Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KIMIA FISIK I

3 SOAL DARI BUKU


KELOMPOK 11 :
IQLIMA (A1C122006)
RENISA ALDIAN (A1C122074

9.3 Nilai negatif a untuk air antara 0 °C dan 4 °C disebabkan oleh rusaknya beberapa
struktur ikatan hidrogen saat berpindah dari padat ke cair. Bagaimana gagasan ini
memungkinkan kita merasionalisasikan variasi S dengan V untuk air dalam kisaran
suhu ini?
Jawaban :
Sifat air yang unik terkait dengan perubahan fase dari padat ke cair melibatkan struktur
ikatan hidrogen di antara molekul air. Pada suhu antara 0 °C dan 4 °C, air mengalami fenomena
yang disebut anomali air, di mana air cair memiliki kepadatan tertinggi pada suhu sekitar 4 °C.
Ikatan hidrogen antar molekul air menjadi sangat penting dalam pemahaman variasi
entropi (S) terhadap volume (V) pada rentang suhu ini. Ketika air membeku dan berubah
menjadi es pada suhu di bawah 0 °C, ikatan hidrogen akan membentuk susunan kristal yang
teratur, menghasilkan struktur padat dengan volume yang lebih besar daripada air cair pada
suhu yang sama.
Sebaliknya, ketika air cair pada suhu di atas 0 °C, ikatan hidrogen memungkinkan
molekul air untuk bergerak secara relatif bebas, menciptakan lebih banyak variasi posisi
molekul dalam ruang. Karena air memiliki kepadatan maksimum pada suhu sekitar 4 °C, maka
pada suhu di atas dan di bawah titik ini, kepadatan air cair akan berkurang. Ini terjadi karena
saat air mengalami pendinginan dari suhu di atas 4 °C menuju 0 °C, molekul air mulai mengatur
diri mereka ke dalam struktur padat yang lebih teratur.
Ketika berpindah dari fase cair ke fase padat (atau sebaliknya), struktur ikatan hidrogen
harus disesuaikan. Transisi ini melibatkan kerusakan dan pembentukan kembali ikatan
hidrogen antar molekul air. Ketika air berpindah dari cair ke padat (atau sebaliknya), energi
yang dibutuhkan untuk merusak atau membentuk kembali ikatan hidrogen menyebabkan nilai
negatif pada parameter perubahan entropi terhadap perubahan volume pada rentang suhu ini.
Dengan demikian, penjelasan tentang variasi S terhadap V untuk air dalam kisaran suhu
antara 0 °C dan 4 °C dapat dikaitkan dengan perubahan ikatan hidrogen antar molekul air saat
transisi dari fase cair ke fase padat, yang menyebabkan perubahan entropi negatif terhadap
perubahan volume pada rentang suhu ini.

9.5 Mengapa hukum ketiga berguna ?


Jawaban:
Hukum ketiga termodinamika sangat berguna karena memberikan pemahaman tentang
perilaku sistem pada suhu absolut nol (0 Kelvin atau -273,15 derajat Celsius). Hukum ini
menyatakan bahwa pada suhu tersebut, entropi sistem murni kristal sempurna adalah nol.

Entropi adalah ukuran ketidakteraturan atau kekacauan dalam sistem. Dengan hukum ketiga
termodinamika, kita dapat mengetahui bahwa pada suhu mutlak nol, entropi suatu sistem akan
mencapai nilai minimum yang merupakan keadaan yang sangat teratur atau terstruktur.
Meskipun mencapai suhu mutlak nol adalah sesuatu yang sulit bahkan tidak mungkin
dalam praktiknya, hukum ketiga termodinamika memberikan landasan teoritis yang penting
dalam memahami sifat-sifat material pada suhu rendah. Hal ini juga relevan dalam pemahaman
tentang perubahan fase materi, seperti pembekuan gas menjadi cairan atau padatan pada suhu
yang sangat rendah.
Selain itu, hukum ketiga termodinamika juga memiliki peran penting dalam bidang
ilmu fisika dan kimia terkait dengan perhitungan termal, magnetisme, dan pemahaman tentang
sifat-sifat materi pada skala molekuler.
Dengan demikian, pemahaman terhadap hukum ketiga termodinamika membantu kita
dalam mempelajari perilaku materi pada suhu rendah dan menyediakan dasar teoritis yang
penting dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

9.6 Bandingkan dan kontraskan perubahan entropi untuk (a) kompresi isotermal
reversibel dan (b) kompresi adiabatik reversibel pada gas ideal. Diskusikan dalam
hal distribusi ruang dan energi
Jawaban:
Kompresi isotermal reversibel dan kompresi adiabatik reversibel pada gas ideal adalah
dua proses termal yang berbeda yang mempengaruhi entropi sistem. Mari kita bandingkan dan
kontraskan perubahan entropi dalam kedua proses tersebut:
1. *Kompresi Isotermal Reversibel:*
-Deskripsi Proses: Proses kompresi isotermal terjadi pada suhu konstan. Dalam proses ini,
gas dikompresi secara perlahan dan reversibel (tanpa mengalami kehilangan energi panas) pada
suhu tetap.
-Perubahan Entropi: Karena kompresi isotermal terjadi pada suhu konstan, perubahan
entropi gas ideal yang mengalami proses ini adalah positif. Namun, karena ini adalah proses
reversibel, entropi sistem dan lingkungan di sekitarnya tetap konstan secara keseluruhan.
2. *Kompresi Adiabatik Reversibel:*
-Deskripsi Proses: Proses kompresi adiabatik terjadi tanpa pertukaran panas dengan
lingkungan luar (q = 0), sehingga tidak ada perubahan panas yang terjadi. Ini seringkali terjadi
dengan cepat dan tanpa perpindahan panas, sehingga mengakibatkan kenaikan suhu gas.
- Perubahan Entropi: Proses adiabatik menghasilkan perubahan entropi yang berbeda.
Kompresi adiabatik menyebabkan peningkatan entropi yang lebih rendah daripada kompresi
isotermal, karena tidak ada pertukaran panas. Perubahan ini menghasilkan peningkatan dalam
distribusi energi karena energi terperangkap dalam gas dan tidak dapat mengalir keluar ke
lingkungan sekitarnya.
Perbandingan:
- Perubahan Energi: Kompresi isotermal menghasilkan peningkatan entropi yang lebih tinggi
karena terdapat pertukaran panas konstan dengan lingkungan luar. Sebaliknya, kompresi
adiabatik memiliki perubahan entropi yang lebih rendah karena tidak ada pertukaran panas
yang terjadi.
- Distribusi Energi: Kompresi isotermal menghasilkan distribusi energi yang lebih merata
karena panas dapat mengalir keluar ke lingkungan luar. Namun, pada kompresi adiabatik,
energi lebih terkonsentrasi dalam gas karena tidak ada pertukaran panas dengan lingkungan.
Dalam kedua kasus, entropi sistem dan lingkungannya tetap terjaga karena proses-
proses tersebut reversibel. Namun, distribusi energi dan perubahan entropi berbeda karena
perbedaan dalam pertukaran panas dengan lingkungan luar.

Anda mungkin juga menyukai