan
skala yang terdiri dari dua interval yaitu “ya” dan “tidak”. Penelitian ini
menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban
yang tegas atas suatu permasalahan yang ditanyakan (Sugiyono, 2017).
(Guilford, 1973)
Keterangan:
Keterangan:
k : Banyak item
f
p= X 100
N
Keterangan:
p: Nilai yang didapat
f: Skor yang didapat
N: Skor maksimal (Nursalam, 2013)
2. Analisis Bivariat
Hipotesis penelitian ini adalah adanya efektifitas baby massage
terhadap kualitas tidur pada bayi usia 6-12 bulan di Desa Sergemeih
Kecamatan Didohu, Kabupaten Pegunungan Arfak. Hipotesis
statistiknya adalah:
Ho : μ1 < μ2
Ha : μ1 > μ2
μ1 = Nilai rata-rata setelah perlakuan (tes akhir)
μ2 = Nilai rata-rata sebelum perlakuan (tes awal)
Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas hasil
eksperimen. Hasil pengujian normalitas Shapiro Wilk untuk kualitas tidur
pada bayi usia 6-12 sebelum diberikan baby massage diperoleh nilai
asymptotic significance 0,233 ≥ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi normal, sedangkan untuk kualitas tidur pada bayi usia
6-12 setelah diberikan baby massage diperolah nilai asymptotic
significance 0,168 ≥ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal. Maka analisis data dapat dilanjutkan menggunakan
metode uji Paired T-Test. Rumus yang digunakan adalah:
x 1−x 2
t=
√
S 1 1
+
n1 n 2
Keterangan:
X 1 = nilai rata-rata setelah perlakuan
X 2 = nilai rata-rata sebelum perlakuan
n1 = jumlah responden setelah perlakuan
n2 = jumlah responden sebelum perlakuan
2
S1 = varians kelompok setelah perlakuan
2
S2 = varians kelompok sebelum perlakuan
DAFTAR PUSTAKA
Alan Heath, & Nicki Bain Bridge. 2006. Baby Massage. Jakarta: Dian Rakyat.
Bonuck KA, Schwartz B, Schechter C. 2016. Sleep health literacy in head start
Chamidah, Atien, Nur. 2009. Pentingnya Stimulasi Dini bagi Tumbuh Kembang
Otak Anak. Yogyakarta: Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Doska, Renan, & Niken Tyas. 2019. Senam dan Pijat Bayi Mandiri. Depok: Senja
Media Utama.
Elya, D., Ridwan, M., & Anggraeni, Y. (2018). Efektifitas pijat bayi terhadap
peningkatan berat badan pada bayi. Jurnal Kesehatan Metri Sai Wawai,
11(1), 15-19. Retrieved from
http://www.ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKM/article/download/
1763/1013. Diakses tanggal 29 Mei 2022.
Erlawati, A, Ika, O, Yuliawati. 2019. Hubungan Pijat Bayi dengan Lama Waktu
Tidur. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai 10 (1), 16-20. Retreived from
https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKM/article/download/
1336/872. Diakses tanggal 19 Juli 2022.
Goleman, D., Biyatzis, Richard, Mckee, Perdana. 2018. BAB II Tinjauan Pustaka
dan Dasar Teori. Journal of Chemical Information and Modeling, 53 (9),
1689-1699. Retrieved from
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004. Diakses tanggal 26 Juli
2022.
Juwita, Septiana, Nicky Danur Jayanti. 2019. Pijat Bayi. Grobogan: Sarnu
Untung.
Kozier, B., & Sharon, Harvey. 2004. Fundamental of Nursing Concepts, Process,
and Practice. Revisi ke-7. New Jersey, Inc: Prentice-Hall.
Mutyah, D, & Dian A. 2017. Pengaruh Pemberian Pijat Bayi terhadap Kualitas
dan Kuantitas Tidur pada Bayi usia 6-12 bulan di Masyarakat Pesisir
Surabaya. Health Events for All, 1 (1), 171-178. Retrieved from
http://prosiding.stikescendekiautamakudus.ac.id/index.php/pros/article/
viewFile/243/23. Diakses tanggal 17 Juni 2022.
Ni Luh Pt Meita Ariska Dewi. 2022. Pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur
bayi usia 0-6 bulan di Poliklinik Anak Rumah Sakit Umum Bangli. Bali.
Retrieved from
http://repository.binausadabali.ac.id/593/1/RAMA_15201_A1220039_080
8068701_0801058701_01%20Front%20Ref.pdf. Diakses tanggal 20 Juni
2022.
Nurseha, Dewi Komalasari. 2020. Hubungan karakteristik ibu yang memiliki bayi
usia 0-24 bulan dengan pengetahuan tentang pijat bayi. Faletehan Health
Journal, 7(1), 42-47. Retrieved from
https://journal.lppm-stikesfa.ac.id/index.php/FHJ/article/download/77/46.
Diakses tanggal 20 Juni 2022.
Praptomo, A. J., Anam, K., & Raudah, S. 2016. Metodologi Riset Kesehatan.
Yogyakarta: Budi Utama.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode dan Prosedur.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sari, Dessy Munlidia. 2017. Pengaruh Baby Massage terhadap Kualitas Tidur
Bayi usia 3-6 bulan. Retrieved from
https://repo.stikesicme-jbg.ac.id/205/1/Skripsi%20Dessy%20Munlidia
%20Sari.pdf. Diakses tanggal 22 Juli 2022.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. EGC: Jakarta.
Siti M. Abdurrahman. 2015. Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kualitas Tidur Bayi di
Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Gorontalo.
Retrieved from http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2015-1-1-14201-
841411037-abstraksi-24072015011143.pdf. Diakses tanggal 20 Juni 2022.
Rambe, Kumala, Sari. 2019. Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kualitas Tidur Bayi
umur 0-6 bulan di Desa Pasar Latong Kecamatan Lubuk Barumun
Kabupaten Padang Lawas. Jurnal Ilmiah Simantek, Vol. 3, No. 4. 71-77.
Retreived from
https://simantek.sciencemakarioz.org/index.php/JIK/article/download/
86/85. Diakses tanggal 19 Juli 2022.
Rifdi, F., & Putri, H. W. 2020. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur
Bayi
Usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja BPM “Y” Tapan Pesisir Selatan.
Maternal Child Helath Care, 2 (2), 76-83. Retrieved from
https://ojs.fdk.ac.id/index.php/MCHC/article/view/1040. Diakses tanggal
28 Juli 2022.
Riksani, R. 2012. Keajaiban ASI (Air Susu Ibu). Jakarta: Dunia Sehat.
Tang, Aco. 2018. Pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 1-4 bulan.
Makassar. Global Health Science, 3 (1), 12-16. Retrieved from
https://jurnal.csdforum.com/index.php/GHS/article/viewFile/182/87.
Diakses tanggal 29 Juni 2022.
Tiara Pratiwi. 2021. Pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 1-6
bulan. Palembang. J-KESMAS 07 (1), 9-13. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/352185179_PENGARUH_PIJA
T_BAYI_TERHADAP_KUALITAS_TIDUR_PADA_BAYI_USIA_1-
6_BULAN. Diakses tanggal 29 Juni 2022.
Tristanti, Ika. 2012. Tingkat Kemampuan Ibu Bayi (1-12 bulan) dalam
Melaksanakan Praktik Pijat Bayi di BPM Nur Chayanti, Kayu Apak
Sukoharjo. Maternal Vol. 6, 23-36. Retrieved from
https://www.ejurnal.stikesmhk.ac.id/index.php/maternal/article/download/
679/599. Diakses tanggal 30 Juni 2022.
Ubaya, R. L. 2010. Analisis Pijat Bayi dengan Kualitas Tidur Bayi Umur 6-12
bulan di Desa Kertosari Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal.
Semarang: Program Sarjana Ilmu Keperawatan Unversitas
Muhammadiyah Semarang. Retrieved from
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=ubaya+r+l+2010&btnG=#d=gs_qabs&t=16592
50744231&u=%23p%3D1zXDTAoEVvoJ. Diakses tanggal 7 Juli 2022.
Widodo, D. P., dan Taslim S. S. 2000. Perkembangan Normal Tidur pada Anak
dan Kelainannya. Sari Pedia, Vol. 2 No. 3. Diunduh dari:
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/833/767.
Diakses tanggal 27 Juni 2022.
Widodo, A, & Dela, N. A. 2012. Efektivitas Babyi Spa terhadap Lamanya Tidur
Bayi usia 3-4 bulan. FIK UMS, 1-10. Retrieved from
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/3316/12.%20AG
US%20WIDODO.pdf;sequence=1. Diakses tanggal 8 Juli 2022.
Yulia Safitri, Desi Handayani, Wilda Yunita. 2021. Stimulasi Baby Spa
Optimalkan Tumbuh Kembang Bayi dan Balita. Cendekia Muslim Press.
Sumatera Barat. Retrieved from
https://books.google.com/books/about/STIMULASI_BABY_SPA_OPTI
MALKAN_TUMBUH_KEM.html?hl=id&id=AulaEAAAQBAJ. Diakses
tanggal 16 Juni 2022.
LAMPIRAN 1
Alamat :
Hari/tanggal :
A. Data Umum
1. Usia Bayi
6-8 bulan
9-10 bulan
11-12 bulan
2. Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
3. Status Kesehatan
Sehat
Sakit
KISI-KISI KUESIONER
Ya 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 Ya
8, 9, 10 Tidak
LAMPIRAN 2
A. PENGERTIAN
Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15
menit, sejak ia lahir hingga usia 3 tahun untuk memacu sistem sirkulasi
bayi dan denyut jantung, pernafasan dan system kekebalan tubuh.
B. TUJUAN
1. Memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut jantung, sistem pernafasan,
sistem pencernaan, dan sistem pernafasan dan sistem kekebalan
tubuh.
2. Mengajarkan bayi untuk lebih tenang dalam menghadapi stress.
3. Memperbaiki pola tidur (membantu bayi tidur nyenyak)
4. Mendorong pertumbuhan susunan otot dan kelenturan yang penting
bagi kemampuan fisik.
5. Meningkatkan hubungan batin antara ibu dan bayi.
C. INDIKASI
Pemijatan boleh dilakukan sejak:
1. Bayi dapat dipijat sejak lahir.
2. Bila bayi dibawah usia 2 bulan, pemijatan dilakukan dengan lembut.
3. Pemijatan setiap hari selama 15 menit dalam 6 hingga 7 bulan
pertama hidupnya akan sangat bermanfaat bagi bayi.
4. Pemijatan dapat dilakukan hingga usia 3 tahun.
Kepada Yth.
Responden
di
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Ratri Paramita Wikansari
NIM : 12120321080
Alamat : Manokwari-Papua Barat
Peneliti,
(Ratri P. Wikansari)
LAMPIRAN 4
Peneliti Responden
(Ratri P. Wikansari) ( )
LAMPIRAN 5
NIM : 12120321080
Nama : Ratri Paramita Wikansari
Tema : Bayi, Balita
Judul Skripsi : Efektifitas Baby Massage terhadap
Kualitas Tidur pada Bayi Usia 6-12 bulan di
Desa
Sergemeih Kecamatan Didohu Kabupaten
Pegunungan Arfak