Penggunaan Turunan
Bab V
Penggunaan Turunan
Pembahasan yang lalu telah memberi kita pengetahuan dan ketrampilan
menentukan turunan fungsi, rumus-rumus turunan dan aturan untuk turunan sebuah fungsi.
Pengetahuan dan ketrampilan ini akan kita aplikasikan di bab ini. Khususnya pada masalah
maksimum dan minimum fungsi dan menggambar grafik fungsi.
Di berbagai bidang seperti ilmu sains, teknik dan ekonomi, banyak problem yang
menuntut kita untuk menemukan beberapa syarat tertentu agar suatu besaran yang berubah
mencapai nilai maksimum atau minimum. Misalnya saja, seseorang yang akan membuat
kolam segi empat untuk pembibitan ikan koi. Tentu saja dihadapkan pada masalah
bagaimana membuat kolam dengan volume tertentu agar bibit ikannya dapat tumbuh
optimal tapi menggunakan bahan paling sedikit. Contoh lain, untuk masalah intensitas
cahaya dua buah lampu yang menerangi suatu benda, tentu akan dicari jarak tertentu antara
kedua lampu dengan obyek tersebut agar intensitas cahaya yang diterima obyek tersebut
seimbang. Produksi sebuah barang tertentu dalam bidang ekonomi misalnya. Bagaimana
syarat-syarat yang terkendalikan harus disesuaikan agar diperoleh keuntungan yang paling
besar.
Jika kita anggap besaran yang berubah itu sebagai fungsi real, maka turunan
fungsinya dapat menentukan nilai maksimum atau minimumnya. Persoalan-persoalan
sejenis juga dapat lebih disederhanakan jika kita dapat membuat grafik fungsi yang lebih
teliti. Banyak informasi mengenai perilaku fungsi dapat diperoleh. Sekali lagi, grafik fungsi
yang lebih teliti dapat kita buat dengan memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan akan
turunan fungsi. Untuk melengkapi kegunaan turunan akan diberikan pula dua teorema
untuk fungsi kontinu pada suatu selang yang didasarkan pada konsep nilai maksimum atau
minimum fungsi.
Halaman : 140
Bab 5.Penggunaan Turunan
(iii) titik singular dari f f ' (c) tidak ada . Artinya jika c adalah sebuah titik dimana
1
Contoh 1. Cari titik-titik kritis dari f ( x) 2 x 3 3x 2 pada , 2
2
Peyelesaaian
1
Titik-titik ujung adalah dan 2 . Untuk mencari titik stasioner , kita pecahkan
2
Halaman : 141
Bab 5.Penggunaan Turunan
Halaman : 142
Bab 5.Penggunaan Turunan
LATIHAN
Dalam soal-soal berikut , tentukan titik-titik kritis dan carilah nilai maksimum dan nilai
minimum
1. f ( x) x 2 4 x 1; I 0, 3 2. f ( x) x 2 3x; I 2, 1
3
3. f ( x) 4 x 3 3x 2 6 x 1; I 2, 1 4. f ( x) x 3 3x 1; I , 3
2
5. f ( x) x 2 ; I 1, 5 6. f ( x) x 2 5 ; I 1, 32
7. Carilah dua bilangan tak negatif yang jumlahnya 10 dan yang hasil kalinya maksimum.
Halaman : 143
Bab 5.Penggunaan Turunan
Jika salah satu sifat di atas dipenuhi oleh f, maka dikatakan f monoton pada I. Untuk
memperjelas setiap kasus di atas diberikan gambar grafik kurva yang memenuhi kasus (i)
sampai (iv).
y y
f(x2) f(x1)
f(x1)
x f(x2) x
0 x x
I 0 x1 I x2
1 2
f monoton naik pada I f monoton turun pada I
f(x2) f(x1
)
f(x1) f(x2
x ) x
0 x x 0 x I x
1 I 2 1 2
f monoton tak naik pada I
f monoton tak turun pada I
Ingat kembali bahwa f suatu fungsi satu-satu pada I bilamana untuk setiap pasang x1, x2
I, x1 x2 f(x1) f(x2) (lihat penjelasan mengenai fungsi satu-satu di bab 2). Ini
berarti bahwa jika f monoton naik (naik murni) pada I maka f adalah fungsi satu-satu
pada I, demikian pula kalau f monoton turun (turun murni) pada I maka f adalah fungsi
satu-satu pada I (lihat gambar 5.1).
Perhatikan kembali bentuk rasio:
f x 2 f x1
,
x 2 x1
untuk x2>x1. Jika x2 = x1+h, untuk h menuju ke nol maka bentuk hubungan di atas menjadi
bentuk turunan fungsi di titik x1,
Halaman : 144
Bab 5.Penggunaan Turunan
f x1 h f x1
f ' x1 lim ,
h 0 h
asalkan bentuk limit tersebut ada. Sehingga sifat kemonotonan fungsi untuk selang I dapat
lebih memperjelas apa yang kita sebut kemonotonan fungsi melalui turunan pertama fungsi.
Teorema 1
Misalkan f fungsi kontinu pada selang sembarang I dan f terturunkan pada setiap titik
dalam I.
(i) Jika f ' ( x) 0, x I , maka f monoton naik pada I.
(ii) Jika f ' ( x) 0, x I , maka f monoton turun pada I.
Pandanglah sebuah fungsi f yang dapat diturunkan pada suatu selang I, maka ada cara
sederhana untuk menentukan pada selang mana fungsi f naik atau turun. Interpretasi untuk
penjelasan ini dapat dilihat pada gambar 5.2.
(i) Jika fungsi f dapat diturunkan pada selang I, maka setiap titik pada grafik f dalam I
dapat dibuat (ada) garis singgung pada titik tersebut.
(ii) Pada bagian grafik yang naik, tanjakan garis singgung di suatu titik pada grafik f
positif (arah garis singgung menunjuk ke kanan atas), maka nilai fungsi dititik
berikutnya akan lebih besar dari nilai fungsi di titik sebelumnya, sehingga fungsi f
monoton naik. Sebaliknya dalam hal tanjakan garis singgung di suatu titik pada
grafik f negatif, maka nilai fungsi f monoton turun.
(iii) Oleh karena tanjakan garis singgung pada sebuah titik (x,f(x)) adalah f’(x), maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. f naik apabila f’(x) > 0
2. f turun apabila f’(x) < 0
3. f stasioner apabila f’(x) = 0
Penjelasan di atas dapat disimpulkan untuk menguji kemonotonan fungsi pada sebuah
selang.
Halaman : 145
Bab 5.Penggunaan Turunan
A
Tanjakan 0
f C
Tanjakan ( - ) Tanjakan ( - )
Tanjakan ( + )
B
D
Tanjakan 0
0 x1 x2 x3 x4 x
Variasi naik turun
Perilaku Grafik f Turun Pada selang [x1,x2] Turun Pada selang [x1,x2]
f’(x)<0 f’(x)<0
Naik Pada selang [x1,x2]
f’(x)>0
Contoh 1 f(x) = x2-2x mempunyai tanjakan secara umum f’(x)=2x-2, untuk setiap x dalam
domain fungsi. Tanjakannya positif ketika x > 1 tapi menjadi negatif untuk x < 1. Jadi
fungsi monoton naik setelah x =1 dan monoton turun sebelum x =1.
Halaman : 146
Bab 5.Penggunaan Turunan
Contoh 2 Untuk fungsi dengan aturan f(x)=x3-12x+3, turunan pertamanya adalah f’(x)=3x2-
12, untuk setiap x. Diperoleh selang-selang monotonnya adalah f monoton naik pada selang
(-,-2) dan (2, ) karena pada kedua selang tersebut kita peroleh f’(x)>0. Untuk selang
(-2,2) diperoleh f’(x)<0, maka f monoton turun.
Soal-Soal Latihan
Untuk soal 1 s/d 5 tentukan semua selang kemonotonan fungsi.
1. f(x) = x2-4x+2
2. f(x) = 2x-x2
3. f(x) = x3-1
4. f(x) = 2x3+9x2-13
5. f(x) = x4+4x
Untuk soal 6 s/d 8 tentukan titik-titik kritis dan selang kemonotonan fungsi, jika daerah
definisinya dibatasi pada selang [-5,8]. Kemudian tentukan nilai fungsi di titik-titik
kritisnya.
6. f(x) = x2+2x+9
7. f(x) = 3x2-6x+7
Halaman : 147
Bab 5.Penggunaan Turunan
8. f(x) = x3+12x+3
9. Diketahui (t)=2 t5-15 t4+30 t3-6. Buktikan adalah fungsi yang monoton naik.
10. Diketahui f(x)=(x2-6x)/(x+1)2. Tentukan selang fungsi f naik dan turun. Tentukan titik
kritis fungsi dan nilai fungsi di titik kritis tersebut.
Cekung Cekung
keatas kebawah
f ' ( x) 0 f ' ( x) 0 f ' ( x) 0 f ' ( x) 0
f " ( x) 0
f " ( x) 0
gambar 5.17. Hubungan antara turunan pertama, turunan kedua dan kecekungan
Jadi untuk contoh 10 di atas terlihat kurva cekung ke atas dengan turunan kedua f”(x)
senantiasa positif.
Perubahan kemonotonan suatu fungsi kontinu menghasilkan titik ekstrim relatif pada
grafik fungsi. Sedangkan perubahan kecekungan suatu fungsi kontinu menghasilkan suatu
titik balik (point of inflection) bilamana di titik tersebut terdapat garis singgung pada grafik
fungsinya.
Halaman : 148
Bab 5.Penggunaan Turunan
Definisi 3
Misalkan f suatu fungsi kontinu yang terdefinisi pada selang terbuka I yang memuat c.
Titik (c,f(c)) dinamakan titik balik dari fungsi f jika kedua syarat berikut dipenuhi:
garis singgung
titik balik
a c b
gambar 5.18. Titik balik fungsi dan garis singgungnya
Teorema 9
Misalkan f terdiferensial pada selang I , dan misalkan c sebuah titik dalam I dan
misalkan pula f ' ' kontinu di c. Jika titik (c,f(c)) adalah titik balik dari grafik f maka
f ' ' (c) 0 .
Kebalikan teorema tersebut tidak benar, artinya jika f ' ' (c) 0 , belum tentu (c,f(c))
merupakan titik balik fungsi f. Sebaliknya, titik (c,f(c)) dapat merupakan titik balik grafik
f meskipun f ' ' (c) tidak ada.
Halaman : 149
Bab 5.Penggunaan Turunan
Karena bentuk fungsi f didefinisikan oleh f ( x) x 4 ,maka f ' ' ( x) 12 x 2 dan f ' ' (0) 0
akan tetapi titik (0,0) bukan titik balik karena f "( x) 0, x 0 , ini berarti bahwa grafik
fungsi f cekung ke atas untuk setiap x 0.
Jika q didefinisikan oleh q( x) x x , maka dalam bentuk tidak mengandung nilai mutlak:
2 ; x0
q ( x) x 2
x ; x0
turunan pertamanya:
q( x) q(0) x2 0
q ' (0) lim lim 0
x0 x0 x0 x0
q( x) q(0) x2 0
q ' (0) lim lim 0
x0 x0 x0 x0
Jadi q' (0) =0 ada, sehingga di titik (0,0) grafik fungsi q mempunyai garis
Halaman : 150
Bab 5.Penggunaan Turunan
Jadi grafik fungsi q cekung ke atas untuk x>0 dan cekung ke bawah untuk x< 0.
Sehingga titik (0,0) merupakan titik balik fungsi q. Dalam kasus ini q”(0) tidak ada.
jadi F ( x) 1
2 x 2 4 1, x 0 dapat ditulis:
1 x 2 1, x 2
F ( x) 2 1 2
3 2 x , 0 x 2
x, x2
F ' ( x)
x, x2
Dari turunan kedua dapat ditarik kesimpulan bahwa F cekung ke atas pada (0,2). Dari
persamaan fungsinya, jelas bahwa F kontinu di x = 2, sehingga titik (2,1) adalah titik
balik F. Perhatikan pula bahwa di titik balik tersebut, grafik F tidak memiliki garis
Halaman : 151
Bab 5.Penggunaan Turunan
singgung. Karena pada turunan pertama diperoleh di titik x = 2, turunan kiri tidak sama
dengan turunan kanan. Jadi tidak ada garis singgung di titik (2,1).
Perhatikan gambar 5.13, fungsi f terdefinisi pada (a,b), (f tidak terdefinisi pada ujung-
ujung interval a dan b), sehingga meskipun seolah-olah titik A titik terendah dan titik B
titik tertinggi, namun keduanya bukan titik minimum dan maksimum. Titik-titik P, R, dan
T merupakan titik-titik maksimum lokal dari fungsi f, dan f(x1), f(x3), dan f(x5) merupakan
nilai-nilai maksimum lokal f. Titik-titik Q, S, dan U merupakan titik-titik minimum lokal
dari fungsi f, dan f(x2), f(x4), dan f(x6) merupakan nilai-nilai minimum lokal f.
B
T
R
P
S U
A Q
x
x1 x2 x3 x4 x5 x6 b
a
gambar 5.13. Nilai maksimum dan minimum fungsi di selang
Definisi 2 (ekstrim lokal/Relatif) buka (a,b)
Halaman : 152
Bab 5.Penggunaan Turunan
kemungkinan terjadinya ekstrim lokal. Kita katakan cal;on karena kita tidak menuntut
bahwa setiap titik kritis harus merupakan ekstrim lokal.
Teorema 1
(Uji turunan Pertama untuk ekstrim lokal). Misalkan fungsi f kontinu pada selang
(i) Jika f ' ( x) 0 untuk semua x dalam a, c dan f ' ( x) 0 untuk semua x dalam
(ii) Jika f ' ( x) 0 untuk semua x dalam a, c dan f ' ( x) 0 untuk semua x dalam
(iii) Jika f ' ( x) bertanda sama pada kedua pihak c , maka f (c) bukan nilai ekstrim
lokal fungsi f
Dan karena 2( x 3) 0 untuk x 3 , maka fungsi f naik pada 3, . Karena itu ,
menurut uji turunan pertama , maka f (3) 4 adalah nilai minimum lokal. Karena 3
adalah satu-satunya titik kritis , maka tidak terdapat nilai ekstrim lain.
kritisnya adalah -1 dan 3. Kemudian bisa dilihat bahwa x 1x 3 0 pada selang
Halaman : 153
Bab 5.Penggunaan Turunan
, 1 dan 3, dan x 1x 3 0 pada selang 1, 3 . Menurut uji turunan
17
pertama, kita simpulkan bahwa f (1) adalah nilai maksimum lokal dan bahwa
3
f (3) 5 adalah nilai minimum lokal.
0 dan 2 adalah titik kritis, karena f ' ( 2) 0 dan f ' (0) tidak ada. Kemudian dapat
sedangkan f ' ( x) 0 pada selang 0, 2 . Menurut uji turunan pertama kita simpulkan
bahwa f (0) 0 adalah nilai minimum lokal dan f ( 2) 1 adalah nilai maksimum lokal.
Terdapat uji lain untuk maksimum lokal dan minimum lokal yang kadang-kadang
lebih mudah diterapkan daripada uji pertama. Uji tersebut menyangkut perhitungan turunan
kedua pada titik stasioner, tidak berlaku pada titik singular.
Teorema 2
Misalkan f’ dan f” ada pada tiap titik dalam selang buka (a,b) yang memuat c sedemikian
sehingga f’(c)=0.
i) jika f”(c)<0, maka f(c) adalah nilai maksimum lokal
ii) jika f”(c)>0, maka f(c) adalah nilai minimum lokal
Contoh . Diketahui f(x)=x2-6x+5 definisi dari fungsi f. Gunakan uji coba turunan kedua
untuk menentukan nilai ekstrim lokal.
Turunan pertama f”(x)=2x-6, maka titik kritisnya adalah x=3, selanjutnya dengan turunan
kedua f”(x)=2. Ini berarti nilai f di titik x=3, f(3)=-5 merupakan nilai minimum f.
Halaman : 154
Bab 5.Penggunaan Turunan
Contoh . Tentukan maksimum lokal dan minimum lokal fungsi F yang didefinisikan oleh
F(x)=2x3-3x2-12x+5.
Turunan pertama F’(x)=6x2-6x-12, turunan kedua F”(x)=12x-6. Untuk titik kritis x=-1 diuji
dengan turunan kedua, diperoleh F”(-1)=-18 maka F(-1)=12 merupakan maksimum lokal
F. Untuk titik kritis x=2 diuji dengan turunan kedua, diperoleh F”(2)=18 maka F(2)=-15
minimum lokal F.
Soal-soal Latihan
Untuk soal 1 s/d 5 tentukan bilangan kritis dan nilai-nilai ekstrim untuk selang I .
1. f(x)=(x – 3)2, I=[0,5]
2. f(x)=(x – 3)3 + 4; I=[1,4]
3. g(x)= ¼ (2x3 – 3x2 – 12x + 8); I=[-3,4]
4. g(x)=(x + 1)4, I=[-2,1]
1
5. H(x)= x2 + ; I=(0,)
x2
Untuk soal 6 s/d 8 tentukan bilangan kritis dan nilai-nilai ekstrim lokal.
6. f(x)=x3 – 3x2 + 2
7. g(x)= ¼ x4 + 1
8. h(t)=2 – (t – 1)2/3
9. Gunakan uji turunan pertama dan kedua untuk menentukan ekstrim lokal fungsi f
yang didefinisikan oleh i) f(x)=x2 (x-1)2 ii) f(x)=x3 (x-1)2
Tentukan eksrim mutlaknya jika ada.
Halaman : 155
Bab 5.Penggunaan Turunan
Tentukan daerah asal dan bila mungkin tentukan pula daerah nilai fungsi, serta
tentukan titik-titik (daerah) pada bidang yang tak memuat grafik fungsi.
Tentukan kemungkinan adanya sifat simetri fungsi terhadap sumbu-sumbu
koordinat atau terhadap titik asal.
Tentukan titik potong dengan sumbu-sumbu koordinat.
Untuk memberi visualisasi grafik fungsi yang lebih teliti dan informasi mengenai perilaku
fungsi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah menentukan:
Selang naik atau turun suatu fungsi (kemonotonan);
Titik-titik di mana fungsi mencapai nilai maksimum atau minimum;
Titik balik (Infleksi) dari grafik fungsi (jika ada);
Asimtot-asimtot grafik fungsi dan lain sebagainya.
Contoh 10. Gambarkan grafik fungsi f yang didefinisikan oleh f(x)= x2 – 6x + 9.
Turunan pertamanya adalah f’(x)=2x-6, titik kritisnya adalah x=3. Fungsi naik di selang
(3,) dan turun (,3). Jadi f(3)=-18 adalah nilai minimum fungsi. Dari informasi ini kita
dapat menggambar grafik fungsinya sebagai berikut:
. Ada 3 jenis asimptot fungsi yaitu asimptot tegak, asmptot datar dan asimptot
miring. Apa yang akan kita bahas di sini hanya berupa pemanfaatan jenis asimptot tersebut
Halaman : 156
Bab 5.Penggunaan Turunan
dihubungkan dengan penggunaan turunan untuk mendapatkan grafik fungsi yang lebih
teliti.
x2
Contoh 14 Gambarkan grafik fungsi f x
x 1
Perhatikan bahwa fungsi ini dibagi oleh x–1. Sehingga x=1 adalah asimptot tegak, dimana
f(x) menjadi tak hingga (infinite). Bentuk turunan pertama dan keduanya adalah
x 2 2x
f ' x dan f ' ' x
2
x 1
2
x 13
f(x) dan f”(x) adalah positif untuk x>1.Tanjakan adalah nol pada x=0 dan x=2. Apa yang
terjadi untuk x? Pembagian x2 oleh x–1, membuat persamaan itu suku dengan pangkat
tertingginya adalah x. Nilai fungsi menjadi sangat besar. Jadi kita memperoleh pula
asimptot miring y=x+1.
x2 1
x 1
x 1 x 1
Untuk x suku terakhir persamaan di atas menuju ke nol. Fungsi mendekati bentuk
asimptot y=x+1. Grafik fungsinya diperlihatkan pada gambar 5.21.
f x
x2
gambar 5.22. Grafik fungsi
x 1
x2
Contoh 15 Gambarkan grafik fungsi f x
1 x2
Halaman : 157
Bab 5.Penggunaan Turunan
f ' x
2x
dan f ' ' x
2 1 3x 2
1 x
2 2
1 x
2 3
Untuk x, fungsi akan menuju ke -1. Jadi asimptot datar dari fungsi adalah y=-1.
Gambar grafiknya ditunjukkan oleh gambar 5.22.
x2
gambar 5.23. Grafik fungsi f x
1 x2
Halaman : 158
Bab 5.Penggunaan Turunan
Soal-Soal Latihan
I. Untuk soal nomor 1 sampai nomor 34, pada setiap fungsi yang diberikan, tentukanlah:
a. Semua titik kritis fungsi
b. Selang-selang dimana fungsi tersebut monoton naik atau turun
c. Selang-selang fungsi cekung ke atas dan cekung ke bawah
d. Titik-titik balik fungsi bila ada
e. Nilai ekstrim relatif dan jenisnya
f. Asimptot-asimptot fungsi jika ada
g. Sketsa grafik fungsi
1
1. f ( x) ( x 5) 2 18. f ( x)
1 x2
1 x2
2. f ( x) 9 x 2
19. f ( x)
1 x2
1 x2
3. f ( x) x 12 x
3
20. f ( x)
1 x2
2x x2
4. f ( x) ( x 3) 43
21. f ( x) 2
2x x 1
5. f ( x) 2 x3 3x 2 12 x 8 22. f ( x) x 4 2 x 2
1
6. f ( x) x 4 6 x3 24 x 2 x 2 23. f ( x) x 2
x
1
7. f ( x) 3 x 2 24. f ( x) sin 2 x
x2
8. f ( x) x 3 3 x 2 25. f ( x) sec2 x
x 4 ( x 2 6)
12. f ( x) 5x 2 2 x 5 29. f ( x)
8
Halaman : 159
Bab 5.Penggunaan Turunan
4x
13. f ( x) x x 30. f ( x)
x 2
2
14. f ( x) 6 x 3x 31. f ( x) 2 x x 3
15. f ( x) 2 x 3x 32. G( x) x x
2
3
16. f ( x) 1 x 33. G( x) x 2 x
2
3
17. f ( x) 5x 3 x 34. G( x) x 3 x
2 5
3
II. Untuk soal nomor 35 sampai nomor 37, selidiki apakah titik (0,0) adalah titik balik
dari grafik fungsi berikut, kemudian gambar grafik fungsi tersebut untuk memeriksa
kebenarannya.
x 3 ; x0 ; x0
b. f ( x)
1
sin x
35. a. f ( x) sin 2 x ; x 0
2x x ; x 0
2
x 2 ; x0
36. a. f ( x) b. f ( x) sin 2 x ; x0
cos x 1 ; x 0
x ; x0
37. a. f ( x) x 3 sin x b. f ( x) x 3 x
1
38. Tentukanlah konstanta a, b, c dan d agar supaya grafik fungsi f yang didefinisikan
oleh f ( x) ax3 bx 2 cx d mempunyai ekstrim relatif di titik (0,3) dan titik
belok di (1,-1).
39. Gambarkan sebuah grafik fungsi yang memiliki karakteristik berikut:
a. f kontinu dimana-mana
b. f(2) = 3
c. f’(2) = 0; f’(6) = 3; f’(x) > 0 , untuk x 2
d. f’’(6) = 0; f’’(x) > 0, untuk 2 < x < 6 dan f’’(x) < 0, untuk x > 6
40. Gambarkan sebuah grafik fungsi yang memiliki karakteristik berikut:
a. f kontinu dimana-mana
b. f(-4) = -3; f(0) = 0; f(3) = 2
c. f’(-4) = 0; f’(3) = 0; f’(x) > 0 untuk x<-4 dan -4< x < 3, f’(x) < 0 untuk x>3
d. f’’(-4) = 0; f’’(0) = 0 ; f’’(x) > 0, untuk -4 < x < 0 ; f’’(x) < 0, untuk
x < -4 dan x > 0.
Halaman : 160
Bab 5.Penggunaan Turunan
Halaman : 161
Bab 5.Penggunaan Turunan
Misalkan y meter menyatakan jarak ujung tangga bagian atas ke lantai dan x meter
dx
menyatakan jarak ujung tangga bagian bawah ke dinding. Akan dihitung pada saat y =
dt
dy
4 meter, bila diketahui = -3 meter/detik (tanda negatif menyatakan arah ujung tangga
dt
meluncur kebawah).
dinding
Tangga
y
5m
4m
dx
x dt
lantai
gambar 5.32. Tampak samping posisi tangga
Halaman : 162
Bab 5.Penggunaan Turunan
30 km Patroli
pos x km
B
y km
s km
S
gambar 5.33. Jarak terpendek dari dua mobil yang bergerak ke Barat dan Selatan
ds dx dy
Akan dihitung pada saat t = 2 jam, bila diketahui = 120 km/jam dan = 100
dt dt dt
km/jam. Persamaan yang menghubungkan x dan y (dengan Phytagoras) adalah
dx dy ds
dalam hal ini x, y, dan s menyatakan jarak sehingga laju ( , dan ) masing-masing
dt dt dt
menyatakan kecepatan. Dari persamaan (1) diturunkan secara implisit terhadap t pada
kedua ruas diperoleh:
ds dx dy ds dx dy
2s 2(30 x) 2 y atau s (30 x) y …………(3)
dt dt dt dt dt dt
Waktu antara pukul 06.15 sampai dengan 08.15 adalah 2 jam ( t = 2 jam), dan diketahui
dx dy
= 120 km/jam dan = 100 km/jam. Sedangkan “jarak = kecepatan kali waktu”,
dt dt
sehingga diperoleh y = 100 . 2 =200 km dan x = 200 . 2 = 400 km, dari persamaan (2)
diperoleh s (30 400) 2 200 2 336,006 km . Selanjutnya disubtitusi pada pers. (3),
diperoleh:
Halaman : 163
Bab 5.Penggunaan Turunan
ds ds 52400
336,006 = (30 + 400).120 + 200 . 100, berarti = 155,59 km
dt dt 336,006 jam
ds
Laju perpisahan kedua mobil tersebut pada pukul 08.15 adalah = 155, 95 km/jam.
dt
Contoh 22 Sebuah kerucut lingkaran tegak berjari-jari alas 4 cm dan tinggi 12 cm. Kerucut
tersebut diisi cairan dengan laju (debit) tetap 5 cm3/detik, gambar 5.34. Tentukan laju
(kecepatan) naiknya permukaan cairan dalam kerucut tersebut pada saat ketinggian
permukaan cairan 3 cm.
r 12 cm
h cm
4 cm
Halaman : 164
Bab 5.Penggunaan Turunan
1 3
sehingga pers. (1) menjadi V= h …………….(3)
27
dengan h dan V merupakan fungsi implisit dari t dan pers. (3) berlaku untuk setiap t positif.
Jika pers. (3) diturunkan secara implisit terhadap t, diperoleh :
dV dh dV 2 dh
3h 2 h ……….(4)
dt 27 dt dt 9 dt
dV
untuk h = 3 cm dan = 5 cm3/dt, diperoleh
dt
dh 9 dV 9 5
2 (5) 1,6 cm3/dt.
dt h dt 9
Laju naiknya permukaan cairan dalam kerucut pada saat tinggi cairan 3 cm dari bidang
dh
alasnya adalah = 1,6 cm3/dt.
dt
Contoh 23 Volume sebuah limas bertambah dengan laju tetap sebesar 30 cm3/dt. Luas alas
bertambah dengan laju tetap sebesar 5 cm2/dt. Tentukan laju bertambahnya tinggi limas
pada saat luas alas 100 cm2 dan tingginya 8 cm.
Perhatikan gambar 5.34, misalkan h = tinggi limas, A = luas alas Limas, maka volume
limas
1
V= A.h ………(1).
3
Halaman : 165
Bab 5.Penggunaan Turunan
dh dA dV
Jika = laju pertambahan tinggi limas, = laju pertambahan luas alas limas dan
dt dt dt
= laju pertambahan volume limas .
dh dV dA
Akan dicari pada saat A = 100 cm2, h = 8 cm; =30 cm3/dt dan = 5 cm2/dt.
dt dt dt
1
Karena V = A.h , kedua ruas diturunkan secara implisit terhadap waktu t, diperoleh
3
dV 1 dA 1 dh
= h. A ………..(2)
dt 3 dt 3 dt
dengan mensubstitusi unsur-unsur yang diketahui ke persamaan (2) diperoleh :
1 1 dh dh 1
30 = 8.3 .100 cm/dt.
3 3 dt dt 2
dh
Laju bertambahnya tinggi limas pada saat luas alas 100 cm2 dan tinggi 8 cm adalah =
dt
½ cm/dt.
Halaman : 166
Bab 5.Penggunaan Turunan
b) Tentukan turunan fungsi objektif yang diperoleh dari langkah a) dan andaikan
turunannya sama dengan nol, untuk mendapatkan bilangan-bilangan kritis fungsi.
Penyelidikan jenis ekstrim dapat dilakukan dengan salah satu uji coba yang telah
dibahas pada subbab terdahulu.
c) Tentukan nilai maksimum (atau minimum) fungsi dengan membandingkan nilai
ekstrim lokal yang nilai-nilai fungsi pada ujung-ujung selang daerah definisi
fungsinya.
Contoh 24 Sehelai karton berbentuk bujursangkar dengan luas 81 cm 2. Pada keempat
ujung-ujung karton tersebut digunting bujursangkar yang ukurannya sama. Selanjutnya
karton tersebut dilipat keatas sehingga diperoleh sebuah kotak tanpa tutup. Tentukan
volume dos yang paling besar yang dapat dibuat dari karton tersebut.
Perhatikan gambar
9 - 2x
x x
LUAS= 81 cm2
9 cm 9 - 2x
9 - 2x
9 - 2x
x x
9 cm
Gambar 5.36. Kotak yang dibangun dari sebuah segiempat
Misalkan x = ukuran sisi bujur sangkar yang dibuang pada ke 4 ujung karton (lihat gambar
5.35) V = Volume kotak yang akan dimaksimumkan. Ukuran (atau sisi) kotak yang akan
kita buat adalah Panjang = 9 – 2x cm, Lebar = 9 – 2x cm, Tinggi = x cm, dengan 0 x 9/2
(mengapa ? ). Maka volume kotak adalah:
V(x) = (9 – 2x)(9 – 2x). x,
merupakan fungsi terhadap peubah bebas x.
atau V(x) = 4x3 – 36x2 + 81x; 0 x 9/2 …….. (1).
Syarat agar V mencapai maksimum adalah V’ (x) = 0 atau V’ (x) tidak ada.
Karena V’ (x) = 12x2 – 72x + 81 maka kita selesaikan persamaan V’ (x) = 0 yaitu
Halaman : 167
Bab 5.Penggunaan Turunan
Pagar
Pagar (y – 2) m
Kebun (y meter) Kebun
Tembok 2m Tembok 2m
Halaman : 168
Bab 5.Penggunaan Turunan
Misalkan ukuran kebun yang akan dipagari mempunyai Panjang = x, lebar = y (keduanya
dalam meter, lihat gambar 5.37 bagian b). Maka keliling kebun adalah
K = x + y + (x – 4) + (y – 2) K = 2x + 2y – 6 …. (1)
Karena hanya tersedia 30 meter pagar kawat
30 = 2x + 2y – 6 x + y = 18 atau y = 18 – x ………….(2)
Karena ukuran terkecil dari x adalah 4 meter, maka x 4 dan ukuran terkecil dari y adalah
2, maka y 2. Akibatnya 18 – x 2 x 16. Di sini diperoleh 4 x 16. fungsi yang
akan dimaksimumkan (atau fungsi objektif) adalah luas:
L = x . y ………… (3),
yang merupakan fungsi dari dua peubah bebas x dan y. Dengan mensubtitusi y dari
persamaan (2) ke dalam persamaan (3), diperoleh fungsi satu peubah x saja yaitu:
L (x) = x . (18 – x) ; 4 x 16 ……….(4)
Syarat L mencapai maksimum adalah L’(x) = 0 atau L’(x) tidak ada.
L’(x) = 18 – 2x maka L’(x) = 0 18 – 2x = 0.
Diperoleh bilangan kritis L adalah x = 9 yang termuat dalam selang [4,16]. Karena L’(x)
ada untuk semua x R, dan karena L kontinu dalam selang [4,16] maka L dijamin
mencapai maksimum mutlak dalam selang [4,16]. Luas maksimum ini akan dicapai pada
bilangan kritis x = 9 atau pada ujung-ujung interval x = 4 dan x = 16. dari persamaan (4)
diperoleh L(4) = 56 ; L(9) = 81 ; L(16) = 32.
Luas maksimum kebun yang dapat dipagari adalah L(9) = 81 m2. untuk menguji luas
maksimum ini, dilakukan uji turunan kedua yaitu : L”(9) = -2 < 0. jadi terbukti bahwa
L(9) = 81 m2 merupakan luas maksimum kebun yang dapat dipagari bila hanya tersedia 30
meter kawat.
Beberapa masalah ekstrim lainnya dapat kita lihat pada soal-soal latihan.
Halaman : 169
Bab 5.Penggunaan Turunan
T Q
y
0 x x
gambar 5.38. Grafik fungsi dengan fungsi rata-rata dan marginalnya
Halaman : 170
Bab 5.Penggunaan Turunan
Perhatikan gambar 5.38 di atas yang merupakan definisi y . Nilai y di suatu titik P
ditunjukkan dengan tangen sudut yang dibuat garis OP dengan sumbu x positif, karena:
y
tan y . Tampak bahwa garis singgung OR memberikan sudut terbesar
x
dan garis singgung OQ memberikan sudut terkecil, sehingga fungsi rata-rata y di R
maksimum dan fungsi rata-rata Q minimum. Selanjutnya fungsi elastisitas E didefinisikan
y'
sebagai hasil bagi antara fungsi marginal y’ dengan fungsi rata-rata y yaitu: E yang
y
dapat dituliskan sebagai:
dy dy
y d ln y
E dx ………(3)
y dx d ln x
x x
Fungsi elastisitas ini meskipun jarang digunakan dalam matematika namun merupakan hal
sangat penting dalam ekonomi. Grafik elastisitas ditunjukkan dalam gambar 5.39.
y
y = f(x)
P(x,y)
D
y
x C A x
0
Sekarang kita akan definisikan fungsi biaya total, fungsi biaya rata-rata, dan fungsi biaya
marginal.
Definisi 5
Misalkan x menyatakan banyaknya unit (satuan) barang (komoditi) tertentu yang
diproduksi, maka:
(i) Biaya total untuk memproduksi x satuan barang atau pengeluaran total untuk
memproduksi x satuan barang itu dan dituliskan sebagai:
Halaman : 171
Bab 5.Penggunaan Turunan
y c(x) ……….(4)
Fungsi c disebut fungsi biaya total (total cost function)
(ii) Biaya rata-rata, yaitu biaya rata-rata untuk memproduksi satu satuan barang yang
dituliskan sebagai:
c( x)
Q( x) ……….(5)
x
Fungsi Q disebut fungsi biaya rata-rata (average cost function).
(iii) Biaya Marginal, yaitu biaya untuk memproduksi secara tambahan satu satuan barang
yang dituliskan sebagai:
c( x x) c( x)
y' c' ( x) lim ………(6)
x0 x
jika limitnya ada, fungsi c’ disebut biaya marginal (marginal cost funtion).
Contoh 26 Misalkan c(x) menyatakan biaya total dalam rupiah untuk memproduksi x
satuan pensil HB (x 10) dan c(x) ditentukan oleh:
400
c( x) 15 800 x
x
maka fungsi biaya rata-rata tiap satuan pensil adalah:
c( x) 15 800 x
400
Q( x) x 15 800 400
x x x x2
400
a. Fungsi biaya marginal adalah: c' ( x) 800 .
x2
b. Misalkan dalam satu minggu diproduksi x=500 satuan pensil maka biaya marginalnya
400
adalah: c' (500) 800 Rp. 799,9984 .
500 2
c. Biaya untuk memproduksi pensil yang ke 501 (satu pensil lebih) adalah:
c(501) c(500) 400815,7982 400015,8 Rp. 799,9982 ,
perhatikan bahwa jawaban b dan c terdapat perbedaan sebesar Rp. 0,0002 hal ini
disebabkan karena biaya marginal merupakan biaya perubahan sesaat dari c(x). Dalam
hal ini c’(500) merupakan biaya pendekatan untuk memproduksi pensil yang ke 501
(satu pensil lebih).
Halaman : 172
Bab 5.Penggunaan Turunan
Halaman : 173
Bab 5.Penggunaan Turunan
y y TC y TC
TC
MC
b MC
AC c c
m MC
b b
2a
0 AM x b x x
2a
b
kiri sumbu-y atau pada domain x yang negatif. Selanjutnya karena domain c harus
positif, maka sketsa dari TC untuk b > 0 ditunjukkan pada gambar 5.40 b.
b
Kasus < 0, 2a
positif maka puncak parabola terletak di kanan sumbu-y atau pada
domain x>0, dan domain dari c adalah [ 2 ab ,) , sketsa TC untuk b < 0 ditunjukkan
pada gambar 5.40 c.
Contoh 27 Misalkan c(x) adalah biaya total untuk memproduksi 100x unit produksi
dengan persamaan
c( x) 12 x 2 2 x 8 .
Tentukanlah:
Halaman : 174
Bab 5.Penggunaan Turunan
c' ( x) x 2
MC
8
AC Q( x) 12 x 2
x
- p( x) 12 x ; Fungsi keuntungan
Halaman : 176
Bab 5.Penggunaan Turunan
Penerimaan total
Fungsi Permintaan
Penerimaan marginal
Gambar 5.42. Grafik fungsi penerimaan total, penerimaan marginal dari fungsi permintaan
c( x) (3 .10 5 1100 x)
dengan x menyatakan jumlah barang (unit). Tentukanlah nilai x1 yang memberi
keuntungan maksimum dan tentukanlah nilai penjualan maksimum. Tentukan pula
pendapatan marginal dan biaya marginal apabila yang diproduksi dan dijual adalah x1.
Karena P( x) R( x) c( x) , sedangkan R( x) xp( x)
Maka P( x) xp( x) c( x)
3.105 3900 x 2 x 2
sehingga P' ( x) 3900 4 x
Bilangan kritis untuk P adalah x = 975, maka keuntungan maksimum adalah P(975) = Rp.
1601250. Jadi x1 = 975. Pendapatan (penerimaan) marginal adalah
R' ( x) xp' ( x) p( x)
Halaman : 177
Bab 5.Penggunaan Turunan
x2
p( x) 20 4 x
3
dengan x 0 menyatakan jumlah barang (unit).
a. Tentukanlah fungsi pendapatan total dan fungsi pendapatan marginal
b. Pada selang manakah pendapatan total naik
c. Untuk nilai x manakah, pendapatan marginal mencapai maksimum
Penyelesaian :
x3
a. Pendapatan total adalah : R( x) xp( x) 20 x 4 x 2
dan pendapatan marginal
3
adalah R' ( x) 20 8x x 2 .
b. Pendapatan total R naik jika R’(x) > 0, yaitu
20 8x x 2 0
( x 2)(10 x) 0
diperoleh: R naik pada selang 0 x < 10 (karena x 0).
c. Pendapatan marginal R’ mencapai maksimum jika R’’(x) = 0, yaitu
R' ' ( x) 8 2 x 0 x 4 .
Jadi R’ mencapai maksimum pada saat x = 4 dan
R’(4) = 20 + (8)(4) – (42) = 36.
Halaman : 178
Bab 5.Penggunaan Turunan
Soal-Soal Latihan
Untuk soal 1 s/d 10 adalah soal untuk Laju berhubungan.
1. Sebuah pesawat terbang Garuda, terbang kearah selatan dengan laju 400 mil/jam. Pada
pukul 12.30 pesawat Garuda melintasi kota A. ada pesawat Merpati terbang pada
ketinggian yang sama kebarat dengan laju 500 mil/jam dan melintasi kota A pada pukul
13.00. tentukan laju perpisahan kedua persawat tersebut pada pukul 14.00. (Petunjuk :
andaikan t = 0 pada pukul 13.00).
2. Sebuah balon bundar berbentuk bola dipompa, tentukan kecepatan perubahan luas
permukaan (kulit) balon terhadap jari-jarinya pada saat jari-jari balon r = 5 cm.
dk
(Petunjuk : Luas permukaan bola adalah k = 4r2, akan dicari pada saat r = 5 cm).
dr
3. Sebuah segitiga siku-siku dengan sisi siku-sikunya adalah x dan y. Jika panjang sisi x
bertambah dengan laju 3 cm/dt, sedangkan panjang sisi y berkurang dengan laju 2
cm/dt, tentukanlah laju bertambahnya luas segitiga tersebut pada saat panjang sisi x =
1
10 cm dan sisi y = 13 cm. (Petunjuk : luas segitiga adalah L = .x. y , dimana L, x dan y
2
adalah fungsi dari waktu t.
4. Sebuah kerucut lingkaran tegak terbalik berjari-jari 10 cm dan tingginya 20 cm berisi
penuh air. Jika air keluar dari puncak kerucut dengan laju 5 cm3/dt, tentukan laju
turunnya permukaan air di dalam kerucut pada saat tinggi air 5 cm dari bidang atasnya
dh 4
( Jawab: =- , lihat gambar 5.46 a).
dt 45
Halaman : 179
Bab 5.Penggunaan Turunan
5. Sebuah jembatan layang jalan raya bersilangan tegak lurus dengan rel kereta api pada
ketinggian 15 meter seperti terlihat pada gambar 5.46 b. Jika suatu saat lokomotif kereta
api melaju dengan kecepatan 54 km/jam tepat berada pada sebuah mobil yang melaju
dengan kecepatan 36 km/jam, tentukanlah kecepatan berpisah antara lokomotif kereta
api dan mobil setelah 8 detik.
10
y R
cm
Jembatan
P
15m S
20
cm
x
B
h Rel k.Api
a b
r
dv 3
5 5.46. Bangun kerucut (a) dan jembatan laying vs kerta api
Gambarcm
dt dt
6. Pertanyaan serupa soal no. 5 tetapi ketinggian antara jembatan layang dengan rel kereta
api adalah 25 meter, kecepatan lokomotif 72 km/jam dan kecepatan mobil 36 km/jam.
7. Sebuah tangga panjangnya 8 meter bersandar pada dinding tegak. Kaki tangga bergeser
horizontal menjauhi dinding dengan laju 2 meter/detik, tentukan laju menurunnya
puncak tangga di dinding pada saat jarak antara kaki tangga dan dinding 4 meter.
8. Sebuah bak air berbentuk balok tegak dengan panjang 8 meter, lebar 2 meter dan
tingginya 4 meter. Bak tersebut diisi air dengan kecepatan 2 m3/dt. Tentukan laju
naiknya permukaan air pada saat tinggi air 1 meter dari dasar bak.
9. Seorang anak bermain layang-layang pada saat tinggi layang-layang dari tanah 90
meter, sedangkan angin meniupnya dengan laju 5 m/dt secara horizontal. Pada saat ada
150 meter benang antara anak dan layang-layangnya, tentukanlah laju bergesernya
benang yang melalui tangan anak tersebut.
Halaman : 180
Bab 5.Penggunaan Turunan
10. Sebuah partikel P bergerak sepanjang kurva y = x 2 4 , x 2. jika absis dari gerakan
partikel P bertambah dengan kecepatan 5 satuan/detik, tentukan kecepatan
bertambahnya ordinat P pada saat x = 3 satuan.
Untuk soal 11 s/d 20 adalah soal untuk masalah nilai ekstrim
11. a) Jika hasil kali dua bilangan adalah 16, tentukan kedua bilangan tersebut agar
jumlahnya sekecil mungkin.
b). Tentukan dua buah bilangan yang jumlahnya 12, dan hasil kalinya paling besar.
(jawab 6 dan 6)
c). hasil kali dua buah bilangan adalah -12. tentukan kedua bilangan itu agar “jumlah
kuadratnya” minimum.
(jawab: 2 3 dan 2 3 )
12. Keliling sebuh persegi panjang adalah 40 meter. Tentukan ukuran persegi panjang
tersebut agar luasnya maksimum.
13. Dalam sebuah segitiga sama kaki yang alasnya a satuan dan tingginya h satuan dibuat
persegai panjang. Jika salah satu sisi persegi panjang berimpit dengan alas segitiga dan
kedua titik sudut lainnya terletak pada sisi segitiga. Tentukan ukuran persegi panjang
yang luasnya maksimum.
14. selembar aluminium yang berbentuk persegi panjang, dengan panjang 32 cm dan lebar
20 cm. pada ujung-ujungnya dipotong bujur-bujur sangkar yang ukurannya sama.
Aluminium yang tersisa dilipat ke atas sehingga membentuk sebuah kotak tanpa tutup.
Tentukan volume maksimum kotak aluminium tersebut.
15. Sepotong kawat yang pajangnya 10 meter akan dibuat lingkaran dan bujur sangkar
dengan cara membagi kawat atas dua bagian. Tentukan ukuran bentuk-bentuk tersebut
agar
a. jumlah luasnya maksimum
b. jumlah luasnya minimum
16. Sebuah cermin terdiri dari gabungan persegi panjang dan setengah lingkaran sehingga
garis tengahnya berimpit dengan sisi persegi panjangnya. Jika keliling cermin 6 meter,
tentukan ukuran cermin yang luasnya terbesar.
Halaman : 181
Bab 5.Penggunaan Turunan
17. Rancanglah sebuah lapangan yang berbentuk persegi panjang dengan luas tertentu
(diketahui) yang memerlukan sedikit mungkin pagar.
18. Sebuah pabrik minuman mengemas 250 CC hasil produknya dalam bentuk tabung
tegak.
a. Tentukan ukuran tabung yang bahan pembuatannya minimum
b. Jika biaya pembuatan bidang alas dan atas Rp. 10 per cm2 dan bidang
sisinya Rp. 15 per cm2 Tentukan ukuran tabung yang biayanya semurah
mungkin.
19. Di dalam sebuah bola berjari-jari 2 meter akan dibuat sebuah tabung tegak yang
lingkaran alas dan atasnya terletak pada permukaan bola. Tentukan ukuran tabung agar
volumenya terbesar.
r
t
20. Tentukanlah:
(i) Tentukan jarak terdekat
a. dari titik (0,3) ke parabola x = y2
b. dari titik (4,5) ke lingkaran x2 + y2 = 4
c. dari titik (5,0) ke hiperbola x2 – 4y2 – 4 = 0
(ii) Tentukan ukuran persegi panjang terbesar yang semua titik sudutnya terletak
pada lingkaran x2 + y2 = 25.
(iii) Tentukan ukuran persegi panjang terbesar yang semua titik sudutnya terletak
pada elips x2 + 4y2 = 4.
Untuk soal 21 s/d 25 adalah soal yang berhubungan dengan penggunaan turunan dalam
ekonomi
Halaman : 182
Bab 5.Penggunaan Turunan
21. Misalkan c( x) 8300 3,25x 0,0002 x 2 adalah fungsi biaya total dengan x merupakan
banyaknya satuan yang diproduksi dan dipasarkan. Tentukanlah:
a. Biaya rata-rata tiap satuan dan biaya marginalnya.
b. Jika tiap minggu diproduksi dan dipasarkan x = 200 satuan, tentukanlah biaya
rata-rata tiap satuan dan biaya marginal untuk memproduksi dan memasarkan
satu satuan lebih.
22. Biaya total untuk memproduksi dan menjual 100x satuan barang tertentu adalah:
c( x) 1000 33x 9 x 2 x3
Tentukanlah: a. Ketinggian produksi yang membuat biaya marginal minimum
b. Minimum biaya marginal
x
23. Diketahui fungsi permintaan p( x) 182 .
36
Tentukanlah:
a. Banyaknya satuan x1 yang membuat pendapatan total minimum.
Halaman : 183