006 - Pedoman Pelayanan Radiologi Radiognostik, Imajing Dan Radiologi Intervensional
006 - Pedoman Pelayanan Radiologi Radiognostik, Imajing Dan Radiologi Intervensional
EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran M as Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. :
( 021) 77803600 ( Hunting)
PEDOMAN PELAYANAN
UNIT RADIOLOGI
ALIA HOSPITAL DEPOK
PT INSANI M ENARA M
EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran M as Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. :
( 021) 77803600 ( Hunting)
PERATURAN
DIREKTUR ALIA
HOSPITAL DEPOK
NOMOR : 006/SK-DIR/AD-D/XI/2022
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN UNIT RADIOLOGI
ALIA HOSPITAL DEPOK
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG PEDOMAN
PELAYANAN UNIT RADIOLOGI
Pasal 1
Dalam peraturan Direktur Rumah Sakit yang dimaksud Pelayanan Radiodigsontik
adalah :
1. Pelayanan Radiodiagnostik merupakan pelayanan yang dapat memberikan
diagnosa yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat
meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak
perlu. Upaya peningkatan unit radiodiagnostik ditujukan untuk pelayanan
penunjang, sehingga dapat melayani pasien rujukan, rawat jalan, gawat darurat
ataupun rawat inap baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan
bencana.
2. Ruang lingkup peraturan Direktur meliputi pelaksaan kegiatan pelayanan
Radiodiagnosti maupun Imaging Diagnostik di Unit Radiologi Rumah Sakit Bunda
Aliyah
Pasal 2
Standar Ketenagaan untuk Unit Radiologi meliputi :
1. Dokter Spesialias Radiologi
PT INSANI M ENARA M
EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran M as Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. :
( 021) 77803600 ( Hunting)
2. Radiografer
3. Petugas Proteksi Radiasi (PPR)
4. Fisikawan Medis
Pasal 3
Standar fasilitas adalah fasilitas yang diperlukan untuk memberikan pelayanan radiologi di
RS Bunda Aliyah baik yang dibawah Unit Radiologi maupun diluar Unit radiologi. Rumah
Sakit Mengatur pelaksanaan Uji Fungsi Alat, Inspeksi, pemeliharaan dan kalibrasi secara
tetap untuk peralatan yang digunakann untuk pelayanan Radiodiagnostik dan Imaging
dan terdokumentasi.
Pasal 4
Pemeriksaan radiologi adalah pemeriksaan penunjang medis yang menggunakan radiasi
pengion. Alur pasien adalah proses pelayanan yang dimulai dari pasien daftar di unit
radiologi sampai hasil pemeriksaan diserah terimakan kepada pasien.
Pasal 5
RS Bunda Aliyah telah menetapkan film, reagen dan perbekalan lain yang diperlukan
untuk pelayanan radiologi diagnostic imaging kepada pasien secara teratur.
Pasal 6
Keselamatan pasien (Patien Safety) adalah suatu sistem dimana Rumah Sakit membuat
asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi assemen risiko, indentifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan denga risiko pasien, pelaporan dan alisis insiden.
Pasal 7
Dalam menerapkan kebijakan dan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja. Unit
Radiodiagnostik disesuaikan dengan kebijakan rumah sakit, dengan selalu berkoordinasi
dengan Manager Umum, Kesehatan Lingkungan dan unit terkait lainnya.
Pasal 8
Unit radiologi membuat program kendali mutu untuk dilaksanakan, divalidasi dan
didokumentasikan. Unit radiologi menginginkan teciptanya penunjang diagnostik yang
PT INSANI M ENARA M
EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran M as Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. :
( 021) 77803600 ( Hunting)
profesional dengan pelayanan yang mengutamakan mutu, sehingga hal ini dapat
memberikan kontribusi positif bagi yang membutuhkan dengan didasari atas kejujuran,
profesionalisme, ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi serta rasa hormat
terhadap sesama.
Pasal 9
Peraturan Direktur Rumah Sakit ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap
karyawan orang mengetahuimya, memerintahkan pengundangan Peraturan Direktur
Rumah Sakit ini.
Ditetapkan di Depok
Pada tanggal 24 November 2022
Alia Hospital Depok
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memeberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga buku Pedoman Pelayanan Radiologi ini dapat di
selesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa salam beserta keluarga, sahabat dan para
pengikutnya hingga akhir zaman.
Buku panduan ini merupakan acuan Alia Hospital dalam memberikan pelayanan kepada
pasien. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan panduan ini, oleh
sebab itu kami mengharapkan saran dan masukan bagi penyempurnaan buku ini di kemudian hari.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………….…………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………….……………………………………….. i
i
BAB I PENDAHULUAN…….……………….………………………….…………………………… 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………....……. 1
B. Tujuan……………………………………………………………………………………………… 1
C. Ruang Lingkup Radiologi……..…………………………………………………………………. 2
D. Landasan Hukum…………………………………………………………………………………. 6
E. Batas Operasional……….………………………………………………………………............. 6
BAB II KETENTUAN UMUM…...…………………………………………………………………... 7
BAB III STANDAR KETENAGAAN………………………………………………………………... 9
A. Kualifikasi SDM…………………………………………………………………………………… 9
B. Distribusi Ketenagaan Instalasi Radiologi…………………………………………………….. 9
BAB IV STANDAR FASLITAS……………………………………………………………………… 1
1
A. Standar Ruangan………………………………………………………………………………… 1
1
B. Diskripsi Fasilitas Ruang Pelayanan……………………………….………………………….. 1
2
C. Perlengkapan Poteksi Radiasi………………………………………………………………….. 1
6
D. Tanda Bahaya Radiasi…………………………………………………………………………… 1
6
E. Kelengkapan Ruangan…………………………………………………………………………… 1
7
BAB V TATA LAKSANA PELAYANAN…………………………………………………………….. 2
0
A. Pendaftaran Pemeriksaan……………………………………………………………………….. 2
0
B. Persiapan Pemeriksaan………………………………………………………………………….. 2
1
C. Pelaksanaan Pemeriksaan………………………………………………………………………. 2
1
D. Pelayanan Cito…………………………………………………………………………………….. 2
2
E. Pengolahan Film…………………………………………………………………………………… 2
2
F. Proses Pembacaan………………………………………………………………………………... 2
3
G. Pelaporan Hasil…………………………………………………………………………………….. 2
3
BAB VI LOGISTIK……………………………………………………………………………………... 2
6
A. Pemesanan, Penyimpanan dan Distribusi Logistik…………………………………………….. 2
6
B. Evaluasi Logistik…………………………………………………………………………………… 2
6
BAB VII KESELAMATAN PASIEN…………………………………………………………………... 2
8
A. Pengertian………………………………………………………………………………………….. 2
8
B. Tujuan………………………………………………………………………………………………. 28
C. Tata Laksana Sasaran Keselamatan Pasien…………………………………………………… 28
D. Manajemen Resiko……………………………………………………………………………...... 28
E. Infection Control……………………..……………………………………………………………. 29
F. Faktor yang sering Menimbulkan Terjadinya Infeksi………………………………………….. 29
G. Tata laksana Keselamatan Petugas/Resiko Keselamatan Staf (Staff Safety)……………… 29
BAB VIII KESEHATAN DAN KESELMATAN KERJA…………………………………………….. 31
A. Kesehatan dan Keseleamatan Kerja……………………………………………………………. 31
B. Prinsip Dasar Usaha Kesehatan Kerja…………………………………………………………. 31
C. Kepastian Kerja dan Beban Kerja………………………………………………………………. 31
D. Potensi Bahaya Pada Instalasi Radiologi……………………………………………………… 31
BAB IX PROTEKSI RADIASI……………………………………………………………………….. 34
A. Pelatihan Proteksi Radiasi………………………………………………………………………. 34
B. Prosedur Proteksi Radiasi Pada Pelayanan Radiologi……………………………………….. 35
BAB X PERENCANAAN DAN STRATEGI………………………………………………………… 37
BAB XI INDIKATOR MUTU…………………………………………………………………............ 40
BAB XII PELAPORAN………………………………………………………………………………… 45
BAB XIII PENUTUP…………………………………………………………………………………… 46
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode
etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan Radiodiagnostik merupakan pelayanan yang dapat memberikan
diagnosa yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat
meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak
perlu. Upaya peningkatan unit radiodiagnostik ditujukan untuk pelayanan
penunjang, sehingga dapat melayani pasien rujukan, rawat jalan, gawat darurat
ataupun rawat inap baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan
bencana.
Dengan semakin meningkatnya jumlah pasien di unit radiologi Alia Hospital
maka diperlukan peningkatan pelayanan radiodiagnostik baik peralatan yang
semakin maju dalam teknologi dan jenis pelayanan yang belum ada di Alia Hospital.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Unit radiodiagnostik perlu dibuat standar
pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara
pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada umumnya dan pasien
radiodiagnostik pada khususnya.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan
radiodiagnostik di Alia Hospital harus berdasarkan standar pelayanan
radiodiagnostik di Alia Hospital.
B. Tujuan :
Tujuan Umum :
1. Sebagai pedoman penyelengaraan pelayanan radiologi diagnostic imaging
terintegrasi.
2. Untuk meningkatkan mutu pelayanan unit Radiologi diagnostic imaging
terintegrasi.
3. Untuk menerapkan konsep pelayanan unit Radiologi diagnostic imaging
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
terintegrasi.
4. Untuk memperluas fungsi dan peran staff unit Radiologi diagnostic Imaging
terintegrasi.
5. Untuk melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak professional. Tujuan
Khusus :
1. Melangsung pelayanan Radiologi Diagnostik Imaging terintegrasi yang optimal
baik dalam keadaan biasa maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai
dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia.
2. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan Radiologi Diagnostik Imaging
terintegrasi yang professional berdasarkan prosedur keamanan dan pronsip
proteksi radiasi.
3. Meyelenggarakan pelayanan Radiologi Diagostik Imaging yang terintegrasi
dengan unit lain yang menggunakan modalitas di Rumah Sakit berdasarkan
aspek teknis, meliputi penggunaan Computer Radiografi, penyelenggaran
pemeriksaan radiodiagnostik konventional, USG dengan ruangan dan standar
fasilitas.
4. Menyelenggarakan pelayanan Radiolgi Diagnostilk Imaging terintegrasi
berdasarkan aspek manejerial meliputi : analisis dan distribusi tenaga kerja,
prosedur pendaftaran, prosedur pembayaran, control mutu, prosedur proteksi
radiasi dan prosedur keselamatan kerja serta nosokomial.
5. Menyelenggarakan pelayanan Radiologi Diagnostik Imaging terintegrasi
berdasarkan aspek hukum, meliputi, landasan dasar hokum peyelengaraan
pelayanan radiologi Diagnsotik.
C. Ruang Lingkup Radiologi
Ruang lingkup unit Radiologi Alia Hospital meliputi : (merujuk KMK
1014/MENKES/SK/XI/2008) :
1. Pelayanan Radiodiagnostik
2. Pelayanan Imaging Diagnostik
Pelayanan Radiologi yang dilakukan di Alia Hospital terdiri dari :
1. Pelayanan Radiodiagnostik
adalah pelayanan untuk melakukan diagnosis dengan menggunakan radiasi
pengion meliputi antara lain : Pelayanan X-Ray Konvensional dan CT-Scan
(dengan atau tanpa kontras).
2. Pelayanan Imaging Diagnostik
Dengan menggunakan radiasi non pengion dilakukan pada pemeriksaan dengan
Ultrasonografi ( USG ).
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
1. Unit Diagnostik adalah unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pelayanan pemeriksaan penunjang Diagnosa oleh dokter dengan melibatkan
berbagai multi
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
BAB II
KETENTUAN UMUM
A. Permintaan pemeriksaan dan pembuatan foto diajukan oleh dokter dari Unit Rawat
Jalan/ Unit Medikal Check Up/ Unit Rawat Inap/ Unit Gawat Darurat/Dokter Luar.
B. Permintaan diajukan kepada unit Radiologi, dengan surat permintaan melalui
pendaftaran pada SIRS ( Sistem Informasi Rumah Sakit ) disertai keterangan klinis/
diagnosa klinis.
C. SIRS ( Sistem Informasi Rumah Sakit ) adalah Sistem informasi Rumah Sakit yang
digunakan untuk menunjang operational radiologi yang mencakup management data
dengan modalitas laporan dan kebutuhan radiologi lainnya.
D. Sebelum dilakukan pemeriksaan radiologi, pasien/ perawat ruang melakukan
verifikasi dibagian pendaftaran radiologi.
E. Setiap hasil expertise akan disimpan selama 5 tahun.
F. Pasien harus mendapat informasi terlebih dahulu sebelum dilakukan nya tindakan
yang memerlukan persiapan khusus, misalnya prosedur persiapan pasien,
pemeriksaan laboratorium dan lain-lain.
G. Untuk pemeriksaan tertentu yang memerlukan informed consesnt, pasien harus
diberikan informasi mengenai tujuan, proses dan resiko pemeiksaan yang akan
dilakukan dan juga harus mengisi form informed consesnt yang telah disediakan, dan
dilakukan juga kajian resiko pasien jatuh.
H. Pelayanan Radiodiagnostik tersedia 24 jam.
I. Pemeriksaan Konventional dilakukan oleh radiografer.
J. Pemeriksaan Konventional dengan bahan kontras dilakukan oleh Radiolog dengan
dibantu oleh Radiografer sebagai operator alat.
K. Pemeriksaan USG dilakukan oleh Radiolog atau dapat juga dilakukan oleh dokter
yang telah mendapat pelatihan USG, misalnya Dokter ahli Ultrasonografi, Spesialis
Obgyn atau doketr spesialis Penyaki Dalam.
L. Ekspertise oleh dokter spesialis Radiologi diluar jam kerja karena CITO diatur dengan
adanya jadwal on call.
M. Bila Radiolog berhalangan hadir (cuti), maka memberi tahu ke bagian managemen.
N. Setelah Radiolog membaca foto yang dibuat, jawaban diketik melalui komputer dan
ditanda tangani oleh Radiolog.
O. Dalam keadaan CITO, foto-foto dapat dipinjam basah ( foto yang belum dibaca) dan
kemudian dalam waktu 60 menit, foto yang dipinjam tersebut harus sudah dibaca
oleh Radiolog.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
P. Setiap Radiografer dan radiolog yang bekerja pada area radiasi wajib menggunakan
TLD badge dan mengetahui cara pemakaian pemakaian dan penyimapanan TLD
tersebut.
Q. Foto-foto beserta hasil ekspertisenya dapat diambil pada saat yang sama dan untuk
kasus CITO harus mendapat prioritas terlebih dahulu.
R. Radiolog bertanggung jawab pada hasil pemeriksaan.
S. Radiolografer betanggung jawab pada Image Quality.
T. Radiolog harus menyediakan waktunya untuk dapat berdiskusi dengan dokter
pengirim.
U. Bekerja sama dengan Rumah Sakit Lain untuk memberikan pelayanan
radiodiagnostik dan Imaging rujukan untuk memenuhi permintaan pelayanan radiologi
yang paripurna.
V. Pelayanah radiologi rujukan diluar Rumah Sakit dilakukan evaluasi mutu dan kerja
samanya setiap 1 tahun sekali.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
BAB III
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi SDM
Dalam Upaya mempersiapkan tenaga radiologi yang profesional, maka perlu
menyediakan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi. Atas dasar tersebut
perlu adanya perencanaan SDM, untuk mengantisipasi pelayanan dan bergeraknya
organisasi.
Tujuannya adalah mendaya gunakan sumber sumber tersebut seefektif
mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang
sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan bertujuna untuk mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi
pengembagan kontrabusi. Adapun kualifikasi sumber daya manusia di Unit Radiologi
Alia Hospital yaitu :
Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Unit Radiologi adalah
Jumlah tenaga dapat berubah sesuai dengan analisis kebutuhan tenaga yang
disesuaikan denga kebutuhan pelayanan.
B. Distribusi Ketenagaan Unit Radiologi
Setiap tahun dilakukan analisis kebutuhan tenaga untuk radiografer dihitung
dengan acuan beban kerja bagian tahun sebelumnya. Jumlah tenaga pershift kerja
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
disesuaikan dengan jenis dan jumlah pemeriksaan yang diberikan. Dari hasil analisa
maka ditetapkan formasi kebutuhan tenaga dan distribusinya di unit radiologi sebagai
berikut :
1. Pengaturan Jaga
Pelayanan Unit Radiologi memerlukan pengaturan jaga yang efektif dan efisien
sesuai dengan kebutuhan pasien. Adapun pengaturan jaga di Unit Radiologi
sebagai berikut : Pola pengaturan ketenagaan Unit Radiologi yaitu :
a. Dokter Spesialis Radiologi
Pagi : 07.00 – 09.00 WIB (Selasa, Kamis, Sabtu)
Sore : 15.00 – 18.00 WIB (Senin, Rabu, Jum’at)
b. Radiografer
Shift Pagi : 07.00 – 14.00 WIB
Shift Siang : 14.00 – 21.00 WIB
Malam : 21.00 – 07.00 WIB
c. Khusus hari Libur / Minggu
1) Tidak ada dokter spesialis radiologi, tapi berlaku On Call.
2) Konsultasi kepada atasan dilakukan memalui telepon atau langsung.
2. Pengembangan tenaga Staff :
Peningkatan Jumlah tenaga sesuai dengan analisis beban kerja dalan unit
Radiologi. Agar dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan
dalam memberikan pelayanan semua petugas disusun program pendidikan dan
pelatihan sesuai dengan bidang pekerjaan, baik yang dilakukan didalam Rumah
Sakit maupun diluar Rumah Sakit. Peningkatan kemapuan dan ketrampilan
tenaga, dilakukan melalui program pendidikan dan diklat yang diatur dalam
kebijakan Direktur :
a. In House training, kursus, workshop dan seminar.
b. Pendidikan dan peyegaran kembali dalam bidang keselamatan dan
kecelakaan radiasi.
c. Sosialisasi intern dalam penerapan standart prosedur radiologi.
d. Peningkatan mutu pelayanan terutama dalam mencapai kepuasan pelanggan
dengan meningkatkan kemampuan mutu komunikasi yang efektif.
e. Dilakukan rapat evaluasi internal secara berkala untuk melakukan identifikasi
masalah yang timbul dalam pelayanan Radiologi.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
BAB IV
STANDAR FASILITAS
1 Tahun :-
Penguku
Lokasi disekitar ruang radiologi Tebal Jeni + Pb
ra n
dinding s
paparan
mater
(mR/jam)
ial
Kanan :- 25 cm Hebel 2
mm
Kiri : Ruang Tunggu 25 cm Hebel 2
mm
Atas : Kasir Beton 2
mm
Bawah : Basement Beton
Belakang : Tangga Darurat 25 cm Hebel 2
mm
Depan : Administrasi 25 cm Hebel 2
mm
Radiologi
Tanda bahaya: Lampu tanda radiasi berfungsi baik
radiasi Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca
1 Tahun : -
Penguku
Lokasi disekitar ruang radiologi Tebal Jeni + Pb
ra n
dinding s
paparan
mater
(mR/jam)
ial
Kanan :- 25 cm Hebel 2
mm
Kiri : Ruang Tunggu 25 cm Hebel 2
mm
Atas : Kasir Beton 2
mm
Bawah : Basement Beton
Belakang : Tangga Darurat 25 cm Hebel 2
mm
Depan : Administrasi 25 cm Hebel 2
mm
Radiologi
Tanda bahaya: Lampu tanda radiasi berfungsi baik
radiasi Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca
Data Ruang
Pesawat Keterangan
Rontgen Mobile
Nama ruangan : NICU-PICU-ICU
Ukuran ruang : 12 m x 10 m x 4
m
Nomor izin pemanfaatan : 080027.010.11.020419
Data pesawat
Merk pesawat sinar-X Acoma’s X-Ray/Korea
Tipe/model pesawat sinar-X POX-100BT
No. Seri pesawat sinar-X PXBT-1602-006
Tahun pembuatan 10 Februari 2017
Tahun pemasangan 29 Agustus 2018
Data tabung
Merk tabung HV-100CA
Tipe tabung OX/110-15
No. Seri tabung 1602006
Beda tegangan maksimum kV) 110 kV
Arus (mA) maksimum 100 mA
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
Arus waktu (mAs) maksimum 100 mAs
Beban kerja pesawat sinar-X
1 Minggu -
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
1 Bulan : -
1 Tahun : -
Penguku
Lokasi disekitar ruang radiologi Tebal Jeni + Pb
ra n
dinding s
paparan
mater
(mR/jam)
ial
Kanan : Ruang VK 15 cm Hebel
Kiri : Ruang OK 15 cm Hebel
Atas : Rawat Inap Beton
Bawah : Poliklinik Beton
Belakang : ICU 15 cm Hebel
Depan : Ruang tunggu pasien 15 cm Hebel
Tanda bahaya : Lampu tanda radiasi berfungsi baik
radiasi Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca
1 Bulan :-
1 Tahun :-
Penguku
Lokasi disekitar ruang radiologi Tebal Jeni + Pb
ra n
dinding s
paparan
mater
(mR/jam)
ial
Kanan : Ruang Tunggu 25 cm Hebel 2
mm
Kiri : Ruang Operator CT 25 cm Hebel 2
mm
Scan
Atas : Gudang Farmasi Beton 2
mm
Bawah : Basement Beton
Belakang : Ruang Transit IGD 25 cm Hebel 2
mm
Depan : Administrasi 25 cm Hebel 2
mm
Radiologi
Tanda bahaya: Lampu tanda radiasi berfungsi baik
radiasi Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca
dari dokter.
Inventasris Alat proteksi Radiasi
Apron 5
Pelindung gonad/ovarium 1
Kacamata Pb 1
E. Kelengkapan Ruangan
● Emergency Kit Bag untuk persiapan bila ada emergency diruangan sekitar
radiologi.
1. Peralatan Ruang Radiologi
Peralatan yang tersedia di Radiologi mengacu kepada buku pedoman
pelayanan Radiologi Departermen Kesehatan RI untuk penunjang kegiatan
pelayanan terhadap pasien Radiologi.
Alat X – Ray yang harus tersedia di Unit Radiologi Alia Hospital adalah
a. Kamar Pemeriksaan : Pesawat Rontgen Merk Acoma HI-500 dan Pesawat
Dental Merk Carestream
b. Pesawat Rontgen Mobile Merk Acoma (NICU/PICU/ICU)
c. Baju Apron (Lead Apron/Pelidung PB) : 1 Buah
d. Lysolm Uk : 24 x 30 cm
e. Lysolm Uk : 35 x 43 cm
2. Alat – Alat Untuk Ruang Pemeriksaan Tanpa Kontras :
a. Pesawat rontgen (1 Unit)
b. Meja Instrumen (1 buah)
c. Lead Apron (1 buah)
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
d. Gunting kecil (1 buah)
e. Bengkok (1 buah)
f. Grid Lysolm (2 Buah : Uk. 24 x 30 dan 35 x 43)
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
Sto
N NAMA OBAT ck
O Minimu Maximum
m
1 Ultravist 20 cc 1 5 Flacon
Flacon
2 Barium Enema 1 Kg 1
Kg
3 Ns 25 ml 1 5 Plabot
Plabot
4 KY. Jelly 1 buah 5 buah
5 Alkohol 70 % 1 Liter 2 Liter
6 Handscrubs 1 Botol 2 Botol
Sto
N NAMA OBAT / ALKES ck
O Minimu Maximu
m m
1 Disposible 20 cc Lubang Pinggir 2 buah 20
buah
2 Disposible 10 cc 2 buah 20
buah
3 Disposiblev5 cc 2 buah 20
buah
4 Disposible 3 cc 1 buah 20
buah
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
8 Alkohol Swabs 1 Dus 1 Dus
9 Hand Scone Non Steril 1 Dus 3 Dus
1 Hand Scone Steril 5 buah 10
0 buah
1 KY. Jelly 1 buah 5 buah
1
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
B
AB V
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Pendaftaran Pemeriksaan
1. Loket Pendaftaran dibuka untuk pelayanan umum, Emergency/ Cito 24 jam.
2. Pelayanan diloket pendaftaran hanya dilakukan kepada mereka yang membawa
formulir atau surat permintaan pemeriksaan rontgen dari Dokter dengan klinis
yang jelas.
3. Pasien rawat Jalan, setiap pasien yang datang melalui poliklinik maupun dari luar
rumah sakit dengan membawa formulir pemeriksaan akan dilakukan registrasi
dengan mengecek nomor medical record / rekam medis. Apabila pasien tidak
memiliki nomor tersebut maka petugas akan meminta data pasien tersebut mulai
dari nama, alamat, tanggal lahir dan nomor telepon. Setelah dilakukan registrasi
dan pembayaran pasien akan memperoleh kuitansi sebagai bukti pembayaran
dan pengambilan hasil pemeriksaan. Kemudian petugas Radiologi akan
menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien. Sebelum melakukan
pemeriksaan yang memerlukan media kontras, dokter radiologi akan meminta
persetujuan pemeriksaan melalui tanda tangan pasien pada formulir persetujuan
tindakan pemeriksaan (informed consent). Setelah itu perawat radiologi akan
melakukan anamnesa kondisi pasien dan proses pengambilan sampel darah
untuk pemeriksaan fungsi ginjal (bila pasien belum memiliki hasil pemeriksaan
laboratorium fungsi ginjal); bila pasien telah memiliki hasil pemeriksaan fungsi
ginjal, maka perawat akan mencatat nilai hasil pemeriksaan tersebut pada saat
anamnesa di formulir penggunaan media contrast. Setelah itu, petugas akan
mempersilahkan pasien untuk menggunakan baju pasien dan atau menunggu
giliran di ruang tunggu. Selanjutnya petugas akan menyiapkan label dan amplop
sesuai dengan jenis pemeriksaan. Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, pasien
dapat menunggu hasil pemeriksaan untuk diberikan kepada dokter pengirim.
4. Pasien Rawat Inap, sebelum dilakukan pemeriksaan, perawat ruangan
melakukan konfirmasi persiapan dan waktu pemeriksaan ke bagian Radiologi.
Pasien yang datang harus didampingi oleh petugas atau perawat dengan
membawa formulir pemeriksaan dan informed consent (apabila diperlukan, sesuai
jenis pemeriksaan). Setelah dilakukan registrasi pasien dipersilahkan menuju
ruang pemeriksaan yang telah ditentukan. Setelah pemeriksaan selesai
dilakukan, pasien dapat kembali ke ruang perawatan dan hasil pemeriksaan akan
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
diambil oleh petugas atau perawat ruangan.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
b. Radiologi Eksremitas
24 jam
c. Radiologi Tulang Belakang
1 jam
d. Radiografi Thoraks dan
Abdomen/BNO 3 jam
2
Radiografi dengan kontras 1 jam
. 24 jam
3
USG 24 jam 1 1jam
.
4
. a. CT-SCAN Tanpa Kontras <24 Jam <1 jam
G. Pelaporan Hasil
Distribusi hasil pemeriksaan Radiologi dilakuna radiografer yang berdinas.
1. Penyerahan Hasil Pasien Rawat Jalan
a. Pengambilan hasil pemeriksaan seluruh jenis pemeriksaan sesuai dengan
jadwal yang telah dijanjikan oleh petugas radiologi yakni pada jam dinas
administrasi radiologi pukul 07.00 – 21.00 WIB atau diluar jam kerja tersebut.
Pasien diminta membawa bukti pembayaran yang sudah diberi stempel “
Lunas “ oleh kasir, pada saat pengambilan hasil pemeriksaaan radiologi.
b. Sebelum hasil pemeriksaan radiologi diserahkan kepada pasien, petugas
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
administrasi radiologi akan meneliti; no.film, nama pasien, pemeriksaan,
dokter pengirim dan nama yang tertera pada foto.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
c. Setelah sesuai, hasil beserta foto diserahkan kepada pasien. Penyerahan dan
penerimaan hasil pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan buku
ekspertise.
d. Untuk pasien-pasien yang dikirm dari dokter diluar RS, atau dokter-dokter
yang berpraktek di rumah sakit Alia Hospital, hasil pemerikasaan radiologi
harus diambil sendiri, sesuai dengan waktu yang dijanjikan.Untuk pasien –
pasien medical Check Up, hasil pemeriksaan radiologi akan diambil oleh
pasien yang melakukan medical medical Check Up.
2. Penyerahan Hasil Pasien Rawat Inap
a. Hasil pemeriksaan radiologi diambil oleh petugas administrasi ruangan atau
perawat ruangan. Sebelum diambil, hasil beserta foto akan diteliti : no.film,
nama pasien, pemeriksaan, dokter pengirimm, nama yang tertera difoto dan
jumlah foto, setelah sesaui, petugas administrasi akan menyerahkan dengan
menggunakan buku ekspedisi.
b. Pada keadaan tertentu foto dapat dipinjam basah.
3. Penyerahan hasil pasien rawat Emergency
a. Pasien yang berasal dari UGD, foto pemeriksaan radiologi dapat dipinjam
basah kemudian dikembalikan untuk dibaca dokter atau segera diberikan hasil
secepatnya oleh dokter Radiologi.
b. Jika pasien dirawat, hasil pemeriksaan radiologi dikirim keruangan tempat
pasien di rawat atau diambil petugas ruangan.
c. Jika pasien rawat jalan, pemeriksaan radiologi dapat segera diambil pada saat
pasien melakukan pembayaran, jika tidak memerlukan pembacaan atau
diambil sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan jika perlu pembacaan
dokter.
4. Nilai Kritis
Daftar Nilai Kritis Radiologi
BAB VI
LOGISTIK
Alia Hospital telah menetapkan film, reagen dan perbekalan lain yang diperlukan
untuk pelayanan radiologi diagnostic imaging kepada pasien secara teratur. Proses untuk
memesan atau menjamin tersediannya film, reagensiadanperbekalan penting lain
berlangsung efektif.
Semua perbekalan disimpan dan didistribusi sesuai prosedur yang ditetapkan dan
direkomendasi perusahaan pembuat. Evaluasi periodic dari reagen sesuai rekomendasi
pembuat menjamin akurasi dan presisi hasil pemeriksaan.
Inventori barang radiologi terbagi menjadi 2 barang distribusi dan pemakaian. Barang
distribusi akan dibebankan kepada unit Farmasi. Berikut standar yang berlaku di gudang unit
radiologi.
A. Pemesanan, Penyimpanan dan Distribusi Logistik
Pemesanan barang barang obat dan alkes dilakukan dengan menggunakan SIRS
pada modul logistic inventory. Permintaan diajukan oleh perawat atau petugas
radiografer akan akan di masukan oleh koordinator. Jumlah pemesanan diatur sesuai
daftar minimal dan maksimal persediaan. Barang barang obat dan alkes dimasukan
kedalam lemari terkunci, jauh dari sumber radiasi sinar X, menggunakan indikator suhu.
Suhu dalam rentang 20º–25º dan kelebabpan antara 40 – 60 Jenis pemesanan dapat
berupa :
1. Fix Asset
Pemesanan barang yang sifatnya tidak habis pakai (menjadi asset) baik
yang terdaftar sebagai budget tahunan maupun permintaan diluar budget
(jika ada perluasan permintaan barang baru yang sifatnya tidak bisa
ditunda).
2. Purchaising Request
Bagian Purchasing akan memproses pemesanan setiap permintaan
barang, baik fixed asset maupun non fixed asset.
3. Pemesanan barang baik ke logistik umum maupun logistik farmasi, barang
yang sudah dipakai (barang habis pakai) dapat berupa service unit yang
menjadi beban unit.
4. Untuk pemesanan film radiologi dapat di order kebagian logistik farmasi
saat sisa film di mesin printer menunjukan angka 50 pcs dan untuk film
dental terhitung 10 pcs. Karena dalam pemesanan film radiologi dan film
dental harus berupa PO (preorder) kepada vendor terhadap gudang logistik
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
farmasi kisaran waktu 3-7 hari kerja.
5. Ketika film radiologi dan film dental sudah tiba dari proses pembelian maka
film tersebut akan disimpan di gudang logistik farmasi. Kemudian petugas
gudang logistik farmasi akan menginformasikan kebagian radiologi untuk
mengambil film tersebut.
Barang didistribusikan sesuai dengan kebutuhan unit. Penyimpanan barang harus
sesuai standart FIFO ( First In First Out ). Barang barang alat tulis kantor dan alat rumah
tangga dilakukan pemesanan melalui SIRS. Pemesanan barang dilakukan setiap
minggu sesuai dengan kebutuhan di Unit Radiologi. Permintaaan barang dibuat oleh
radiografer Pemesanan
B. Perbekalan radiologi yang kadaluarsa
1. Setiap awal bulan, penanggung jawab stok perbekalan radiologi mengecek tanggal
kadaluarsa setiap obat dan alkes.
2. Setiap perbekalan radiologi yang akan kadaluarsa dalam 6 bulan terakhir,
dipisahkan dan dikelompokan bedasarkan jangka waktu kadaluarsa.
3. Untuk perbekalan radiologi yang masih dalam kemasan utuh dan bisa diretur, maka
akan dibuat catatan dan diserahkan ke bagian gudang farmasi untuk diretur.
4. Jika ada perbekalan radiologi yang kadaluarsa dan tidak dapat diretur maka
dibuatkan berita acara pemberitahuan yang di tanda tangani oleh Manager
Penungjang Medis serta Direktur untuk dilakukan pengeluaran perbekalan radiologi
yang kadaluarsa lewat sistem komputer Rumah Sakit.
C. Reagen yang ditarik dari pasaran (recall)
1. Unit radiologi memperoleh informasi mengenai penarikan perbekalan radiologi
tertentu dari obat-obatan di pasaran dari pabrikan dan BPOM.
2. Staf radiologi menegecek stok perbekalan tertentu dari perbekalan yang ditarik
dari pasaran dan memisahkan dari stok perbekalan yang lain.
D. Barang yang ada di radiologi dan ditarik dari pasaran akan dikembalikan ke supplier
secara sistem dan tanda terima manual.
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
BAB VII
KESELAMATA PASIEN
A. Pergertian
Keselamatan pasien ( pasien Safety ) adalah suatu sistem dimana Rumah
Sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi assemen risiko,
indentifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan denga risiko pasien, pelaporan
dan alisis insiden. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimakan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan
dapat mencegah terjadinyacedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan.
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasie di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rurmah sakit
4. Terlaksananya program program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan.
C. Tata Laksana Keselamatan Pasien
1. Identifikasi risiko
Resiko adalah potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul dari proses kegiatan
saat sekarang atau kejadian di masa datang.
Resiko di Unit Radiologi meliputi :
Resiko Keselamatan Pasien ( Patien Safety )
a. Pasien Jatuh
b. Salah pemberiaan obat (dosis, rute, obat, pasien, cara
c. Resiko pemberian obat kontras media (alergie)
d. Terpapar radiasi
e. Tindakan yang salah / dilakukan pada pasien yang salah
f. Penangan terlambat
D. Manajemen Resiko
Manajemen Resiko adalah pendekatan proaktif untuk
mengidentifikasikan,mengevaluasi dan memprioritaskan resio untuk mengurangi
risiko cedera dan kerugian pada pasein, karyawan Rumah Sakit, Pengunjung dan
organisasi sendiri.
Upaya mengurangi resiko tersebut diantaranya adalah dengan :
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
B
AB VIII
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
BAB IX
PROTEKSI RADIASI
Alia Hospital mempunyai program proteksi radiasi dan keselamatan radiasi karena
Alia Hospital memanfaatka radiasi pengion untuk menegakan diagnosa dan untuk itu Alia
Hospital memiliki peran dalam melaksanakan mengawasi pendidikan dan pelatihan. Untuk
mendukung proses belajar mengajar, maka Alia Hospital harus mempunyai program
keselamatan radiasi agar sumber radiasi pengion yang digunakan dapat selalu dipantau.
Penggunaanya dengan cara melakukan pelatihan, pendidikan, perbaikan dan
pengawasan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan
serta prosedur yang telah ditetapkan, maka diperlukan program proteksi dan keselamatan
radiasi, sehingga pekerja maupun lingkungan disekitarnya dapat dipantau dan dijamin
keselamatannya.
Pelayanan proteksi dan keselamatan di bidang Radiodiagnostik harus menjamin
bahwa pemeiksaan yang dilakukan dengan menggunakan radiasi memenuhi aspek
keselamatan dan keamanan bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan pada fasilitas
pelayanan kesehatan agar dapat memberikan pelayanan dengan baik.
Program proteksi dan keselmatan radiasi dibuat untuk menunjukan tanggung jawab
manajemen untuk proteksi dan keselamatan radiasi melalui penerapan struktur manajemen,
kebijakan, prosedur, dan susunan rencana organisasi yang sesuai dengan sifat dan
besarnya pengion dapat dikurangi serendah mungkin sedangkan manfaat yang diperoleh
sebesar- besarnya sesuai dengan azas Proteksi Radiasi yaitu Kustifikasi, Limitasi, dan
Optimasi.
A. Pelatihan Proteksi Radiasi
Rumah Sakit menjukan staf yang kompeten untuk mengikuti pelatihan proteksi
Radiasi yang diadakan oleh badan/lembaga yang berkompeten mengeluarkan sertifkat
PPR ( Petugas Proteksi Radiasi). Petugas PPR yang ditunjuk harus melatih pekerja
radiasi lainnya. Untuk pelatihan proteksi radiasi untuk bagian-bagian lain di Alia Hospital
dilakukan oleh Petugas Proteksi Radiasi yang telah bersertifikat. Pelatihan dilakukan 1
kali setiap tahun.
Materi Pelatihan tersebut diantaranya :
1. Penyegaran Proteksi Radiasi
Setelah bekerja dengan radiasi dalam kurun waktu tertentu, secara berkala
pekerja radiasi harus mengikuti pelatihan penyegaran proteksi radiasi. para
pengajar pelatihan ini berasal dari Bapeten.
2. Pelatihan Penanggulangan Keadaan darurat
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
Pelatihan penanggulangan keadaan darurat dilakukan minimal sekali dalam
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
setahun, dan dalam pelatihan ini melibatkan para pekerja radiasi yang ada
dilingkungan Alia Hospital.
3. Penyuluhan/Ceramah Proteksi Radiasi
Petugas Proteksi Radiasi juga melakukan penyuluhan/ceramah bagi para pekerja
radiasi. Tujuan dari penyuluhan/ceramah adalah agar para pekerja radiasi selalu
memperhatikan keselamatan dan keamanan. Penyuluhan/ceramah dilakukan
dalam setahun sekali.
B. Prosedur Proteksi Radiasi Pada Pelayanan Radiologi
1. Pastikan pasien tidak dalam keadaan dilarang dilakukan pemeriksaan
menggunakan sinar – X misalnya : Wanita Hamil.
2. Dalam pemeriksaan dilakukan, tidak diperbolehkan ada pasien lain diruang
pemeriksaan.
3. Pintu –pintu kamar pemeriksaan sinar – X, harus ditutup sebelum dilakukan
penyinaran.
4. Gunakan shielding Pb disamping kanan dan kiri pasien, jika pemeriksaan
dilakukan diruang perawatan intensif.
5. Gunakan Gonad shield untuk pasien anak dan balita.
6. Jika diperlukan, gunakan alat proteksi radiasi : Apron, Gonad shield, Thyroid
shield, sarung tangan Pb saat melakukan pemeriksaan.
7. Jangan mengarahkan berkas sinar X ke jendela kamar atau kearah panel kontrol.
8. Atur luas lapangan dan waktu penyinaran sekecil mungkin sesuai kebutuhan
penyinaran.
9. Nyalakan lampu tanda radiasi yang berada diatas pintu setiap ruang pemeriksaan.
10. Jika ada petugas lain dalam ruang pemeriksaan selama melakukan pemeriksaan,
petugas harus menggunakan apron, dan berdiri ditempat yang terlindungi shield
Pb pada pesawat, dan tetap berada pada jarak yang cukup aman dari pasien
(sumber radiasi).
11. Selama dilakukan penyinaran petugas radiologi dan petugas yang lain berdiri
diruang panel kontrol atau dibelakang pelindung radiasi (shielding) dan mengawasi
pasien melalui jendela timbal.
12. Apabila memerlukan penopang atau bantuan maka sedapat mungkin diberikan
penopang atau bantuan mekanik.
13. Jika diperlukan seseorang untuk membantu pasien atau memegang film selama
penyinaran, maka harus memakai apron dan jika perlu sarung tangan Pb dan
hindari berkas langsung dengan cara berdiri disamping berkas sinar utama.
14. Komunikasikan instruksi dengan baik pada pasien (Jika ada) untuk memperoleh
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
BAB X
PERENCANAAN DAN
STRATEGI
BAB XI
INDIKATOR MUTU
Unit radiologi merupakan unit yang tidak bisa dipisahkan dari seluruh pelayanan
medis di Rumah sakit dalam membantu para klinikus menegakkan diagnosa. Unit
Radiologi secara pari purna, sehingga dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,
bangsa dan negara sehingga pelanggan menaruh kepercayaan dan merasa aman akan
layanan yang diterima. Indicator mutu radiologi yaitu
A. Waktu tunggu pemeriksaan thorax ( 3 Jam)
Pasien Poliklinik
Pasien IGD
Pasien Rawat Inap
Kriteria Eksklusi:
Tidak ada.
Formula Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax x
foto
100
dalam satu bulan %
Jumlah pasien yang difoto thorax dalam bulan tersebut
Metode
Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Sumber data sekunder antara lain dari:
1. Catatan Pendaftaran Radiologi
Instrumen
Formulir Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Thorax Foto
Pengambilan Data
Besar Sampel 2. Rumus Slovin
Cara Pengambilan Probability Sampling – Simple Random Sampling/Stratified
Sampel Random sampling
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data Tabel
Run chart
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Analisis
dan Pelaporan
Data
Penanggung Kepala Unit Radiologi
Jawab
Kriteria Eksklusi:
Tidak ada.
Formula Jumlah foto yang diulang dalam satu bulan x 100%
Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam satu bulan
Metode
Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Sumber data sekunder antara lain dari:
1. Catatan Pendaftaran Radiologi
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
Instrumen
Formulir Pengulangan Foto
Pengambilan Data
Besar Sampel 2. Rumus Slovin
Cara Pengambilan Probability Sampling – Simple Random Sampling/Stratified Random
Sampel sampling
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data Tabel
Run chart
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Analisis
dan Pelaporan
Data
Penanggung Kepala Unit Radiologi
Jawab
C. Pemeriksaan CITO
Numerator
Jumlah pemeriksaan cito dalam waktu 60 menit
(pembilang)
Denominator
Jumlah seluruh pemeriksaan cito dalam satu bulan
(penyebut)
Target 100 %
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Pasien yang dilakukan pengulangan foto
Kriteria eksklusi:
Pasien Poliklinik
Pasien IGD
Pasien Rawat Inap
Kriteria Eksklusi:
Tidak ada.
Formula Jumlah pemeriksaan cito dalam waktu 60 x 100%
menit
Jumlah seluruh pemeriksaan cito dalam satu bulan
Metode
Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Sumber data sekunder antara lain dari:
1. Catatan Pendaftaran Radiologi
Instrumen
Formulir pemeriksaan cito
Pengambilan Data
Besar Sampel 2. Rumus Slovin
Cara Pengambilan Probability Sampling – Simple Random Sampling/Stratified Random
Sampel sampling
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data Tabel
Run chart
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Analisis
dan Pelaporan
Data
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
Penanggung Kepala Unit Radiologi
Jawab
PT INSANI MENARA MEDIKA
J l . Kartini No. 2 Pancoran Mas Kota
Depok – Jawa Barat 16431 Telp. : ( 021 )
77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 )
BAB
PAGE
PELAPORAN
BAB
PAGE 48
PENUTUP
Ditetapkan di Depok
Pada tanggal 24 November 2022
Alia Hospital Depok