Anda di halaman 1dari 99

Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi

Pengukuran dan Kalibrasi Anak Timbangan dan Timbangan Analitik

Tangerang Selatan, 4 – 6 Maret 2020

MATERI

Badan Standardisasi Nasional


2020

http://www.bsn.go.id
Pelatihan Publik Pengukuran dan Kalibrasi Anaka Timbangan dan Timbangan Analitik
04 – 06 Maret 2020
Waktu Materi Pelatihan Hari I Instruktur
08.00 ‐ 08.45 Registrasi/ Pembukaan/ Pre test
08.45 ‐ 09.30 Pengantar Metrologi Renanta Hayu.K
09.30 ‐ 10.15 Pengantar Metrologi Renanta Hayu.K
10.15 ‐ 10.30 Rehat
10.30 ‐ 11.15 Pengantar Ketidakpastian Pengukuran Hafid
11.15 ‐ 12.00 Pengantar Ketidakpastian Pengukuran Hafid
12.00 ‐ 13.00 ISHOMA
13.00 ‐ 13.45 Pengantar Ketidakpastian Pengukuran Hafid
13.45 ‐ 14.30 Pengantar Metrologi Massa Renanta Hayu.K
14.30 – 14.45 Rehat
14.45 – 15.30 Pengantar Metrologi Massa Renanta Hayu.K
15.30 ‐ 16.15 Pengantar Metrologi Massa Renanta Hayu.K

Waktu Materi Pelatihan Hari II


08.00 ‐ 08.45 Pengukuran dan Kalibrasi Anak Timbangan Renanta Hayu.K
08.45 ‐ 09.30 Pengukuran dan Kalibrasi Anak Timbangan Renanta Hayu.K
09.30 ‐ 10.15 Pengukuran dan Kalibrasi Anak Timbangan Renanta Hayu.K
10.15 ‐ 10.30 Rehat
10.30 ‐ 11.15 Pengukuran dan Kalibrasi Timbangan Elektronik Non Otomatis Renanta Hayu.K
11.15 ‐ 12.00 Pengukuran dan Kalibrasi Timbangan Elektronik Non Otomatis Renanta Hayu.K
12.00 ‐ 13.00 ISHOMA
13.00 ‐ 13.45 Pengukuran dan Kalibrasi Timbangan Elektronik Non Otomatis Renanta Hayu.K
13.45 ‐ 14.30 Pengukuran dan Kalibrasi Timbangan Elektronik Non Otomatis Renanta Hayu.K
14.30 – 14.50 Rehat
14.50 ‐ 16.00 Pengukuran dan Kalibrasi Timbangan Elektronik Non Otomatis & Exercise Renanta Hayu.K

Waktu Materi Pelatihan Hari III


08.00 ‐ 08.45 Praktek Kalibrasi Anak Timbangan / Timbangan Analitik Toto S./ Heri S.
08.45 ‐ 09.30 Praktek Kalibrasi Anak Timbangan / Timbangan Analitik Toto S./ Heri S.
09.30 ‐ 10.15 Praktek Kalibrasi Anak Timbangan / Timbangan Analitik Toto S./ Heri S.
10.15 ‐ 10.30 Rehat
10.30 ‐ 11.15 Praktek Kalibrasi Timbangan Analitik / Anak Timbangan Heri S. / Toto S.
11.15 ‐ 12.00 Praktek Kalibrasi Timbangan Analitik / Anak Timbangan Heri S. / Toto S.
12.00 ‐ 13.00 ISHOMA
13.00 ‐ 13.45 Praktek Kalibrasi Timbangan Analitik / Anak Timbangan Heri S. / Toto S.
13.45 ‐ 14.30 Analisa data hasil kalibrasi Heri Sutanto
14.30 – 14.50 Rehat
14.50 ‐15.35 Analisa data hasil kalibrasi Heri Sutanto
15.35‐ 16.00 Post test & Penutupan
Pengantar Metrologi

PUSAT RISET DAN PENGEMBANGAN SDM‐BSN

Tangerang Selatan, 4 – 6 Maret 2020

43/R0/2019 1/20

Definisi Metrologi

Science of measurement
and its application*
*JCGM 200:2012: International Vocabulary of Metrology

Metrologi
g ≠ Meteorologi
g

43/R0/2019 2/20

Pengantar Metrologi – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak Timbangan


dan Timbangan Analitik
Halaman 1
Definisi
 Pengukuran/Measurement
Proses untuk memperoleh satu atau lebih nilai yang secara layak dapat
diberikan kepada besaran tertentu secara experimental.
(JCGM 200:2012: International Vocabulary of Metrology: 2.1)
 Besaran ukur/Measurand
Besaran tertentu yang nilainya diukur.
(JCGM 200:2012: International Vocabulary of Metrology: 2.3)
 Hasil Pengukuran/Measurement Result
Sekelompok nilai besaran yang diberikan kepada besaran ukur beserta
informasi relevan lainnya yang tersedia.
(JCGM 200:2012: International Vocabulary of Metrology: 2.9)

43/R0/2019 3/20

Pentingnya Pengukuran
Lord Kelvin:
Kita baru dapat dianggap memahami sesuatu jika kita dapat
g
mengukurnya y dan menyatakannya
y y dalam angka-angka.
g g
Jika kita tidak dapat mengukurnya, dan tidak dapat
menyatakannya dalam angka-angka, berarti pengetahuan
kita belum memuaskan.

“When you can measure what you are speaking about, and express it in
numbers, you know something about it; but when you cannot measure it,
when you cannot express it in numbers,
numbers your knowledge is of a meagre
and unsatisfactory kind”.

43/R0/2019 4/20

Pengantar Metrologi – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak Timbangan


dan Timbangan Analitik
Halaman 2
Apa itu Pengukuran?
Pengukuran:
Sehimpunan operasi yang bertujuan menentukan nilai
suatu besaran.

V = 200 ml
Terlalu panas?
Pengukuran T = 29 °C
Cukup
M = 224 g
banyak?
C(Hg) = 0.003%
0 003%
Mudah dibawa?
Perlu kriteria (spesifikasi) untuk menentukan batas
Beracun?

43/R0/2019 5/20

Aplikasi Pengukuran

Fair trade

Trade Health management Safety measures

Science &
Law Technology
enforcement advances

Economic growth
Product quality
43/R0/2019 6/20

Pengantar Metrologi – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak Timbangan


dan Timbangan Analitik
Halaman 3
Kegiatan Metrologi

Realisasi satuan SI, Pengukuran di Industri, proses Pengukuran dalam transaksi


pemeliharaan dan diseminasi produksi perdagangan,perlindungan
SNSU kesehatan
METROLOGI TERAPAN /
METROLOGI ILMIAH METROLOGI INDUSTRI METROLOGI LEGAL

43/R0/2019 7/20

Calibration
Kegiatan dalam kondisi yang telah ditetapkan untuk, pada tahap pertama,
menetapkan hubungan antara nilai besaran beserta ketidakpastian
pengukuran dari sebuah standar pengukuran dan penunjukkan terkait
beserta ketidakpastian pengukurannya,
pengukurannya dan pada tahap kedua, kedua
menggunakan informasi tersebut untuk memperoleh hasil pengukuran dari
sebuah penunjukkan.
(JCGM 200:2012: International Vocabulary of Metrology: 2.39)

Tujuan kalibrasi:
 memastikan penunjukkan
j alat sesuai hasil
pengukuran
 menentukan akurasi penunjukkan alat
 mengetahui kehandalan alat (alat dapat dipercaya)

43/R0/2019 8/20

Pengantar Metrologi – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak Timbangan


dan Timbangan Analitik
Halaman 4
Konsep Dasar -1

 Konsep dasar kalibrasi


Menentukan hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur atau
sistem
i t pengukuran
k atau
t b h
bahan ukur
k atau
t b h
bahan acuan (dalam
(d l k di i
kondisi
tertentu) dengan nilai yang direalisasikan oleh standar.
Nilai yang direalisasikan oleh standar = (taksiran) nilai benar

 Kalibrasi
Menentukan perbedaan (deviasi) antara pembacaan alat ukur atau
bahan ukur (yang digunakan sebagai standar) dengan (taksiran) nilai
benar.

43/R0/2019 9/20

Konsep Dasar -2
“penyimpangan (deviation)” dapat dinyatakan sebagai “koreksi
(correction)” atau “kesalahan (error)”, dengan model matematis:
E=R–T
atau
C=T–R

E = kesalahan
C = koreksi
R = pembacaan alat ukur atau nilai nominal bahan ukur
T = (taksiran) nilai benar

43/R0/2019 10/20

Pengantar Metrologi – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak Timbangan


dan Timbangan Analitik
Halaman 5
Prinsip Dasar
Membandingkan alat ukur/benda ukur terhadap standar.

Anak Timbangan Standar


Nominal = 10 g
Massa konvensional = 10,000 05 g

Timbangan yang dikalibrasi


Penunjukkan alat = 9,999 99 g

Penyimpangan alat
Koreksi = 10,000 05 g – 9,999 99 g
= 0,000 06 g

43/R0/2019 11/20

Prinsip Dasar -2

Hasil kalibrasi timbangan


Koreksi = 0,000 06 g

Penunjukkan timbangan
R = 10,000 12 g

Massa benda yang ditimbang


= 10,000 12 g + 0,000 06 g
= 10,000 18 g

43/R0/2019 12/20

Pengantar Metrologi – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak Timbangan


dan Timbangan Analitik
Halaman 6
Beberapa Istilah
“Adjustment”
Serangkaian kegiatan pada suatu sistem pengukuran sedemikian hingga
memberikan penunjukan yang sesuai berkaitan dengan nilai dari suatu besaran
yang
y g diukur.

Set of operations carried out on a measuring system so that it provides


prescribed indications corresponding to given values of a quantity to be
measured.

(JCGM 200:2012: International Vocabulary of Metrology: 3.11)

Note :

- Adjustment of a measuring system should not be confused with calibration,


calibration
which is a prerequisite for adjustment

- After an adjustment of a measuring system, the measuring system must usually be


recalibrated.

43/R0/2019 13/20

Hubungan Kalibrasi dan Adjustment


 Adjustment  mengembalikan unjuk kerja alat ukur atau bahan ukur
sesuaii dengan
d k
kegunaannya.
 Setiap proses memerlukan alat ukur dengan “batas unjuk kerja“ tertentu.
“batas unjuk kerja” alat ukur = toleransi alat ukur
 Alat ukur atau bahan ukur hanya dapat dikembalikan ketelitiannya bila
penyimpangannya diketahui.
 Penyimpangan alat ukur atau bahan ukur dari nilai benarnya hanya
dapat diketahui dari hasil proses kalibrasi.

43/R0/2019 14/20

Pengantar Metrologi – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak Timbangan


dan Timbangan Analitik
Halaman 7
Prinsip Dasar

Kapasitas timbangan = 50 g
Resolusi = 0,01 mg
MPE = + 0,5
0 5 mg
Hasil kalibrasi pada nominal 50 g
Koreksi + ketidakpastian = (1,01 + 0,01) mg

50,0005 g

nominal

49,9995 g

43/R0/2019 15/20

Measurement Traceability
Sifat dari hasil pengukuran yang dapat dihubungkan ke acuan tertentu,
melalui rantai kalibrasi yang tak terputus yang terdokumentasi, yang
masing-masing berkontribusi terhadap ketidakpastian pengukuran.

Property of a measurement result whereby the result can be related to a


reference through a documented unbroken chain of calibrations, each
contributing to the measurement uncertainty.

– International Vocabulary of Metrology – VIM 2008: 2.41

43/R0/2019 16/20

Pengantar Metrologi – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak Timbangan


dan Timbangan Analitik
Halaman 8
Ketertelusuran Metrologis
(untuk besaran Massa)

Standar Primer
Utama (Pt-
(Pt-Ir),
Ir), BIPM Metrologi Ilmiah

Salinan Standar
Primer (Pt
(Pt--Ir)
Ir)

Anak
Timbangan
Satu di NMI
Kelas E0 Metrologi Industri

Anak Timbangan Ada banyak


K l E1 dan
Kelas d E2 alat ukur di
industri Banyak
dimiliki
Anak industri
Ada beberapa di Timbangan
Lab. Kalibrasi / Kelas F & M Berbagai Jenis
Penguji terakreditasi
Timbangan

43/R0/2019 17/20

Istilah Terkait
Tera
(Verifikasi berdasarkan Persyaratan Metrologi Legal)

Semua kegiatan
g yyang
g dilakukan oleh lembaga
g p pelayanan
y nasional
metrologi legal (atau lembaga lain yang diberi kewenangan legal)
yang mempunyai tujuan untuk memastikan dan mengkonfirmasi
bahwa peralatan atau standar tertentu sepenuhnya memenuhi
persyaratan dalam aturan tera. Tera mencakup pemeriksaan dan
pemberian segel.

All the operations carried out by an organization of the national


service of legal metrology (or other legally authorized organization)
having the object of ascertaining and confirming that the equipment
or standard entirely satisfies the requirements of the regulations for
verification. Verification includes both examination and stamping.
(VML: 2.4)

43/R0/2019 18/20

Pengantar Metrologi – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak Timbangan


dan Timbangan Analitik
Halaman 9
Prinsip Dasar

Persyaratan metrologi anak timbangan (OIML R111:2014)

 Maximum Permissible Errors(δm)


 Expanded
E d d Uncertainty
U t i t
U < 1/3 MPE (δm)
 Massa konvensional, mc
Mo- (δm – U) < mc < mo + (δm – U)

Kelas Nominal MPE Koreksi Ketidakpastian Kesesuaian

F1 1 kg 5.0 mg 2.4 mg 0.8 mg Ok

F2 500 g 8.0 mg -10,0 mg 1.0 mg No


M1 2 kg 100 mg 33.8 mg 20 mg Ok

43/R0/2019 19/20

43/R0/2019 20/20

Pengantar Metrologi – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak Timbangan


dan Timbangan Analitik
Halaman 10
PENGANTAR
METROLOGI MASSA

Pusat Riset dan Pengembangan SDM-BSN


Tangerang Selatan, 4 – 6 Maret 2020

43/R0/2019 1/51

Kilogram

4E-8
K 3E-7
A

odefinisi dapat rusak


atau dirusak
oakumulasi debu 8E-7
oharus dibersihkan
otidak dapat mol s
digunakan secara omemiliki
rutin (karena takut
3E-15 awalan “kilo”
rusak) odefinisi
odefinisi berubah 69 sebagai
μg/100 th barang
ohanya dapat 1E-4 oada sejak
di k
diakses di BIPM 1889
cd m otiga besaran
dasar lainnya
1E-12 bergantung
kg
?

43/R0/2019 2/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 1
Kilogram

1889  before 20 May 2019

“The
The kilogram is the unit of mass,
mass it is equal to the mass
of the international prototype kilogram”

Material: 90% Pt and 10% Ir, density: 21500 kg/m³, cylindrical


with diameter: 39 mm, height 39 mm.

Location:
Bureau international des poids et measure (BIPM),
(BIPM) Sevres,
Sevres
France

43/R0/2019 3/51

CMC’s in Mass Measurement

43/R0/2019 4/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 2
Mass Measurement Traceability in
SNSU BSN
Definition of kg

International prototype of kg
1 kg Platinum Iridium (PtIr)

1 kg
Copy of Stainless Steel No 112492
International Prototype No 25
1kg 14 µg (k=1)
1kg 5 µg (k=1)
Set of E1 Weights

1 kg
Stainless Steel No 74
1 kg 30 µg (k=1)
1kg 16 µg (k=1) 1 mg – 50 kg 0.5 µg – 1.1 mg (k=2)

Set of E2, F1, F2,M1,M2,M3 Weights


and Weighing Machines

43/R0/2019 5/51

Extraordinary Calibration
• IPK disimpan di BIPM sejak 1889
• IPK hanya digunakan dalam dua kali pengukuran yaitu ‘second‘ dan ‘third’ periodic
verification (2ndPV dan 3rdPV)
• Hasil 3rdPV : Salinan IPK massanya berubah terhadap IPK sebesar 69 g per 100 tahun

• Untuk mengantisipasi redefinisi kg


• 2013, CIPM menyetujui pengukuran IPK dan semua
salinannya (extraordinary calibration)
• Periode pelaksanaan akhir 2013  2014
• Hasil : terdapat pergeseran sebesar 35 g
• BIPM mengeluarkan amandemen semua sertifikat
yang pernah dikeluarkan sepanjang tahun 1992 
2014 termasuk sertifikat E0 milik SNSU BSN
• CCM merekomendasikan setiap NMI untuk
mengevaluasi efek pergeseran

43/R0/2019 6/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 3
Statistitical Process
Control (E0 75)

skema diseminasi massa


nilai massa E0 92 (BIPM)

999.999 280

999.999 260

ss /g
True mas
999.999 240

999.999 220

999.999 200

2012 2015 2017


Calibration Interval
True mass Mean UWL LWL UCL LCL

Control chart E0 75
nilai massa E0 74

43/R0/2019 7/51

Statistical Process
Control (E1 199)
999.999 98
ntional Mass /g

999.999 96

999.999 94
Convent

999.999 92

999.999 90

pergeseran nilai massa E1 2013 Calibration Interval 2016


Conv. Mass Mean UWL LWL UCL LCL

0.000 999 6
Conventionnal Mass /g

0.000 999 5

0.000 999 4

0.000 999 3
Statistical process control to monitor the impacts of extraordinary calibrations result on the mass
dissemination 2013 Calibration Interval 2016
IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series 1065 (2018) 042046 Conv. Mass Mean UWL LWL UCL LCL
doi:10.1088/1742-6596/1065/4/042046
Control chart E1 199

43/R0/2019 8/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 4
Redefinisi kg

Since 20 May 2019


The kilogram (kg) is defined by taking
the fixed numerical value of the Planck
constant h to be 6.626 070 15 x 10-34
when expressed in the unit J s, which
is equal to kgm2s-1,where the metre
and the second are defined in terms of
c and v.

43/R0/2019 9/51

Rantai Ketertelusuran

43/R0/2019 10/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 5
Old and New Mass
Measurement Traceability

M Stock, S Davidson, H Fang, M Milton, E de


Mirandes, P Richard and C Sutton, “Maintaining
and disseminating the kilogram following its
redefinition,”Metrologia, Vol.54, pp. 98–107,
2017.

43/R0/2019 11/51

Old and New Mass


Measurement Traceability

43/R0/2019 12/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 6
Rencana

Diseminasi anak
timbangan dan timbangan

Diseminasi PtIr / E0 (di


udara dan vakum)

Pengukuran silicon sphere tertelusur


ke definisi kg yang baru

43/R0/2019 13/51

Kesimpulan
• Sejak 1889, IPK telah dipakai sebagai realisasi kilogram.
• Pengukuran konstanta Avogadro, NA, dan konstanta Planck, h,
menggunakan tehnologi canggih telah berhasil mengukur kedua
k
konstanta
t t tersebut
t b t dengan
d k tid k
ketidakpastian
ti yang jauh
j h lebih
l bih baik
b ik dari
d i
“long term mass stability” IPK.
• Redefinisi kg memungkinkan untuk mengukur besaran massa, gaya
dan torsi dalam nominal kecil secara langsung.
• Redefinisi SI akan berlaku efektif mulai 20 Mei 2019.

43/R0/2019 14/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 7
True Mass

 Merupakan massa dari suatu benda

Mass = True mass


= Vacuum mass
= Mass in a vacuum

43/R0/2019 15/51

Conventional Mass
Massa konvensional suatu benda sama dengan massa sebuah
anak timbangan yang densitasnya 8000 kg/m³, yang pada suhu
20ᵒC berada dalam keadaan setimbang dengan benda tersebut
dalam densitas udara 1.2 kg/m
kg/m³..

43/R0/2019 16/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 8
Weight

Bisa berarti :

 Gaya berat
W = m.g

 Anak timbangan

43/R0/2019 17/51

Besaran Dasar & Satuan Dasar


dalam SI

Quantity Base unit Symbol for unit

length metre m
mass kilogram kg
time second s
electric current ampere A
temperature kelvin K
amount of substance mole mol

luminous intensity candela cd

43/R0/2019 18/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 9
Standar Massa

43/R0/2019 19/51

Klasifikasi Anak Timbangan

Acuan klasifikasi anak timbangan:

 OIML R111, 2004,classes E1, E2, F1, F2,


M1, M1-2,M2, M2-3,and M3

 ASTM E 617-18, classes 0 – 7

43/R0/2019 20/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 10
43/R0/2019 21/51

OIML R111, 2004


Persyaratan Metrologi

 Maximum Permissible Errors (δm)

 Expanded Uncertainty
U < 1/3 MPE (δm)

 Massa konvensional,
konvensional mc
Mo- (δm – U) < mc < mo + (δm – U)

43/R0/2019 22/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 11
Klasifikasi Anak Timbangan
berdasarkan OIML
 Organisation Internationale de Metrologie Legale (OIML) mengklasifikasikan
anak timbangan dengan nilai nominal 1 mg sampai 5 000 kg berdasarkan
Maximum Permissible Error
‘Maximum Error’ yang terdiri dari kelas E1, E2, F1, F2, M1,
M1-2, M2-3 dan M3.

 Dasar sistem toleransi anak timbangan menurut OIML

E1 E2 F1 F2 M1

Basis 3 x E1 3 x E2 3 x F1 3 x F2

43/R0/2019 23/51

Maximum permissible errors for weights in each class ( ±mg )

Nominal value E1 E2 F1 F2 M1 M1-2 M2 M2-3 M3

5 000 kg 25 000 80 000 250 000 500 000 800 000 1 600 000 2 500 000

2 000 kg 10 000 30 000 100 000 200 000 300 000 600 000 1 000 000

1 000 kg 1 600 5 000 16 000 50 000 100 000 160 000 300 000 500 000

500 kg 800 2 500 8 000 25 000 50 000 80 000 160 000 250 000

200 kg 300 1 000 3 000 10 000 20 000 30 000 60 000 100 000

100 kg 160 500 1 600 5 000 10 000 16 000 30 000 50 000

50 kg 25 80 250 800 2 500 5 000 8 000 16 000 25 000

20 kg 10 30 100 300 1 000 3 000 10 000

10 kg 5 16 50 160 500 1 000 5 000

5 kg 2.5 8 25 80 250 800 2 500

2 kg 1 3 10 30 100 300 1 000

1 kg 0.5 1.6 5 16 50 160 500

500 g 0.25 0.8 2.5 8 25 80 250

200 g 0.1 0.3 1 3 10 30 100

100 g 0.05 0.16 0.5 1.6 5 16 50

50 g 0.03 0.1 0.3 1 3 10 30

20 g 0.025 0.08 0.25 0.8 2.5 8 25

10 g 0.02 0.06 0.2 0.6 2 6 20

5g 0.016 0.05 0.16 0.5 1.6 5 16

2g 0.012 0.04 0.12 0.4 1.2 4 12

lg 0 01
0.01 0 03
0.03 01
0.1 03
0.3 1 3 10

500 mg 0.008 0.025 0.08 0.25 0.8 2.5

200 mg 0.006 0.02 0.06 0.2 0.6 2

100 mg 0.005 0.016 0.05 0.16 0.5 1.6

50 mg 0.004 0.012 0.04 0.12 0.4

20 mg 0.003 0.01 0.03 0.1 0.3

10 mg 0.003 0.008 0.025 0.08 0.25

5 mg 0.003 0.006 0.02 0.06 0.2

2 mg 0.003 0.006 0.02 0.06 0.2

1 mg 0.003 0.006 0.02 0.06 0.2

43/R0/2019 24/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 12
OIML R111, 2004
Persyaratan Teknis

 Bentuk
 Konstruksi
 Material
 Kemagnetan bahan
 Densitas bahan
 Kondisi permukaan bahan

43/R0/2019 25/51

OIML R111,2004
Bentuk

Bentuk anak timbangan dengan nilai nominal di bawah 1 g

Nominal values Polygonal sheets Wires

5, 50, 500 mg Pentagon Pentagon

2, 20, 200 mg Square Square

1, 10, 100 mg Triangle Triangle

43/R0/2019 26/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 13
Anak Timbangan Berbentuk Kawat

43/R0/2019 27/51

Anak Timbangan Berbentuk Lempengan

43/R0/2019 28/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 14
OIML R111,2004
Konstruksi

 Anak Timbangan kelas E1 dan E2, tidak mempunyai fasilitas


untuk adjustment

 Anak timbangan kelas F1 dan F2,, mempunyai fasilitas untuk


adjusment

43/R0/2019 29/51

OIML R111,2004
Kemagnetan Bahan ( Magnetism)
Maksimum suseptibility, x

43/R0/2019 30/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 15
Magnetic Susceptometer

43/R0/2019 31/51

Batas Densitas Anak Timbangan


berdasarkan OIML R111, 2004

43/R0/2019 32/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 16
OIML R111, 2004
Kondisi Permukaan
Kestabilan suatu anak timbangan sangat bergantung dari kondisi struktur
permukaannya. Sebuah anak timbangan dengan permukaan yang halus
akan lebih stabil dibandingkan dengan anak timbangan dengan permukaan
yang kasar.

Nilai maksimum kekasaran permukaan (surface roughness) anak


timbangan berdasarkan kelasnya adalah sebagai berikut:

Ra = rata
t – rata
t kekasaran
k k
Rz = rata –rata ketinggian ‘peak to valley‘

43/R0/2019 33/51

Diseminasi massa

Ada dua metode yang dapat digunakan:

 Perbandingan langsung
 Submultiplies dan multiplies

43/R0/2019 34/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 17
Persyaratan Kalibrasi

 Kondisi ruang kalibrasi


 Timbangan
 Anak timbangan standar

43/R0/2019 35/51

Kondisi Ruang Kalibrasi

43/R0/2019 36/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 18
Densitas Udara

 Variasi batas densitas udara ruang kalibrasi adalah 10%


dari densitas udara konvensional yaitu 1.2 kg/m3.

 Apabila variasi densitas udara tidak memenuhi persyaratan


tersebut maka ‘true mass’ harus dihitung.

43/R0/2019 37/51

Persamaan Densitas Udara

 CIPM 2007 formula

43/R0/2019 38/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 19
Persamaan Densitas Udara

43/R0/2019 39/51

Balance - timbangan

 Karakteristik timbangan yang digunakan harus


sudah diketahui.

 Resolusi, repeatability, linearity timbangan yang


digunakan harus sesuai dengan target
ketidakpastian yang ingin dicapai.

43/R0/2019 40/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 20
Anak Timbangan Standar

Anak timbangan standar yang


digunakan harus memiliki
akurasi kelas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan anak
timbangan yang dikalibrasi.

43/R0/2019 41/51

Metode Perbandingan Langsung

Terdapat dua siklus penimbangan yang bias digunakan:

 S,T,T,S
 S,T,S,T,S atau T,S,T,S,T

Dimana: S = anak timbangan standar


T = anak timbangan yang dikalibrasi

43/R0/2019 42/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 21
Metode Submultiplies
dan Multiplies

43/R0/2019 43/51

Jenis Timbangan

Berdasarkan prinsip kerjanya timbangan non-otomatis


dibagi atas 3 jenis:

 Timbangan mekanik (mechanical balance) :


- Timbangan sama lengan (timbangan dua pan dengan tiga mata pisau)
- Timbangan satu pan dengan beban tetap dan memiliki dua mata pisau
- Timbangan satu pan dengan beban geser

 Timbangan elektronik (electronic balance)

 Komparator massa (mass comparator)

43/R0/2019 44/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 22
Timbangan Sama Lengan
(Mechanical Equal-Beam Balance)

 Timbangan ini mempunyai dua mata


pisau yang berjarak sama terhadap
mata pisau tengah.

 Timbangan jenis ini bekerja dengan


membandingkan gaya berat antara
dua obyek yang diletakkan pada dua
pan.
pan

43/R0/2019 45/51

Timbangan Mekanik dengan Beban Tetap


(Mechanical Built-in Mass Beam Balance)
 Timbangan ini mempunyai ‘built-in
built in mass
mass’
yang terpasang pada kontruksi pan.

 Pada saat diberi beban ‘built-in mass’


dengan massa yang sama terangkat dari
konstruksi pan.

 Karena ‘built-in mass’ yang terpasang


pada timbangan mempunyai nilai tetap,
timbangan ini disebut juga timbangan
dengan beban tetap.

43/R0/2019 46/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 23
Timbangan Mekanik dengan Beban Geser
(Mechanical Substitution Beam Balance)
 Timbangan jenis ini,
ini memiliki
satu pan, dengan satu atau
lebih lengan berskala.

 Pada lengannya terdapat beban


yang dapat digeser.

 C
Contoh
t h timbangan
ti b j i
jenis i i
ini
adalah timbangan beras dan
timbangan tripple beam.

43/R0/2019 47/51

Timbangan Elektronik
(Electronic Balance)
 Timbangan ini mengukur gaya yang
bekerja pada pan dan memberikan
kompensasi perubahan gaya pada pan
dengan perubahan gaya
elektromagnetik yang disebabkan oleh
perubahan arus listrik.

43/R0/2019 48/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 24
Komparator Massa
(Mass Comparator)

 Timbangan jenis ini prinsipnya sama


dengan
g timbangan
g elektronik.

 Timbangan jenis ini memiliki built-in


mass di dalamnya.

 Digunakan untuk pengukuran massa


yang membutuhkan tingkat ketelitian
yang tinggi.
ti i

43/R0/2019 49/51

Vacuum Balance

43/R0/2019 50/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 25
43/R0/2019 51/51

Pengantar Metrologi Massa – Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 26
Pengantar Ketidakpastian
Pengukuran
Pusat Riset dan Pengembangan SDM-BSN
Tangerang Selatan, 4 – 6 Maret 2020

43/R0/2019 1 /59

Outline

1. Prinsip dasar kalibrasi

2. Ketidakpastian pengukuran: definisi dan konsep

3. Ketidakpastian pengukuran untuk menentukan


kesesuaian

4. Sumber-sumber ketidakpastian pengukuran

43/R0/2019 2 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 1
1. Prinsip Dasar
Kalibrasi

43/R0/2019 3 /59

Prinsip Dasar Kalibrasi

 Membandingkan alat ukur terhadap standar

Standar Ukur
Nilai nominal 10 mm,
koreksi 0,2 µm
10
0 5 5
0
45
40

Alat Ukur yang Dikalibrasi


(UUT – unit under test)
Penunjukan 10,001 mm
Penyimpangan alat = 10,001 – (10 + 0,000 2)
= 0,000 8 ~= 0,001 mm

43/R0/2019 4 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 2
Prinsip Dasar Kalibrasi (2)

B
Berapakah
k h kkesalahan
l h penunjukan
j k alat
l t ukur?
k ?

Apakah kesalahannya melebihi batas MPE?


(apakah alat masih layak pakai?)
MPE = maximum permissible error

43/R0/2019 5 /59

Prinsip Dasar Kalibrasi (3)


 Mengoreksi penunjukan alat ukur

Benda Ukur
Ukuran belum diketahui

10
Data Kalibrasi:
0 5
0
5
Penyimpangan alat
0,001 mm
45
40

Penunjukan 11,031
11 031 mm

Hasil ukur = 11,031 + (– 0,001)


= 11,030 mm

43/R0/2019 6 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 3
2. Ketidakpastian
Pengukuran

43/R0/2019 7 /59

Definisi

Ketidakpastian pengukuran

“parameter, associated with the result of a measurement, that


characterises the dispersion of the values that could reasonably be
attributed to the measurand” (ISO GUM 1998).
suatu parameter, terkait dengan hasil pengukuran, yang
mencirikan sebaran nilai-nilai yang dapat dianggap mewakili
besaran yang diukur.

“non-negative parameter characterizing the dispersion of the quantity


values being attributed to a measurand, based on the information used”
(VIM 2008).

43/R0/2019 8 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 4
Konsep
 Berapakah massa benda X?
 Mungkin... X = 23,04 g

 Mungkin... X = 23,11 g

 Mungkin... X = 23,18 g

 Mungkin... masih banyak kemungkinan!

22,9 23,0 23,1 23,2 23,3

 X mungkin
g berada di antara 23,0
, dan 23,2
, g.
g
Atau: X = 23,1 g ± 0,1 g
 Nilai 23,1 disebut nilai estimasi besaran yang diukur.
 Rentang antara 23,0 dan 23,2 disebut rentang ketidakpastian.

43/R0/2019 9 /59

Mengapa ada Ketidakpastian?

 Setiap kegiatan pengukuran pada hakikatnya merupakan


perbandingan antara suatu
s at besaran dengan suatu
s at acuan.
ac an

 Proses pembandingan mengandung ketidaksempurnaan


sehingga hasil pengukuran tidak dapat ditentukan dengan
mutlak.

43/R0/2019 10 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 5
Contoh Pembandingan

Apakah
p kedua lingkaran
g yyang
g
di tengah sama besarnya?

Apakah kedua garis vertikal


sama panjangnya?

43/R0/2019 11 /59

3. Ketidakpastian Pengukuran
Untuk Menentukan Kesesuaian

43/R0/2019 12 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 6
Ketidakpastian dan Kesesuaian
 Proses penilaian kesesuaian
A “Specification” tells you
what you can expect from a
product. It may be very
Proses/ wide-ranging, including
Pelaksanaan ‘non-technical’ qualities of
Ada Spesifikasi the item, such as its
dan Toleransi appearance.
Penilaian:
Desain/ Produk dianggap sesuai
dengan rencana jika hasil Produk
Rencana
pengujian sesuai dengan
spesifikasi

Pengujian/
“Tolerance” = Pengukuran
They are acceptance
limits which are chosen Ada
for a process or a Ketidakpastian
product. Pengukuran

43/R0/2019 13 /59

Ketidakpastian dan Kesesuaian (2)


Contoh: spesifikasi vs. ukuran aktual
Spesifikasi ukuran: (10.0 ± 0.1) mm

Part no. Measured size ((mm)) Pass/Fail Uncertaintyy (mm)


( )
1 10.00 0.01
2 10.01 0.02
3 10.05 0.01
4 10.05 0.06
5 9.91 0.02
6 9.90 0.01
7 10.11 0.02
8 10.12 0.03
9 10.15 0.04

43/R0/2019 14 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 7
Ketidakpastian dan Kesesuaian (3)
 Ketidakpastian pengukuran vs. Toleransi spesifikasi

10,2 x
10,1  Batas Atas

10 Nominal

9,9 Batas Bawah

9,8
1 2 3 4 5 6 7 8 9

[METHOD OF STATING TEST AND CALIBRATION RESULTS AND COMPLIANCE WITH SPECIFICATION]

43/R0/2019 15 /59

Metode Evaluasi Ketidakpastian


 ISO “Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement”
[1995] [=JCGM 100:2008].
 Metode acuan utama yang diacu dalam ISO 17025
 http://www.iso.org/sites/JCGM/GUM-introduction.htm

 EA-4/02  Expression of the Uncertainty of Measurement in


Calibration (European co-operation for Accreditation).

 Pedoman KAN mengenai Pedoman Evaluasi dan pelaporan


ketidakpastian pengukuran.

43/R0/2019 16 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 8
Statistika Dasar untuk Ketidakpastian
Pengukuran

43/R0/2019 17 /59

Statistika

The scientific discipline that deals with the


collection, classification, analysis, and
interpretation of numerical facts or data, was
invented primarily in the nineteenth and
twentieth centuries in Western Europe and
North America.

Metrologi
 The science of measurement
(Britannica)

43/R0/2019 18 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 9
Histogram dan Populasi

 Histogram: menggambarkan pola penyebaran data


 Populasi: kumpulan data yang jumlahnya tak berhingga
40

35

30

25

20

15

10

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36

Hasil putaran

43/R0/2019 19 /59

Mean & Standard Deviation


n
 Mean:
 xi
x  1
n

Standard deviation: n

 (x  x)

2

s  1
n 1

43/R0/2019 20 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 10
Jenis-jenis Distribusi
U 95
 Normal/gaussian s=
2

U95 = Ketidakpastian pada tingkat kepercayaan 95%

-2 -  + +2

43/R0/2019 21 /59

Jenis-jenis Distribusi

 Rectangular

rentang

Rentang- paruh
a

43/R0/2019 22 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 11
Jenis-jenis Distribusi

 Triangular

rentang

Rentang-
paruh a

43/R0/2019 23 /59

4. Sumber Ketidakpastian
Pengukuran

43/R0/2019 24 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 12
Sumber Ketidakpastian

Sumber atau penyebab ketidakpastian:

 Standar atau acuan pengukuran


 Benda ukur atau benda uji
 Peralatan pendukung
 Metode pengukuran
 Pengaruh lingkungan
 Personel

43/R0/2019 25 /59

Sumber Ketidakpastian: Acuan

 Benda acuan adalah:


 Standar kalibrasi (untuk kalibrasi)
 Alat ukur (untuk pengukuran)

 Penyebab ketidakpastian:
 Pembulatan nilai ukur akibat keterbatasan daya baca alat
 Ketidakpastian nilai koreksi penunjukan alat
 Variasi penunjukan alat jika pengukuran dilakukan berulang

43/R0/2019 26 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 13
Sumber Ketidakpastian: Acuan (1)

 Pembulatan nilai ukur akibat keterbatasan daya baca alat:

 Contoh: Jika sebuah alat mempunyai resolusi 1 mm, maka semua


nilai ukur di antara 12,5 mm dan 13,5 mm akan ditampilkan
(dibulatkan) menjadi 13 mm.

 Berarti ada ketidakpastian sebesar 0,5 mm

 Secara umum: ketidakpastian akibat pembulatan adalah


(½ resolusi alat)

43/R0/2019 27 /59

Sumber Ketidakpastian: Acuan (2)


 Ketidakpastian nilai koreksi penunjukan alat:
 Nilai
Nil i nominal
i l suatu t standar,
t d atau t nilai
il i penunjukan
j k suatu
t alat
l t ukur,
k
belum tentu benar.

Harus dikoreksi
 Nilai koreksi ditentukan dari kalibrasi terhadap standar yang lebih
tinggi.
 Hasil kalibrasi tersebut juga mengandung ketidakpastian.
ketidakpastian

Semua alat ukur mempunyai ketidakpastian “turunan” yang dapat dilihat


di sertifikat kalibrasinya.

43/R0/2019 28 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 14
Sumber ketidakpastian: Acuan (3)
 Perubahan penunjukan alat jika pengukuran dilakukan berulang:

12,5 12,5 12,7 12,6 12,5 12,4 12,5 12,7 12,5 12,4
12,6 12,7 12,5 12,5 12,5 12,6 12,5 12,4 12,6 12,6

Nilai rata-rata penunjukan:


Dari tiga nilai pertama = 12,57
Dari lima nilai pertama = 12,56
Dari sepuluh nilai pertama = 12,53
Dari dua puluh nilai = 12,54

Nilai rata-rata mempunyai ketidakpastian, bergantung pada


banyaknya pengukuran.

43/R0/2019 29 /59

Sumber Ketidakpastian: Benda ukur


 Sifat benda ukur:

 Nilainya bisa berubah akibat interaksi dengan alat ukur.


– Akibat transfer panas antara termometer dan substansi yang
diukur.
– Akibat deformasi pada benda ukur sehingga dimensi benda
berubah.

 Nilainya tidak seragam.


– Tebal sebuah balok bervariasi di titik yang berbeda.
– Suhu di sebuah ruangan bervariasi di tempat yang berbeda.

43/R0/2019 30 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 15
Sumber ketidakpastian: Peralatan

 Peralatan bantu bisa mempengaruhi hasil pengukuran.

 Bidang acuan pada pengukuran dimensi belum tentu rata.


 Kabel penghubung multimeter mempunyai tahanan
 mempengaruhi pengukuran tegangan.
 Media kalibrasi termometer belum tentu homogen.
g

43/R0/2019 31 /59

Sumber ketidakpastian: Metode


 Pengukuran langsung vs komparasi
 Pengukuran komparasi bisa memperkecil ketidakpastian.
ketidakpastian

 Pengukuran kontak vs non-kontak


 Pengukuran non-kontak bisa mengurangi efek perubahan pada
benda ukur.

 Penentuan titik ukur


 Banyaknya dan posisi titik ukur bisa mempengaruhi ketidakpastian.

43/R0/2019 32 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 16
Sumber ketidakpastian: Lingkungan
 Kondisi lingkungan yang berpengaruh:
 Suhu
 Mengubah dimensi dan tahanan.

 Kelembaban dan tekanan udara


 Mempengaruhi gaya tekan ke atas (buoyancy) pada
pengukuran massa.

 Interferensi elektromagnetik
 Mempengaruhi sensor alat ukur elektronik.

43/R0/2019 33 /59

Sumber ketidakpastian: Personel

 Perbedaan sensitivitas pada pengukuran


g mekanik.

 Perbedaan interpretasi pada pembacaan penunjukan alat


ukur.

43/R0/2019 34 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 17
Prinsip Dasar

Ketidakpastian Baku (Standard Uncertainty)


 ketidakpastian yang dinyatakan sebagai simpangan baku (standard
deviation).
deviation)

Ketidakpastian [Baku] Gabungan (Combined [Standard]


Uncertainty)
 didapat dari sejumlah besaran.

Ketidakpastian Terentang (Expanded Uncertainty)


 Ketidakpastian baku gabungan dikalikan suatu faktor cakupan
(Coverage Factor).

43/R0/2019 35 /59

Prinsip Dasar

Sumber-sumber
ketidakpastian KB1

KB2

x faktor Ketidakpastian
KB3 KBG cakupan Terentang

KB4
KB : Ketidakpastian Baku
KBG : Ketidakpastian Baku
KBn Gabungan

43/R0/2019 36 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 18
Prinsip Dasar

Dua jenis komponen ketidakpastian:

 Tipe A:
 Dievaluasi dengan menggunakan metode statistik baku; dari
sehimpunan hasil pengukuran (  berdasar data).

 Tipe B:
 Dievaluasi dengan
g cara selain analisis statistik;; diestimasi
berdasar asumsi-asumsi tertentu (  teoretis).

43/R0/2019 37 /59

Langkah-langkah Evaluasi Ketidakpastian


Pengukuran

1. Buat model matematik pengukuran


2. Kenali faktor-faktor yang berkontribusi pada
ketidakpastian
3. Cari ketidakpastian baku masing-masing komponen
4. Hitung ketidakpastian baku gabungan
5. Hitung ketidakpastian terentang dengan menggunakan
faktor cakupan

43/R0/2019 38 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 19
Model Matematis

 Hubungan antara nilai pengukuran dan sumber-sumber yang


berpengaruh

 E = R – Ls
 E = penyimpangan alat ukur

 R = penunjukan alat ukur

 L = nilai standar ukur


s

 E = R(1 + αθ) – Ls(1 + αs. θs)


 Model yang lebih lengkap

43/R0/2019 39 /59

Sumber Ketidakpastian

 Daya baca alat ukur


 Ketidakpastian standar/alat ukur
 Repeatability pengukuran
 Pengaruh lingkungan (mis. suhu)
 Jika standar kalibrasi berupa alat ukur
 Daya baca standar (kalibrator)

43/R0/2019 40 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 20
Ketidakpastian Baku

 Daya baca:

Koreksi standar: U 95 U95 dari


u=
2 sertifikat

 Repeatability: Jika n ≥ 10

43/R0/2019 41 /59

Koefisien Sensitivitas

 Menentukan “bobot” tiap-tiap komponen ketidakpastian,


jika tidak semua komponen mempunyai besaran yang
sama.

y
c xi
xi

43/R0/2019 42 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 21
Derajat Kebebasan

 Suatu ukuran mengenai “kualitas” estimasi nilai


ketidakpastian.
ketidakpastian

 Tipe A: ν= n− 1

{ }
2
1 100
 Tipe B: ν=
2 R

43/R0/2019 43 /59

Ketidakpastian Gabungan

Sederhana: uc  u12  u 22  u 32  ...

L
Lengkap:
k uc  c12  u12  c 22  u 22  c32  u 32  ...

43/R0/2019 44 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 22
Derajat Kebebasan Efektif

 Gabungan dari derajat kebebasan semua komponen


ketidakpastian.
ketidakpastian

43/R0/2019 45 /59

Faktor Cakupan

 Dilihat dari tabel Distribusi-T Student berdasarkan derajat kebebasan


efektif.

ν t ν t ν t ν t ν t
1 12.7 8 2.31 15 2.13 30 2.04 80 1.99
2 4.30 9 2.26 16 2.12 35 2.03 90 1.99
3 3.18 10 2.23 17 2.11 40 2.02 100 1.98
4 2.78 11 2.20 18 2.10 45 2.01 110 1.98
5 2.57 12 2.18 19 2.09 50 2.01 120 1.98
6 2.45 13 2.16 20 2.09 60 2.00 ∞ 1.96
7 2.36 14 2.14 25 2.06 70 1.99

43/R0/2019 46 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 23
Ketidakpastian Terentang

U = k  uc
 k didapat dari tabel distribusi-T Student, atau diperkirakan k=2

 Hasil pengukuran dinyatakan sebagai:

M =  X ± U  satuan

43/R0/2019 47 /59

Kesimpulan

 Ketidakpastian pengukuran timbul akibat berbagai


sumber: alat ukur,
ukur benda ukur,
ukur lingkungan,
lingkungan dll.
dll

 Ketidakpastian pengukuran harus diperhitungkan dalam


menentukan kelayakan alat ukur setelah dikalibrasi.

 Tanpa estimasi ketidakpastian pengukuran, hasil


pengukuran atau kalibrasi belum lengkap.

43/R0/2019 48 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 24
Definisi Istilah Pengukuran

1. Besaran (terukur) {quantity (measurable quantity)} [B.2.1]


Sifat suatu gejala, benda atau bahan yang dapat dibedakan secara kualitatif
dan ditentukan secara kuantitatif.
Contoh sebuah besaran: Panjang seutas kawat.

2. Nilai (dari suatu besaran) {value (of a quantity)} [B.2.2]


Besar suatu besaran tertentu yang umumnya dinyatakan sebagai suatu
satuan ukuran dikalikan dengan suatu bilangan.
Contoh untuk panjang seutas kawat: 126 mm.

3. Nilai sebenarnya (dari suatu besaran) {true value (of a quantity)} [B.2.3] Nilai
yang konsisten dengan definisi besaran yang bersangkutan.

43/R0/2019 49 /59

Definisi Istilah Pengukuran (1)

4. Nilai konvensional (dari suatu besaran) {convenional true value (of a


quantity)} [B.2.4]
Nilai yyang
g dikenakan ppada suatu besaran tertentu dan diterima,, kadang-g
kadang melalui kesepakatan, sebagai nilai yang memiliki ketidakpastian
yang tepat untuk tujuan tertentu.

5. Pengukuran {measurement} [B.2.5]


Sehimpunan operasi yang bertujuan menentukan nilai suatu besaran.

6. Besaran ukur {measurand} [B.2.9]


Besaran tertentu yang nilainya diukur.
Contoh: Diameter sepotong batang baja pada suhu dan tekanan standar.

43/R0/2019 50 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 25
Definisi Istilah Pengukuran (2)

7. Besaran berpengaruh {influence quantity} [B.2.10]


Besaran yang bukan besaran ukur tetapi mempengaruhi hasil
pengukuran.
Contoh: Suhu mikrometer yang digunakan untuk mengukur panjang.

8. Hasil pengukuran {result of a measurement} [B.2.11]


Nilai yang dikenakan pada besaran ukur, diperoleh melalui pengukuran.
Catatan: Nilai ini perlu disertai dengan informasi tambahan, termasuk
ketidakpastiannya.

9. Hasil tak terkoreksi {uncorrected result} [B.1.12]


Hasil pengukuran sebelum dikoreksi terhadap kesalahan sistematik.

43/R0/2019 51 /59

Definisi Istilah Pengukuran (3)

10. Hasil terkoreksi {corrected result} [B.1.13]


Hasil pengukuran setelah dikoreksi terhadap kesalahan sistematik.

11.Ketepatan pengukuran {accuracy of measurement} [B.2.14]


Kedekatan antara hasil pengukuran dan nilai sebenarnya dari besaran
ukur.
Catatan: Ketepatan pengukuran bersifat kualitatif, dan tidak sama
dengan kepresisian.

12.Daya
y ulang g ((dari hasil-hasil suatu p
pengukuran)
g ) {{repeatability
p y ((of
results of a measurement)} [B.2.15]
Kedekatan antara hasil-hasil pegukuran yang berurutan untuk besaran
ukur yang sama yang dilakukan pada kondisi yang sama.

43/R0/2019 52 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 26
Definisi Istilah Pengukuran (4)

13.Reprodusibilitas (dari hasil-hasil suatu pengukuran) {reproducibility


(of results of a measurement)} [B.2.16]
Kedekatan antara hasil-hasil p
pegukuran
g untuk besaran ukur yyang
g sama
yang dilakukan pada kondisi yang berbeda.
Catatan: Kondisi yang berbeda tersebut harus spesifik.

14.Ketidakpastian (dari pengukuran) {uncertainty (of measurement)}


[B.2.18] Parameter hasil pengukuran yang mengkarakterisasi dispersi
nilai-nilai yang secara wajar dapat dikenakan pada besaran ukur.

15.Kesalahan (dari pengukuran) {error (of measurement)} [B.2.19] Hasil


pengukuran dikurangi nilai sebenarnya dari besaran ukur.

43/R0/2019 53 /59

Definisi Istilah Pengukuran (5)

16.Kesalahan acak {random error} [B.2.21]


Hasil pengukuran dikurangi nilai rata-rata yang dihasilkan dari sejumlah
pengukuran berhingga dari besaran ukur yang sama yang dilakukan
secara berulang.
berulang

17.Kesalahan sistematik {systematic error} [B.2.22]


Nilai rata-rata yang akan dihasilkan dari sejumlah pengukuran
berhingga dari besaran ukur yang sama yang dilakukan secara
berulang dikurangi nilai sebenarnya dari besaran ukur.

18.Koreksi
18 Koreksi {correction} [B.2.23]
[B 2 23]
Nilai yang dijumlahkan secara aljabar pada hasil pengukuran tak
terkoreksi untuk mengkompensasikan kesalahan sistematik. Catatan:
Koreksi sama besarnya dengan kesalahan sistematik, tetapi
berlawanan tanda (Koreksi = (-) kesalahan).

43/R0/2019 54 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 27
Definisi Istilah Pengukuran (6)

19.Interval kepercayaan {confidence interval} [C.2.27,28]


Rentang yang di dalamnya suatu nilai diyakini terletak dengan kebolehjadian
atau tingkat kepercayaan yang dinyatakan.
Tingkat kepercayaan dapat dinyatakan sebagai persentase antara 0 dan
100%, dan sama dengan kebolehjadian dikalikan 100.

20.Kebolehjadian {probability} [C.2.1]


Bilangan antara 0 dan 1 yang dikenakan pada suatu kejadian acak.

43/R0/2019 55 /59

Compliance Statement

43/R0/2019 56 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 28
Turunan

 y = a + b.xp  y’ = b.p.xp-1
 y = a + b.x  y’ = b.1.x1-1 = b.x0 = b
 y = a + b.x2  y’ = b.2.x2-1 = 2.b.x1 = 2.b.x
 y = 1/x  y’ = x-1 = -1.x-1-1 = -1.x-2 = - 1/x2
 y = u.v  y’ = u’.v + v’u
 y = u/v  y’ = (u’.v – v’u)/v2
 y = ex y’ = ex
y
 y = ln (x)  y’ = 1/x

43/R0/2019 57 /59

Turunan Parsial
m p
y  y’ = ?
nr
 ∂y / ∂m p, n dan r dianggap konstan  ∂y / ∂n m, p dan r dianggap konstan
 ∂y / ∂p m, n dan r dianggap konstan  ∂y / ∂r m, p dan n dianggap konstan

dimisalkan: u=m +p dan v = n + r

u '.v  u .v '
y' 
v2
u v
.( n  r )  .( m  p ) u v
y 1 0
 m m dan
m
m m
(n  r ) 2
 y 1 .( n  r )  0 .( m  p ) (n  r ) 1
  
m (n  r ) 2
(n  r ) 2
(n  r )
43/R0/2019 58 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 29
43/R0/2019 59 /59

Pengantar Ketidakpastian Pengukuran – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik
Halaman 30
Kalibrasi Anak Timbangan
Metoda Perbandingan Langsung
OIML R111 : 2004

Pusat Riset dan Pengembangan SDM-BSN


Tangerang Selatan, 4 – 6 Maret 2020

43/R0/2019 1 /20

Tujuan

 Menentukan massa konvensional sebuah anak


timbangan dengan perbandingan langsung terhadap
anak timbangan standar menggunakan metode
substitusi S,T,T,S.

 S = anak timbangan standar


T = anak timbangan yang dikalibrasi

43/R0/2019 2 /20

Kalibrasi Anak Timbangan – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 1
Contoh Kasus
Sebuah anak timbangan dengan nilai nominal 100 g
kelas F1, dikalibrasi terhadap anak timbangan standar
kelas E2 dengan nilai nominal 100 g.

Data anak timbangan standar (dari sertifikat kalibrasi)


Nilai massa konvensional 99.999650 g
Ketidakpastian 0.030 mg
Faktor cakupan (k); derajad kebebasan () 1.96 ; 58
D t timbangan
Data ti b
Kapasitas 110 g
Resolusi 0.001 mg

43/R0/2019 3 /20

Data Pengukuran
Pengukuran dilakukan dengan melakukan tiga seri penimbangan S,T,T,S
data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
S/T Pembacaan Timbangan ( mg )
S -0.362
T 0.031
T 0.027
S -0.342
S -0.342
T 0.040
T 0.044
S -0.329
0 329
S -0.320
T 0.064
T 0.079
S -0.304

43/R0/2019 4 /20

Kalibrasi Anak Timbangan – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 2
Model Matematis

mT = mS +  m + b

Dimana:
mT = massa konvensional anak timbangan yang dikalibrasi
ms = massa konvensional anak timbangan standar
m = perbedaan pembacaan anak timbangan yang dikalibrasi dengan
anak timbangan standar (T – S)
b = koreksi buoyancy
y y udara

Dalam penimbangan konvensional koreksi buoyancy udara diabaikan


(b = 0).

43/R0/2019 5 /20

Perhitungan Massa Konvensional

 Karena kondisi penimbangan memenuhi kondisi konvensional maka


koreksi bouyancy tidak diperhitungkan, sehingga nilai massa
konvensional dari anak timbangan yang dikalibrasi dapat dihitung
dengan:

mT = mS +  m
 Dari data pengukuran di atas diperoleh 6 buah nilai m yaitu: 0.393,
0.369, 0.382, 0.373, 0.384, 0.384 mg.
g Maka rata-ratanya:
y 0.381 mg.g

 Sehingga nilai massa konvensional anak timbangan yang dikalibrasi


adalah = 99.999650 g + 0.000381 g = 100.000031 g

43/R0/2019
6 /20

Kalibrasi Anak Timbangan – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 3
Persamaan Ketidakpastian

mT m m
u ( mT ) 2  ( u ( mS )) 2  ( T u ( m)) 2  ( T u (b)) 2
mS m b

Terdapat lima faktor ketidakpastian yang harus diperhitungkan yaitu:

 ketidakpastian anak timbangan standar (u1)


 ketidakpastian daya ulang pembacaan timbangan (u2)
 ketidakpastian kemampuan baca timbangan (u3)
 ketidakpastian buoyancy udara (u4)
 ketidakpastian ketidakstabilan anak timbangan standar (u5)

43/R0/2019 7 /20

Ketidakpastian Anak Timbangan Standar


(u1)
 k
ketidakpastian
tid k ti anakk timbangan
ti b standar
t d di
diperoleh
l h
dari
u1 = U95 / k

 dari sertifikat kalibrasi diperoleh nilai U95 = 0,030 mg


dan faktor cakupan k = 1.96 dan 1 = 58, sehingga :
u1 = 0,015 mg

8 /20

Kalibrasi Anak Timbangan – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 4
Ketidakpastian Daya Ulang Pembacaan
(u2)
 Ketidakpastian daya ulang pembacaan:

stdv (  m )
u2 
n
 Dalam kasus ini diperoleh enam buah m, hasil perhitungan
standar deviasinya adalah 0.0085 mg

 Maka besarnya ketidakpastian daya ulang pembacaannya:

0 .0085
u2   0,0035 mg ,  2  5
6

43/R0/2019 9 /20

Ketidakpastian Kemampuan Baca


Timbangan (u3)
 Ketidakpastian kemampuan baca timbangan diestimasi mempunyai semi
range:
a = + 0,5 x resolusi timbangan

 Dari data timbangan yang digunakan dalam pengukuran maka:

a = + 0,5 x 0.001 mg = + 0.0005 mg

 Dengan asumsi mempunyai distribusi rectangular maka ketidakpastian


baku kemampuan baca timbangan adalah:
2
0 , 0005 mg 1  100 
u3   2  0 , 0004 1 mg , 3     50
3 2  10 
43/R0/2019 10 /20

Kalibrasi Anak Timbangan – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 5
Ketidakpastian Buoyancy Udara (u4) -1
 Penimbangan massa konvensional dilakukan dalam kondisi tertentu yang
memenuhi densitas udara 1,2 kg/m3, densitas anak timbangan
8000 kg/m3 dan temperatur 20ᵒC . Karena kondisi ideal tersebut tidak akan
pernah dicapai dan koreksi buoyancy udara tidak diperhitungkan, maka
ketidakpastian buoyancy udara diestimasi dari ketidakpastian densitas udara
dan variasi densitas anak timbangan.

 Koreksi buoyancy udara dihitung dengan rumus:

1 1
b  (  udara  1 , 2 )(  )M
t s

udara = densitas udara t = densitas anak timbangan yang dikalibrasi,


s = densitas anak timbangan standar M = massa nominal
43/R0/2019 11 /20

Ketidakpastian Buoyancy Udara (u4) - 2


 Persamaan ketidakpastian karena pengaruh bouyancy dapat
dinyatakan dengan:
  b 
c4u 4   u (  udara )
   udara 
 Dimana:

  b  1 1
c4     (  )M
   udara  t s

 Dari tabel OIML R111,2004 untuk mengestimasi densitas anak


timbangan dapat dihitung:
 1 1 
c4     x 0 .1 m  0 .0000010 m
3 3

 7390 8000 
43/R0/2019 12 /20

Kalibrasi Anak Timbangan – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 6
Batas Densitas Anak Timbangan
berdasarkan OIML R111, 2004

43/R0/2019 13 /20

Ketidakpastian Buoyancy Udara (u4) - 3

 Variasi densitas udara ruangan kalibrasi diestimasi sebesar 10% dari


densitas udara konvensional yaitu 1,2 kg/m³ diperoleh nilainya:
0,12
u ( udara )  kg / m 3
 0 , 069 kg / m 3

 Nilai ketidakpastian bouyancy udara dapat dihitung dengan:

u4 c4 = 0.069 kg/ m 3 x 0.0000010 m3


= 0.0715 mg
 4 = 50

43/R0/2019 14 /20

Kalibrasi Anak Timbangan – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 7
Ketidakpastian Ketidakstabilan Anak
Timbangan Standar (u5)
 Ketidakstabilan anak timbangan standar ditentukan berdasarkan data
data- data
dari sertifikat kalibrasi anak timbangan standar.
 Dalam kasus ini terdapat 3 buah sertifikat kalibrasi
th.2016 , mc = 99.999660 g
th.2017 , mc = 99.999648 g
th.2018 , mc = 99.999650 g
 Dari data-data sertifikat kalibrasi tersebut diperoleh ketidakstabilan anak
timbangan standar yang digunakan adalah:
0 .5max  min  0 .599 .99960  99 .99948 
u5    0 .0035 mg
3 3
 Sehingga ketidakstabilan anak timbangan standar dalam waktu 1 tahun
adalah 0.0017 mg dengan 5 = 50

43/R0/2019 15 /20

Perhitungan Ketidakpastian-1

 Ketidakpastian baku gabungan anak timbangan yang


dikalibrasi adalah:
uc  ( u 1 c1 ) 2  ( u 2 c 2 ) 2  ( u 3 c 3 ) 2  ( u 4 c 4 ) 2  ( u 5 c 5 ) 2
 0 . 073 mg

 Derajat kebebasan efektif (eff) dihitung dengan persamaan


Welch-Satterthwaite:
Welch Satterthwaite: 4
uc
 eff  N
(ui ci ) 4

i 1 i
 127
43/R0/2019 16 /20

Kalibrasi Anak Timbangan – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 8
Perhitungan Ketidakpastian-2

 Faktor cakupan dapat dihitung menggunakan persamaan:

t  1.95996  ( 2.37356 /  eff )  ( 2.818745 /  eff2 )  ( 2.546662 /  eff


3
)
(1.761829 /  eff4 )  (0.245458 /  eff
5
)  (1.000764 /  eff
6
)
 1.96
 Maka ketidakpastian anak timbangan yang dikalibrasi adalah:

UmT = 1.96 x 0.073 mg = 0.14 mg

43/R0/2019 17 /20

Budget Ketidakpastian

Component Units Dist. U Divisor ui Ci vi uiCi ( uiCi ) ^ 2 (ci.ui)/vi

Mass Std. mg Normal 0.030 1.98 0.015 1 58 0.0152 2.30E-04 9.09E-10

Comp.Repeat mg Normal 0,0085 2,45 0,00347 1 5 0.0035 1.22E-05 2.97E-11

Scale
mg Rect. 0.0005 1.73 0.00041 1 50 0.0004 1.67E-07 2.78E-24
Resolution

Instability mg Rect 0.0017 1 0.0017 1 50 0.002 4.00E-06 2.29E-12

Buoyancy mg Rect 0.12 1.73 0.069 1,0318E-06 50 0.0715 0.0051 2.61E-7

Sums 0,0053514 2.62E-7

Combined Standard uncertainty, uc, mg 0,073153


Effective degree of freedom 127

Coverage factor, k, for for CL 95 % 1,96


Expanded uncertainty, U = k uc, mg 0,14

43/R0/2019 18 /20

Kalibrasi Anak Timbangan – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 9
Hasil Pengukuran

Nominal Massa Konvensional Ketidakpastian


g g mg

100 100.00003 0.14

Ketidakpastian dinyatakan pada tingkat kepercayaan 95%


95%, dengan factor
cakupan 1.98.

43/R0/2019 19 /20

43/R0/2019 20 /20

Kalibrasi Anak Timbangan – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 10
KALIBRASI
TIMBANGAN ELEKTRONIK
NON OTOMATIS
(Analitik)
Pusat Riset dan Pengembangan SDM-BSN
Tangerang Selatan, 4 – 6 Maret 2020

43/R0/2019 1/41

Dokumen Acuan
 OIML R076-1:2006
 OIML R111:2004
 Euramet Calibration Guide No 18 Ver 4.0 (11/2015)
( )
 The Calibration of Weights and Balances (E.C.Morris & Kitty
Fen)

43/R0/2019 2 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 1
Output dalam Sertifikat Kalibrasi

 Daya ulang pembacaan

 Penyimpangan penunjukkan

 Efek pembebanan tidak di pusat pan

 Ketidakpastian kalibrasi timbangan

 Limit
Li it off performance
f

43/R0/2019 3 /41

Kondisi Ruang Kalibrasi

 Kalibrasi
K lib i dilakukan
dil k k ‘in-situ’
‘i it ’
 Kondisi ruang harus sesuai dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan oleh pembuat timbangan

43/R0/2019 4 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 2
Kelas Akurasi Timbangan
Berdasarkan OIML R076-2006

43/R0/2019 5 /41

Verification Scale Interval

43/R0/2019 6 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 3
Maximum Permissible Error

43/R0/2019 7 /41

Anak Timbangan Standar

 Yang dipakai sebagai standar adalah anak timbangan yang


telah dikalibrasi.
dikalibrasi

 MPE anak timbangan standar < d (OIML R076:2006)

 Jika menggunakan anak timbangan standar kelas E2 dan E1:


Ue anak timbangan standar < d (OIML R076:2006)

43/R0/2019 8 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 4
Contoh Kasus

 Sebuah timbangan elektronik berkapasitas 210 g dengan


resolusi 0.1
0 1 mg dikalibrasi terhadap anak timbangan
standar.

 Anak Timbangan standar yang digunakan adalah anak


timbangan kelas E2.
d = 0,1 mg

43/R0/2019 9 /41

Maximum permissible errors for weights in each class ( ±mg )


Nominal value E1 E2 F1 F2 M1 M1-2 M2 M2-3 M3
5 000 kg 25 000 80 000 250 000 500 000 800 000 1 600 000 2 500 000
2 000 kg 10 000 30 000 100 000 200 000 300 000 600 000 1 000 000
1 000 kg 1 600 5 000 16 000 50 000 100 000 160 000 300 000 500 000
500 kg 800 2 500 8 000 25 000 50 000 80 000 160 000 250 000
200 kg 300 1 000 3 000 10 000 20 000 30 000 60 000 100 000
100 kg 160 500 1 600 5 000 10 000 16 000 30 000 50 000
50 kg 25 80 250 800 2 500 5 000 8 000 16 000 25 000
20 kg 10 30 100 300 1 000 3 000 10 000
10 kg 5 16 50 160 500 1 000 5 000
5 kg 2.5 8 25 80 250 800 2 500
2 kg 1 3 10 30 100 300 1 000
1 kg 0.5 1.6 5 16 50 160 500
500 g 0.25 0.8 2.5 8 25 80 250
200 g 0.1 0.3 1 3 10 30 100
100 g 0.05 0.16 0.5 1.6 5 16 50
50 g 0.03 0.1 0.3 1 3 10 30
20 g 0.025 0.08 0.25 0.8 2.5 8 25
10 g 0.02 0.06 0.2 0.6 2 6 20
5g 0.016 0.05 0.16 0.5 1.6 5 16
2g 0.012 0.04 0.12 0.4 1.2 4 12
lg 0.01 0.03 0.1 0.3 1 3 10
500 mg 0.008 0.025 0.08 0.25 0.8 2.5
200 mg 0.006 0.02 0.06 0.2 0.6 2
100 mg 0.005 0.016 0.05 0.16 0.5 1.6
50 mg 0.004 0.012 0.04 0.12 0.4
20 mg 0.003 0.01 0.03 0.1 0.3
10 mg 0.003 0.008 0.025 0.08 0.25
5 mg 0.003 0.006 0.02 0.06 0.2
2 mg 0.003 0.006 0.02 0.06 0.2
1 mg 0.003 0.006 0.02 0.06 0.2

43/R0/2019 10 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 5
Pra- kalibrasi

 Check kondisi lingkungan:


 Catat suhu, tekanan udara dan kelembaban relatif
 Pastikan kondisi lingkungan stabil

 Atur posisi level timbangan, pastikan gelembung udara berada di tengah.

 Pastikan timbangan tidak dalam keadaan off, kondisikan timbangan dalam


keadaan standby.

 Pastikan timbangan dalam keadaan bersih.

 Kondisikan: standar & timbangan yang dikalibrasi.

 Dilakukan kalibrasi internal berdasarkan prosedur dalam pedoman


pemakaiannya.

43/R0/2019 11 /41

Weight Handling

43/R0/2019 12 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 6
Daya Ulang Pembacaan
 Merupakan ukuran kemampuan timbangan untuk menunjukkan nilai yang
sama pada kondisi penimbangan yang sama dan dinyatakan sebagai
standar deviasi dari satu seri pengamatan.

 Daya ulang pembacaan diambil pada dua titik pengukuran yaitu pada
setengah kapasitas maksimum dan pada kapasitas maksimum timbangan.

 Dalam hal ini diambil sepuluh kali pengambilan data untuk beban yang
sama.

 Standar deviasi dihitung dari perbedaan pembacaan timbangan (I), pada


saat timbangan
g tidak diberi beban ((z)) dan p
pembacaan p
pada saat timbangan
g
diberi beban (m) sehingga: Ii = mi - zi
n

 (Ii  I )2
s  i 1
( n  1)
43/R0/2019 13 /41

Data Pengukuran Daya Ulang Pembacaan


 Data Pengukuran Daya Ulang Pembacaan
No. z m r=m-z
g g g
1 0.0000 200.0014 200.00140
2 0.0000 200.0013 200.00130
3 0.0001 200.0014 200.00130
4 0.0000 200.0014 200.00140
5 0.0001 200.0014 200.00130
6 -0.0001 200.0013 200.00140
7 -0
0.0001
0001 200 0012
200.0012 200 00130
200.00130
8 0.0000 200.0013 200.00130
9 0.0000 200.0014 200.00140
10 0.0000 200.0013 200.00130
Standar deviasi pada 200 g adalah : 5,17x10-5 g

43/R0/2019 14 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 7
Penyimpangan Penunjukkan

 Menunjukkan koreksi yang harus diberikan pada nilai yang ditunjukkan oleh
timbangan.

 Pembacaan timbangan harus diperiksa pada step-step berjarak sama


sepanjang range timbangan untuk menjamin bahwa tidak ada kemungkinan
terjadinya kesalahan pembacaan pada titik - titik sepanjang range timbangan.

 Diambil sepuluh titik pengukuran pada jarak yang sama sepanjang range
timbangan dan timbangan tidak di zero
zero-kan
kan selama pengambilan data.

43/R0/2019 15 /41

Data Penyimpangan Penunjukkan

 Diambil 10 titik pengukuran, yaitu : 20g, 40g, 60g, 80g, 100g, 120g, 140g,
160g, 180g, 200g
 Contoh data penyimpangan penunjukkan pada titik 200g

Titik Ukur (g) z1 (g) m1(g) m2 (g) z2 (g)

200 0,0000 200,0016 200,0015 -0.0001

 Perbedaan pembacaan ( I ) =
I1 = 200.0016 – 0.0000 = 200,0016 g
I2 = 200.0015 – (- 0.0001) = 200,0016 g
Rata-rata perbedaan pembacaan = ( I1 + I2 ) / 2 = 200,0016 g

43/R0/2019 16 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 8
Model Matematis

Ci = mi – Ii

Ci = koreksi penunjukkan pembacaan ke-i

mi = massa konvensional anak timbangan standar ke-i

Ii = penunjukkan pembacaan ke-i

43/R0/2019 17 /41

Koreksi Penyimpangan Penunjukkan

Dari sertifikat anak timbangan standar, diperoleh bahwa massa konvensional


untuk anak timbangan kelas E2 dengan nilai nominal 200 g adalah 199,99934
g, dengan ketidakpastian 0,06 mg pada tingkat kepercayaan 95% , k = 2 dan
 = 60

Koreksi pada titik pengukuran 200 g adalah:


Koreksi = massa konvensional – rata-rata perbedaan pembacaan
= 199,99934
199 99934 g – 200,0016
200 0016 g
= - 0,0023 g

43/R0/2019 18 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 9
Efek Pembebanan Tidak di Pusat Pan
Ketika pusat massa suatu benda yang ditimbang tidak berada
pada pusat pan, dapat terjadi kesalahan pengukuran.
2 3
0
Pengukuran ini dilakukan agar pemakai dapat dengan tepat
1 4
meletakkan benda di atas pan untuk menghindari kesalahan
tersebut.

Timbangan diberi beban sebesar setengah kapasitas maksimum


timbangan, diletakkan di tengah pan, kemudian secara berurutan
diletakkan di sebelah depan, kiri, belakang, dan kanan pan
dengan jarak sekitar ¼ jari-jari dari pusat pan.
pan

Perlakuan tersebut diulang kembali dengan arah terbalik, yaitu


belakang, kiri, depan, kanan dan kembali lagi ke pusat pan.

43/R0/2019 19 /41

Efek Pembebanan Tidak di Pusat Pan

 Besarnya efek pembebanan tidak di pusat pan, dapat dihitung sebagai


berikut:

Iecc-i = ( Ii – I0 )

Dimana:
Ii = pembacaan timbangan pada saat beban diletakkan pada posisi
tidak di pusat pan
I0 = pembacaan timbangan pada saat beban diletakkan pada pusat pan

43/R0/2019 20 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 10
Efek Pembebanan Tidak di Pusat Pan

Data pengukuran pada beban = 100 g


Tengah Depan Kiri Belakang Kanan
Penunjukan 1 99 9996
99.9996 99 9996
99.9996 99 9996
99.9996 99 9996
99.9996 99 9996
99.9996
Penunjukan 2 99.9996 99.9996 99.9996 99.9997 99.9996

Hasil
Posisi Pembacaan Perbedaan Maksimum
(g) (g)
Tengah 99.9996
Depan 99 9996
99.9996
Kiri 99.9996 0.0001
Belakang 99.9997
Kanan 99.9996

43/R0/2019 21 /41

Ketidakpastian Penyimpanan Penunjukkan


uc2 ( Ci ) = u2( mi ) + u2 ( ri ) + u2(di) + u2( bi )+ u2 u(Iecc) +u2( regression )

Ada tujuh faktor yang harus diperhitungkan dalam perhitungan


ketidakpastian penyimpangan penunjukkan:

1.Ketidakpastian anak timbangan standar


2.Ketidakpastian daya ulang pembacaan
3.Ketidakpastian kemampuan baca timbangan
4.Ketidakpastian ketidakstabilan anak timbangan standar
5.Ketidakpastian buoyancy udara
6 Ketidakpastian efek pembebanan tidak di pusat pan
6.Ketidakpastian
7.Ketidakpastian persamaan regresi

CATATAN: Ketidakpastian penyimpangan penunjukkan dihitung pada masing-masing


titik ukur.
Contoh berikut adalah perhitungan ketidakpastian pada titik ukur 200 g.

43/R0/2019 22 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 11
Ketidakpastian Anak
Timbangan Standar u(mi)

 Berdasarkan sertifikat kalibrasi anak timbangan, dapat dihitung


ketidakpastian baku anak timbangan standar yang digunakan dengan
rumus:

sehingga : u(m) = 0,06 / 2 mg


= 0,03 mg

 Bila digunakan lebih dari satu anak timbangan standar maka:

u1 = ua + ub + … + un

43/R0/2019 23 /41

Ketidakpastian Daya Ulang


Pembacaan u(repeat)

 Ketidakpastian daya ulang pembacaan dapat dihitung dengan:

s
u ( repeat ) 
n
 n adalah banyaknya pengukuran, maka:

5 ,17 x 10  5
u ( repeat )  g  0 , 037 mg ,  9
2

43/R0/2019 24 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 12
Ketidakpastian Kemampuan
Baca Timbangan u(res)
 Ketidakpastian kemampuan baca timbangan diestimasi mempunyai
semi range a = + 0,5 x resolusi timbangan.

 Dari data timbangan yang digunakan dalam pengukuran maka:

a = + 0,5 x 0,1 mg = + 0,05 mg

Dengan asumsi mempunyai distribusi rektangular maka


ketidakpastian baku kemampuan baca timbangan adalah sebesar:

0 , 05
u ( res )  . 2  0 , 041 mg ,   50
3
2 berasal dari dua pembacaan timbangan, pembacaan timbangan
pada saat tidak ada beban (Z) dan pada saat diberi beban (M)

43/R0/2019 25 /41

Ketidakpastian Ketidakstabilan
Anak Timbangan Standar u(di)
 Ketidakstabilan anak timbangan standar ditentukan berdasarkan data –
data dari sertifikat kalibrasi anak timbangan standar.
 Dalam kasus
kas s ini terdapat 3 buah
b ah sertifikat kalibrasi:
kalibrasi
th.2004 , mc = 199.999660 g
th.2005 , mc = 199.999648 g
th.2006 , mc = 199.999650 g
 Dari data-data sertifikat kalibrasi tersebut diperoleh ketidakstabilan anak
timbangan standar yang digunakan adalah:
0 .5max  min  0 .599 .99960  99 .99948 
u5    0 .0035 mg
3 3

 Sehingga ketidakstabilan anak timbangan standar dalam waktu 1 tahun


adalah 0.0017 mg dengan 5 = 50

43/R0/2019 26 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 13
Ketidakpastian Buoyancy Udara (uB)
 Batas variasi buoyancy udara diestimasi 1 ppm dari nilai nominal.

 Maka batas variasi buoyancy udara pada titik ukur 200 g adalah:
1 ppm x 200 g = 2.10-4 g

Dengan asumsi memiliki distribusi rektangular maka, ketidakpastian


baku buoyancy udara dihitung sebesar:

2
0, 2 mg 1 100
u (b )   0,115 mg ,    50
3 2 10

43/R0/2019 27 /41

Ketidakpastian Baku
Efek Pembebanan Tidak di Pusat Pan
Besarnya ketidakpastian baku efek pembebanan tidak di pusat pan dapat
dihitung:

u(Iecc) = I [Iecc-i] max / (2.Lecc3)

dimana:
Lecc = massa nominal standar massa acuan

Maka ketidakpastian baku akibat pembebanan tidak di pusat pan pada titik
ukur 200 g adalah : ((200.0016x0.0001)/(2x100x 3)) x 1000 =0,0577 mg
 = 50

43/R0/2019 28 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 14
Persamaan Regresi

 Pelaporan hasil kalibrasi timbangan pada titik pengambilan data


menyebabkan kinerjanya hanya dapat dinilai pada titik-titik tersebut.

 Agar kinerja alat ukur dapat teramati sepanjang rentang ukurnya maka
dilakukan interpolasi data.

 Karakteristik timbangan diwakili oleh persamaan:

yi = a + bxi
dimana:

yi = besarnya massa suatu benda ke-i


xi = penunjukkan pembacaan timbangan ke -i
a, b = koefisien regresi linier

43/R0/2019 29 /41

Rumus Koefisien

a  y  b x

b 
 (x i  x )( y i  y )
 (x i  x ) 2

43/R0/2019 30 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 15
Ketidakpastian Regresi (ureg)
 Proses regresi linier akan memberikan kontribusi ketidakpastian, dalam
statistik disebut  standard error regresi (s):
s = (SSR / v) 2

 SSR = Sum squares of residuals, dapat dievaluasi:


SSR =  (yi – a - bxi) 2

 v adalah derajad kebebasan untuk garis lurus, dapat dihitung:


v = jumlah titik pengamatan – 2

 Ketidakpastian regresi adalah:


U (regresi) = s
= 0,148 mg
43/R0/2019 31 /41

Hasil Persamaan Regresi

 Koefisien regresi untuk contoh kasus ini masing-masing


diperoleh sebesar:
a = -0,000436
0 000436
b = 0,999991

 Persamaan regresi dapat ditulis:

yi = -0,000436 + 0,999991 xi

xi adalah penunjukkan pembacaan timbangan ke-i

43/R0/2019 32 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 16
Perhitungan Ketidakpastian-1

 Ketidakpastian baku gabungan timbangan yang dikalibrasi adalah:

= 0,206 mg
 Derajad kebebasan effektif (eff) dihitung dengan persamaan Welch-
Satterthwaite;

= 36
43/R0/2019 33 /41

Perhitungan Ketidakpastian-2

 Faktor cakupan dapat dihitung menggunakan table t-student atau


menggunakan persamaan berikut:

= 2,05

 Maka ketidakpastian anak timbangan yang dikalibrasi adalah:

UmT = 2,05 x 0,206 mg = 0.4 mg

43/R0/2019 34 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 17
Budget Ketidakpastian
Component Unit Distribution Ui Divisor vi ui ci uici (uici)2 (ci.ui)/vi
Std. Mass mg Normal 0.06 2 60 0.0300 1 3.000E-02 0.000900 1.35E-08
Readibility mg Rectangular 0.0710 1.732 50 0.0410 1 4.099E-02 0.001680 2.82E-16
p y
Repeatability mgg t-student 0.0517 1.414 9 0.0366 1 3.656E-02 0.001336 1.98E-07
Instability mg Rectangular 0.0017 1 50 0.0017 1 4.000E-03 0.000016 3.2E-11
Eccentricity mg Rectangular 0.100 1.732 50 0.0577 1 5.774E-02 0.003334 2.22E-07
Buoyancy mg Rectangular 0.2 1.732 50 0.1155 1 1.155E-01 0.013333 3.56E-06
Regression mg Normal 0.148 1 8 0.1480 1 1.480E-01 0.021904 6E-05

Sums 0.042504 6.4E-05

Combined Standard uncertainty, uc 0.20616424

Effective degree of freedom,veff 36

Coverage factor, k-student's for ueff and CL 95 % 2.05

Expanded uncertainty, U = kuc 0.4 mg

43/R0/2019 35 /41

Limit of Performance

 Limit of performance timbangan (+ F) adalah rentang toleransi


dimana didalamnya terdapat kemungkinan semua pembacaan
timbangan.

 Pembacaan timbangan akan memberikan nilai sebenarnya dari


massa benda yang ditimbang dalam range + F

 Jika nilai massa sebenarnya dari suatu benda dinyatakan dengan m,


dan pembacaan timbangan dinyatakan dengan md, maka nilai m
akan berada pada range:

md – F < m < md + F

43/R0/2019 36 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 18
Rumus LOP

Limit of Performance timbangan


g dapat
p dihitung
g dengan
g rumus:

F = Ketidakpastian penyimpangan penunjukkan + nilai absolut


koreksi maksimum penyimpangan penunjukkan

43/R0/2019 37 /41

Hasil Kalibrasi (1)


I. Daya Ulang Pembacaan Timbangan
Beban Standard Deviasi
100 g 3,03 x 10-5 g
200 g 5,17 x 10-5 g

II. Penyimpangan penunjukkan

Pembacaan Koreksi Ketidakpastian


(g) (g) (mg)
20,0005 -0,0004
40,0008 -0,0007
60,0009 -0,0010
80,0013 -0,0013
100,0012 -0,0015 0,4
120,0015 -0,0017
140,0015 -0,0018
160,0013 -0,0018
180,0016 -0,0019
200,0016 -0,0023
43/R0/2019 38 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 19
Hasil Kalibrasi (2)

Persamaan regresi :

mi ( g ) = -0,000436 + 0,999991 xi

mi (g) = besarnya massa suatu benda ke-i dalam satuan gram


x i = penunjukkan pembacaan timbangan ke -i

III Limit
III. Li it off P
Performance:
f + 2,7
2 7 mg

43/R0/2019 39 /41

Hasil Kalibrasi (3)

Posisi Pembacaan Perbedaan Maksimum


(g) (g)
Tengah 99.9996
Depan 99.9996 2 3 3
0 2 0 4
Kiri 99.9996 0.0001 1 4
1
Belakang 99.9997
Kanan 99.9996

43/R0/2019 40 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 20
43/R0/2019 41 /41

Kalibrasi Timbangan Elektronik – Pelatihan Pengukuran Kalibrasi Anak


Timbangan dan Timbangan Analitik Halaman 21

Anda mungkin juga menyukai