DISUSUN OLEH :
KELAS B
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas khadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia – Nya yang
dilimpahkan kepada penulis , sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Jika dalam penulisan makalah terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisan,
maka kepada para pembaca, saya memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang
telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi seatu evaluasi dalam pembuatan
makalah lainnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Tujuan 4
C. Manfaat 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 42
B. Saran 42
Daftar Pustaka 43
3
BAB I
PENDAHULUAN
Tes dan pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam
melakukan penilaian, penilaian membutuhkan yang namanya data untuk menghasilkan
penilaian yang obyektif
Tes dan pengukuran membutuhkan alat alat dalam pengukuran, bayangkan bila tidak alat
pengukura. Kemungkinan kemajuan kemajuan dalam segala bidang akan terlambat dan tidak
mempunyai sasaran yang tepat.
Dengan adanya tes dan pengukuran, segala program dibidang apa saja dapat di kontrol dan di
evaluasi.
Tes dan pengukuran juga merupakan bagian yang intergraldalam hasil belajar siswa. Tes dan
pengukuran yang dilakukan dalam bidang keolahragaan dan pendidikan harus dapat
mendasarkan diri
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Dapat menggunak tes dan pengukuran dalam bidang olahraga dan pendidikan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian tes secara umum adalah alat pengumpul data dan sebagai dasar penilaian dalam
proses pendidikan, dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sehingga
menghasilkan nilai tentang tingkah laku. Suatu tes adalah alat atau instrumen yang digunakan
untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau obyek. Melalui tes, pendidik dapat
memperoleh informasi yang tepat mengenai keadaan anak didiknya, apabila ia berada pada
kemampuan rendah, sedang atau tinggi. Sedangkan pengukuran merupakan proses
pengumpulan data / informasi tentang individu maupun obyek tertentu.
Tes dan pengukuran merupakan kesatuan yang dapat dijadikan suatu bahasan yang lebih
lengkap. Kata pengukuran memiliki banyak arti dan berbeda-beda penerapannya dalam
pendidikan jasmani atau olahraga.
Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur beberapa performa dan untuk
mengumpulkan data. Sebuah tes haruslah valid, yang berarti mengukur apa yang seharusnya
diukur dan haruslah terpercaya, yang berarti dapat diulang berkali-kali. Pengukuran adalah
skor kuantitatif yang berasal dari tes. Data yang diperoleh kemudian dievaluasi. Sedangkan
evaluasi adalah prosesmenempatkan/pemberian nilai, makna atau kelayakan pada data
tersebut.
Tes dan pengukuran merupakan bagian yang intergral dari proses belajar siswa. Dengan
melalui tes dan pengukuran kita akan memperoleh data yang obyektif, data yang obyektif ini
akan memudahkan kita dalam memberikan penilaian
Untuk mendapatkan data yang obyektif dibutuhkan dibutuhkan para testor yang
berpengalaman dan menguasai cara pengukuran untuk memperoleh data yang akurat .
5
Untuk mendapatkan data yang obyektif dan akurat dibutuhkan alat pengukuran yang sahih
dan terandalkan
Pelaksanaan tes dan pengukuran akan berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh pelaksana
tes yang telah memiliki pengetahuan tentang tes dan pengukuran.
Pengukuran yang dilakukan dalam bidang pendidikan dan keolahragaan harus mendasar pada
hal hal berikut ini :
2. Metode pengukuran dalam bidang keolahragaan jangan hanya terbatas dengan tes,
karena tes hanya salah satu bagian dari pengukuran
3. Sapai seberapa jauh fungsi olahraga berperan dalam pembangunan nasional
4. Tes dan pengukuran hendaknya dilakukan oleh orang yang berpengalaman
Diagnosa dan Bimbingan, bimbingan dimaksudkan supaya setiap anak memperoleh jalan
didalam menghadapi kesukaran-kesukaran yang dialami. Bimbingan mengharuskan adanya
evaluasi tentang kapasitas dan kemampuan anak sehingga proses pengajaran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Motivasi, Achievment score/nilai dalam keolahragaan dapat menjadi perangsang bagi anak
untuk berlatih lebih giat.
6
Perbaikan mengajar, testing dan evaluasi adalah suatu bagian dari pengajaran mempunyai
tempat yang tepat dalam program pengajaran. Tes harus ditempatkan pada bagian yang sudah
dirancang pada tujuan pembelajaran sebelumnya sehingga nilai tes tersebut dapat digunakan
sesuai dengan tujuan dari bahan pembelajaran yang disajikan.
Dalam pengetesan dan pengukuran data dikumpulkan untuk interprestasi atau penilaian,
dalam interprestasi dan penggunaanya banyak terdapat variasi dalam penerapannya.
Suatu hal yang lebih spesifik bahwa tes dapat digunakan untuk mengembangkan tujuan
proses belajar, yang digunakan oleh guru dalam menentukan nilai, interpretasii program,
administrasi, guru dan lain lain yang perlu dalam proses belajar dan mengajar
Penilaian dalam bidang olahraga dapat bersifat obyektif dan subyektif, dalam penilaian yang
obyek tif derdasarkan kepada hasil pengukuran yang nyata, sedangkan penilaian yang bersifat
subyektif ini dilakukan terhadap kualitatif performance atau kualitas penampilan.
Tes dan penguuran merupakan bagian intergral dari evaluasidalam kegiatan proses belajar
dan mengajar. Pengukuran merupakan salah satu teknik evaluasi, khususnya dalam
pengumpulan data . kegiatan pengumpulan datamerupakan suatu proses pengukuran
Mengacu pada penjelasan tersebut maka bahwa proses pendidikan diperlukan pengukuran
yang obyektif
Untuk menentukan status siswa dam suatu pengelompokan dibutuhkan data yang obyektif,
data yang obyektif ini di peroleh dari pengukuran. Para siswa dapat menentukan status
mereka berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengukuran. penentuan status siswa
kedalam suatu kelompok yang homogen akan membantu kemudahan dalam proses belajar
dan mengajar
7
b. Menetukan status siswa
menentukan status mereka berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengukuran. penentuan
status siswa kedalam suatu kelompok yang homogen akan membantu kemudahan dalam
proses belajar dan mengajar
Dalam proses pendidikan upaya evaluasi terhadap efisien dan efektivitas proses pedidikan
merupakan suatu keharusan. Dalam proses belajar dan mengajar guru merupakan subyek
yang turut serta menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Faktor faktor yang harus diperhatikan dalam menilai kemajuan siswa antara lain:
Survey bertujuan untuk menentukan kenyataan dan keadaan menentukan status pada waktu
itu. Dalam menetukan itu semua diperlukan data atau informasi yang diperoleh melalui
proses pengukuran.
Untuk mendukung suatu hypothesis, diperlukan data dan fakta empirik. Data empirik ini
dapat diperoleh melalui pengetesan dan pengukuran terhadap obyek yang diselidiki.
E. KEKUATAN
a. Pengertian Kekuatan
Strength adalah segala bentuk Komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuanya
dalam menggunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.,Kekuatan adalah
8
kekuatan otot yang banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama otot tungkai
yang harus menahan berat
Kekuatan adalah kapasitas kontraksi dari otot, yang merupakan gerakan otot dari gerakan
pertamanya sampai jarak gerakan sepenuhnya dan mengulangi kemampuan tersebut
terhadap perlawanan ; sedapat mungkin mendekat pad ketahan stress yang maksimal.
b. Bentuk Latihan
1. Arm hang (siku tekuk)
2. Pull –up
3. Push up
4. Sit up
9
d. Pelasksanaan tes gantung siku tekuk ( untuk putri)
1) Peserta berdiri di bawah palang tunggal.kedua tangan berpegangan pada palang tunggal
selebar bahu.pegangan telapak tangan mengahadap kea rah letak kepala (lihat gambar)
2) Dengan bantuan tolakan kedua kaki,peserta melompat ke atas sampai dengan mencapai
3) Sikap bergantung siku tekuk ,dagu berada diatas palang tunggal ( lihat gambar)
4) Bila pesrta tes siap segera aba – aba “ya” diberikan stopwatch dijalankan
5) Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin (dalam hitungan detik)
e. Pencatat hasil
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap
tersebut diatas ,dalam satuan detik .peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas maka
dinyatakan gagal dan diberikan nilai nol ( 0 )
Tabel penilaian arm hang (siku tekuk)
Putra
Umur Kurang Kurang Cukup Baik Baik sekali
sekali
2 3 4 5
3-8 9-21 22-39 40 keatas
5 -14 15 - 30 31 - 50 51 ke atas
Putri
Umur
Kurang Kurang Cukup Baik Baik sekali
sekali
Skor 1 2 3 4 5
6–9 0–2 3–8 9 - 17 18 – 32 33 ke atas
10 – 12 0–1 2–7 8 – 19 20 – 39 40 ke atas
13 - 19 0 -2 3–9 10 – 21 22 - 40 41 ke atas
10
2) Palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan dengan ketinggian
peserta ,pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inchi
3) Stopwacth
4) Serbuk kapur atau magnesium karbonat
5) Alat tulis
6) Formulir tes
c. Petugas tes
1) Pengamat waktu
2) Penghitung gerakan merangkap pencatat hasi
d. Pelaksanaan tes gantung angkat tubuh atau pull up 60 detik
1) Peserta berdiri di bawah palang tunggal.kedua tangan berpegangan pada palang tunggal
,selebar bahu .pegangan telapak tangan menghadap kea rah letak kepala.
2) Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan ,sehingga dagu menyentuh
atau berada di atas palang tunggal kemudian kembali ke sikap permulaan.geraka dihitung
satu kali.
3) Selama melakukan gerakann ,mulai dan kepala sampai ujung kaki tetap merupakan satu
garis lurus.
4) Gerakan ini dilakukan berulang – ulang ,tanpa istirahat sebanyak mungkin selama 60 detik.
5) Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila:
a) Pada waktu mengangkat badan,peserta melakukan gerakan mengayun
b) Pada waktu mengangkat badan ,dagu tidak menyentuh palang tunggal
d. Pencatat hasil
1) Yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan secara sempurna
2) Yang dicatat adalah jumlah( frekuensi ) angkatan yang dapat dilakukan dengan sikap
sempurna tanpa istirahat selama 60 detik
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes angkat tubuh ini ,walaupun telah berusaha
diberi nilai nol (0)
11
4 29 – 37 Baik sekali 13 – 16
3 20 – 28 Baik 9 – 12
2 15– 19 Cukup 5–8
1 4 – 14 Kurang 1–4
12
Table penilaian sit up
Skor Tes sit up Kriteri Tes sit up
Putra putri
5 >90 Sempurna >88
4 70-89 Baik sekali 69-87
3 50-69 Baik 48-68
2 30-49 Cukup 29-47
1 10-29 Kurang 10-28
13
Tabel penilaian push - up
Push – up Kriteria Push –up
Skor
Putra Putri
5 38 Sempurna 21
4 29 – 37 Baik sekali 16 -20
3 20 – 28 Baik 10 – 15
2 12 – 19 Cukup 5–9
1 4 – 11 kurang 1–4
F. KECEPATAN
a. Pengertian kecepatan
Speed merupkan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan
dalam bentuk yang sama dan dalam waktu yang sesingkat – singkatanya.
Kecepatana dalh kemampuan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya.
b. Bentuk latihan kecepatan
1. lari 50 meter
2. pukulan dalam tinju
3. panahan
4. running speed drills
5. lari ditempat,angkat lutut tinggi
6.berlari menuruni bukit
dsb
c. tes dan pengukuran kecepatan
1. Tes lari 50 m
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan
b. Alat dan Fasilitas
1. Lintasan lurus,rata,tidak licin,mempunyai lintasan lanjutan,berjarak 50 m
2. Bendera start
3. Peluit
14
4. Tiang pancang
5. Stopwacth
6. Serbuk kapur
7. Formulir tes
8. Alat Tulis
c. Petugas Tes
1. Petugas Pembebrangkatan
2. Pengukur waktu merangkap sebagai pencatat hasil
d. Pelaksanaan
1. Sikap permulaan
Peserta berdiri di belakang garis star
2. Gerakan
a) Pada aba – aba “SIAP” peserta mengambil sikap star berdiri ,sikap untuk lari
b) Pada aba – aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish.
3. Lari masih Bisa diulang apabila peserta:
a) Mencuri start
b) Tidak melewati garis finish
c) Terganggu oleh pelari lainnya
d) Terpeleset
e. Pengukuran waktu
Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai pelari melintasi garis
finish
f. Pencatat hasil
1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50 m
dalam satuan detik
2) Waktu dicatat satu angka dibelakang koma,
Tabel penialian lari 50 meter
Lari 50 meter Kriteria Lari 50 meter
Skor
Putra putri
5 s.d - 6.7 Baik sekali s.d – 7.7
4 6.8 - 7.6 Baik 7.8 – 8.7
3 7.7 - 8.7 Cukup 8.8 – 9.9
2 8.8 -10.3 Kurang 10.0 – 11.9
15
1 10.4-dst Kurang sekali 12.0 –dst
G. KELINCAHAN
a. Pengertian Kelincahan
Kelincahan merupakan kemampuan untuk mengubah arah atau posisi tubuh dengan ceapat
yang dilakukan bersama-sama dengan gerakan yang lainnya.
kelincahan merupakan kemampuan seseorang dalm mengubah arah atau pososisi tertentu
dengan kcepatan dan koordinasi yang baik.
b. Bentuk latihan
1. Aglity run
2. Zig-zag run
3. Lari bolak balik ( shuttle run)
4. Boomerang run
16
5. Lari dari garis start atau garis pertama menuju ke garis kedua dan kembali ke garis start di
hitung 1 kali.
6. Pelaksanaan lari dilakukan sampai ke empat kalinya bolak – balik sehingga menempuh
jarak 20 meter.
7. Setelah melewati garis finish stopwatch dihentikan.
e. Catatan
1. Kelincahan lari dihitung sampai dengan 0,1 atau 0,01 detik.
17
d. Pelaksanaan
1. Teste berdiri di belakang garis start ,bila ada aba – aba “ya” ia berlari secepat mungkin
mengikuti arah/cone yang telah disusun secra zig- zag sesuai dengan diagram samapai batas
finish.
2. Testee diberi kesempatan melakukan tes 3 kali kesempatan.
3. Gagal bila menggeserkan tongkat/cone tidak sesuai pada diagram tas tersebut.
e. Penilaian
1. Pencatatan waktu tempuh yang terbaik dari 3 kali percobaan dan dicatat sampai
sepersepuluh detik.
Gambar tes Zig-zug Run
Table penilaian Zig-zug Run
3. Agility run ( Dr. Widiastuti, M.Pd)
a. Tujuan
untuk mengukur kelincahan seseorang
b. Alat dan fasilitas
1. Stopwatch
2. Tempat rata dan bersih
3. Kapur
4. Tanda dan dan kerucut
5. Alat tulis
6. Formulir tes
c. Tester
1. 1 orang starter
2. Pencatat waktu
3. Pencatat hasil tes
4. pengawas
d. Pelaksanaan
1. Teste berdiri di garis start
2. Pada aba-aba siap teste berlari menuju 10 meter pertama, pada saat menginjak
garis
10 meter pertama tersebut pecatat waktunya sebagai start untuk menuju pada ujung
garis 15 meter (dalam kecepatan maksimal).
18
3. Pelari berbalik menuju garis start kedua dan dicatat hasil lari tersebut yang
dinyatakan sebagai hasilnya.
e. Penilaian
1. Teste diberi kesempatan 2 kali percobaan
2. Yang terbaik dari 2 jejak dicatat
3. Kemampuan menyalakan setiap kaki harus diuji
4. subjek harus didorong untuk tidak melangkahin baris dengan terlalu banyak karena
hal ini akan meningkatkan waktu mereka.
4. Bomerang run
a. Tujuan
Untuk mengukur kelincahan ( Dr.Widiastuti,M.Pd)
b. Alat dan fasilitas
1. Stopwatch
2. Tongkat
3. Alat tulis
4. Formulir tes
c. Pelaksanaan
Teste berlari pada titik atas dan berkelok dan berlari kembali berkelok kekiri melingkari titik
sebelah kanan, kemudian berputar dititik tengah melingkarinya dan kembali kegaris finis.
H. KESEIMBANGAN
a. Pengertian keseimbangan
19
Balance adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan sikap dan posisi secara
tepat pada saat berdiri (satatic balance) atau pada saat melakukan gerakan (dynamic
balance)
Keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan organ-organ syaraf
otot,seperti handstand atau mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedang berjalan
kemudian terganggu.
b. Bentuk Latihan
1. Berdiri 1 kaki dengan mata tertutup / strock stand
2. Berdiri pada balok yang berukuran 10 x 10 cm dan balok di taruh di atas permukaan air.
3. Berdiri dengan kaki dengan mengangkat sebelah kanan atau kiri secara bergantian
4. Berdiri dengan satu kaki
c. Tes dan pengukuran keseimbangan
1. Berdiri 1 kaki dengan mata tertutup / strock stand (Dr. Widiastuti,M.Pd)
a. Tujuan
Untuk mengetahui kemampuan teste dalam mempertahankan keseimbangan tubuh dalam
posisi statis
b. Alat dan fasilitas
1. Lokasi yang kering
2. Stopwatch
3. Alat tulis
4. Formulir tes
c. Pelaksanaan
1. Berdiri dengan nyaman pada kedua kaki
2. Tangan diletakkan dipinggang
3. Berdilirah pada salah satu kaki, angkat kaki yang lain dan letakkan ibu jari kaki dan lutut
kaki masih menjejak ditanah
d. Penilaian
1. Waktu akan dihentikan apabila teste membuka mata
2. Menggerakikan tangannya
3. Meletakkan dan menggerakkan kakinya
20
4. Kesempatan dilkukan sebanyak 3 kali
Gambar tes keseimbangan satu kaki dengan menutup mata
2. Standing balance tes
a. Tujuan
2. Stopwatch
c. Pelaksanaan
2. Sebelum tes dimulai testee diperkennkan untuk melakukan percobaan selama 1menit
3. Teste berdiri dengan 1 kaki, sedangkan tangan yang lain berada diatas kepala, dengan kaki
jinjit
4. Peragakan sikap ini selama mungkin yang dapat dilakukan oleh teste
5. Stopwatch dihentikan saat kaki yang diangkat menyentuh tanah atau teste kehilangan
keseimbangan
d. Penilaian
a. Tujuan
2. Stopwatch
21
3. Alat tulis
2. Berlutut dengan kaki sebelah sedangkan kaki yang lain diangkat lurus kebelakang
3. Luruskan kedua kaki belah tangan kesamping sehingga bahu.pertahankan sikap ini hingga 5
hitungan
d. Penilaian
1. Gagal bila menyentuh lantai dengan bagian badan selain lutut kaki
I. KELENTUKAN (fleksibilitas)
a. pengertian Kelentukan
Kelentukan adalah kemampuan persendian untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak
Kelentukan adalah kemampuan seseorang untuk meningkatkan tubuh bagian dalam suatu
ruang gerak yang seluas mungkin,tanpa cedera pada persendian dan otot di sekitar persendian
Kelentukan adalah efektivitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas
b. Bentuk Latihan
a. Peregangan statis ( dengan gerak yang perlahan tetapi dilakukan terus menerus)
b. Peregangan balistis (peregangan yang dilakukan dengan gerak memantul-mantulkan) yang
meliputi:
1) Leher
22
2) Bahu dan dada
a. Tujuan
c. Pelaksanaan
1. Pita pengukur diletakkan lurus dilantai, dengan huruf nol pada tepi tembok, teste melepaskan
23
2. Pantat, punggung, dan kepala merapat ketembok, kedua kaki lurus kedepan dengan kedua
lutut lurus
3. Panjang kaki dicatat sampai cm penuh, pengukuran dari tembok kedua kaki kangkang kedua
4. Kemudian teste merfaihkan kedua lengannya kedepan sejauh mungkin dan menempatkan
kedua jari jari taangan pada pita sejauh mungkin tahap raihan tersebut minimal 3 detik
5. Jauh raihan itu dicatat sampai sentimeter penuh. Lagkukan raihan 2 kali berurutan, dan jarak
6. Kelentukan tubuh diukur selisih antara jarak raihan dengan jarak kaki dalam sentimeter.
a. Tujuan
1. Bidang yang datar atau gedung yang mempunyai dinding tembok.
2. Stopwatch
c. Pelaksanaan
1. Berdiri menghadap dinding,ujung jari menyentuh dinding,dan bersandar poada dinding
24
3. Pertahankan kaki untuk berdiri,tubuh dan lutut dan lutut terbuka lebar sedangkan dada tetap
4. Ukur jarak antara ujung kaki dengan dinding.jarak paling pendek adalah ¼ inci
5. Ulangi sebanyak tiga kali dan catat hasil jarak terbaik.
d. Penilaian
a. Tujuan
c. Pelaksanaan
1. Berbaring tengkurap di lantai dengan ke dua tangan diluruskan memegang sebuah tongkat
25
3. Ukur jaraj naikknya tongkat dari lantai .jarak terpendek adalah ½ inci
Daya tahan merupakan kapasitas otot melakukan kontraksi secar terus menerus pada tingkat
Daya adalah kemampuan dan kesanggupan otot untuk bekerja berulang-ulang tanpa
b. Bentuk Latihan
1) Lari terus menerus untuk waktu yang lama (continu running)
Bentuk latihan :
Latihan yang berlangsung lama dan terus menerus ini akan meningkatkan kemampuan
26
Latihan interval adalah metodi latihan daya tahan yang biasa dipakai di berbagai cabang
a. Tujuan
3. Lintasan lari jarak 20 meter pada permukaan datar rata dan tidak licin
4. Stopwatch
c. Pelaksanaan
1. Lari ke arah ujuang/ akhir yang berlawanan dan sentuhkan satu kaki di belakang garis batas
2. Apabila telah sampai sebelum bunyi “tuut” harus bertumpu pada titik putar menanti bunyi
kemudian lari ke arah yang berlawanan agar dapat mencapai tepat pada saat tanda berikutnya
bunyi.
3. Kecepatan lari harus semakin bertambah cepat,karena waktu akan pada semakin pendek.
27
4. Harus mencapai garis ujung pada waktu yang ditentukan
5. Gerakan balikan yaitu berputar bukan membuat belokan karena akan memakan waktu lebih
banyak
6. Panitia harus memberhentikan peserta apabila peserta tertinggal tanda bunyi “tuut” dua kali
d. Penilaian
Catat level dan shuttle run terakhir yang dapat dilakukan atau diselesaikan oleh peserta lalu di
Pertimbangan tambahan
Test iniadalah test maksimal yang membutuhkantingkatkebugaran yang memadai. Test
initidakdianjurkanuntuk ‘atletrekreasi' ataupunmereka yang memilikigangguankesehatan,
cederaataupuntingkatkebugaran yang rendah
a. Tujuan
Untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran darah dan pernapasan
28
2. Stopwatch
4. Peluit
3. Gerakan :
a. Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk lari
b. Pada aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin sampai waktu menunjukan 12 menit
c. Setelah waktu mencapai 12 menit stopwatch dimatikan dan pelari disuruh berhenti
ditempatnya masing-masing
d. Yang diukur adalah berapa meter dapat ditempuh selama berlari selama 12 menit. Bila
Jarak yang ditempuh selama lari 12 menit dicatat dalam satuan meter, sebagai hasil akhir
peserta tes. Hasil yang diperoleh dikonversikan pada table dibawah ini.
29
Kategori Umur (Tahun_)
K.J
13-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60->
I Kurang (P) <2,09 <1,96 <1,90 <1,83 <1,66 <1,40
Sekali (W) <1,61
<1,55 <1,51 <1,42 <1,35 <1,26
II Kurang (P) 2,02-2,20 1,96-3,10 1,90-2,09 1,83-1,99 1,65-1,80 1,40-1,64
(W)
1,61-1,90 1,54-1,79 1,51-1,79 1,42-1,57 1,35-1,49 1,26-1,38
III Sedang (P) 2,22-2,51 2,12-2,40 2,11-2,33 2,01-2,24 1,88-2,09 1,66-1,93
(W)
1,91-2,08 1,80-1,96 1,70-1,90 1,59-1,79 1,51-1,69 1,40-1,53
K. KETEPATAN( Accuracy )
a. Pengertian ketepatan
sasaran dapat berupa sasaran atau objek langsung yang harus dikenai oleh salah satu bagian
tubuh.
b. Bentuk latihan
b. Memanah,konsentrasi dalam membidik anak panah dan menarik busur panahnya
a. Tujuan
30
Untuk mengukur kemampuan dan kecakapan menembakkan bola ke sasaran
2. Lapangan
3. Gawang
Bola diletakan pada sebuah titik berjarak 13 meter dari garis gawang dan tepat dipertengahan
lebar gawang. Dengan awalan siswa menendang bola tersebut sekuat mungkin kearah
sasaran. Pelaksanaannya tidak dengan aba-aba. Oleh karena kecepatan tembakan juga
stopwatchnya tepat ketika kaki siswa mengenai bola. Dan tepat saat bola mengenai sasaran,
d. Testeer
1. Hasil tembakan yang berupa angka sasaran yang dikenai bola
2. Kecepaatan tembakan yang berupa waktu yang ditempuh bola dari mulai disepak saat
a. Tujuan
31
2. Bola voli
3. Net
2. Bola dilambungkan kedekat atas jaring ke arah teste.testee melompat dengan atau tanpa
awalan dan memukul bola melampui jarring net kedalam lapangan lawan.
3. Stop wacth dijalankan pada waktu tangan testee memukul bola dan dihentikan pada saat bola
d. Catatan
Pemansan (warming up) diijinkan tetapi mencoba bahan tes yang dilarang
e. Penilaian
2. Waktu yang ditempuh oleh bola mulai dipukul sampai menyentuh tanah
3. Hasil yang dicatat adalah jumlah angka yang diperoleh dari setiap sasaran
4. Nilai nol (0) diberikan bila testee menyentuh jarring,bola jatuh diluar lapangan.
a. Tujuan
Untuk mengukur kecakapan dan keterampilan dalam member umpan (pass) pada sasara.
1. Lapangan
32
3. Tali
4. Net
3. Testee mengumpan bola sesuai dengan peraturannya yang telah ditentukan
Nilai setiap umpan ditentukan oleh angka pada sasaran dimana bolah jatuh:
a) Bola dimainkan dengan cara yang tidak sah ( misalnya ;mengangkat,mendorong,dan
sebagainya)
b) Bola tidak melampui tali yang direntangkan,mnyentuh garis tengah dan jatuh keluar sasaran
2. Bola yang menyentuh garis sasaran kecuali garis tengah dihitung telah memasuki sasaran
3. Hasil yang dicatat adalah jumlah dari empat nilai terbaik.
L. REAKSI ( Reaction )
a. Pengertian
Reaksi ( Reaction ) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan atau bertndak secepatnya
dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera ( Gerak penerima oleh suatu
33
Reaksi adalah kemampuan gerak yang ada, pada manusia dalam melakukan aktifitas fisik dan
ini merupakan wujud dari kemampuan organ-organ tubuh memenuhi kebutuhan dan
b. Bentuk latihan:
c. Tangkap penggaris
a. Tujuan :
Untuk mengukur kemampuan tangan untuk melakukan reaksi terhadap suatu stimulus
2. Mistar
1. Testee dalam keadaan duduk di kursi dengan kedua tangannya berada disisi meja,dengan
2. Testee memegang mistar reaksi kemudian menjatuhkan secara vertical diantara kedua telapak
34
3. Bersamaan dengan jatuhnya tongkat reaksi .testee segera berusaha menjepit mistar reaksi
d. Penilaian
Angka yang terbaik ditunjukkan telapak tangan bagian bawah pada mistar dari 3 kali
M. KOORDINASI
a. Penegertian koordinasi
Koordinasi merupakan kemampuan melakukan gerakan atau kerja dengan tepat dan efisien
koordinasi ini menyatakan hubungan harmonis berbagai factor yang terjadi pada suatu
gerakan.
Naik turun bangku mengikuti irama yang teratur sebanyak 120 kali permenit.gunanya untuk
a. Tujuan
35
1. Sasaran yng berbentuk lingkaran yang digambarkan pada dinding tembok
6. Jarak sasaran dari teste dengan dinding tembok untuk tiga kali lemparan pertama 3,1 m,dan
tiga kali lemparan kedua 4,1 m,serta untuk tiga kali lemparan ketiga 5,1 m
d. Pelaksanaan tes
1. Testee berdiri dengan sikap melempar pada tempat dan jarak yang telah ditentukan
2. Setelah aba-aba “YA” testee melakukan denga urutan 3 kalilemparan pada jarak 3,1
meter,tiga kali lmparan pada jarak 4,1 meter, dan tiga kali lemparan pada jarak 5,1 meter
e. Penilaian
Skor lemparan disesuaikan dengan hasil lemparan pada sasaran yang telah ditentukan .apabila
lemparan menyentuh garis skor maka skor yang akan di ambil adalah yang paling besar.
N. POWER
a. Pengertian
Power adalah kesanggupan atau kemampuan dari tubuh manusia untuk melakukan
penyesuaian untuk melakukan penyesuaian atau adaptasi terhadap beban fisik yang dihadapi
melakukan aktivitas berikutnya. Power adalah perpaduan antara kecepatan dan kekuatan
36
b. Bentuk latihan
2. Vertical jump ( dengan meraih titik tertinggi dengan ujung jari tangan
4. Hopping adalah melompat mendarat dengan kaki yang sama, gunakan kedua kaki.
5. Knee tuck adalah latihan melompat dengan membawa lutut ke dada setinggi mungkin.
a. Tujuan
1. Papan berskala cm,warna gelap,ukuran 30 x 150 cm.dipasang pada dinding yang rata atau
tiang .jarak antara lantai dengan nol pada papan tes adalah 150 cm
1. Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur/magnesium karbonat
2. Peserta berdiri tegak dekat dinding ,kaki rapat,papan skla berada pada sisi kanan/kiri badan
peserta.angkat tangan ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari.
37
3. Peserta mengambil awalan dengan sikap melakukan lutut dan kedua lengan diayun ke
belakang.
4. Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang
5. Lakukan tes ini sebanyak 3 kali kesempatan tanpa istirahat atau boleh diselingi dengan
a. Tujuan
3. Kursi
4. Meteran
5. Tali
38
7. Alat tulis
1. Peserta tes duduk di atas kursi sambil kedua tangan memegang bola medicine depan dada
3. Sebelum peserta tes mendorong bola medicine,seutas tali dilingkarkan pada dadanya oleh
pemandu tes dan ditarik dari belakang sehingga bersandar pada kursi.hal ini untuk mencegah
agar peserta pada waktu mendorong bola tidak dibantu gerakan badan ke depan.
4. Hasil tolakan diukur mulai dari tepi luar kaki kursi yang telah diberi garis batas sampai tanda
6. Jarak dorongan medicine kedepan tidak diukur apabila,pada saat peserta tes mendorong bola
e. Penilaian
Jarak dorong bola medicine yang terjauh dari 3 kali kesempatan ,dicatat sebagai hasil akhir
39
a. Tujuan
3. Setelah dua kaki lepas landas mendarat dengan dibantu oleh ayunan lengan dan menekukkan
4. Hasil yang dicatat adalah jarak yang ditempuh sejauh mungkin,dengan mendarat di kedua
Pengukuran diambil daro take off line ke titik terdekatdaroi kontak pada pendaratan
40
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tes dan pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam
melakukan penilaian, penilaian membutuhkan yang namanya data untuk menghasilkan
penilaian yang obyektif
Tes dan pengukuran membutuhkan alat alat dalam pengukuran, bayangkan bila tidak alat
pengukura. Kemungkinan kemajuan kemajuan dalam segala bidang akan terlambat dan tidak
mempunyai sasaran yang tepat.
Dengan adanya tes dan pengukuran, segala program dibidang apa saja dapat di kontrol dan di
evaluasi.
Tes dan pengukuran juga merupakan bagian yang intergraldalam hasil belajar siswa. Tes dan
pengukuran yang dilakukan dalam bidang keolahragaan dan pendidikan harus dapat
mendasarkan diri
B. Saran
1. Melalui makalah ini, penulis berharap pembaca dapat memahami pengertian gerak,
lagu, dan musik. Yang dapat di padukan menjadi sesutau yang yang baik
2. Dalam mempelajari mata kuliah evaluasi kami juga sebagai penulis masih mempunyai
banyak kekeliruan, dan kami juga masih perlu mempunyai literature
41
DAFTAR PUSTAKA
- http://pecintahockey.blogspot.com/2012/06/tes-dan-pengukuran-olahraga.html
42