Anda di halaman 1dari 4

Sistem Nilai Tukar Mata Uang

Ada beberapa sistem pengukuran ”uang” seseorang,


berdasarkan mata uang yang dimiliki. Misalkan yang paling
sederhana seseorang memiliki x ru- piah (Rp) mata uang I dan y
dolar AS ($) mata uang jenis II. Atau yang lebih

kompleks adalah seseorang memiliki uang dalam n jenis mata uang,


misalkan rupiah (Rp), dolar AS ($ 1), euro ($ 2), pounds ($ 3),
real ($ 4 ), dan seterus- nya. Jika dalam suatu area terdapat k
orang, yaitu M 1 , M 2 , · ·· , dan M k data kekayaan keseluruhan
orang di area tersebut dapat disajikan dalam tabel berikut ini.

Mata Uang Rp $1 $2 $3 $4 · ·· $n
M1 y1 x 11 x 12 x 13 x 14 · ·· x 1 n
M2 y2 x 21 x 22 x 23 x 24 · ·· x 2 n
. . . . . . ... .
Mk yk x k 1 x k 2 x k 3 x k 4 · ·· x kn

Suatu negara dapat menggunakan kebijakan kurs mata uang


tetap dengan penetapan harga nilai tukar mata uang negara
tersebut terhadap mata uang negara lain atau kurs mengambang
mengikuti pergerakan pasar. Sebagai contoh rupiah saat ini
menggunakan kurs mengambang terhadap seluruh mata uang
negara-negara di dunia, khususnya dolar dan mata uang utama
negara- negara yang secara ekonomi dan perdagangan sangat
berpengaruh. Namun pada era 1970-an Indonesia pernah
menerapkan kurs rupiah tetap terhadap dolar. Tentu saja masing-
masing kebijakan memiliki resiko masing-masing yang harus
ditanggung negara untuk mengatasi pergerakan nilai tukar.
Kurs mata uang ke-i terhadap mata uang ke-j di suatu Money
Changer (MC) terdiri atas:
1. a ij : Harga jual (ke penukar) $i 1 dalam $ j

2. α ij : Harga beli (dari penukar) $i

1 dalam $ j Dalam kasus ini 0< α ij <aij .


Selanjutnya, jika untuk masing-masing orang M diasumsikan
memiliki uang dalam bentuk mata uang ($1 , $ 2 , . . ., $n ) sebanyak
(x 1 M , x2 M , . . . , x nM ) , maka

himpunan uang yang dimiliki orang-orang adalah

Mn ¿

atau jika diasumsikan jumlah uang bernilai rasional untuk masing-


masing mata uang, diperoleh

Mn ¿

Terhadap masing-masing operasi ” + ” maupun ” · ”, dengan

definisi:

( x 1 , x 2 ,. . . , x n ) +( y 1 , y 2 , . .. , y n)=(x 1 + y 1 , x 2 + y 2 ,. . . , x n + y n )

atau

(x 1 , x 2 ,. . . , x n )·( y1 , y 2 ,. . . , y n )=(x 1 y 1 , x 2 y 2 , . . ., x n y n)

himpunan M n ¿ dan M n ¿ merupakan semigrup komutatif dengan


masing identitas (0 , 0 , . .. , 0) atau (1 , 1, . . . ,1).
Selanjutnya khusus untuk kasus n=2, masing-masing orang
memiliki uang dalam mata uang 1 (rupiah) dan mata uang 2
(dolar) sejumlah (x 1 , x 2) . Relasi urutan ” ≼ ” pada M 2 ¿
didefinisikan sebagai berikut:

Definisi 10.2.1. Uang X sebanyak (x 1 , x 2)dikatakan tidak lebih banyak


daripada uang Y sebanyak ( y 1 , y 2) dengan notasi

(x 1 , x 2)≤( y 1 , y 2)

jika
i. x 1 ≤ y 1 dan x 2 ≤ y 2, atau
ii. y 1 < x 1 dan x 1− y 1 ≤ α 12 ( y 2−x 2), atau 1.
iii. y 2 < x 2 dan α 12( x2− y 2)≤ y 1−x 1

Jelas untuk sebarang (x 1 , x 2) memenuhi x 1 ≤ x 1 dan x 2 ≤ x 2, sehingga relasi ” ≤”


tersebut refleksif. Selain itu, jika (x 1 , x 2)≤( y 1 , y 2)Dan ( y 1 , y 2)≤(x 1 , x 2) maka:

1. Jika x 1 ≤ y 1 dan x 2 ≤ y 2, maka:


(a) Jika y 1 ≤ x 1 dan y 2 ≤ x 2, maka
x 1 ≤ y 1 ≤ x 1 dan x 2 ≤ y 2 ≤ x 2
sehingga ( x 1 , x 2 )=( y 1 , y 2 ).
(b) Jika x 1< y 1 dan y 1−x 1 ≤ α 12 ( x2 − y 2), maka

0< y 1−x1 ≤ α 12 ( x2 − y 2 ) ≤ α 12 0=0


Kontradiksi.
(c) Jika x 2< y 2 dan α 12( y 2−x 2)≤ x 1− y 1 , maka

0< α 12 ( y 2−x 2 )≤ x1 − y 1 ≤ 0
Kontradiksi.

2. Jika y 1 < x 1 dan x 1− y 1 ≤ α 12 ( y 2−x 2), maka x 2 ≤ y 2 :

(a) Jika y 1 ≤ x 1 dan y 2 ≤ x 2, maka 0< x 1− y1 ≤ α 12 ( y 2−x 2 )≤ 0


Kontradiksi.
(b) Jika x 1< y 1 dan y 1−x 1 ≤ α 12 ( x2 − y 2), maka 0< y 1−x1 <0
Kontradiksi.
(c) Jika x 2< y 2 dan 0< α 12 ( y 2−x 2 ) ≤ x 1− y 1 <0
Kontradiksi.

3. Jika y 2 < x 2 dan α 12( x2− y 2)≤ y 1−x 1, maka x 1 ≤ y 1:

(a) Jika y 1 ≤ x 1 dan y 2 ≤ x 2, maka 0< α 12 (x 2− y 2 )≤ y 1−x 1 ≤ 0.


Kontradiksi.

(b) Jika x 1< y 1 dan y 1−x 1 ≤ α 12 ( x2 − y 2), maka

0< y 1−x1 ≤ α 12 ( x2 − y 2 ) ≤ α 12 0=0

Kontradiksi.
(c) Jika x 2< y 2 dan 0< α 12 ( y 2−x 2 ) ≤ x 1− y 1, maka

y 2 < x 2< y 2. Kontradiksi.

Dapat disimpulkan relasi ” ≼ ” bersifat antisimetris.


Selain itu, jika (x 1 , x 2)≤( y 1 , y 2) dan ( y 1 , y 2)≤(z 1 , z 2), maka:

1. Jika x 1 ≤ y 1 dan x 2 ≤ y 2, maka:

(a) Jika y 1 ≤ z 1 dan y 2 ≤ z 2, maka

x 1 ≤ y 1 ≤ z 1 dan x 2 ≤ y 2 ≤ z 2

(b) Jika z 1< y 1 dan y 1−z 1 ≤ α 12 ( z 2− y 2 ), maka:

Untuk z 1< x1 ≤ y 1, karena x 2 ≤ y 2 berlaku


x 1− y 1 ≤ y 1−z 1 ≤ α 12 ( z 2− y 2 ) ≤ α 12 ( z 2−x 2 ),

sehingga kondisi 2 relasi dipenuhi.


Untuk x 1 ≤ z 1 ≤ y 1, karena
0< y 1−z1 ≤ α 12 ( z 2− y 2 ) ≤ α 12 ( z 2−x 2 ) memenuhi kondisi 1.
(c) Jika z 2< y 2 dan α 12 ( y 2−z 2 ) ≤ z 1− y 1, maka:
Untuk z 2< x 2 ≤ y 2, karena x 1 ≤ y 1 berlaku
α 12( x2− z2 )≤ α 12 ( y 2−z 2 ) ≤(z 1− y 1 )≤ z 1−x1
sehingga kondisi 3 dipenuhi.
Untuk x 2 ≤ z 2< y 2, karena 0< α 12 ( y 2−z 2 ) ≤( z 1− y 1) ≤ z 1−x 1
berarti x 1 ≤ z 1 memenuhi kondisi 1.

2. Jika y 1 < x 1 dan x 1− y 1 ≤ α 12 ( y 2−x 2 ), maka:

Anda mungkin juga menyukai