Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventi untuk menyapai kinerja pelayanan UKM Esensial
promosi kesehatan sebagaimana popok pikiran, dan tertuang di dalam RPK, sesuai dengan kebijakan
prosedur dan kerangka acuan kegiatan yang telah diterapkan( R, D, W)
PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WAETUNO
Jln. Dr. Soetomo Poros Desa Waelumu Kec.Wangi-Wangi Kode Pos 93791
A. PENDAHULUAN
Pelaksana
No Kegiatan Pokok Metode Ket
Kegiatan
1
Kegiatan penyuluhan diawali
dengan petugas membuat
jadwal, menentukan sasaran dan
PEKA PHBS (Pemberdayaan
lokasi. Selanjutna, petugas
Kader Kesehatan dalam
Penyuluhan melakukan persiapan dengan
penerapan PHBS Rumah
menyiapkan materi, lalu petugas
Tangga)
menyampaikan materi dan
petugas mendokumentasikan
aksi bergizi ini.
H. SASARAN
Seluruh kader kesehatan yaitu 130 orang yang berada diwilayah kerja UPTD Puskesmas Waetuno.
I. SUMBER BIAYA DAN RINCIAN BIAYA
1. Sumber Biaya
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK Puskesmas Tahun Anggaran 2023
2. Rincian Biaya
No Kegiatan Tempat Total Biaya Keterangan
10 Desa yang
Penyuluhan PEKA PHBS
berada di
(Pemberdayaan Kader Transportasi
1 wilayah Kerja 1. 500.000/Tahun
Kesehatan dalam penerapan Petugas
Puskesmas
PHBS Rumah Tangga)
Waetuno
Rincian
NO BULAN
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyuluhan
2. PELAPORAN
Laporan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh penanggung jawab
program setelah selesai melaksanakan kegiatan dengan pelaporan hasil yang dicapai.
L. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1) PENCATATAN
2) PELAPORA
Diserahkan Kepada
3) EVALUASI KEGIATAN
Waelumu
Mengetahui
Kepala Puskemas Penanggung jawab UKM Pelaksana Program
PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WAETUNO
Jln. Dr. Soetomo Poros Desa Waelumu Kec.Wangi-Wangi Kode Pos 93791
A. PENDAHULUAN
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Atau Disingata Grmas Adalah suatu tindakan sistemastis dan
terencara yang yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa denagan
kesadaran,kemauan,dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.pemerintah
telah mengeluarkan instruksi presiden nomor 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat
(germa) sebagai upaya mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat melalui peningkatan aktivitas
fisik,peningkatan perilaku sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan
pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan, dan peningkatan edukasi
hidup sehat.
Menurut peraturan menteri kesehatan No 43 Tahun 2019 tentang puskemas dijelaskan bahwa
pusat kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut puskemas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang mempunyai dua fungsi yaitu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.Salah satu
upaya promotif dan preventif adalah penyuluhan kesehatan. Penyuluhan kesehatan atau pendidikan
kesehatan masyarakat(Public Health Education) adalah suatu kegiatan atau usaha untuk
menyampaikan informasi kesehatan kepad masyarat masyarakat, kelompok, atau individu dengan
harapan bahwa pesan tersebut dapat berpengaruh terhadap perilakunya.
Salah satu fokus upaya kesehatan yang dilakukan oleh promosi kesehatan pada tahun 2022
adalah upaya gerakan masyarakat melalui promosi kesehatan dalam rangka peningkatan gizi
masyarakat dalam rangka pencegahan dan penanggulangan kejadian stunting melalui penyuluhan atau
pendidikan yang dilakukan secara masif pada masyarakat di tingkat desa.
B. LATAR BELAKANG
Stunting jika dikutip dari perpres No 72 Tahun 2021 merupakan gangguan pertumbuhan
dan perkembang anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditetapkan oleh
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang kesehatan.
Dalam beberapa tahun belakang, stunting menjadi prhatian besar pemerintah terutama
karena hasil riset kesehatan dasar yang menunjukkan peningkatan prevalensi stunting nasional di tahun
2010 sebesar 35,5% menjadi 37,2% di tahun 2013. Stunting sebagai masalah kesehatan masyrakat
membutuhkan penanganan serius dari berbagai pihak. Di tahun 2018, prevalensi stunting nasional
menurun ke angka 30,8%.Angka tersebut tetap msaih terhitung sangat tinggi jika mengacu pada
standar yang ditetapkan oleh WHO
Adapun data prevalensi stunting tahun 2021 di wilayah kecamatan wangi-wangi berada di
angkat 48%.Prevalensi stunting ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan standar pravalensi yang
menjadi target nasional pada tahun 2021 di angka 21,1%.
Pada tahun 2022 data prevalensi stunting di wilayah kecamatan wangi-wangi berada di
angka 21,86, prevalensi stunting ini cukup tinggi jika di bandingkan dengan standar prevalensi yang
menjadi target nasional pada tahun 2022 yaitu di angka 18,4%.Dengan merujuk dari angka prevalensi
stunting kecamatan wangi-wangi, maka puskemas waetuno berkomitmen untuk melaksanakan
percepatan pencegahan dan penurunan stunting dengan sesaran anak sekolah melalui kegiatan “AKSI
SEKOLAH CEGAH STUNTING”
C. LANDASAN HUKUM
Peratuara presiden republik indonesia No 72 Tahun 2021 tentang percepatan
penurunana stunting
Peraturan menteri kesehatan republik indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
pusat kesehatan masyarakat
Peraturan presiden No. 83 Tahun 2017 tentang kebijakan strategis pangan dan gizi
(KSPG)
Instruksi presiden no 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat
Perpres No. 42 Tahun 2013 tentang percepatan perbaikan Gizi
Undang-undang nomor 39 tahun 2009 tentang kesehatan