PESANAN
(FULL COSTING)
Ch 2 - Akbi
1
KARAKTERISTIK PRODUKSI
BERDASARKAN PESANAN
2
KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK
PESANAN
Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan
spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok
produksinya secara individual.
Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan
produk (biaya produksi langsung dan tidak langsung)
Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung, sedangkan biaya tidak langsung dikelompokan kedalam
biaya overhead pabrik.
Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi
pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi,
sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan kedalam harga pokok
produksi pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.
Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai
diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan
untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam
pesanan yang bersangkutan.
3
ALIRAN BIAYA PRODUKSI DALAM
REKENING BUKU BESAR
BOP yg Dibebankan
4
PROSEDUR PENCATATAN DALAM METODE
HARGA POKOK PESANAN
• Pembelian
• Pemakaian
• Pembayaran
6
Pembelian Bahan Baku
7
Pemakaian Bahan Baku
Utang dagang XX
Kas XX
9
Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
• Pencatatan biaya tenaga kerja terutang:
Gaji dan upah XX
Utang gaji dan upah XX
11
Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
• Pencatatan pembebanan BOP:
BDP – BOP XX
BOP yang dibebankan XX
• Pencatatan BOP sesungguhnya terjadi:
BOP sesungguhnya XX
Berbagai rekening yg dikredit XX
• Pencatatan penutupan BOP yang dibebankan ke dalam BOP
sesungguhnya:
BOP yang dibebankan XX
BOP sesungguhnya XX
Cat: selisih antara BOP yang dibebankan dan BOP sesungguhnya akan di
catat sebagai selisih lebih atau kurang BOP 12
Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi
13
Pencatatan Harga Pokok Produk
Dalam Proses
14
Pencatatan Harga Pokok Produk Yang
Dijual
15
Pencatatan Pendapatan Penjualan
Piutang dagang XX
Hasil Penjualan XX
16
Soal Latihan
PT Liban berusaha dalam bisnis percetakan, dan proses produksinya dilaksanakan berdasarkan
pesanan. Metode penentuan harga pokok produksi yang digunakan adalah Full Costing.
Pada bulan November 2019 PT Liban mendapat pesanan untuk mencetak undangan sebanyak 3.000
lembar dari PT Arsyad, dengan harga yang dibebankan Rp 6.000 per lembar. Dalam bulan yang sama
juga perusahaan menerima pesanan untuk mencetak pamflet iklan sebanyak 40.000 lembar dari PT
Maqil dengan harga yang dibebankan Rp 2.000 per lembar. Pesanan dari PT Arsyad diberi kode 01 dan
pesanan dari PT Maqil diberi kode 02.
Berikut ini adalah kegiatan produksi dan kegiatan lain untuk memenuhi pesanan tersebut:
1.Pada tanggal 5 November perusahaan membeli bahan baku dan bahan penolong sebagai berikut:
Bahan baku:
Kertas jenis A 85 rim @ Rp 20.000 Rp 1.700.000
Kertas jenis B 10 roll @ Rp. 700.000 Rp 7.000.000
Tinta jenis X 5 kg @ Rp 200.000 Rp 1.000.000
Tinta jenis Y 25 kg @ Rp 50.000 Rp 1.250.000
Rp 10.950.000
Bahan penolong:
Bahan penolong P 17 kg @ Rp 20.000 Rp 340.000
Bahan penolong Q 60 liter @ Rp 10.000 Rp 600.000
Rp 940.000
17
2. Untuk memproses pesanan 01 dan 02 bahan baku yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Pesanan 01
Kertas jenis A 85 rim @ Rp 20.000 Rp 1.700.000
Tinta jenis X 5 kg @ Rp 200.000 Rp 1.000.000
Rp 2.700.000
Pesanan 02
Kertas jenis B 10 roll @ Rp 700.000 Rp 7.000.000
Tinta jenis Y 25 kg @ Rp 50.000 Rp 1.250.000
Rp 8.250.000
18
3. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi adalah sebagai berikut:
Upah langsung pesanan 01 250 jam @ Rp 8.000 Rp 2.000.000
Upah langsung pesanan 02 1.250 jam @ Rp 8.000 Rp 10.000.000
Upah tidak langsung Rp 6.000.000
Jumlah upah Rp 18.000.000
Gaji karyawan bagian administrasi dan umum Rp 8.000.000
Gaji karyawan bagian pemasaran Rp 10.000.000
Jumlah biaya tenaga kerja Rp 36.000.000
4. Biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif sebesar 150% dari biaya
tenaga kerja langsung.
5. Selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja tidak langsung, BOP yang
sesungguhnya terjadi adalah sebagai berikut:
Biaya depresiasi mesin Rp 3.000.000
Biaya depresiasi gedung pabrik Rp 4.000.000
Biaya asuransi gedung pabrik dan mesin Rp 1.400.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp 2.000.000
Biaya pemeliharaan gedung Rp 1.000.000
Rp 11.400.000
19
6. Pesanan nomor 01 telah selesai diproduksi dan telah diserahkan kepada
pemesan, sementara pesanan 02 sampai akhir periode belum selesai
dikerjakan dan masih dalam proses pengolahan.
Intruksi:
Buatlah jurnal yang diperlukan
20
Pembelian Bahan Baku
21
Pemakaian Bahan Baku
22
Pembayaran Bahan Baku
23
Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
24
Pencatatan Pembayaran Gaji dan Upah
25
Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
26
Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi
27
Pencatatan Harga Pokok Produk
Dalam Proses
28
Pencatatan Harga Pokok Produk Yang Dijual
29
Pencatatan Pendapatan Penjualan
Kas 18.000.000
Hasil Penjualan 18.000.000
30