ME
ENATA SANGG
GUL
1. Pe
eralatan, Len
nan dan Kossmetika
a. Ala
at dan lenaan yang dig gunakan dalam penataa an rambut (up-style)
(
ad
dalah sebaga ai berikut:
1) Sisir besar, sisir ini digunakan
d u
untuk menghilangkan kekusutan
k
rambut sebbelum dimulai proses pe enataan.
2) Sisir sasakk sisir ini dig
gunakan unttuk menyasa ak rambut agar
a hasil
sasakan le
ebih baik.
3) Sisir pengghalus sasakk (perapi sa asak), sisir ini digunakkan untuk
merapikann atau meng ghaluskan ha asil sasakann agar muda ah dalam
pembentuk kan sanggul.
4) Jepit bebeek, jepit ini berguna
b unttuk memban ntu menjepitt sewaktu
pembentuk kan tatanan rambut.
5) Jepit kecil (jepit hitamm), jepit ini berguna un ntuk menjepit rambut
yang telah dibentuk da an menguatkkan bentuk tataan.
t
6) Hair pin (jepit halus), yang be erguna untu uk menahan n rambut
rambut hallus yang lep pas sewaktu penataan.
212
7) Harnal, harnal berfungsi untuk merapikan dan menguatkan tataan
rambut.
8) Arnet, untuk menjaga kemungkinaan berubahnya bentuk tatanan
rambut.
9) Topeng plastik, dipergunakan untuk melindungi wajah agar tidak
terkena hair spray.
10) Cape sanggul, dipergunakan sebagai penutup bahu fungsinya
untuk melindungi pakaian agar tidak kotor.
213
Di bawah ini adaa beberap pa contoh penataan ram mbut (up-styyle) tanpa
sasaka an:
a. Teeknik roller (mmelingkar/m menggulung)
Rooller dapat diartikan
d denngan melingkar/menggu ulung, pembuatannya
dilakukan dengan n cara meng ggulung dan n melingkarr hingga me enyerupai
gulung gan, adapun n caranya ad dalah:
1) Buuatlah partin ng pada ba agian depan n kemudian n ditarik ke ebelakang
ma ahkota kepa ala (crown) kemudian
k dissisir rapi ke bawah.
b
2) Seetelah di parting pe enataan dim mulai dari belakang dengan
pe
engambilan section ram mbut seleba ar kurang le ebih 2 cm. Rambut
dissisir lurus keatas.
k Rammbut diputarr dengan arrah jarum ja am pada
pa
arting yang te elah ditentukkan.
3) Un ntuk section berikutnya pengambilan rambut se elebar kuran ng lebih 2
cm
m, disisir ke earah atas dan disatukan di baw wah putaran n section
pe
ertama, sehin ngga 2 sectiion menjadi satu dalam satu s putarann.
4) Aggar rapi perlu u diperhatikaan setiap secction harus disisir
d rapi.
5) Seection terakh hir, setelah semua
s rambut ke atas dan disatukan n dengan
se
ection lainnya a dibantu de engan jari-jari tangan rambut dipunttir sampai
keujung, kemu udian putara an rambut dimasukkan ke k dalam dan dibantu
de
engan jepitan atau harn nal untuk penguat, unttuk merapikan roller,
gu
unakan ujung g sisir berekor.
Gambar. 7.1
1. Penataan Te
eknik Roller Dan Hasilnya
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endanng (1995)
214
b. Te eknik puntiran
Teeknik puntira
an adalah isttilah lain darri bentuk puttaran yang diikatkan,
d
dililitkaan hingga rambut
r mennyerupai stuupa. Teknik puntiran ini cocok
untuk rambut yang tebal, karrena puntiran n yang dihaasilkan nantinya akan
rapi da an bagus.
Ad dapun cara pembuatann
p nya sebagai berikut:
1) Ram mbut di partting menjadi sepuluh ba agian atau lebih,
l sesua ai dengan
kete ebalan dan desain
d penaataan yang dibuat
d
2) Settiap parting rambut
r dipuntir mulai da
ari pangkal sampai
s ujunng rambut
den ngan bantua an jari-jari ta
angan, untuuk mempero oleh hasil yang rapi,
maka puntiran pada akar ra ambut dibanntu dengan ujung
u sisir be
erekor
3) Ten ntukan partin
ng yang akan dikerjakan n terlebih dahulu
4) Ram mbut yang telah dililittkan kemud dian disema atkan pada pangkal
ram mbut dilanjuttkan sampai semua parrting selesai dan sematkkan pada
lilita
an rambut
Pe
enataan rammbut teknikk puntiran, dapat dip
perhatikan langkah-
langka
ahnya seperrti gambar be
erikut.
215
Gambar.
G 7.2. Contoh
C Penataa an Rambut Terrknik Puntiran
S
Sumber : Pivott Point (1996)
c. Teeknik overlap
p (sisik ikan))
Pe
enataan rammbut overlap p adalah pennataan yang
g ditata sela
apis demi
selapiss dan tumppang tindih seperti sisik ikan. Dalam pelaksa anaannya
ai dengan 2 section rambut sebagai patokan tataan.
dimula
Ad
dapun cara pembuatann
p nya sebagai berikut
216
1) Bu
uatlah sectioon bagian de epan dengan n bentuk seggitiga.
2) Se
etelah sectio on 1 diamb bil, maka raambut dibag gi menjadi 2 bagian
kemudian disillangkan.
3) Se
ection berikuutnya diambiil dengan jarrak kurang le ebih 2 cm, kemudian
k
dissilangkan paada section 1 dan disatu ukan, agar diperoleh ben ntuk yang
me enyerupai sisik ikan yang tumpang tindih.
t
4) Sissa rambut yang belum ditata, pengambilan
p nnya sama dengan
se
ection sebelu umnya, disilangkan dan n disatukan, untuk mendapatkan
ha
asil sisik ikan
n yang bagu us, hendaknnya rambut diangkat teg gak lurus
da
an sejajar deengan tinggi puncak kepa ala atau lebiih.
etelah semua rambut dikerjakan, ujjung rambut diikat men
5) Se njadi satu
de
engan meng ggunakan ka aret dan lipa
atkan ke da alam, usahakan agar
karet tidak terlihat dari luar.
6) Raapikan ramb but dengan bantuan
b ekoor sisir dan beri hair sprray untuk
me empertahankan bentuk tataan.
t
1) Ke
elabang kelu uar (kelabang
g timbul)
a) Ra
ambut disisir rapi buatlaah patokan penataan dengan
d pengambilan
se
ection segitig
ga.
enataan dimulai dengan kelabang 3 ikatan yaitu
b) Pe u; ikatan diaambil dari
agian bawah, ambil section
ba s A dari
d garis rambut, tambahkan
kebagian B dand ambil ikatan yang di ampai semua rambut
d bawah, sa
selesai dikerjaakan. Hasil kelabang keluar ini akan
a terliha
at sangat
ba
agus bila dila
akukan padaa rambut yanng sama pan
njang.
Gambar.
G 7.3. Contoh
C Kelabanng Keluar (Kelaabang timbul)
Sumber : Pivott Poin (1996)
217
2) Keelabang keda
alam (kelaba ang datar)
a) Raambut disissir kemudian buatlah h patokan penataan dengan
engambilan section segitiga, guna
pe akan bagia an tengah belakang
ram
mbut, dibagii menjadi 3 ikatan kemudian dikelabbang/dijalin.
b) Muulailah deng
gan kelaban ng ikatan. Ambil
A sectio
on tambahan n rambut
da
ari garis ram
mbut ketitik garis tenga ah, kemudia an kelabang g, begitu
seterusnya dengan peng gambilan raambut sela ang seling (kiri dan
kanan) berganntian sampaii semua ram mbut selesai dikerjakan.
Gambar.
G 7.4. Contoh
C Kelabanng Kedalam (Ke elabang data)
S
Sumber : Pivott Point (1996)
218
Gambar. 7.5. Cara Meletakkan Posisi Tangan
Sumber : Milady Publishing Company (1991)
219
Urutan yang dilakukan waktu menyasak rambut adalah:
1) Tentukan pola penataan yang akan dibuat.
2) Sisir rambut sebelum disasak.
3) Bagi atau parting rambut sesuai dengan penataan yang akan dibuat.
4) Pergunakan sisir sasak yang kuat (sisir tulang) untuk menyasak
rambut.
5) Ambil satu section rambut dengan menggunakan ekor sisis, jepit
dengan telunjuk dan jempol kemudian rambut disisir. Posisi rambut
tegak lurus.
6) Rambut mulai disasak dari ujung kepangkal, perhatikan agar hasil
sasakan tidak berbatang (tidak kusut) karena sasakan yang demikian
akan sukar dihaluskan, sehingga akan mempengaruhi hasil penataan
rambut.
7) Setelah penyasakan selesai, kemudian haluskan sasakan dengan
menggunakan sisir penghalus sasak. Bentuklah rambut sesuai
dengan desain penataan rambut yang akan dibuat.
220
a) Bagi rambut menjadi 2 bagian, depan (poni) dan belakang. Bagi
rambut bagian depan menjadi beberapa bagian, kemudian gulung
setiap bagian dengan menggunakan rol berukuran sedang.
Sisakan rambut depan yang terdapat pada sisi kiri dan kanan.
Tarik rambut belakang kearah kiri atas, Seperti gambar berikut.
221
c) Tarik rambut depan sebelah kanan ke belakang, dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
d) Tarik rambut depan sebelah kiri kearah belakang dan rapikan, pasang
sanggul. Selanjutnya lepaskan rol, buatlah beberapa bulatan tak
beraturan agar jatuhnya tampak alami, seperti pada gambar berikut
ini.
222
Gambar. 7.12. Cara Menyematkan Aksesoris
Sumber : Deddy, M (2005)
223
Keterangan Gambar:
a) Pada bagian depan samping kiri dan kanan sisirlah ke arah atas,
lipat dan jepit (gambar 1,2).
b) Bentuklah pada bagian tengah depan menurut selera dan bentuk
wajah kita (gambar 3).
c) Pada bagian belakang bagi menjadi 3 bagian samping kiri, kanan
dan bagian tengah ikatlah di atas tengkuk lipat dan jepit bagian
samping kiri dan kanan, sisa rambut belitkan pada ikatan karet
bagian tengah sehingga tertutup (gambar 4).
d) Gulung kearah dalam ikatan rambut dan jepitlah supaya kelihatan
rapi kenakan jaring rambut atau harnet (gambar 5).
224
Gambar. 7.15. Cara Membagi Rambut
Sumber : Deddy, M (2005)
b) Sisir dan tarik rambut depan disebelah kanan atas kearah kiri.
Tata ujungnya sehingga membentuk lingkaran disisi kanan atas
rambut, kemudian jepit, seperti pada gambar di bawah ini.
225
Gambar. 7.17. Cara Menarik Sisir Rambut Depan Bawah
Sumber : Deddy, M (2005)
e) Sisir dan tarik rambut depan yang disisir kearah kanan, kemudian
tata ujungnya supaya membentuk lingkaran, bisa dilihat pada
gambar berikut ini.
226
Gambar. 7.19. Cara Menyisir Dan Menarik Rambut Depan
Sumber : Deddy, M (2005)
227
Gambar. 7.21. Cara Menyematkan Rangkaian Melati Pengasih
Sumber : Deddy, M (2005)
228
itu penataan rambut artistik ini bisa dibuat sesuai dengan tema riasan
yang akan ditampilkan.
229
Penataan sanggulnya sangat berbeda dan tidak sama untuk masing-
masingnya itu.
b. Ciri-ciri dari suatu suku, biasanya antara suku yang satu pada suatu
daerah juga dapat dibedakan oleh tata sanggulnya.
c. Ciri dari suatu daerah, ada daerah yang fanatik dengan penataan
sanggul yang ada di daerahnya, artinya susah untuk menerima
pembaharuan. Sebaliknya ada pula beberapa daerah yang menerima
masukan mode-mode sanggul yang dibawa oleh para penjajah/
pendatang.
230
3. Melakukan Penataan Sanggul Daerah (Macam-macam Sanggul
Daerah)
a. Sanggul daerah Aceh Tengah (Gayo)
Pengaruh adat istiadat daerah Gayo menampilkan wujud kebudayaan
yang sangat menarik, artistik dan bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari
pakaian yang dikenakan pengantin, ornamen, anyam-anyaman dan hasil
kesenian lainnya.
Pakaian pengantin yang bercorak aneka ragam itu terlihat pada upuh
kio, ketawak, upuh jerak, upuh ulen-ulen dan upuh pera. Segi artistik
yang menarik terdapat, baik pada sempul (sanggul) yang dikenakan oleh
pengantin setelah 1 hari pernikahan berlangsung maupun pada
perhiasannya, seperti pating emas, lelayang dan renggiep. Adapun di
daerah tersebut terdapat beberapa jenis sanggul yang dibedakan atas
keperluan dan tingkat usianya.
Jenis sanggul Daerah Gayo (Aceh Tengah):
1) Sanggul pengantin:
x Sempol gampang bulet sempelah ilang.
x Sempol gampang kemang.
3) Sanggul remaja:
x Sempol tajuk renggali.
x Sempol punyut.
231
2) Caara mengerjaakan
Pe
ertama-tamaa rambut dibberi minyak rambut,
r kem
mudian disisiir ke atas
atau ke
k puncak ke epala. Bagi rambut yang g panjang, sebagian
s dia
antaranya
langsuung disisakaan untuk ta ali sempol, sedangkan n bagi ramb but yang
pendeek harus diseediakan tali sempol tam
mbahan dan dipilin di attas ubun-
ubun. Kemudian, rambut disisir ke atas dan diikat dengan tali pengikat
setinggi daun teliinga bagian
n atas. Bagii rambut yaang panjangg, sempol
gampa ang kemang g itu dapat langsung dibentuk
d dan bagi rambut yang
pendeek, sematkaanlah cemarra dengan benang wo ool berwarnna hitam.
Benanng wool ini dipakai se ebagai peng gganti cemaara untuk keperluan
k
shalat atau sembaahyang.
3) Ca
ara memben ntuk sanggul:
a) Tangan kaanan pada pangkal
p cemmara dan tangan kiri meemegang
ujung cem
mara. Belitka
an ujung ce emara, kem mudian lepasskan dan
bentuklah sanggul seb
belah kiri. Pe
erhatikanlah gambar berrikut ini.
Gambar.
G 7.23. Posisi Tangan Dalam Memeg gang Cemara
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
232
Gamba
ar. 7.24. Cara Membentuk
M Sanggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
Gamb
bar.7.25. Cara Melilitkan Sang
ggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
233
4) Cara memasang ornamen:
a) Lelayang
Lelayang terbuat dari emas, perak, atau imitasi yang berbentuk
segitiga sama kaki. Lelayang dipasang di bawah sanggul atau di
sebelah bawah kerah baju dengan telap malo. Telap malo ini
melambangkan keberanian, sedangkan lelayang melambangkan
bahwa pengantin mulai menjadi ibu rumah tangga, yang akan
menghadapi banyak resiko, juga lelayang ini berfungsi sebagai
penolak bala.
b) Tekan kune
Tekan kune adalah perhiasan yang dipasang pada dahi dan langsung
diikatkan pada rambut. Tekan kune ini, selain berfungsi sebagai
pemanis pengantin, juga melambangkan bahwa pengantin sudah
meninggalkan masa remaja dan melambangkan kemantapan serta
ketenangan.
c) Pating emas
Pating emas terbuat dari emas atau perak. Pating ini dipakai
sebanyak 3 buah, 2 di kiri-kanan sanggul dan 1 buah dibagian depan
tengah sanggul. Pating emas boleh bermata, boleh tidak. Pating ini
melambangkan kekuatan atau kekukuhan rumah tangga.
d) Pating renggiep
Pating renggiep dipakai ditengah-tengah sanggul bagian belakang.
Pating melambangkan agar pengantin berperilaku atau berbudi
bahasa yang baik.
234
Gambar. 7.27. Tampak Samping
Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
235
1930, sesudah itu adalah masa transisi karena diwaktu itu orang-orang
sudah mengenal sunting untuk penganten yang berasal dari Kabupaten
Padang Pariaman.
Semenjak tahun 1930 di Kabupaten Tanah Datar, orang juga sudah
mulai memaki sunting ini untuk keperluan penganten. Untuk sanggul ini
dibutuhkan rambut yang panjang, dimana waktu itu gadis-gadis Sumatera
Barat pada umumnya mempunyai rambut yang panjang sampai kelutut
malahan sampai menyapu lantai. Kalau tidak berambut panjang maka
akan diejek, ibarat burung puyuh tidak berekor seperti pantun;
Bajak laban sungkan laban
Pembajak sawah dilakuak
Duduk tampan, tagak pun tampan
Cacek saketek pendek abuak
3) Cara membuatnya
a) Sebagai pengganti rambut panjang bisa kita pakai Cemara yang
panjangnya 125 cm, mula-mula rambut disisir semuanya ke
belakang diikat menjadi satu sedikit di bawah crown.
b) Kemudian diikatkan cemara lalu sedikit dipelintir arah ke kanan
lalu pangkal ikatan kita jepit dengan jari telunjuk dan jari tengah
dan diputar ke kiri.
c) Jepit dipangkal ikatan tadi lalu kita ambil pertengahan rambut kita
masukkan ke kiri lubang rambut.
d) Bentuk seperti pita di sebelah kiri lalu ujungnya kita masukkan
pula, sehingga berbentuk pita (dasi).
e) Di sebelah kanan ujungnya kita kaitkan ke pangkal ikatan rambut
kemudian kita pasang harnet tadi.
236
4) Orrnamen/perhhiasan yang digunakan
a) 3 atau 5 bu
uah kemban ng goyang.
b) 2 bunga mawar
m merahh atau putih, segar atau korsase.
c) Bunga melati susun.
Gamba
ar. 7.29. Sanggul Tampak Sam mping
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
237
Jika seorang wanita Batak membiarkan rambutnya terurai atau tidak
ditata, ia akan menjadi buah mulut atau dianggap sebagai wanita
pemalas.
Bentuk sanggul wanita Batak pada mulanya sama, yaitu berbentuk
bulat menonjol dan diletakkan sedikit di atas tengkuk atau sedikit
melewati pusar rambut.
Sanggul anak gadis biasanya terdiri dari 2 bulatan konde yang
terletak di belakang telinga. Akan tetapi, karena keadaan serta situasi tiap
sub suku, masyarakat Batak memiliki jenis sanggul yang khas, di
samping sanggul bulat yang umum. Berikut ini akan diperkenalkan
sanggul-sanggul Batak, baik nama maupun cara penataannya.
Dalam salah satu peribahasa Batak disebutkan bahwa Soripada na
bisuk do ina na boi mangaramoti busanana, yang artinya kira-kira ‘Tuan
putri yang bijaksana adalah ibu yang dapat bertanggung jawab dalam
keluarganya’. Ungkapan ini mendorong wanita Batak agar bertindak aktif,
dinamis, cepat, tepat dan bijaksana. Oleh karena itu, penampilan dalam
berhias pun harus disesuaikan agar praktis, demikian pula dalam menata
rambut.
Adanya berbagai marga sesuai dengan daerah tinggalnya maka
terdapat berbagai jenis sanggul batak.
238
Gamb
bar. 7.31. Ram
mbut Dibelah Lu
urus
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
Gamba
ar. 7.32. Cara Menyatukan
M Ra
ambut
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
Rambut dimasukkan ke
k dalam seb
belah kanan n sehingga berbentuk
b
pusaran da
an sebagai alat
a penguatt diberi penitti atau harna
al.
239
Gambar. 7.33
3. Cara Memassukkan Rambu ut Ke Dalam
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
anggul Batak
b) Sa k Karo: rayam
gul Batak karo disebut sa
Sangg anggul Raya
am.
x Be entuk sangguul
Sangggul untuk remaja putri berbentuk
b siiput, sedang
gkan untuk kaum
k ibu
berben
ntuk bulat. Sanggul remmaja diletakkkan di bawwah pusaran
n rambut,
sedangkan sanggul kaum ibu diletakkan did atas tengkkuk.
x ara memben
Ca ntuk sanggul
Seluruh rambut disisir ke belakang
g agak ke attas.
Seluruh raambut diputtar ke arah kiri, kemud dian dimasu
ukkan ke
bagian da
alam sehingg ga berbentuuk siput dan letakkan persis di
bawah pus
saran.
Gamba
ar. 7.34. Cara Membentuk
M Sanggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
240
c) Saanggul Batakk Angkola-M
Mandailing ad
dalah sanggul bujing ma
ajeges
Bentuk sanggul ini bulat menonjol dan n letaknya di belakangg tengah
kepala
a dan diberi hiasan supi--supi.
x Ca
ara membenntuk sanggul
Semua ram mbut diikat di
d belakang bagian
b tenga
ah kepala.
Rambut diputar denga a berbentuk lingkaran
an baik dan rapi hingga
yang bagia
an dalamnya a menonjol ke
k luar.
Gamba
ar. 7.35. Cara Membentuk
M Sanggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
x Orrnamen sang
ggul
Pada sang ggul remaja putri dipakaii anting-antin
ng atau supii-supi.
Pada sang ggul kaum ib
bu dipakai hiasan krabu.
Ga
ambar. 7.36. Model
M Aksesoriss
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
anggul Batak
d) Sa k Nias : Niass
Sangg entuk bulat dan terletakk di belakang tengah kepala
gul ini berbe k di
bawah
h pusaran. Hiasannya
H beerupa tusuk konde emass disekeliling
g konde.
x Ca
ara membenntuk sanggul:
Semua rammbut disisir ke belakang g agak ke attas hingga berbentuk
b
ikal.
Rambut diputar hingga a berbentuk bulat dan le
etaknya agakk ke atas.
Hiasan dib
beri disekeliliing rambut dan
d kepala.
241
Gamba
ar. 7.37. Cara Membentuk
M Sanggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
x Ca
ara membenntuk sanggul
Rambut disisir, lalu diikat, dan dita
aruh di sebe
elah kanan atas
a yang
kemudian ditekuk di beelakang kup ping.
Ujung rammbut dililitkkan dan diijatuhkan sampai
s ke tengkuk,
sedangkan
n sisanya dililitkan dua kali
k tepat pad da pusat ikatan.
Gamba
ar. 7.38. Cara Membentuk
M Sanggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
242
x Perawatan sanggul
Dahulu sabun (shampo) belum ada, tetapi rambut harus dirawat agar
tumbuh subur. Untuk itu, wanita Batak mempergunakan berbagai cara
antara lain:
Untuk mencuci rambut dipakai merang yang sudah dibakar dan
direndam satu atau beberapa malam.
Untuk menyuburkan rambut serta melicinkannya, dipakai daun
kembang sepatu atau daun mengkudu, yang kalau diremas-remas
berlendir kemudian dikeramas di atas kepala sambil mengurut-urut
kepala.
Untuk mewangikan rambut dipakai ramuan utama, yaitu sejenis jeruk
yang disebut unte pangir (jeruk purut). Jeruk ini diremas-remas
bersama kulitnya, lalu disiramkan pada kepala dan dibiarkan sebentar
lalu disiramkan lagi. Selain pengharum, bau jeruk ini juga berguna
untuk mengusir roh-roh jahat.
Untuk melemaskan dan menyuburkan rambut diberi santan kental
atau minyak kemiri yang telah dimasak dengan daun pandan, setelah
didiamkan kurang lebih 1 ½ jam, baru disiram dengan air.
Untuk mengeringkan rambut biasanya dilakukan dengan mengangin-
anginkannya di bawah pohon atau ditempat yang teduh.
243
Gambar. 7.39. Tampak Muka
Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
244
Gambar. 7.41. Tampak Belakang
Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
245
Pada masa Kerajaan Sriwijaya, sanggul malang ini umumnya hanya
dipakai oleh permaisuri, putri-putri keluarga raja, serta kaum bangsawan
dari lingkungan istana. Orang awam tidak dapat begitu saja memakai tata
rias rambut dengan sanggul malang.
Seorang gadis yang baru melangsungkan akad nikah dan acara
munggah, bersama mempelai pria, ia mendapat penghormatan atau
penobatan menjadi sepasang warga negeri yang mempunyai tanggung
jawab. Pada waktu acara munggah berlangsung, kedua mempelai diberi
gelar, disamping namanya sendiri yang telah dimilikinya sejak kecil. Pada
waktu itulah mempelai wanita diberi kehormatan memakai sanggul gelung
malang. Jelaslah bahwa pada waktu itu gelung malang hanya dipakai
pada acara tertentu atau acara resmi. Sanggul ini dinamakan gelung
malang karena letaknya yang horizontal (malang) dan tinggi di atas
puncak kepala.
b) Sanggul/Gelung Cioda
Sanggul ini biasanya digemari oleh gadis-gadis remaja maka kini.
Sanggul ini terdiri dari dua buah dan diletakkan dibagian kiri dan kanan
kepala. Kadang-kadang rambut dikepang dahulu, baru dibentuk sanggul
pada bagian kanan dan kiri atau dikepang dahulu, baru dibentuk sanggul
pada bagian kanan dan kiri atau dikumpulkan dibagian tengah kepala.
Perlu ditambahkan bahwa asal-usul sanggul ini tidak diketahui secara
jelas.
246
taddi sehingga berfungsi sebagai
s penngikat rambu ut dan agar letaknya
leb
bih kokoh. Terkahir,
T lipa
atan rambut tadi diselipkkan pada bagian atas
deepan yang diangkat sedikit.
Unntuk keperluuan sehari-hhari, biasanya cukup diselipkan
d sisir (suri)
paada sanggul itu. Pada waktu
w itu sanggul malan ng tidak memerlukan
tussuk rambut, harnal atau jepitan.
Leetak gelung malang
m agakk tinggi, yaitu
u kira-kira dii atas punca
ak kepala.
Gamba
ar. 7.42. Cara Membentuk
M Sanggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
b) Paada acara resmi terttentu, tata rias ramb but gelung malang
me empergunak kan hiasan rambut se esuai dengan ketentuan yang
beerlaku. Wala aupun bentuk dan nama n gelun
ng itu sam ma, tetap
dip perlukan hia
asan yang diletakkan pa ada tempat yang
y kokoh. Dengan
deemikian, carra membentuk gelung itu agak berbeda b sedikit dari
bia asanya. Bed danya ialah rambut pad da gelung malang
m diika
at dengan
tali (karet gelaang) sesuai dengan kea adaan lebattnya rambutt. Setelah
ram mbut terkum
mpul di atas puncak kepa ala dan diika
at, rambut dipilin
d dan
dilipat ke ara ah kanan, sesampai ditengah
d ambut lalu diikatkan
ra
deengan bagia an rambut yang diamb bil dari baggian tengah h depan.
Ra ambut ini berfungsi
b ke
e tengah la agi sehinggga berbentu uk angka
deelapan, yang g biasanya disumbal dengan bunga rampai. Bunga
ram mpai ini berrupa pandan n yang diselipi dengan berbagai
b bu
unga atau
irissan pandan n. Letaknya pada bagian atas da an bergantu ung pada
keadaan ram mbut serta keterampila an sipenata a rias. Sissa ujung
ram mbutnya diikkatkan ditenggah-tengah sanggul taddi agar lebih aman.
247
Gambar. 7..43. Cara Mem
mbentuk Gelungg Sanggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
c) Tuusuk Cempaka
Tusukk hiasan yang biasanya berjumlah
h 4 buah dan
d bentukn
nya mirip
dengaan bunga cem
mpaka.
248
Gambar. 7.44. Tampak Muka
Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
249
Gambar. 7.46. Tampak Belakang
Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
1) Pengertian
Sanggul dalam bahasa Lampung disebut juga dengan Belattung, kali
ini penulis memperkenalkan Belattung Gelang. Pada kesempatan ini
Belattung yang kita ambil adalah dari daerah Lampung. Sebagaimana
dijelaskan Hendra (2005:75) bahwa Pepadun, pada tanggal 17 April 2001
telah diadakan suatu kesepakatan di aula Dinas Pendidikan Propinsi
Lampung tentang, macam-macam sanggul Lampung serta cara
berpakaian pengantin Lampung Pepadun.
Ternyata masyarakat Lampung dari zaman dahulu telah mengenal
cara merias diri, salah satunya adalah menata rambut yang dijadikan
suatu bentuk yang disebut dengan sanggul atau Belattung.
Belattung Gelang bila dilihat dari bentuk dan pemasangannya, maka
sanggul gelang ini ada persamaan dengan sanggul malang dari daerah
Palembang.
Adapun persamaan kedua sanggul tersebut karena adanya pengaruh
dari daerah Palembang dimana pada saat itu Kerajaan Sriwijaya datang
ke Kerajaan Tulang Bawang melalui pelabuhan Tulang Bawang di daerah
Menggala.
Pada zaman dahulu umumnya wanita berambut panjang sehingga
jarang mempergunakan cemara. Sedangkan pada zaman modern
sekarang ini rata-rata wanita berambut pendek, tetapi masih tetap
disanggul dan mereka tidak meninggalkan sanggul tradisional atau
sanggul asli, misalnya pada acara perkawinan maka sanggul yang
dikenakan oleh pengantin putri adalah Sanggul Gelang.
250
Gambar. 7.47. Sanggul Belattung Gelang Tampak Belakang
Sumber : Puspoyo, Widjanarko, Endang (2005)
2) Jenis-jenis sanggul
Daerah Lampung juga memiliki beberapa jenis sanggul lainnya, di
samping sanggul Belattung Gelang, yakni sebagai berikut:
a) Belattung Gelang (sanggul yang berbetuk seperti gelang).
b) Belattung Tebak (sanggul yang bentuknya malang).
c) Belattung Miring (sanggul yang bentuknya seperti sanggul gelang
hanya asimetris).
d) Belattung Kipas (sanggul yang bentuknya mirip kipas).
e) Belattung Ucung (sanggul yang letaknya dipusaran rambut dan
bentuknya seperti disumpel).
f) Belattung Sisir (sanggul yang bentuknya digelung dengan
menggunakan sisir).
251
3) Keunikan sanggul
Masing-masing sanggul ini memiliki keunikan sendiri-sendiri, bila
ditinjau menurut keperluannya maka sanggul ini dapat kita pilah menjadi:
a) Pengantin, menggunakan sanggul Gelang yang letaknya di bawah
atau sanggul Tebak.
b) Remaja Putri (Muli) menggunakan sanggul Gelang yang letaknya
dimahkota kepala.
c) Orang tua dalam acara resmi saat ini menggunakan sanggul Tebak.
d) Dahulu orang tua sehari-hari menggunakan sanggul Kipas atau
miring.
e) Wanita yang akan pergi ke air (ke kali) menggunakan sanggul ucung-
ucung (sanggul sumpel).
f) Wanita yang akan pergi ke kebun menggunakan sanggul sisir, karena
sanggul ini sifatnya praktis tidak perlu menggunakan jepit.
252
c) Jadikan saatu dengan rambut
r yang diikat perta ama tadi.
d) Sisa ramb but dapat dib gsung tetapi bila rambu
bentuk lang ut pendek
tambahan cemara 80 cm. c
e) Kemudian rambut dipu utar ke arah kiri lalu naikk ke atas dan
n ke arah
kanan, turuun ke bawah h.
f) Sisa ramb but masukka an ketengah h sanggul dan d jadikan sebagai
pengikat (lihat gamba ar), ikatan pertama
p lebiih kurang 3 jari dari
tengkuk ya ang nantinya sebagai patokan
p agaar rambut tiddak jatuh
sampai ke epundak dan rambut bagianb atas disasak se edikit lalu
diikat kembbali dijadikan satu denga an ikatan pe ertama.
Gambar. 7.4
49. Langkah-La
angkah Membu uat Sanggul
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (2005)
g. Sa
anggul daera
ah Bengkulu
u
Sa
anggul daera
ah Bengkulu
u disebut san
nggul Sikek.
253
2) Bentuk sanggul Sikek
Bentuk sanggul ini indah dan akan mudah memasyarakat, baik untuk
kaum muda dan dewasa termasuk ibu-ibu. Disebut sanggul “sikek”
karena sanggul ini menggunakan ornamen pokok yaitu sikek yang berarti
“sisir”.
4) Ornamen khusus
Agar lebih cepat memasyarakat, maka seyogyanya tidak semua
ornamen digunakan, tetapi hanya ornamen khas saja yaitu:
a) Sikek bulan.
b) Sepasang kembang ‘me’.
c) Sepasang tonglei.
254
Gambar. 7.51. Sanggul Sikek Tampak Belakang
Sumber : Puspoyo, Widjanarko, Endang (2005)
255
Gambar. 7.5
52. Langkah-langkah Membua at Sanggul
Sumber : Puspoyo,
P Widjaanarko, Endan
ng (2005)
h. Sa
anggul daera
ah Bengkaliss, Riau
Sa
anggul daera but Siput Ekor Kera.
ah Bengkaliss, Riau diseb
1) Maacam-macam m sanggul
aerah Riau memiliki jum
Da mlah sanggul sebanyakk 15 macam
m dan ini
terbag
gi menjadi 3 (tiga) golong
gan yakni:
a) Unntuk remaja (Anak dara).
b) Unntuk pengantin.
c) Unntuk dewasa a.
Me
enurut orang g-orang tua yang berassal dari Ria au yang massih hidup
sekara
ang sanggu ul ini sudah dipakai turrun temurun n sejak dahhulu kala
hingga
a kini, teruttama pada upacara-up pacara adatt dan upaca ara yang
resmi. Siput artiny
ya sanggul Ekor Kera (dibaca;
( Kre
e) artinya Ekkor Kera.
Siput Ekor Kera dipakai
d uk upacara adat dan untuk harian. Sejarah
untu
tentan
ng Siput Eko or Kera ini masih disellidiki, sebab
b belum ada a sumber
yang diperoleh
d secara lengkap.
256
b) Sanggul untuk pengantin
x Siput Lipat Pandan (Kabupaten Kampar).
x Siput Buntut cigak Ekor Kera (Bengkalis).
x Siput Lintang (Siak).
x Siput Tanduk (Polo Penjengat Tanjung Pinang, Kepulauan Riau).
257
La
angkah-langk kahnya adalah sebagai berikut:
a) Raambut diikat setinggi 7 jari dari teng
gkuk. Kalau rambut yang g pendek
meemakai cemara 100 cm.
b) Buuat sawok ay yam mengerram pada tengkuk.
c) Beentuk siput yang
y rapih.
put tidak boleh kena kerrah dibaju.
d) Sip
e) Ayyam mengerram kelihatan n setelah se
elesai siput.
f) Beentuklah aya am mengeram dibagian tengkuk
t yanng baik.
g) Beerilah harnett dan dirapikan.
h) Beesar sanggul disesuaikan dengan ba adan dan ke epala model.
Aggar lebih jela
as perhatikannlah gambarr langkah be erikut.
Gambar. 7.5
53. Langkah-langkah Membua at Sanggul
Sumber : Puspoyo,
P Widjaanarko, Endan
ng (2005)
258