Anda di halaman 1dari 7

ALEX ERI HERYANTO

2153026

UTS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1. Berpijak pada filsafat pendidikan di Indonesia, yaitu pendidikan yang berdasar Pancasila dan
UUD 1945 maka pembelajaran nilai Pancasila lebih baik menekankan pendekatan penanaman
nilai sebagai tujuannya sedangkan proses pembelajarannya bisa menggunakan variasi
pendekatan yang lain. Nilai etik sosial, nilai kebangsaan maupun norma hukum yang merupakan
cerminan dari Pancasila hendaknya tetap kita pandang sebagai nilai ideal sebagai titik tolak
sekaligus hasil dari proses pembelajaran Pancasila. Sedangkan proses penemuan nilai dilakukan
melalui variasi pendekatan moral kognitif, analisis nilai, klarifikasi nilai dan pembelajaran
berbuat dimana proses-proses tersebut lebih banyak diisi oleh mahasiswa dibandingkan dosen.
Dengan demikian, dalam pembelajaran pendidik memfasilitasi, tetapi juga pada akhimya
memveriflkasi nilai-nilai yang ditemukan mahasiswa apakah telah sesuai atau tidak dengan
adanya nilai-nilai dasar yang terkandung Pancasila. Tujuan Pendidikan Nilai adalah penanaman
nilai-nilai tertentu dalam diri mahasiswa. Pengajarannya bertitik tolak dari nilai-nilai sosial
tertentu, yakni nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia lainnya.

PKn sebagai media Pendidikan Karakter/Nilai Moral guna mewujudkan karakteristik


kewarganegaraan (Good Citizen) di Perguruan Tinggi. Pendidikan nilai memiliki esensi dan
makna yang sama dengan pendidikan moral, pendidikan akhlak, pendidikan karakter, atau
pendidikan budi pekerti. Tujuannya adalah membentuk pribadi mahasiswa supaya menjadi
manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu
masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu yang banyak dipengaruhi
oleh budaya masyarakat dan bangsanya.

Budimansyah (2008) Secara singkat karakter kewarganegaraan yang terdiri karakter privat dan
publik yaitu
a. Menjadi masyarakat yang independen
b. Memenuhi tanggung jawab personal ekonomi dan politik.
c. Menghormati harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu.
d. Berpartisipasi dalam urusan kewarganegaraan secara efektif dan bijaksana.
e. Mengembangkan berfungsinya demokrasi konstitusional secara sehat.
Jadi, Eksistensi PKn dalam proses pembelajaran mahasiswa di Perguruan Tinggi sangat erat
kaitannya terhadap pembentukan karakter kewarganegaraan yang ditanamkan dalam
mahasiswa melalui pendekatan berbasis nilai tidak hanya pengenalan nilai-nilai yang dilakukan,
melainkan menginternalisasi pula nilai tersebut kepada mahasiswa guna menuju terwujudnya
atribut masyarakat madani yang bercirikan berketuhanan yang maha esa, berperikemanusiaan
yang adil dan beradab, bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, demokratis-
konstitusional, berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, berbhinneka tunggal ika,
menjunjung tinggi hak dan kewajiban azasi manusia dan mencintai perdamaian dunia.

2. Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai pandangan hidup, Pancasila mengandung nilai-nilai
luhur yang harus dihayati dan dipedomani oleh seluruh warga negara Indonesia dalam hidup
dan kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Lebih dari itu nilai-nilai Pancasila
sepatutnya menjadi karakter masyarakat Indoneaia sehingga Pancasila menjadi identitas atau
jati diri bangsa Indonesia.
Pancasila dalam pengertian ini sering disebut way of life artinya Pancasila dipergunakan sebagai
petunjuk hidup sehari hari. Dengan perkataan lain Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah
semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan di dalam segala bidang berarti bahwa semua
tingkah laku dan perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran
dari cerminan semua sila Pancasila. Keseluruhan sila di dalam Pancasila merupakan satu
kesatuan organisasi. Pancasila juga harus dihayati adalah Pancasila sebagaimana tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945

Pembudayaan nilai-nilai Pancasila ,merupakan peningkatan secara kualitatif dari


pemasyarakatan,sehingga mencakup pengertian yang dalam ,karena tidak sekedar
memahami,akan tetapi juga harus dihayati dan diwujudkan dalam pengamalannya oleh setiap
diri pribadi dan seluruh lapisan masyarakat sehingga menumbuhkan kesadaran dan
kebutuhan,mempertajam perasaan,meningkatkan daya tahan ,daya tangkal dan daya saing
bangsa yang kesemuanya tercermin pada sikap tanggap dan sikap perilaku.Pembudayaan berarti
mengusahakan agar sesuatu itu menjadi budaya di masyarakat luas.Berkaitan dengan hal
tersebut diatas,maka yang ingin dicapai dalam adalah pembudayaan karakter bangsa yang
bersumber pada nilai-nilai luhur Pancasila yaitu:

1). Masyarakat yang memiliki kesadaran yang tinggi akan hak dan kewajiban sebagai
pribadi,anggota keluarga/masyarakat dan sebagai warga negara.
2). Sebagai pribadi dapat bersikap dan bertingkahlaku sebagai insan hamba Tuhan,yang mampu
mempergunakan cipta,rasa dan karsanya secara tepat,sehingga dapat bersikap adil.Ia adalah
seorang yangberiman dan bertaqwa tetrhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
3). Sebagai anggota keluarga dan masyarakat ia mampu mendudukkan dirinya secara tepat
sesuai dengan fungsu dan tugasnya.
4). Sebagai warga negara diharapkan faham akan hak dan kewajibannya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku,patuh melaksanajan segala ketentuan peraturan
perundangan yang didasarkan atas kesadaran.Sebagai warga negara mampu membawa diri
secara tepat dalam berhubungan dengan sesama warganegara dan dengan lembaga-lembaga
kenegaraan

5) masyarakat menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, musyawarah dan mufakat dalam


mencapai tujuan tujuan bersama.

6) Seluruh elemen masyarakat hendaknya bersikap adil dalam hukum tidak ada istilah makin
atas makin tumpul.

7) Kedaulatan NKRI merupakan harga mati yang harus dijaga dan dijunjung setinggi tingginya
oleh seluruh rakyat Indonesia.

3. Kekhawatiran tersebut bisa timbul karena Menurut saya budaya-budaya nasional merupakan
salah satu kekayaan yang dimiliki oleh bangsa ini, dianggap kuno dan jadul sehingga hal tersebut
tersingkirkan dibandingkan budaya barat yang dianggap lebih modern dan berkelas, bila hal ini
terus menggerus pola pikir kita masyarakat Indonesia, maka Indonesia bukan lah apa apa tanpa
budaya dan Identitas nasionalnya sebagai hal yang ditonjolkan. Padahal dari segi budaya
Indonesia sangatlah kaya akan suku bangsa, bahasa, budaya, tradisi, adat istiadat yang justru
dianggap ciri khas negara kita yg diinginkan oleh negara lain, jika kita memanfaatkan dan
mengelola dengan baik akan meningkatkan pemasukan bagi negara melalui sektor pariwisata,
dan membangunkan bisnis UMKM didaerah daerah yang kental akan adat seperti Kampung
Cirendeu, meningkatkan perekonomian Indonesia secara merata. Namun Dari semua ini yang
mengkhawatirkan adalah dari hilangnya kebanggaan dari dalam diri kita terhadap budaya
nasional yang lama kelamaan budaya ini akan hilang karena hilangnya pun rasa bangga terhadap
budaya sendiri atau bahkan bisa dicuri oleh negara lain, seperti Reog Ponorogo yang pernah
diakui malaysia. Tentunya kita sebagai pemilik budaya tersebut jelas tidak rela dicuri oleh negara
lain oleh karena itu budaya nasional harus tetap dilestarikan dan dipatenkan sebagai kekayaan
asli bangsa supaya tidak dilupakan dan hilang begitu saja.

Beberapa sikap yang dapat mempertahankan identitas nasional bangsa Indonesia:

 Mengembangkan rasa nasionalisme / cinta terhadap tanah air.

 Mengenalkan dan mengajarkan kepada generasi penerus akan budaya asli Indonesia.

 Memberikan contoh kepada orang lain atau siswa didik, misal seperti guru yang juga
menerapkan sikap gotong royong yang juga merupakan identitas bangsa ini.

 Mengadakan pentas seni tradisional secara rutin.

 Mengadakan lomba lomba kesenian daerah

 Menampilkan kesenian Indonesia di kancah Internasional.


 Memberikan upaya berupa dana dari pemerintahan untuk melestarikannya

 Dengan membuat sistem atau kebijakan yang mendukung pelestarian identitas nasional
bangsa, misal disekolah atau ditempat kerja setiap hari kamis diwajibkan mengenakan
batik, ini juga merupakan cara mempertahankan budaya dengan menggunakan sistem
yang ada disekitar.

 Memberikan penghargaan tinggi pada para pelaku seni dan apresiasi yang layak
diberikan pada tenaga pelatih seni yang menyebarkan seni seni tersebut dan
mengajarkan seni dan budaya ke khalayak masyarakat.

 Media massa pun harus menyoroti dan ikut mendukung kesenian budaya daerah dan
kesenian serta budaya nya, sehingga masyarakat sadar bahwa begitu kayanya Indonesia,
tak jarang bahkan orang Indonesia pun tidak memahami atau mengetahui beragam
kebudayaan Indonesia.

4. Kemajemukan ini merupakan gabungan dari unsur pembentuk identitas nasional NKRI ini,
seperti suku bangsa, agama, budaya, dan bahasa.

-Suku bangsa

Suku bangsa atau kelompok etnik, etnis adalah suatu golongan atau kelompok manusia yang
anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis
keturunan yang dianggap sama.Beberapa suku di Indonesia

Suku Jawa, suku Sunda, Suku Batak, Suku Betawi, Suku Bugis, Suku Dayak, Suku Asmat, Suku
Baduy, Suku Minang, Suku Bali, Suku Ambon, Suku Mandar, Suku Asmat, Suku Sasak, Suku
Flores, Suku Toraja, Suku Tengger, Suku Sumbawa, Suku Osing, Suku Mandar, Suku Kubu,Suku
Sakai, Suku Alas, Suku Devayan, Suku Haloban, Suku Kluet, Suku Lekon, Suku Pakpak, Suku
Sigulai, Suku Singkil, Suku Tamiang, Suku Aneuk Jamee, Suku Nias, Suku Mentawai, Suku Laut,
Suku Belitung, Suku Bangka, Suku Anak Dalam, Suku Kayu Agung, Suku Palembang, Suku Banjar,
Suku Kutai, Suku Berau, Suku Paser, Suku Loloan , Suku Bima, Suku Boti, Suku Bunak, Suku
Manggarai, Suku Sika, Suku Sumba, Suku Rote, Suku Ngada, Suku Ende, Suku Gorontalo, Suku
Kaidipang, Suku Minahasa, Suku Mongondow, Suku Sangir,Suku Bungku, Suku Balesang, Suku
Balantak, Suku Wakatobi, Suku Fordata, Suku Mamale, Suku Nuaulu, Suku Morotai, Suku
Halmahera, Suku Wemale, Suku Wai Apu, Suku Ternate, Suku Tidore, Suku Seram, Suku Sawai,
Suku Aero

-Agama

Agama merupakan keyakinan setiap orang untuk dianut dan dilindungi oleh Undang-Undang
bagi para pemeluknya. Contoh agama-agama di Indonesia:
Islam, Kristen, Katholik, Buddha, Hindu, Konghucu

-Budaya

Indonesia sangat kaya akan budaya, mungkin tak akan ada habisnya jika kita membahas seluruh
budaya di Indonesia, maka dari itu saya merangkum, beberapa budaya yang diakui di dunia:

Pencak Silat, Angklung, Perahu Pinisi, Tari Saman, Noken, Keris, Tari Bali, Batik, wayang kulit,
sekaten, subak, lumpia, pantun, candi borobudur, candi prambanan, situs peninggalan manusia
purba sangiran, tambang batu bara ombilin sawahlunto, gamelan

-Bahasa

Bahasa adalah alat komunikasi utama antara umat manusia disamping para penyandang
disabilitas yang menggunakan cara lain untuk berkomunikasi. Di Indonesia memiliki banyak
sekali bahasa daerah namun tentu saja bahasa utama adalah bahasa Indonesia dalam NKRI ini,
dan disamping itu mereka menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi, sesuai dengan
lingkungan daerah ia tinggali, beberapa bahasa daerah dengan pengguna terbanyak di Indonesia
antara lain:

Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Batak, Bahasa Minang, Bahasa Madura, Bahasa Aceh,
Bahasa Musi, Bahasa Betawi, Bahasa Banjar, Bahasa Bali.

Dengan banyaknya keanekaragaman ini harus dijaga oleh bangsa Indonesia, agar seluruh
keanekaragaman ini tetap ada dan lestari dengan cara menggunakannya merupakan cara
terampuh melestarikan budaya, lebih baik lagi dengan go Internasional mengenalkan ke publik
luar sana agar lebih banyak yg mengenai segala kekayaan Indonesia. Maka dari itu haruslah kita
berbangga diri terhadap kekayaan Indonesia. Maka kita harus menanamkan hal tersebut pada
anak cucu kita hingga kelak budaya ini tidak punah dimakan usia.

5. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demokrasi adalah bentuk atau sistem
pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya
yang terpilih.

Jadi, pengertian demokrasi adalah pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, untuk
rakyat, dan oleh rakyat. Indonesia menjadi satu di antara negara yang menganut sistem
pemerintahan secara demokrasi. Dalam bentuk pemerintahan ini, warga negara dapat
berpartisipasi langsung maupun melalui perwakilan, mulai perumusan, pengembangan sampai
pembuatan hukum. Bentuk pemerintahan ini turut mencakup kondisi sosial, budaya, dan
ekonomi sehingga akan memungkinkan praktik kebebasan politik secara setara dan bebas.
 Krisis Demokrasi dapat ditimbulkan oleh adanya rasa ketidakpercayaan masyarakat pada
pemimpin, rasa ketidakpercayaan ini ditimbulkan oleh adanya oknum-oknum pemimpin
yang tidak amanah, korup, tidak jujur, ingkar janji, menggunakan kekuasaan sewenang-
wenang atas dasar kekuasaannya.

Maka dari itu kita harus lebih selektif dalam memilih pemimpin dan benar bener
mendengarkan aspirasi masyarakat, visi misi yang masuk akal dan tidak mengada ada,
ujaran ujaran harapan yg terlalu tinggi cenderung tidak masuk akal, dan ujung nya hanya
janji manis, maka dari itu kita harus lebih selektif dalam memilih pemimpin.

 Cara Berpikir, cara berpikir muncul dari benak seseorang sejak masih kecil, namun di
Indonesia banyak mematikan cara berpikir tersebut, salah satunya adalah dibatasinya
pendapat anak ketika berpikir kritis di dalam sekolah, kebiasaan itu seringkali muncul
dan menjadi kebiasaan orang orang Indomesia, dan ketika menginjak di bangku kuliah,
anak-anak yang terbiasa disuapi materi akan menjadi tumpul ketika berargumen, hal ini
tentu menjadi kemunduran karena setiap orang pasti memiliki ide-ide cemerlang di
kepala mereka.

Menurut saya pribadi, krisis berpikir ini harus segera ditangani, ketika seorang anak
mengajukan pendapat hendaknya di dengar, dan semena mena karena dia lebih muda
jadi tifak didengar dan mengutamakan yang lebih tua, tentu bukan berarti harus
melawan orang yang lebih tua, namun tidak ada salahnya mendengarkan anak sejak dini
sehingga ia akan terus berani untuk berfikir kritis sehingga krisis cara berpikir ini tidaklah
terjadi di Indonesia. Tentu kritis pun harus diikuti oleh penyampaian yang santun, sopan,
mudah dipahami dan tidak berbelit.

 Krisis mental beberapa diantaranya adalah kecemasan, stres, atau depresi bisa hadir
dalam hidup setiap orang. Pada beberapa orang, kondisi ini bersifat jangka pendek dan
tidak terlalu mengganggu kualitas hidup. Akan tetapi, pada beberapa orang lainnya,
kondisi tersebut bisa menyebabkan keputusasaan yang mendalam dan memunculkan
krisis mental.

Krisis kondisi ini yang mengacu pada perasaan tidak nyaman tentang makna, pilihan,
dan kebebasan dalam hidup. Ada beberapa ahli yang juga menyebut kondisi ini dengan
istilah kecemasan. Orang dengan kondisi ini mempertanyakan tujuan dari hidupnya dan
apa arti dirinya hidup di dunia ini, dan gagal mendapatkan jawaban yang memuaskan
sehingga memunculkan konflik dalam diri. Kondisi ini akhirnya menyebabkan frustasi
dan kehilangan rasa cuka cita. Kebanyakan mengganggap bahwa hidup pada dasarnya
tidak ada gunanya, keberadaan dirinya juga tidak berarti.

Cara menanganinya adalah temukan support terbaik dalam lingkungan inti, seperti
orang tua, kakak, adik, lalu teman sekitar yang membawa aura positif, pasangan hidup
yang senantiasa menemani dalam susah maupun senang, selalu mendengarkan keluh
kesahmu. Selanjutnya Perdalam ilmu agama, dimana akan menenangkan jiwa dan roh,
akan merasa terpuaskan setelah beribadah mendekatkan diri pada Tuhan. Selanjutnya
jauhi pergaulan yang merusak, lingkungan pergaulan yang toxic akan membawa kita
semakin terjerumus hingga makin terpuruk

Anda mungkin juga menyukai