Jurnal Dewii
Jurnal Dewii
ABSTRAK
Menurut undang-undang no. No.36 Tahun 2009 Kesehatan adalah keadaan sehat yang meliputi jasmani,
rohani, Aspek spiritual dan sosial yang memungkinkan setiap orang menjalani kehidupan yang produktif
aspek sosial dan ekonomi. Untuk menjamin kesehatan ini, pemerintah telah menerapkan pengamanan
Kesehatan yang disebut Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Selama proses implementasi, Program JKN
telah mengalami beberapa tantangan dan hambatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
Mengevaluasi program JKN dari sudut pandang peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. metode
Penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur yang diperoleh dari delapan jurnal database Google
Scholar Online 2018-2022. Berdasarkan data BPJS Kesehatan Pada Oktober 2022, 89,35% penduduk
Indonesia akan menerima jaminan pembiayaan Sehat dengan program JKN. Hasil penelitian Tingkat akses
nasional terhadap layanan RITP pada tahun 2019 adalah 120 peserta per 10.000 penduduk, artinya
Indonesia mencatat 120 peserta per 10.000 nasabah JKN yang menerima layanan RITP. Akses terhadap
Layanan RITP didasarkan pada tingkat keanggotaan, kelompok, jenis kelamin, usia, dan wilayah.
Tergantung pada usia dan jenis kelamin, layanan RITP tingkat tertinggi melibatkan sekelompok
perempuan usia kerja. Pada tahun 2019, akses layanan RJTP secara nasional sebesar 3.730 per 10.000
pelanggan. Tingkat akses RJTP Kategori 1 meningkat sebesar 6% dari 4.099 per 10.000 pelanggan
Kategori 1 pada tahun 2015 menjadi 4.335 per 10.000 pelanggan Kategori 1 pada tahun 2019. Setelah usia
66 tahun, tingkat akses bagi laki-laki dan perempuan menjadi sama, dan pada usia 76 tahun, laki-laki lebih
mungkin mengakses layanan RJTP dibandingkan perempuan. Kelompok umur yang paling sering
menggunakan layanan RJTP adalah antara 51 dan 55 tahun, tergantung pada usia dan jenis kelamin.
Namun, setelah usia 66 tahun, laki-laki dan perempuan memiliki tingkat akses yang sama. Menariknya,
proporsi laki-laki yang menggunakan layanan RJTP sedikit lebih tinggi dibandingkan perempuan berusia
76 tahun.
pembuat undang-undang di kawasan ini lambat masyarakat yang berbeda secara merata,
dalam mengomentari perkembangan terburuk, 4) Responsibilitas, apakah hasil dari
termasuk memblokir peraturan kependudukan, kebijakan mengandung preferensi/nilai
seperti arahan presiden tahun 2017 untuk dapat memuaskan mereka, dan 5)
mengoptimalkan implementasi program asuransi Ketetapan, yaitu apakah pencapaian hasil
kesehatan. dapat bermanfaat. Evaluasi adalah sarana
untuk mencapai penilaian nilai atas dasar
KAJIAN PUSTAKA tindakan kualitatif dianggap valid dan
Evaluasi reliabel, yang membandingkan hasil
Evaluasi merupakan suatu alat dari sebenarnya sebuah program dengan hasil
berbagai cabang ilmu pengetahuan untuk yang diantisipasi. Bahkan di mana evaluasi
menilai, menganalisis dan menilai berkaitan dengan menilai situasi tak
fenomena ilmu pengetahuan terhadap berwujud, yang sulit diukur, harus dapat
penerapan ilmu pengetahuan dalam dipercaya berdasarkan data yang
paraktek profesi. Karena itu ilmu evaluasi dikumpulkan secara ketat dan obyektif
ada diberbagai cabang ilmu pengetahuan. (Rossi, 1985, hal 85 dalam Mizikaci, 2006).
Ilmu evaluasi merupakan alat ilmu-ilmu Dari berbagai pendapat diatas, Ralph
sosial (Wirawan, 2012). Tyler yang dikutip oleh (Arikunto dan Jabar,
Dunn 2000:30 (dalam Widiyaka dkk, 2010) mengatakan bahwa evaluasi
2013) mengatakan bahwa istilah evaluasi program adalah proses untuk mengetahui
dapat disamakan dengan penaksiran apakah tujuan pendidikan telah
(appraisal), pemberian angka (rating) dan terealisasikan. Selanjutnya dikemukakan
penilaian. Fungsi evaluasi dapat oleh dua orang ahli evaluasi, yaitu
memberikan informasi yang valid dan dapat Cronbach (1963) dan Stufflebeam (1971)
dipercaya terhadap kinerja program atau yang juga dikutip oleh Arikunto dan Jabar
kebijakan untuk mengungkap seberapa (2010) dalam bukunya mengatakan bahwa
jauh tujuan dan target yang telah dicapai. evaluasi program adalah upaya
Adapun indikator atau kriteria evaluasi yang menyediakan informasi untuk disampaikan
dikembangkan oleh Dunn (2000:30) antara kepada pengambil keputusan.
lain: 1) Efektifitas, yaitu apakah hasil yang
diinginkan telah tercapai, 2) Kecukupan, Pengertian Jaminan Kesehatan Nasional
yaitu sejauh mana hasil yang diperoleh (JKN)
dapat memecahkan masalah, 3) Jaminan sosial adalah bentuk perlindungan
Penerapan, apakah biaya dan manfaat sosial untuk menjamin seluruh rakyat
dapat disalurkan kepada kelompok
4
Jurnal Fenomena Volume X, No. X, September 20XX, p. X-XX
agar dapat memenuhi kebutuhan dasar syaraka yang berarti (ikut serta dan
hidupnya yang layak. Sistem Jaminan berpartisipasi).
Sosial Nasional (SJSN) adalah tata cara Masyarakat adalah sekumpulan manusia
penyelenggaraan program Jaminan Sosial yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah
oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan
(BPJS) Kesehatan dan BPJS manusia dapat mempunyai prasarana
Ketenagakerjaan. melalui warga-warganya dapat saling
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah berinteraksi.
program pelayanan kesehatan dari Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat
pemerintah yang berwujud BPJS adalah sistem hidup bersama yang
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan dan memunculkan kebudayaan dan keterikatan
sistemnya menggunakan sistem asuransi. satu sama lain, di mana berbagai pola
Dengan adanya JKN ini maka seluruh tingkah laku yang khas menjadi pengikat
warga Indonesia berkesempatan besar satu kesatuan manusia dan bersifat
untuk memproteksi kesehatan mereka berkelanjutan.
dengan lebih baik.
Jaminan Kesehatan Nasional/JKN METODE PENELITIAN
bertujuan untuk melindungi seluruh Pada menyusun penelitian ini digunakan metode
penduduk Indonesia dalam sistem jaminan, Tinjauan Literatur yaitu menggunakan
sehingga pemerintah dapat memenuhi mengumpulkan serta mengolah data penelitian
kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang sudah ada sebelumnya dengan rentang
yang layak, untuk mendukung kebijakan tahun 2018–2023. Literatur dicari memakai
tersebut membentuk Badan Penyelenggara mesin pencarian Google Scholar dan dasar data
Jaminan Sosial/BPJS Kesehatan. jurnal, mirip Gerbang Penelitian. Sastra
Kesehatan Penelusuran menggunakan kata kunci yaitu
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik evaluasi pelaksanaan program JKN,dan upaya
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial peningkatan akses Kesehatan rakyat. Kriteria
yang memungkinkan setiap orang untuk inklusi yang digunakan mereka artikel
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. membahas tentang evaluasi aplikasi program
JKN. Kriteria eksklusi yang digunakan antara
Masyarakat lain artikel tidak memakai Bahasa Indonesia,
Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris artikel yang
adalah society yang berasal dari kata Latin terbit sebelum tahun 2018, artikel yang tidak
socius yang berarti (kawan). Istilah lengkap, dan artikel tidak sesuai dengan kriteria.
masyarakat berasal dari kata bahasa Arab sesuai hasil penyaringan kriteria inklusi dan
5
Jurnal Fenomena Volume X, No. X, September 20XX, p. X-XX
eksklusi Dihasilkan artikel yang akan dijadikan pada tahun 2015 menjadi 4.335 per 10.000
bahan acuan yakni sebanyak 8 artikel. peserta Kategori 1 pada tahun 2019. Tarif
akses RJTP Kategori 1 meningkat 6%, dari
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.099 per 10.000 pelanggan pada tahun
Perkembangan dan Capaian Akses Pelayanan 2015 menjadi 4.335 per 10.000 peserta
Kesehatan pada tahun 2019. Dari tahun 2015 hingga
A. Akses Pelayanan Rawat Jalan Tingkat 2019, akses Kelas 2 meningkat sebesar
Pertama (RJTP) 39%. Sementara itu, pertumbuhan
Pelayanan RJTP merupakan pelayanan kunjungan Kategori 3 meningkat sebesar
kesehatan perorangan non-spesialistik 39% atau 288%, dari 925 per 10.000 orang
untuk layanan rawat jalan pada fasilitas pada tahun 2015 menjadi 3.593 per 10.000
pelayanan kesehatan tingkat pertama orang pada tahun 2019. Baik PBI APBN
(FKTP) di Puskesmas atau klinik pratama maupun PBI 100% APBD tumbuh lebih
pada klaim kapitasi dan non-kapitasi. cepat dibandingkan segmen PBI pada
Pelayanan RJTP meliputi pelayanan tahun 2015 hingga 2019. . Hal ini sejalan
promosi dan preventif kesehatan, dengan pertumbuhan yang cukup tinggi
pelayanan ortodonti dan rehabilitatif, pada Kategori 3, karena segmen PBI
pemeriksaan, pengobatan dan pelayanan mempunyai hak Kategori 3. Sebaliknya
perawatan gigi primer. Pada tahun 2019, segmen BP meningkat dari tahun 2015 ke
tingkat akses layanan RJTP nasional tahun 2018 namun turun menjadi 4.413
sebesar 3.730 per 10.000 pelanggan. unit per 10.000 orang pada tahun 2019.
Artinya, dari setiap 10.000 nasabah JKN di Berdasarkan usia dan jenis kelamin, akses
Indonesia, terdapat 3.730 nasabah yang pelayanan RJTP paling tinggi terjadi pada
menerima layanan RJTP. Tingkat akses kelompok usia 51-55 tahun. Pada usia
layanan RITP ditampilkan berdasarkan produktif, perempuan cenderung lebih
tingkat keanggotaan, segmen, jenis banyak mengakses layanan RJTP.
kelamin dan usia, serta negara bagian Memasuki usia 66 tahun, angka akses laki-
untuk periode 2015-2019. Pada tahun laki dan perempuan cenderung sama dan
2019, jumlah pelanggan baru meningkat pada usia di atas 76 tahun laki-laki lebih
dari 1.701 pelanggan per 10.000 pelanggan banyak mengakses pelayanan RJTP
pada tahun 2015 menjadi 3.730 pelanggan dibandingkan perempuan.
per 10.000 pelanggan pada tahun 2019 Kelompok umur dengan pemanfaatan
atau meningkat sebesar 119%. Tingkat layanan RJTP tertinggi adalah 51-55 tahun
akses RJTP Kategori 1 meningkat 6 dengan mempertimbangkan usia dan jenis
persen, dari 4.099 per 10.000 pelanggan kelamin. Di kalangan penduduk usia kerja,
6
Jurnal Fenomena Volume X, No. X, September 20XX, p. X-XX
REFERENSI
Book
Djamhari, Eka Afrina, dkk. 2020. Defisit
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)- THE
PRAKARSA : JAKARTA