Anda di halaman 1dari 7

Laporan Rapor Pendidikan SMP NEGERI 17 PADANG NPSN 10304806 Tahun 2023

Laporan Rapor Pendidikan SMP N 1 Merdeka 18920012 Tahun 2022


LAPORAN RAPOR PENDIDIKAN SMAN 1 NAGARI IV BAYANG UTARA TAHUN 2023

- Laporan ini berisi CAPAIAN SELURUH INDIKATOR satdik Anda sesuai hasil Asesmen Nasional (AN), Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar), survei alumni, dan sumber data lainnya.
- Laporan ini dapat memberi gambaran kualitas satuan pendidikan Anda seperti yang tertuang di SK Nomor 012/H/M/2023 tentang Indikator Profil Satuan Pendidikan dan Profil Pendidikan Daerah.
- Untuk mempermudah menghitung perubahan skor Rapor 2023 dan Rapor 2022, semua skor Rapor 2022 dikonversi ke rentang 0-100.
- Peringkat Anda didasarkan pada posisi skor capaian dalam satu rentang kelompok dengan pengertian berikut:

PERINGKAT ATAS untuk kelompok 1-20%


PERINGKAT MENENGAH ATAS untuk kelompok 21-40%
PERINGKAT MENENGAH untuk kelompok 41-60%
PERINGKAT MENENGAH BAWAH untuk kelompok 61-80%
PERINGKAT BAWAH untuk kelompok 81-100% Laporan diperbarui 11 Jul 2023

No Indikator Capaian Skor Rapor Definisi Capaian Perubahan SkorSkor Rapor Peringkat di ProviPeringkat secara Sumber Data
Kemampuan literasi Sedang (44,44% siswa44,44
2023 40% - 70% peserta didik telah mencapai Naik 66,63% 26,67 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional: Asesmen Kompetensi Minimum (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi beragam jenis teks (teks informasional dan teks fiksi).
Laporan
LaporanKemampuan literasi Sedang (46,67% siswa46,67 40% - 70% peserta didik telah mencapai Naik 5,02% 44,44 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional: Asesmen Kompetensi Minimum (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
A.1 Kemampuan literasi didik berdasarkan kemampuan dalam memahami, menggunakan,
Persentase peserta Sedangmerefleksi,
(46,67% siswa46,67
dan 40% beragam
mengevaluasi - 70% peserta
jenisdidik
tekstelah
(teksmencapai Turun 8,69%
informasional dan teks 2,22%
fiksi).
Proporsi peserta
Persentase didik didik
peserta dengan kemampuankemampuan
berdasarkan literasi di atasdalam
kompetensi minimum
memahami, Di atasmerefleksi, dan
menggunakan, 8,89% Peserta
mengevaluasi didik mampu
beragam mengintegrasikan
jenis teks bebe
Turun 19,98%
(teks informasional dan teks 42,22%
fiksi).
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi mencapai kompetensi minimum Mencapai 37,78% Peserta didik mampu membuat interpretasi Turun 5,55% 53,33%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi di bawah kompetensi minimum Di bawah 51,11% Peserta didik mampu menemukan dan meng Naik 15,01% 2,22%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi jauh di bawah kompetensi minimumJauh di bawah 2,22% Peserta didik belum mampu menemukanTurun da 50,00% 58,23 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
A.1.1 Kompetensi membaca teks informasi 60,47 Turun 2,84% 56,68 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
A.1.2 Kompetensi
Kompetensimembaca teksdalam
peserta didik sastramemahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks informasional59 (non-fiksi). Naik 1,37% 60,71 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
A.1.3 Kompetensi
Kompetensimengakses
peserta didik dan menemukan
dalam isi teks
memahami, (L1)
menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks fiksi.62,97 Turun 1,27% 55,77 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
A.1.4 Kompetensi
Kompetensimenginterpretasi
peserta didik pada dan memahamimenemukan,
kemampuan 59,25ide atau informasi eksplisit dalam teks informasional
isi teks (L2) mengidentifikasi, dan mendeskripsikan suatu Naik 2,37% 56,99
(non-fiksi) Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
dan sastra.
A.1.5 Kompetensi
Kompetensimengevaluasi dan merefleksikan
peserta didik pada isi teks (L3)
kemampuan membandingkan dan mengontraskan ide atau informasi55,7 Turun 7,90%
dalam atau antar teks, membuat kesimpulan, mengelompokkan, 16,28 Peringkat menenga
serta mengombinasikan ide Peringkat menenga
dan informasi Asesmen
dalam Nasional
teks atau antar(Kementerian Pendidikan,
teks informasional Kebudayaan,
(non-fiksi) Riset dan Teknologi)
dan sastra.
Kompetensi peserta didik pada kemampuan menganalisis, memprediksi, dan menilai konten, bahasa, dan unsur-unsur dalam teks informasional (non-fiksi) dan sastra.

A.2 Kemampuan numerasi Sedang (48,89% siswa48,89 40% - 70% peserta didik telah mencapai Naik 120,03% 2,33%
Proporsi peserta
Persentase didik didik
peserta dengan kemampuankemampuan
berdasarkan numerasi di atas
dalamkompetensi minimum Dikonsep,
berpikir menggunakan atas prosedur, 22,22% Peserta
fakta, dan alat didik mampu
matematika untukbernalar untuk meny
menyelesaikan Naik 233,13%
masalah 13,95%
sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan.

Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi mencapai kompetensi minimum Mencapai 26,67% Peserta didik mampu mengaplikasikan koNaik 71,40% 79,07%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi di bawah kompetensi minimum Di bawah 46,67% Peserta didik memiliki kemampuan dasarTurun 36,36% 4,65%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi jauh di bawah kompetensi minim Jauh di bawah 4,44% Peserta didik hanya memiliki kemampuanTidak berubah 48,42 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
A.2.1 Kompetensi pada domain Bilangan 49,23 Turun 0,36% 44,37 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten bilangan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

A.2.2 Kompetensi pada domain Aljabar 53,96 Naik 9,85% 47,65 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten aljabar untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

A.2.3 Kompetensi pada domain Geometri 51,16 Naik 5,07% 46,71 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten geometri untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

A.2.4 Kompetensi pada domain Data dan Ketidakpastian 51,64 Naik 7,81% 44,93 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten data dan ketidakpastian untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

A.2.5 Kompetensi mengetahui (L1) 49,65 Naik 2,65% 47,87 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
A.2.6 Kompetensi
Kompetensimenerapkan
peserta didik(L2) pada kemampuan memahami fakta, proses, konsep, dan prosedur. 56,09 Naik 15,74% 48,38 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
A.2.7 Kompetensi
Kompetensimenalar (L3) pada kemampuan menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang fakta-fakta,
peserta didik 49,34 relasi, proses, konsep, prosedur, dan metode Turunpada
1,67%konten52,15
bilangan Peringkat menenga
dengan konteks Peringkat
situasi menenga
nyata untukAsesmen Nasionalmasalah
menyelesaikan (Kementerian
atau Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
menjawab pertanyaan.
A.3 Karakter
Kompetensi peserta didik pada kemampuan menganalisis data dan informasi, membuat Sedang kesimpulan,53,33 Pesertapemahaman
dan memperluas didik telah menyadari pentingnya
dalam situasi baru,Naik 2,32%situasi
meliputi 52,94 Peringkat
yang tidak menenga
diketahui Peringkat
sebelumnya menenga
atau Asesmen
konteks Nasional
yang lebih (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
kompleks.
A.3.1 Beriman, Bertakwa
Kecenderungan kepada
peserta Tuhan
didik yang
dalam Maha Esa,
bersikap dan dan Berakhlak
berperilaku Mulia
berdasarkan 53,71
nilai-nilai pelajar Pancasila yang mencakup beriman, bertakwa kepada Tuhan NaikYME,
3,33%dan berakhlak
54,54 Peringkat
mulia, menengaPeringkat
gotong-royong, menenga
kreativitas, Asesmen
nalar Nasional (Kementerian
kritis, kebinekaan Pendidikan,
global, serta Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
kemandirian.
A.3.2 Gotong Royong
Penerapan ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan sehari-hari melalui perbuatan pada manusia, 56,74 alam, dan negara. Naik 3,37% 52,57 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
A.3.3 Kreativitas
Keinginan dan pengalaman terlibat secara sukarela dalam kegiatan yang menunjukkan kepedulian untuk 54,15 kebaikan bersama. Naik 4,15% 50,3 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
A.3.4 Nalar Kritis dan pengalaman menghasilkan hal yang baru dan berguna.
Kesenangan 52,75 Naik 3,90% 50,72 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
A.3.5 Kebinekaan
Kemauan dan global
kebiasaan mengambil keputusan secara logis berdasarkan berbagai bukti dan sudut pandang 50,22 yang beragam. Turun 3,14% 50,28 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
A.3.6 Kemandirian
Ketertarikan terhadap budaya yang berbeda, kepedulian terhadap isu-isu global, serta dukungan terhadap 51,64 kesetaraan gender, agama, dan budaya. Naik 0,27% 23,33 Peringkat atas (1- Peringkat atas (1- Platform Merdeka Mengajar (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi), Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi)
C.3 Pengalaman
Kemauan dan Pelatihan
kebiasaan PTK mengelola perasaan, pikiran, dan tindakan demi mencapai Baik tujuan pembelajaran.
96 Provinsi/Kabupaten/Kota/Satuan PendidikNaik 100,00% 0 Peringkat atas (1- Peringkat atas (1- Platform Merdeka Mengajar (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi)
C.3.2 Pelatihan lainnya
Proporsi guru dan(menggabungkan
kepala sekolah yang pelatihan
pernah bid. Studi, pedagogi,
mengikuti pelatihanmanajerial, Baik Merdeka Mengajar
dll)
melalui Platform 78 (PMM) dan Provinsi/Kabupaten/Kota/Satuan Pendidi Naik
non-PMM pada pelatihan kurikulum 11,43%bidang
dan/atau 70 pengetahuan
Peringkat bawah
bidang ( Peringkat
studi, menenga
pedagogi, Sistematau
manajerial, Informasi Manajemen
pelatihan Pengembangan
lain dikali Keprofesianpelatihan.
bobot masing-masing Berkelanjutan (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi)
D.1 Kualitas
Proporsipembelajaran
guru dan kepala sekolah yang mengikuti pelatihan lainnya (menggabungkan Sedangpelatihan bidang63,34 Pembelajaran
studi, pedagogi, mengarah
manajerial, dll pada
tidak peningkatan
Naik
k 3,41%
melalui Platform Merdeka 61,25
Mengajar).Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.1.1 Manajemen kelas
Kualitas pengelolaan kelas dan penyelenggaraan pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan67,04 pembelajaran dan karakteristik siswa. Naik 8,37% 61,86 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.1.2 Dukungan
Pengelolaan kelas yang mendukung pembelajaran serta penerapan penghargaan dan sanksi secara 66,05
psikologis proporsional. Naik 1,58% 65,02 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.1.3 Metode
Praktik pembelajaran
pembelajaran yang memenuhi kebutuhan psikologis siswa untuk menumbuhkan kepercayaan 56,93
diri dan perasaan diterima tanpa dibeda-bedakan. Naik 0,14% 56,85 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.2 Refleksi dan perbaikaninteraktif
Praktik pembelajaran pembelajaran oleh guru
yang sesuai Baik
dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa. 59,39 Guru aktif meningkatkan kualitas pembela Naik 19,96% 49,51 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.2.1 Belajar
Tingkattentang
aktivitas pembelajaran
refleksi dan perbaikan praktik pembelajaran yang dilakukan oleh guru. 56,44 Naik 30,20% 43,35 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.2.2 Refleksi
Aktivitasatas praktik
belajar guru mengajar
yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengajar. 59,12 Naik 13,91% 51,9 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.2.3 Penerapan praktik inovatifberdasarkan refleksi yang dilakukan guru.
Perbaikan pembelajaran 60,92 Naik 23,10% 49,49 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.3 Kepemimpinan instruksional
Inovasi pembelajaran berdasarkan refleksi yang dilakukan guru. Baik 56,54 Kepemimpinan instruksional yang vision Naik 17,47% 48,13 Peringkat menengaPeringkat atas (1- Asesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.3.1 Visi-misi sekolah
Tingkat kepemimpinan yang mendukung perbaikan kualitas pembelajaran, dilihat dari penjabaran visi-misi, 49,81 penyusunan program pembelajaran dan pengembangan Turun 5,70% 52,82
kurikulum Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
sekolah.
D.3.2 Pengelolaan
Perumusan, kurikulum
penyampaian sekolah
dan penerapan visi-misi sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 60,17 Naik 45,06% 41,48 Peringkat atas (1- Peringkat atas (1- Asesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.3.3 Dukungan
Kemampuan untuk refleksi
kepala 59,64
gurudalam mengembangkan dan mengelola kurikulum yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
sekolah Naik 19,04% 50,1 Peringkat atas (1- Peringkat atas (1- Asesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.4 Iklim keamanan
Pemberian sekolah
dukungan kepada guru untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran. Baik 70,49 Satuan pendidikan memiliki lingkungan Turun 5,70% 74,75 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.4.1 Kesejahteraan
Kondisi satuanpsikologis
pendidikan (wellbeing) muridyang memberikan rasa aman (secara fisik dan psikologis),65,76
yang kondusif seperti tidak adanya perundungan dan hukumanTurun fisik. 6,58% 70,39 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.4.2 Kesejahteraan
Perasaan aman psikologis
dan nyaman (wellbeing) guru
secara psikologis yang dialami siswa di sekolah sehari-hari. 75,67 Turun 14,06% 88,05 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.4.3 Pemahaman dan sikap
Perasaan bahagia menjaditerhadap
guru perundungan
yang didasarkan atas kesempatan untuk mengembangkan diri dan memiliki 63,18 hubungan baik dengan warga sekolah. Naik 8,37% 58,3 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.4.4 Pengalaman
Pemahamanperundungan
dan sikap guru siswa
terhadap segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara 73,33sengaja oleh satu/sekelompok orang yang lebih Turun 1,46%
"kuat" 74,42
di sekolah. Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.4.5 Pemahaman
Siswa mengalamidan sikap terhadap hukumandari
perundungan/bullying fisikguru atau sesama siswa di sekolah. 68,87 Naik 9,32% 63 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.4.6 Pengalaman
Pengetahuanhukuman
dan sikap fisik
gurusiswa
untuk menghindari hukuman fisik di sekolah. 73,33 Turun 14,78% 86,05 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.4.7 Pemahaman
Hukuman fisik dan sikap
yang guru tentang
diterima kekerasan
oleh siswa seksual
di sekolah. 60,01 Naik 33,53% 44,94 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.4.8 Pengalaman/pengetahuan
Pengetahuan dan keyakinan kekerasan
guru untukseksual siswa kekerasan seksual di sekolah.
mengatasi 70 Turun 8,78% 76,74 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.4.9 Pemahaman
Pengalamandan siswasikap
akan guru tentangseksual
kekerasan rokok, minuman keras,
yang dialami dan
oleh narkoba
diri 74,18 sekolah.
sendiri ataupun orang lain di lingkungan Naik 62,36% 45,69 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.4.10 Pengalaman
Pengetahuansiswa terkaitguru
dan sikap rokok, minuman
terhadap keras, dan
pencegahan narkoba
dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba, rokok, 53,33 dan minuman keras di lingkungan sekolah.Turun 28,34% 74,42 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.6 Iklim Kesetaraan
Pengalaman siswaGender
terkait narkoba, rokok, dan minuman keras di sekolah, misalnya Sedang 65,39
dibujuk untuk mencoba, Satuan pendidikan
menggunakan, mendukung
membeli kesetaraan
atau mengedarkan. Tidak Tersedia (iTidak TersediPeringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.6.1 Pemahaman
Kondisi sekolahdan sikap warga sekolahadanya
yang menunjukkan terhadap kesetaraandukungan
pemahaman, gender dan tindakan warga sekolah terhadap 48,04 kesetaraan kemampuan, hak, dan kewajiban Tidak Tersedia
antara (iTidak
laki-laki dan Tersedi
Peringkat menengaPeringkat bawah ( Asesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
perempuan.
D.6.2 Perilaku
Pemahamanwarga sekolah
dan dukungan terhadap kesetaraan
terhadap gender
kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, misalnya dalam hal74,74 kemampuan, kesempatan, pemenuhan hak, dan Tidak Tersedia (iTidak TersediPeringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
kewajiban.
D.8 Iklim Kebinekaan
Tindakan yang mendukung kesetaraan kemampuan, pemenuhan hak dan kewajiban Baik antara laki-laki dan
66,61 Satuan pendidikan sudah mampu menghad
perempuan. Naik 7,50% 61,96 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.8.1 Toleransi agama dan
Kondisi sekolah yangbudaya
menunjukkan adanya sikap dan perilaku kepala sekolah dan guru dalam menerapkan 56,19 toleransi agama dan budaya serta komitmen Naikkebangsaan.
2,09% 55,04 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.8.2 Komitmen
Sikap dan kebangsaan
perilaku yang menunjukkan penerimaan dan penghargaan terhadap keragaman agama dan 86,45
budaya di sekolah. Naik 9,46% 78,98 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.8.3 Toleransi
Kesetiaandan padakesetaraan
negara dan siswa
kesediaan menumbuhkan rasa kebangsaan warga sekolah. 57,2 Naik 10,32% 51,85 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.10 Iklim
SikapInklusivitas
menerima dan menghargai keragaman agama dan budaya di sekolah Sedang 54,63 Satuan pendidikan mulai mengembangkan Turun 0,22% 54,75 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.10.1 Layanan disabilitas 67,79
Kondisi yang disediakan oleh sekolah untuk menyediakan layanan bagi siswa dengan disabilitas dan cerdas istimewa dan berbakat istimewa. Naik 8,52% 62,47 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.10.2 Layanan
Pemberiansekolah
layananuntukyang murid
sesuai cerdas
untukdan bakat
anak istimewa
dengan disabilitas di sekolah. 56,51 Naik 29,70% 43,57 Peringkat atas (1- Peringkat atas (1- Asesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
D.10.3 Sikap terhadap
Pemberian disabilitas
layanan yang sesuai untuk anak cerdas dan berbakat istimewa di sekolah. 53,8 Turun 2,07% 54,94 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
Partisipasi
Penerimaan warga sekolah
dan penghargaan terhadap siswa dengan disabilitas. Sedang 74,76 Satuan pendidikan melibatkan orang tua Naik 15,80% 64,56 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
Keterlibatan warga sekolah dalam proses perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan di sekolah.

Laporan
E.1 Partisipasi warga sekolah Sedang 74,83 Satuan pendidikan melibatkan orang tua Naik 18,91% 62,93 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
E.1.1 Partisipasi orang
Keterlibatan tuasekolah dalam proses perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan di
warga 66,07
sekolah. Naik 14,23% 57,84 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
E.1.2 Partisipasi murid orang tua untuk berpartisipasi dalam perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan
Sekolah mengajak 83,59kegiatan di sekolah. Naik 22,87% 68,03 Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
E.2 Proporsi pemanfaatan
Sekolah mengajak sumber
siswa untukdaya sekolah untuk
berpartisipasi dalampeningkatan mutu
perencanaan, pengembangan,Kurang
dan pelaksanaan21,75
kegiatan diSatuan pendidikan memiliki proporsi pe Turun 14,81% 25,53
sekolah. Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional 2022
E.2.1 Proporsi pembelanjaan
Jumlah persentase nilaipeningkatan
pembelanjaanmutu
nonguru dan tenaga
personil Kurang
kependidikanmutu pembelajaran
untuk peningkatan dan GTK2,56 Satuan pendidikan
di satuan pendidikan memiliki proporsi pe Naik 100,00% 0
per jenjang. Peringkat menengaPeringkat menengaSistem Informasi Pengadaan Sekolah dan Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi)
E.2.2 Proporsi pembelanjaan
Persentase pembelanjaannonsekolah
personil mutupeningkatan
untuk pembelajaran Kurang
mutu guru dan tenaga kependidikan 19,18
dibagi total anggaranSatuan pendidikan
sekolah memiliki
dalam satu tahunproporsi
di bos pemTurun
salur. 24,87% 25,53 Peringkat menengaPeringkat menengaSistem Informasi Pengadaan Sekolah dan Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi)
E.3 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan
Persentase pembelanjaan anggaran
sekolah untuk Sedang
non personil kegiatan pembelajaran dibagi 40,78 dalam
total anggaran sekolah Satuan
satupendidikan memiliki
tahun di bos salur.proporsi pe Naik 53,60% 26,55 Peringkat menengaPeringkat menengaSistem Informasi Pengadaan Sekolah dan Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi)
E.3.1 Proporsi pembelanjaan
Nilai komposit dana BOS secara
dari pembelanjaan daring
BOS secara daring dan penggunaan SDS. Baik 48,23 Satuan pendidikan memiliki proporsi pemNaik 81,66% 26,55 Peringkat menengaPeringkat atas (1- Sistem Informasi Pengadaan Sekolah dan Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi)
E.3.2 Indeks
Jumlahpenggunaan
pembelanjaanplatform SDS melalui
dana BOS sumberdaya
SIPLahsekolah
dibagi -total
ketepatan waktu
anggaran danBOS
dana Kurang
kelengkapan pelaporan
yang dibelanjakan 33,33
dalam satu Jumlah satuan pendidikan yang membuatTidak Tersedia (ka
tahun anggaran. Tidak TersediPeringkat bawah ( Peringkat bawah ( Sistem Informasi Pengadaan Sekolah dan Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi)
E.5 Program dan kebijakan
Jumlah sekolah sekolah laporan tepat waktu di platform SDS dan lengkap.
yang membuat Baik 69,13 Satuan pendidikan telah melibatkan oranTidak Tersedia (iTidak TersediPeringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
E.5.1 Program
Programdan
dankebijakan
kebijakansekolah
sekolahtentang perundungan
untuk mencegah 62,97
dan menanggulangi perundungan, hukuman fisik, kekerasan Tidak Tersedia
seksual, penyalahgunaan narkoba, kesetaraan (iTidak
gender, TersediPeringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
dan intoleransi.
E.5.2 Program dan kebijakan
Ketersediaan sekolah
dan penerapan tentangserta
program hukuman fisik untuk mencegah dan menanggulangi segala bentuk
kebijakan 72,94 penindasan atau kekerasan yang dilakukanTidak Tersedia
secara (iTidak
sengaja olehTersedi
Peringkat
satu atau menengaorang
sekelompok Peringkat
yangmenenga Asesmen
lebih 'kuat' Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
di sekolah.
E.5.3 Program dan kebijakan
Ketersediaan sekolah
dan penerapan tentangserta
program kekerasan untuk mencegah penggunaan hukuman yang 63,94
seksual
kebijakan mengakibatkan rasa sakit secara fisik bagi siswa Tidak
yang Tersedia
melakukan(iTidak TersediPeringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
pelanggaran.
E.5.4 Program dan kebijakan
Ketersediaan sekolah
dan penerapan tentangserta
program narkoba
kebijakan untuk mencegah dan menanggulangi perbuatan 72,02
yang merendahkan, menghina, melecehkan, menyerangTidak Tersedia (iTidak
bagian Tersedi
tubuh Peringkat
atau menengaPeringkat
organ reproduksi menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
seseorang.
E.5.5 Program dan Kebijakan
Ketersediaan mengenai
dan penerapan kesetaraan
program gender untuk mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan
serta kebijakan 62,58 narkoba dan zat berbahaya lainnya (termasukTidak Tersedia
rokok dan(iTidak Tersedi
minuman Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
keras).
E.5.6 Program dan kebijakan
Ketersediaan mengenai
dan penerapan penanggulangan
program danyang
serta kebijakan pencegahan intoleransi
mendukung di sekolah
kesetaraan 80,35
antara laki-laki dan perempuan, misalnya dalam hal kemampuan, Tidak Tersediapemenuhan
kesempatan, (iTidak Tersedi
Peringkat
hak, menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
dan kewajiban.
E.5.4 Program dan kebijakan
Ketersediaan sekolah
dan penerapan tentangserta
program narkoba
kebijakan tentang pencegahan dan penanggulangan sikap 78,94
serta perilaku yang menolak keragaman agama Tidak
dan Tersedia
budaya di(iTidak TersediPeringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
sekolah.
E.5.5 Program dan Kebijakan
Ketersediaan mengenai
dan penerapan kesetaraan
program gender untuk mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan
serta kebijakan 59,27 narkoba dan zat berbahaya lainnya (termasukTidak Tersedia
rokok dan(iTidak Tersedi
minuman Peringkat menengaPeringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
keras).
E.5.6 Program dan kebijakan
Ketersediaan mengenai
dan penerapan penanggulangan
program danyang
serta kebijakan pencegahan intoleransi
mendukung di sekolah
kesetaraan 83,8perempuan, misalnya dalam hal kemampuan, Tidak
antara laki-laki dan Tersediapemenuhan
kesempatan, (iTidak Tersedi
Peringkat
hak, atas (1- Peringkat menengaAsesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
dan kewajiban.
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan tentang pencegahan dan penanggulangan sikap serta perilaku yang menolak keragaman agama dan budaya di sekolah.

Dokumen rahasia SMP NEGERI 17 PADANG raporpendidikan.kemdikbud.go.id 1 dari


Rekomendasi PBD UPT SDN 16 BARINGIN 10302371 Tahun 2022 Diunduh 12/16/202300:08:38

- Lembar ini bertujuan untuk memberikan GAMBARAN LENGKAP tentang masalah yang ada di satdik, akar penyebabnya, serta cara membenahi akar masalah tersebut.
- Lembar ini berisi SELURUH AKAR MASALAH berdasarkan nilai terendah dari masing-masing indikator prioritas level 1.
- Untuk melihat referensi kegiatan sebagai langkah konkret dari program Benahi, silakan buka dokumen URAIAN KEGIATAN ARKAS yang terunduh bersama dengan dokumen ini.

Identifikasi Refleksi Benahi


No Masalah Nilai Kategori Kode Akar Masalah Nilai Kategori Rekomendasi Program Rekomendasi Kegiatan Apakah
Indikator level 1 yang ingin Anda intervensi Capaian Capaian Ind/Sub Subindikator yang mempengaruhi capaian indikator level 1. Anda Capaian Capaian Contoh program yang dapat meningkatkan capaian subindikator. Anda Contoh kegiatan yang dapat meningkatkan Kegiatan
tidak harus memilih semua akar masalah untuk dibenahi sekaligus boleh menambahkan kegiatan lain yang dirasa sesuai dengan kondisi capaian subindikator. Membutuhkan
satdik Biaya (Ya/Tdk)

1 A.1 Refleksi dan perbaikan Baik 56,69 Guru aktif Naik 1% Peringkat 56,16
Peringkat menengah atas (21-40%) Asesmen Nasional (Kementerian
D.2.1 pembelajaran
Belajar tentangoleh guru
pembelajaran 55,44 meningkatkan kualitas Naik 5% menengah Peringkat menengah atas (21-40%)
Peringkat 52,65 Pendidikan,
Asesmen Kebudayaan,
Nasional Riset dan
(Kementerian
D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar 57,98 pembelajaran setelah Naik 3% bawah (61-
menengah
Peringkat 56,45
Peringkat menengah atas (21-40%) Teknologi)
Pendidikan, Kebudayaan,
Asesmen Nasional Riset dan
(Kementerian
D.2.3 Penerapan praktik inovatif 55,8 melakukan refleksi Turun 3% 80%)
(41-60%)
menengah
Peringkat 57,32
Peringkat menengah (41-60%) Teknologi)Nasional
Pendidikan,
Asesmen Kebudayaan, Riset dan
(Kementerian
D.4.10 Pengalaman siswa terkait rokok, minuman keras, dan narkoba (41-60%)
menengah Teknologi) Kebudayaan, Riset dan
Pendidikan,
bawah (61-
Pengalaman siswa terkait narkoba, rokok, dan minuman keras di sekolah, misalnya dibujuk untuk mencoba, menggunakan, membeli atau mengedarkan. Teknologi)
80%)

E.1.1 Partisipasi warga sekolah 66,04 Naik 4% 63,34 Peringkat Peringkat menengah (41-60%) Asesmen Nasional (Kementerian
E.1.2 Keterlibatan
Partisipasi warga sekolah dalam proses perencanaan,
murid 88,28 pengembangan, dan
Naikpelaksanaan
4% kegiatan di sekolah. 73,25 menengah
Peringkat Peringkat menengah atas (21-40%) Pendidikan, Kebudayaan,
Asesmen Nasional Riset dan
(Kementerian
E.2 Sekolah
Proporsimengajak siswasumber
pemanfaatan untuk Sedang 33,49 Satuan pendidikan Naik 100% 0 menengah
Peringkat Peringkat atas (1-20%) Pendidikan, Kebudayaan,
Asesmen Nasional 2022 Riset dan
E.2.1 daya sekolah
Proporsi untuk peningkatan Sedang
pembelanjaan 6,77 memiliki proporsi
Satuan pendidikan Naik 100% 0 menengah
Peringkat Peringkat atas (1-20%) Sistem Informasi Pengadaan Sekolah dan
E.2.2 peningkatan
Proporsi mutu guru non
pembelanjaan dan Kurang 26,72 telah memiliki
Satuan proporsi Naik 100%
pendidikan 0 menengah
Peringkat Peringkat menengah atas (21-40%) AplikasiInformasi
Sistem RencanaPengadaan
Kegiatan dan Anggaran
Sekolah dan
E.3 personil mutuTIK
Pemanfaatan pembelajaran
untuk Baik 68,68 memilikipendidikan
Satuan proporsi Naik 420% 13,21 menengah
Peringkat Peringkat atas (1-20%) AplikasiInformasi
Sistem RencanaPengadaan
Kegiatan dan Anggaran
Sekolah dan
E.3.1 pengelolaan
Proporsi anggaran dana
pembelanjaan Baik 37,36 memilikipendidikan
Satuan proporsi Naik 183% 13,21 menengah
Peringkat Peringkat atas (1-20%) AplikasiInformasi
Sistem RencanaPengadaan
Kegiatan dan Anggaran
Sekolah dan
2 E.3.2 BOS secara
Indeks daring platform
penggunaan Baik 100 memilikisatuan
Jumlah proporsi Tidak Tersedia (karena nilai tahun lalu tidak tersedia) Tidak menengah
Peringkat Peringkat menengah atas (21-40%) AplikasiInformasi
Sistem RencanaPengadaan
Kegiatan dan Anggaran
Sekolah dan
E.5 SDS sumberdaya
Program sekolah
dan kebijakan -
sekolah Sedang 71,46 pendidikan
Satuan yang
pendidikan Tidak Tersedia (indikator ini baru tersedia tahun 2023) Tersedia
Tidak menengah
Peringkat Peringkat menengah (41-60%) Aplikasi Rencana
Asesmen NasionalKegiatan dan Anggaran
(Kementerian
E.5.1 Program dan
Program dankebijakan
kebijakansekolah
sekolah 58,89 melibatkan orang tua Tidak Tersedia (indikator ini baru tersedia tahun 2023) Tersedia
Tidak menengah
Peringkat Peringkat menengah bawah (61-80%) Pendidikan,
Asesmen Kebudayaan,
Nasional Riset dan
(Kementerian
E.5.2 tentang perundungan
Program dan kebijakan sekolah 67,34 Tidak Tersedia (indikator ini baru tersedia tahun 2023) Tersedia
Tidak menengah
Peringkat Peringkat menengah bawah (61-80%) Pendidikan, Kebudayaan,
Asesmen Nasional Riset dan
(Kementerian
E.5.3 tentang hukuman
Program fisik sekolah
dan kebijakan 80,53 Tidak Tersedia (indikator ini baru tersedia tahun 2023) Tersedia
Tidak menengah
Peringkat Peringkat atas (1-20%) Pendidikan,
Asesmen Kebudayaan,
Nasional Riset dan
(Kementerian
tentang kekerasan seksual (indikator
Tersedia ini bawah
atas (1-(61- Teknologi)
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
3 E.5.4 Program dan kebijakan sekolah 78,94 Tidak Tersedia (indikator ini baru tersedia tahun 2023) Tidak
baru Peringkat
80%) Peringkat menengah atas (21-40%) Asesmen Nasional (Kementerian
tentang (indikator ini 20%) Teknologi)
E.5.5 Programnarkoba
dan Kebijakan 59,27 Tidak Tersedia (indikator ini baru tersedia tahun 2023) Tersedia
Tidak
baru
menengah
Peringkat Peringkat menengah bawah (61-80%) Pendidikan, Kebudayaan,
Asesmen Nasional Riset dan
(Kementerian
mengenai kesetaraan gender (indikator
Tersedia ini atas (21-
menengah Teknologi)
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
E.5.6 Program dan kebijakan 83,8 Tidak Tersedia (indikator ini baru tersedia tahun 2023) Tidak
baru Peringkat
40%) Peringkat menengah atas (21-40%) Asesmen Nasional (Kementerian
mengenai penanggulangan dan (indikator ini
Tersedia bawah
atas (1-(61- Teknologi)
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
pencegahan intoleransi di baru
(indikator ini 80%)
20%) Teknologi)
4 A.3.4 Nalar Kritis
sekolah 0 52,75 0 Naik 3,90% 50,72
baru Peringkat Peringkat menengah (41-60%) Asesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, 0
Kemauan dan kebiasaan mengambil menengah Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
keputusan secara logis berdasarkan bawah (61-
berbagai bukti dan sudut pandang yang 80%)
beragam.

5 A.3.5 Kebinekaan global 0 50,22 0 Turun 3,14% 50,28 Peringkat Peringkat menengah (41-60%) Asesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, 0 0
Ketertarikan terhadap budaya yang menengah Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
berbeda, kepedulian terhadap isu-isu bawah (61-
global, serta dukungan terhadap 80%)
kesetaraan gender, agama, dan budaya.

6 D.1 Kualitas pembelajaran Sedang 63,34 Pembelajaran mengarah Naik 3,41% 61,25 Peringkat Peringkat menengah atas (21-40%) Asesmen Nasional (Kementerian Pendidikan, 0
Kualitas pengelolaan kelas dan pada peningkatan kualitas menengah (41- Kebudayaan, Riset dan Teknologi)
penyelenggaraan pembelajaran interaktif yang ditunjukkan dengan 60%)
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran suasana kelas yang mulai
dan karakteristik siswa.

7 D.1.3 Metode pembelajaran 0 56,93


Praktik pembelajaran interaktif yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
karakteristik siswa.

8 D.2 Belajar tentang pembelajaran Baik 59,39 Guru aktif meningkatkan Naik 19,96% 59,86
Aktivitas belajar guru yang bertujuan kualitas pembelajaran
meningkatkan pengetahuan dan setelah melakukan refleksi
keterampilan mengajar. pembelajaran yang telah

9 D.3 Kepemimpinan instruksional Baik 56,54 Kepemimpinan Naik 2% 60,6


Tingkat kepemimpinan yang mendukung instruksional yang visioner
perbaikan kualitas pembelajaran, dilihat dengan mengacu pada visi-
dari penjabaran visi-misi, penyusunan misi sekolah secara
program pembelajaran dan

10 D.4 Iklim keamanan sekolah Baik 70,49 Satuan pendidikan memiliki Turun 5,70%
Kondisi satuan pendidikan yang kondusif lingkungan sekolah yang
yang memberikan rasa aman (secara fisik aman, terlihat dari
dan psikologis), seperti tidak adanya kesejahteraan psikologis
perundungan dan hukuman fisik.

Dokumen rahasia UPT SDN 16 BARINGIN raporpendidikan.kemdikbud.go.id 2 dari


Rekomendasi PBD UPT SDN 16 BARINGIN 10302371 Tahun 2022 Diunduh 12/16/202300:08:38

11 D.4.4 Pengalaman perundungan siswa 0 73,33 0 Turun 1,46%


Siswa mengalami perundungan/bullying
dari guru atau sesama siswa di sekolah.

12 D.8.1 Toleransi agama dan budaya 0 56,19 D.8.2 Naik 2,09%


Sikap dan perilaku yang menunjukkan
penerimaan dan penghargaan terhadap D.8.3
D.6 keragaman agama dan budaya di sekolah.

13 Iklim Kesetaraan Gender Iklim Inklusivitas Sedang 54,63 Satuan pendidikan mulai Turun 0,22%
Kondisi sekolah yang Kondisi yang disediakan oleh sekolah mengembangkan suasana

14 Laporan Rapor Partisipasi warga sekolah Sedang 74,76 Satuan pendidikan Naik 15,80%
Pendidikan SMP N 1 Keterlibatan warga sekolah dalam proses melibatkan orang tua dan
Merdeka 18920012 perencanaan, pengembangan, dan muriddalam beberapa
Tahun 2022 pelaksanaan kegiatan di sekolah. kegiatan di satuan

D.4.10

Dokumen rahasia UPT SDN 16 BARINGIN raporpendidikan.kemdikbud.go.id 3 dari


Lembar Kerja 4 - Benahi: Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran

Lembar ini adalah lembar untuk membantu sekolah menyusun perencanaan di dalam ARKAS berdasarkan hasil evaluasi diri dan analis
permasalahan dan solusi. Melalui Lembar Kerja 4, sekolah menetapkan daftar kegiatan yang akan dimasukkan ke ARKAS. Selanjutnya,
menetapkan barang dan jasa yang akan dibelanjakan, termasuk harga satuan. Pada akhirnya, sekolah akan memasukkan kegiatan dan
anggaran tersebut ke dalam ARKAS.

Untuk dapat melakukan pengisian Lembar Kerja 5, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut:
1 Dinas pendidikan memilih kegiatan didalam RKPD yang akan dibiayai pada tahun perencanaan tersebut

2 Kegiatan yang terpilih dimasukkan di aplikasi SIPD.

No Program Kegiatan Uraian Kegiatan


0 30 Dec 0 Penyusunan Program

Pembelian Buku
2 0

3 0
4
5 0

5 0
an hasil evaluasi diri dan analisis
sukkan ke ARKAS. Selanjutnya, sekolah
kan memasukkan kegiatan dan

Volume Satuan Satuan biaya Jumlah


1 kgt 300,000 300,000

100 buku 100,000 10,000,000

0
No Indikator Capaian Skor Rapor Definisi Capaian Perubahan Skor
2023 dari Tahun Lalu
Proporsi peserta Di atas
didik dengan
Skor Rapor 2022 Peringkat di Peringkat secara Sumber Data
Provinsi Nasional

Anda mungkin juga menyukai