Alat :
1. Pinset Bengkok
2. Pinset Lurus
3. Microbrush
Bahan
3. Selotip Eyelash
6. Tissue
7. Kapas
8. Cotton Bud
Lenan
1. Handuk
2. Bandana
Kosmetik
1. Lem Ekstensi Bulu Mata
Pemetaan bulu mata atau “lash mapping” adalah salah satu tahapan yang dilakukan
sebelum melakukan penambahan bulu mata yang sangat penting dilakukan. Dengan
melakukan pemetaan bulu mata, terapis dapat melakukan penambahan bulu mata sesuai
dengan bentuk mata pelanggan. Pemetaan bulu mata juga dapat membantu terapis dalam
penentuan letak bulu mata yang akan ditambahkan sesuai dengan jenis dan model bulu mata
yang diinginkan.
Langkah Melakukan Pemetaan Bulu Mata (Lash Mapping)
1. Bersihkan bulu mata pelanggan menggunakan eye make up remover dan cotton bud.
Kemudian bersihkan area mata pelanggan menggunakan kapas yang dibasahi eye make
up remover. Pastikan seluruh kosmetik riasan mata bersih.
2. Lakukan diagnosa mata dan bulu mata pelanggan berdasarkan lembar diagnosa.
3. Tempelkan 2 potong selotip diatas bulu mata bawah dengan cara menyilang seperti pada
gambar dibawah ini. Pastikan seluruh bulu mata bagian bawah tertutupi.
Gambar 3.18. Pemasangan selotip secara menyilang
(sumber : dokumen pribadi)
4. Letakkan eyelash pad tepat dibagian bawah mata pelanggan dan buatlah 3 titik bantu
(titik terluar mata, titik terdalam mata dan titik tengah). Kemudian ambil eyelash
pad terlebih dahulu untuk dilakukan pemetaan.
5. Buatlah garis bantu sebanyak 7 garis sesuai arah pertumbuhan bulu mata pelanggan.
Tuliskan ukuran bulu mata dengan angka sesuai ukuran bulu mata yang akan digunakan.
Lebih baik gunakan pulpen berwarna selain hitam agar peta yang dibuat dapat mudah
terlihat.
Gambar 3.20. Pembuatan garis bantu dan penulisan ukuran bulu mata
yang akan digunakan (sumber : dokumen pribadi)
6. Tempelkan eyelash pad yang sudah di petakan pada bagian bawah mata pelanggan diatas
selotip.
Gambar 3.21. Penempelan hasil pemetaan bulu mata (sumber : dokumen pribadi)
7. Pelanggan siap untuk dipasangkan bulu mata tambahan.
Gambar 3.22. Proses pemetaan bulu mata selesai dilakukan (sumber : dokumen pribadi)
Teknik penambahan bulu mata dilakukan sesuai dengan bentuk mata dan kondisi bulu
mata pelanggan. Pemilihan ketebalan bulu mata tambahan yang akan digunakan harus selalu
diperhatikan. Jika bulu mata tambahan yang dipilih terlalu berat untuk bulu mata alami,
mungkin akan memberikan tekanan yang berlebihan. Hal tersebut dapat menyebabkan bulu
mata rontok sebelum waktunya dan merusak bulu mata alami.
Penempelan bulu mata tambahan harus dilakukan dengan sudut yang benar. Hal
tersebut untuk menghindari rasa tertusuk pada kelopak mata pelanggan. Arah bulu mata yang
benar memberikan tampilan garis bulu mata yang rapi. Untuk mengikuti arah bulu mata
cukup dengan menempelkan bulu mata tambahan pada sudut 90 derajat antara kulit kelopak
mata dan bulu mata tambahan. Menempelkan bulu mata tambahan di atas bulu mata alami
dengan jarak 1-2 mm dari kulit kelopak mata. 1 helai bulu mata tambahan ditempelkan di atas
1 helai bulu mata alami.
A. PERSIAPAN
1. Lakukan persiapan area kerja penambahan bulu mata.
2. Lakukan persiapan alat, bahan, lenan dan kosmetik penambahan bulu mata.
Bersihkan dan desinfeksi alat sebelum digunakan pada pelanggan.
Gambar 4.5. Persiapan alat, bahan dan kosmetik penambahan bulu mata
(sumber : dokumen pribadi)
B. PROSES KERJA
1. Bersihkan bulu mata pelanggan menggunakan eye make up remover dan cotton bud.
Kemudian bersihkan area mata pelanggan menggunakan kapas yang dibasahi eye
make up remover. Pastikan seluruh kosmetik riasan mata bersih.
Gambar 4.7. Pembersihan bulu mata menggunakan cotton bud dan eye make up
remover (sumber : dokumen pribadi)
2. Lakukan diagnosa mata dan bulu mata pelanggan berdasarkan lembar diagnosa.
3. Tempelkan 2 potong selotip diatas bulu mata bawah dengan cara menyilang seperti
pada gambar dibawah ini. Pastikan selotip tidak mengenai lapisan mukosa dalam
mata dan seluruh bulu mata bagian bawah tertutupi.
5. Buatlah garis bantu sebanyak 7 garis sesuai arah pertumbuhan bulu mata pelanggan.
Tuliskan ukuran bulu mata dengan angka sesuai ukuran bulu mata yang akan
digunakan. Lebih baik gunakan pulpen berwarna selain hitam agar peta yang dibuat
dapat mudah terlihat.
Gambar 4.11. Pembuatan garis bantu dan penulisan ukuran bulu mata
yang akan digunakan (sumber : dokumen pribadi)
6. Tempelkan selotip di kelopak mata pelanggan kemudian tarik sedikit keatas. Tujuan
penempelan selotip ini adalah untuk membuka lipatan kelopak mata agar
memudahkan saat pemasangan bulu mata. Tempelkan eyelash pad yang sudah di
petakan pada bagian bawah mata pelanggan diatas selotip.
Gambar 4.12. Penempelan hasil pemetaan bulu mata (sumber : dokumen pribadi)
7. Gunakan ring lem bulu mata pada jari telunjuk dan isi dengan lem bulu mata. Dan
lekatkan bulu mata tambahan di punggung tangan untuk mempermudah saat
pengambilan.
Gambar 4.13. Pemasangan ring eyelash dan bulu mata tambahan di tangan
terapis (sumber : dokumen pribadi)
8. Persilahkan pelanggan untuk menutup mata. Ambil satu helai bulu mata tambahan
menggunakan pinset. Celupkan pada lem bulu mata. Hindari penggunaan lem yang
berlebihan agar hasil penambahan bulu mata tidak menggumpal.
Gambar 4.14. Hasil pencelupan bulu mata ke lem bulu mata yang benar dan yang
salah (sumber : dokumen pribadi)
9. Segera tempelkan bulu mata tambahan tersebut diatas 1 helai bulu mata asli dengan
jarak ± 1-2 mm dari kulit kelopak mata. Tangan kiri membantu membuka bulu mata
pelanggan menggunakan pinset lain agar penempelan bulu mata tambahan lebih
mudah dilakukan.
Gambar 4.15. Jarak penempelan bulu mata 1-2 mm dari kelopak mata
(sumber : dokumen pribadi)
10. Penempelan bulu mata dimulai dari ujung bagian luar mata menuju ke ujung dalam.
Ulangi hingga seluruh garis bulu mata terisi.
Gambar 4.16. Arah pemasangan bulu mata tambahan (sumber : dokumen pribadi)
12. Pastikan hasil penambahan bulu mata seimbang sesuai desain dan sesuai bagi
pelanggan.
13. Setelah lem bulu mata kering, persilahkan pelanggan untuk membuka mata. Pastikan
lem bulu mata benar-benar kering agar tidak terjadi iritasi pada mata pelanggan.
14. Lepaskan selotip dan eyelash pad dengan perlahan, tidak ada sisa lem yang
tertinggal.
C. BERKEMAS
1. Bersihkan area kerja
2. Lakukan sterilisasi kembali alat-alat yang telah selesai digunakan. Kemudian simpan
alat-alat dalam tempat yang bersih.
3. Lakukan pencatatan riwayat pelayanan pelanggan antara lain model bulu mata yang
digunakan, peta bulu mata yang digunakan, panjang bulu mata, ketebalan dan ikal
bulu mata tambahan yang digunakan.
4. Berikan saran pasca perawatan pada pelanggan