Gambar 2.2 Sebagian Peta Geologi Teknik Lembar Bandung (Modifikasi Djadja
Gambar 2.4 Hubungan antara magnitudo momen (Mw) dengan skala magnitude
lainnya (Heaton et al, 1982; dalam Youd dan Idriss, 2001) .......... 22
Research) ....................................................................................... 26
Gambar 2.7 Kurva rd terhadap kedalaman (Seed dan Idriss, 1971; dalam Youd
Gambar 2.8 Visualisasi daya dukung pondasi tiang (modifikasi Hakam, 2008) ..
....................................................................................................... 38
Gambar 4.2 Peta kemiringan lereng daerah penelitian skala 1:2500 ................ 48
ix
Gambar 4.5 Analisis kinematik sesar naik sinistral Cijujung dengan notasi N
Gambar 4.6 Lokasi cermin sesar Cijujung (kotak merah) pada dinding Sungai
kuning) ........................................................................................... 53
Gambar 4.8 Kekar pada lapisan lempung kontak dengan alluvium .................. 54
Gambar 4.9 Sesar aktif belakang busur di Jawa Barat bagian Utara (Modifikasi
Gambar 4.11 Peta sebaran titik gempabumi wilayah penelitian (Sumber: USGS) .
....................................................................................................... 57
Gambar 4.12 Peta sumber gempabumi pulau Jawa (Sumber: PuSGen, 2017) ... 58
Gambar 4.13 Grafik nilai SPT lapangan, koreksi efisiensi alat, dan koreksi
overburden ..................................................................................... 61
Gambar 4.14 Peta mekanisme fokus gempabumi di Jawa Barat (Supendi, 2016) ..
....................................................................................................... 63
Gambar 4.15 Peta percepetan puncak di batuan dasar (Sb) deterministik (Sumber:
x
Gambar 4.19 Grafik kerentanan likuifaksi BH-04 P2 ......................................... 73
Gambar 4.33 Grafik nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit)
Gambar 4.34 Grafik nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit)
Gambar 4.35 Gambar nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit)
Gambar 4.36 Grafik nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit)
xi
Gambar 4.37 Grafik nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit)
Gambar 4.38 Grafik nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit)
Gambar 4.39 Grafik nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit)
Gambar 4.40 Grafik nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit)
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Penjelasan kualitatif nilai kerapatan relatif dan volume jenis tanah (Das,
1995)................................................................................................... 15
Tabel 2.4 Koreksi-koreksi yang digunakan dalam uji SPT (Youd, T.L. & Idriss,
Tabel 2.6 Korelasi empiris antara N-SPT dengan UCS dan berat jenis tanah jenuh
(γsat) untuk tanah kohesif (Terzaghi & Peck, 1948 dalam Hakam, 2008)
............................................................................................................ 20
Tabel 2.7 Korelasi empiris antara N-SPT dengan sudut geser dalam (ϕ) dan berat
............................................................................................................ 20
Tabel 2.9 Klasifikasi kelas situs tanah didasarkan atas korelasi penyelidikan tanah
lapangan dan laboratorium (ASCE, 2010; dalam SNI 1726: 2012) ... 23
Tabel 2.11 Kerentanan sedimen kuarter yang terjadi likuifaksi selama goncangan
xiii
Tabel 2.13 Kerentanan likuifaksi pada satuan geomorfologi (Iwasaki, dkk., 1982)
............................................................................................................ 29
Tabel 2.15 Perhitungan daya dukung pondasi tiang metode Meyerhoff (1976) .. 38
Tabel 4.3 Klasifikasi tipe tanah pada titik bor (SNI:1726:2012) ....................... 60
Tabel 4.6 Kerentanan sedimen kuarter yang terjadi likuifaksi pada daerah
xiv
Tabel 4.17 Nilai daya dukung pondasi tiang BH-02 AR ..................................... 80
Tabel 4.31 Nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit) dan saat
Tabel 4.33 Nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit) dan saat
Tabel 4.34 Nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit) dan saat
xv
Tabel 4.36 Nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit) dan saat
Tabel 4.37 Nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit) dan saat
Tabel 4.39 Nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit) dan saat
Tabel 4.40 Nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit) dan saat
Tabel 4.42 Nilai daya dukung ultimit kondisi non likuifaksi (Qultimit) dan saat
xvi
DAFTAR RUMUS
2.15 ΔN-SPT........................................................................................................ 33
xvii
2. 22 Daya dukung ultimit (Qu)............................................................................ 37
xviii