LABORATORIUM FARMAKOLOGi HORMON
LABORATORIUM FARMAKOLOGi HORMON
STIKES PELAMONIA
OLEH :
KAMARUDDIN
201602027
ASISTEN :
MAKASSAR
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penggunaan yang tidak efektif dari insulin. Hal ini ditandai dengan
perhatian dan perawatan medis dalam waktu lama baik untuk mencegah
disebabkan gaya hidup disebut DM tipe 2. Gaya hidup yang tidak sehat
1
2
obat antidiabetes yang ideal dan tidak memiliki efek samping yang
B. Maksud praktikum
C. Tujuan praktikum
efek antidiabetes dari obat tersebut pada hewan coba Tikus putih (Rattus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori Umum
tubuh, dan juga pada metabolisme lemak dan protein (lat. Diabetes =
2001).
3
2
berupa polifagia, poliuria, polidipsia, lemas, dan berat badan turun. Gejala
kabur, dan impotensi pada pria, serta prutitus vulva pada wanita
(Mansjoer, 2001).
126 mg/dL, atau pada 2 jam setelah makan ≥ 200 mg/dL atau HbA1c ≥
8%. Jika kadar glukosa 2 jam setelah makan > 140 mg/dL, tetapi lebih dari
DM tipe I
DM tipe II
a. Banyak minum
b. Banyak kencing
apabila leinginan minum kita terlalu berlebihan dan juga merasa ingin
makan terus. Berat badan yang pada awalnya terus melejit naik dan tiba-
tiba turun tanpa diet. Gejala lain, adalah gangguan saraf tepi berupa
kemaluan atau lipatan kulit, bisul atau luka yang lama sembuh, gangguan
ereksi pada pria dan keputihan pada perempuan. Pada tahap awal gejala
pemeriksaan laboratorium.
a. Rasa haus
b. Banyak kencing
d. Rasa lapar
e. Badan lemas
f. Rasa gatal
g. Kesemutan
h. Mata kabur
i. Kulit kering
jangan sampai lengah untuk selalau mengukur kadar gula darahnya, baik
obat-obat ini telah digunakan secara intensif karena efek yang baik dalam
kontrol hiperglikemia, agen-agen ini tidak dapat memenuhi kontrol yang
baik pada diabetes mellitus, tidak dapat menekan komplikasi akut maupun
kronis (Galacia et.al, 2002).
A. Sekretagok Insulin
Sekretagok insulin mempunyai efek hipoglikemik dengan cara
stimulasi sekresi insulin oleh sel β pankreas. Golongan ini meliputi:
1. Golongan Sulfonilurea
Obat ini hanya efektif pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang tidak
begitu berat, yang sel-sel β masih bekerja cukup baik. Mekanisme kerja
dari golongan sulfonilurea antara lain:
a. Merangsang fungsi sel-sel β pulau Langerhans pankreas agar dapat
menghasilkan insulin.
b. Mencegah (inhibisi) konversi glikogen hati kembali ke glukosa.
c. Meningkatkan penggunaan glukosa darah
Sulfonilurea dibagi dalam dua golongan/generasi yaitu:
a. Generasi pertama meliputi: Tolbutamide, Acetohexamide,
Tolazamide, Chlorpropamide
b. Generasi kedua meliputi: Glibenclamide, Gliclazide, Glipizide,
Gliquidon, Glibonuride.
2. Golongan glinida
Sekretagok insulin baru, yang kerjanya melalui reseptor sulfonilurea
dan mempunyai struktur yang mirip dengan sulfonilurea. Repaglinid dan
nateglinid kedua-duanya diabsorpsi dengan cepat setelah pemberian
secara oral. Repaglinid mempunyai masa paruh yang singkat dan dapat
menurunkan kadar glukosa darah puasa. Sedangkan nateglinid
mempunyai masa tinggal yang lebih singkat dan tidak dapat menurunkan
kadar glukosa darah puasa (Soegondo, 2006).
B. Sensitizer Insulin
6
2006)
2. Golongan Thiazolidinedione atau Glitazon
Golongan obat ini mempunyai efek farmakologis untuk meningkatkan
sensitivitas insulin. Glitazon merupakan AGONISY peroxisomeproliferator-
activated receptor gamma (PPAR) yang sangat selektif dan poten.
Reseptor PPAR gamma terdapat di jaringan target kerja insulin yaitu
jaringan adiposa, otot skelet dan hati, sedang reseptor pada organ
tersebut merupakan regulator homeostasis lipid, diferensiasi adiposit, dan
kerja insulin. Glitazon dapat merangsang ekspresi beberapa protein yang
dapat memperbaiki sensitivitas insulin dan memperbaiki glikemia, seperti
GLUT 1, GLUT 4.(Soegondo, 2006).
Aloksan
CAS number : 50-71-5
Rumus molekul : C4H2N2O4
Masa molar : 142.07 g/mol
titik leleh : 256 °C
Kelarutan dalam air : Mudah larut dalam air
Glibenklamid
gunawan, 2007).
mengunakan
(Theodorus, 1996).
(Theodorus, 1996)
9
2004)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu : jarum
dan alat suntik, kanula, alat pengecek gula darah dan lap kasar.
glibenklamid.
Hewan coba :
B. Prosedur percobaan
BAB IV
11
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum
Kadar gula
B. Pembahasan
tubuh, dan juga pada metabolisme lemak dan protein (lat. Diabetes =
lebih tinggi dari 110 mg/dl. Glukosa difiltrasi oleh glomerulus ginjal dan
da;am plasma tidak melebihi 160-180 mg/dl. Jika konsetrasi tubulus naik
melebihi kadar ini, glukosa tersebut akan keluar bersama urine, dan
canal Ca. Dengan terbukanya canal Ca maka ion Ca2+ akan masuk ke sel
beta merangsang granula yang berinsulin dan akan terjadi sekresi insulin
kontrol Na CMC juga untuk dapat mengetahui efek antidiabetes dari obat
tersebut pada hewan coba Tikus putih (Rattus norvegicus) yang terlebih
percobaan kali ini yaitu Mengetahui dan memahami efek dari obat
dan di berikan minum air gula 60% selama 1 minggu, setelah itu seblum
perlakuan di cek lagi kadar gula darah tikus dari hasil setelah di berikan
aloksan dan minum air gula kadar gula darah tikus adalah 83 mg/dI.
sedikit bagian ekor tikus, dan kadar gula darah tikus turun dari 83 mg/dl
menjadi 43 mg/dl.
yaitu 43 mg/dl.
12
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
= 5 mg X 0,018 = 0,09 mg
doisi obat
0,09 mg = 0,0423 mg
volume maksimal
16
5 ml = 2,35 ml
Dari kelompok 2
1. Apa yang terjadi jika ATP-nya tidak keluar pada sekresi insulin ?
Jawab : Jika ATP-nya tidak keluar pada sekresi insulin maka dalam
C. Lampiran gambar