Anda di halaman 1dari 3

Tatanama Tumbuhan

1. Kode Tatanama Tumbuhan


- Nama: sesuatu yang mutlak untuk menyebut apa yang dimaksud
- Penamaan tumbuhan (nomenclatur) -> sesuai dengan Kode Internasional
Tatanama Tumbuhan
- Nomen nudum= nama yang tidak memiliki deskripsi
- Sejarah:
▪ Sebelum abad 17 -> Polinomial, terdiri dari 3 atau lebih kata. Misal:
Sambucus caule arbore ramoso floribus umbellatis
▪ 1753 -> Sistem Binomial (Carolus Linnaeus atau Carl. Von Linne
1707-1778) dari buku Species Plantarum. 2 kata: 1. Nama marga, 2.
Nama petunjuk jenis (ephiton specificum).
▪ Hirarki:
Phylum
Class
Order
Family
Genus
Species
▪ Sistem binomial nomenklatur:
Genus
Species
Contoh:
Prunus persica
Prunus -> genus
▪ 1813 –> AP De Candolle: Theori elementarie de la botanique, aturan
tentang proses penamaaan tumbuhan
▪ 1867 -> Kode Paris, 1st IBC
▪ 1892 -> Kode Rochester
▪ 1905 -> Kode Wina
▪ 1930 -> KITT (ICBN)
▪ 1994 -> Kode Tokyo: 3 divisi -> prinsip, aturan, dan rekomendasi,
Vienna
▪ 2011 -> Melbourne

2. Pentingnya penggunaan scientific name


- Nama lokal (Vernacular name) tidak menyediakan seluruh jenis yang
diketahui, hanya diketahui oleh sedikit kelompok
- Bersifat universal
- Menunjukkan hierarki takson tertentu yang mengindikasikan. Contoh: Roses
untuk Rosa, woodrose untuk ipomoea,
- Adanya nama lokal yang berlainan untuk menyebutkan satu jenis tumbuhan
yang sama. Misal: huwi, ubi rambat
- Dua atau lebih nama ilmiah tumbuhan sering digunakan bagi nama umum
yang tidak memiliki hubungan kekerabatan.
- Nama lokal sama, nama ilmiah berbeda:
3. Sejarah ICBN
- 1867 -> Kongres Paris dijadikan International Botanical Congress pertama
(Candolle Laws)
- 1900 -> Kongres Paris IBC pertama, Vienna Code
- 1930 -> Regulasi dunia ditetapkan di IBC Cambridge. Kodenya disebut
International Code of Botanical Nomenclatur
- 6 prinsip ICBN:
a. Berbeda dari zoological & bacterial nomenclature
b. Pengaplikasian nama grup taksonomi ditentukan oleh tipe nomenklatur
c. Nomenklatur grup taksonomi berdasarkan prioritas publikasi
d. Setiap grup taksonomi hanya bisa memiliki satu nama.
e. Penamaan menggunakan Bahasa Latin.
f. Peraturan nomenklatur bersifat retroaktif (berlaku surut)
4. Binomial system
a. Definisi
Botanical nomenclature adalah sistem penamaan saintifik tumbuhan dimana
tumbuhan diberi nama ilmiah. Contoh: Mangifera indica (mangga)
- Sejarah:
▪ 1735-1737 -> Caroleus Linnaeus mempublikasi buku-buku taksonomi.
Contohnya “Systema Naturae” (1735) dan Genera Planterum (1737).
Sistem penamaan artifisial angiospermae berdasarkan karakteristik serbuk
sari.
▪ 1753 -> Caroleus Linnaeus mengenalkan sistem klasifikasi binomial di
bukunya “Species Planterum”
Tingkatan
- Divisi –phyta, mycota
- Class –opsida, -phyceae, -mycetes
- Order –ales, rosales
- Family –aeae
▪ Genus: kelompok organisme yang sama
▪ Spesies: bisa berkembangbiak
5. Nama marga
- Berdasarkan nama seseorang Linnaea (Linnaeus), Bauhinia (Bauhin)
Amaliea (Amalia)
- Berdasarkan nama tempat Araucaria, Arabis, Papuana
- Berdasarkan karakter penting: Zanthoxylon, Fissistigma, Crysophyllum
- Nama aborigin (nama asli)
6. Nama spesies
- Nama tempat
- Nama orang
- Karakter
- Kata benda dalam aposisi
-us, -um, -is-a-on,
Contoh: pyrus, allium, fissistigma
7. Tipifikasi
- Holotipe (
- Isotipe
- Syntipe
- Paratipe -> diambil dari tempat lain
- lectotipe
- Neotipe- spesimen baru dipilih
- epitipe

Anda mungkin juga menyukai