Anda di halaman 1dari 12

B

Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventi untuk menyapai kinerja pelayanan UKM Esensial
promosi kesehatan sebagaimana popok pikiran, dan tertuang di dalam RPK, sesuai dengan kebijakan
prosedur dan kerangka acuan kegiatan yang telah diterapkan( R, D, W)
PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS WAETUNO
Jln. Dr. Soetomo Poros Desa Waelumu Kec.Wangi-Wangi Kode Pos 93791

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEKA PHBS

(PEMBERDAYAAN KADER KSEHATAN DALAM PENERAPAN PHBS RUMAH TANGGA)

UPTD PUSKEMAS WAETUNO KABUPATEN WAKOTOBI TAHUN 2023


PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WAETUNO
Jln. Dr. Soetomo Poros Desa Waelumu Kec.Wangi-Wangi Kode Pos 93791

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEKA PHBS
(PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM PENERAPAN PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA)
UPT PUSKESMAS WAETUNO

A. PENDAHULUAN

Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat


melalui proses pembelajaran dari oleh dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong
diri sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat sesuai dengan
kondisisosial budaya setempat yang didukung oleh kebijakan public yang berwawasan
kesehatan. Perilaku Hidup bersih dan sehat adalah sekurnpulan perilaku yang dipraktekan atas
dasar kesadaran sebagai hasil penmbelajaran yang menjadikan individu/kelompok dapat
menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat, Peran serta masyarakat sangat vital dalam menerapkan PHBS di
wilayah Puskesmas Waetuno, karena peran serta masyarakat dalamhal ini kader kesehatan
merupakan ujung tombak dalam pelaksanakan PHBS. Maka dari itu perlu dianggap penting
untuk mengembangkan pengetahuan kader kesehatan dalam masalah kesehatan serta
peningkatan kemampuan dalam memberikan pelayanan UKM kepada masyarakat luas
melalui kegiatan pelatihan.
B. LATAR BELAKANG
Perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga adalah adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan
pembinaan kader PHBS agar dapat mendata dan menilai seberapa banyak masyarakat di
wilayah kerja UPT Puskesmas Waetuno yang ber-PHBS dengan menjalankan 10 macam
indikator PHBS.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu adanya dukungan dari
berbagai pihak, salah satunya adalah kader kesehatan yang ada di kelurahan. Untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader PHBS maka sangat diperlukan pelatihan
kader dalam bidang kesehatan. Sehinggadalam melaksanakan tugas dan fungsinya kader bisa
lebih efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
C. LANDASAN HUKUM
1. Permenkes No 8 tahun 2019 tentang pedoman pelaksanaan dan pembinaan
pemberdayaan Masyarakat bidang kesehatan.
2. Peraturan Menteri Keseharan Nornor 4tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar padaStandar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan. > ada
6(enam) dari 12 (dua belas) indikator SPM.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2269/MENKES/PER/XI/2Cill
tcntang Pedoman Pernbinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
D. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Tujuan di adakannya pembinaan dan pelatihan adalah kader dapat rnernahami dan
mengerti serta mempraktekan PHBS dalam keluarga dan mernberi contoh kepada yang lain
tentang pentingnya PHBS.
2. Tujuan Khusus
a) Menjelaskan PHBS kepada para kader
b) Menjelaskan Manfaat PHBS kepada para kader
c) Menjelaskan 10 indikator PHBS rumah tangga
d) Menjelaskan manfaat dari 10 indikator PHBS rumah tangga
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

PEKA PHBS (Pemberdayaan Kader Kesehatan Penyuluhan tentang 10 indikator


1.
dalam penerapan PHBS Rumah Tangga) PHBS Rumah Tangga

F. CARA MELAKSANKAN KEGIATAN

Pelaksana
No Kegiatan Pokok Metode Ket
Kegiatan
1
Kegiatan penyuluhan diawali
dengan petugas membuat
jadwal, menentukan sasaran dan
PEKA PHBS (Pemberdayaan
lokasi. Selanjutna, petugas
Kader Kesehatan dalam
Penyuluhan melakukan persiapan dengan
penerapan PHBS Rumah
menyiapkan materi, lalu petugas
Tangga)
menyampaikan materi dan
petugas mendokumentasikan
aksi bergizi ini.

G. PERAN LINTAS PROGRAM TERKAIT DAN LINTAS SEKTOR TERKAIT


1. Peran Lintas Program Terkait

No Lintas Program Terkait Peran


Membantu dalam proses pelaksanaan dan pengawasan
1 Kesehatan Lingkungan
di Rumah Tangga terkait kesehatan lingkugan.
Membantu dalam proses pelaksanaan dan pengawasan
2 Gizi
di Rumah Tangga terkait gizi
Membantu dalam proses pelaksanaan dan pengawasan
3 Bidan
di point Persalinan di tolong oleh Nakes
2. Peran Lintas Sektor Terkait

No Lintas Program Terkait Peran


Mengkoordinir kader kesehaan agar ikut dalam kegiatan
1 Pemerintah Desa
PEKA PHBS
Kader kesehatan merupakan sasaran dalam kegiatan ini
guna untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
2 Kader Kesehatan
dalam menerapkan dan memberi contoh kepada
masyarakat

H. SASARAN
Seluruh kader kesehatan yaitu 130 orang yang berada diwilayah kerja UPTD Puskesmas Waetuno.
I. SUMBER BIAYA DAN RINCIAN BIAYA
1. Sumber Biaya
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK Puskesmas Tahun Anggaran 2023
2. Rincian Biaya
No Kegiatan Tempat Total Biaya Keterangan

10 Desa yang
Penyuluhan PEKA PHBS
berada di
(Pemberdayaan Kader Transportasi
1 wilayah Kerja 1. 500.000/Tahun
Kesehatan dalam penerapan Petugas
Puskesmas
PHBS Rumah Tangga)
Waetuno

J. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Rincian
NO BULAN
Kegiatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyuluhan

K. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

NO Kegiatan Waktu Pelaksana

1 Penyuluhan PEKA januari Pj program promkes


PHBS(Pemberdayaan kader
sehatan dalam penerapan PHBS
Rumah Tangga

2. PELAPORAN
Laporan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh penanggung jawab
program setelah selesai melaksanakan kegiatan dengan pelaporan hasil yang dicapai.
L. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1) PENCATATAN

No Jenis pencatatan Waktu

1 Lembar pencatatan kegiatan Setiap Setelah turun kegiatan

2) PELAPORA

Diserahkan Kepada

NO Jenis Laporan Program Dinas


Pengelolah SIK
Kabupaten

Setiap Bulan tanggal Setiap bulan tanggal


1 Laporan Promkes
5 5

3) EVALUASI KEGIATAN

No Evaluasi Waktu Pelaksana

1 Monitoring Pelaksanaan PEKA Setiap akhir bulan Koordinator,pelaksana


PHBS(Pemberdayaan Kader kesehatan pelayananan promosi
dalam penrapan PHBS Rumah kesehatan dan PJ UKM
Tanggal)

2 Lokakarya mini bulanan pelaksanaan Setiap bulan tanggal Koordinator dan


kegiatan PEKA PHBS(Pemberdayaan 2 pelaksana pelayanan
Kader Kesehatan dalam pnerapan promosi kesehatan dan
PHBS Rumah tangga) Staff Puskemas waetuno

3 Evaluasi Semester pelaksana PEKA Setiap 6 bulan Koordinator dan


PHBS (Pemberdayaan Kader pelaksanakan pelayanan
Kesehatan dalam penerapan PHBS promosi kesehatan dan
Rumah Tangga) staff puskemas waetuno,
dan dinas kesehatan
kabupaten wakatobi

Waelumu
Mengetahui
Kepala Puskemas Penanggung jawab UKM Pelaksana Program
PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WAETUNO
Jln. Dr. Soetomo Poros Desa Waelumu Kec.Wangi-Wangi Kode Pos 93791

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


AKSI SEKOLAH CEGAH STUNTING
PUSKEMAS WAETUNO
KECAMATAN WANGI-WANGI
KABUPATEN WAKATOBI
TAHUN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WAETUNO
Jln. Dr. Soetomo Poros Desa Waelumu Kec.Wangi-Wangi Kode Pos 93791

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


AKSI SKOLAH CEGAH STUNTING
PUSKESMAS WAETUNO

A. PENDAHULUAN
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Atau Disingata Grmas Adalah suatu tindakan sistemastis dan
terencara yang yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa denagan
kesadaran,kemauan,dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.pemerintah
telah mengeluarkan instruksi presiden nomor 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat
(germa) sebagai upaya mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat melalui peningkatan aktivitas
fisik,peningkatan perilaku sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan
pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan, dan peningkatan edukasi
hidup sehat.
Menurut peraturan menteri kesehatan No 43 Tahun 2019 tentang puskemas dijelaskan bahwa
pusat kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut puskemas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang mempunyai dua fungsi yaitu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.Salah satu
upaya promotif dan preventif adalah penyuluhan kesehatan. Penyuluhan kesehatan atau pendidikan
kesehatan masyarakat(Public Health Education) adalah suatu kegiatan atau usaha untuk
menyampaikan informasi kesehatan kepad masyarat masyarakat, kelompok, atau individu dengan
harapan bahwa pesan tersebut dapat berpengaruh terhadap perilakunya.
Salah satu fokus upaya kesehatan yang dilakukan oleh promosi kesehatan pada tahun 2022
adalah upaya gerakan masyarakat melalui promosi kesehatan dalam rangka peningkatan gizi
masyarakat dalam rangka pencegahan dan penanggulangan kejadian stunting melalui penyuluhan atau
pendidikan yang dilakukan secara masif pada masyarakat di tingkat desa.
B. LATAR BELAKANG
Stunting jika dikutip dari perpres No 72 Tahun 2021 merupakan gangguan pertumbuhan
dan perkembang anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditetapkan oleh
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang kesehatan.
Dalam beberapa tahun belakang, stunting menjadi prhatian besar pemerintah terutama
karena hasil riset kesehatan dasar yang menunjukkan peningkatan prevalensi stunting nasional di tahun
2010 sebesar 35,5% menjadi 37,2% di tahun 2013. Stunting sebagai masalah kesehatan masyrakat
membutuhkan penanganan serius dari berbagai pihak. Di tahun 2018, prevalensi stunting nasional
menurun ke angka 30,8%.Angka tersebut tetap msaih terhitung sangat tinggi jika mengacu pada
standar yang ditetapkan oleh WHO
Adapun data prevalensi stunting tahun 2021 di wilayah kecamatan wangi-wangi berada di
angkat 48%.Prevalensi stunting ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan standar pravalensi yang
menjadi target nasional pada tahun 2021 di angka 21,1%.
Pada tahun 2022 data prevalensi stunting di wilayah kecamatan wangi-wangi berada di
angka 21,86, prevalensi stunting ini cukup tinggi jika di bandingkan dengan standar prevalensi yang
menjadi target nasional pada tahun 2022 yaitu di angka 18,4%.Dengan merujuk dari angka prevalensi
stunting kecamatan wangi-wangi, maka puskemas waetuno berkomitmen untuk melaksanakan
percepatan pencegahan dan penurunan stunting dengan sesaran anak sekolah melalui kegiatan “AKSI
SEKOLAH CEGAH STUNTING”
C. LANDASAN HUKUM
 Peratuara presiden republik indonesia No 72 Tahun 2021 tentang percepatan
penurunana stunting
 Peraturan menteri kesehatan republik indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
pusat kesehatan masyarakat
 Peraturan presiden No. 83 Tahun 2017 tentang kebijakan strategis pangan dan gizi
(KSPG)
 Instruksi presiden no 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat
 Perpres No. 42 Tahun 2013 tentang percepatan perbaikan Gizi
 Undang-undang nomor 39 tahun 2009 tentang kesehatan

Anda mungkin juga menyukai