Anda di halaman 1dari 42

MAKALAH OLAHRAGA TENTANG

“TES DAN PENGUKURAN OLAHRAGA”

DISUSUN OLEH :
KELAS B

1. ARDI DESNANTO 20171320031

SEKOLAH TINGGI ILMU PENDIDIKAN

DHARMA WACANA METRO

TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas khadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia – Nya yang
dilimpahkan kepada penulis , sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Materi yang penulis ringkas mengenai “Tes dan Pengukuran Olahraga.”

Jika dalam penulisan makalah terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisan,
maka kepada para pembaca, saya memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang
telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi seatu evaluasi dalam pembuatan
makalah lainnya.

       Metro, 25 Juni 2020

          Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Tujuan 4
C. Manfaat 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian tes dan pegukuran 5


B. Pandangan tes dan pengukuran 5
C. Kegunaan Tes dan Pengukuran 6
D. Kebutuhan tes dan pengukuran dalam penilaian 7
E. Kekuatan 8
F. Kecepatan 14
G. Kelincahan 16
H. Keseimbangan 20
I. Kelentukan (fleksibilitas) 23
J. Daya tahan 27
K. Ketepatan 31
L. Reaksi 34
M. Koordinasi 36
N. Power 37

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 42
B. Saran 42

Daftar Pustaka 43

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Tes dan pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam
melakukan penilaian, penilaian membutuhkan yang namanya data untuk menghasilkan
penilaian yang obyektif

Tes dan pengukuran membutuhkan alat alat dalam pengukuran, bayangkan bila tidak alat
pengukura. Kemungkinan kemajuan kemajuan dalam segala bidang akan terlambat dan tidak 
mempunyai sasaran yang tepat.

Dengan adanya tes dan pengukuran, segala program dibidang apa saja dapat di kontrol dan di
evaluasi.

Tes dan pengukuran juga merupakan bagian yang intergraldalam hasil belajar siswa. Tes dan
pengukuran yang dilakukan dalam bidang keolahragaan dan pendidikan harus dapat
mendasarkan diri

Banyak alas an menggunakan tes dan pengukuran dalam proses penilaian

B.     Tujuan

1.      Mengerti tentang tes dan pengukuran

2.      Memahami tes dan pengukuran

C.     Manfaat

1.      Dapat menggunak tes dan pengukuran dalam bidang olahraga dan pendidikan

2.      Menjalankan evaluasi penilaian dengan mudah

4
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian tes dan pegukuran

Pengertian tes secara umum adalah alat pengumpul data dan sebagai dasar penilaian dalam
proses pendidikan, dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sehingga
menghasilkan nilai tentang tingkah laku. Suatu tes adalah alat atau instrumen yang digunakan
untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau obyek. Melalui tes, pendidik dapat
memperoleh informasi yang tepat mengenai keadaan anak didiknya, apabila ia berada pada
kemampuan rendah, sedang atau tinggi. Sedangkan pengukuran merupakan proses
pengumpulan data / informasi tentang individu maupun obyek tertentu.

Tes dan pengukuran merupakan kesatuan yang dapat dijadikan suatu bahasan yang lebih
lengkap. Kata pengukuran memiliki banyak arti dan berbeda-beda penerapannya dalam
pendidikan jasmani atau olahraga.

Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur beberapa performa dan untuk
mengumpulkan data. Sebuah tes haruslah valid, yang berarti mengukur apa yang seharusnya
diukur dan haruslah terpercaya, yang berarti dapat diulang berkali-kali. Pengukuran adalah
skor kuantitatif yang berasal dari tes. Data yang diperoleh kemudian dievaluasi. Sedangkan
evaluasi adalah prosesmenempatkan/pemberian  nilai, makna atau kelayakan pada data
tersebut.

B.     Pandangan tes dan pengukuran

Tes dan pengukuran merupakan bagian yang intergral dari proses belajar siswa. Dengan
melalui tes dan pengukuran kita akan memperoleh data yang obyektif, data yang obyektif ini
akan memudahkan kita dalam memberikan penilaian

Untuk mendapatkan data yang obyektif dibutuhkan dibutuhkan para testor yang
berpengalaman dan menguasai cara pengukuran untuk memperoleh data yang akurat .

5
Untuk mendapatkan data yang obyektif dan akurat dibutuhkan alat pengukuran yang sahih
dan terandalkan

Pelaksanaan tes dan pengukuran akan berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh pelaksana
tes yang telah memiliki pengetahuan tentang tes dan pengukuran.

Pengukuran yang dilakukan dalam bidang pendidikan dan keolahragaan harus mendasar pada
hal hal berikut ini :

1.      Pengukuran harus dilakukan untuk mencapai tujuan

2.      Metode pengukuran dalam bidang keolahragaan jangan hanya terbatas dengan tes,
karena tes hanya salah satu bagian dari pengukuran

3.      Sapai seberapa jauh fungsi olahraga berperan dalam pembangunan nasional

4.      Tes dan pengukuran hendaknya dilakukan oleh orang yang berpengalaman

C.     Kegunaan Tes dan Pengukuran

Menentukan Status, didalam pendidikan adalah yang harus diperhatikan adalah


perkembangan anak, maka seharusnya pembina atau guru olahraga mengetahui sampai
dimana perkembagan itu terjadi. Untuk itu harus dilakukan pengukuranagar diketahui status
pada suatu saat ataupun dari waktu ke waktu.

Klasifikasi, disekolah biasanya klasifikasi keolahragaan berdasarkan tingkat kelas bukan


berdasarkan kemampuan atau keterampilan anak. Kalau dipandang dari sudtut kematangan
jasmaniahnya atau ketangkasannya mereka itu akan berbeda. Oleh karena itu pengelompokan
hendaknya berdasarkan kemampuan umum ketangkasannya dan diatur sesuai dengan
kemajuan pembelajarannya.

Diagnosa dan Bimbingan, bimbingan dimaksudkan supaya setiap anak memperoleh jalan
didalam menghadapi kesukaran-kesukaran yang dialami. Bimbingan mengharuskan adanya
evaluasi tentang kapasitas dan kemampuan anak sehingga proses pengajaran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan anak.

Motivasi, Achievment score/nilai dalam keolahragaan dapat menjadi perangsang bagi anak
untuk berlatih lebih giat.

6
Perbaikan mengajar, testing dan evaluasi adalah suatu bagian dari pengajaran mempunyai
tempat yang tepat dalam program pengajaran. Tes harus ditempatkan pada bagian yang sudah
dirancang pada tujuan pembelajaran sebelumnya sehingga nilai tes tersebut dapat digunakan
sesuai dengan tujuan dari bahan pembelajaran yang disajikan.

D.    Kebutuhan tes dan pengukuran dalam penilaian

Dalam pengetesan dan pengukuran data dikumpulkan untuk interprestasi atau penilaian,
dalam interprestasi dan penggunaanya banyak terdapat variasi dalam penerapannya.

Suatu hal yang lebih spesifik bahwa tes dapat digunakan untuk mengembangkan tujuan
proses belajar, yang digunakan oleh guru dalam menentukan nilai, interpretasii program,
administrasi, guru dan lain lain yang perlu dalam proses belajar dan mengajar

1.      Pengukuran obyektif dan subyektif

Penilaian dalam bidang olahraga dapat bersifat obyektif dan subyektif, dalam penilaian yang
obyek tif derdasarkan kepada hasil pengukuran yang nyata, sedangkan penilaian yang bersifat
subyektif ini dilakukan terhadap kualitatif performance atau kualitas penampilan.

2.      Fungsi Tes dan penguuran

Tes dan penguuran merupakan bagian intergral dari evaluasidalam kegiatan proses belajar
dan mengajar. Pengukuran merupakan salah satu teknik evaluasi, khususnya dalam
pengumpulan data . kegiatan pengumpulan datamerupakan suatu proses pengukuran

Mengacu pada penjelasan tersebut maka bahwa proses pendidikan diperlukan pengukuran
yang obyektif

Berikut adalah fungsi dari pengukuran

a.       Mengadakan klasifikasi siswa

Untuk menentukan status siswa dam suatu pengelompokan dibutuhkan data yang obyektif,
data yang obyektif ini di peroleh dari pengukuran. Para siswa dapat menentukan status
mereka berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengukuran. penentuan status siswa
kedalam suatu kelompok yang homogen akan membantu kemudahan dalam proses belajar
dan mengajar

7
b.      Menetukan status siswa

menentukan status mereka berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengukuran. penentuan
status siswa kedalam suatu kelompok yang homogen akan membantu kemudahan dalam
proses belajar dan mengajar

c.       Menilai guru dan bahan

Dalam proses pendidikan upaya evaluasi terhadap efisien dan efektivitas proses pedidikan
merupakan suatu keharusan. Dalam proses belajar dan mengajar guru merupakan subyek
yang turut serta menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Faktor faktor yang harus diperhatikan dalam menilai kemajuan siswa antara lain:

1)      Kemampuan dalam pengalaman siswa

2)      Keadaan lingkungan dan pembawaan siswa

3)      Pengalaman guru yang mendidik

4)      Pelaksanaan kurikulum bidang studi

5)      Skap pelajaran bidang studi

d.      Alat pembantu dalam survey

Survey bertujuan untuk menentukan kenyataan dan keadaan menentukan status pada waktu
itu. Dalam menetukan itu semua diperlukan data atau informasi yang diperoleh melalui
proses pengukuran.

e.       Alat pembantu dalam penelitian

Untuk mendukung suatu hypothesis, diperlukan data dan fakta empirik. Data empirik ini
dapat diperoleh melalui pengetesan dan pengukuran terhadap obyek yang diselidiki.

E. KEKUATAN
a. Pengertian Kekuatan
 Strength adalah segala bentuk Komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuanya
dalam menggunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.,Kekuatan adalah

8
kekuatan otot yang banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama otot tungkai
yang harus menahan berat
Kekuatan adalah kapasitas kontraksi dari otot, yang merupakan gerakan  otot dari gerakan
pertamanya sampai jarak gerakan sepenuhnya dan mengulangi kemampuan tersebut
terhadap perlawanan ; sedapat mungkin mendekat pad ketahan stress yang maksimal.

b. Bentuk Latihan
1. Arm hang (siku tekuk)
2. Pull –up
3. Push up
4. Sit up

c. Tes dan pengukuran kekuatan


1.      Tes gantung siku tekuk ( Arm hang) untuk putri
a.       Tujuan:
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu
b.      Alat dan fasilitas
1)      Lantai rata dan bersih
2)      Palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan dengan ketinggian
peserta.pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inchi
3)      Stopwatch
4)      Serbuk kapur atau magnesium karbonat
5)      Alat tulis
6)      Formulir tes

c.       Petugas tes:


1)      Pengamat waktu
2)      Pencatat hasil

9
d. Pelasksanaan tes gantung siku tekuk ( untuk putri)
1)      Peserta berdiri di bawah palang tunggal.kedua tangan berpegangan pada palang tunggal
selebar bahu.pegangan telapak tangan mengahadap kea rah letak kepala (lihat gambar)
2)      Dengan bantuan tolakan kedua kaki,peserta melompat ke atas sampai dengan mencapai
3)      Sikap bergantung siku tekuk ,dagu berada diatas palang tunggal ( lihat gambar)
4)      Bila pesrta tes siap segera aba – aba “ya” diberikan stopwatch dijalankan
5)      Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin (dalam hitungan detik)

e. Pencatat hasil
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap
tersebut diatas ,dalam satuan detik .peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas maka
dinyatakan gagal dan diberikan nilai nol ( 0 )
Tabel penilaian arm hang (siku tekuk)
Putra
Umur Kurang Kurang Cukup Baik Baik sekali
sekali
2 3 4 5
3-8 9-21 22-39 40 keatas
5 -14 15 - 30 31 - 50 51 ke atas

Putri

Umur
Kurang Kurang Cukup Baik Baik sekali
sekali
Skor 1 2 3 4 5
6–9 0–2 3–8 9 - 17 18 – 32 33 ke atas
10 – 12 0–1 2–7 8 – 19 20 – 39 40 ke atas
13 - 19 0 -2 3–9 10 – 21 22 - 40 41 ke atas

1.      Tes gantung angkat tubuh atau pull – up


a.       Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu
b.      Alat dan fasilitas
1)      Lantai rata dan bersih

10
2)      Palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan dengan ketinggian
peserta ,pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inchi
3)      Stopwacth
4)      Serbuk kapur atau magnesium karbonat
5)      Alat tulis
6)      Formulir tes
c.       Petugas tes
1)      Pengamat waktu
2)      Penghitung gerakan merangkap pencatat hasi
d.      Pelaksanaan tes gantung angkat tubuh atau pull up 60 detik
1)      Peserta berdiri di bawah palang tunggal.kedua tangan berpegangan pada palang tunggal
,selebar bahu .pegangan telapak tangan menghadap kea rah letak kepala.
2)      Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan ,sehingga dagu menyentuh
atau berada di atas palang tunggal kemudian kembali ke sikap permulaan.geraka dihitung
satu kali.
3)      Selama melakukan gerakann ,mulai dan kepala sampai ujung kaki tetap merupakan satu
garis lurus.
4)      Gerakan ini dilakukan berulang – ulang ,tanpa istirahat sebanyak mungkin selama 60 detik.
5)      Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila:
a)      Pada waktu mengangkat badan,peserta melakukan gerakan mengayun
b)      Pada waktu mengangkat badan ,dagu tidak menyentuh palang tunggal

d. Pencatat hasil
1)      Yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan secara sempurna
2)      Yang dicatat adalah jumlah( frekuensi ) angkatan yang dapat dilakukan dengan sikap
sempurna tanpa istirahat selama 60 detik
3)      Peserta yang tidak mampu melakukan tes angkat tubuh ini ,walaupun telah berusaha
diberi nilai nol (0)

Table penilaian pull - Up


Skor Putra Criteria Putri
5 > 38 Sempurna > 17

11
4 29 – 37 Baik sekali 13 – 16
3 20 – 28 Baik 9 – 12
2 15– 19 Cukup 5–8
1 4 – 14 Kurang 1–4

2.      Tes baring duduk ( Sit up) selama 60 detik


a.       Tujuan
Mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut
b.      Alat dan fasilitas
1)      Lapangan/ lantai yang rata dan bersih
2)      Stopwatch
3)      Alat tulis
4)      Alas tikar atu matras
c.       Petugas tes
1)      Pengamat waktu
2)      Penghitung gerakan merangkap pencatat
d.      Pelaksanaan
1)      Sikap permulaan
2)      Berbaring terlenntang di lantai,kedua lutut dengan sudut 90˚ dengan kedua jari – jarinya
diletakkan dibelakang kepala
3)      Peserta lain menekan/memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat.
e.       Gerakan
1)      Gerakan aba – aba “ YA” peserta beergerak mengambil sikap duduk sampai kedua sikunya
menyentuh paha,kemudian kembali pada sikap awal
2)      Lakukan gerakan ini berulang – ulang tanpa henti selama 60 detik.
f.       Pencatat hasil:
1.      Gerakan tes tidak dihitung apabila :
a)      Pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi
b)      Kedua siku tidak sampai menyentuh paha
c)      Menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh
2.      Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan sempurna
selama 60 detik.
3.      Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol

12
Table penilaian sit up
Skor Tes sit up Kriteri Tes sit up
Putra putri
5 >90 Sempurna >88
4 70-89 Baik sekali 69-87
3 50-69 Baik 48-68
2 30-49 Cukup 29-47
1 10-29 Kurang 10-28

4.      Tes kekuatan otot tangan push up


a.       Tujuan
Untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu
b.      Alat dan fasilitas
1.      Stopwatch
2.      Alat tulis
3.      Formulir tes
4.      Lapangan datar
c.       Tester
Seorang pengawas merangkap penghitung waktu,dan seorang pencatat hasil
d.      Pelaksanaan tes
1.      Teste sikap telungkup,kepala,punggung dan kaki lurus
2.      Kedua telapak tangan bertumpu dilantai disamping dada,jari – jari tangan kedepan
3.      Kedua telapak kaki bertumpu dintai
4.      Dalam sikap telungkup hanya dada yang menyentuh lantai,kepala,perut,dan tungkai
bawah terangkat
5.      Dari sikap telungkup ,angkat tubuh dengan meluruskan kedua tangan,kemudian turunkan
lagi tubuh dengan membengkokkan kedua tangan sehingga dada menyentuh lantai
6.      Setiap kali mengangkat dan menurunkan badan ,kepala,punggung dan tungkai bawah
tetap lurus.setiap kali tubuh terangkat dihitung sekali.
e.       Skor:
1.      Hanya pelaksanaan yang betul yang dihitung.
2.      Pelksanaan push-up dilakukan sebanyak mungkin selama 1 menit.

13
Tabel penilaian push - up
Push – up Kriteria Push –up
Skor
Putra Putri
5   38 Sempurna   21
4 29 – 37 Baik sekali 16 -20
3 20 – 28 Baik 10 – 15
2 12 – 19 Cukup 5–9
1 4 – 11 kurang 1–4

F. KECEPATAN

a. Pengertian kecepatan
Speed merupkan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan
dalam bentuk yang sama dan dalam waktu yang sesingkat – singkatanya.
Kecepatana dalh kemampuan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya.
b. Bentuk latihan kecepatan
1. lari 50 meter
2. pukulan dalam tinju
3. panahan
4. running speed drills
5. lari ditempat,angkat lutut tinggi
6.berlari menuruni bukit
dsb
c. tes dan pengukuran kecepatan
1. Tes lari 50 m
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan
b. Alat dan Fasilitas
1. Lintasan lurus,rata,tidak licin,mempunyai lintasan lanjutan,berjarak 50 m
2. Bendera start
3. Peluit

14
4. Tiang pancang
5. Stopwacth
6. Serbuk kapur
7. Formulir tes
8. Alat Tulis
c. Petugas Tes
1. Petugas Pembebrangkatan
2. Pengukur waktu merangkap sebagai pencatat hasil
d. Pelaksanaan
1.      Sikap permulaan
Peserta berdiri di belakang garis star
2.      Gerakan
a)      Pada aba – aba “SIAP” peserta mengambil sikap star berdiri ,sikap untuk lari
b)      Pada aba – aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish.
3.      Lari masih Bisa diulang apabila peserta:
a)      Mencuri start
b)      Tidak melewati garis finish
c)      Terganggu oleh pelari lainnya
d)     Terpeleset
e.       Pengukuran waktu
Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai pelari melintasi garis
finish
f.       Pencatat hasil
1)      Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50 m
dalam satuan detik
2)      Waktu dicatat satu angka dibelakang koma,
Tabel penialian lari 50 meter
Lari 50 meter Kriteria Lari 50 meter
Skor
Putra putri
5 s.d - 6.7 Baik sekali s.d – 7.7
4 6.8 - 7.6 Baik 7.8 – 8.7
3 7.7 - 8.7 Cukup 8.8 – 9.9
2 8.8 -10.3 Kurang 10.0 – 11.9

15
1 10.4-dst Kurang sekali 12.0 –dst

G. KELINCAHAN
a. Pengertian Kelincahan
Kelincahan merupakan kemampuan untuk mengubah arah atau posisi tubuh dengan ceapat
yang dilakukan bersama-sama dengan gerakan yang lainnya.
kelincahan merupakan kemampuan seseorang dalm mengubah arah atau pososisi tertentu
dengan kcepatan dan koordinasi yang baik.
b. Bentuk latihan
1. Aglity run
2. Zig-zag run
3. Lari bolak balik ( shuttle run)
4. Boomerang run

Tes dan pengukuran Kelincahan shuttle Run ( Dr.Widiastuti, M.Pd)


a.    Tujuan
Untuk mengukur kelincahan seseorang dalam mengubah arah dan posisi
b.    Alat dan fasillitas
1.      Stopwacth sesuai kebutuhannya
2.      Lintasan lari datar panjang minimal 10 meter dengan garis jarak 5 meter dengan setiap
lintasan lebar 1,22 meter
c.    Tester
1.      1 Orang starter dan pencatat waktu
2.      Pengambil sesuai dengan testee dan lintasan yang tesrsedi
d.      Pelaksanaan
1.      Pada aba – aba “ bersedia” setiap teste berdiri di belakang garis atau garis pertama di
tengah lintasan.
2.      Pada aba-aba “siap” testee dengan start berdiri dan siap lari.
3.      Dengan aba-aba “ya”testee segera lari menuju garis kedua dan setelah melewati kedua
garis kedua segera berbalik menuju garis start
4.      Lari dari garis startatau garis pertama menuju ke garis start.

16
5.      Lari dari garis start atau garis pertama menuju ke garis kedua dan kembali ke garis start di
hitung 1 kali.
6.      Pelaksanaan lari dilakukan sampai ke empat kalinya bolak – balik sehingga menempuh
jarak 20 meter.
7.    Setelah melewati garis finish stopwatch dihentikan.
e.    Catatan
1.    Kelincahan lari dihitung sampai dengan 0,1 atau 0,01 detik.

Table penilaian shuttle run


Shttle run Shuttle run
Skor Kriteria
Putra putri
5 <15,5 Sempurna <16,7
4 16 – 15,6 Baik sekali 17,4-16,8
3 16,6-16,1 Baik 18,2-17,5
2 17,1-17,6 Cukup 18,9– 18,3
1 17,7-17,2 Kurang 19,6 -19,0

2.      Tes zig – zug run ( Dr.Widiastuti,M.Pd)


a.       Tujuan
Untuk mengetahui kelincahan seseorang dalam mengubah arah atau posisi.
b.      Alat dan peralatan
1.      Lapangan
2.      Stopwatch
3.      Tongkat/cone
4.      Pluit
5.      Alat tulis
6.      Diagram dan
7.      Formulir tes
c.       Tester
1.      1 orang starter
2.      Pencatat waktu
3.      Pencatat hasil tes
4.      Pengawas

17
d.      Pelaksanaan
1.      Teste berdiri di belakang garis start ,bila ada aba – aba “ya” ia berlari secepat mungkin
mengikuti arah/cone yang telah disusun secra zig- zag sesuai dengan diagram samapai batas
finish.
2.      Testee diberi kesempatan melakukan tes 3 kali kesempatan.
3.      Gagal bila menggeserkan tongkat/cone tidak sesuai pada diagram tas tersebut.
e.       Penilaian
1.      Pencatatan waktu tempuh yang terbaik dari 3 kali percobaan dan dicatat sampai
sepersepuluh detik.
Gambar tes Zig-zug Run
Table penilaian Zig-zug Run
3. Agility run ( Dr. Widiastuti, M.Pd)
a. Tujuan
untuk mengukur kelincahan seseorang
b. Alat dan fasilitas
1. Stopwatch
2. Tempat rata dan bersih
3. Kapur
4. Tanda dan dan kerucut
5. Alat tulis
6. Formulir tes
c. Tester
1. 1 orang starter
2. Pencatat waktu
3. Pencatat hasil tes
4. pengawas
d. Pelaksanaan
1. Teste berdiri di garis start
2. Pada aba-aba siap teste berlari menuju 10 meter pertama, pada saat menginjak
garis
10 meter pertama tersebut pecatat waktunya sebagai start untuk menuju pada ujung
garis 15 meter (dalam kecepatan maksimal).

18
3. Pelari berbalik menuju garis start kedua dan dicatat hasil lari tersebut yang
dinyatakan sebagai hasilnya.
e. Penilaian
1. Teste diberi kesempatan 2 kali percobaan
2. Yang terbaik dari 2 jejak dicatat
3. Kemampuan menyalakan setiap kaki harus diuji
4. subjek harus didorong untuk tidak melangkahin baris dengan terlalu banyak karena
hal ini akan meningkatkan waktu mereka.

Tabel penilaian agility run (Dr.Widiastuti,M.Pd 2011:128)

Skor Putra Criteria Putri


5   15.2 Baik sekali   17.0
4 16.1 – 15.2 Baik 17.9 – 17.0
3 18.1 – 16.2 Cukup 21.7 – 18.0
2 18.3 – 18.2 Sedang 23.0 – 21.8
1   18.3 Kurang   23.0

4. Bomerang run
a. Tujuan
Untuk mengukur kelincahan ( Dr.Widiastuti,M.Pd)
b. Alat dan fasilitas
1. Stopwatch
2. Tongkat
3. Alat tulis
4. Formulir tes
c. Pelaksanaan
Teste berlari pada titik atas dan berkelok dan berlari kembali berkelok kekiri melingkari titik
sebelah kanan, kemudian berputar dititik tengah melingkarinya dan kembali kegaris finis.

H. KESEIMBANGAN
a. Pengertian keseimbangan

19
  Balance adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan sikap dan posisi secara
tepat pada saat berdiri (satatic balance) atau pada saat melakukan gerakan (dynamic
balance)
Keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan organ-organ syaraf
otot,seperti handstand atau mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedang berjalan
kemudian terganggu.

b. Bentuk Latihan
1. Berdiri 1 kaki dengan mata tertutup / strock stand
2. Berdiri pada balok yang berukuran 10 x 10 cm dan balok di taruh di atas permukaan air.
3. Berdiri dengan kaki dengan mengangkat sebelah kanan atau kiri secara bergantian
4. Berdiri dengan satu kaki
c. Tes dan pengukuran keseimbangan
1.    Berdiri 1 kaki dengan mata tertutup / strock stand (Dr. Widiastuti,M.Pd)
a.       Tujuan
Untuk mengetahui kemampuan teste dalam mempertahankan keseimbangan tubuh dalam
posisi statis
b.      Alat dan fasilitas
1.      Lokasi yang kering
2.      Stopwatch
3.      Alat tulis
4.      Formulir tes
c.    Pelaksanaan
1.      Berdiri dengan nyaman pada kedua kaki
2.      Tangan diletakkan dipinggang
3.      Berdilirah pada salah satu kaki, angkat kaki yang lain dan letakkan ibu jari kaki dan lutut
kaki masih menjejak ditanah
d.   Penilaian
1.      Waktu akan dihentikan apabila teste membuka mata
2.      Menggerakikan tangannya
3.      Meletakkan dan menggerakkan kakinya

20
4.      Kesempatan dilkukan sebanyak 3 kali
Gambar tes keseimbangan satu kaki dengan menutup mata
2.    Standing balance tes
a.       Tujuan

Untuk mengukur keseimbangan tubuh

b.    Alat dan fasilitas

1.    Tempat yang permukaannya datar

2.    Stopwatch

3.    Alat tulis dan formulie tes

c.    Pelaksanaan

1.      Teste berdiri diatas satu kaki selama mungkin

2.      Sebelum tes dimulai testee diperkennkan untuk melakukan percobaan selama 1menit

3.      Teste berdiri dengan 1 kaki, sedangkan tangan yang lain berada diatas kepala, dengan kaki

jinjit

4.      Peragakan sikap ini selama mungkin yang dapat dilakukan oleh teste

5.      Stopwatch dihentikan saat kaki yang diangkat menyentuh tanah atau teste kehilangan

keseimbangan

d.      Penilaian

Waktu yang ditempuh oleh teste dalam mempertahankan keseimbangan

e. One kine balance

a.       Tujuan

Untuk mengukur keseimbangan

b.      Alat dan fasilitas

1.      Bidang yang rata atau gym

2.      Stopwatch

21
3.      Alat tulis

4.      Formulir tes

c.       Pelaksanaan Tes

1.      Posisi siap dengan menoleh kekanan

2.      Berlutut dengan kaki sebelah sedangkan kaki yang lain diangkat lurus kebelakang

3.      Luruskan kedua kaki belah tangan kesamping sehingga bahu.pertahankan sikap ini hingga 5

hitungan

d.   Penilaian

1.      Gagal bila menyentuh lantai dengan bagian badan selain lutut kaki

2.      Gagal bila keseimbangannya hilang

Gambar tes one – knee balance

I. KELENTUKAN (fleksibilitas)

a. pengertian Kelentukan

Kelentukan adalah kemampuan persendian untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak

sendi secara maksima (range of Moverment)

Kelentukan adalah kemampuan seseorang untuk meningkatkan tubuh bagian dalam suatu

ruang gerak yang seluas mungkin,tanpa cedera pada persendian dan otot di sekitar persendian

(menurut Johson dan Nelson tahun 1969)

Kelentukan adalah efektivitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas

dengan pengaru penguluran tubuh yang luas

b. Bentuk Latihan

a.       Peregangan statis ( dengan gerak yang perlahan tetapi dilakukan terus menerus)

b.      Peregangan balistis (peregangan yang dilakukan dengan gerak memantul-mantulkan) yang

meliputi:

1)      Leher

22
2)      Bahu dan dada

3)      Lengan,bahu,dan dada

4)      Lengan dan bahu

5)      Otot belakang (lower back)

6)      Pantat dan pinggul

7)      Otot belakang bawah dan perut

8)      Otot pangkal paha

9)      Otot pangkal paha panggul bagian dalam

10)  Otot paha belakang ( Hamstring)

11)  Otot paha depan

12)  Otot paha depan dan panggul

13)  Otot betis dan tungkai bawah

c. Tes dan pengukuran kelentukan

1.      Kelentukan badan sit and reach ( Dr. Widiastuti, M.Pd)

a.       Tujuan

Untuk mengukur kelentukan badan

b.      Alat dan fasilitas

1.      Pita pengukur dalam cm dengan panjang minimal 2 meter

2.      Tembok atau papan tegak lurus dengan lantai datar

3.      Alat tulis

4.      Formulir tes

c.       Pelaksanaan

1.      Pita pengukur diletakkan lurus dilantai, dengan huruf nol pada tepi tembok, teste melepaskan

kaus kaki duduk berljunjur menduduki pita pengukur

23
2.      Pantat, punggung, dan kepala merapat ketembok, kedua kaki lurus kedepan dengan kedua

lutut lurus

3.      Panjang kaki dicatat sampai cm penuh, pengukuran dari tembok kedua kaki kangkang kedua

lutut boleh bengkok.

4.        Kemudian teste merfaihkan kedua lengannya kedepan sejauh mungkin dan menempatkan

kedua jari jari taangan pada pita sejauh mungkin tahap raihan tersebut minimal 3 detik

5.      Jauh raihan itu dicatat sampai sentimeter penuh. Lagkukan raihan 2 kali berurutan, dan jarak

raihan terjauh yang dihitung.

6.      Kelentukan tubuh diukur selisih antara jarak raihan dengan jarak kaki dalam sentimeter.

d.  Table penilaian sit and reach

Skor Putra Kriteria Putri


5  19,5 Baik sekali 20,0 – 23,0
4 17,0 – 19,0 Baik 18,5 – 19,5
3 14,5 – 16,5 Cukup 17,0 – 18,0
2 12,5 – 14,0 Kurang 15,0 – 16,5
1 < 12,0 Kurang sekali 13,5 – 14,5

2.      Tes statis fleksibilitas pergelangan kaki (Dr.Widiastuti,M.Pd)

a.       Tujuan

Untuk mengukur kemampuan fleksibilitas pergelangan kaki teste

b.      Alat dan fasilitas

1.      Bidang yang datar atau gedung yang mempunyai dinding tembok.

2.      Stopwatch

3.      Alat tulis

4.      Formulir tes

c.       Pelaksanaan

1.      Berdiri menghadap dinding,ujung jari menyentuh dinding,dan bersandar poada dinding

2.      Geser kaki menjauhi dinding secara perlahan sejauh mungkin

24
3.      Pertahankan kaki untuk berdiri,tubuh dan lutut dan lutut terbuka lebar sedangkan dada tetap

menempel pada dinding

4.      Ukur jarak antara ujung kaki dengan dinding.jarak paling pendek adalah ¼ inci

5.      Ulangi sebanyak tiga kali dan catat hasil jarak terbaik.

d.      Penilaian

Ukuran di nyatakan dalam satuan inci.

e.       Table penilaian penilaian fleksibilitas kaki

Kategori Laki-laki Perempuan


Sempurna   35.00   32.00
Baik 35.00 – 32.51 32.00 – 30.51
Cukup 32.50 – 29.51 30.50 – 26.51
Kurang 29.50 – 26.50 26.50 – 24.25
Buruk < 26.50 <24.25

3.      Tes statis fleksibilitas bahu dan pergelangan tangan.

a.       Tujuan

Untuk mengetahui kemampuan fleksibilitas bahu dan pergelangan tangan teste

b.      Alat dan fasilitas

1.      Bidang yang datar

2.      Alat tulis

3.      Formulir tes

c.       Pelaksanaan

1.      Berbaring tengkurap di lantai dengan ke dua tangan diluruskan memegang sebuah tongkat

2.      Naikkan tongkat setinggi mungkin,wajah mengikuti gerakan tongkat

25
3.      Ukur jaraj naikknya tongkat dari lantai .jarak terpendek adalah ½ inci

4.      Ulangi sebanyak tiga kali dan catat jarak terbaik

5.      Ukur jarak pangkal lengan hingga jari yang terpanjang

6.      Catat nilai terbaik dari jarak lengan

d.      Penilaian fleksibilitas bahu dan pergelangan tangan

Klasifikasi Laki- laki Perempuan


Sempurna >12.50 >11.75
Baik 12.50 – 11.50 11.75 – 10.75
Cukup 11.49 – 8.25 10.74 – 7.50
Kurang 8.24 – 6.00 7.49 – 5.50
Buruk <6.0 < 5.50

J. DAYA TAHAN( Endurance )

a. Pengertian Daya tahan

Daya tahan merupakan kapasitas otot melakukan kontraksi secar terus menerus pada tingkat

intensitas sub maksimal

Daya tahan merupakan kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan secra

maksimum yang dikerahkan dalam waktu sependek – pendeknya

Daya adalah kemampuan dan kesanggupan otot untuk bekerja berulang-ulang tanpa

mengalami kelelahan yang berlebihan

b. Bentuk Latihan

a.       Latihn daya tahan aerobic meliputi:

1)      Lari terus menerus untuk waktu yang lama (continu running)

Bentuk latihan :

         Latihan yang berlangsung lama dan terus menerus ini akan meningkatkan kemampuan

menghirup oksigen dan memungkinkan metabolism berlangsung lebih efisien

26
         Latihan interval adalah metodi latihan daya tahan yang biasa dipakai di berbagai cabang

olahraga seperti ;berenang,bersepeda,dan kebanyakan olahrag permainan

b.      Daya Tahan Otot ( Muscular Endurance )

c.       Merencanaka tes daya than otot,seperti:

         Maximum press ups

         Abdominal curl conditioning test yaitu sit up yang progresif

c. Tes dan pengukuran daya tahan tubuh.

1.      Lari multi tahap ( bleep test)

a.       Tujuan

Untuk mengukur daya tahan kardiovaskuler VO2 maksimal

b.      Alat dan fasilitas

1.      Pita cadence (irama)untuk lari bolak balik

2.      Mesin pemutar kaset (tape recorder)

3.      Lintasan lari jarak 20 meter pada permukaan datar rata dan tidak licin

4.      Stopwatch

5.      Kerucut pembatas atau patok 4

6.      Fomulir tes dan alat tulis

c.       Pelaksanaan

1.      Lari ke arah ujuang/ akhir yang berlawanan dan sentuhkan satu kaki di belakang garis batas

pada saat terdengar bunyi “ tuut”

2.      Apabila telah sampai sebelum bunyi “tuut” harus bertumpu pada titik putar menanti bunyi

kemudian lari ke arah yang berlawanan agar dapat mencapai tepat pada saat tanda berikutnya

bunyi.

3.      Kecepatan lari harus semakin bertambah cepat,karena waktu akan pada semakin pendek.

27
4.      Harus mencapai garis ujung pada waktu yang ditentukan

5.      Gerakan balikan yaitu berputar bukan membuat belokan karena akan memakan waktu lebih

banyak

6.      Panitia harus memberhentikan peserta apabila peserta tertinggal tanda bunyi “tuut” dua kali

lebih dari dua langkah di belakang garis ujung.

d.      Penilaian

Catat level dan shuttle run terakhir yang dapat dilakukan atau diselesaikan oleh peserta lalu di

komversikan ke dalam table untuk dapat di ketahui prediksi kemampuan aerobiknya.

Pertimbangan tambahan
Test iniadalah test maksimal yang membutuhkantingkatkebugaran yang memadai. Test
initidakdianjurkanuntuk ‘atletrekreasi' ataupunmereka yang memilikigangguankesehatan,
cederaataupuntingkatkebugaran yang rendah

Pria (nilaidalam ml/kg/mnt)


Umur 1. Jelek 2. Di Bawah 3. Rata-rata 4. Di Atas 5. Excellent Superior
Rata-rata Rata-rata
13-19 <35.0 35.0 - 39.9 40.5 - 45.1 45.2 - 50.9 51.0 - 55.9 >55.9
20-29 <33.0 33.0 - 39.2 39.9 - 43.3 43.9 - 48.7 49.3 - 52.5 >52.6
30-39 <31.5 31.5 - 38.4 38.5 - 41.8 42.4 - 47.4 48.0 - 51.4 >51.6

Wanita (nilaidalam ml/kg/mnt)


Umur 1. Jelek 2. Di Bawah 3. Rata-rata 4. Di atas 5. Excellent Superior
Rata-rata Rata-rata
13-19 <33.0 33.0 - 37.1 37.8 - 42.4 43.3 - 46.8 47.4 - 52.5 >52.6
20-29 <31.5 31.5 - 35.7 36.5 - 41.9 42.4 - 44.9 45.2 - 49.4 >50.2
30-39 <30.2 30.2 - 35.5 35.6 - 38.9 39.2 - 44.5 44.8 - 48.0 >48.0

2.      Lari 12 nenit

a.       Tujuan

Untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran darah dan pernapasan

b.      Alat dan fasilitas

1.      Lintasan lari

28
2.      Stopwatch

3.      Bendera start

4.      Peluit

5.      Tiang pancang

6.      Alat tulis

c.       Petugas tes

1.      Petugas pemberangkatan

2.      Pengukur waktu

3.      Pencatat hasil

4.      Pengawas lintasan dan pengukur jarak tempuh

d.      Pelaksanaan tes

1.      Sikap permulaan

2.      Peserta berdiri dibelakang garis start

3.      Gerakan :

a.       Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk lari

b.      Pada aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin sampai waktu menunjukan 12 menit

c.       Setelah waktu mencapai 12 menit stopwatch dimatikan dan pelari disuruh berhenti

ditempatnya masing-masing

d.      Yang diukur adalah berapa meter dapat ditempuh selama berlari selama 12 menit. Bila

berhenti dianggap gagal

e.       Pencatatan hasil

Jarak yang ditempuh selama lari 12 menit dicatat dalam satuan meter, sebagai hasil akhir

peserta tes. Hasil yang diperoleh dikonversikan pada table dibawah ini.

Table penilaian tes Lari 12 menit

29
Kategori Umur (Tahun_)
K.J
13-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60->
I Kurang (P) <2,09 <1,96 <1,90 <1,83 <1,66 <1,40
Sekali (W) <1,61
<1,55 <1,51 <1,42 <1,35 <1,26
II Kurang (P) 2,02-2,20 1,96-3,10 1,90-2,09 1,83-1,99 1,65-1,80 1,40-1,64
(W)
1,61-1,90 1,54-1,79 1,51-1,79 1,42-1,57 1,35-1,49 1,26-1,38
III Sedang (P) 2,22-2,51 2,12-2,40 2,11-2,33 2,01-2,24 1,88-2,09 1,66-1,93
(W)
1,91-2,08 1,80-1,96 1,70-1,90 1,59-1,79 1,51-1,69 1,40-1,53

IVBaik (P) 2,53-2,77 2,41-2,64 2,35-2,51 2,25-2,46 2,11-2,32 1,95-2,12


(W)
2,09-2,30 1,98-2,16 1,91-2,08 1,80-2,00 1,70-1,90 1,59-1,75

V Baik Sekali (P) 2,78-2,99 2,65-2,83 2,52-2,71 2,48-2,65 2,33-2,54 2,14-2,49


(W)
2,32-2,43 2,17-2,33 2,09-2,24 2,01-2,24 1,91-2,09 1,77- 1,90
VI Luar Biasa (P) >2,85 >2,85 >2,74 >2,67 >2,56 >2,51
(W)
>2,44 >2,35 >2,25 >2,17 >2,11 >1,91

K. KETEPATAN( Accuracy )

a. Pengertian ketepatan

Akurasi adalah kemampuan untuk mengendalikan gerakan-gerakan bebas terhadap suatu

sasaran dapat berupa sasaran atau objek langsung yang harus dikenai oleh salah satu bagian

tubuh.

b. Bentuk latihan

a.       Bermainbasket dengan memasukan bola kedalam keranjang

b.      Memanah,konsentrasi dalam membidik anak panah dan menarik busur panahnya

c. Tes dan pengukuran ketepatan

1.      Tes menembakan bola ke sasaran (shooting) (Dr. Widiastuti M.Pd)

a.       Tujuan

30
Untuk mengukur kemampuan dan kecakapan menembakkan bola ke sasaran

b.      Alat dan fasilitas

1.      Bola kaki

2.      Lapangan

3.      Gawang

4.      Alat tulis

5.      Formulir tes

c.       Pelaksanaan tes

Bola diletakan pada sebuah titik berjarak 13 meter dari garis gawang dan tepat dipertengahan

lebar gawang. Dengan awalan siswa menendang bola tersebut sekuat mungkin kearah

sasaran. Pelaksanaannya tidak dengan aba-aba. Oleh karena kecepatan tembakan juga

mendapatkan penilaian, maka waktunya harus diambil. Pengambil waktu menjalankan

stopwatchnya tepat ketika kaki siswa mengenai bola. Dan tepat saat bola mengenai sasaran,

pengambil waktu menghentikan stopwatchnya.

d.      Testeer

Hasil yang dicatat adalah:

1.      Hasil tembakan yang berupa angka sasaran yang dikenai bola

2.      Kecepaatan tembakan yang berupa waktu yang ditempuh bola dari mulai disepak saat

mengenai sasaran .waktu dicatat sampaipersepuluh detik

2.      Tes serangan (Dr. Widiastuti.M.Pd)

a.       Tujuan

Untuk mengetahui ketepatan mengarahkan bola tangan dengan kecepatan serangan

b.      Alat dan fasilitas

1.     Lapangan bola voli

31
2.     Bola voli

3.     Net

4.     Alat tulis

5.     Formulir tes

c.       Pelaksanaan tes

1.      Teste berdiri bebas didalam lapangan permainan

2.      Bola dilambungkan kedekat atas jaring ke arah teste.testee melompat dengan atau tanpa

awalan dan memukul bola melampui jarring net kedalam lapangan lawan.

3.    Stop wacth dijalankan pada waktu tangan testee memukul bola dan dihentikan pada saat bola

menyentuh tanah.waktu yang dicatat sampai sepuluh detik.

4.    Kesempatan diberikan sebanyak 5 kali.

d.      Catatan

Pemansan (warming up) diijinkan tetapi mencoba bahan tes yang dilarang

e.       Penilaian

Hasil yang dicatat adalah:

1.        Angka sasaran

2.        Waktu yang ditempuh oleh bola mulai dipukul sampai menyentuh tanah

3.        Hasil yang dicatat adalah jumlah angka yang diperoleh dari setiap sasaran

4.        Nilai nol (0) diberikan bila testee menyentuh jarring,bola jatuh diluar lapangan.

3.      Tes umpan (Dr.Widiastuti, M.Pd)

a.       Tujuan

Untuk mengukur kecakapan dan keterampilan dalam member umpan (pass) pada sasara.

b.      Alat dan fasilitas

1.          Lapangan

2.          Bola voli

32
3.          Tali

4.          Net

5.          Alat tulis

6.          Formulir tes

c.         Pelaksanaan tes

1.      Testee berdiri dibelakang garis serang

2.      Bola dilemparkan kearahnya dari lapangan di seberang testee

3.      Testee mengumpan bola sesuai dengan peraturannya yang telah ditentukan

4.      Kesempatan diberikan sebanyak 6 kali

d.        Pencatat hasil

Nilai setiap umpan ditentukan oleh angka pada sasaran dimana bolah jatuh:

1.    Nilai nol diberikan bila:

a)   Bola dimainkan dengan cara yang tidak sah ( misalnya ;mengangkat,mendorong,dan

sebagainya)

b)   Bola tidak melampui tali yang direntangkan,mnyentuh garis tengah dan jatuh keluar sasaran

2.      Bola yang menyentuh garis sasaran kecuali garis tengah dihitung telah memasuki sasaran

dengan angka yang lebih besar.

3.      Hasil yang dicatat adalah jumlah dari empat nilai terbaik.

L. REAKSI ( Reaction )

a. Pengertian

Reaksi ( Reaction ) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan atau bertndak secepatnya

dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera ( Gerak penerima oleh suatu

rangsang yang datang )

33
Reaksi adalah kemampuan gerak yang ada, pada manusia dalam melakukan aktifitas fisik dan

ini merupakan wujud dari kemampuan organ-organ tubuh memenuhi kebutuhan dan

menggunakan oksigen sehingga memungkinkan melakukan aktivitas fisik terus menerus

tanpa istirahat, serta kemampuan membuang dan menghambat bertambahnya konsentrasi

asam laktat di dalam tubuh.

b. Bentuk latihan:

a. Kemampuan menggiring bola

b. Mengoper bola pada teman

c. Tangkap penggaris

c. Tes dan pengukuran reaksi

1.      Tes kecepatan reaksi tangan

a.       Tujuan :

Untuk mengukur kemampuan tangan untuk melakukan reaksi terhadap suatu stimulus

b.      Alat dan fasilitas:

1.      Meja dan kursi

2.      Mistar

3.      Alatn tulis

4.      Formulir tes

c.       Pelaksanaan tes

1.      Testee dalam keadaan duduk di kursi dengan kedua tangannya berada disisi meja,dengan

jarak tangan kanan kurang lebih 30 cm

2.      Testee memegang mistar reaksi kemudian menjatuhkan secara vertical diantara kedua telapak

tangan testee dari atas tanpa aba-aba

34
3.      Bersamaan dengan jatuhnya tongkat reaksi .testee segera berusaha menjepit mistar reaksi

tersebut secepat mungki dengan mengguanakan kedua tangannya.

4.      Testee diberi kesempatan melakukan tes sebnayak 3 kali

d.      Penilaian

Angka yang terbaik ditunjukkan telapak tangan bagian bawah pada mistar dari 3 kali

melakukan tes merupakan nilai kecepatan reaksi tangan testee

M. KOORDINASI

a. Penegertian koordinasi

Koordinasi merupakan kemampuan melakukan gerakan atau kerja dengan tepat dan efisien

koordinasi ini menyatakan hubungan harmonis berbagai factor yang terjadi pada suatu

gerakan.

Koordinasi adalah berhubungan dengan kemampuan untuk menggunakan panca indera

seperti penglihatan dan pendengaran,bersama-sama dengan tubuh tertentu di dalam

melakukan kegiatan motorik dan harmonis dan ketepatan

     b. Bentuk latihan

Naik turun bangku mengikuti irama yang teratur sebanyak 120 kali permenit.gunanya untuk

melatih kemampuan belajar yang bersifat sensomotorik

c. Tes dan pengukuran koordinasi

1.      Tes melempar pada sasaran / target

a.    Tujuan

Untuk mengukur kekuatan koordinasi mata dan tangan

b.    Alat dan fasilitas

35
1.      Sasaran yng berbentuk lingkaran yang digambarkan pada dinding tembok

2.         Lingkaran yang berukuran kecil 12,7 cm dengan bobot nilai

3.         Lingkaran kedua berukuran sedang 27,9 dengan bobot nilai 2

4.         Lingkaran ketiga berukuran besar 45,7 cm dengan nilai 1

5.         Tinggi sasaran dari lantai 122 cm

6.         Jarak sasaran dari teste dengan dinding tembok untuk tiga kali lemparan pertama 3,1 m,dan

tiga kali lemparan kedua 4,1 m,serta untuk tiga kali lemparan ketiga 5,1 m

7.         Bola tenis sebanyak Sembilan buah

8.         Alat tulis

9.         Formulir tes

d. Pelaksanaan tes

1.      Testee berdiri dengan sikap melempar pada tempat dan jarak yang telah ditentukan

2.      Setelah aba-aba “YA” testee melakukan denga urutan 3 kalilemparan pada jarak 3,1

meter,tiga kali lmparan pada jarak 4,1 meter, dan tiga kali lemparan pada jarak 5,1 meter

sehingga total lemparan sebanyak 9 kali dalam tempo secukupnya

e. Penilaian

Skor lemparan disesuaikan dengan hasil lemparan pada sasaran yang telah ditentukan .apabila

lemparan menyentuh garis skor maka skor yang akan di ambil adalah yang paling besar.

N. POWER

a. Pengertian

Power adalah kesanggupan atau kemampuan dari tubuh manusia untuk melakukan

penyesuaian untuk melakukan penyesuaian atau adaptasi terhadap beban fisik yang dihadapi

tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan,dan memiliki kapasitas cadangan unutk

melakukan aktivitas berikutnya. Power adalah perpaduan antara kecepatan dan kekuatan

36
b. Bentuk latihan

1. Standing broad jump ( mengukur gertak eksplosif tubuh )

2. Vertical jump ( dengan meraih titik tertinggi dengan ujung jari tangan

3. Medicine Ball Throw ( mengetahui kekuatan tubuh bagian atas )

4. Hopping adalah melompat mendarat dengan kaki yang sama, gunakan kedua kaki.

5. Knee tuck adalah latihan melompat dengan membawa lutut ke dada setinggi mungkin.

6. Skipping adalah lari angkat lutut setinggi mungkin

c. Tes dan pengukuran daya ledak

1.      Tes loncat tegak ( vertical jump)

a.       Tujuan

Untuk mengukur daya ledak / tenaga eksplosif

b.         Alat dan fasilitas

1.      Papan berskala cm,warna gelap,ukuran 30 x 150 cm.dipasang pada dinding yang rata atau

tiang .jarak antara lantai dengan nol pada papan tes adalah 150 cm

2.      Serbuk kapur

3.      Alat penghapus papan tulis

4.      Alat tulis

5.      Formulir tes

c.       Petugas tes: pengamat dan pencatat hasil

d.      Pelaksanaan tes

1.      Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur/magnesium karbonat

2.      Peserta berdiri tegak dekat dinding ,kaki rapat,papan skla berada pada sisi kanan/kiri badan

peserta.angkat tangan ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari.

37
3.      Peserta mengambil awalan dengan sikap melakukan lutut dan kedua lengan diayun ke

belakang.

4.      Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang

terdekat sehingga menimbulkan bekas.

5.      Lakukan tes ini sebanyak 3 kali kesempatan tanpa istirahat atau boleh diselingi dengan

peserta yang lain.

e.       Pencatat hasil

1.      Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak

2.      Ketiga selisih hasil tes dicatat

3.      Masukkan hasil selisih yang paling besar.

Table penilaian vertical jump

Skor Putra Criteria Putrid


5 >70 Sempurna >48
4 62 – 69 Baik sekali 44 – 47
3 53 – 61 Baik 38 – 43
2 46 – 52 Cukup 33 – 37
1 38 – 45 Kurang 29 – 32

2.      Tes medicine ball push

a.       Tujuan

Untuk mengukur daya ledak otot dan bahu

b.      Alat dan fasilitas

1.      Lapangan yang datar/ruangan yang rata

2.      Bola medicine

3.      Kursi

4.      Meteran

5.      Tali

6.      Formulir tes

38
7.      Alat tulis

c.       Petugas tes:

1.      Pemandu tes

2.      Pengukur jarak

3.      Pencatat hasil

d.      Pelaksanaan tes

1.      Peserta tes duduk di atas kursi sambil kedua tangan memegang bola medicine depan dada

2.      Kemudian kedua tangan mendorong bola ke depan sejauh mungkin

3.      Sebelum peserta tes mendorong bola medicine,seutas tali dilingkarkan pada dadanya oleh

pemandu tes dan ditarik dari belakang sehingga bersandar pada kursi.hal ini untuk mencegah

agar peserta pada waktu mendorong bola tidak dibantu gerakan badan ke depan.

4.      Hasil tolakan diukur mulai dari tepi luar kaki kursi yang telah diberi garis batas sampai tanda

dimana bola tersebut jatuh.

5.      Kesempatan diberikan 3 kali

6.      Jarak dorongan medicine kedepan tidak diukur apabila,pada saat peserta tes mendorong bola

dibantu oleh gerakan badan.

e.       Penilaian

Jarak dorong bola medicine yang terjauh dari 3 kali kesempatan ,dicatat sebagai hasil akhir

peserta tes.hasil yang diperoleh dikonversikan pada table di bawah ini

Table penilaian medicine ball push

Skor putra Kreteria Putri


5 26 keatas Baik sekali 15 keatas
4 22 – 25 Baik 13 – 14
3 14 – 21 Cukup 8 – 12
2 10 – 13 Kurang 5–7
1 0–9 Kurang sekali 0–4

3.      Tes standing long jump test ( broad jump)

39
a.       Tujuan

Untuk mengukur daya ledak kaki

b.      Alat dan fasilitas

1.      Pita pengukur untuk mengukur jarak melompat

2.      Bidang yang rata

3.      Serbuk kapur atau magnesium

4.      Alat tulis

5.      Formulir tes

c.       Pelaksanaan tes

1.      Atlet berdiri di belkang garis yang ditandai

2.      Diatas pita lompat dengan kaki terbuka selebar bahu

3.      Setelah dua kaki lepas landas mendarat dengan dibantu oleh ayunan lengan dan menekukkan

lutut untuk membantu hasil lomptan

4.      Hasil yang dicatat adalah jarak yang ditempuh sejauh mungkin,dengan mendarat di kedua

kaki tanpa jatuh ke belakang.

5.      Kesempatan diberikan sebanya 3 kali.

d.      Pencatat hasil

Pengukuran diambil daro take off line ke titik terdekatdaroi kontak pada pendaratan

(belakang tumit).catat jarak terpanjang melompat,yang terbaik dari tiga percobaan

Table penialaian standing long jump ( broad jump)

Skor Putra Kriteria Putri


5   250 cm Baik sekali   200
4 241 – 250 cm Baik 191 – 200 cm
3 231 – 240 cm Cukup 181 – 190 cm
2 221 – 230 cm Sedang 171 – 180 cm
1 211 – 220 cm Kurang 161 – 170 cm

40
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Tes dan pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam
melakukan penilaian, penilaian membutuhkan yang namanya data untuk menghasilkan
penilaian yang obyektif

Tes dan pengukuran membutuhkan alat alat dalam pengukuran, bayangkan bila tidak alat
pengukura. Kemungkinan kemajuan kemajuan dalam segala bidang akan terlambat dan tidak 
mempunyai sasaran yang tepat.

Dengan adanya tes dan pengukuran, segala program dibidang apa saja dapat di kontrol dan di
evaluasi.

Tes dan pengukuran juga merupakan bagian yang intergraldalam hasil belajar siswa. Tes dan
pengukuran yang dilakukan dalam bidang keolahragaan dan pendidikan harus dapat
mendasarkan diri

B.     Saran

1.      Melalui makalah ini, penulis berharap pembaca dapat memahami pengertian gerak,
lagu, dan musik. Yang dapat di padukan menjadi sesutau yang yang baik

2.      Dalam mempelajari mata kuliah evaluasi kami juga sebagai penulis masih mempunyai
banyak kekeliruan, dan kami juga masih perlu mempunyai literature

41
DAFTAR PUSTAKA

-          Surisman.,(2014)evaluasi penjaskes, universitas lampung

-          https://qomarabriel.wordpress.com/2013/02/12/tes-dan-pengukuran-olahraga/, di akses


pada 12 januari 2016.

- http://pecintahockey.blogspot.com/2012/06/tes-dan-pengukuran-olahraga.html

42

Anda mungkin juga menyukai