Anda di halaman 1dari 3

"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala

sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1)

Banyak dari orang kristen yang telah lama mengikut Tuhan Yesus, tetapi seringkali tidak
mengalami janji-janjiNya. Kehidupan yang mereka alami tidak memperlihatkan bahwa
hidup mereka disertai oleh Allah. Bahkan tidak jarang bahwa kondisi-kondisi yang nyata
lebih mendominasi kehidupan mereka sehingga mata iman mereka seperti tertutup.

Iman kita kepada Allah seharusnya tidaklah tergantung kepada situasi dan kondisi
sekitar. Namun, hal itu dapat terjadi karena sebenarnya kita tidak menggunakan
iman kita dengan benar.

Prinsip benar mengenai iman ialah iman bukanlah bergerak mundur,


melainkan bergerak maju. Iman tidak tergantung kepada apa yang ada
disekeliling kita karena iman itu asalnya adalah dari firman Allah (Ibrani
12:1). Iman mengerjakan hal-hal mustahil menjadi benar-benar nyata
dalam kehidupan orang yang takut akan Dia. Mukjizat terjadi karena
adanya iman.

Perbuatan mukjizat Yesus pada waktu di dunia ini bisa terjadi tidak hanya karena kuasa
dan anugerah yang dimiliki-Nya, melainkan orang yang dilayani memiliki iman sehingga
hal ajaib itu terjadi dalam kehidupannya. Kita tidak dapat melihat atau mendengar hal
ajaib apabila iman itu tidak ada dalam kehidupan kita.

Dalam alinea sebelumnya dikatakan bahwa iman itu bergerak maju, bukan mundur. Apa
maksud dengan hal itu? Bagaimana agar kita memiliki iman yang bergerak maju?

Iman yang bergerak maju artinya adalah iman membawa kita menggenapi apa yang
difirmankan-Nya. Iman selalu berkorelasi dengan hasil yang akan Anda dapatkan dari
Allah.

Ada langkah-langkah yang harus diambil untuk melihat iman Anda dapat memberikan
hasil yang diinginkan.

Langkah 1: Anda harus melakukan apa yang telah Tuhan firmankan. Ini adalah poin
penting yang selalu Yesus tekankan kepada murid-murid ketika Dia masih di bumi.
Dalam Matius 12:50 yang berbunyi "Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-
Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-
Ku" memperlihatkan bahwa Allah menyayangi orang yang takut dan taat kepada-Nya.
Itu adalah syarat mutlak Allah.

Langkah 2: Melepaskan diri Anda dengan penuh kesadaran terhadap apa yang sudah
Anda dengar. Iman selalu berkaitan dengan pendengaran akan firman Allah. Pada saat
kita mendengarnya, yang Allah mau adalah Dia ingin Anda percaya akan apa yang
difirmankan-Nya. Jauhkan keraguan dalam diri Anda ketika firman itu Anda dengar.
Simpanlah firman tersebut dalam hati saudara.

Langkah 3: Mengetahui bahwa Tuhan berkomitmen kepada apa pun


yang telah Dia firmankan. Banyak ayat di dalam Alkitab yang
menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang setia. Dia selalu menepati
janji yang telah diucapkan-Nya. Ketika Anda berbicara kepada Dia,
kemukankanlah alasan-alasan Anda. Bukan Alasan-alasan biasa, namun
alasan-alasan kuatlah (yang telah Anda temukan dalam firman-Nya) yang
menjamin kemenangan Anda. Ketika Anda menaikkan doa yang lahir dari
iman, Allah melangkah masuk.
Setelah Anda mengingatkan Allah, karena Ia selalu setia, dan Ia tidak dapat
menyangkali diri-Nya sendiri, kini Ia berkata kepada Anda, "Engkau sudah dibenarkan.
Engkau sudah dibebaskan dan dilepaskan,"

Langkah 4: Setelah Anda dibenarkan, kini Anda dapat melakukan apa yang Anda
kehendaki dengan situasi tersebut. Tuhan selalu menggenapi firman-Nya.
Markus 11:23 berkata, "...barangsiapa berkata kepada gunung ini.." menunjukkan
bahwa Anda tidak perlu takut lagi dengan gunung yang sedang di depan Anda. Anda
saat ini dapat mendeklarasikan dengan penuh keberanian kepada gunung Anda,
"Menyingkirlah! Tuhan telah membenarkan aku. Menyingkirlah sekarang! Bukan besok!"

Setelah berkata kepada gunung, karena Alkitab berkata bahwa gunung harus tersingkir
ketika Anda berkata kepadanya, kini percayalah kepada Allah bahwa gunung tersebut
telah disingkirkan.

Langkah 5: Inilah tahap dimana Anda mendemonstrasikan kemenangan Anda. Anda


tidak perlu lagi frustasi atau mengalami sakit penyakit. Jadi, segala larangan terhadap
jenis-jenis makanan tertentu yang selama ini diberikan kepada Anda, makanlah. Di
langkah ini, yang Anda lakukan adalah bertindak sebagai seorang pemenang. Anda tidak
perlu bersikap seakan-akan Iblis masih ada atas hidup Anda.

Perbuatan yang Anda lakukan haruslah sesuai dengan apa yang Anda percayai.
Perbuatan diuji oleh Allah, dan jika ditemukan adanya kekurangan, tidak akan ada hasil.

Langkah 6: Wujudkanlah kemenangan Anda, kelepasan Anda,


kesembuhan Anda, dengan mendeklarasikannya secara lantang. Jangan
malu mengatakannya di mana pun. Banyak dari kita malu akan
kesaksian-Nya. Ketika Anda menolak untuk malu, kuasa tersebut
dilepaskan.

Anda harus mengatakannya sebelum Anda menerimanya. Namun,


mengatakan disini bukanlah sekedar mengatakan melainkan seperti deklarasi. Deklarasi
semacam itulah yang merobohkan Goliat seperti yang tertulis dalam 1 Samuel pasal 17.
Intinya adalah Anda harus mengatakan firman Allah dengan jelas, agar Dia dapat
mendengarkannya. Dan bila firman itu didengar-Nya, maka Ia wajib melakukannya.

Langkah 7: Jangan berhenti, Teruslah maju. Langkah terakhir ini menuntut Anda
menolak untuk menyerah. Mulailah melakukan hal-hal yang tidak dapat Anda lakukan
sebelumnya, sampai hasilnya menjadi nyata bagi semua orang.

Jangan berhenti mengatakannya! Jangan berhenti melakukannya! Terus lakukan! Terus


katakan dan bertindak. Mengapa? Karena ketika Anda berhenti beriman maka
perkenanan Allah menjauh dalam kehidupan Anda (Ibrani 10:38).

Jadi, Anda tidak diizinkan untuk berhenti. Anda tidak diizinkan untuk menyerah. Anda
tidak diizinkan untuk mundur. Anda harus terus maju!

Anda tidak bisa mengawalinya dengan iman dan mengakhirinya dengan


ketidakpercayaan.

Kesimpulannya adalah: Allah menginginkan iman Anda bergerak maju, bukan


mundur. Dia ingin kita percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Gunung
(masalah, kondisi, situasi) di depan bukanlah persoalan saat kita beriman di dalam-
Nya.
Halaman :

Anda mungkin juga menyukai