Anda di halaman 1dari 3

Pada zaman dahulu kala, di suatu pedesaan yang sangat indah terdapat dua hewan yang sangat akrab,

yaitu Beruang dan Sapi. Mereka bersahabat baik sejak lama karena mereka memiliki kesamaan dalam
hal makanan. Selain itu mereka juga saling membantu satu sama lain. Ketika Beruang membutuhkan
pertolongan, Sapi dengan senang hati menolong Beruang. Begitu juga sebaliknya, ketika Sapi
membutuhkan pertolongan, Beruang juga siap membantu Sapi. Namun perbedaannya, Beruang selalu
merasa dirinya lebih baik dibanding Sapi. Beruang dan Sapi juga memiliki sahabat lainnya seperti Ayam,
Rakun, dan Monyetg.

Pada suatu hari di pinggir ladang terlihat Ayam, Rakun, dan Monyetg sedang bersama. Mereka terlihat
sedang mempersiapkan peralatan untuk bermain. Tiba-tiba Ayam melihat Beruang dan Sapi mendekat
ke pinggir ladang.

“Hey kalian mau kemana? Sini ikut main sama kita.” Sapa Ayam kepada Beruang dan Sapi

“Eh ada Ayam, aku lagi jalan-jalan aja nih sama Sapi ... Wah aku juga mau ikut main dong sama kalian.”
Jawab Beruang dengan girang.

“Iya aku juga mau ikut main dong.” Sapi menambahkan


“Kita mau main apa nih?” Tanya Beruang
“Kita mau main masak-masakan, ini aku udah siapin peralatannya” Jawab Ayam sambil
menunjuk ke arah peralatannya.
Beruang tiba-tiba langsung menghampiri peralatan tersebut dan berkata, “Aku mau pegang yang
ini, yang ini, yang ini, dan yang ini. Aku mau pegang semuanyaaa” Ayam belum mengizinkan
namun Beruang langsung mengambilnya dan sibuk sendiri. Sedangkan Rakun, Sapi dan
Monyetg hanya melihat dari arah mereka berdiri.
Perlahan Rakun, Sapi, dan Monyetg menghampiri Beruang dan Ayam, lalu mereka bermain
bersama. Namun Rakun, Kambing, Monyetg, dan Ayam sedikit kesal dan jengkel pada Beruang
karena Beruang tidak tahu malu, ia bersikap seolah mainan itu miliknya dan ia hanya bermain
seorang diri.
“Tahu begini aku tidak mengajak Beruang bermain bersama deh.” Ada rasa penyesalan di dalam
hati Ayam
Satu minggu berlalu
Rerumputan di ladang sudah mau habis, keduanya pun menyimpan makanan sebanyak-
banyaknya untuk persediaan di kemudian hari. Sapi tubuhnya lebih kecil tapi ia berpikir untuk
lebih banyak menyimpan makanan karena ia mudah lapar.
“Tubuhku lebih kecil, kalau aku tidak makan banyak nanti aku bisa kurus.” Ucap Sapi kepada
Beruang
“Tubuhku lebih besar daripada kamu, aku yang harusnya makan lebih banyak. Perutku besar.”
Balas Beruang
Mereka pun saling berebut rerumputan yang sudah mau habis tersebut
“Aku lebih tinggi dari kamu, jadi aku bisa mengambil dedaunan yang lebih tinggi juga.
Sedangkan kamu kan pendek, jadi harus meminta tolong dulu sama aku kalau mau mengambil
daun yang tinggi. Sapi kecil kayak kamu pasti butuh bantuan aku.” Beruang mulai
menyombongkan dirinya
“Beruang, kenapa kamu sombong sekali. Kita sudah lama berteman akrab tapi mengapa kamu
mementingkan dirimu sendiri. Kamu jahat Beruang.” Sapi mulai menangis tersedu-sedu.
“Tapi memang benar kan kamu kecil dan pendek. Dan kalau kamu mau ambil daun-daunan yang
tinggi ya kamu harus minta tolong dulu sama aku. Kalau tidak ada aku kamu bisa mati.” Jawab
Beruang
“Hik Hik Hik kamu jahaaat Beruangi.” Sapi mulai menangis kencang sambil memukuk-mukul
tubuh Beruang.
Beruang merasa dirinya lebih dari yang lain, akhinya Sapi berpikir untuk pergi dari ladang
tempat Beruang berada. Sapi memilih untuk mencari makanan ke tempat lain agar ia tidak terus-
terusan dihina oleh Beruang.
Di dalam perjalanan mencari ladang lain, Sapi berkata dalam hati “Daripada aku mati kelaparan
karena menunggu Beruang mengambilkan makanan untukku, lebih baik aku mencari makanan
ke tempat lain saja.”
Setelah berjalan cukup jauh, Sapi menemukan rerumputan hijau yang amat lebat. Sapi sangat
senang melihat ladang tersebut. “Waah indah sekali rerumputan disini. Untung aku pergi dari
ladang tempat Beruang berada.”
Sesampainya di ladang, Sapi bertemu dengan Ayam dan Rakun.
“Hei teman-teman, kalian sedang apa disini?” Tanya Sapi kepada Ayam dan Rakun
“Aku lagi main aja nih sama Rakun, disini enak untuk bermain karena rumputnya hijau-hijau.
Kamu sedang apa disini?” Jawab Rakun
“Kalo aku sih males aja di ladang sana karena ada Beruang. Dia egois dan tadi dia meghinaku
karena tubuhku yang mulai kurus. Aku sangat tidak suka dengan sikapnya yang sekarang.”
Jawab Sapi dengan penuh kekesalan.
“Sabar-sabar Sapi, aku juga pernah kok kesal ke Beruang karena waktu itu mainanku dirusak
oleh dia.” Balas Rakun.
Akhirnya Rakun dan Ayam kembali lanjut bermain, sedangkan Sapi mulai melahap rumput-
rumput diladang tersebut.
Hari demi hari berlalu
Beruang terus melihat ke sekelilingnya berharap Sapi datang menghampiri dirinya. Setiap hari
Beruang menunggu kedatangan Sapi dan teman-teman lainnya. Namun ternyata itu hanyalah
sebuah harapan. Kini Beruang hanya tinggal seorang diri, ia ditinggalkan oleh teman-temannya
karena sikapnya yang serakah, egois, dan suka menyombongkan diri.

Anda mungkin juga menyukai