Anda di halaman 1dari 36

NILAI MAKSIMUM DAN

MINIMUM
1

PERTEMUAN 13
KALKULUS DIFERENSIAL

OLEH : EVA MUSYRIFAH, M.SI


PENDIDIKAN MATEMATIKA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
Kompetensi dasar dan Indikator

 Kompetensi Dasar
Mengaplikasi kan konsep turunan dalam pemecahan soal
 Indikator
 memahami pengertian fungsi naik dn fungsi turun

 memahami pengertian nilai maksimum dan minimum

 menerapkan konsep maksimum dan minimum dalam


pemecahan masalah
 Menyelesaikan soal yang berhubungan dengan optimasi
dengan menggunakan turunan.
Pendahuluan
3

 Dalam kehidupan seringkali kita


dihadapkan pada masalah penentuan
cara terbaik untuk melakukan sesuatu.
 Masalah ini berhubungan dengan
pemaksimuman (atau peminimuman)
suatu fungsi pada himpunan tertentu
 Metode kalkulus diperlukan untuk
penyelesaian masalah tersebut
Definisi 1 :
Nilai Maksimum dan Minimum
4

Andaikan S, daerah asal f, memuat titik c.


 f(c) adalah nilai maksimum f pada S jika f(c)  f(x) xS
 f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c)  f(x), xS
 f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika f (c) nilai maksimum
atau minimum dari f.
5

Contoh 1 Gambar 1

 Misalkan f(x) = x2,


x[-1,2]. Nilai
maksimum nya adalah
f(2)=4. sedangkan nilai
minimumnya adalah f(0)
= 0. Perhatikan Gambar 1
Teorema 1. : (Kewujudan Maks-Min)
6

“Jika f kontinu pada selang tertutup [a,b], maka f


mencapai nilai maksimum dan nilai minimum di sana”.

 Perhatikan kata-kata kunci pada Teorema 1, f


disyaratkan harus kontinu dan berupa interval tertutup.
 Fungsi pada contoh 1, misalnya merupakan fungsi
kontinu pada [-1,2] dan mempunyai nilai maksimum dan
minimum pada [-1,2]
7

 Fungsi yang tidak kontinu mungkin saja memiliki


nilai ekstrim.
 Contoh 2:
 1, jika x0

f ( x )   x, 0  x 1
2, x 1

 Mempunyai nilai maksimum f(1) = 2, dan nilai
minimum di f(0) = -1
8

 Namun, ketakkontinuan tidak menjamin eksistensi


nilai ekstrim.
 Contoh 3:
1
 jika x  0 atau 1
g ( x)   2
 x 0  x 1
 Tidak mempunyai nilai ekstrim, baik maksimum
atau minimum
Teorema 2. (Teorema Titik Kritis)
9

“Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat c.


Jika f(c) adalah titik ekstrim , maka c haruslah suatu titik kritis; yakni
c merupakan salah satu dari:
i. Titik ujung dari I;
ii. Titik stasioner dari f (yaitu x =c dimana f’(c) = 0); secara
geometris garis singgung mendatar di titik (c,f(c),
iii. Titik singular dari f (yaitu x=c dimana f’(c) tidak ada), secara
geometris terjadi patahan pada grafik f di titik (c,f(c)) “
 Teorema ini mengatakan bahwa nilai ekstrim hanya mungkin
tercapai di titik kritis, karena itu teorema ini di kenal sebagai
Teorema Titik Kritis.
 Untuk menentukan nilai ekstrim suatu fungsi, teorema ini
menganjurkan kita mencari titik-titik kritisnya dulu
Contoh 4:
10

 Tentukan nilai maksimum-min pada fungsi


f(x) = 2x3 – 3x2 + 4
pada selang [2, -2]
Penyelesaian :
11

 Teorema 1. nilai maks-min akan ada pada selang [2,-2]


 Teorema 2. menentukan titik kritis
1. Titik ujung; 2 dan -2 (titik kritis)
2. Titik stasioner ;
f(x) = 2x3 – 3x2 + 4  f’(x) = 6x2 – 6x
f’(x) = 0
6x (x – 1) = 0
x = 0 atau x = 1
3. Titik singular; tidak ada
Didapat 4 titik kritis, yaitu : -2, 0, 1, dan 2
 f(-2)=-24, f(0) = 4, f(1) = 3, f(2) = 8
 Jadi nilai minimum fungsi = -24 di x = -2
 Nilai maksimum fungsi = 8, di x =2
12

 Gambar 2.

-2 -1 1 2
Kemonotonan dan Kecekungan
13
Definisi 2. Fungsi Naik dan Turun
14
Fungsi f(x) dikatakan naik pada interval I jika untuk

x1  x2  f x1   f x2  ,  x1 , x2  I

f(x2)
f(x1)

x1 x2
I

Gambar 3. Fungsi f(x) monoton naik pada selang I


turun pada interval I jika untuk
15

x1  x2  f x1   f x2  ,  x1, x2 I

f(x1)
f(x2)

x1 x2
I

Gambar 4. Fungsi f monoton turun pada selang I


Teorema 3; Kemonotonan
16

Teorema3. Kemonotonan
Andaikan f kontinu pada selang I dan terdiferensiabel
pada setiap titik di I.
 Jika f’(x) > 0 ,x  I, maka f naik pada I
 Jika f’(x) < 0, x  I, maka f turun pada I
Contoh 5
17

Pada contoh 4, tentukan di mana fungsi f naik dan


turun !
Penyelesaian : 5

 f(x) = 2x3 – 3x2 + 4  f’(x) = 6x2 – 6x 4

 Diperoleh titik kritis : -2, 0, 1, dan 2, 3

 Selang ; [-2,0), (0,1), dan (1, 2] -2 -1 1 2

 f’(-1)=12>0
+++++ ------------ +++++
 f’(1/2)=-6/4<0
-2 0 1 2
 f’(3/2)=45/4>0
 f Naik pada [-2,0) dan (1,2], turun pada (0,1)
Turunan Kedua dan Kecekungan
18

Definisi 3 Gambar 5

Misalkan f mempunyai
turunan pada I = (a,b)
 Jika f’ naik pada I, maka
grafik fungsi f cekung ke
atas pada I
 Jika f’ turun pada I, maka
grafik fungsi f cekung
kebawah pada I
Teorema 4; Teorema Kecekungan
19

Andaikan f terdiferensial dua kali pada selang terbuka I =


(a,b)
 Jika f”(x) > 0, I , maka f cekung ke atas pada I
 Jika f”(x) < 0, I, maka f cekung ke bawah pada I
Contoh 6:
20

 Diketahui f(x) = 2x3 – 3x2 + 4  f’(x) = 6x2 – 6x


 f”(x) = 12x – 6
------------ +++++
 Masukkan f”(x) = 0 -2 1/2 1 2
0
12x – 6 = 0  x = ½
 diperoleh : 5

f”(0)= -6 < 0 4

f”(1) = 6 > 0
3
 [-2,1/2) ; cekung ke bawah
 (1/2,2]; cekung ke atas -2 -1 1 2
Definisi 4; Titik Belok
21

 Misal f kontinu di x = c, Titik (c,f(c)) disebut titik belok


(titik balik) f apabila f cekung ke atas di kiri c dan cekung
ke bawah di kanan c, atau sebaliknya.
 x = c adalah absis titik belok, jika f”(c)=0 atau f”(c) tidak ada.
 Pada contoh 6 titik balik pada (1/2,7/2)

-2 -1 1 2
22

f(c) f(c)

c
c

(c,f(c)) titik belok (c,f(c)) titik belok


Karena disebelah kiri c cekung Karena disebelah kiri c cekung
keatas dan disebelah kanan c kebawah dan disebelah kanan c
cekung kebawah cekung keatas
23
f(c)

c c

(c,f(c)) bukan titik belok Walaupun di sekitar c


karena disekitar c tidak terjadi perubahan
terjadi perubahan kecekungan kecekungan tapi tidak ada
titik belok karena f tidak
terdefinisi di c
Definisi 5 : Nilai Maksimum dan Minimum Lokal
24

Misalkan S, daerah asal f, memuat titik c


 f(c) nilai maksimum lokal f jika terdapat interval (a,b)
yang memuat c sedemikian sehingga f(c) nilai
maksimum f pada (a,b)  S
 f(c) nilai minimum lokal f jika terdapat interval (a,b) yang
memuat c sedemikian sehingga f(c) nilai minimum f pada
(a,b)  S
 f(c) nilai ekstrim lokal jika ia berupa nilai maksimum lokal
atau nilai minimum lokal
Gambar 8

25

Max Max
Min
lokal global
global Max Min
Min
lokal lokal
lokal

a b c d e f

Nilai ekstrim fungsi pada selang I=[a,f]

MA1114 KALKULUS I
26

Catatan :
 Pada definisi 1 nlai maksimum dari fungsi f pada
himpunan S disebut nilai maksimum global/nilai
maksimum absolut dari f
 (Gambar 8), nilai maksimum global (jika ada) adalah
yang terbesar di antara nilai maksimum lokal (nilai
maksimum relatif)
Uji Turunan Pertama
27

Misalkan f kontinu pada selang (a,b) yang memuat sebuah


titik kritis c.
1. Jika f’(x) > 0, x(a,c) dan f’(x) < 0 x(c,b) , maka f(c)
adalah nilai maksimum lokal f
2. Jika f’(x) < 0, x(a,c) dan f’(x) > 0 x(c,b) , maka f(c)
adalah nilai minimum lokal f
3. Jika f’(x) bertanda sama pada kedua pihak c, maka f(c)
bukan nilai ekstrim lokal f
Uji Turunan Kedua
28

Misalkan f dan f’ ada pada setiap titik interval terbuka (a,b)


yang memuat c, dan misalkan f’(c) = 0
1. Jika f”(c) < 0, maka f(c) nilai maksimum lokal f
2. Jika f”(c) > 0, maka f(c) nilai minimum lokal f.
Contoh 7
29

 f(x) = x2 – 6x + 5. Gunakan uji turunan kedua untuk


mengenali ekstrim lokal
 Penyelesaian :
 Perhatikan bahwa : f’(x) = 2x – 6 = 2(x – 3)
 dan f”(x) = 2
 Jadi f’(3) = 0 dan f”(3) > 0
 Menurut uji turunan kedua f(3) adalah nilai
minimum lokal
Contoh 7:
30

 Diketahui f(x) = 2x3 – 3x2 + 4 . Gunakan uji turunan kedua


untuk mengenali ekstrim lokal.
 Penyelesaian :
 Diketahui f(x) = 2x3 – 3x2 + 4
 f’(x) = 6x2 – 6x=6x (x-1)
 Titik-titik kritis : 0, 1
 f”(x) = 12x
 f”(0)=0 dan f”(1)=12
Masalah Maksimum dan Minimum
31

 Turunan dapat juga dipergunakan dalam


menyelesaikan masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan masalah
memaksimumkan/meminimumkan fungsi.
 Langkah pertama yang harus dilakukan adalah
memodelkan masalah tersebut menjadi fungsi
satu peubah.
 Setelah itu gunakan aturan-aturan
turunan untuk menentukan nilai
maksimum atau nilai minimum
Contoh:
32
1. Tentukan ukuran persegi panjang yang dapat dibuat
dari kawat sepanjang 100 cm agar luasnya maksimum
jawab
Misal panjang y, lebar x
y

Luas= L = x y, karena 2x + 2y = 100  y = 50 - x


Sehingga Luas = L(x) = x(50-x)  50x  x 2 , 0  x  50
L' ( x)  50  2 x  x = 25
Karena L' ' (25)  2  0 maka di x = 25 terjadi maks lokal.
Karena L(0) = 0, L(25) = 625, L(50) = 0  agar luas maks haruslah
x = 25 dan y = 25
2. Sehelai karton berbentuk persegipanjang dengan ukuran
45 x 24 cm. Karton ini akan dibuat kotak tanpa tutup dengan cara
memotong keempat pojoknya berupa bujur sangkar dan melipatnya.
Tentukan ukuran kotak agar volume kotak maksimum.

45-2x x
x Misal, panjang sisi potongan di pojok
persegi panjang x, sehingga
24-2x
x V(x) = (45-2x) (24-2x) x

x V ( x)  4x3 138x 2  1080x, 0  x  12


V ' ( x)  12( x 2  23x  90)
 12( x  18)(x  5)
x
Sehingga diperoleh titik stasioner
x = 18 dan x = 5

24-2x
45-2x
33
V ' ' ( x)  24x  276
Sehingga
V ' ' (18)  156  0 di x =18 terjadi min lokal
V ' ' (5)  156  0 di x = 5 terjadi maks lokal
Untuk menentukan volume maksimum bandingkan nilai
Volume jika x = 5 dan x = 0, x = 12 (batas Df)
V(0) = 0
V(12)= 0
V(5) =2450
Agar volume kotak maksimum maka ukuran kotak :
panjang 35 cm lebar 14 cm tinggi 5 cm

34
Bisa saja masalah yang dihadapi harus dimodelkan
kedalam bentuk fungsi implisit, seperti contoh berikut
Contoh
Sebuah roket yang diluncurkan vertikal diamati dari menara
kontrol yang berjarak 3 km dari tempat peluncuran.
Tentukan kecepatan vertikal roket pada saat jaraknya dari
menara kontrol 5 km dan jarak ini bertambah dengan
kecepatan 5000 km/jam

Misal ketinggian roket y dan jarak


dari menara z

z Diketahui
y
dz
 5000 Saat z = 5
dt
3 km
Menara
kontrol 35
Masalah Maksimum dan Minimum
36

 Tentukan titik pada lingkaran x2 + y2 =1 yang


terdekat ke titik P(1,2)

Anda mungkin juga menyukai