Anda di halaman 1dari 75

PT INSANI M ENARA M

EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran M as Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. :
( 021) 77803600 ( Hunting)

PEDOMAN PELAYANAN
UNIT RADIOLOGI
ALIA HOSPITAL DEPOK
PT INSANI M ENARA M
EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran M as Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. :
( 021) 77803600 ( Hunting)

PERATURAN
DIREKTUR ALIA
HOSPITAL DEPOK
NOMOR : 006/SK-DIR/AD-D/XI/2022

TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN UNIT RADIOLOGI
ALIA HOSPITAL DEPOK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR RUMAH SAKIT

Menimbang a Bahwa untuk menjadi pedoman bekerja bagi karyawan dan


: .
dalam rangka menjaga serta meningkatkan kualitas dan
mutu pelayanan di Alia Hospital Depok maka perlu adanya
Pelayanan Unit Radiologi Alia Hospital Depok;
Bahwa sesuai butir a di atas perlu menetapkan Keputusan
b
. Direktur Alia Hospital Depok tentang Pelayanan Unit
Radiologi Alia Hospital Depok
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut
c pada angka 1 dan 2, maka perlu menetapkan Peraturan
.
Direktur Alia Hospital Depok tentang Pedoman Unit
Radiologi;
Mengingat 1 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
: .
Kedokteran;
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2
.
3 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
.
Sakit;
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Rumah
4 Sakit
.
Tentang Tenaga Kesehatan;
5 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24
.
Tahun 2020 Tentang Pelayanan Radiologi Klinik
6 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4
.
PT INSANI M ENARA M
EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran M as Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. :
( 021) 77803600 ( Hunting)
Tahun 2018 Tentang Kewajiban Rumah Sakit dan
Kewajiban Pasien;
7 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3
.
PT INSANI M ENARA M
EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran M as Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. :
( 021) 77803600 ( Hunting)

Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit,


8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2020 Tentang Akreditasi Rumah Sakit;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1128 Tahun 2022
tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit;
10. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Depok Nomor : 445.5/0001/O.RS-
DPMPTSP/SIMPOK/IV/2021 tentang Izin Operasional Rumah
Sakit Umum kelas C tanggal 29 April 2021;
11. Surat Keputusan Direktur PT. Bunda Aliyah Investama No.
007/DIR/SK/BAHC/XI/2022 Tentang Pengangkatan Direktur
Alia Hospital, Depok ;
12. Surat Keputusan Direktur PT. Bunda Aliyah Investama No.
005/Dir/SK/BAHC/XI/2022 Tentang Struktur Organisasi Alia
Hospital,Depok;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG PEDOMAN
PELAYANAN UNIT RADIOLOGI

Pasal 1
Dalam peraturan Direktur Rumah Sakit yang dimaksud Pelayanan Radiodigsontik
adalah :
1. Pelayanan Radiodiagnostik merupakan pelayanan yang dapat memberikan
diagnosa yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat
meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak
perlu. Upaya peningkatan unit radiodiagnostik ditujukan untuk pelayanan
penunjang, sehingga dapat melayani pasien rujukan, rawat jalan, gawat darurat
ataupun rawat inap baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan
bencana.
2. Ruang lingkup peraturan Direktur meliputi pelaksaan kegiatan pelayanan
Radiodiagnosti maupun Imaging Diagnostik di Unit Radiologi Rumah Sakit Bunda
Aliyah
Pasal 2
Standar Ketenagaan untuk Unit Radiologi meliputi :
1. Dokter Spesialias Radiologi
PT INSANI M ENARA M
EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran M as Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. :
( 021) 77803600 ( Hunting)

2. Radiografer
3. Petugas Proteksi Radiasi (PPR)
4. Fisikawan Medis

Pasal 3

Standar fasilitas adalah fasilitas yang diperlukan untuk memberikan pelayanan radiologi di
RS Bunda Aliyah baik yang dibawah Unit Radiologi maupun diluar Unit radiologi. Rumah
Sakit Mengatur pelaksanaan Uji Fungsi Alat, Inspeksi, pemeliharaan dan kalibrasi secara
tetap untuk peralatan yang digunakann untuk pelayanan Radiodiagnostik dan Imaging
dan terdokumentasi.

Pasal 4
Pemeriksaan radiologi adalah pemeriksaan penunjang medis yang menggunakan radiasi
pengion. Alur pasien adalah proses pelayanan yang dimulai dari pasien daftar di unit
radiologi sampai hasil pemeriksaan diserah terimakan kepada pasien.

Pasal 5
RS Bunda Aliyah telah menetapkan film, reagen dan perbekalan lain yang diperlukan
untuk pelayanan radiologi diagnostic imaging kepada pasien secara teratur.

Pasal 6

Keselamatan pasien (Patien Safety) adalah suatu sistem dimana Rumah Sakit membuat
asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi assemen risiko, indentifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan denga risiko pasien, pelaporan dan alisis insiden.

Pasal 7
Dalam menerapkan kebijakan dan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja. Unit
Radiodiagnostik disesuaikan dengan kebijakan rumah sakit, dengan selalu berkoordinasi
dengan Manager Umum, Kesehatan Lingkungan dan unit terkait lainnya.

Pasal 8
Unit radiologi membuat program kendali mutu untuk dilaksanakan, divalidasi dan
didokumentasikan. Unit radiologi menginginkan teciptanya penunjang diagnostik yang
PT INSANI M ENARA M
EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran M as Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. :
( 021) 77803600 ( Hunting)

profesional dengan pelayanan yang mengutamakan mutu, sehingga hal ini dapat
memberikan kontribusi positif bagi yang membutuhkan dengan didasari atas kejujuran,
profesionalisme, ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi serta rasa hormat
terhadap sesama.

Pasal 9
Peraturan Direktur Rumah Sakit ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap
karyawan orang mengetahuimya, memerintahkan pengundangan Peraturan Direktur
Rumah Sakit ini.

Ditetapkan di Depok
Pada tanggal 24 November 2022
Alia Hospital Depok

dr.Dyan Andriaty, MARS, FISQUA


Direktur
KATA
PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memeberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga buku Pedoman Pelayanan Radiologi ini dapat di
selesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa salam beserta keluarga, sahabat dan para
pengikutnya hingga akhir zaman.
Buku panduan ini merupakan acuan Alia Hospital dalam memberikan pelayanan kepada
pasien. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan panduan ini, oleh
sebab itu kami mengharapkan saran dan masukan bagi penyempurnaan buku ini di kemudian hari.

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………….…………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………….……………………………………….. i
i
BAB I PENDAHULUAN…….……………….………………………….…………………………… 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………....……. 1
B. Tujuan……………………………………………………………………………………………… 1
C. Ruang Lingkup Radiologi……..…………………………………………………………………. 2
D. Landasan Hukum…………………………………………………………………………………. 6
E. Batas Operasional……….………………………………………………………………............. 6
BAB II KETENTUAN UMUM…...…………………………………………………………………... 7
BAB III STANDAR KETENAGAAN………………………………………………………………... 9
A. Kualifikasi SDM…………………………………………………………………………………… 9
B. Distribusi Ketenagaan Instalasi Radiologi…………………………………………………….. 9
BAB IV STANDAR FASLITAS……………………………………………………………………… 1
1
A. Standar Ruangan………………………………………………………………………………… 1
1
B. Diskripsi Fasilitas Ruang Pelayanan……………………………….………………………….. 1
2
C. Perlengkapan Poteksi Radiasi………………………………………………………………….. 1
6
D. Tanda Bahaya Radiasi…………………………………………………………………………… 1
6
E. Kelengkapan Ruangan…………………………………………………………………………… 1
7
BAB V TATA LAKSANA PELAYANAN…………………………………………………………….. 2
0
A. Pendaftaran Pemeriksaan……………………………………………………………………….. 2
0
B. Persiapan Pemeriksaan………………………………………………………………………….. 2
1
C. Pelaksanaan Pemeriksaan………………………………………………………………………. 2
1
D. Pelayanan Cito…………………………………………………………………………………….. 2
2
E. Pengolahan Film…………………………………………………………………………………… 2
2
F. Proses Pembacaan………………………………………………………………………………... 2
3
G. Pelaporan Hasil…………………………………………………………………………………….. 2
3
BAB VI LOGISTIK……………………………………………………………………………………... 2
6
A. Pemesanan, Penyimpanan dan Distribusi Logistik…………………………………………….. 2
6
B. Evaluasi Logistik…………………………………………………………………………………… 2
6
BAB VII KESELAMATAN PASIEN…………………………………………………………………... 2
8
A. Pengertian………………………………………………………………………………………….. 2
8
B. Tujuan………………………………………………………………………………………………. 28
C. Tata Laksana Sasaran Keselamatan Pasien…………………………………………………… 28
D. Manajemen Resiko……………………………………………………………………………...... 28
E. Infection Control……………………..……………………………………………………………. 29
F. Faktor yang sering Menimbulkan Terjadinya Infeksi………………………………………….. 29
G. Tata laksana Keselamatan Petugas/Resiko Keselamatan Staf (Staff Safety)……………… 29
BAB VIII KESEHATAN DAN KESELMATAN KERJA…………………………………………….. 31
A. Kesehatan dan Keseleamatan Kerja……………………………………………………………. 31
B. Prinsip Dasar Usaha Kesehatan Kerja…………………………………………………………. 31
C. Kepastian Kerja dan Beban Kerja………………………………………………………………. 31
D. Potensi Bahaya Pada Instalasi Radiologi……………………………………………………… 31
BAB IX PROTEKSI RADIASI……………………………………………………………………….. 34
A. Pelatihan Proteksi Radiasi………………………………………………………………………. 34
B. Prosedur Proteksi Radiasi Pada Pelayanan Radiologi……………………………………….. 35
BAB X PERENCANAAN DAN STRATEGI………………………………………………………… 37
BAB XI INDIKATOR MUTU…………………………………………………………………............ 40
BAB XII PELAPORAN………………………………………………………………………………… 45
BAB XIII PENUTUP…………………………………………………………………………………… 46
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode
etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan Radiodiagnostik merupakan pelayanan yang dapat memberikan
diagnosa yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat
meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak
perlu. Upaya peningkatan unit radiodiagnostik ditujukan untuk pelayanan
penunjang, sehingga dapat melayani pasien rujukan, rawat jalan, gawat darurat
ataupun rawat inap baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan
bencana.
Dengan semakin meningkatnya jumlah pasien di unit radiologi Alia Hospital
maka diperlukan peningkatan pelayanan radiodiagnostik baik peralatan yang
semakin maju dalam teknologi dan jenis pelayanan yang belum ada di Alia Hospital.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Unit radiodiagnostik perlu dibuat standar
pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara
pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada umumnya dan pasien
radiodiagnostik pada khususnya.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan
radiodiagnostik di Alia Hospital harus berdasarkan standar pelayanan
radiodiagnostik di Alia Hospital.
B. Tujuan :
Tujuan Umum :
1. Sebagai pedoman penyelengaraan pelayanan radiologi diagnostic imaging
terintegrasi.
2. Untuk meningkatkan mutu pelayanan unit Radiologi diagnostic imaging
terintegrasi.
3. Untuk menerapkan konsep pelayanan unit Radiologi diagnostic imaging
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
terintegrasi.

4. Untuk memperluas fungsi dan peran staff unit Radiologi diagnostic Imaging
terintegrasi.
5. Untuk melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak professional. Tujuan
Khusus :
1. Melangsung pelayanan Radiologi Diagnostik Imaging terintegrasi yang optimal
baik dalam keadaan biasa maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai
dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia.
2. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan Radiologi Diagnostik Imaging
terintegrasi yang professional berdasarkan prosedur keamanan dan pronsip
proteksi radiasi.
3. Meyelenggarakan pelayanan Radiologi Diagostik Imaging yang terintegrasi
dengan unit lain yang menggunakan modalitas di Rumah Sakit berdasarkan
aspek teknis, meliputi penggunaan Computer Radiografi, penyelenggaran
pemeriksaan radiodiagnostik konventional, USG dengan ruangan dan standar
fasilitas.
4. Menyelenggarakan pelayanan Radiolgi Diagnostilk Imaging terintegrasi
berdasarkan aspek manejerial meliputi : analisis dan distribusi tenaga kerja,
prosedur pendaftaran, prosedur pembayaran, control mutu, prosedur proteksi
radiasi dan prosedur keselamatan kerja serta nosokomial.
5. Menyelenggarakan pelayanan Radiologi Diagnostik Imaging terintegrasi
berdasarkan aspek hukum, meliputi, landasan dasar hokum peyelengaraan
pelayanan radiologi Diagnsotik.
C. Ruang Lingkup Radiologi
Ruang lingkup unit Radiologi Alia Hospital meliputi : (merujuk KMK
1014/MENKES/SK/XI/2008) :
1. Pelayanan Radiodiagnostik
2. Pelayanan Imaging Diagnostik
Pelayanan Radiologi yang dilakukan di Alia Hospital terdiri dari :
1. Pelayanan Radiodiagnostik
adalah pelayanan untuk melakukan diagnosis dengan menggunakan radiasi
pengion meliputi antara lain : Pelayanan X-Ray Konvensional dan CT-Scan
(dengan atau tanpa kontras).
2. Pelayanan Imaging Diagnostik
Dengan menggunakan radiasi non pengion dilakukan pada pemeriksaan dengan
Ultrasonografi ( USG ).
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
1. Unit Diagnostik adalah unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pelayanan pemeriksaan penunjang Diagnosa oleh dokter dengan melibatkan
berbagai multi
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

disiplin. Waktu pelayanan rutin dari : Senin – Minggu (7 hari) : 24 jam.


Pelayanan diberikan yang diberikan adalah :
a. Pemeriksaan radiologi konvensional dengan tanpa bahan kontras
Pemeriksaan radiologi konvensional tanpa kontras, yaitu pemeriksaan
sederhana menggunakan sinar roentgen (sinar-x) dengan berbagai posisi
pemeriksaan. Pemeriksaan ini dilakukan pada berbagai organ tubuh, antara
lain jantung dan paru (thorax) serta tulang-tulang pada seluruh bagian tubuh.
Pemeriksaan radiologi dengan tanpa kontras yang dilakukan di RS Bunda
Aliyah adalah sebagai berikut :
1) Radiografi alat gerak atas ( extremitas superior )
2) Radiografi alat gerak bawah ( extremitas inferior)
3) Radiografi perut / abdomen
4) Radiografi dada / thorax
5) Radiografi kepala/ schedell
6) Radiografi tulang panggul / pelvis
7) Radiografi/ bone survey
8) Radiografi saluran pernapasan / tractus respiratorius
9) Radiografi saluran pencernaan / tractus digestifus
10) Radiografi saluran perkencingan / tractus urinarius
11) Radiografi tulang belakang / Vertebrae
Pemeriksaan secara radiologi organ: vetebrae cervical,vetebrae
thoracal, vetebrae lumbal, vetebrae sacral, os coccigeus.
12) Radiografi gigi dental.
b. Pemeriksaan radiologi konvensional dengan bahan kontras
Pemeriksaan radiologi konvensional dengan bahan kontras, yaitu
pemeriksaan sederhana menggunakan sinar-x disertai dengan penggunaan
obat kontras yang dapat membantu memperlihatkan kelainan yang ada,
sehingga mempertajam diagnosis. Pemeriksaan radiologi dengan bahan
kontras yang dilakukan di RS Bunda Aliyah adalah sebagai berikut;
1) HysteroSalvingography(HSG)
Pemeriksaan secara radiologi pada organ genitalia wanita dengan
menggunakan bahan kontras yang dimasukan melalui uterus dan tuba
uterina.
c. Pemeriksaan Radiografi Mobile X-Ray
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

Radiografi Mobile X-ray adalah pemeriksaan radiologi x-ray konvensional


tanpa kontras menggunakan alat x-ray mobile yang hanya dilakukan di
ruangan tertentu antara lain ICU/NICU/PICU.
d. Pemeriksaan Ultrasonography (USG)
Suatu metode pemeriksaan diagnostik yang menggunakan gelombang suara
frekuesi tinggi (gelombang ultrasonik). Pemeriksaan ini baik untuk
mengevaluasi organ-organ tubuh yang terdiri atas komponen padat atau cair
seperti: organ-organ perut, kandungan (termasuk janin), kelenjar gondok,
payudara, prostat, buah zakar, kepala (khusus bayi), anggota gerak dan
pembuluh darah.
Pemeriksaan USG yang dapat dilakukan di RS Bunda Aliyah di antaranya
adalah :
1) USG Kepala
2) USG Abdomen Atas dan Bawah
3) USG Thyroid
4) USG Mammae
5) USG Ginjal
6) USG Testis
7) USG Kandungan
8) USG Muskuloskletal
9) USG Vascular
10) USG Doppler Ekstremitas
e. Pemeriksaan CT Scan
Computed Tomography Scan (CT-Scan) merupakan modalitas pencitaraan
yang memanfaatkan sinar-x yang potongan irisan gambar diambil secara
helikal dan kecanggihan sistem komputer sehingga mampu menghasilkan
citra dengan irisan aksial, coronal, maupuun sagital. Citra hasil CT-Scan
memberikan informasi lengkap anatomi organ dalam manusia sehingga
membantu dokter untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit. Macam-
macam jenis tindakan CT Scan yang dapat dilakukan di RS Bunda Aliyah
sebagai berikut:
1) Pemeriksaan CT Scan dengan tanpa kontras
a) CT Scan Cerebral
Pemeriksaan secara radiologi dengan cara
Computed Tomography pada organ kepala dan
jaringan otak
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
b) CT Scan Thorax
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

Pemeriksaan secara radiologi dengan cara Computed Tomography


pada organ thorax (mediastinum, jantung, paru)
c) CT Scan Upper Abdomen
Pemeriksaan secara radiologi dengan cara Computed Tomography
organ abdomen ( diaphragma crista illiaca ).
d) CT Scan Lower abdomen / whole
abdomen
Pemeriksaan secara radiologi dengan cara Computed Tomography
pada organ lower abdomen (crista illiaca–rectum), whole abdomen
dari diapragma sampai dengan rectum.
e) CT Scan Sinus paranasal, nasopharynx, larynx, thyroid, orbita
Pemeriksaan dengan cara Computed Tomography pada organ sinus
paranasal, nasopharynx, larynk, thyroid dan orbita.
f) CT Scan Vertebrae
Pemeriksaan dengan cara Computed tomography pada organ
vetebrae (corpus dan discus).
g) CT Scan Soft Tissue Jaringan
Pemeriksaan dengan cara Computed tomography pada organ soft
tissue jaringan.
2) Pemeriksaan CT Scan dengan bahan kontras
a) CT Scan Cerebral
Pemeriksaan secara radiologi dengan cara Computed tomography
pada organ kepala dilakukan dengan CT Scan kepala tanpa kontras
terlebih dahulu kemudian memasukan bahan kontras melalui intra
vena, setelah itu dilakukan CT Scan kembali.
b) CT scan sinus paranasal, nasopharynx, larynx, thyroid dan orbita
Pemeriksaan secara radiologi dengan cara Computed Tomography
pada organ sinus paranasal, nasopharynx, larynx,
thyroid, orbita dilakukan dengan CT Scan masing-masing organ
tersebut diatas tanpa kontras terlebih dahulu kemudian memasukan
bahan kontras melalui intra vena, setelah itu dilakukan CT Scan
kembali.
c) CT Scan Upper Abdomen
Pemeriksaan secara radiologi dengan cara Computed Tomography
pada organ upper abdomen tanpa kontras kemudian diberi minum
bahan kontras dan disuntikan bahan kontras melalui intra vena
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
kemudian dilakukan CT Scan upper abdomen kembali.
d) CT Scan lower abdomen /whole abdomen
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

e) Pemeriksaan secara radiologi dengan cara Computed Tomography


pada organ lower abdomen / whole abdomen dilakukan CT scan
tanpa kontras terlebih dahulu, kemudian di berikan minum bahan
kontras dan juga diberikan cairan bahan kontras untuk mengisi usus
usus besar melalui rectum serta disuntikan juga kontras secara intra
vena. Setelah itu dilakukan CT scan kembali.
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
780/MENKES/PER/VII/2008 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Radiologi;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1014/MENKES/SK/XI/2008 Tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik Di
Sarana Pelayanan Kesehatan;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
410/MENKES/SK/III/2010 tentang Perubahan Atas Keputusan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang
Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik Di Sarana Pelayanan Kesehatan;
7. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 8 Tahun 2011
tentang Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi
Diagnostik Dan Intervensional;
8. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Depok Nomor : 445.5/0001/O.RS-DPMPTSP/SIMPOK/IV/2021
tentang Izin Operasional Rumah Sakit Umum kelas C tanggal 29 April 2021.
9. Surat Keputusan Direktur PT. Bunda Aliyah Investama No. 003/BAI/SK-
PD/VI/2022 Tentang Pengangkatan Direktur RSU Bunda Aliyah;
10. Surat Keputusan Direktur PT. Insani Menara Medika No.004/SK-
DIR/PT.IMM/IV/2021 Tentang Struktur Organisasi RSU Bunda Aliyah;
E. Batasan Operasional :
Terkait pada 2 Jenis Pelayanan dibawah ini :
2. Pelayanan Radiodiagnostik adalah pelayanan untuk melakukan diagnosis
dengan menggunakan Radiasi pengion.
3. Pelayanan imaging yang menggunakan radiasi non pengion.
Pelayanan Imaging diagnostik berada di bawah pengawasan dan tanggung jawab
unit radiologi walaupun pelaksanaannya dilakukan di unit/ subunit lain.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

BAB II
KETENTUAN UMUM

A. Permintaan pemeriksaan dan pembuatan foto diajukan oleh dokter dari Unit Rawat
Jalan/ Unit Medikal Check Up/ Unit Rawat Inap/ Unit Gawat Darurat/Dokter Luar.
B. Permintaan diajukan kepada unit Radiologi, dengan surat permintaan melalui
pendaftaran pada SIRS ( Sistem Informasi Rumah Sakit ) disertai keterangan klinis/
diagnosa klinis.
C. SIRS ( Sistem Informasi Rumah Sakit ) adalah Sistem informasi Rumah Sakit yang
digunakan untuk menunjang operational radiologi yang mencakup management data
dengan modalitas laporan dan kebutuhan radiologi lainnya.
D. Sebelum dilakukan pemeriksaan radiologi, pasien/ perawat ruang melakukan
verifikasi dibagian pendaftaran radiologi.
E. Setiap hasil expertise akan disimpan selama 5 tahun.
F. Pasien harus mendapat informasi terlebih dahulu sebelum dilakukan nya tindakan
yang memerlukan persiapan khusus, misalnya prosedur persiapan pasien,
pemeriksaan laboratorium dan lain-lain.
G. Untuk pemeriksaan tertentu yang memerlukan informed consesnt, pasien harus
diberikan informasi mengenai tujuan, proses dan resiko pemeiksaan yang akan
dilakukan dan juga harus mengisi form informed consesnt yang telah disediakan, dan
dilakukan juga kajian resiko pasien jatuh.
H. Pelayanan Radiodiagnostik tersedia 24 jam.
I. Pemeriksaan Konventional dilakukan oleh radiografer.
J. Pemeriksaan Konventional dengan bahan kontras dilakukan oleh Radiolog dengan
dibantu oleh Radiografer sebagai operator alat.
K. Pemeriksaan USG dilakukan oleh Radiolog atau dapat juga dilakukan oleh dokter
yang telah mendapat pelatihan USG, misalnya Dokter ahli Ultrasonografi, Spesialis
Obgyn atau doketr spesialis Penyaki Dalam.
L. Ekspertise oleh dokter spesialis Radiologi diluar jam kerja karena CITO diatur dengan
adanya jadwal on call.
M. Bila Radiolog berhalangan hadir (cuti), maka memberi tahu ke bagian managemen.
N. Setelah Radiolog membaca foto yang dibuat, jawaban diketik melalui komputer dan
ditanda tangani oleh Radiolog.
O. Dalam keadaan CITO, foto-foto dapat dipinjam basah ( foto yang belum dibaca) dan
kemudian dalam waktu 60 menit, foto yang dipinjam tersebut harus sudah dibaca
oleh Radiolog.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

P. Setiap Radiografer dan radiolog yang bekerja pada area radiasi wajib menggunakan
TLD badge dan mengetahui cara pemakaian pemakaian dan penyimapanan TLD
tersebut.
Q. Foto-foto beserta hasil ekspertisenya dapat diambil pada saat yang sama dan untuk
kasus CITO harus mendapat prioritas terlebih dahulu.
R. Radiolog bertanggung jawab pada hasil pemeriksaan.
S. Radiolografer betanggung jawab pada Image Quality.
T. Radiolog harus menyediakan waktunya untuk dapat berdiskusi dengan dokter
pengirim.
U. Bekerja sama dengan Rumah Sakit Lain untuk memberikan pelayanan
radiodiagnostik dan Imaging rujukan untuk memenuhi permintaan pelayanan radiologi
yang paripurna.
V. Pelayanah radiologi rujukan diluar Rumah Sakit dilakukan evaluasi mutu dan kerja
samanya setiap 1 tahun sekali.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

BAB III
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi SDM
Dalam Upaya mempersiapkan tenaga radiologi yang profesional, maka perlu
menyediakan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi. Atas dasar tersebut
perlu adanya perencanaan SDM, untuk mengantisipasi pelayanan dan bergeraknya
organisasi.
Tujuannya adalah mendaya gunakan sumber sumber tersebut seefektif
mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang
sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan bertujuna untuk mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi
pengembagan kontrabusi. Adapun kualifikasi sumber daya manusia di Unit Radiologi
Alia Hospital yaitu :
Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Unit Radiologi adalah

N Jenis Tenaga Persyaratan Jumlah


o
1 Dokter Spesialis Radiologi Memiliki SIP 2 orang
- DIII/DIV Radiologi 2
2 Radiografer orang/alat
- Memiliki STR
- Memiliki SIP
3 Petugas Proteksi Radiasi Memiliki SIB PPR 1 orang
(PPR)
- S1 Fisika Medik 1 orang
+ Diklat/profesi
4 Fisikawan Medik
Fisika Medik
- Memiliki STR
5 Elektromedis D III Elektromedis 1 orang
- D III Keprawatan 1 orang
6 Perawat
- Memiliki STR
- Memiliki SIP
7 Tenaga Administrasi SMA atau sederajat 1 orang

Jumlah tenaga dapat berubah sesuai dengan analisis kebutuhan tenaga yang
disesuaikan denga kebutuhan pelayanan.
B. Distribusi Ketenagaan Unit Radiologi
Setiap tahun dilakukan analisis kebutuhan tenaga untuk radiografer dihitung
dengan acuan beban kerja bagian tahun sebelumnya. Jumlah tenaga pershift kerja
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

disesuaikan dengan jenis dan jumlah pemeriksaan yang diberikan. Dari hasil analisa
maka ditetapkan formasi kebutuhan tenaga dan distribusinya di unit radiologi sebagai
berikut :
1. Pengaturan Jaga
Pelayanan Unit Radiologi memerlukan pengaturan jaga yang efektif dan efisien
sesuai dengan kebutuhan pasien. Adapun pengaturan jaga di Unit Radiologi
sebagai berikut : Pola pengaturan ketenagaan Unit Radiologi yaitu :
a. Dokter Spesialis Radiologi
Pagi : 07.00 – 09.00 WIB (Selasa, Kamis, Sabtu)
Sore : 15.00 – 18.00 WIB (Senin, Rabu, Jum’at)
b. Radiografer
Shift Pagi : 07.00 – 14.00 WIB
Shift Siang : 14.00 – 21.00 WIB
Malam : 21.00 – 07.00 WIB
c. Khusus hari Libur / Minggu
1) Tidak ada dokter spesialis radiologi, tapi berlaku On Call.
2) Konsultasi kepada atasan dilakukan memalui telepon atau langsung.
2. Pengembangan tenaga Staff :
Peningkatan Jumlah tenaga sesuai dengan analisis beban kerja dalan unit
Radiologi. Agar dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan
dalam memberikan pelayanan semua petugas disusun program pendidikan dan
pelatihan sesuai dengan bidang pekerjaan, baik yang dilakukan didalam Rumah
Sakit maupun diluar Rumah Sakit. Peningkatan kemapuan dan ketrampilan
tenaga, dilakukan melalui program pendidikan dan diklat yang diatur dalam
kebijakan Direktur :
a. In House training, kursus, workshop dan seminar.
b. Pendidikan dan peyegaran kembali dalam bidang keselamatan dan
kecelakaan radiasi.
c. Sosialisasi intern dalam penerapan standart prosedur radiologi.
d. Peningkatan mutu pelayanan terutama dalam mencapai kepuasan pelanggan
dengan meningkatkan kemampuan mutu komunikasi yang efektif.
e. Dilakukan rapat evaluasi internal secara berkala untuk melakukan identifikasi
masalah yang timbul dalam pelayanan Radiologi.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

BAB IV
STANDAR FASILITAS

Standart fasilitas adalah fasilitas yang diperlukan untuk memberikan pelayanan


radiologi di Alia Hospital baik yang dibawah unit radiologi maupun diluar unit radiologi.
Rumah Sakit Mengatur pelaksanaan uji fungsi alat, inspeksi, pemeliharaan dan kalibrasi
secara tetap untuk peralatan yang digunakann untuk pelayanan Radiodiagnostik dan
Imaging dan terdokumentasi.
A. Standart Ruangan :
Persyaratan yang harus tersedia untuk ruangan yang digunakan untuk pelayanan
radiodiagnostik dan imaging :
1. Ketebalan dinding :
Bata merah denga ketebalan 25 cm ( dua puluh lima sentimeter ) dan kerapatan
jenis 2,2 g/cm3 (dua koma dua gram per sentimeter kubik ), ataubeton dengan
ketebalan 20 cm ( duapuluh sentimeter) atau setara 2 mm (dua millimeter) timbal
(Pb), sehingga tingkat radiasidisekitar ruangan pesawat sinar X tidak melampaui
nilat Batas Dosis 1 mSv/tahun ( satu milisievert per tahun).
2. Pintu dan ventilasi :
Pintu ruang pesawat sinar X dilapisi dengan timbal denga ketebalan 2 mm sehingga
tingkat radiasi disekitar ruangan pesawat sinar X tidak melampaui nilai Batas Dosis
1 mSv/tahun (satu mili sievert pertahun). Ventilasi setinggi minimal 2 (dua) meter
dari lantai. Diatas pintu masuk ruang pemeriksaan dipasang lampu merah yang
menyala pada saat pesawat dihidupkan sebagai tanda sedang dilakukan
penyinaran ( lampu peringatan tanda bahaya radiasi).
3. Ruangan dilengkapi dengan system pengaturan udara sesuai dengan kebutuhan.
AC dilakukan perawatan secara berkala. Pada tiap-tiap sambungan Pb, dibuat
tumpang tindih/ overlapping agar tidak terjadi kebocoran.
4. Terdapat tanda bahaya bagi ibu hamil, bahaya radiasi dan lampu terhadap
pemanfaatan radiasi pengion.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

B. Diskripsi Fasilitas Ruang Pelayanan


1. Denah Ruang pemeriksaan Radiologi :

2. Spesifikasi Ruang Pesawat Acoma HI-500 dan Pesawat Dental

Data Ruang Radiologi


Keterang
an
Nama : Radiologi
ruangan
Ukuran ruang : 6,1 m x 4 m x 3
m
Nomor izin pemanfaatan : 072497.010.22.050220
Data pesawat
Merk pesawat sinar-X : Acomas Stationary HI-500
Tipe/model pesawat sinar-X : PXR-401B
No. Seri pesawat sinar-X : 1610018
Tahun pembuatan : 20 Oktober 2016
Tahun pemasangan : 15 September 2017
Data tabung
Merk tabung : Toshiba
Tipe tabung : E7239
No. Seri tabung : 6L0196
Beda tegangan maksimum (kV) : 125 kV
Arus (mA) maksimum : 500 mA
Arus waktu (mAs) maksimum : 630 mAs
Beban kerja pesawat sinar-X
1 Minggu : -
1 Bulan : -
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

1 Tahun :-
Penguku
Lokasi disekitar ruang radiologi Tebal Jeni + Pb
ra n
dinding s
paparan
mater
(mR/jam)
ial
Kanan :- 25 cm Hebel 2
mm
Kiri : Ruang Tunggu 25 cm Hebel 2
mm
Atas : Kasir Beton 2
mm
Bawah : Basement Beton
Belakang : Tangga Darurat 25 cm Hebel 2
mm
Depan : Administrasi 25 cm Hebel 2
mm
Radiologi
Tanda bahaya: Lampu tanda radiasi berfungsi baik
radiasi Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca

3. Spesifikasi Ruang Pesawat Dental

Data Ruang Radiologi Keterangan


Nama ruangan : Radiologi
Ukuran ruang : 6,1 m x 4 m x 3nm
Nomor izin pemanfaatan : 079011.010.22.181021
Data pesawat
Merk pesawat sinar-X : FJYX099
Tipe/model pesawat sinar-X : CS 2200
No. Seri pesawat sinar-X : 5153572
Tahun pembuatan : Oktober 2017
Tahun pemasangan : 28 Mei 2018
Data tabung
Merk tabung : CEI
Tipe tabung : OCX/65-GC
No. Seri tabung : 772166
Beda tegangan maksimum (kV) : 70 kV
Arus (mA) maksimum : 7 mA
Arus waktu (mAs) maksimum : mAs
Beban kerja pesawat sinar-X
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
1 Minggu : -
1 Bulan : -
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

1 Tahun : -
Penguku
Lokasi disekitar ruang radiologi Tebal Jeni + Pb
ra n
dinding s
paparan
mater
(mR/jam)
ial
Kanan :- 25 cm Hebel 2
mm
Kiri : Ruang Tunggu 25 cm Hebel 2
mm
Atas : Kasir Beton 2
mm
Bawah : Basement Beton
Belakang : Tangga Darurat 25 cm Hebel 2
mm
Depan : Administrasi 25 cm Hebel 2
mm
Radiologi
Tanda bahaya: Lampu tanda radiasi berfungsi baik
radiasi Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca

4. Spesifikasi Ruang Pesawat Mobile X-Ray

Data Ruang
Pesawat Keterangan

Rontgen Mobile
Nama ruangan : NICU-PICU-ICU
Ukuran ruang : 12 m x 10 m x 4
m
Nomor izin pemanfaatan : 080027.010.11.020419
Data pesawat
Merk pesawat sinar-X Acoma’s X-Ray/Korea
Tipe/model pesawat sinar-X POX-100BT
No. Seri pesawat sinar-X PXBT-1602-006
Tahun pembuatan 10 Februari 2017
Tahun pemasangan 29 Agustus 2018
Data tabung
Merk tabung HV-100CA
Tipe tabung OX/110-15
No. Seri tabung 1602006
Beda tegangan maksimum kV) 110 kV
Arus (mA) maksimum 100 mA
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
Arus waktu (mAs) maksimum 100 mAs
Beban kerja pesawat sinar-X
1 Minggu -
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

1 Bulan : -
1 Tahun : -
Penguku
Lokasi disekitar ruang radiologi Tebal Jeni + Pb
ra n
dinding s
paparan
mater
(mR/jam)
ial
Kanan : Ruang VK 15 cm Hebel
Kiri : Ruang OK 15 cm Hebel
Atas : Rawat Inap Beton
Bawah : Poliklinik Beton
Belakang : ICU 15 cm Hebel
Depan : Ruang tunggu pasien 15 cm Hebel
Tanda bahaya : Lampu tanda radiasi berfungsi baik
radiasi Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca

5. Spesifikasi Ruang CT Scan Philips Incisive CT

Data Ruang Radiologi


Keterang
an
Nama ruangan : CT Scan
Ukuran ruang :6mx4mx3m
Nomor izin pemanfaatan :
Data pesawat
Merk pesawat sinar-X : Philips
Tipe/model pesawat sinar-X : Incisive CT
No. Seri pesawat sinar-X : 500571
Tahun pembuatan : 2021
Tahun pemasangan : 2022
Data tabung
Merk tabung : Philips
Tipe tabung : vMRC Performance Tube
No. Seri tabung : 180607
Beda tegangan maksimum (kV) : 140 kV
Arus (mA) maksimum : 667 mA
Arus waktu (mAs) maksimum : -
Beban kerja pesawat sinar-X
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
1 Minggu : -
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

1 Bulan :-
1 Tahun :-
Penguku
Lokasi disekitar ruang radiologi Tebal Jeni + Pb
ra n
dinding s
paparan
mater
(mR/jam)
ial
Kanan : Ruang Tunggu 25 cm Hebel 2
mm
Kiri : Ruang Operator CT 25 cm Hebel 2
mm
Scan
Atas : Gudang Farmasi Beton 2
mm
Bawah : Basement Beton
Belakang : Ruang Transit IGD 25 cm Hebel 2
mm
Depan : Administrasi 25 cm Hebel 2
mm
Radiologi
Tanda bahaya: Lampu tanda radiasi berfungsi baik
radiasi Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca

C. Perlengkapan Proteksi Radiasi


Peralatan Proteksi yang digunakan disesuaikan dengan potensi bahaya yang
ditimbulkan oleh sumber radiasi tersebut antara lain :
1. Monitor perorangan (TLD)
2. Tabir radiasi mobile
3. Penahan radiasi Pb (Shielding Pb) digunakan untuk melindungi pekerja dari
sumber radiasi eksterna pemancar radiasi sinar X dan juga pasien dan
lingkungan sekitar.
Penahan Radiasi meliputi : Apron
Pemanfaatan pesawat sinar X difasilitasi tertutup, dimana laju dosis efektif yang
diterima masyarakat tidak melampaui 0,5 mSv/tahun atau 0,01 mSv/minggu. Laju
dosis efektif yang diterima pekerja radiasi tidak melampaui 50 mSv/tahun atau
rata- rata dalam 5 tahun tidak boleh melebihi 20 mSv/ tahun.
D. Tanda Bahaya Radasi
Tanda bahaya radiasi dipasang di tempat-tempat yang dianggap perlu seperti setiap
ruangan yang didalamnya terdapat perlu seperti setiap ruang yang di dalamnya
terdapat fasilitas radiasi pengion. Tanda lampu merah juga telah dipasang disetiap
pintu, ketika peralatan diaktifkan maka lampu dinyalakan sebagai tanda perlatan
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
sedang aktif. Selain itu juga didalam ruangan pesawat sinar X dilengkapi dengan
peringatan wanita hamil tidak diperkenankan dilakukan pemeriksaan kecuali atas izin
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

dari dokter.
Inventasris Alat proteksi Radiasi

Nama Peralatan Juml


ah
TLD/film badge 10

Apron 5

Tabir radiasi mobile 2 Ukuran: 2 m x1


m (Tebal: 2
mm)
Pelindung tiroid 1

Pelindung gonad/ovarium 1

Kacamata Pb 1

E. Kelengkapan Ruangan

● Perlengakapan O2 dan suction di Unit radiologi sudah ada dengan baik.

● Alat pemadam kebakaran pada ruang radiologi.

● Emergency Kit Bag untuk persiapan bila ada emergency diruangan sekitar

radiologi.
1. Peralatan Ruang Radiologi
Peralatan yang tersedia di Radiologi mengacu kepada buku pedoman
pelayanan Radiologi Departermen Kesehatan RI untuk penunjang kegiatan
pelayanan terhadap pasien Radiologi.
Alat X – Ray yang harus tersedia di Unit Radiologi Alia Hospital adalah
a. Kamar Pemeriksaan : Pesawat Rontgen Merk Acoma HI-500 dan Pesawat
Dental Merk Carestream
b. Pesawat Rontgen Mobile Merk Acoma (NICU/PICU/ICU)
c. Baju Apron (Lead Apron/Pelidung PB) : 1 Buah
d. Lysolm Uk : 24 x 30 cm
e. Lysolm Uk : 35 x 43 cm
2. Alat – Alat Untuk Ruang Pemeriksaan Tanpa Kontras :
a. Pesawat rontgen (1 Unit)
b. Meja Instrumen (1 buah)
c. Lead Apron (1 buah)
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
d. Gunting kecil (1 buah)
e. Bengkok (1 buah)
f. Grid Lysolm (2 Buah : Uk. 24 x 30 dan 35 x 43)
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

3. Alat – Alat Untuk Tindakan dengan Bahan Kontras


a. Pesawat rontgen (1 Unit)
b. Meja Instrumen (1 buah)
c. Standart Infus set (1 buah)
d. Lead Apron (1 buah)
e. Gunting kecil (1 buah )
f. Bengkok (1 buah)
g. Spuit sesuai kebutuhan
- 5 cc (10 buah)
- 10 cc (5 buah)
4. Alat – Alat Emergency
a. Obat Life saving (terlampir pada standar obat Radiologi )
b. Obat penunjang (terlampir pada standar obat Radiologi )
5. Standar Obat dan Alat Kesehatan di Unit Radiologi Alia Hospital
a. Standart Obat-obatan yang diperlukan di Radiologi

Sto
N NAMA OBAT ck
O Minimu Maximum
m
1 Ultravist 20 cc 1 5 Flacon
Flacon
2 Barium Enema 1 Kg 1
Kg
3 Ns 25 ml 1 5 Plabot
Plabot
4 KY. Jelly 1 buah 5 buah
5 Alkohol 70 % 1 Liter 2 Liter
6 Handscrubs 1 Botol 2 Botol

b. Standart alat kesehatan yang di Unit Radiologi

Sto
N NAMA OBAT / ALKES ck
O Minimu Maximu
m m
1 Disposible 20 cc Lubang Pinggir 2 buah 20
buah
2 Disposible 10 cc 2 buah 20
buah
3 Disposiblev5 cc 2 buah 20
buah
4 Disposible 3 cc 1 buah 20
buah
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
8 Alkohol Swabs 1 Dus 1 Dus
9 Hand Scone Non Steril 1 Dus 3 Dus
1 Hand Scone Steril 5 buah 10
0 buah
1 KY. Jelly 1 buah 5 buah
1
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

c. Alat dan obat untuk emergency kit (life saving)


PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

B
AB V
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Pendaftaran Pemeriksaan
1. Loket Pendaftaran dibuka untuk pelayanan umum, Emergency/ Cito 24 jam.
2. Pelayanan diloket pendaftaran hanya dilakukan kepada mereka yang membawa
formulir atau surat permintaan pemeriksaan rontgen dari Dokter dengan klinis
yang jelas.
3. Pasien rawat Jalan, setiap pasien yang datang melalui poliklinik maupun dari luar
rumah sakit dengan membawa formulir pemeriksaan akan dilakukan registrasi
dengan mengecek nomor medical record / rekam medis. Apabila pasien tidak
memiliki nomor tersebut maka petugas akan meminta data pasien tersebut mulai
dari nama, alamat, tanggal lahir dan nomor telepon. Setelah dilakukan registrasi
dan pembayaran pasien akan memperoleh kuitansi sebagai bukti pembayaran
dan pengambilan hasil pemeriksaan. Kemudian petugas Radiologi akan
menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien. Sebelum melakukan
pemeriksaan yang memerlukan media kontras, dokter radiologi akan meminta
persetujuan pemeriksaan melalui tanda tangan pasien pada formulir persetujuan
tindakan pemeriksaan (informed consent). Setelah itu perawat radiologi akan
melakukan anamnesa kondisi pasien dan proses pengambilan sampel darah
untuk pemeriksaan fungsi ginjal (bila pasien belum memiliki hasil pemeriksaan
laboratorium fungsi ginjal); bila pasien telah memiliki hasil pemeriksaan fungsi
ginjal, maka perawat akan mencatat nilai hasil pemeriksaan tersebut pada saat
anamnesa di formulir penggunaan media contrast. Setelah itu, petugas akan
mempersilahkan pasien untuk menggunakan baju pasien dan atau menunggu
giliran di ruang tunggu. Selanjutnya petugas akan menyiapkan label dan amplop
sesuai dengan jenis pemeriksaan. Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, pasien
dapat menunggu hasil pemeriksaan untuk diberikan kepada dokter pengirim.
4. Pasien Rawat Inap, sebelum dilakukan pemeriksaan, perawat ruangan
melakukan konfirmasi persiapan dan waktu pemeriksaan ke bagian Radiologi.
Pasien yang datang harus didampingi oleh petugas atau perawat dengan
membawa formulir pemeriksaan dan informed consent (apabila diperlukan, sesuai
jenis pemeriksaan). Setelah dilakukan registrasi pasien dipersilahkan menuju
ruang pemeriksaan yang telah ditentukan. Setelah pemeriksaan selesai
dilakukan, pasien dapat kembali ke ruang perawatan dan hasil pemeriksaan akan
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
diambil oleh petugas atau perawat ruangan.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

5. Pasien dari Unit Gawat Darurat, setelah melakukan konfirmasi pemeriksaan,


pasien diantar oleh perawat dengan membawa formulir pemeriksaan dan
informed consent (apabila diperlukan, sesuai jenis pemeriksaan). Setelah
dilakukan pemeriksaan, pasien dapat kembali ke ruang gawatdarurat dan hasil
pemeriksaan akan diambil oleh petugas ED atau perawat.
6. Bila pasien tidak membawa formulir atau surat permintaan, maka pasien dapat
mendaftar ke poliklinik umum atau dokter UGD untuk diperiksa terlebih dahulu.
7. Pelayanan diluar rumah sakit dipilih berdasarkan rekomendasi direktur dan
memiliki rekam jejak kinerja yang baik tentang tepat waktu dan memenuhi
undang- undang dan peraturan yang berlaku.
8. Pasien diberi tahu tentang hubungan dokter yang merujuk dan pelayanan di luar
rumah sakit tersebut untuk pelayanan radiologi dan diagnostic imaging.
B. Persiapan Pemeriksaan.
1. Perjanjian Persiapan Pemeriksaan, pelayanan untuk pasien dengan pemeriksaan
yang memerlukan persiapan teknismedik yaitu pemeriksaan dengan bahan
kontras untuk pemeriksaan radiologi konvensional.
2. Mekanisme pelayanan :
a. Menerima formulir permintaan pemeriksaan radiologi
b. Memberikan penjelasan tentang tata cara persiapan pemeriksaan dengan
jelas dan benar serta memberikan formulir persiapannya
c. Pencatatan pada buku perjanjian yang meliputi : tanggal pemeriksaan, Jam
pemeriksaan, Jenis Pemeriksaan, Identitas pasien dan no. Telp/HP pasien.
C. Pelaksanaan Pemeriksaan
1. Pasien Rawat Jalan
a. Pasien yang akan mendapatkan pelayanan radiologi menuju ke Ruangan
pemeriksaan membawa formulir permintaan pemeriksaan radiologi, setelah
menyelesaikan pendaftaran dan pelunasan biaya pemeriksaan.
b. Pasien diterima oleh petugas radiografer, jika ruangan kosong dan
pemeriksaan tidak memerlukan persiapan, maka pasien dapat langsung
masuk ke ruang pemeriksaan.
c. Jika pasien harus antri atau pemeriksaan yang dimaksud memerlukan
persiapan khusus seperti tindakan kontras, kaset long legth, Obat-obatan dll,
pasien dipersilahkan menunggu di ruang tunggu.
d. Pasien diberitahukan antrian ke berapa.
e. Setelah siap pasien dapat dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan.
f. Tanyakan nama pasien dan tanggal lahir atau dengan melihat gelang pasien.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

g. Khusus untuk pasien wanita usia produktif, sebelum dilanjutkan ke tindakan


yang menggunakan radiasi berikutnya, tanyakan kepada pasien “apakah
dalam keadaan hamil atau tidak?”. Jika tidak, dilanjutkan untuk pemeriksaan.
Jika sedang hamil, beri penjelasan kepada pasien bahwa tidak dianjurkan
wanita hamil melakukan pemeriksaan radiologi kecuali atas permintaan oleh
dokter berdasarkan indikasi medis tertentu.
h. Petugas Radiografer meneliti kembali jenis pemeriksaan, kemudian
melakukan persiapan pemotretan sesuai dengan formulir permintaan.
i. Petugas meperhatikan kuisoner yang telah diisi pasien bila ada dan
menandatangani surat persetujuan tindakan di kolom saksi.
j. Pasien dipersilahkan untuk ganti baju bila membutuhkan bantuan petugas
akan membantu memakaikan baju pemeriksaan. Jika pasien tidak mampu,
dibantu oleh petugas atau pengantar pasien. Pasien wanita hanya boleh
dibantu oleh wanita sedang laki-laki dapat dibantu oleh laki-laki maupun
wanita, apabila berhubungan dengan hal-hal yang menyangkut privaci pasien.
k. Setelah siap, dilakukan posisioning dan pemotretan.
D. Pelayanan CITO
a. Pada dasarnya pelayanan pemeriksaan radiologi dilakukan 24 jam, termasuk
pemeriksaan rontgen pada kasus Cito.
b. Pemeriksaan radiologi diluar jam kerja dokter spesialis radiologi untuk pasien
rawat Jalan atau Rawat Inap tanpa kontras boleh dilakukan jika ada permintaan
dari dokter yang merawat, baik sifatnya cito maupun tidak cito.
c. Hasil pemeriksaan yang tidak cito akan diberikan pada pasien setelah foto dibaca
oleh dokter radiologi.
d. Hasil pemeriksaan kasus cito akan dikirim ke rumah dokter On-Call dan
menyerahkan hasil ekspertise pemeriksaan kepada unit terkait.
e. Untuk pemeriksaan dengan kontras media, maka petugas radiologi harus
menghubungi dokter On-Call Radiologi yang berdinas unutk menjelaskan alasan
klinis dan meminta petunjuk pelaksanaannya dengan melakukan komunikasi
efektif Tbak.
f. Petugas radiologi akan mengirim hasil pemeriksaan ke rumah dokter radiolog dan
menyerahkan kembali kepada unit radiologi.
E. Pengolahan Film
Unit Radiologi Alia Hospital tidak lagi menggunakan processing automatic
untuk proses pencucian film karena sudah menggunakan Computer Radiografi (CR)
tetapi untuk pencucian film gigi masih menggunakan processing manual sehingga
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

masih ada limbah B3 cair yang radiologi keluarkan.


F. Proses Pembacaan
1. Pembacaan hasil pemeriksaan radiologi
a. Pembacaan hasil pemeriksaan Radiologi pada jam kerja akan diselesaikan
pada hari pemeriksaan oleh dokter Radiologi.
b. Pengetikan hasil pembacaan/expertise mengguna (Sistem Informasi
Rumah Sakit)
c. Semua hasil expertise akan dianalisa dan ditanda tangani oleh dokter
Spesialis Radiologi. Hasil pemeriksaan Imaging radiodiagnostik dinyatakan
secara tertulis dan bersifat rahasia ditujukan kepada dokter yang merujuk.
2. Waktu ekspertise hasil pemeriksaan radiologi
a. Semua pemeriksaan Radiologi yang dikerjakan dalam jam kerja Dokter
spesialis Radiologi langsung dilakukan pembacaan/ekspertise.
b. Khusus ekspertise diluar jam kerja pembacan/ekspertise Dokter spesialis
Radiologi :
1) Dokter spesialis radiologi mengerjakan sesuai dengan jadwal on call
2) Aplikasi teleradiografi yang dapat membantu mempercepat proses
pengiriman gambar dan proses ekspertise hasil.
3) Untuk hasil pemeriksaan yang dilakukan diluar jam kerja atau kasus
kasus Cito akan diselesaikan oleh Dokter Radiologi yang berdinas.
c. Permintaan cito didalam jam kerja dokter diberikan < 1 jam oleh dokter
yang berdinas.
d. On Call Rawat Inap dan Rawat Jalan diluar jam kerja dokter hasil akan
diberikan secepatnya < 6 Jam.
e. Foto pinjam basah akan diberikan “ekspertise hasil” jika dikembalikan.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

f. Pemberian expertise dilaksanakan oleh dokter spesialis radiologi dengan


standar sebagai berikut :

Didalam Jam Kerja


N Jenis Pemeriksaan
o Tidak CITO
CITO
1 Radiologi Konvensional
.
a. Radiologi Kepala

b. Radiologi Eksremitas
24 jam
c. Radiologi Tulang Belakang
1 jam
d. Radiografi Thoraks dan
Abdomen/BNO 3 jam

e. Dental 45 menit 20 menit

2
Radiografi dengan kontras 1 jam
. 24 jam
3
USG 24 jam 1 1jam
.

a. USG DOPPLER < 6 Jam < 60 Menit

b. USG NON DOPPLER < 4 Jam < 60 Menit

4
. a. CT-SCAN Tanpa Kontras <24 Jam <1 jam

b. CT-SCAN Dengan Kontras <24 Jam <1 jam

G. Pelaporan Hasil
Distribusi hasil pemeriksaan Radiologi dilakuna radiografer yang berdinas.
1. Penyerahan Hasil Pasien Rawat Jalan
a. Pengambilan hasil pemeriksaan seluruh jenis pemeriksaan sesuai dengan
jadwal yang telah dijanjikan oleh petugas radiologi yakni pada jam dinas
administrasi radiologi pukul 07.00 – 21.00 WIB atau diluar jam kerja tersebut.
Pasien diminta membawa bukti pembayaran yang sudah diberi stempel “
Lunas “ oleh kasir, pada saat pengambilan hasil pemeriksaaan radiologi.
b. Sebelum hasil pemeriksaan radiologi diserahkan kepada pasien, petugas
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
administrasi radiologi akan meneliti; no.film, nama pasien, pemeriksaan,
dokter pengirim dan nama yang tertera pada foto.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

c. Setelah sesuai, hasil beserta foto diserahkan kepada pasien. Penyerahan dan
penerimaan hasil pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan buku
ekspertise.
d. Untuk pasien-pasien yang dikirm dari dokter diluar RS, atau dokter-dokter
yang berpraktek di rumah sakit Alia Hospital, hasil pemerikasaan radiologi
harus diambil sendiri, sesuai dengan waktu yang dijanjikan.Untuk pasien –
pasien medical Check Up, hasil pemeriksaan radiologi akan diambil oleh
pasien yang melakukan medical medical Check Up.
2. Penyerahan Hasil Pasien Rawat Inap
a. Hasil pemeriksaan radiologi diambil oleh petugas administrasi ruangan atau
perawat ruangan. Sebelum diambil, hasil beserta foto akan diteliti : no.film,
nama pasien, pemeriksaan, dokter pengirimm, nama yang tertera difoto dan
jumlah foto, setelah sesaui, petugas administrasi akan menyerahkan dengan
menggunakan buku ekspedisi.
b. Pada keadaan tertentu foto dapat dipinjam basah.
3. Penyerahan hasil pasien rawat Emergency
a. Pasien yang berasal dari UGD, foto pemeriksaan radiologi dapat dipinjam
basah kemudian dikembalikan untuk dibaca dokter atau segera diberikan hasil
secepatnya oleh dokter Radiologi.
b. Jika pasien dirawat, hasil pemeriksaan radiologi dikirim keruangan tempat
pasien di rawat atau diambil petugas ruangan.
c. Jika pasien rawat jalan, pemeriksaan radiologi dapat segera diambil pada saat
pasien melakukan pembayaran, jika tidak memerlukan pembacaan atau
diambil sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan jika perlu pembacaan
dokter.
4. Nilai Kritis
Daftar Nilai Kritis Radiologi

Area Anatomi Kondisi Kategori Kritis

Sistem Saraf Pusat Perdarahan Serebral (Subdural dan Epidural) Atau


Hematoma
Tumor Otak (Efek Massa)
Stroke Akut
Fraktur Depresi Pada Tengkorak
Fraktur Tulang Belakang Servikal
Kompresi Sumsum Tulang Belakang
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
Leher Diseksi Arteri Karotis
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

Critical Carotid Stenosis


Dada Tension Pneumothorax
Diseksi Aorta
Emboli Paru
Aneurisma Pecah Atau Impending Rupture
Emfisema Mediastinum/Pneumomediastinum
Abdomen Udara Bebas Di Abdomen (Bila Tanpa Riwayat
Pembedahan Dalam Waktu Dekat)
Ischemic Bowel
Appendicitis
Emboli Vena Aorta
Volvulus
Perlukaan Organ Dalam Trauma Abdominal
Perdarahan Retroperitoneal
Obstruksi Usus
Urogenital Kehamilan Ektopik
Placenta Previa Menjelang Aterm
Torsio Testis Atau Ovarium
Kematian Fetus
Vaskuler DVT Atau Oksklusi Vaskuler
Robekan Arteri Femoralis Karena Fraktur Femur
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

BAB VI
LOGISTIK

Alia Hospital telah menetapkan film, reagen dan perbekalan lain yang diperlukan
untuk pelayanan radiologi diagnostic imaging kepada pasien secara teratur. Proses untuk
memesan atau menjamin tersediannya film, reagensiadanperbekalan penting lain
berlangsung efektif.
Semua perbekalan disimpan dan didistribusi sesuai prosedur yang ditetapkan dan
direkomendasi perusahaan pembuat. Evaluasi periodic dari reagen sesuai rekomendasi
pembuat menjamin akurasi dan presisi hasil pemeriksaan.
Inventori barang radiologi terbagi menjadi 2 barang distribusi dan pemakaian. Barang
distribusi akan dibebankan kepada unit Farmasi. Berikut standar yang berlaku di gudang unit
radiologi.
A. Pemesanan, Penyimpanan dan Distribusi Logistik
Pemesanan barang barang obat dan alkes dilakukan dengan menggunakan SIRS
pada modul logistic inventory. Permintaan diajukan oleh perawat atau petugas
radiografer akan akan di masukan oleh koordinator. Jumlah pemesanan diatur sesuai
daftar minimal dan maksimal persediaan. Barang barang obat dan alkes dimasukan
kedalam lemari terkunci, jauh dari sumber radiasi sinar X, menggunakan indikator suhu.
Suhu dalam rentang 20º–25º dan kelebabpan antara 40 – 60 Jenis pemesanan dapat
berupa :

1. Fix Asset
Pemesanan barang yang sifatnya tidak habis pakai (menjadi asset) baik
yang terdaftar sebagai budget tahunan maupun permintaan diluar budget
(jika ada perluasan permintaan barang baru yang sifatnya tidak bisa
ditunda).
2. Purchaising Request
Bagian Purchasing akan memproses pemesanan setiap permintaan
barang, baik fixed asset maupun non fixed asset.
3. Pemesanan barang baik ke logistik umum maupun logistik farmasi, barang
yang sudah dipakai (barang habis pakai) dapat berupa service unit yang
menjadi beban unit.
4. Untuk pemesanan film radiologi dapat di order kebagian logistik farmasi
saat sisa film di mesin printer menunjukan angka 50 pcs dan untuk film
dental terhitung 10 pcs. Karena dalam pemesanan film radiologi dan film
dental harus berupa PO (preorder) kepada vendor terhadap gudang logistik
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
farmasi kisaran waktu 3-7 hari kerja.
5. Ketika film radiologi dan film dental sudah tiba dari proses pembelian maka
film tersebut akan disimpan di gudang logistik farmasi. Kemudian petugas
gudang logistik farmasi akan menginformasikan kebagian radiologi untuk
mengambil film tersebut.
Barang didistribusikan sesuai dengan kebutuhan unit. Penyimpanan barang harus
sesuai standart FIFO ( First In First Out ). Barang barang alat tulis kantor dan alat rumah
tangga dilakukan pemesanan melalui SIRS. Pemesanan barang dilakukan setiap
minggu sesuai dengan kebutuhan di Unit Radiologi. Permintaaan barang dibuat oleh
radiografer Pemesanan
B. Perbekalan radiologi yang kadaluarsa
1. Setiap awal bulan, penanggung jawab stok perbekalan radiologi mengecek tanggal
kadaluarsa setiap obat dan alkes.
2. Setiap perbekalan radiologi yang akan kadaluarsa dalam 6 bulan terakhir,
dipisahkan dan dikelompokan bedasarkan jangka waktu kadaluarsa.
3. Untuk perbekalan radiologi yang masih dalam kemasan utuh dan bisa diretur, maka
akan dibuat catatan dan diserahkan ke bagian gudang farmasi untuk diretur.
4. Jika ada perbekalan radiologi yang kadaluarsa dan tidak dapat diretur maka
dibuatkan berita acara pemberitahuan yang di tanda tangani oleh Manager
Penungjang Medis serta Direktur untuk dilakukan pengeluaran perbekalan radiologi
yang kadaluarsa lewat sistem komputer Rumah Sakit.
C. Reagen yang ditarik dari pasaran (recall)
1. Unit radiologi memperoleh informasi mengenai penarikan perbekalan radiologi
tertentu dari obat-obatan di pasaran dari pabrikan dan BPOM.
2. Staf radiologi menegecek stok perbekalan tertentu dari perbekalan yang ditarik
dari pasaran dan memisahkan dari stok perbekalan yang lain.
D. Barang yang ada di radiologi dan ditarik dari pasaran akan dikembalikan ke supplier
secara sistem dan tanda terima manual.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

E. Lakukan pengarsipan berupa :


a. Surat edaran recall
b. Tanda terima retur ke gudang farmasi
c. Bukti retur melalui sistem
F. Evaluasi Logistik
Evaluasi dilakukan setiap bulannya terhadap ketersediaan barang obat dan alkes
sesuai dengan minimal dan maksinal persediaan.Evaluasi periodik dari kontras
sesuai rekomendasi pembuat untuk menjamin akurasi dan presisi hasil
pemeriksaan. Tanggal kadaluarsa didata dan diperiksa apakah ada ada film dan
obat yang mendekati tanggal kadaluarsa. Jika kontras atau film tersebut mendekati
kadaluarsa minimal 3 bulan harus segera ke unit farmasi untuk diretur.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

BAB VII
KESELAMATA PASIEN

A. Pergertian
Keselamatan pasien ( pasien Safety ) adalah suatu sistem dimana Rumah
Sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi assemen risiko,
indentifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan denga risiko pasien, pelaporan
dan alisis insiden. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimakan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan
dapat mencegah terjadinyacedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan.
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasie di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rurmah sakit
4. Terlaksananya program program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan.
C. Tata Laksana Keselamatan Pasien
1. Identifikasi risiko
Resiko adalah potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul dari proses kegiatan
saat sekarang atau kejadian di masa datang.
Resiko di Unit Radiologi meliputi :
Resiko Keselamatan Pasien ( Patien Safety )
a. Pasien Jatuh
b. Salah pemberiaan obat (dosis, rute, obat, pasien, cara
c. Resiko pemberian obat kontras media (alergie)
d. Terpapar radiasi
e. Tindakan yang salah / dilakukan pada pasien yang salah
f. Penangan terlambat
D. Manajemen Resiko
Manajemen Resiko adalah pendekatan proaktif untuk
mengidentifikasikan,mengevaluasi dan memprioritaskan resio untuk mengurangi
risiko cedera dan kerugian pada pasein, karyawan Rumah Sakit, Pengunjung dan
organisasi sendiri.
Upaya mengurangi resiko tersebut diantaranya adalah dengan :
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

1. Prosedur Identifikasi Pasien, Komunikasi dan Prosedur Keselamatan lain.


2. Penyediaan dan pemakaian alat pelindung diri termasuk Apron.
3. Pengkajian 6 benar pemberian obat (Benar nama pasien, benar nama obat,
benar dosis, benar cara pemberian, benar waktu, benar dokumen)
4. Pembuatan Sign / tandaPelatihan teknik keselamatan pasien
5. Monitoring paparan radiasi untuk perorangan maupun peralatan radiasi
pengion
6. Medical Check Up berkala bagi karyawan
7. Pengadaan, penyimpanan, pemakaian dan pembuangan B3 dengan sesuai
prosedur
8. Penanaman budaya safety, safety meeting & awareness
E. Infection Control
Infection nosokomial adalah infeksi yang diperoleh ketika sesorang dirawat
dirumah saki, ifeksi nosokomial dapat terjadi setiap saat dan disetiap tempat di
Rumah Sakit. Untuk mencegah dan mengurangi kejadian infeksi nosokomial serta
menekan angka infeksi ke tingkat serendah rendahnya perlu adanya upaya
pengendalian infeksi nosokomial. Pengendalian infeksi nosokomial bukan hanya
tanggung jawab bersama dan melibatkan semua unsur yang ada dirumah sakit.
Unit radiologi menerapkan kebijakan dan prosedur pencegahan dan
pengendalian infeksi sesuai dengan kebijakan rumah sakit, dengan selalu
berkoordinasi dengan komite Pencegahan dan Pengendalian infeksi Alia Hospital.
F. Faktor yang sering Menimbulkan Terjadinya Infeksi
1. Banyaknya pasien yang dirawat di Rumah Sakit yang dapat menjadi sumber
infeksi bagi lingkungan dan pasien lain.
2. Adanya kontak langsung antara pasien satu dengan pasien lainnya.
3. Adanya kontak langsung antara pasien dengan petugas rumah sakit yang
terinfeksi.
4. Penggunaan akat alat yang terkontaminasi.
5. Kurang perhatian tindakan aseptik dan antiseptik.
6. Kondisi pasien yang lemah.
G. Tata laksana Keselamatan Petugas/Resiko Keselamatan Staf (Staff Safety)
1. Karyawan jatuh
a. Tertusuk jarum atau bendan tajam lain.
b. Terpapar bahan kimia atau cairan tubuh pasien
c. Terpapar radiasi
d. Terpapar Infeksi
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

e. Low Back Pain karena proses mengangkat yang tidak tepat.


f. Security hazard dari pasien/pengunjung.
2. Pencegahan Untuk Karyawan
Petugas bekerja sesuai dengan SPO untuk pelayanan Diagnostik Radiologi.
a. Menggunakan alat pelindung diri (APD)
b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan.
c. Bila sakit segera berobat.
d. Peralatan
e. Perhatikan kerbersihan
f. Penyimpanan bahan kimia Radiologi yang benar dan perhatian batas waktu
penyimpanan (FIFO)
g. Peralatan yang rusak segera diganti.
h. Lingkungan
i. Tersedia air yang mengalir untuk cuci tangan.
j. Penerangan cukup.
k. Ventilasi sirkulasi udara baik.
l. Perhatikan kebersihan dan kelebaban ruangan.
m. Pembersihan secara berkala.
n. Lantai kering dan bersih.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

B
AB VIII
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

A. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Dalam menerapkan kebijakan dan prosedur kesehatan dan keselamatan
kerja. Unit Radiodiagnostik disesuaikan dengan kebijakan rumah sakit, dengan selalu
berkoordinasi dengan Manager Umum, Kesehatan Lingkungan dan unit terkait
lainnya.
B. Prinsip Dasar Usaha Kesehatan Kerja
Ruang lingkup usaha kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian
antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya baik fisik maupun psikis
dalam hal cara / metode kerja dan kondisi yang bertujuan untuk :
1. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjaan.
2. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja didalam pekerjaannya dan
kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor faktor yang mebahayakan
kesehatan.
3. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja
disemua lapangan kerja setinggi tingginya baik fisik, mental maupun
kesejahteraan sosial.
4. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan para pekerja dan masyarakat yang
diakibatkan oleh keadaan / kondisi lingkungan kerjanya.
C. Kapasitas Kerja dan Beban Kerja
Kapasitas Kerja, beban kerja dan lingkungan kerja merupakan tiga komponen
utama dalam kesehatan kerja, dimana hubungan interaktif dan serasi antara ketiga
komponen tersebut akan menghasilkan kesehatan kerja yang optimal.
Kapasitas kerja seperti status kesehatan kerja dan gizi kerja serta
kemampuan fisik prima diperlukan agar seorang pekerja dapat melakukan
pekerjaannya secara optimal. Kondisi atau tingkat kesehatan pekerja yang prima
merupakan modal awal sesorang untuk bekerja dapat dipengaruhi oleh kondisi
temperatur kerja, gizi kerja, kebugaran jasmani dan kesehatan mental.
Beban kerja meliputi fisik maupun mental. Akibat beban kerja yang terlalu
berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang
pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja.
D. Potensi Bahaya Pada Unit Radiologi
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
1. Kebakaran
Kebakaran merupakan hal yang mungkin terjadi di Unit radiodiagnostik
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

Pencegahan dan penanggulangan :


a. Mengidentifikasi dan pengawasan hal hal yang bisa menimbulkan bahaya
kebakaran, seperti alat listrik yang bisa menimbulkan arus pendek.
b. Menjadikan Unit Radiologi sebagai kawasan bebas rokok.
c. Perlengkapan pemadam dan penangulangan kebakaran seperti alat
pemadam api ringan (APAR) & Hydrant
d. Alat alat pemadam kebakaran harus ditempatkan pada tempat yang rawan
terjadi kebakaran, mudah terlihat.
e. Pengamanan terhadap barang barang yang mudah terbakar.
f. Pengecekan rutin terhadap fungsi alat alat pemadam kebakaran.
g. Pelatihan dan sosialisasi kepada staf mengenai penanggulangan bahaya
kebakaran dan penggunaan alat pemadam kebakaran.
2. Terjatuh
Terjatuh pada lantai yang sama adalah bentuk kecelakaan kerja yang dapat
terjadi pada unit radiodiagnostik. Karena dapat mengakibatkan cedera yang berat
seperti fratur, dislokasi sendi dan cedera kepala. Maka pemeliharaan lantai harus
selalu dibersihkan dari kotoran kotoran seperti air, debu. Petugas segera datang
bila ada tetesan AC.
Pencegahan :
a. Jangan memakai sepatu dengan hak tinggi, sol yang rusak atau memaki
tali sepatu yang longgar.
b. Konstruksi lantai harus rata dan sedapat mungkin dibuat dari bahan yang
tidak licin.
3. Bahaya Mikrobiologi
Bahaya mikrobiologi adalah penyakit atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh mikrobiologi hidup seperti bakteri, virus, ricket parasit dan jamur.
Petugas unit radiodiagnostik yang menangani pasien senantiasa kontak dengan
bahan dan menghirup udara yang tercemar kuman patogen. Pencegahan
terhadap bahaya mikrobiologi adalah sebagai berikut :
a. Mengupayakan ventilasi dan pencahayaan yang baik dalam ruangan
pelayanan.
b. Menggunakan alat pelindung diri (APD) masker.
c. Melakukan tindakan dekontaminasi, disinfeksi dan sterilisasi terhadap bahan
dan alat yang digunakan.
d. Secara tekhnissetiap petugas harus melakukan tugas pekerjaan sesuai
dengan SOP.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

4. Bahan Berbahaya Beracun (B3)


Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang karena sifat atau konsentrasinya atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan atau
merusakkan lingkungan hidup atau dapat membahayakan lingkungan hidup
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain. Limbah B3
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Limbah B3 padat dan cair. Jenis B3 yang berada
di Unit Radiodiagnostik.
a. Limbah Infeksius adalah limbah yang terinfeksi organisme pathogen yang
tidak secara rutin ada dilingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah dan
ventilasi yang cukup untuk menularkan penyakit pada manusia rentan.
b. Limbah benda tajam adalah limbah benda benda yang meliputi jarum.
c. Limbah Farmasi adalah Limbah yang meliputi produk farmasi yang
kadaluarsa, tidak digunakan tertumpah, atau terkontaminasi. Antara lain :
botol, kardus mengandung residu, sarung tangan, masker dan ampul obat.
d. Limbah kimiawi adalah limbah bahan kimia selain obat yang termasuk dalam
golongan bahan Beracun dan Berbahaya (B3) seperti batu baterai, cairan
developer dan cairan fixer.
e. Limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.
5. Pengolahan Limbah (B3)
Pengelolaan Limbah B3 dapat dilakukan sendiri atau dilimpahkan pada pihak
ke-3 Alia Hospital dilimpahkan kepihak ke-3 limbah B3.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

BAB IX
PROTEKSI RADIASI

Alia Hospital mempunyai program proteksi radiasi dan keselamatan radiasi karena
Alia Hospital memanfaatka radiasi pengion untuk menegakan diagnosa dan untuk itu Alia
Hospital memiliki peran dalam melaksanakan mengawasi pendidikan dan pelatihan. Untuk
mendukung proses belajar mengajar, maka Alia Hospital harus mempunyai program
keselamatan radiasi agar sumber radiasi pengion yang digunakan dapat selalu dipantau.
Penggunaanya dengan cara melakukan pelatihan, pendidikan, perbaikan dan
pengawasan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan
serta prosedur yang telah ditetapkan, maka diperlukan program proteksi dan keselamatan
radiasi, sehingga pekerja maupun lingkungan disekitarnya dapat dipantau dan dijamin
keselamatannya.
Pelayanan proteksi dan keselamatan di bidang Radiodiagnostik harus menjamin
bahwa pemeiksaan yang dilakukan dengan menggunakan radiasi memenuhi aspek
keselamatan dan keamanan bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan pada fasilitas
pelayanan kesehatan agar dapat memberikan pelayanan dengan baik.
Program proteksi dan keselmatan radiasi dibuat untuk menunjukan tanggung jawab
manajemen untuk proteksi dan keselamatan radiasi melalui penerapan struktur manajemen,
kebijakan, prosedur, dan susunan rencana organisasi yang sesuai dengan sifat dan
besarnya pengion dapat dikurangi serendah mungkin sedangkan manfaat yang diperoleh
sebesar- besarnya sesuai dengan azas Proteksi Radiasi yaitu Kustifikasi, Limitasi, dan
Optimasi.
A. Pelatihan Proteksi Radiasi
Rumah Sakit menjukan staf yang kompeten untuk mengikuti pelatihan proteksi
Radiasi yang diadakan oleh badan/lembaga yang berkompeten mengeluarkan sertifkat
PPR ( Petugas Proteksi Radiasi). Petugas PPR yang ditunjuk harus melatih pekerja
radiasi lainnya. Untuk pelatihan proteksi radiasi untuk bagian-bagian lain di Alia Hospital
dilakukan oleh Petugas Proteksi Radiasi yang telah bersertifikat. Pelatihan dilakukan 1
kali setiap tahun.
Materi Pelatihan tersebut diantaranya :
1. Penyegaran Proteksi Radiasi
Setelah bekerja dengan radiasi dalam kurun waktu tertentu, secara berkala
pekerja radiasi harus mengikuti pelatihan penyegaran proteksi radiasi. para
pengajar pelatihan ini berasal dari Bapeten.
2. Pelatihan Penanggulangan Keadaan darurat
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
Pelatihan penanggulangan keadaan darurat dilakukan minimal sekali dalam
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

setahun, dan dalam pelatihan ini melibatkan para pekerja radiasi yang ada
dilingkungan Alia Hospital.
3. Penyuluhan/Ceramah Proteksi Radiasi
Petugas Proteksi Radiasi juga melakukan penyuluhan/ceramah bagi para pekerja
radiasi. Tujuan dari penyuluhan/ceramah adalah agar para pekerja radiasi selalu
memperhatikan keselamatan dan keamanan. Penyuluhan/ceramah dilakukan
dalam setahun sekali.
B. Prosedur Proteksi Radiasi Pada Pelayanan Radiologi
1. Pastikan pasien tidak dalam keadaan dilarang dilakukan pemeriksaan
menggunakan sinar – X misalnya : Wanita Hamil.
2. Dalam pemeriksaan dilakukan, tidak diperbolehkan ada pasien lain diruang
pemeriksaan.
3. Pintu –pintu kamar pemeriksaan sinar – X, harus ditutup sebelum dilakukan
penyinaran.
4. Gunakan shielding Pb disamping kanan dan kiri pasien, jika pemeriksaan
dilakukan diruang perawatan intensif.
5. Gunakan Gonad shield untuk pasien anak dan balita.
6. Jika diperlukan, gunakan alat proteksi radiasi : Apron, Gonad shield, Thyroid
shield, sarung tangan Pb saat melakukan pemeriksaan.
7. Jangan mengarahkan berkas sinar X ke jendela kamar atau kearah panel kontrol.
8. Atur luas lapangan dan waktu penyinaran sekecil mungkin sesuai kebutuhan
penyinaran.
9. Nyalakan lampu tanda radiasi yang berada diatas pintu setiap ruang pemeriksaan.
10. Jika ada petugas lain dalam ruang pemeriksaan selama melakukan pemeriksaan,
petugas harus menggunakan apron, dan berdiri ditempat yang terlindungi shield
Pb pada pesawat, dan tetap berada pada jarak yang cukup aman dari pasien
(sumber radiasi).
11. Selama dilakukan penyinaran petugas radiologi dan petugas yang lain berdiri
diruang panel kontrol atau dibelakang pelindung radiasi (shielding) dan mengawasi
pasien melalui jendela timbal.
12. Apabila memerlukan penopang atau bantuan maka sedapat mungkin diberikan
penopang atau bantuan mekanik.
13. Jika diperlukan seseorang untuk membantu pasien atau memegang film selama
penyinaran, maka harus memakai apron dan jika perlu sarung tangan Pb dan
hindari berkas langsung dengan cara berdiri disamping berkas sinar utama.
14. Komunikasikan instruksi dengan baik pada pasien (Jika ada) untuk memperoleh
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

hasil yang optimal.


15. Petugas radiologi tidak diperkenankan untuk memegang film atau pasien sewaktu
penyinaran.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

BAB X
PERENCANAAN DAN
STRATEGI

A. Perencanaan Program Kerja


1. Setiap tahun Departemen Radiologi membuat rencana kerja dan anggaran
untuktahun mendatang. Rencana kerja mengacu pada:
a. Hasil kerja tahun lalu.
b. Rencana tahun mendatang.
c. Kebutuhan yang akan diajukan.
2. Penyusunan rencana kerja mengacu pada jenis kegiatan sebagai dasar dalam
memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan tujuan rumah sakit.
Kerangka acuan program kerja tahunan adalah :
a. Pendahuluan / latar belakang : Berisi latar belakang dari mengapa
program tersebut perlu dibuat.
b. Tujuan : Tujuan meliputi tujuan khusus dan tujuan umum. Tujuan disini
adalahmerupakan tujuan program.
c. Sasaran Program : Tentukan sasaran program.
d. Langkah-langkah kegiatan / pentahapan kegiatan : Perlu diuraikan
langkah- langkah kegiatan dan jadwalnya.
e. Pembiayaan : agar disebutkan sumber dananya dan besarannya.
f. Waktu dan tempat pelaksanaan : Agar dijelaskan kapan kegiatan tersebut
dilaksanakan.
g. Pelaksana : Untuk program khusus di departemen Radiologi unit
pelaksanaannya adalahorang yang bekerja di departemen Radiologi yang
melaksanakan program tersebut. Untuk program yang melibatkan unit lain
cantumkan dengan siapakoordinasiny dilakukan.
h. Susun jadwal pelaksaan (jadwal kegiatan) : Agar dibuat time table
sehingga memudahkan dalam pelaksanaan.
i. Evaluasi Program Kerja meliputi :
1) Evaluasi pelayanan sub departemen Radiologi terdiri :
a. Evaluasi terhadap kejadian yang ada di radiologi
2) Evaluasi Kinerja sub departemen Radiologi terdiri dari :
a. Evaluasi terhadap workload Radiologists (Radiology Reporting)
b. Evaluasi terhadap kepuasan pelanggan (Quality of Clinical Service)
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

c. Evaluasi terhadap kelengkapan dokumen administratif


(Patient Consent and Procedural Complications)
d. Evaluasi terhadap pelatihan Radiografer dan
program CME (Radiographer Training and Continued
Professional Development)
e. Evaluasi terhadap keamanan radiasi (Radiation Safety)
f. Evaluasi terhadap indikator kecepatan hasil expertise (Response
toInvestigations)
g. Evaluasi terhadap indikator kerusakan film (Radiology Efficiency
andEffectiveness)
3. Indikator Kerja : Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah
pemilihan aspek yang akan ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria
serta standar yang digunakan untuk mengukur mutu pelayanan di bagian
radiologi.
4. Definisi Indikator adalah : Ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukan
suatu indikasi. Indikator merupakan suatu variabel yang digunakan untuk bisa
melihatperubahan. Indikator yang baik adalah sensitif tapi juga spesifik.
5. Kriteria : Adalah spesifikasi dari indikator yang memenuhi “SMART” (Spesific,
Measurable, Aggressive but Attainable, Result Oriented, Time bound).
6. Indikator :
a. Tingkat performance atau keadaan yang dapat diterima oleh
seseorang yang berwenang dalam situasi tersebut, atau oleh mereka
yang bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat
performance atau kondisi tersebut.
b. Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi
yang sangat baik.
c. Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai
atau mutu.
7. Aspek yang dipilih untuk ditingkatkan
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. Keamanan pasien
d. Kepuasan pasien
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

e. Sarana dan lingkungan fisik.


8. Indikator yang dipilih berdasarkan
a. Keselamatan pasien
b. Orientasi pelanggan
c. Kriteria yang digunakan
9. Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk dapat
menilai indikator, sehingga dapat sebagai batas yang memisahkan antara
mutu baik dan mutu yang tidak baik. Standar yang digunakan yaitu :
a. Standar yang digunakan ditetapkan berdasarkan :
b. Acuan dari berbagai sumber misalnya dengan angket
c. Benchmarking dengan Rumah Sakit yang setara
d. Berdasarkan trend yang menuju kebaikan
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

BAB XI
INDIKATOR MUTU

Unit radiologi merupakan unit yang tidak bisa dipisahkan dari seluruh pelayanan
medis di Rumah sakit dalam membantu para klinikus menegakkan diagnosa. Unit
Radiologi secara pari purna, sehingga dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,
bangsa dan negara sehingga pelanggan menaruh kepercayaan dan merasa aman akan
layanan yang diterima. Indicator mutu radiologi yaitu
A. Waktu tunggu pemeriksaan thorax ( 3 Jam)

Judul Indikator Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Thorax Foto


Dasar Pemikiran 1. Undang-Undang tentang Rumah Sakit.
2. Rumah sakit harus menjamin ketepatan pelayanan kesehatan
termasuk di unit radiologi. Walaupun tidak dalam kondisi gawat
maupun darurat namun tetap harus dilayani dalam waktu yang
ditetapkan. Hal ini untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pasien
akan rencana diagnosis dan pengobatan. Waktu tunggu yang lama
dapat menyebabkan ketidakpuasan pasien dan keterlambatan
diagnosis maupun pengobatan pasien.
Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisisensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi
Definisi Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang waktu mulai
Operasional pasien di foto sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi
Jenis Indikator Proses
Satuan
Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
(pembilang) dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasien yang difoto thorax dalam bulan tersebut
(penyebut)
Target 90%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Pasien yang dilakukan foto thorax
Kriteria eksklusi:
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

Pasien Poliklinik
Pasien IGD
Pasien Rawat Inap

Kriteria Eksklusi:
Tidak ada.
Formula Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax x
foto
100
dalam satu bulan %
Jumlah pasien yang difoto thorax dalam bulan tersebut
Metode
Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Sumber data sekunder antara lain dari:
1. Catatan Pendaftaran Radiologi
Instrumen
Formulir Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Thorax Foto
Pengambilan Data
Besar Sampel 2. Rumus Slovin
Cara Pengambilan Probability Sampling – Simple Random Sampling/Stratified
Sampel Random sampling
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data Tabel
Run chart
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan

Analisis
dan Pelaporan
Data
Penanggung Kepala Unit Radiologi
Jawab

B. Kejadian kegagalan pengulangan foto Radiologi

Judul Indikator Kejadian Pengulangan Foto Rontgen


PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
Dasar Pemikiran 1. Undang-Undang tentang Rumah Sakit.
2. Rumah sakit harus menjamin ketepatan pelayanan kesehatan
termasuk di unit radiologi. Walaupun tidak dalam kondisi gawat
maupun darurat namun tetap harus dilayani dalam waktu yang
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

ditetapkan. Hal ini untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pasien


akan rencana diagnosis dan pengobatan. Waktu tunggu yang lama
dapat menyebabkan ketidakpuasan pasien dan keterlambatan
diagnosis maupun pengobatan pasien.
Dimensi Mutu Efektifitas dan efisisensi
Tujuan Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan rontgen
Definisi Pengulangan foto rontgen adalah proses yang sistematik untuk
mendata
Operasio
gambar-gambar yang ditolak atau diulang untuk menentukan
nal penyebab pengulangan
Jenis Indikator Proses
Satuan
Persentase
Pengukuran
Numerator
Jumlah foto yang diulang dalam satu bulan
(pembilang)
Denominator
Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam satu bulan
(penyebut)
Target <2%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Pasien yang dilakukan pengulangan foto
Kriteria eksklusi:
Pasien Poliklinik
Pasien IGD
Pasien Rawat Inap

Kriteria Eksklusi:
Tidak ada.
Formula Jumlah foto yang diulang dalam satu bulan x 100%
Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam satu bulan
Metode
Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Sumber data sekunder antara lain dari:
1. Catatan Pendaftaran Radiologi
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

Instrumen
Formulir Pengulangan Foto
Pengambilan Data
Besar Sampel 2. Rumus Slovin
Cara Pengambilan Probability Sampling – Simple Random Sampling/Stratified Random
Sampel sampling
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data Tabel
Run chart
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan

Analisis
dan Pelaporan
Data
Penanggung Kepala Unit Radiologi
Jawab

C. Pemeriksaan CITO

Judul Indikator Pemeriksaan CITO


Dasar Pemikiran 3. Undang-Undang tentang Rumah Sakit.
4. Rumah sakit harus menjamin ketepatan pelayanan kesehatan
termasuk di unit radiologi. Walaupun tidak dalam kondisi gawat
maupun darurat namun tetap harus dilayani dalam waktu yang
ditetapkan. Hal ini untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pasien
akan rencana diagnosis dan pengobatan. Waktu tunggu yang lama
dapat menyebabkan ketidakpuasan pasien dan keterlambatan
diagnosis maupun pengobatan pasien.

Dimensi Mutu Efektifitas dan efisisensi


Tujuan Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan rontgen
Definisi Pemeriksaan cito adalah pelayanan radiologi yang membutuhkan
Operasio hasil radiologi dalam waktu cepat dikarenakan klinis pasien yang
nal gawat
darurat, dengan waktu pemeriksaan radiologi 60 menit.
Jenis Indikator Proses
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
Satuan
Persentase
Pengukuran
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

Numerator
Jumlah pemeriksaan cito dalam waktu 60 menit
(pembilang)
Denominator
Jumlah seluruh pemeriksaan cito dalam satu bulan
(penyebut)
Target 100 %
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Pasien yang dilakukan pengulangan foto
Kriteria eksklusi:
Pasien Poliklinik
Pasien IGD
Pasien Rawat Inap

Kriteria Eksklusi:
Tidak ada.
Formula Jumlah pemeriksaan cito dalam waktu 60 x 100%
menit
Jumlah seluruh pemeriksaan cito dalam satu bulan
Metode
Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Sumber data sekunder antara lain dari:
1. Catatan Pendaftaran Radiologi
Instrumen
Formulir pemeriksaan cito
Pengambilan Data
Besar Sampel 2. Rumus Slovin
Cara Pengambilan Probability Sampling – Simple Random Sampling/Stratified Random
Sampel sampling
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data Tabel
Run chart
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan

Analisis
dan Pelaporan
Data
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
Penanggung Kepala Unit Radiologi
Jawab
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

BAB
PAGE
PELAPORAN

A. Laporan dibedakan menjadi :


1. Laporan harian (Laporan pasien CITO)
2. Laporan bulanan yang dikerjakan secara rutin
3. Laporan triwulan (Jumlah pemeriksaan)
4. Laporan tahunan
5. Evaluasi kegiatan
6. Program kerja
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )

BAB
PAGE 48
PENUTUP

Demikian buku Pedoman Pengorganisasian Radiologi dan Diagnostik Alia


Hospital. Upaya perbaikan dan peningkatan kualitas akan terus dilakukan. Peninjauan
ulang buku panduan ini terhadap relevansi kondisi yang ada akan dilakukan secara rutin
setiap tahunnya.
1. Hal-hal yang bersifat teknis pelayanan radiologi disusun dalam bentuk
Panduan dan atau SPO.
2. Pendoman ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
3. Semua petugas di Unit Radiologi wajib mengetahui dan melaksanakan
pedoman ini.

Ditetapkan di Depok
Pada tanggal 24 November 2022
Alia Hospital Depok

dr. Dyan Andriaty, MARS, FISQUA


Direktur

Anda mungkin juga menyukai