Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF SEKTOR UMKM DESA (STUDI

KASUS : PENGEMBANGAN DESA BABAKAN PEUTEUY,


KECAMATAN CICALENGKA)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Besar Ekonomi Desa


Semester Antara Tahun Akademik 2023

Disusun Oleh :
BERLIANA RAHMA PRAMUDIANI 10070321014
AMALIA PUTRI YOSEVA 10070321039
MUHAMMAD ERSYAH FADHILLAH 10070321087

PROGRAM STUDI PERENCAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
TAHUN 2023 M/144 H
1. PENDAHULUAN
Pada masa perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, Indonesia dituntut untuk
memanfaatkan peluang yang ada, salah satunya dengan pemberdayaan ekonomi kreatif
dalam mewujudkan masyarakat sejahtera (Setiawan, 2018). Ekonomi kreatif dan UMKM
menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan. Para pelaku
usaha dituntut untuk menemukan inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan
usahanya. UMKM perlu melakukan inovasi mulai dari produk, pemasaran, distribusi,
hingga sistem lainnya (Siagian & Cahyono, 2021).
Usaha mikro dan menengah atau UMKM adalah usaha produksi milik perorangan
atau organisasi usaha perorangan yang memenuhi kriteria yang ditentukan dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
UMKM merupakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional dan wadah
pembangunan sosial ekonomi masyarakat. Selain itu, UMKM juga berperan dalam
meningkatkan penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pengentasan
kemiskinan, pembangunan daerah, serta menciptakan struktur ekonomi nasional yang
seimbang dan merata. UMKM memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga
kerja, Tingginya kemampuan UMKM dalam menciptakan kesempatan kerja
mengindikasikan bahwa UMKM memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan
di seluruh wilayah.
Tapi di sisi lain, Usaha kecil dan menengah menghadapi banyak kendala, yaitu modal
kerja yang terbatas, sumber daya manusia lemah, tidak menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi. Pemberian informasi dan jaringan pasar, kemudahan akses pendanaan,
pendampingan serta peningkatan kapasitas teknologi informasi adalah upaya
peningkatan daya saing UMKM Indonesia. Pembinaan terhadap kelompok Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah dalam menggerakkan usaha-usaha ke arah tercapainya sasaran
pembangunan ekonomi yang berupa penciptaan kesempatan kerja dan pemerataan
pendapatan. Yang mengarahkan adanya suatu hasil atau pemerataan sejajar antar
wilayah, Ketidakseimbangan ekonomi cenderung terjadi di wilayah pedesan.
Oleh karena itu, ketidakseimbangan pembangunan khususnya di daerah pedesaan
perlu menjadi perhatian masyarakat maupun pemerintah. Di pedesaan sebagian besar
jumlah penduduknya berpendidikan rendah, hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di
sektor tradisional, infrastruktur dan akses pemerintahan masih terbatas. Karen Desa –
desa di Indonesia memiliki potensi sangat besar dalam mengembangkan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu faktor utama pendorong
perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.
Salah satu Desa yang berada di Jawa Barat yaitu lebih tepatnya Di Desa Babakan
Peteuy, Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. Desa tersebut terletak sekitar 51
km dari pemerintah Kabupatn Bandung dan sekitar 35 km dari pemerintah Provinsi
Jawa Barat. Desa Babakan Peuteuy mempunyai luas wilayah 419,47 Ha. Dengan batas
wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Dampit Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung
Sebelah Timur : Desa Tenjolaya Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung
Sebelah Selatan : Desa Cicalengka Wetan Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung
Sebelah Barat : Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung.
Potensi ekonomi lokal di Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka,
Kabupaten Bandung yang saat ini berkembang antara lain Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) untuk kelompok pengrajin bambu, tempat wisata perkemahan
yang berhasil memanfaatkan tanah carik desa di sebuah bukit yaitu Puncak Suji sebagai
tempat perkemahan, produk tahu dan tempe serta kerudung hasil kerajinan
masyarakat.
Adapun tujuan dari gagasan tertulis ini adalah Untuk mengetahui peranan dan
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian di
Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung.

2. KAJIAN TEORI
a) UMKM
UMKM adalah kegiatan usaha yang dijalankan oleh perseorangan atau individu,
rumah tangga, atau badan usaha skala kecil. Biasanya bisnis UMKM digolongkan
melalui pendapatan per tahun, jumlah karyawan, dan aset yang dimiliki. Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran dan posisi yang strategis dalam
perekonomian di Indonesia. UMKM berperan dalam menciptakan lapangan
pekerjaan dan menggerakkan roda perekonomian Indonesia serta mendistribusikan
hasil-hasil pembangunan ekonomi. UMKM adalah salah satu jenis usaha yang tahan
terhadap guncangan (shock) dan krisis. Hal ini dibuktikan pada sekitar tahun 1997
hingga 1999 di mana Indonesia mengalami krisis moneter tetapi UMKM justru
bertahan dan bahkan tumbuh.
Berbagai kegiatan dalam keseharian masyarakat di Indonesia tidak pernah bisa
dipisahkan atau lepas dari berbagai kegiatan dan layanan hasil kreasi UMKM.
Kegiatan harian kita biasanya akan dimulai dengan mencari sarapan atau makanan
ringan untuk bekal di kantor atau tempat kegiatan yang banyak dijajakan oleh
UMKM. Berbagai kebutuhan pokok rumah tangga juga banyak dijual di warung dekat
rumah hingga ke berbagai produk kerajinan atau produk kreatif lainnya yang dijual di
lokasi wisata, pertokoan hingga platform digital lainnya.
b) PENGEMBANGAN DESA
Pembangunan merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk tercapainya tujuan nasional yang
tercantum pada Pembukaan UUD 1945. Desa memiliki peranan penting dalam upaya
pembangunan nasional dikarenakan penduduk Indonesia cenderung bermukim di
wilayah pedesaan sehingga hal tersebut memberikan pengaruh yang cukup besar
dalam upaya penciptaan stabilitas nasional (Sa’dullah, 2016). Selain itu pula posisi
desa dinilai strategis dalam pembangunan negara karena desa menjadi dasar dalam
identifikasi permasalahan masyarakat hingga pada perencanaan serta realisasi tujuan
negara yang terdapat pada tingkat desa (Sidik, 2015). Pembangunan pedesaan adalah
menempatkan desa sebagai sarana pembangunan, sehingga tujuan untuk
mengurangi berbagai kesenjangan dapat diwujudkan.
c) EKONOMI KREATIF
Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru yang
mengutamakan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan
pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi. Dalam studi
ekonomi dikenal ada empat faktor produksi yakni sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan orientasi atau manajemen (Arjana 2016,227).
Sektor ekonomi kreatif terdiri dari 14 sub yaitu sektor periklanan, sektor
arsitektur, sektor pasar barang, sektor seni, sektor kerajinan, sektor desain, fesyen,
video, film dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan,
penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan peranti lunak, televisi dan radio,
riset dan pengembangan.Ekonomi kreatif digerakkan oleh kapitalisasi kreativitas
dan motivasi dalam menghasilkan produk dan jasa dengan kandungan kreatif
yang tinggi terhadap masukan dan keluaran aktivitas ekonomi
(KementrianKebudayaan dan Pariwisata 2010).
Istilah Ekonomi Kreatif bukanlah suatu yang asing bagi kita, akan tetapi
antara keduanya memiliki keterkaitan. Di mana kedua kata ini menjadi
pencetus atau penyelesaian masalah yang menghasilkan penciptaan nilai ekonomi
yang luar biasa dan lapangan pekerjaan yang baru melalui eksplorasi ide.
Ekonomi kreatif sudah termasuk di dalamnya aspek inovasi ide menjadi produk-
produk yang kreatif dan inovatif. Ekonomi Kreatif menekankan aspek
eksplorasi dan eksploitasi ide yang akan membawa kinerja ekonomi dan sosial
(inovasi) (Basri 2012,368). Pola-pola ekonomi yang terus berubah, inovasi
teknologi dan kreativitas ilmu pengetahuan juga telah menggeser orientasi
ekonomi, dari ekonomi pertanian, ke ekonomi industri, kemudian ke ekonomi
informasi dan akhirnya ke ekonomi kreatif (Suryana 2017, 3).Ekonomi kreatif
merupakan kegiatan ekonomi yang digerakkan oleh industri kreatif yang
mengutamakan peranan kekayaan intelektual. Industri kreatif itu sendiri digerakkan
oleh para entrepreneur (wirausaha), yaitu orang yang memiliki kemampuan
kreatif dan inovatif (Suryana 2017,3).

3. METODE PENDEKATAN
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
pendekatan literature review Dalam melakukan pengumpulan data penulis
mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan sistem pemasaran dan
pemasaran digital melalui data-data pendukung yang bersumber dari jurnal penelitian
baik nasional maupun internasional, buku-buku penunjang, surat kabar, dan majalah
Literature review seperti yang dijelaskan Cooper dalam Creswell (2010) memiliki
beberapa tujuan yaitu menginformasikan kepada pembaca hasil-hasil penelitian lain
yang berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan saat itu, menghubungkan
penelitian dengan literatur-literatur yang ada, dan mengisi celah dalam penelitian-
penelitian sebelumnya, literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran
penulis tentang beberapa sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet,
data gambar dan grafik dan lain lain) tentang topik yang dibahas. Studi literatur ini
mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh dan peran dari influencer marketing
terhadap salah satu dari strategi pemasaran digital dengan menggunakan media sosial.
Adapun metode dalam pengumpulan data yaitu Survei sekunder, melalui Studi
Literatur dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi berupa perkembangan Kota ,
pertumbuhan kota, pengembangan kota, kondisi lingkungan fisik dasar, ekonomi dan
lain-lain. Studi literatur dilakukan dengan internet, yaitu dalam website sebagai media
informasi elektronik yang membantu memberikan data yang dibutuhkan secara online.

4. HASIL PEMBAHASAN
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai peranan strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional. UMKM berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja. Selain itu, UMKM juga berperan dalam pendistribusian hasil-
hasil pembangunan. Keberadaan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah bukan hanya
dianggap sebagai tempat penampungan sementara bagi para pekerja yang belum masuk
ke sektor formal, tetapi juga sebagai motor pertumbuhan aktivitas ekonomi. Hal ini
dikarenakan jumlah penyerapan tenaga kerjanya yang demikian besar.
Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. Desa tersebut
terletak sekitar 51 km dari pemerintah Kabupaten Bandung dan sekitar 35 km dari
pemerintah Provinsi Jawa Barat. Desa Babakan Peuteuy mempunyai luas wilayah:
419,47 Ha. Desa Babakan Peuteuy saat ini sedang berkembangan pada Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM). Dari aspek potensi ekonomi lokal maka Desa Babakan
Peuteuy merupakan salah satu desa yang memiliki jumlah wirausaha cukup banyak.
Produk di Desa Babakan Peuteuy pun dinilai sangat variatif, mulai dari produk kesenian
hingga produk makanan. Dalam aspek produk kesenian, Desa Babakan Peuteuy memiliki
dua rukun warga yang terfokus dalam mengembangkan kerajinan bambu. Bambu diolah
sedemikian rupa sehingga nilai jualnya bertambah, seperti menjadi kerajinan surfing
board, pulpen, dan figura. Produk kerajinan bambu ini sudah dijual ke berbagai daerah
dan negara. Sementara itu, di Desa Babakan Peuteuy juga terdapat banyak wirausaha
konveksi kerudung. Salah satu wirausaha konveksi kerudung di Desa Babakan Peuteuy
sudah menjual kerudungnya hingga ke mancanegara, salah satunya Malaysia. Selain itu,
Desa Babakan Peuteuy juga memiliki pabrik yang terfokus di bidang pangan, yaitu pabrik
tahu dan pabrik tempe. Selain pabrik, banyak juga wirausaha rumahan di Desa Babakan
Peuteuy yang menjual kue-kue kering. Potensi lain yang ada di Desa Babakan Peuteuy
yaitu potensi wisata. Desa Babakan Peuteuy memiliki tempat wisata yang sedang
melalui proses pengembangan selama kurang lebih 2-3 bulan, yaitu Puncak Suji. Puncak
Suji merupakan tempat wisata yang umumnya digunakan pengunjung sebagai tempat
berkemah. Jumlah pengunjung yang datang ke Puncak Suji bersifat fluktuatif, biasanya
akan meningkat jika ada tanggal-tanggal penting atau perayaan tertentu seperti tahun
baru. Puncak Suji menawarkan pemandangan daerah Cicalengka dan sekitarnya yang
menawan. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri yang Puncak Suji miliki.
Akan tetapi dibalik potensi yang dimiliki desa ini, terdapat pula permasalahan yang
sedang dialami yaitu terkait aspek pemasaran. Pemasaran dengan metode konvensional
yang selama ini dilakukan memerlukan biaya tinggi, misalnya membuka cabang baru,
ikut pameran, pembuatan dan penyebaran brosur dan sebagainya. Selain itu belum
sistematisnya pengelolaan manajemen bisnis yang profesional, optimalisasi bahan baku
dan modal, pengelolaan usaha dengan modal minim, serta belum terpaparnya beberapa
wirausaha dengan digitalisasi. Permasalahan tersebut merupakan hal-hal yang bisa
dikatakan fundamental, sehingga jika permasalahan tersebut dapat diatasi, maka
kewirausahaan di Desa Babakan Peuteuy dapat berkembang lebih baik.
Adanya internet diharapkan menjadi instrumen pendukung dan penguat UMKM
berbasis ekonomi kreatif dalam mengembangkan bisnis dan memasarkan jualannya.
Akan tetapi, diketahui bahwa pengetahuan masyarakat terkait dengan berbagai peluang
usaha yang dapat dilakukan masih minim, sehingga menyebabkan masyarakat
mengalami ketertinggalan dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
dengan desa – desa lainnya.
Dalam konteks bisnis di sektor ekonomi kreatif, para pebisnis sangat dituntut
mempunyai kemampuan marketing dalam mengelola dan mengembangkan bisnisnya.
Ekonomi kreatif mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide
dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama.
Sedangkan faktor pendukung diantaranya adalah:
a) Promotion Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud
komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas
produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
b) Service Excellent (Pelayanan prima) adalah pelayanan yang memenuhi standar
kualitas yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan.
c) Customers Rewards (Pemberian hadiah) merupakan salah satu strategi
pemasaran dalam berbisnis agar mempertahankan kesetiaan pelanggan atau
konsumen dan sebagai daya tarik tersendiri.
d) Afiliasi atau Kemitraan adalah kontrak di antara para mitra perusahaan di mana
syarat dan ketentuan kemitraan dinyatakan secara jelas termasuk rasio bagi hasil,
kewajiban, aset, investasi, dan lainnya.
e) Modal Sosial Modal social adalah merupakan hubungan-hubungan yang tercipta
dan norma-norma yang membentuk kualitas dan kuantitas hubungan sosial dalam
masyarakat dalam spectrum yang luas, yaitu sebagai perekat sosial (social glue)
yang menjaga kesatuan anggota masyarakat (bangsa) secara bersama- sama.
Konsep promosi (promotion) adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang di
maksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas
produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan. Promosi dapat dilakukan dimulai dari obrolan teman
atau keluarga, dari media cetak, dari papan reklame atau papan billboard di jalan, dari
radio, dari televisi, dari internet, dan masih banyak lagi.
Berkembangnya internet menjadi sarana yang efisien untuk membuka jalur
pemasaran model baru bagi produk UMKM dalam upaya peningkatan ekonomi lokal.
Melalui pemanfaatan akses internet yang dilakukan UMKM, disamping biayanya relatif
murah, penyebaran informasi akan lebih cepat dan jangkauannya lebih luas, terutama di
Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung yang memiliki akses
terbatas terkait dengan promosi produknya. Maka penggunaan internet akan menjadi
salah satu sarana promosi potensi lokal antara lain usaha pengrajin bambu, tempat
wisata perkemahan, tahu dan tempe serta produk kerudung.
Dari hal diatas, maka dapat dilakukan upaya – upaya untuk mengatasi permasalahan
yang terjadi dan mengembangkan potensi yang telah dimiliki Desa Babakan Peuteuy
berbasis ekonomi kreatif dengan meningkatkan kualitas SDM. Meningkatkan kualitas
Masyarakat Desa Babakan Peuteuy dilakukan dengan memberi pembekalan atau
pelatihan terkait pengembangan produk UMKM seperti:
1. Kualitas produk dan tenaga pembukuan keuangan yang di legalkan
2. Pemasaran dan promosi online
3. Kredit rendah untuk menambah modal usaha
4. Pembaruan alat produksi yang lebih canggih dan efisien
5. Pembelian secara kredit
6. Mencari pasar baru dan penyedia bahan baku yang lebih besar
7. Menjaga aset dengan baik
Dengan adanya Upaya tersebut, diharapkan Masyarakat dapat mengikuti program
pengembangan UMKM kreatif ini baik yang diadakan baik oleh pemerintah & swasta.
DAFTAR PUSTAKA

Agunggunanto, E.Y., Arianti, F., Kushartono, E.W. and Darwanto, D., 2016.
Pengembangan desa mandiri melalui pengelolaan badan usaha milik desa
(BUMDes). Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis, 13(1)
Azzah Azizah As-Sahih, R. O. A. A., 2016. STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM PEDESAAN
MENUJU ENTREPRENEURS VILLAGE PADA PASAR GLOBAL. pp. 1 - 22.
Hakim, R. M. A., 2021. PEMETAAN POTENSI UMKM DI DESA PANENJOAN, KABUPATEN
BANDUNG, JAWA BARAT. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat ,
10(3), pp. 1 - 5.
Hamzah, A., 2022. STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM DESA CIBINGBIN MENUJU
ENTREPRENEURS VILLAGE BERBASIS SUMBERDAYA ALAM. Jurnal Pengabdian
Dinamika, 9(2), pp. 1 - 9.
Hariyanti, N.T. and Wirapraja, A., 2018. Pengaruh influencer marketing sebagai strategi
pemasaran digital era moderen (Sebuah studi literatur). Eksekutif, 15(1), pp.133-
146
Hasan, M., Noercahyo, A., Rani, A.E., Salsabilla, N.A. and Izzati, S.N., 2021.
Pengembangan ekonomi kreatif sektor UMKM di masa pandemi covid-19. Jurnal
ekonomi pendidikan dan kewirausahaan, 9(2), pp.125-138.
Jefri, U. and Ibrohim, I., 2021. Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) Berbasis Ekonomi Kreatif di Kecamatan Puloampel Kabupaten Serang
Banten. Jurnal Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo, 7(1), pp.86-100.
Kharisma, B., 2019. PERAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) DALAM
PEMANFAATAN INTERNET: STUDI KASUS DI DESA BABAKAN PEUTEUY,
KECAMATAN CICALENGKA KABUPATEN BANDUNG. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana, 9(3), pp. 217 - 233.
Soenarjanto, B., 2022. Strategi Pengembangan UMKM Desa Pekarungan Berbasis
Analisis SWOT. ULIL ALBAB: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, pp. 1 - 13.
Setiawan, S., 2018. Prospects and competitiveness in creative economy: Evidence from
Indonesia. International Journal of Research in Business and Social Science (2147-
4478), 7(2), pp.47-56.
Siagian, A.O. and Cahyono, Y., 2021. Strategi Pemulihan Pemasaran UMKM di Masa
Pandemi Covid-19 Pada Sektor Ekonomi Kreatif. Jurnal Teknologi Dan Sistem
Informasi Bisnis, 3(1), pp.206-217.
Sudrartono, T., Nugroho, H., Irwanto, I., Agustini, I.G.A.A., Yudawisastra, H.G., Amaria,
H., Witi, F.L., Nuryanti, N. and Sudirman, A., 2022. Kewirausahaan UMKM Di Era
Digital.
Wahyuningsih, S. and Satriani, D., 2019. Pendekatan Ekonomi Kreatif Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi. IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 8(2), pp.195-
205.

Anda mungkin juga menyukai