Anda di halaman 1dari 8

Manajemen Pengelolaan Masjid Menuju Masjid yang Bersih, Suci, dan Sehat

Berbasis Teknologi Informasi

Fahrudin1, Pandu Hyangsewu2


Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia, Bandung1
Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia, Bandung2

ABSTRAK
Masjid memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan beragama bagi umat Islam yang keadaannya harus
bersih, suci, dan sehat. Masjid, selain berfungsi sebagai tempat ibadah, juga berfungsi sebagai pusat pendidikan
keagamaan, dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Namun, pada kenyataannya masih banyak masjid yang fungsinya
belum optimal dan masih banyak masjid yang kebersihan, kesucian, dan sehatannya belum memenuhi standar.
Tujuan PkM ini yaitu memberikan pemahaman kepada para remaja masjid tentang manajemen pengelolaan masjid
menuju masjid masjid yang bersih, suci, dan sehat berbasis teknologi informasi. PkM ini dilaksanakan melalui dua
metode, yaitu pemberian materi dan pelatihan tentang cara-cara pembuatan aplikasi teknologi informasi. Hasil dari
PkM ini yaitu para remaja masjid se Kabupaten Pangandaran memperoleh pengetahuan tentang fungsi dan peranan
masjid di era modern, manajemen pengelolaan masjid menuju masjid yang bersih, suci, dan sehat, dan manajemen
pengelolaan masjid berbasis teknologi informasi, dan memahami tentang cara-cara membuat website, channel
youtube, dan zoom meeting.

Kata Kunci: manajemen; masjid; bersih; teknologi informasi

ABSTRACT
Mosques have a very important role in religious life for Muslims whose conditions must be clean, holy and healthy.
The mosque, besides functioning as a place of worship, also functions as a center for religious education and social
activities. However, in reality there are still many mosques whose functions are not optimal and there are still many
mosques whose cleanliness, sanctity and health do not meet standards. The aim of this PkM is to provide
understanding to mosque youth about mosque management towards clean, holy and healthy mosques based on
information technology. This PkM is carried out through two methods, namely the provision of materials and
training on ways to make information technology applications. The results of this PkM are that young mosques
throughout Pangandaran Regency gain knowledge about the functions and roles of mosques in the modern era,
mosque management towards clean, holy and healthy mosques, and information technology-based mosque
management, and understand ways to make website, youtube channel, and zoom meeting.

Keywords: management; mosque; clean; information Technology

Corresponding Author: fahrudins59@upi.edu, hyangsewu@upi.edu

PENDAHULUAN Masjid di masyarakat pada umumnya sering


kali hanya dijadikan sebagai tempat ibadah
Masjid selain tempat ibadah salat, juga
mahdhoh, seperti sholat lima waktu dan
merupakan tempat melakukan segala kegiatan
sholat-sholat sunnah lainnya. Di zaman Nabi
ibadah lainnya yang diridhoi oleh Allah.
Muhammad masjid memiliki peran yang
Memakmurkan masjid adalah kewajiban
sangat penting bagi masyarakat. Selain tempat
setiap muslim (Yusuf, 2020). Masjid
ibadah, masjid berfungsi sebagai tempat
merupakan tempat orang berkumpul dan
pendidikan, pusat ekonomi ummat, dan
melakukan shalat secara berjamaah dengan
kegiatan-kegiatan lainnya. Dengan
tujuan meningkatkan solidaritas dan
mengoptimalkan fungsi masjid sebagai pusat
silaturahmi diantara kaum muslim (Setyorini
pendidikan dan fungsi ekonomi, masyarakat
& Violinda, 2021).
di sekitar masjid akan dapat mengambil
manfaat dari sistem ekonomi yang berbasis mengantarkan jamaah pada kekhusyuan dan
masjid tersebut (Alwi, 2015). Kalau kita kenyamanan beribadah. Namun, hingga saat
perhatikan, secara umum pengelolaan Masjid ini para pengurus masjid belum memiliki
di masyarakat kita masih memprihatinkan. pedoman yang mudah diterapkan untuk
Hal ini sepatutnya menjadi pemikiran kita mewujudkan MBSS. Mereka mengandalkan
bersama agar masjid dapat menjadi pusat kebersihan dan kesucian masjid kepada
aktivitas kehidupan umat kembali, petugas kebersihan (marbot) masjid. Hanya
sebagaimana telah dicontohkan oleh saja, sebagian besar petugas belum memiliki
Rasulullah bersama para sahabatnya (Rifa’i, bekal pengetahuan yang cukup tentang
2016). Masih banyak masjid yang belum bagaimana menjaga standar kebersihan,
dikelola secara profesional, sehingga fungsi kesucian, dan kesehatan di masjid
dan peranannya masih belum optimal. Fungsi (Muzayyanah, dkk., 2020).
masjid di kalangan masyarakat, sebagai salah
satu elemen terpenting dari kehidupan Selain itu, masjid harus memiliki
keagamaan yang menjadi tempat ibadah, juga berbagai kegiatan dengan tujuan untuk
harus menjadi tempat proses belajar menunjang kegiatan beribadah sekaligus
mengajar, dan kegiatan sosial. Untuk menuju sarana belajar dalam mendalami ilmu agama
masjid yang dapat berfunsi secara optimal, Islam, serta dapat menunjang kesejahteraan
maka pengelolaan masjid harus dilakukan ekonomi masyarakat haarus dikelola secara
secara professional dan menuju pada sistem professional berbasis teknologi informasi.
manajemen modern, sehingga dapat Salah satu upaya yang harus dilakukan
mengantisipasi perkembangan yang terus pengurus masjid dalam mengelola dan
menerus berubah dalam masyarakat yang memakmurkan masjid adalah melalui
berkembang maju dan berkualitas (Gazalba, teknologi informasi dan pelibatan jemaah dan
1971). masyarakat dalam berbagai kegiatan masjid.
Hal tersebut dilakukan untuk membangkitkan
Masjid sebagai salah satu tempat ibadah semangat masyarakat dalam memakmurkan
harus memperhatikan dan memastikan masjid. Informasi kagiatan yang
kebersihan dan kesehatan jamaahnya. Hal ini diselenggarakan dengan pemanfaatan
penting ditekankan karena masih banyak teknologi informasi akan sanat efektif,
masjid atau mushalla yang belum sehingga informasi dapat sampai secara
memperhatikan kebersihan dan kesehatan merata kepada masyarakat (Rifa’i, 2016).
(Muzayyanah, dkk., 2020). Aspek kebersihan
dan kesehatan ini harus menjadi perhatian Salah satu contoh masjid yang telah
para pengelola masjid, karena masih banyak dikelola dengan baik yang berbasis teknologi
dijumpai masyarakat muslim yang informasi yaitu Masjid Raden Patah
memisahkan konsep “bersih” dan “sehat”. Universitas Brawijaya. Di masjid ini terdapat
Karena masjid dianggap sebagai tempat beberapa kegiatan yang diatur jadwalnya serta
beribadah, maka masih banyak masyarakat tempat pelaksanaannya melalui teknologi
yang lebih mementingkan “kesucian” masjid informasi, sehingga kegiatan tetap bisa
dan terkadang tidak menfokuskan pada aspek dilaksanakan secara bersamaan dan tidak
kebersihan dan kesehatan (Rifa’i, 2016). Lalu, saling mengganggu antar kegiatan. Di Masjid
apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan Raden Patah Universitas Brawijaya juga
masjid yang bersih, suci, dan sehat? Tentu sering diadakan event yang bersifat insidental,
saja diperlukan langkah-langkah sistematis sehingga manajer operasional perlu membuat
dan terprogram dari para pengurus masjid data panitia beserta jobdesk, persiapan, dan
serta partisipasi jamaah untuk rundown acara. Penggunaan channel Youtube
mewujudkannya. Masjid yang bersih, suci, yaitu MRP Media sebagai sarana live
dan sehat (selanjutnya disebut MBSS) dapat streaming pada beberapa kegiatan di Masjid
Raden Patah telah banyak dilaksanakan Setelah para takmir masjid diberikan
(Rifa’i, 2016). Contoh lain, yaitu masjid pemahaman terkait manajemen pengelolaan
Jokorian di Yogyakarta termasuk di antara masjid berbasis tekonologi informasi,
masjid yang menggunakan teknologi selanjutnya dilatih untuk mampu membuat
informasi dan telah berhasil menjadikan dan mengoprasikan bentuk-bentuk aplikasi
masjid yang modern, yang funsinya tidak teknologi informasi sebagai upaya
hanya sebagai tempat ibadah dan pendidikan menciptakan proses pengelolaan masjid yang
Islam, tapi juga dapat memberdayakan efektif dan efisien. Pelatihan ini terdiri dari
masyarakat di sekitarnya (Muzayyanah, dkk., beberapa sesi sebagai berikut: Pelatihan cara
2020). pembuatan website, pelatihan cara pembuatan
channel youtube, pelatihan cara pembuatan
Berdasarkan argumentasi di atas, maka Instagram, dan pelatihan cara pembuatan
kami memandang perlu untuk membuat Zoom meeting.
artikel hasil Pengabdian kepada Masyarakat
(PkM) yang permasalahannya dikhususkan Lokasi dan Khalayak Sasaran
kepada: (1) Bagaimana Fungsi dan Peranan Lokasi tempat pelaksanaan PKM ini yaitu di
Masjid di Era Modern? (2) Bagaimana Pesantren Asy-Syujaiyyah Kecamatan Parigi
Manajemen Pengelolaan masjid Menuju Kabupaten Pangandaran. Adapun yang
Masjid yang Bersih, Suci, dan Sehat, dan (3) menjadi khalayak sasarannya yaitu para
Bagaimana Manajemen Pengelolaan masjid Takmir Masjid se Kabupaten Pangandaran
dengan Berbasis teknologi Informasi. yang berjumlah 40 remaja masjid sebagai
perwakilan dari remaja masjid yang ada di
METODE
Kabupaten Pangandaran. Para takmir masjid
Metode yang dimaksud di sini yaitu cara atau dijadikan sasaran dalam PKM ini karena
jalan yang harus ditempuh untuk mencapai mereka merupakan Sumber Daya yang
tujuan (Langgulung, 1988), maksudnya tujuan dianggap penting untuk memahami
PkM. Metode yang digunakan dalam PkM ini Manajemen pengelolaan Masjid, khususnya
ada dua tahap, yaitu pemberian materi dan dalam pemanfaatan Teknologi Informasi.
pelatihan. Dalam pemberian materi, pemateri Selama ini mereka cenderung kurang dapat
menyampaikan hal-hal yang terkat dengan memahami manajemen pengelolaan masjid
manajemen pengelolaan masjid menuju secara professional, terutama dalam
masjid yang bersih, suci, dan sehat berbasis pemanfaatan media ataupun teknologi
teknologi informasi. Adapun dalam pelatihan informasi.
yaitu menggunakan metode latihan praktek
langsung tentang cara-cara membuat program- Selain itu, para remaja masjid dijadikan
program yang terkait dengan teknologi sasaran dalam PKM ini, karena masih banyak
informasi. dari remaja masjid yang menjadi anggota
Tahap pertama dalam pengabdian ini pengurus masjid yang belum menjalankan
adalah pematerian. Dalam pematerian ini tugas dan fungsi dari masing-masing bidang
menggunakan metode ceramah, diskusi, dan sebagaimana struktur organisasi masjid pada
Tanya jawab. Pematerian ini bertujuan agar umumnya. Agar PKM ini berjalan dengan
peserta dalam hal ini para takmir masjid lancar, tentunya dalam pelaksanaanya akan
dapat memahami tentang fungsi dan peranan bekerjasama dengan Organisasi Masjid
masjid, manajemen pengelolaan masjid seperti Dewan Masjid Indonesia (DMI)
menuju masjid yang bersih, suci, dan sehat, Kabupaten Pangandaran dan Majelis Ulama
dan manajemen pengelolaan masjid berbasis Indonesia (MUI) Kabupaten Pangandaran.
teknologi informasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap kedua, yaitu pelatihan membuat
Makna dan Fungsi masjid
program tentang aplikasi teknologi informasi.
Masjid secara bahasa berasal dari tiga, yakni: Masjid sebagai tempat ibadah,
Bahasa arab sajada-yasjudu-sujudan, masjid sebagai pusat kegiatan pendidikan
kemudian dibentuk isim makan menjadi slam, dan masjid sebagai tempat kegiatan
masjidun yang berarti tempat sujud. social kemasyarakatan. Hal ini sejalan dengan
Menurut Gazalba (1971) Masjid fungsinya pendapat Muzayyanah, dkk. (2020) bahwa
tidak hanya sebagai tempat untuk ada tiga fungsi utama masjid yang sangat
melaksanakan sholat tetapi juga sebagai esensial, yaitu masjid sebagai tempat ibadah,
sarana pengembangan wawasan keislaman, seperti sholat lima waktu, sholat sunnah, dan
pusat kegiatan sosial dan pusat pembinaan sholat-sholat lainnya; masjid sebagai tempat
umat Islam. Agar masjid berfungsi dengan pendidikan ummat Islam, seperti pengajian,
baik, maka keberadaan masjid dapat tabligh akbar, TPA, dan lain-lainnya; dan
memberi manfaat bagi masyarakat masjid sebagai tempat pusat kegiatan sosial
sekitarnya, dan hal tersebut harus bagi para jamaahnya, seperti pengumpulan
dilakukan dengan manajemen yang baik. dan pembagian zakat fitrah, penyembelihan
hewan qurban, dan kegiatan-kegiatan sosial
Masjid yaitu bangunan yang didirikan lainnya.
untuk melaksanakan shalat berjama’ah dan
berbagai kegiatan lain yang menyangkut Konsep Masjid Bersih, Suci, dan Sehat
kemaslahatan umat Islam. Masjid bukan Yang dimaksud masjid bersih, suci, dan
sekedar menjadi tempat shalat lima waktu sehat menurut Budiono, dkk. (2018)
secara berjama’ah, akan tetapi Masjid harus indikatornya yaitu terbagi tiga, yaitu:
mengedepankan fungsi layanan Masjid, baik a. Bersih Berdasarkan Indra penglihatan,
itu berupa pengumpulam dan menyaluran yaitu tidak terlihat kotoran dan sampah
dana zakat, donor darah, sunatan massal, yang berserakan di semua bagian masjid;
bahkan adanya layanan kesehatan tidak terlihat debu di berbagai tempat atau
(Muzayyanah, 2020). melekat pada aset masjid seperti kipas
angin, bagian atas lemari, rak Al-Quran,
Sejak masa Nabi Muhammad SAW, dan di sela-sela ornamen masjid; tidak
masjid memiliki peranan penting dalam terlihat sarang hewan, seperti sarang tikus,
perkembangan umat Islam, dan Nabi sarang laba-laba, sarang burung, dan
Muhammad sendiri menjadikan masjid sarang semut di semua bagian masjid,
sebagai pusat kegiatan. Setidaknya menurut termasuk di dinding, atap, dan lantai
Alwi (2015) terdapat 5 fungsi masjid, yaitu: masjid, dan tidak terlihat lalat, tikus, atau
(1) Masjid sebagai rumah ibadah yang binatang lainnya di wilayah masjid.
merupakan inti dari kegiatan ta’mir masjid. b. Bersih berdasarkan Indra penciuman,
(2) Masjid sebagai tempat penyelenggaraan yaitu: tidak tercium bau busuk dan pengap
pendidikan keagamaan, pusat dakwah dan di semua ruangan masjid, udara di
sebagai tempat transformasi pemahaman lingkungan masjid bebas dari berbagai
keagamaan baik itu berupa pengajian, asap dan polusi, seperti asap rokok, asap
pengkajian, dan pendidikan formal, (3) pembakaran sampah, asap pabrik, dan asap
Masjid sebagai pusat pelaksanaan kegiatan kendaraan bermotor, semua perlengkapan
sosial keagamaan, (4) Masjid sebagai pusat ibadah seperti mukena, sajadah, sarung,
kegiatan sosial bagi jama’ahnya, (5) Masjid dan karpet harus tercium aroma wangi;
sebagai sarana untuk menghasilkan pusat tidak tercium bau busuk pada semua
kegiatan ekonomi bagi para jamaahnya, fasilitas masjid yang berhubungan dengan
sehingga masjid secara mandiri memenuhi kamar mandi, tempat wudhu, WC, saluran
kebutuhan keuangannya dan kebutuhan pembuangan air atau got, dan lokasi-lokasi
jamaahnya. Dari kelima fungsi masjid sekitar tempat sampah.
tersebut, biasanya yang paling menonjol yaitu
Yang dimaksud masjid yang suci menurut Yang dimaksud masjid yang sehat, yaitu
Budiono, dkk. (2018) yaitu masjid yang syarat utama yang penting terpenuhi terdiri
memenuhi dua indikator sebagai berikut: dari dua aspek, yaitu: Lingkungan masjid dan
a. Suci Berdasarkan Indra penglihatan, yaitu: sekitarnya dan tersedianya pelayanan
Tidak terlihat benda najis, seperti kotoran kesehatan dan keamanan masjid. Yang
cicak, bangkai cicak, bangkai tikus di area dimaksud layanan kesehatan ialah setiap
masjid; tidak terlihat warna najis yang upaya yang dilaksanakan sendiri-sendiri atau
belum dibersihkan dan disucikan, seperti secara bersama-sama dalam suatu organisasi
warna merah darah, warna hitam kotoran guna memelihara dan meningkatkan
ayam atau tikus, dan warna kuning bekas kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
air kencing binatang. berbagai penyakit dan memulihkan kesehatan
b. Suci Berdasarkan Indra penciuman, yaitu perseorangan, keluarga, kelompok atau
tidak tercium bau najis di area suci masjid, masyarakat (Muzayyanah, 2020).
seperti bau kencing kucing, bau bangkai
tikus, bau kotoran manusia, dan bau amis Menurut Budianto (2018), pelayanan
darah. kesehatan dan keamanan yang meliputi:
Untuk terlaksananya masjid yang suci, Ketersediaan obat-obatan dasar untuk bantuan
maka toilet dan tempat wudhu harus kesehatan pertama (P3K); Fasilitas dengan
dirancang dan dijaga dengan baik, sehingga memperhitungkan keamanan jamaah,
Nampak sebagaitoilet dan tempat wudhu yang khususnya anak, lansia, dan berkebutuan
nyaman. Budiono, dkk. (2018) menjelaskan khusus; Tempat penitipan barang (sepatu dan
bahwa konsep desain toilet dan ruang wudhu lain-lainnya); Penyediaan air minum; dan
yang Islami terutama adalah ide tentang minimalisasi penggunaan sampah plastik dan
bagaimana mendesain urinoir yang dapat stereoform untuk makanan.
menghindari terjadinya percikan
Untuk menyiapkan masjid menjadi
balik/cipratan urin (najis) sehingga tidak
masjid yang bersih, suci, dan sehat,
mengenai tubuh atau pakaian pengguna, serta
diperlukan prasyarat minimum. Menurut
bagaimana cara meningkatkan privasi visual
Rifa’i (2016) ada tiga prasyarat minimum,
(aurat) pengguna saat buang air, dan
yaitu:
bagaimana menata lay out toilet dan ruang
wudhu, sehingga tidak menghadap atau a. Kemauan pimpinan dan pengurus masjid
membelakangi kiblat. untuk menyiapkan dan mewujudkan
Selain toilet, tempat wudhu masjid juga Masjid Bersih, Suci, Sehat (MBSS) yang
harus didisign secara baik, supaya menjadi minimal diwujudkan dalam dua bentuk,
tempat wudhu yang nyaman. Menurut yakni menetapkan penanggung jawab, dan
Budiono dan Kustina (2014), bahwa konsep dapat dipilih dari salah satu pengurus
desain ruang wudhu itu harus: Ketinggian masjid, satu tim dalam satu kepanitiaan
kran wudhu harus standar; Harus ada atau menugaskan salah satu bidang atau
pegangan tangan (handle) untuk tipe wudhu departemen yang ada dalam struktur
posisi berdiri dan duduk, dan injakan kaki organisasi masjid yang ada.
untuk tipe wudhu berdiri; Lantai daerah basah b. Menyediakan anggaran MBSS, yang
diberi kemiringan dan bertekstur kasar. Lantai dialokasikan dari: Kas masjid,
‘sirkulasi’ diberi material penutup lantai agar Sumbangan tidak mengikat, Kerja sama
tidak licin; Hubungan lantai tempat wudhu dengan pihak lain, Keuntungan dari unit
dengan lantai ruang toilet ditempatkan ‘bak usaha masjid.
kontrol kesucian’ untuk memastikan kesucian c. Sumber daya manusia. Dalam menetapkan
kaki. sumber daya manusia, pimpinan
melibatkan minimum dua orang pelaksana
atau petugas yang bertanggung jawab Ada beberapa manfaat manajemen
untuk melakukan 4 hal berikut, yakni: pengelolaan masjid berbasis teknologi
merancang rencana pengembangan MBSS, digital, yaitu sebagai berikut: Sebagai layanan
melaksanakan seluruh proses edukasi wawasan keislaman, meningkatkan
pengembangan MBSS, memonitor setiap kreatifitas generasi muda Islam (Setyorini dan
tahap pengembangan MBSS, mengevaluasi Violinda, 2020). Jenis-Jenis teknologi digital
capaian sementara dan hasil akhir yang bisa digunakan dalam pengelolaan
terwujudnya MBSS. manajemen masjid dan harus dipahami oleh
para remaja masjid, yaitu Website yang
Manajemen Pengelolaan Masjid Berbasis dirancang khusus untuk kepentingan
Teknologi Informasi menyampaikan informasi tentang masjid.
Digitalisasi masjid merupakan salah Channel youtube untuk dapat menyebarkan
satu bentuk adaptasi masjid terhadap informasi tentang kegiatan masjid. Zoom
perkembangan teknologi ke arah digital. Hal meeting ayang dapat digunakan untuk rapat-
ini tentunya akan dapat meningkatkan rapat yang tidak bias dilaksanakan secara
pelayanan masjid kepada para jama’ah. langsung.Twitter yang bisa dijadikan sebagai
Namun demikian, masjid-masjid yang ada di sarana penyebaran informasi dan da’wah.
masyarakat belum bergerak ke arah Aplikasi-aplikasi media sosial lainnya yang
digitalisasi. Masjid selain sebagai rumah dianggap perlu, seperti WA group, Instagram,
ibadah juga berfungsi sebagai Lembaga dan lain-lainnya.
Pendidikan dan pengembangan ekonomi
Islam. Menurut Nur Akbar (2007) bahwa KESIMPULAN
salah satu dampak yang memiliki pengaruh Masjid merupakan tempat yang
besar terhadap moral dan gaya hidup generasi keberadaannya sangat penting bagi ummat
muda saat ini adalah perkembangan teknologi Islam di berbagai penjuru dunia. Ada tiga
informasi atau sering disebut dengan IT fungsi utama masjid, yaitu masjid sebagai
(Information Technology). Fungsi masjid tempat ibadah mahdhoh, sebagai pusat
sebagai pusat kegiatan masyarakat bukan pendidikan Islam, dan pusat kegiatan social
hanya konteks sosial yang sederhana, tetapi kemasyarakatan. Sebagai tempat ibadah
justru berfungsi sebagai pengikat hubungan mahdhoh, masjid biasa digunakan untuk
sosial dengan para jamaahnya. Oleh karena sholat lima waktu dan sholat-sholat sunnah,
itu, Framework for the Application of baik sholat sunnah rawatib, maupun sholat-
System Technology (FAST) sangat sholat sunnah lainnya. Masjid sebagai pusat
diperlukan dalam pengelolaan masjid. pendidikan Islam, biasa digunakan untuk
pengajian ibu-ibu, pengajian bapak-bapak,
Digitalisasi masjid merupakan salah ceramah PHBI, TPA, dan kegiatan-kegiatan
satu bentuk adaptasi masjid terhadap pendidikan lainnya. Masjid sebagai pusat
perkembangan teknologi ke arah digital. Hal kegiatan sosial kemasyarakatan, masjid biasa
ini tentunya akan dapat meningkatkan digunakan untuk pengumpulan dan
pelayanan masjid kepada para jama’ah. Akan pembagian zakat, penyembelihan hewan
tetapi kebanyakan Masjid di masyarakat qurban, dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya.
belum bergerak ke arah digitalisasi. Masjid sebagai pusat kegiatan ummat
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa Masjid Islam keadaannya harus bersih, suci, dan
di masyarakat pada umumnya belum sehat sesuai standar kesehatan dalam ajaran
memiliki suatu sistem untuk mengelola data Islam. Masjid yang bersih yaitu masjid yang
dan informasi, seperti: kegiatan masjid, data memenuhi indikator kebersihan, baik secara
jamaah, laporan keuangan, dan lain penglihatan maupun secara penciuman.
sebagainya yang menggunakan teknologi Masjid yang suci ialah masjid yang tidak
informasi (Yusuf, 2020). terlihat benda najis dan tidak tercium bau
najis. Adapaun yang dimaksud masjid yang Kerja Perkantoran dan Industri Menteri
sehat ialah yang keadaan di lingkungan Kesehatan Republik Indonesia. 138
masjid tersedia pelayanan kesehatan dan
keamanan masjid. Langgulung, H. (1988). Azas-azas Pendidikan
Manajemen pengelolaan masjid di era Islam. Jakarta. Pustaka Al-Husna.
modern ini terutama menuju masjid yang
bersih, suci, dan sehat harus dikelola dengan Muhammad Muhib Alwi. Jurnal Al-Tatwir,
baik dengan berbasis teknologi informasi. Vol. 2 No. 1 Oktober 2015.
Untuk dapat mengelola berbasis teknologi
informasi, maka para pengurus masjid, Muzayyanah, Iklilah, dkk. (2020). Pedoman
khususnya para remaja masjid harus Pengelolaan Masjid Bersih, Suci, dan
memahami tentang cara-cara membuat Sehat. Kemenag. Litbang Press. Jakarta.
website, channel youtube, dan zoom meeting
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
dan cara-cara mengoperasikannya.
Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 Tentang
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA (STBM) Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun
Alldy Novryaldy dan Tedy Setiadi (2018). 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Pencemaran Udara di Daerah.
Terapan Volume IV, No 3, 15 Agustus
2018. Qadaruddin, M., Nurkidam, A., & Firman.
(2016). Peran Dakwah Masjid dalam
Budiono dan Kristina (2014). Rancang Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat,
bangun Urinior yang Islami, Jurnal Disain 10(2), 222.
Interior, Departemen of Interior Design,
Institut Teknologi 10 Nopember. Nur Akbar (2022). Rancang Bangun Sistem
Informasi Manajemen Masjid Berbasis
Didik Budianto, dkk. Tim Penyusun Web. Prosiding Seminar Nasional,
Kementerian Kesehatan R.I. 2018. Profil LPPM STMIK ROSMA: Inovasi &
Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Adopsi Teknologi E-ISSN : 2809-7165.
Kementerian Kesehatan R.I. Cetakan
Pertama. Jakarta. Rifa’i, A. (2016). Revitalisasi Fungsi Masjid
Dalam Kehidupan Masyarakat Modern.
Gazalba, Sidi (1971). Masjid Sebagai Pusat Universum, 10(2), 155–163.
Ibadah dan Kebudayaan Islam. Pustaka https://doi.org/ 10.30762/universum.
Antara. Jakarta. v10i2.256.

Hutagalung, dkk. (2022). Digitalisasi masjid


Era Society 5.0 Menggunakan
Setyorini, N., & Violinda, Q. (2021).
Teknologi QRIS pada Kas Masjid Al-
Pengelolaan dan Pengembangan Aset
Muslimun.
Masjid Sebagai Upaya Peningkatan
Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor
Layanan Ibadah. JPPM (Jurnal
1405/Menkes/SK/ XI/2002 Tentang
Pengabdian Dan Pemberdayaan
Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Masyarakat), 5(1), 55–59.
Tim Penyusun Kementerian Kesehatan R.I.
2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun
2017.

Yusuf, U. A., Syarifudin, M. A., & Maulana,


M. F. (2020). Pemakmuran Masjid
Sebagai Sarana Ibadah dan Bantuan
Sosial lainnya di Masyarakat Kelurahan
Pasir Kuda Bogor Barat. Khidmatul
Ummah: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 1(2), 133–144.

Anda mungkin juga menyukai