Anda di halaman 1dari 34

Bab 4.

Penggunaan Turunan

Bab IV
PENGGUNAAN TURUNAN
Pembahasan yang lalu telah memberi kita pengetahuan dan ketrampilan
menentukan turunan fungsi, rumus-rumus turunan dan aturan untuk turunan sebuah
fungsi. Pengetahuan dan ketrampilan ini akan kita aplikasikan di bab ini. Khususnya pada
masalah maksimum dan minimum fungsi dan menggambar grafik fungsi.
Di berbagai bidang seperti ilmu sains, teknik dan ekonomi, banyak problem yang
menuntut kita untuk menemukan beberapa syarat tertentu agar suatu besaran yang
berubah mencapai nilai maksimum atau minimum. Misalnya saja, seseorang yang akan
membuat kolam segi empat untuk pembibitan ikan koi. Tentu saja dihadapkan pada
masalah bagaimana membuat kolam dengan volume tertentu agar bibit ikannya dapat
tumbuh optimal tapi menggunakan bahan paling sedikit. Contoh lain, untuk masalah
intensitas cahaya dua buah lampu yang menerangi suatu benda, tentu akan dicari jarak
tertentu antara kedua lampu dengan obyek tersebut agar intensitas cahaya yang diterima
obyek tersebut seimbang. Produksi sebuah barang tertentu dalam bidang ekonomi
misalnya. Bagaimana syarat-syarat yang terkendalikan harus disesuaikan agar diperoleh
keuntungan yang paling besar.
Jika kita anggap besaran yang berubah itu sebagai fungsi real, maka turunan
fungsinya dapat menentukan nilai maksimum atau minimumnya. Persoalan-persoalan
sejenis juga dapat lebih disederhanakan jika kita dapat membuat grafik fungsi yang lebih
teliti. Banyak informasi mengenai perilaku fungsi dapat diperoleh. Sekali lagi, grafik
fungsi yang lebih teliti dapat kita buat dengan memanfaatkan pengetahuan dan
ketrampilan akan turunan fungsi. Untuk melengkapi kegunaan turunan akan diberikan
pula dua teorema untuk fungsi kontinu pada suatu selang yang didasarkan pada konsep
nilai maksimum atau minimum fungsi.

Halaman : 67
Bab 4.Penggunaan Turunan

4.1 Maksimum dan Minimum


Misalkan kita punya fungsi dengan daerah asal , ada tiga hal utama yang perlu
ditanyakan tentang nilai-nilai maksimum (atau minimum).
1. Apakah fungsi mempunyai nilai maksimum pada ?
2. Jika fungsi mempunyai nilai maksimum, di mana dicapainya pada /
3. Jika fungsi mempunyai nilai maksimum, berapakah nilainya?
Bagaimana menjawab pertanyaan tersebut merupakan inti dari pembahasan ini.
Definisi
Misalkan adalah daerah asal fungsi yang memuat titik .Kita katakan bahwa:
(i) adalah nilai maksimum fungsi pada jika untuk semua di
(ii) adalah nilai minimum fungsi pada jika untuk semua di
(iii) adalah nilai ekstrim pada jika ia adalah nilai maksimum atau nilai
minimum
Dimana terjadinya nilai-nilai ekstrim? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita
perhatikan teorema berikut :
Teorema 1 (Titik kritis
Misalkan f terdefinisi pada selang I yang memuat titik c. Jika adalah nilai ekstrim,
maka haruslah suatu titik kritis, yakni berupa salah satu dari
(i). titik ujung interval I,
(ii) titik stasioner dari , artinya jika adalah sebuah titik dimana

, maka disebut titik stasioner


(iii) titik singular dari . Artinya jika adalah sebuah titik

dimana tidak ada, maka disebut titik singular.

Contoh 1. Cari titik-titik kritis dari pada

Peyelesaaian

Titik-titik ujung adalah dan . Untuk mencari titik stasioner , kita pecahkan

Halaman : 68
Bab 4.Penggunaan Turunan

, sehingga diperoleh . Tidak terdapat titik-titik

singular. Jadi titik-titik kritis adalah .

Untuk menghitung nilai maksimum atau nilai minimum suatu fungsi kontinu pada
selang tertutup , prosedurnya sebagai berikut :
Langkah 1 carilah titik-titik kritis dari fungsi pada .
Langkah 2 hitunglah fungsi pada setiap titik kritis. Yang terbesar adalah nilai
maksimum; yang terkecil adalah nilai minimum
Contoh 3 Misalkan fungsi g yang daerah definisinya adalah selang [-3,3] dan aturan
pengawanan g(x)= -x2+3x+4. Titik-titik kritisnya adalah titik-titik batas x = -3, x = 3, nilai
fungsi di titik ujung selang adalah g(-3)= -14, g(3)= 4. Titik kritis yang lain adalah pada
saat g’(x)=0, yaitu x=3/2. Nilai fungsi di titik tersebut adalah g(3/2)=25/4. Jadi Nilai
tertinggi adalah 25/4 dan nilai terendah adalah -14.

gambar 5.5. Grafik fungsi g(x) = -x2+3x+4 untuk selang [-3,3]

Halaman : 69
Bab 4.Penggunaan Turunan

LATIHAN
Dalam soal-soal berikut , tentukan titik-titik kritis dan carilah nilai maksimum dan nilai
minimum
1. 2.

3. 4.

5. 6.

7. Carilah dua bilangan tak negatif yang jumlahnya 10 dan yang hasil kalinya
maksimum.
4.2 Kemonotonan dan kecekungan
4.2.1 Kemonotonan suatu fungsi
Jika f suatu fungsi yang terdefinisi pada sebuah selang sembarang I (terbuka, tertutup,
setengah tutup), maka besarnya kenaikan f antara dua titik berbeda x1 dan x2 pada I
adalah sebuah bilangan:

Berdasarkan kenaikan sebuah fungsi di sebuah selang, maka f dikatakan:


(i). monoton naik (increasing) pada I jika dan hanya jika ∀ x1, x2 ∈ I, dan
.
(ii). monoton turun (decreasing) pada I jika dan hanya jika ∀ x1, x2 ∈ I, dan
.
(iii). monoton tak turun pada I jika dan hanya jika ∀ x1, x2 ∈ I, dan
.
(iv). monoton tak naik pada I jika dan hanya jika ∀ x1, x2 ∈ I, dan
.
(v). (Kasus khusus) f konstan pada I jika dan hanya jika ∀ x1, x2 ∈ I, dan
.

Halaman : 70
Bab 4.Penggunaan Turunan

Jika salah satu sifat di atas dipenuhi oleh f, maka dikatakan f monoton pada I. Untuk
memperjelas setiap kasus di atas diberikan gambar grafik kurva yang memenuhi kasus (i)
sampai (iv).
y y

f(x2) f(x1)

f(x1)
x f(x2) x
0 x x
I 0 x I x
1 2
1 2
f monoton naik pada I f monoton turun pada I

f(x2) f(x1
)

f(x1) f(x2
x ) x
0 x x 0 x I x
1 I 2 f 1 2
monoton tak naik pada I
f monoton tak turun pada I

gambar 5.1. Kemonotonan fungsi f pada selang I

Ingat kembali bahwa f suatu fungsi satu-satu pada I bilamana untuk setiap pasang x1,
x2 ∈ I, x1 ≠ x2 ⇒ f(x1) ≠ f(x2) (lihat penjelasan mengenai fungsi satu-satu di bab 2). Ini
berarti bahwa jika f monoton naik (naik murni) pada I maka f adalah fungsi satu-satu
pada I, demikian pula kalau f monoton turun (turun murni) pada I maka f adalah
fungsi satu-satu pada I (lihat gambar 5.1).
Perhatikan kembali bentuk rasio:

untuk x2>x1. Jika x2 = x1+h, untuk h menuju ke nol maka bentuk hubungan di atas menjadi
bentuk turunan fungsi di titik x1,

Halaman : 71
Bab 4.Penggunaan Turunan

asalkan bentuk limit tersebut ada. Sehingga sifat kemonotonan fungsi untuk selang I
dapat lebih memperjelas apa yang kita sebut kemonotonan fungsi melalui turunan
pertama fungsi.
Teorema 1
Misalkan f fungsi kontinu pada selang sembarang I dan f terturunkan pada setiap titik
dalam I.
(i) Jika , maka f monoton naik pada I.
(ii) Jika , maka f monoton turun pada I.

Pandanglah sebuah fungsi f yang dapat diturunkan pada suatu selang I, maka ada cara
sederhana untuk menentukan pada selang mana fungsi f naik atau turun. Interpretasi
untuk penjelasan ini dapat dilihat pada gambar 5.2.
(i) Jika fungsi f dapat diturunkan pada selang I, maka setiap titik pada grafik f
dalam I dapat dibuat (ada) garis singgung pada titik tersebut.
(ii) Pada bagian grafik yang naik, tanjakan garis singgung di suatu titik pada grafik f
positif (arah garis singgung menunjuk ke kanan atas), maka nilai fungsi dititik
berikutnya akan lebih besar dari nilai fungsi di titik sebelumnya, sehingga fungsi
f monoton naik. Sebaliknya dalam hal tanjakan garis singgung di suatu titik pada
grafik f negatif, maka nilai fungsi f monoton turun.
(iii) Oleh karena tanjakan garis singgung pada sebuah titik (x,f(x)) adalah f’(x), maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. f naik apabila f’(x) > 0
2. f turun apabila f’(x) < 0
3. f stasioner apabila f’(x) = 0
Penjelasan di atas dapat disimpulkan untuk menguji kemonotonan fungsi pada sebuah
selang.

Uji Kemonotonan Fungsi


(i). Jika pada suatu selang I, maka grafik f monoton naik pada I
(ii). Jika pada suatu selang I, maka grafik f monoton turun pada I

Halaman : 72
Bab 4.Penggunaan Turunan

A
Tanjakan 0

f C

Tanjakan ( - ) Tanjakan ( - )
Tanjakan ( + )

B
D
Tanjakan 0

0 x1 x2 x3 x4 x
Variasi naik turun

Perilaku Grafik f Turun Pada selang [x1,x2] Turun Pada selang [x1,x2]
f’(x)<0 f’(x)<0
Naik Pada selang [x1,x2]
f’(x)>0

gambar 5.2. Perilaku fungsi dengan tanjakannya

Contoh 1 f(x) = x2-2x mempunyai tanjakan secara umum f’(x)=2x-2, untuk setiap x dalam
domain fungsi. Tanjakannya positif ketika x > 1 tapi menjadi negatif untuk x < 1. Jadi
fungsi monoton naik setelah x =1 dan monoton turun sebelum x =1.

gambar 5.3. Grafik fungsi f(x)=x2-2x

Halaman : 73
Bab 4.Penggunaan Turunan

Contoh 2 Untuk fungsi dengan aturan f(x)=x3-12x+3, turunan pertamanya adalah


f’(x)=3x2-12, untuk setiap x. Diperoleh selang-selang monotonnya adalah f monoton naik
pada selang (-∞,-2) dan (2, ∞) karena pada kedua selang tersebut kita peroleh f’(x)>0.
Untuk selang
(-2,2) diperoleh f’(x)<0, maka f monoton turun.

gambar 5.4. Grafik fungsi f(x)=x3 -12x+3

Soal-Soal Latihan
Untuk soal 1 s/d 5 tentukan semua selang kemonotonan fungsi.
1. f(x) = x2-4x+2
2. f(x) = 2x-x2
3. f(x) = x3-1
4. f(x) = 2x3+9x2-13
5. f(x) = x4+4x
Untuk soal 6 s/d 8 tentukan titik-titik kritis dan selang kemonotonan fungsi, jika daerah
definisinya dibatasi pada selang [-5,8]. Kemudian tentukan nilai fungsi di titik-titik
kritisnya.
6. f(x) = x2+2x+9
7. f(x) = 3x2-6x+7
8. f(x) = x3+12x+3
9. Diketahui θ(t)=2 t5-15 t4+30 t3-6. Buktikan θ adalah fungsi yang monoton naik.
10. Diketahui f(x)=(x2-6x)/(x+1)2. Tentukan selang fungsi f naik dan turun. Tentukan titik
kritis fungsi dan nilai fungsi di titik kritis tersebut.

Halaman : 74
Bab 4.Penggunaan Turunan

4.2.2 Titik balik


Turunan kedua sebuah fungsi juga dapat digunakan untuk menyelidiki kecekungan kurva
fungsi. Turunan kedua dari fungsi f didefinisikan sebagai

Uji kecekungan (Test for Concavity)


Misalkan f terturunkan dua kali pada interval terbuka I
(i). Jika , maka f cekung keatas pada setiap titik dalam I.
(ii). Jika , maka f cekung kebawah pada setiap titik dalam I.
Hubungan antara turunan pertama, turunan kedua dan kecekungan diperlihatkan pada
gambar di bawah ini.

Cekung Cekung
keatas kebawah

gambar 5.17. Hubungan antara turunan pertama, turunan kedua dan kecekungan

Jadi untuk contoh 10 di atas terlihat kurva cekung ke atas dengan turunan kedua f”(x)
senantiasa positif.
Perubahan kemonotonan suatu fungsi kontinu menghasilkan titik ekstrim relatif pada
grafik fungsi. Sedangkan perubahan kecekungan suatu fungsi kontinu menghasilkan
suatu titik balik (point of inflection) bilamana di titik tersebut terdapat garis singgung
pada grafik fungsinya.

Definisi 3

Misalkan f suatu fungsi kontinu yang terdefinisi pada selang terbuka I yang memuat c.
Titik (c,f(c)) dinamakan titik balik dari fungsi f jika kedua syarat berikut dipenuhi:

(i) Terdapat garis singgung pada grafik f di titik (c,f(c)).

Halaman : 75
Bab 4.Penggunaan Turunan

(ii) Terdapat perubahan kecekungan dari fungsi f di sekitar titik x = c.


Syarat adanya garis singgung pada fungsi f di titik baliknya tidak ekivalen dengan fungsi
f mempunyai turunan di x = c. Perubahan kecekungan yang dimaksudkan adalah apabila
ada selang terbuka (a,b) yang memuat c sehingga f cekung ke atas pada (a,c) dan
cekung ke bawah pada (c,b) atau sebaliknya. Garis singgung di titik balik akan melintasi
grafik fungsi f, lihat gambar 5.18.

garis singgung
titik balik

a c b
gambar 5.18. Titik balik fungsi dan garis singgungnya
Teorema 9

Misalkan f terdiferensial pada selang I , dan misalkan c sebuah titik dalam I dan
misalkan pula kontinu di c. Jika titik (c,f(c)) adalah titik balik dari grafik f maka
.

Kebalikan teorema tersebut tidak benar, artinya jika , belum tentu (c,f(c))
merupakan titik balik fungsi f. Sebaliknya, titik (c,f(c)) dapat merupakan titik balik
grafik f meskipun tidak ada.

Contoh 11 Tentukan titik-titik balik fungsi dan gambar grafiknya.

Karena bentuk fungsi f didefinisikan oleh ,maka dan


akan tetapi titik (0,0) bukan titik balik karena , ini berarti bahwa
grafik fungsi f cekung ke atas untuk setiap x ≠ 0.

gambar 5.19. Grafik fungsi Halaman : 76


Bab 4.Penggunaan Turunan

Contoh 12 Tentukan titik-titik balik fungsi dan gambar grafiknya.

Jika q didefinisikan oleh , maka dalam bentuk tidak mengandung nilai mutlak:

turunan pertamanya:

Jadi =0 ada, sehingga di titik (0,0) grafik fungsi q mempunyai garis

singgung. Selanjutnya,

Jadi grafik fungsi q cekung ke atas untuk x>0 dan cekung ke bawah untuk x< 0.
Sehingga titik (0,0) merupakan titik balik fungsi q. Dalam kasus ini q”(0) tidak
ada.

gambar 5.20. Grafik fungsi

Halaman : 77
Bab 4.Penggunaan Turunan

Contoh 13 Tentukan titik-titik balik fungsi dan gambar

grafiknya. Perhatikan bahwa:

jadi dapat ditulis:

dengan turunan pertama dan kedua masing-masing :

Dari turunan kedua dapat ditarik kesimpulan bahwa F cekung ke atas pada (0,2). Dari
persamaan fungsinya, jelas bahwa F kontinu di x = 2, sehingga titik (2,1) adalah titik
balik F. Perhatikan pula bahwa di titik balik tersebut, grafik F tidak memiliki garis
singgung. Karena pada turunan pertama diperoleh di titik x = 2, turunan kiri tidak sama
dengan turunan kanan. Jadi tidak ada garis singgung di titik (2,1).

4.2.2. Maksimum dan Minimum lokal

Perhatikan gambar 5.13, fungsi f terdefinisi pada (a,b), (f tidak terdefinisi pada ujung-
ujung interval a dan b), sehingga meskipun seolah-olah titik A titik terendah dan titik B
titik tertinggi, namun keduanya bukan titik minimum dan maksimum. Titik-titik P, R,
dan T merupakan titik-titik maksimum lokal dari fungsi f, dan f(x1), f(x3), dan f(x5)
merupakan nilai-nilai maksimum lokal f. Titik-titik Q, S, dan U merupakan titik-titik
minimum lokal dari fungsi f, dan f(x2), f(x4), dan f(x6) merupakan nilai-nilai minimum
lokal f. B
T
R
P
S U
A Q

x Halaman : 78
a x1 x2 x3 x4 x5 x6 b
gambar 5.13. Nilai maksimum dan minimum fungsi di selang
Bab 4.Penggunaan Turunan

Definisi 2 (ekstrim lokal/Relatif)


(i) f(a) dinamakan nilai maksimum lokal fungsi f di x = a bilamana terdapat
selang terbuka I yang memuat a, sehingga:
dan titik (a,f(a)) dinamakan titik maksimum lokal dari fungsi f.
(ii) f(a) dinamakan nilai minimum lokal fungsi f di x=a bilamana terdapat selang
terbuka I yang memuat a, sehingga:
dan titik (a,f(a)) dinamakan titik minimum lokal dari fungsi f.
(iii) adalah nilai ekstrim lokal fungsi jika ia berupa nilai maksimum lokal
atau minimum lokal
Di mana nilai –nilai ekstrim lokal terjadi ? .Teorema titik kritis berlaku sebagaimana
dinyatakan, dengan ungkapan nilai ekstrim diganti oleh nilai ekstrim lokal. Jadi titik-
titik kritis (titik ujung, titik stasioner, titik singular) adalah calon untuk titik tempat
kemungkinan terjadinya ekstrim lokal. Kita katakan cal;on karena kita tidak menuntut
bahwa setiap titik kritis harus merupakan ekstrim lokal.

Teorema 1
(Uji turunan Pertama untuk ekstrim lokal). Misalkan fungsi kontinu pada selang
terbuka yang memuat titik kritis .

(i) Jika untuk semua dalam dan untuk semua dalam

, maka adalah nilai maksimum lokal fungsi

(ii) Jika untuk semua dalam dan untuk semua dalam

, maka adalah nilai minimum lokal fungsi

(iii) Jika bertanda sama pada kedua pihak , maka bukan nilai ekstrim
lokal fungsi

Contoh 1. Cari nilai ekstrim lokal dari . Pada


Peyelesaian

Halaman : 79
Bab 4.Penggunaan Turunan

Perhatikan fungsi diatas adalah fungsi polinom, jadi fungsi tersebut kontinu
dimana-mana. Kemudian ada untuk semua . Jadi satu-satunya titi kritis

untuk fungsi adalah penyelesaian tunggal dari , yakni .

Karena untuk semua , maka fungsi turun pada


Dan karena untuk , maka fungsi naik pada . Karena itu ,
menurut uji turunan pertama , maka adalah nilai minimum lokal. Karena 3
adalah satu-satunya titik kritis , maka tidak terdapat nilai ekstrim lain.

Contoh 2. Cari nilai ekstrim lokal dari pada

Penyelesaian
Perhatikan . Dengan , maka titik

kritisnya adalah -1 dan 3. Kemudian bisa dilihat bahwa pada selang

dan dan pada selang . Menurut uji turunan

pertama, kita simpulkan bahwa adalah nilai maksimum lokal dan bahwa

adalah nilai minimum lokal.

Contoh 3. Carilah nilai ekstrim lokal dari pada


Penyelesaian

Perhatikan , .

0 dan adalah titik kritis, karena dan tidak ada. Kemudian dapat

ditunjukkan bahwa pada selang dan pada selang ,

sedangkan pada selang . Menurut uji turunan pertama kita simpulkan


bahwa adalah nilai minimum lokal dan adalah nilai maksimum
lokal.

Halaman : 80
Bab 4.Penggunaan Turunan

Terdapat uji lain untuk maksimum lokal dan minimum lokal yang kadang-kadang
lebih mudah diterapkan daripada uji pertama. Uji tersebut menyangkut perhitungan
turunan kedua pada titik stasioner, tidak berlaku pada titik singular.

Teorema 2
Misalkan f’ dan f” ada pada tiap titik dalam selang buka (a,b) yang memuat c sedemikian
sehingga f’(c)=0.
i) jika f”(c)<0, maka f(c) adalah nilai maksimum lokal
ii) jika f”(c)>0, maka f(c) adalah nilai minimum lokal

Contoh . Diketahui f(x)=x2-6x+5 definisi dari fungsi f. Gunakan uji coba turunan kedua
untuk menentukan nilai ekstrim lokal.
Turunan pertama f”(x)=2x-6, maka titik kritisnya adalah x=3, selanjutnya dengan turunan
kedua f”(x)=2. Ini berarti nilai f di titik x=3, f(3)=-5 merupakan nilai minimum f.

Contoh . Tentukan maksimum lokal dan minimum lokal fungsi F yang didefinisikan
oleh F(x)=2x3-3x2-12x+5.
Turunan pertama F’(x)=6x2-6x-12, turunan kedua F”(x)=12x-6. Untuk titik kritis x=-1
diuji dengan turunan kedua, diperoleh F”(-1)=-18 maka F(-1)=12 merupakan maksimum
lokal F. Untuk titik kritis x=2 diuji dengan turunan kedua, diperoleh F”(2)=18 maka
F(2)=-15 minimum lokal F.

Soal-soal Latihan
Untuk soal 1 s/d 5 tentukan bilangan kritis dan nilai-nilai ekstrim untuk selang I .
1. f(x)=(x – 3)2, I=[0,5] 2. f(x)=(x – 3)3 + 4; I=[1,4]
3. g(x)= ¼ (2x3 – 3x2 – 12x + 8); I=[-3,4] 4. g(x)=(x + 1)4, I=[-2,1]

5. H(x)= x2 + ; I=(0,∞)

Untuk soal 6 s/d 8 tentukan bilangan kritis dan nilai-nilai ekstrim lokal.

Halaman : 81
Bab 4.Penggunaan Turunan

6. f(x)=x3 – 3x2 + 2 7. g(x)= ¼ x4 + 1


8. h(t)=2 – (t – 1)2/3
9. Gunakan uji turunan pertama dan kedua untuk menentukan ekstrim lokal fungsi f
yang didefinisikan oleh i) f(x)=x2 (x-1)2 ii) f(x)=x3 (x-1)2
Tentukan eksrim mutlaknya jika ada.
4.3 Menggambar Grafik Fungsi
Menggambar grafik fungsi dapat dilakukan dengan menguji persamaan fungsinya,
apakah simetri terhadap sumbu-sumbu koordinat atau terhadap titik asal. Bila
memungkinkan dapat pula ditentukan titik potong dengan sumbu-x dan sumbu-y,
walaupun hanya perkiraan saja. Pengetahuan tentang daerah asal dan daerah nilai fungsi
dapat membatasi grafik fungsi pada sebuah daerah yang terbatas pada bidang. Langkah-
langkah dasar yang dapat ditempuh untuk menggambar grafik fungsi adalah
• Tentukan daerah asal dan bila mungkin tentukan pula daerah nilai fungsi, serta
tentukan titik-titik (daerah) pada bidang yang tak memuat grafik fungsi.
• Tentukan kemungkinan adanya sifat simetri fungsi terhadap sumbu-sumbu
koordinat atau terhadap titik asal.
• Tentukan titik potong dengan sumbu-sumbu koordinat.
Untuk memberi visualisasi grafik fungsi yang lebih teliti dan informasi mengenai
perilaku fungsi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah menentukan:
• Selang naik atau turun suatu fungsi (kemonotonan);
• Titik-titik di mana fungsi mencapai nilai maksimum atau minimum;
• Titik balik (Infleksi) dari grafik fungsi (jika ada);
• Asimtot-asimtot grafik fungsi dan lain sebagainya.
Contoh 10. Gambarkan grafik fungsi f yang didefinisikan oleh f(x)= x2 – 6x + 9.
Turunan pertamanya adalah f’(x)=2x-6, titik kritisnya adalah x=3. Fungsi naik di selang
(3,∞) dan turun (∞,3). Jadi f(3)=-18 adalah nilai minimum fungsi. Dari informasi ini kita
dapat menggambar grafik fungsinya sebagai berikut:

Halaman : 82
Bab 4.Penggunaan Turunan

4.3.1. Asimptot untuk Grafik Fungsi

. Ada 3 jenis asimptot fungsi yaitu asimptot tegak, asmptot datar dan asimptot
miring. Apa yang akan kita bahas di sini hanya berupa pemanfaatan jenis asimptot
tersebut dihubungkan dengan penggunaan turunan untuk mendapatkan grafik fungsi yang
lebih teliti.

Contoh 14 Gambarkan grafik fungsi

Perhatikan bahwa fungsi ini dibagi oleh x–1. Sehingga x=1 adalah asimptot tegak, dimana
f(x) menjadi tak hingga (infinite). Bentuk turunan pertama dan keduanya adalah

f(x) dan f”(x) adalah positif untuk x>1.Tanjakan adalah nol pada x=0 dan x=2. Apa yang
terjadi untuk x→∞? Pembagian x2 oleh x–1, membuat persamaan itu suku dengan
pangkat tertingginya adalah x. Nilai fungsi menjadi sangat besar. Jadi kita memperoleh
pula asimptot miring y=x+1.

Untuk x→∞ suku terakhir persamaan di atas menuju ke nol. Fungsi mendekati bentuk
asimptot y=x+1. Grafik fungsinya diperlihatkan pada gambar 5.21.

Halaman : 83
Bab 4.Penggunaan Turunan

Contoh 15 Gambarkan grafik fungsi

Perhatikan bahwa fungsi mempunyai bentuk pembagi 1–x2. Sehingga asimptot-asimptot


tegaknya adalah x=-1 dan x=1. Turunan pertama dan keduanya adalah

Untuk x→∞, fungsi akan menuju ke -1. Jadi asimptot datar dari fungsi adalah y=-1.
Gambar grafiknya ditunjukkan oleh gambar 5.22.

gambar 5.23. Grafik fungsi

Halaman : 84
Bab 4.Penggunaan Turunan

Soal-Soal Latihan

I. Untuk soal nomor 1 sampai nomor 34, pada setiap fungsi yang diberikan,
tentukanlah:
a. Semua titik kritis fungsi
b. Selang-selang dimana fungsi tersebut monoton naik atau turun
c. Selang-selang fungsi cekung ke atas dan cekung ke bawah
d. Titik-titik balik fungsi bila ada
e. Nilai ekstrim relatif dan jenisnya
f. Asimptot-asimptot fungsi jika ada
g. Sketsa grafik fungsi
1. 7.

2. 8.

3. 9.

4. 10.

5. 11.

6.

II. Untuk soal nomor 35 sampai nomor 36, selidiki apakah titik (0,0) adalah titik balik
dari grafik fungsi berikut, kemudian gambar grafik fungsi tersebut untuk memeriksa
kebenarannya.

35. a. b.

36. a. b.

37. Tentukanlah konstanta a, b, c dan d agar supaya grafik fungsi f yang didefinisikan
oleh mempunyai ekstrim relatif di titik (0,3) dan titik
belok di (1,-1).

Halaman : 85
Bab 4.Penggunaan Turunan

4.3.2. Penggunaan Turunan Pada Masalah Ekstrim


Banyak masalah dalam kejadian sehari-hari atau dalam sains, teknik, geometri dan
ekonomi menentukan penentuan nilai maksimum (atau minimum) mutlak dari suatu
fungsi kontinu. Dalam contoh-contoh berikut akan diperlihatkan bagaimana cara
menerjemahkan problem yang tersamar ke dalam suatu model matematika dan kemudian
menentukan nilai ekstrimnya.
Ringkasan langkah-langkah yang diperlukan adalah :
a) Amati persoalan yang dihadapi dengan cermat, kemudian tentukan besaran yang
mana (atau fungsi yang objektif) yang akan dimaksimumkan (atau
diminimumkan). Nyatakan besaran ini dengan suatu huruf. Selanjutnya nyatakan
besaran ini sebagai “fungsi dari hanya satu peubah”. Seringkali kita berhadapan
dengan dua persamaan yang terdiri atas tiga peubah, jika demikian halnya,
eleminasikan salah satu peubah untuk memperoleh suatu persamaan (atau fungsi
objektif) dengan satu peubah bebas saja.
b) Tentukan turunan fungsi objektif yang diperoleh dari langkah a) dan andaikan
turunannya sama dengan nol, untuk mendapatkan bilangan-bilangan kritis fungsi.
Penyelidikan jenis ekstrim dapat dilakukan dengan salah satu uji coba yang telah
dibahas pada subbab terdahulu.
c) Tentukan nilai maksimum (atau minimum) fungsi dengan membandingkan nilai
ekstrim lokal yang nilai-nilai fungsi pada ujung-ujung selang daerah definisi
fungsinya.
Contoh 24 Sehelai karton berbentuk bujursangkar dengan luas 81 cm2. Pada keempat
ujung-ujung karton tersebut digunting bujursangkar yang ukurannya sama. Selanjutnya
karton tersebut dilipat keatas sehingga diperoleh sebuah kotak tanpa tutup. Tentukan
volume dos yang paling besar yang dapat dibuat dari karton tersebut.
Perhatikan gambar 9-
2x
x x

LUAS= 81
9 cm cm2 9-
2x
9 - 2x
9 - 2x
x x
9 cm
Gambar 5.36. Kotak yang dibangun dari sebuah segiempat
Halaman : 86
Bab 4.Penggunaan Turunan

Misalkan x = ukuran sisi bujur sangkar yang dibuang pada ke 4 ujung karton (lihat
gambar 5.35) V = Volume kotak yang akan dimaksimumkan. Ukuran (atau sisi) kotak
yang akan kita buat adalah Panjang = 9 – 2x cm, Lebar = 9 – 2x cm, Tinggi = x cm,
dengan 0 ≤ x ≤ 9/2 (mengapa ? ). Maka volume kotak adalah:
V(x) = (9 – 2x)(9 – 2x). x,
merupakan fungsi terhadap peubah bebas x.
atau V(x) = 4x3 – 36x2 + 81x; 0 ≤ x ≤ 9/2 …….. (1).
Syarat agar V mencapai maksimum adalah V’ (x) = 0 atau V’ (x) tidak ada.
Karena V’ (x) = 12x2 – 72x + 81 maka kita selesaikan persamaan V’ (x) = 0 yaitu
3 (4x2 – 24x + 27) = 0 ⇔ 3 (2x – 3) (2x – 9) = 0 …… (2).
Karena V’ (x) ada untuk semua x ∈R, maka dari (2) diperoleh bilangan kritis V adalah

atau , keduanya berada dalam selang tertutup .

Karena V kontinu dalam selang tutup maka V mempunyai nilai maksimum mutlak

dalam selang . Nilai ekstrim V dicapai pada bilangan kritisnya atau pada ujung-

ujung interval daerah definisinya; yaitu untuk x = 0 ; ; atau , sehingga dari

persamaan (1) diperoleh

; ; dan .

Volume maksimum kotak yang dapat dibuat dari karton tersebut adalah

cm3.

Untuk menguji volume maksimum kotak ini, dapat dilakukan uji turunan kedua yaitu
V”(x) = – 72 + 24x , sehingga V”(3/2) = - 72 + 24(3/2) = - 36 < 0

Jadi cm3 merupakan volume maksimum kotak.

Contoh 25 Sebuah kebun berbentuk persegi panjang akan dipagari dengan kawat berduri.
Pada bagian pojok kebun terdapat tembok siku-siku sepanjang 4 m dan 2 m, sehingga

Halaman : 87
Bab 4.Penggunaan Turunan

bagian tersebut tidak perlu dipagari (lihat gambar 5.37 bagian a). Tentukan luas
maksimum kebun yang dapat dipagari oleh 30 meter pagar kawat.
Pagar (x
meter)
Pagar
Pagar (y – 2) m
Kebu (y meter) Kebu
n Tembok 2m n Tembok 2m

Tembok 4m Pagar (x – 4) m Tembok 4m


Gambar 5.37. Kebun segiempat sebelum dan sesudah dipagari kawat

Misalkan ukuran kebun yang akan dipagari mempunyai Panjang = x, lebar = y (keduanya
dalam meter, lihat gambar 5.37 bagian b). Maka keliling kebun adalah
K = x + y + (x – 4) + (y – 2) ⇔ K = 2x + 2y – 6 …. (1)
Karena hanya tersedia 30 meter pagar kawat
30 = 2x + 2y – 6 ⇔ x + y = 18 atau y = 18 – x ………….(2)
Karena ukuran terkecil dari x adalah 4 meter, maka x ≥ 4 dan ukuran terkecil dari y
adalah 2, maka y ≥ 2. Akibatnya 18 – x ≥ 2 ⇔ x ≤ 16. Di sini diperoleh 4 ≤ x ≤ 16. fungsi
yang akan dimaksimumkan (atau fungsi objektif) adalah luas:
L = x . y ………… (3),
yang merupakan fungsi dari dua peubah bebas x dan y. Dengan mensubtitusi y dari
persamaan (2) ke dalam persamaan (3), diperoleh fungsi satu peubah x saja yaitu:
L (x) = x . (18 – x) ; 4 ≤ x ≤ 16 ……….(4)
Syarat L mencapai maksimum adalah L’(x) = 0 atau L’(x) tidak ada.
L’(x) = 18 – 2x maka L’(x) = 0 ⇔ 18 – 2x = 0.
Diperoleh bilangan kritis L adalah x = 9 yang termuat dalam selang [4,16]. Karena L’(x)
ada untuk semua x ∈ R, dan karena L kontinu dalam selang [4,16] maka L dijamin
mencapai maksimum mutlak dalam selang [4,16]. Luas maksimum ini akan dicapai pada
bilangan kritis x = 9 atau pada ujung-ujung interval x = 4 dan x = 16. dari persamaan (4)
diperoleh L(4) = 56 ; L(9) = 81 ; L(16) = 32.
Luas maksimum kebun yang dapat dipagari adalah L(9) = 81 m2. untuk menguji luas

maksimum ini, dilakukan uji turunan kedua yaitu : L”(9) = -2 < 0. jadi terbukti bahwa

Halaman : 88
Bab 4.Penggunaan Turunan

L(9) = 81 m2 merupakan luas maksimum kebun yang dapat dipagari bila hanya tersedia

30 meter kawat.

Beberapa masalah ekstrim lainnya dapat kita lihat pada soal-soal latihan.

4.3.3 Penggunaan Turunan Dalam Ekonomi

Di dalam ilmu ekonomi, variasi (perubahan) suatu besaran (peubah) terhadap besaran
lainnya dapat dinyatakan (diekspresikan) dalam konsep rata-rata dan marginal.
Definisi 4
Pandang suatu fungsi y = f(x), maka
(i) Fungsi rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi peubah y terhadap peubah x yaitu:

……….(1)

(ii) Fungsi marginal y’ didefinisikan sebagai diferensial yaitu tak lain dari turunan

pertama f (jika limitnya ada ) yaitu :

……….(2)

Antara fungsi rata-rata dan fungsi marginal y’ terdapat hubungan bahwa fungsi

mempunyai garis singgung mendatar maka di titik itu kedua fungsi dan y’

mempunyai nilai yang sama, yaitu bilamana : maka = y’.


Di sini diperlihatkan mengapa hal tersebut terjadi.

bila

Halaman : 89
Bab 4.Penggunaan Turunan

y
S
y = f(x)
R P(x,y)
T Q

β y
α
0 x x
gambar 5.38. Grafik fungsi dengan fungsi rata-rata dan marginalnya

Perhatikan gambar 5.38 di atas yang merupakan definisi . Nilai di suatu titik P
ditunjukkan dengan tangen sudut β yang dibuat garis OP dengan sumbu x positif,

karena: . Tampak bahwa garis singgung OR memberikan sudut β

terbesar dan garis singgung OQ memberikan sudut β terkecil, sehingga fungsi rata-rata

di R maksimum dan fungsi rata-rata Q minimum. Selanjutnya fungsi elastisitas E

didefinisikan sebagai hasil bagi antara fungsi marginal y’ dengan fungsi rata-rata

yaitu: yang dapat dituliskan sebagai:

………(3)

Fungsi elastisitas ini meskipun jarang digunakan dalam matematika namun merupakan
hal sangat penting dalam ekonomi. Grafik elastisitas ditunjukkan dalam gambar 5.39.
y

y = f(x)
P(x,y)
D
y
α
x C A x
0

gambar 5.39. Grafik dengan fungsi elastisitas

Halaman : 90
Bab 4.Penggunaan Turunan

Sekarang kita akan definisikan fungsi biaya total, fungsi biaya rata-rata, dan fungsi
biaya marginal.
Definisi 5
Misalkan x menyatakan banyaknya unit (satuan) barang (komoditi) tertentu yang
diproduksi, maka:
(i) Biaya total untuk memproduksi x satuan barang atau pengeluaran total untuk
memproduksi x satuan barang itu dan dituliskan sebagai:
……….(4)
Fungsi c disebut fungsi biaya total (total cost function)
(ii) Biaya rata-rata, yaitu biaya rata-rata untuk memproduksi satu satuan barang yang
dituliskan sebagai:

……….(5)

Fungsi Q disebut fungsi biaya rata-rata (average cost function).


(iii) Biaya Marginal, yaitu biaya untuk memproduksi secara tambahan satu satuan
barang yang dituliskan sebagai:

………(6)

jika limitnya ada, fungsi c’ disebut biaya marginal (marginal cost funtion).
Contoh 26 Misalkan c(x) menyatakan biaya total dalam rupiah untuk memproduksi x
satuan pensil HB (x ≥ 10) dan c(x) ditentukan oleh:

maka fungsi biaya rata-rata tiap satuan pensil adalah:

a. Fungsi biaya marginal adalah: .

b. Misalkan dalam satu minggu diproduksi x=500 satuan pensil maka biaya marginalnya

adalah: .

Halaman : 91
Bab 4.Penggunaan Turunan

c. Biaya untuk memproduksi pensil yang ke 501 (satu pensil lebih) adalah:
,
perhatikan bahwa jawaban b dan c terdapat perbedaan sebesar Rp. 0,0002 hal ini
disebabkan karena biaya marginal merupakan biaya perubahan sesaat dari c(x).
Dalam hal ini c’(500) merupakan biaya pendekatan untuk memproduksi pensil
yang ke 501 (satu pensil lebih).
d. Untuk memproduksi 5 batang pensil lebih adalah kira-kira:

Selanjutnya akan didefinisikan biaya rata-rata marginal sebagai berikut:

Definisi 6
Misalkan Q(x) menyatakan banyaknya biaya dalam rupiah untuk memproduksi satu unit
dari x unit barang (komoditi) tertentu, maka biaya rata-rata marginal untuk x = x1
didefinisikan sebagai Q’(x1) asalkan turunannya di x1 ada dan Q’ disebut fungsi biaya
rata-rata marginal.

Perhatikan bahwa : ⇒

Selanjutnya turunan kedua adalah:

Bila Q’(x) = 0, maka xc’(x) – c(x) = 0,


sehingga

Dalam ekonomi x umumnya positif, sehingga tanda Q’’(x) sama dengan tanda c’’(x)
dengan demikian:
Q’(x) = 0 dan c’’(x) > 0 maka Q(x) mencapai minimum
Q’(x) = 0 dan c’’(x) < 0 maka Q(x) mencapai maksimum
Selanjunya grafik dari fungsi biaya total, fungsi biaya marginal, dan fungsi biaya rata-
rata masing-masing kita namakan TC, MC, dan AM. Perhatikan gambar 5.40.

Halaman : 92
Bab 4.Penggunaan Turunan

1. Fungsi biaya total linier ,


m harus positif karena fungsi c monoton naik dan b harus positif. Biaya marginal
diberikan oleh adalah garis lurus yang sejajar sumbu x. Jika Q merupakan
fungsi biaya rata-rata, maka

dan fungsi biaya rata-rata marginal adalah:

merupakan hiperbola umum.

y y TC y TC
TC
MC

b MC
AC c c
m MC
b
0 AM x x x
b

gambar 5.40. Grafik fungsi biaya, dan fungsi biaya marginal

2. Fungsi biaya total kuadrat


Bentuk umumnya adalah , dengan α dan γ positif. Biaya
marginalnya adalah .

Bilangan kritis untuk c adalah , di sini ada 2 kasus yaitu β ≥ 0 dan β < 0.

Kasus β ≥ 0, adalah negatif atau 0. Ini berarti puncak parabola terletak di

sebelah kiri sumbu-y atau pada domain x yang negatif. Selanjutnya karena domain
c harus positif, maka sketsa dari TC untuk b > 0 ditunjukkan pada gambar 5.40 b.

Halaman : 93
Bab 4.Penggunaan Turunan

Kasus β < 0, positif maka puncak parabola terletak di kanan sumbu-y atau pada

domain x>0, dan domain dari c adalah , sketsa TC untuk b < 0 ditunjukkan

pada gambar 5.40 c.


Contoh 27 Misalkan c(x) adalah biaya total untuk memproduksi 100x unit produksi
dengan persamaan
.

Tentukanlah:
a. Fungsi biaya rata-rata
b. Fungsi biaya marginal
c. Fungsi biaya rata-rata marginal
d. Hitung nilai minimum absolut untuk biaya rata-rata dan buat sketsa grafik biaya total,
fungsi rata-rata, dan fungsi biaya rata-rata marginal dalam satu sistem sumbu.
Untuk keempat soal di atas mudah diberikan jawabannya

a. Fungsi biaya rata-rata adalah

b. Fungsi biaya marginal adalah

c. Fungsi biaya rata-rata marginal adalah

d. Untuk Q’(x) = 0, diperoleh sehingga bilangan kritis untuk Q adalah 4

dengan

maka Q mencapai minimum relatif yaitu 2 pada saat x = 4.


Karena x > 0 maka Q(x) kontinu pada (0,∞), dan hanya ada minimum relatif pada
(0,∞) yaitu dicapai pada x = 4. Maka disimpulkan bahwa Q mempunyai nilai minimum
absolut pada x = 4 dan 100x = 400, maka nilai minimum absolut untuk biaya rata-rata
unit adalah Rp. 4,-. Jika 400 unit diproduksi.
Sketsa grafik TC, MC, dan AC ditunjukkan pada gambar 5.41.

Halaman : 94
Bab 4.Penggunaan Turunan

TC

MC
AC

Gambar 5.41. Grafik fungsi TC, MC dan AC

Fungsi Pendapatan, Fungsi Keuntungan dan Fungsi Pendapatan Marginal


Harga satuan barang yang dapat dijual adalah fungsi permintaan. Fungsi permintaan
tersebut kita namakan p. Jika ada x satuan barang dapat dijual maka p(x) adalah
harga satuan barang yang telah terjual tersebut. Misalkan x banyaknya barang tertentu
yang diproduksi dan dipasarkan, Fungsi permintaan (penerimaan) total R, nilainya adalah
R(x), kalau x satuan terjual. Jadi R(x) = x p(x) atau

Keuntungan P(x) jika x satuan barang telah diproduksi dan terjual adalah selisih antara
pendapatan total dengan biaya total, yaitu:

Pendapatan marginal adalah laju kenaikan pendapatan (penerimaan) tiap satuan kenaikan
dalam penjualan, dan dinotasikan sebagai R’(x); sedang p’(x) adalah harga marginal dan
P’(x) adalah keuntungan marginal. Selanjutnya jika kedua ruas diturunkan diperoleh:

Jadi keuntungan marginal = pendapatan marginal – biaya marginal.

Contoh 28 Fungsi permintaan untuk suatu komoditi tertentu diberikan oleh:

Tentukan fungsi permintaan, fungsi pendapatan total, fungsi pendapatan marginal, dan
sketsa grafiknya.

Halaman : 95
Bab 4.Penggunaan Turunan

Jika fungsi permintaan , maka . Untuk p(x) ≥ 0 diperoleh:

- ; Fungsi keuntungan

- ; Fungsi pendapatan total

- ; fungsi pendapatan marginal

Jika R’(x) = 0, diperoleh: 24 – 3x = 0, maka x = 8. Sketsa ketiga grafik ditunjukkan


pada gambar 5.42 berikut.
y

Penerimaan total

Fungsi Permintaan

Penerimaan marginal

Gambar 5.42. Grafik fungsi penerimaan total, penerimaan marginal dari fungsi permintaan

Contoh 29 Diketahui p fungsi permintaan dan c fungsi biaya adalah:

dengan x menyatakan jumlah barang (unit). Tentukanlah nilai x1 yang memberi


keuntungan maksimum dan tentukanlah nilai penjualan maksimum. Tentukan pula
pendapatan marginal dan biaya marginal apabila yang diproduksi dan dijual adalah x1.
Karena , sedangkan
Maka

Halaman : 96
Bab 4.Penggunaan Turunan

sehingga
Bilangan kritis untuk P adalah x = 975, maka keuntungan maksimum adalah P(975) =
Rp. 1601250. Jadi x1 = 975. Pendapatan (penerimaan) marginal adalah

maka , sedangkan biaya marginal adalah .


Catatan
Keuntungan P menjadi maksimum bila terpenuhi kedua syarat:

(i) ataupun (ii) ataupun

Contoh 30 Diketahui suatu fungsi permintaan sebagai:

dengan menyatakan jumlah barang (unit).


a. Tentukanlah fungsi pendapatan total dan fungsi pendapatan marginal
b. Pada selang manakah pendapatan total naik
c. Untuk nilai x manakah, pendapatan marginal mencapai maksimum
Penyelesaian :

a. Pendapatan total adalah : dan pendapatan marginal

adalah .
b. Pendapatan total R naik jika R’(x) > 0, yaitu

diperoleh: R naik pada selang 0 ≤ x < 10 (karena x ≥ 0).


c. Pendapatan marginal R’ mencapai maksimum jika R’’(x) = 0, yaitu
.
Jadi R’ mencapai maksimum pada saat x = 4 dan
R’(4) = 20 + (8)(4) – (42) = 36.

Halaman : 97
Bab 4.Penggunaan Turunan

Soal-Soal Latihan
Untuk soal 1 s/d 20 adalah soal untuk masalah nilai ekstrim
1. a) Jika hasil kali dua bilangan adalah 16, tentukan kedua bilangan tersebut agar
jumlahnya sekecil mungkin.
b). Tentukan dua buah bilangan yang jumlahnya 12, dan hasil kalinya paling besar.
(jawab 6 dan 6)
c). hasil kali dua buah bilangan adalah -12. tentukan kedua bilangan itu agar “jumlah
kuadratnya” minimum.
(jawab: )
2. Keliling sebuh persegi panjang adalah 40 meter. Tentukan ukuran persegi panjang
tersebut agar luasnya maksimum.
3. Dalam sebuah segitiga sama kaki yang alasnya a satuan dan tingginya h satuan dibuat
persegai panjang. Jika salah satu sisi persegi panjang berimpit dengan alas segitiga
dan kedua titik sudut lainnya terletak pada sisi segitiga. Tentukan ukuran persegi
panjang yang luasnya maksimum.
4. selembar aluminium yang berbentuk persegi panjang, dengan panjang 32 cm dan
lebar 20 cm. pada ujung-ujungnya dipotong bujur-bujur sangkar yang ukurannya
sama. Aluminium yang tersisa dilipat ke atas sehingga membentuk sebuah kotak
tanpa tutup. Tentukan volume maksimum kotak aluminium tersebut.
5. Sepotong kawat yang pajangnya 10 meter akan dibuat lingkaran dan bujur sangkar
dengan cara membagi kawat atas dua bagian. Tentukan ukuran bentuk-bentuk
tersebut agar
a. jumlah luasnya maksimum
b. jumlah luasnya min
6. Tentukanlah:
(i) Tentukan jarak terdekat
a. dari titik (0,3) ke parabola x = y2
b. dari titik (4,5) ke lingkaran x2 + y2 = 4
c. dari titik (5,0) ke hiperbola x2 – 4y2 – 4 = 0
(ii) Tentukan ukuran persegi panjang terbesar yang semua titik sudutnya terletak
pada lingkaran x2 + y2 = 25.

Halaman : 98
Bab 4.Penggunaan Turunan

(iii) Tentukan ukuran persegi panjang terbesar yang semua titik sudutnya terletak
pada elips x2 + 4y2 = 4.
Untuk soal 21 s/d 25 adalah soal yang berhubungan dengan penggunaan turunan dalam
ekonomi
21. Misalkan adalah fungsi biaya total dengan x
merupakan banyaknya satuan yang diproduksi dan dipasarkan. Tentukanlah:
a. Biaya rata-rata tiap satuan dan biaya marginalnya.
b. Jika tiap minggu diproduksi dan dipasarkan x = 200 satuan, tentukanlah biaya
rata-rata tiap satuan dan biaya marginal untuk memproduksi dan memasarkan
satu satuan lebih.
22. Biaya total untuk memproduksi dan menjual 100x satuan barang tertentu adalah:

Tentukanlah: a. Ketinggian produksi yang membuat biaya marginal minimum


b. Minimum biaya marginal

23. Diketahui fungsi permintaan .


Tentukanlah:
a. Banyaknya satuan x1 yang membuat pendapatan total minimum.

b. Maksimum pendapatan total.


c. Berapakah pendapatan marginal apabila terjual x1 satuan barang?
24. Seorang pedagang kain merasa bahwa ia dapat menjual tiap bulan 4000 yard tekstil
tertentu apabila ia menjualnya dengan harga $ 6 tiap yard. Penjualan bulan ini akan
naik dengan 250 yard apabila ia memberikan potongan harga $ 0,15 tiap yard.
Tuliskan persamaan untuk p(x) dan tentukan harga tiap yard yang menghasilkan
pendapatan yang maksimal.
25. Manager pabrik meramalkan bahwa ia dapat menjual 500 satuan hasil pabriknya tiap
minggu, jika harganya $ 20 tiap satuan. Penjualan mingguan akan naik dengan 50
satuan apabila ia memberikan potongan $ 0,50 tiap satuan. Biaya pembuatan dan
penjualan barang tersebut tiap minggu adalah: ,
tentukanlah :

Halaman : 99
Bab 4.Penggunaan Turunan

a. Fungsi permintaan
b. Besarnya produksi mingguan yang dapat menghasilkan keuntungan maksimum.
c. Harga satuan barang pada tingkat maksimum produksi.
d. Harga marginal pada tingkat maksimum produksi.

Halaman : 100

Anda mungkin juga menyukai