MATEMATIS
Ada 2 teknik dalam metode ini yang umum digunakan untuk menggambar garis
trend yaitu : metode moment dan metode least square.
Seperti metode semi average, metode tren momen atau moment method adalah salah
satu metode yang di gunakan dalam melakukan forecast penjualan, yang nantinya akan
di jadikan dasar sebagai penyusunan anggaran penjualan pada tahun berikutnya.
Dalam pembuatannya metode tren momen dapat di lakukan dengan menggunakan
beberapa rumus tertentu, adapun rumus yang di gunakan dalam penyusunan metode
ini adalah:
1.Y=a+bX
2.ΣY=n.a+b.Σx
3. Σxy = a Σx + b Σx2
Rumus 1 :
Rumus ke 2 dan 3 :
Digunakan untuk menghitung nilai ” a ” dan nilai ” b ” yang akan dipakai sebagai dasar
penerapan garis linear ( garis trend ).
Kelebihan dari metode trend moment dibandingkan dengan metode lainnya terletak
pada penggunaan parameter X yang dipakai, sehingga tidak ada perbedaan apakah
data yang dipakai merupakan data historis berjumlah genap atau ganjil, karena nilai
dalam parameter X selalu di mulai dengan nilai 0 sebagai urutan pertama.
Untuk lebih jelas dalam menyusun forecast penjualan menggunakan metode trend
moment ini dapat di lihat pada contoh berikut ini :
Diketahui data penjualan tahun.
Dari data di atas dapat diketahui bahwa data tersebut berjumlah ganjil, dalam membuat
forecast penjualan berdasarkan data di atas dengan metode trend moment dapat
dilakukan dengan beberapa langkah berikut :
1) Tentukan Parameter X
Inilah yang dimaksud kelebihan dari metode trend moment, parameter X selalu dimulai
dari nilai 0, sehingga :
X
0
1
2
3
4
—–
Σx = 10.
Langkah ini diperlukan untuk mengetahui nilai ”a” dan nilai “b“, setelah parameter X tadi
ditentukan langkah selanjutnya parameter X tadi dikuadratkan berdasarkan data historis
dari masing – masing tahun, sehingga menjadi :
X2
0
1
4
9
16
——
Σx2 = 30
Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai XY, dimana fungsi Y merupakan data
historis dari tingkat penjualan masing – masing tahun, dan X merupakan parameter
yang sudah di tentukan tadi, selanjutnya keduanya dikalikan, sehingga menjadi.
XY
0
145
300
495
680
——-
Σxy = 1620
Tahun X X2 Y XY
1995 0 0 130 0
1996 1 1 145 145
1997 2 4 150 300
1998 3 9 165 495
1999 4 16 170 680
∑ ∑10 ∑30 ∑760 ∑1620
Setelah mengetahui jumlah total dari fungsi Y , X , X 2, dan XY, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan nilai b terlebih dahulu, dengan cara menggunakan
persamaan dari rumus 2 dan rumus 3.
Diketahui Σy = 760.
* Rumus 2.
760 = 5a + 10b.
* Rumus 3.
1620 = 10a + 30b.
Untuk mencari nilai b, rumus 2 dikalikan dengan 2, dan rumus 3 dikalikan 1
– 100 = – 10b
b = 10.
Jadi nilai b dari persamaan diatas adalah 10, setelah mengetahui nilai b dari persamaan
diatas, maka nilai a dapat di tentukan dengan memakai rumus 2, yaitu :
760 = 5a + 10 ( 10 )
760 = 5a + 100
660 = 5a
a = 132
Karena nilai a dan nilai b sudah diketahui maka fungsi Y sudah dapat dibuat.
Y = 132 + 10 X
Dari persamaan fungsi Y di atas maka nilai trend dari tahun 1995 sampai tahun 1999
dapat diketahui.
Metode least square atau metode kuadrat terkecil, dapat di pergunakan untuk
melakukan forecast penjualan, oleh karena itu metode ini merupakan salah satu teknik
dalam menyusun forecast penjualan. Yang menjadi ciri dari metode ini hampir sama
dengan metode trend moment, yaitu dalam menentukan parameter X, setelah
parameter X terbentuk dan dijumlah, jumlahnya harus 0, walaupun dalam data historis
berjumlah ganjil maupun data historis berjumlah genap. Keunikan yang lain dari metode
trend least square ini walaupun rumus yang digunakan lebih sederhana tetapi
mempunyai hasil forecast yang sama dengan metode trend moment.
Sedangkan rumus yang di gunakan dalam metode least square ini adalah :
1. Y = a + b X
2. a = ΣY : n
3. b = ΣXY : ΣX2
Keterangan dari rumus di atas sama dengan metode trend moment sebelumnya.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai metode least square dapat melihat pada contoh
berikut ini, data tabel berjumlah ganjil dan sama dengan data yang di gunakan pada
metode trend moment.
Diketahui data penjualan tahun:
Untuk menyusun forecast penjualan dari data di atas dengan metode least square
dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut.
1. Tentukan Parameter X
Karena data di atas adalah data historis berjumlah ganjil, maka 1 tahun bernilai penuh,
dan karena menggunakan metode least square maka nilai ΣX harus 0, sehingga
parameter X menjadi.
-2
-1
0
1
2________ +
ΣX = 0.
4
1
0
1
4
____________ +
ΣX2 = 10
3. Setelah mengetahui nilai X2, kemudian mencari nilai dari XY, dengan cara
mengalikan jumlah penjualan tiap tahun dari data yang bersangkutan ( Y ), dengan
data parameter X, sehingga nilai XY menjadi,
XY
-260
-145
0
165
340
______________+
Σxy = 100
Tahun X X2 Y XY
1995 -2 4 130 -260
1996 -1 1 145 -145
1997 0 0 150 0
1998 1 1 165 -165
1999 2 4 170 340
2000 3 ?
2001 4 ?
2002 5 ?
2003 6 ?
2004 7 ?
∑ ∑0 ∑30 ∑760 ∑100
Untuk membuat persamaan trend, terlebih dahulu harus menentukan nilai ” a ” dan nilai
” b “.
* Nilai ” a “
ΣY = 760 ; n = 5
a = Σy : n
= 760 : 5
= 152
* Nilai ” b “
b = ΣXY : ΣX2
= 100 : 10
= 10
Y = 152 + 10 X.
Dari persamaan fungsi Y di atas maka nilai trend dari tahun 1995 sampai tahun 1999
dapat diketahui.
Y1995 = 152 + 10 (-2) = 132 , dst.
1995 _ 132 unit
Dari persamaan fungsi Y di atas dapat juga disusun forecast penjualan pada tahun
berikutnya untuk dijadikan dasar pembuatan anggaran penjualan.
TUGAS 4 :
Buatlah peramalan penjualan untuk tahun 2008 dengan menggunakan Metode Moment
dan Metode Least Square berdasarkan data-data berikut ini:
2003 145
2004 150
2005 165
2006 170
2007 175
2008 ?