NOTA DINAS
Nomor :W.11.PAS.PAS.23.UM.01.01- 14
Yth : Tim Pokja Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi di lingkungan
Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur
Dari : Kepala Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur
Hal : Undangan Rapat
Lampiran : 1 (satu) berkas
Tanggal : 25 Januari 2021
Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.
MUJIARTO
NIP. 1973050319961002
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH JAWA BARAT
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KHUSUS KELAS IIA GUNUNG SINDUR
Jalan Pengayoman Komplek Kementerian Hukum dan HAM RI, Gunung Sindur, Kab. Bogor
Telp. 021 29662474, e-mail : lapasgusdur@yahoo.com
NOTULEN
Rapat Terkait Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
LAMPIRAN
TENTANG
TIM KERJA RENCANA KERJA DAN RENCANA AKSI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS
DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI PADA
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KHUSUS KELAS IIA GUNUNG SINDUR
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani pada Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA
Gunung Sindur perlu dibentuk Tim Kerja;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a, perlu
ditetapkan Keputusan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung
Sindur tentang Pembentukan Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Lembaga Pemasyarakatan
Khusus Kelas IIA Gunung Sindur Tahun 2021;
c. bahwa nama-nama yang tercantum dalam lampiran keputusan ini dianggap cakap dan
mampu untuk melaksanakan tugas sebagai Tim Kerja yang dimaksud.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10
Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani di
Lingkungan Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. 29 Tahun 2019 tentang
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1360);
4. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. M.HH-12.OT.03.01 Tahun 2021
Tentang Pedoman Pembangunan Agen Perubahan di Lingkungan Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia.
5. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor PAS-03.PR.01.01 Tahun 2021 tentang Resolusi Pemasyarakatan Tahun
2021.
6. Deklarasi Janji Kinerja Tahun 2021
MEMUTUSKAN :
KESATU : Membentuk Rencana Aksi dan Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani Pada Lembaga
Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur Tahun 2021 yang di tugaskan kepada
petugas yang susunan daftar namanya sebagaimana terlampir dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA : Keanggotaan Tim Kerja sebagaimana disebut pada Diktum KESATU dipilih berdasarkan
kemampuan dan kompetensi.
KETIGA : Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani Pada Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung
Sindur Tahun 2021 memiliki tugas :
1. Melaksanakan kegiatan guna mendukung keberhasilan Pembangunan Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM);
2. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak terkait untuk kelancaran pelaksanaan
tugas dimaksud;
3. Melaporkan pelaksanaan pembuatan Rencana Kerja dan Rencana Aksi sebagai Tim Kerja
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBBM) Kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA
Gunung Sindur.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dan/atau hal-hal belum diatur dalam keputusan ini akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
KEPALA,
MUJIARTO
NIP. 197305031996031002
Lampiran:
TIM KERJA RENCANA KERJA DAN RENCANA AKSI DALAM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI PADA
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KHUSUS KELAS IIA GUNUNG SINDUR TAHUN 2021
KEPALA,
MUJIARTO
NIP. 197305031996031002
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
Reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah awal mendukung program pemerintah
untuk melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan organisasi Kementrian Hukum dan
Hak Asasi Manusia yang baik, efektif dan efisien, sehingga dapat melayani masyarakat secara
tepat, cepat dan profesional dalam mewujudkan Good and Clean Governance menuju Aparatur
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang bersih dan bebas dari KKN, meningkatnya
pelayanan prima Kemasyarakatan serta meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja. Dalam
perjalanannya, terdapat kendala yang dihadapi, seperti adanya penyalahgunaan wewenang, praktek
KKN,diskriminasi dan lemahnya pengawasan.
Guna menghilangkan perilaku menyimpang dan perilaku koruptif anggota Kementrian Hukum
dan Hak Asasi Manusia khususnya Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur
dilakukan langkah-langkah strategis melalui pembangunan Zona Integritas menuju WBK (wilayah
bebas dari korupsi) dan WBBM (wilayah birokrasi bersih dan melayani). Proses pembangunan zona
integritas merupakan tindak lanjut dari pencanangan zona integritas yang difokuskan pada
penerapan program manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan manajemen SDM,
penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja dan peningkatan kualitas pelayanan publik
yang bersifat konkrit.
5. Dari Inovasi yang telah dibuat oleh Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung
Sindur, dalam hal ini masyarakat diberikan keleluasan untuk mendapatkan kemudahan dalam
pelayanan publik tanpa adanya pungutan liar.
6. Saat ini Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur memiliki Selogan yaitu
“Bersinar” Bersih, Sinergi, Aman, dan Religius yang menjadikan motivasi dalam membuat
terobosan dan peningkatan pelayanan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung
Sindur terhadap masyarakat.
7. Guna mendukung upaya menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), Lembaga
Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur telah melengkapi unsur-unsur persyaratan
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) sesuai Permenpan No. 10 Tahun 2019 tentang Perubahan
atas Permenpan No. 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi
Pemerintah, yang meliputi :
INDIKATOR
1 2
I. Management Perubahan
1. Tim Kerja(1)
a) Apakah unit kerja telah membentuk tim kerja WBK / WBBM untuk melakukan pembangunan
Zona Integritas ?
b) Apakah penentuan anggota Tim kerja WBK / WBBM selain pimpinan dipilih melalui
prosedur/mekanisme yang jelas ?
2. Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas (1)
a) Apakah ada dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM ?
INDIKATOR
b) Apakah dalam dokumen pembangunan terdapat target-target prioritas yang relevan dengan tujuan
pembangunan WBK/WBBM?
c) Apakah terdapat mekanisme atau media untuk mensosialisasikan pembangunan WBK/WBBM ?
c) Apakah telah dibangun budaya kerja dan pola pikir di lingkungan organisasi ?
d) Apakah anggota organisasi terlibat dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM ?
b) Ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu level di atasnya.
d) Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian reward (pengembangan
karir individu, penghargaan, dll).
g) Apakah terdapat upaya peningkatan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja?
c. Telah dilakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi.
c) Telah terdapat sistem punishment(sanksi)/reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi
kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar.
d) Telah terdapat sarana layanan terpadu/terintegrasi.
1.8 REKOMENDASI
1. Guna meningkatkan Indek Kepuasan masyarakat mohon dapatnya diberikan motivasi kepada
segenap Petugas Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung
Sindur untuk senantiasa berbuat/bertindak sesuai dengan etika profesi Kemasyarakatan
sehingga tidak menciderai semangat untuk pencapaian WBK.
2. Perlu dilakukan pelatihan/sosialisasi kepada Petugas Pemasyarakatan yang bertugas dibidang
pelayanan publik agar mempunyai kompetensi terkait dengan pelayanan kepada masyarakat.
3. Dalam rangka peningkatan status Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur
menjadi WBK, mohon dapatnya di bentuk team kerja yang terdiri dari seluruh unsur bagian di
Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur sesuai dengan kriteria penilaian
yaitu Komponen Pengungkit dan Komponen Hasil.
BAB II
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU
WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)
Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindak lanjut pencanangan yang telah dilakukan
oleh pimpinan instansi pemerintah. Proses pembangunan Zona Integritas difokuskan pada penerapan
program Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan
Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja,dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat
konkrit.
Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur telah terpilih menjadi Satker yang
ditunjuk untuk menjadi pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK). Selanjutnya dilakukan penilaian mandiri (self assessment) oleh Tim Penilai Internal (TPI). Setelah
melakukan penilaian TPI melaporkan kepada Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang
Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur untuk di usulkan ke Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai Satuan Kerja yang berpredikat Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK).
Dalam penetapan Zona Integritas terdapat 2 (dua) jenis komponen yang harus dibangun yaitu
komponen pengungkit dan komponen hasil. Komponen pengungkit meliputi 6 (enam) program yaitu
Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas
Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang diharapkan dapat
menghasilkan sasaran aparatur Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang bersih dan bebas dari
KKN serta peningkatan kualitas pelayanan publik sebagai Komponen Hasil.
Komponen pengungkit merupakan komponen yang menjadi faktor penentu pencapaian sasaran
hasil pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Pembangunan 6 (enam)
Komponen Pengungkit antara lain :
1. Manajemen Perubahan
Manajemen Perubahan bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan konsisten mekanisme
kerja, pola pikir (mind set), serta budaya kerja (culture set) individu pada unit kerja yang dibangun,
menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan zona integritas.
a. Target yang ingin dicapai melalui program ini yaitu :
1) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur untuk menerima
penghargaan WBK harus mempunyai SK Tim Pokja ;
2) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur untuk mendapatkan
penghargaan WBK membuat buku Rencana Kerja WBK;
3) Keberhasilan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur dievaluasi
dari hasil survey eksternal dan internal menuju WBK;
4) Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia mendapat kepercayaan dari Pemerintah
sebagai agen perubahan untuk merevolusi mental dari Cultur dan Mindset pegawai
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
b. Indikator yang perlu dilakukan untuk menerapkan manajemen perubahan, yaitu:
1) Penyusunan Tim Kerja.
Penyusunan Tim Kerja dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a) Satker Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur membentuk
Tim Kerja untuk pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK).
b) Penentuan anggota Tim Kerja Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA
Gunung Sindur dipilih melalui prosedur/mekanisme yang dituangakan dalam
SOP.
3) Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK). Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a) Seluruh kegiatan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dilaksanakan sesuai dengan rencana;
b) Melakukan/melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan Zona
Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dilaksanakan setiap bulan;
c) Menindaklanjuti seluruh hasil monitoring dan evaluasi dengan rekomendasi
pimpinan.
4. Penguatan Akuntabilitas
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan dalam
mencapai misi dan tujuan organisasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan
akuntabilitas kinerja Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur.
a. Target yang ingin dicapai melalui program ini adalah:
1) Terbentuknya dokumen perencanaan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA
Gunung Sindur Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK);
2) Terwujudnya pengelolaan administrasi bidang perencanaan yang dapat dipertanggung
jawabkan untuk menunjang Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur
menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
a) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur telah memiliki dokumen
perencanaan antara lain Rencana Strategis Lembaga Pemasyarakatan Khusus
Kelas IIA Gunung Sindur setiap 5 tahunan, Renja Lembaga Pemasyarakatan Khusus
Kelas IIA Gunung Sindur setiap tahun dan Penetapan Kinerja setiap tahun serta
Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
b) Dokumen perencanaan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung
Sindur telah berorientasi pada hasil;
c) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur memiliki indikator
kinerja utama yang telah ditetapkan yang sudah disesuaikan dengan karakteristik
wilayah hukum Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur;
d) Indikator kinerja Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur
telah memiliki kriteria PASTI ( Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan dan
Inovatif ).
e) Penyusunan laporan kinerja dilakukan tepat waktu;
f) Pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang kinerja;
g) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur melakukan upaya
meningkatkan seluruh kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja.
5. Penguatan Pengawasan
Penguatan pengawasan bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan satuan kerja Lembaga
Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN) pada masing-masing unit kerja.
b. Indikator yang perlu dilakukan untuk menerapkan peningkatan kualitas pelayanan publik,
yaitu:
1) Standar Pelayanan
Pengukuran Indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya
dilakukan, seperti:
a) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur memiliki kebijakan
standar pelayanan;
b) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur membuat inovasi
standar pelayanan guna mendukung peningkatan kualitas standar pelayanan;
c) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur memaklumatkan
standar pelayanan dan membuat inovasi maklumat standar pelayanan sesuai
karakteristik unit kerja;
d) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur memiliki SOP bagi
pelaksanaan standar pelayanan;
e) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur menerapkan SOP
di masing-masing unit pelayanan di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan
Khusus Kelas IIA Gunung Sindur;
f) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur melakukan reviu
dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP.
2) Budaya Pelayanan Prima
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya
dilakukan, seperti:
a) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung SIndur melakukan
sosialisasi/pelatihan berupa kode etik, estetika, capacity building dalam upaya
penerapan budaya pelayanan prima;
b) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur menggunakan
media informasi untuk memudahkan masyarakat mengakses;
c) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur memiliki sistem /
SOP pemberian reward and punishment bagi pelaksana layanan serta pemberian
kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar;
d) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur memiliki sarana
layanan terpadu/terintegrasi;
e) Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur melakukan inovasi
pelayanan unggulan untuk masyarakat yang telah disesuaikan dengan
karakteristik.
3.1 Evaluasi
Evaluasi atas pelaksanaan pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi
(WBK) yang telah ditetapkan perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektifitas Rencana Kerja
ini.
3.2 Pelaporan
Pelaporan perkembangan pelaksanaan pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi (WBK) di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur
dilaksanakan secara berjenjang, dan secara berkala pada setiap akhir tahun dan sewaktu-waktu
apabila diperlukan. Pelaporan kepada Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia hasil
pembahasan tim pokja.
BAB IV
PENUTUP
Demikian Rencana Kerja pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Gunung Sindur dibuat, diharapkan dapat
menjadi acuan dalam implementasinya.
MUJIARTO
NIP. 197305031996031002