Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA DALAM

BEBAGAI BIDANG

Di Susun Oleh :

Kelompok 5
S1 Manajemen 2023D

Anggota Kelompok :

Nova Elysia 23080574604


Erlin Nurani Pratami 23080574601
Flora Agrisinta 23080574176
Hertanto Sebastian 23080574522
Risto Agim Bactiar 23080574451

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang implementasi pancasila sebagai paradigma dalam bebagai bidang

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang implementasi permainan kucing dan
tikus dalam pembelajaran pengembangan kecerdasan dan kekompakan ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 5 Oktober 2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila adalah sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, dasar negara bangsa
Indonesia, dan sebagai ideologi nasional. Bangsa ndonesia harus dapat melaksanalan dan
menerapkan nilai-nilai pancasila di kehidupan masyarakt. Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa, berarti dapat diketahui nilai kebenarannya dan dapat menimbulkan tekad
kepada masyarakat untuk diterapkan di dalam kehidupan bermasyarakat. Sosial budaya
erat kaitannya dengan nilainilai pancasila dan sudah menjadi pedoman dalam
bersosialisasi dan berbudaya. Dalam suatu negara, dapat dilihat dari segi sosial dan
budayanya. Sosial dan budaya ini merupakan suatu komponen atau unsur terkecil yang
ada di dalam kehidupan masyarakat. Sosial yang berarti selalu beruhubungan dengan
tingkah laku masyarakat, sedangkan budaya yang berarti selalu berhubungan dengan
kebudayaan yang ada di dalam masyarakat yang mengandung cita, karsa dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat dari hasil belajar.
Dalam sosial budaya ini meliputi tentang sikap, etika, dan berkarakter
kewarganegaraan. Ketiga perilaku tersebut jika dilihat dari kehidupan, sudah banyak
perilaku sosial yang menyimpang nilai dan norma dengan pancasila. Dalam kehidupan
bermasyarakat, sosial budaya terhadap Pancasila sangatlah penting diterapkan karena
dapat menciptakan kegiatan bermasyarakat yang berkembang secara positif di Indonesia.
Menerapkan perilaku sosial budaya yang berdasarkan kepada nilai-niali Pancasila juga
bertujuan untuk membangun karakter bangsa Indonesia yang lebih baik dan lebih maju.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pradigma?
2. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Pancasila sebagai paradigma pembangunan sosial budaya. Hendaknya
pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat serta martabat manusia,
yakni menjadi manusia yang berbudaya serta beradab. Pancasila pada hakikat nya bersifat
humanistik karena memang pancasila bertolak dari hakikay dan kedudukan kodrat
manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana tertuanh dalam sila kemanusiaan yang adil dan
beradap.
BAB II
PEMBAHASAN

Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang Pancasila dari


hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Pembangunan social budaya harus
mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang
berbudaya dan beradab. Manusia harus dapat mengembangkan dirinya dari tingkat homo
menjadi human. Berdasar sila persatuan Indonesia, pembangunan social budaya
dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya-budaya yang
beragam di seluruh wilayah nusantara menuju pada tercapainya rasa persatuan sebagai
bangsa.

Perlu ada pengakuan dan penghargaan terhadap budaya dan kehidupan sosial
berbagai kelompok bangsa Indonesia sehingga mereka merasa dihargai dan diterima
sebagai warga bangsa agar tidak menciptakan kesenjangan, kecemburuan, diskriminasi
dan ketidakadilan sosial. Paradigma pembangunan berkelanjutan, yang dalam
perencanaan dan pelaksanaannya perlu diselenggarakan dengan menghormati hak budaya
komuniti-komuniti yang terlibat, disamping hak negara untuk mengatur kehidupan
berbangsa dan asasi individu secara berimbang (sila 2).

Hak budaya kominiti dapat sebagai perantara / penghubung / penengah hak antara
hak negara dan hak asasi individu. Paradigma ini dapat mengatasi sistem perencenaan
yang sentralistik dan yang mengabaikan kemajemukan masyarakat dan keanekaragaman
kebudayaan Indonesia., sehingga akan menjamin keseimbangan dan kemerataan (sila 5)
dalam rangka memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa yang akan sanggup
menegakkan keaulatan dan keutuhan wilayah NKRI (Sila 3)

Nilai- nilai Pancasila memenuhi kriteria sebagai puncak- puncak kebudayaan, sebagai
kerangka-acuan-bersama, bagi kebudayaan- kebudayaan di daerah:
a. Sila Pertama, menunjukan tidak satupun suku bangsa ataupun golongan sosial dan
komuniti setempat di Indonesia yang tidak mengenal kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Sila Kedua, merupakan nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh segenap
warganegara Indonesia tanpa membedakan asal usul kesukubangsaan,
kedaerahan, maupun golongannya.
c. Sila Ketiga, mencerminkan nilai budaya yang menjadi kebulatan tekad
masyarakat majemuk di kepulauan nusantara untuk mempersatukan diri sebagai
satu bangsa yang berdaulat.
d. Sila Keempat, merupakan nilai budayayang luas persebarannya di kalangan
masyarakat majemuk Indonesia untuk melakukan kesepakatan melalui
musyawarah. Sila ini sangat relevan untuk mengendaikan nilai- nilai budaya yang
mendahulukan kepentingan perorangan
e. Sila kelima, betapa nilai-nilai keadilan sosial itu menjadi landasan yang
membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, pedamaian abadi,
dan keadilan sosial.

Dalam pengembangan sosial budaya pada masa reformasi dewasa ini kita harus
mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai Pancasila.
Prinsip etika Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik, artinya nilai-nilai
Pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk yang berbudaya. Dalam rangka pengembangan sosial budaya
Pancasila sebagai kerangka kesadaran yang dapat mendorong untuk universalisasi,
yaitu melepaskan symbol-simbol dari keterikatan struktur, dan transendentalisasi.
Yaitu meningkatkan derajat kemerdekaan manusia dan kebebasan spiritual.
BAB III

PENUTUP

Pancasila memiliki keterkaitan yang erat dengan sosial budaya. Dengan bersosial
budaya kita mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Sebagai warga Indonesia, kita
danjurkan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial dan
budaya, dengan cara toleransi terhadap sesama serta mementingkan kepentingan bersama.
Bangsa Indonesia membutuhkan generasi yang berkualitas, yaitu dengan cara
meningkatkan SDM yang menjunjung tinggi serta bermartabat bagi persatuan dan
kesatuan. Penerapan pancasila dalam sosial budaya ini merupakan dasar untuk menjadikan
bangsa Indonesia lebih maju. Dengan sosial budaya, kita perlu memfokuskan seluruh
masyarakat Indonesia memahami perbedaan dan keragaman budaya Indonesia.
Pengimplementasian nilai pancasila tersebut dapat dimulai dari diri sendiri seperti
menghargai, menghormati perbedaan antar suku dan ras, memperlakukan manusia lainnya
sebagai makhluk tuhan sesuai dengan HAM, mengedepankan kepentingan bersama di atas
kepentingan individu dan kelompok, menjunjung tinggi nilai sosial kemasyarakatan, sikap
hidup rukun, dan gotong royong.

Anda mungkin juga menyukai