Anda di halaman 1dari 7

1

Jurnal Fenomena, Volume X, No. X, Juni 20XX, p. X-XX

EVALUASI JKN DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA


Penulis
DEWI RAHMAWATI
*Email : dewirahmawa30@gmail.com

ABSTRAK
Menurut undang-undang no. No.36 Tahun 2009 Kesehatan adalah keadaan sehat yang meliputi jasmani,
rohani, Aspek spiritual dan sosial yang memungkinkan setiap orang menjalani kehidupan yang produktif
aspek sosial dan ekonomi. Untuk menjamin kesehatan ini, pemerintah telah menerapkan pengamanan
Kesehatan yang disebut Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Selama proses implementasi, Program JKN
telah mengalami beberapa tantangan dan hambatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
Mengevaluasi program JKN dari sudut pandang peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. metode
Penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur yang diperoleh dari delapan jurnal database Google
Scholar Online 2018-2022. Berdasarkan data BPJS Kesehatan Pada Oktober 2022, 89,35% penduduk
Indonesia akan menerima jaminan pembiayaan Sehat dengan program JKN. Hasil penelitian Tingkat akses
nasional terhadap layanan RITP pada tahun 2019 adalah 120 peserta per 10.000 penduduk, artinya
Indonesia mencatat 120 peserta per 10.000 nasabah JKN yang menerima layanan RITP. Akses terhadap
Layanan RITP didasarkan pada tingkat keanggotaan, kelompok, jenis kelamin, usia, dan wilayah.
Tergantung pada usia dan jenis kelamin, layanan RITP tingkat tertinggi melibatkan sekelompok
perempuan usia kerja. Pada tahun 2019, akses layanan RJTP secara nasional sebesar 3.730 per 10.000
pelanggan. Tingkat akses RJTP Kategori 1 meningkat sebesar 6% dari 4.099 per 10.000 pelanggan
Kategori 1 pada tahun 2015 menjadi 4.335 per 10.000 pelanggan Kategori 1 pada tahun 2019. Setelah usia
66 tahun, tingkat akses bagi laki-laki dan perempuan menjadi sama, dan pada usia 76 tahun, laki-laki lebih
mungkin mengakses layanan RJTP dibandingkan perempuan. Kelompok umur yang paling sering
menggunakan layanan RJTP adalah antara 51 dan 55 tahun, tergantung pada usia dan jenis kelamin.
Namun, setelah usia 66 tahun, laki-laki dan perempuan memiliki tingkat akses yang sama. Menariknya,
proporsi laki-laki yang menggunakan layanan RJTP sedikit lebih tinggi dibandingkan perempuan berusia
76 tahun.

Kata-kata Kunci: Akses Kesehatan Masyarakat, Evaluasi, Jaminan Kesehatan Nasional

Submitted: Juni 2021, Accepted: Agustus 2021, Published: September 2021


ISSN: 1412 - 3681 (printed), ISSN: 2442 - 4617 (online), Website: http://journal.fenomena.ac.id
2
Jurnal Fenomena Volume X, No. X, September 20XX, p. X-XX

PENDAHULUAN kesulitan bagi peserta independen, Terutama


Menurut undang-undang no. Nomor 36 mereka yang berasal dari latar belakang
Tahun 2009, Sehat adalah keadaan sehat ekonomi rendah atau tidak stabil. Jadi bisa
Jasmani, mental, spiritual dan sosial agar setiap disimpulkan
orang dapat hidup produktif Adanya kebijakan rencana JKN belum mampu
aspek sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, meningkatkan mutu pelayanan medis. Jika
untuk menjamin kesehatan, pemerintah masih banyak kendala yang belum terselesaikan.
Membangun jaminan kesehatan bagi seluruh Oleh karena itu, gunakanlah Pelayanan
masyarakat di Indonesia sedang tercapai dalam kesehatan harus mampu memberikan pelayanan
Jaminan Sosial Nasional. kesehatan yang mudah diakses dan memadai.
Sistem jaminan sosial negara ini dibentuk Secara keseluruhan, asesmen JKN
berdasarkan UU No. 40 tahun 2004 terdiri dari menunjukkan kemajuan signifikan telah dicapai
beberapa kategori seperti asuransi kesehatan, dalam peningkatan kesehatan masyarakat di
penjaminan Asuransi kecelakaan kerja, asuransi Indonesia pada tahun 2018 hingga 2022.
pensiun, asuransi endowmen, asuransi kematian. Program ini telah berhasil meningkatkan
jaminan Asuransi sosial universal, yaitu asuransi aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan.
kesehatan, dilaksanakan secara nasional Jaminan Meskipun masih terdapat tantangan yang perlu
Sosial dan Prinsip Pemerataan. diatasi melalui evaluasi dan perbaikan lebih
Jaminan kesehatan nasiona dilaksanakan lanjut, namun program JKNv perlu terus
pada tahun 2014. Memberikan dampak positif berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan
bagi seluruh lapisan masyarakat. Namun, masyarakat di Indonesia. Pemerintah senantiasa
dengan berupaya meningkatkan kualitas kesehatan
Dalam proses pelaksanaannya, perluasan masyarakat melalui jaminan sosial. Jaminan
cakupan JKN masih menghadapi banyak sosial merupakan salah satu bentuk
tantangan dan hambatan. perlindungan sosial yang diberikan oleh negara
Menurut laporan penelitian evaluasi kebijakan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar
JKN Indonesia 13 provinsi masyarakat dan masyarakat (Solechan, 2019).
(Candra et al., 2020), hingga akhir tahun 2019, Asal usul jaminan sosial ini ada di Jamkesmas,
capaian kepesertaan JKN nasional hanya Jamkesda, Akes, dan ada program baru
mencapai 83,6%. Dan jauh di bawah target yang pemerintah yang disebut Pengelolaan
ditetapkan. hambatan dalam kewajiban. Jamsostek. Artinya, pengajuan JKN selama ini
Peraturan keanggotaan dan pendaftaran dikelola oleh BPJS Kesehatan dan dijalankan di
menyatakan bahwa hal ini dapat menimbulkan bawah manajemen cabang saat itu. Para
3
Jurnal Fenomena Volume X, No. X, September 20XX, p. X-XX

pembuat undang-undang di kawasan ini lambat masyarakat yang berbeda secara merata,
dalam mengomentari perkembangan terburuk, 4) Responsibilitas, apakah hasil dari
termasuk memblokir peraturan kependudukan, kebijakan mengandung preferensi/nilai
seperti arahan presiden tahun 2017 untuk dapat memuaskan mereka, dan 5)
mengoptimalkan implementasi program asuransi Ketetapan, yaitu apakah pencapaian hasil
kesehatan. dapat bermanfaat. Evaluasi adalah sarana
untuk mencapai penilaian nilai atas dasar
KAJIAN PUSTAKA tindakan kualitatif dianggap valid dan
Evaluasi reliabel, yang membandingkan hasil
Evaluasi merupakan suatu alat dari sebenarnya sebuah program dengan hasil
berbagai cabang ilmu pengetahuan untuk yang diantisipasi. Bahkan di mana evaluasi
menilai, menganalisis dan menilai berkaitan dengan menilai situasi tak
fenomena ilmu pengetahuan terhadap berwujud, yang sulit diukur, harus dapat
penerapan ilmu pengetahuan dalam dipercaya berdasarkan data yang
paraktek profesi. Karena itu ilmu evaluasi dikumpulkan secara ketat dan obyektif
ada diberbagai cabang ilmu pengetahuan. (Rossi, 1985, hal 85 dalam Mizikaci, 2006).
Ilmu evaluasi merupakan alat ilmu-ilmu Dari berbagai pendapat diatas, Ralph
sosial (Wirawan, 2012). Tyler yang dikutip oleh (Arikunto dan Jabar,
Dunn 2000:30 (dalam Widiyaka dkk, 2010) mengatakan bahwa evaluasi
2013) mengatakan bahwa istilah evaluasi program adalah proses untuk mengetahui
dapat disamakan dengan penaksiran apakah tujuan pendidikan telah
(appraisal), pemberian angka (rating) dan terealisasikan. Selanjutnya dikemukakan
penilaian. Fungsi evaluasi dapat oleh dua orang ahli evaluasi, yaitu
memberikan informasi yang valid dan dapat Cronbach (1963) dan Stufflebeam (1971)
dipercaya terhadap kinerja program atau yang juga dikutip oleh Arikunto dan Jabar
kebijakan untuk mengungkap seberapa (2010) dalam bukunya mengatakan bahwa
jauh tujuan dan target yang telah dicapai. evaluasi program adalah upaya
Adapun indikator atau kriteria evaluasi yang menyediakan informasi untuk disampaikan
dikembangkan oleh Dunn (2000:30) antara kepada pengambil keputusan.
lain: 1) Efektifitas, yaitu apakah hasil yang
diinginkan telah tercapai, 2) Kecukupan, Pengertian Jaminan Kesehatan Nasional
yaitu sejauh mana hasil yang diperoleh (JKN)
dapat memecahkan masalah, 3) Jaminan sosial adalah bentuk perlindungan
Penerapan, apakah biaya dan manfaat sosial untuk menjamin seluruh rakyat
dapat disalurkan kepada kelompok
4
Jurnal Fenomena Volume X, No. X, September 20XX, p. X-XX

agar dapat memenuhi kebutuhan dasar syaraka yang berarti (ikut serta dan
hidupnya yang layak. Sistem Jaminan berpartisipasi).
Sosial Nasional (SJSN) adalah tata cara Masyarakat adalah sekumpulan manusia
penyelenggaraan program Jaminan Sosial yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah
oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan
(BPJS) Kesehatan dan BPJS manusia dapat mempunyai prasarana
Ketenagakerjaan. melalui warga-warganya dapat saling
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah berinteraksi.
program pelayanan kesehatan dari Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat
pemerintah yang berwujud BPJS adalah sistem hidup bersama yang
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan dan memunculkan kebudayaan dan keterikatan
sistemnya menggunakan sistem asuransi. satu sama lain, di mana berbagai pola
Dengan adanya JKN ini maka seluruh tingkah laku yang khas menjadi pengikat
warga Indonesia berkesempatan besar satu kesatuan manusia dan bersifat
untuk memproteksi kesehatan mereka berkelanjutan.
dengan lebih baik.
Jaminan Kesehatan Nasional/JKN METODE PENELITIAN
bertujuan untuk melindungi seluruh Pada menyusun penelitian ini digunakan metode
penduduk Indonesia dalam sistem jaminan, Tinjauan Literatur yaitu menggunakan
sehingga pemerintah dapat memenuhi mengumpulkan serta mengolah data penelitian
kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang sudah ada sebelumnya dengan rentang
yang layak, untuk mendukung kebijakan tahun 2018–2023. Literatur dicari memakai
tersebut membentuk Badan Penyelenggara mesin pencarian Google Scholar dan dasar data
Jaminan Sosial/BPJS Kesehatan. jurnal, mirip Gerbang Penelitian. Sastra
Kesehatan Penelusuran menggunakan kata kunci yaitu
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik evaluasi pelaksanaan program JKN,dan upaya
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial peningkatan akses Kesehatan rakyat. Kriteria
yang memungkinkan setiap orang untuk inklusi yang digunakan mereka artikel
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. membahas tentang evaluasi aplikasi program
JKN. Kriteria eksklusi yang digunakan antara
Masyarakat lain artikel tidak memakai Bahasa Indonesia,
Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris artikel yang
adalah society yang berasal dari kata Latin terbit sebelum tahun 2018, artikel yang tidak
socius yang berarti (kawan). Istilah lengkap, dan artikel tidak sesuai dengan kriteria.
masyarakat berasal dari kata bahasa Arab sesuai hasil penyaringan kriteria inklusi dan
5
Jurnal Fenomena Volume X, No. X, September 20XX, p. X-XX

eksklusi Dihasilkan artikel yang akan dijadikan pada tahun 2015 menjadi 4.335 per 10.000
bahan acuan yakni sebanyak 8 artikel. peserta Kategori 1 pada tahun 2019. Tarif
akses RJTP Kategori 1 meningkat 6%, dari
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.099 per 10.000 pelanggan pada tahun
Perkembangan dan Capaian Akses Pelayanan 2015 menjadi 4.335 per 10.000 peserta
Kesehatan pada tahun 2019. Dari tahun 2015 hingga
A. Akses Pelayanan Rawat Jalan Tingkat 2019, akses Kelas 2 meningkat sebesar
Pertama (RJTP) 39%. Sementara itu, pertumbuhan
Pelayanan RJTP merupakan pelayanan kunjungan Kategori 3 meningkat sebesar
kesehatan perorangan non-spesialistik 39% atau 288%, dari 925 per 10.000 orang
untuk layanan rawat jalan pada fasilitas pada tahun 2015 menjadi 3.593 per 10.000
pelayanan kesehatan tingkat pertama orang pada tahun 2019. Baik PBI APBN
(FKTP) di Puskesmas atau klinik pratama maupun PBI 100% APBD tumbuh lebih
pada klaim kapitasi dan non-kapitasi. cepat dibandingkan segmen PBI pada
Pelayanan RJTP meliputi pelayanan tahun 2015 hingga 2019. . Hal ini sejalan
promosi dan preventif kesehatan, dengan pertumbuhan yang cukup tinggi
pelayanan ortodonti dan rehabilitatif, pada Kategori 3, karena segmen PBI
pemeriksaan, pengobatan dan pelayanan mempunyai hak Kategori 3. Sebaliknya
perawatan gigi primer. Pada tahun 2019, segmen BP meningkat dari tahun 2015 ke
tingkat akses layanan RJTP nasional tahun 2018 namun turun menjadi 4.413
sebesar 3.730 per 10.000 pelanggan. unit per 10.000 orang pada tahun 2019.
Artinya, dari setiap 10.000 nasabah JKN di Berdasarkan usia dan jenis kelamin, akses
Indonesia, terdapat 3.730 nasabah yang pelayanan RJTP paling tinggi terjadi pada
menerima layanan RJTP. Tingkat akses kelompok usia 51-55 tahun. Pada usia
layanan RITP ditampilkan berdasarkan produktif, perempuan cenderung lebih
tingkat keanggotaan, segmen, jenis banyak mengakses layanan RJTP.
kelamin dan usia, serta negara bagian Memasuki usia 66 tahun, angka akses laki-
untuk periode 2015-2019. Pada tahun laki dan perempuan cenderung sama dan
2019, jumlah pelanggan baru meningkat pada usia di atas 76 tahun laki-laki lebih
dari 1.701 pelanggan per 10.000 pelanggan banyak mengakses pelayanan RJTP
pada tahun 2015 menjadi 3.730 pelanggan dibandingkan perempuan.
per 10.000 pelanggan pada tahun 2019 Kelompok umur dengan pemanfaatan
atau meningkat sebesar 119%. Tingkat layanan RJTP tertinggi adalah 51-55 tahun
akses RJTP Kategori 1 meningkat 6 dengan mempertimbangkan usia dan jenis
persen, dari 4.099 per 10.000 pelanggan kelamin. Di kalangan penduduk usia kerja,
6
Jurnal Fenomena Volume X, No. X, September 20XX, p. X-XX

perempuan cenderung lebih sering didasarkan pada Tingkat keanggotaan,


memanfaatkan layanan RJTP. Namun, kelompok, jenis kelamin serta umur dan
setelah mencapai usia 66 tahun, tingkat provinsi. Menurut usia dan jenis kelamin,
akses menjadi sebanding baik bagi laki- kunjungi Layanan RITP tertinggi muncul
laki maupun perempuan. Menariknya, di kelompok dan kelompok perempuan
pada usia 76 tahun, proporsi laki-laki yang usia produksi. Instruksi layanan RITP
mengakses layanan RJTP sedikit lebih terutama pelayanan kebidanan. Peserta
tinggi dibandingkan perempuan. siapa yang paling sering menggunakan
Tabel. 1 Angka Akses Pelayanan RJTP layanan RITP banyak yang merupakan
(per 10.000 Peserta) Menurut Hak Kelas peserta JKN yang mempunyai hakKelas
Perawatan Tahun 2015-2019 tiga. Ada tren di tahun 2017 tingkat akses
Hak 2015 2016 2017 2018 2019 turun. hal ini dikarenakan Tidak semua
kelas klaim telah diajukan ke Layanan RITP
1 4.099 4.698 5.151 5.154 4.335 Termasuk dalam klaim non kapitasi FKTP.
2 2.768 3.188 3.681 3.716 3.835 Tingkat akses RITP bervariasi menurut
3 925 1.187 1.662 1.735 3.593 provinsi; Tempat RITP yang paling
Seluruh 1.701 2.041 2.536 2.607 3.593 banyak dikunjungi pada tahun 2015 - Pada
kelas tahun 2019 terjadi di Aceh, Nusa Tenggara
Sumber : Statistik JKN Barat, dan Sulawesi Barat.
Table. 2 Angka Akses Pelayanan RITP
B. Akses Pelayanan Rawat Inap Tingkat (per 10.000 Peserta) Menurut Hak Kelas
Pertama (RITP) Perawatan Tahun 2015-2019
Layanan RITP adalah layanan Hak 2015 2016 2017 2018 2019
Perawatan rawat inap di penyedia layanan kelas
kesehatan tingkat 1 (FKTP) 1 105 96 83 72 70
Pusat perawatan primer atau klinik. 2 152 145 133 116 98
Melayani RITP menanggung biaya rawat 3 177 162 152 133 135
inap; Pengobatan; Pelayanan Kebidanan Seluruh 163 151 140 122 120
Ibu, Bayi dan Anak Kecil; Pelayanan kelas
Kefarmasian; dan layanan diagnostik. Sumber : Statistik JKN
nomor akses Layanan RITP Nasional 120
per 10.000 pada tahun 2019, Artinya untuk
setiap 10.000 peserta JKN Indonesia
mencatat 120 peserta dapatkan layanan
RITP. Nomor akses Layanan RITP
7
Jurnal Fenomena Volume X, No. X, September 20XX, p. X-XX

KESIMPULAN Jurnal online


Tingkat akses nasional terhadap layanan RITP Jurnal Anestesi: Jurnal Ilmu Kesehatan dan
pada tahun 2019 adalah 120 peserta per 10.000 Kedokteran Vol. 1, No. 3 Juli 2023 e-ISSN:
penduduk, artinya Indonesia mencatat 120 2986-7045; p-ISSN: 2986-7886, Hal 34-45
peserta per 10.000 nasabah JKN yang menerima DOI:https://doi.org/10.55606/anestesi.v1i2.327
layanan RITP. Akses terhadap Layanan RITP Artikel dari website dengan nama penulis
Dunn 2000:30 (dalam Widiyaka dkk, 2013) :
didasarkan pada tingkat keanggotaan, kelompok,
Pengertian Evaluasi.
jenis kelamin, usia, dan wilayah. Tergantung
https://repository.uksw.edu/bitstream/
pada usia dan jenis kelamin, layanan RITP
123456789/16743/2/T2_942016002_BAB
tingkat tertinggi melibatkan sekelompok
%20II.pdf.
perempuan usia kerja. Pada tahun 2019, akses
Wirawan, 2012 Pengertian Evaluasi
layanan RJTP secara nasional sebesar 3.730 per
https://repository.uksw.edu/bitstream/
10.000 pelanggan. Tingkat akses RJTP Kategori
123456789/16743/2/T2_942016002_BAB
1 meningkat sebesar 6% dari 4.099 per 10.000
%20II.pdf.
pelanggan Kategori 1 pada tahun 2015 menjadi
4.335 per 10.000 pelanggan Kategori 1 pada
tahun 2019. Setelah usia 66 tahun, tingkat akses
bagi laki-laki dan perempuan menjadi sama, dan
pada usia 76 tahun, laki-laki lebih mungkin
mengakses layanan RJTP dibandingkan
perempuan. Kelompok umur yang paling sering
menggunakan layanan RJTP adalah antara 51
dan 55 tahun, tergantung pada usia dan jenis
kelamin. Namun, setelah usia 66 tahun, laki-laki
dan perempuan memiliki tingkat akses yang
sama. Menariknya, proporsi laki-laki yang
menggunakan layanan RJTP sedikit lebih tinggi
dibandingkan perempuan berusia 76 tahun.

REFERENSI
Book
Djamhari, Eka Afrina, dkk. 2020. Defisit
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)- THE
PRAKARSA : JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai