KLINIK KORPRI BALIKPAPAN
Jl. Tata Praja Rt. 23, Kec, Balikpapan Selatan, Telp. 0542-87321
Menimbang :
Mengingat :
i.
Email : klinik.korpribpn@gmail.com
SURAT KEPUTUSAN
PENANGGUNG JAWAB KLINIK KORPRI BALIKPAPAN
Nomor : 27 /K.KORPRI-Bppn/SK-Akr/VII/2023
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS.
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
PENANGGUNG JAWAB KLINIK KORPRI BALIKPAPAN
. Bahwa pelayanan medis klinik dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien;
. Bahwa pelayanan medis klinik perlu memperhatikan mutu dan kesclamatan
pasien;
Bahwa untuk menjamin pelayanan medis dilaksanakan sesuai kebutuhan
pasien, bermutu dan memperhatikan keselamatan pasien, maka perlu
ditetapkan kebijakan pelayanan medis di Klinik Korpri Balikpapan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik;
. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Klinik, Klinik Pratama, Tempat praktek Mandiri Dokter,
dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi;
. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 514 tentang Panduan Praktis Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
Dipindai dengan CamScannerJl. Tata Praja Rt. 23, Kec. Balikpapan Selatan, Telp. 0542- 877321
Br. ge. KLINIK KORPRI BALIKPAPAN
Email : klinik:korpribpn@gmail.com
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK KORPRI BALIKPAPAN
Kesatu
Kedua
Ketiga
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS DI KLINIK KORPRI
BALIKPAPAN
: Menetapkan Kebijakan Pelayanan Medis di Klinik Korpri Balikpapan seperti
tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
keputusan ini
: Menetapkan Kebijakan Pelayanan Medis di Klinik Korpri Balikpapan
tethadap 144 penyakit yang biasa ditangani oleh Klinik Korpri Balikpapan
: Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari _terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :Balikpapan
Pada tanggal: 24 Juli 2023
Dipindai dengan CamScannera
KLINIK KORPRI BALIKPAPAN
Jl. Tata Praja Rt. 23, Kec. Balikpapan Selatan, Telp. 0542- 877321
Email : klinik.korpribpn@gmail.com
LAMPIRAN :
KEPUTUSAN PJ KLINIK KORPRI
NOMOR : 27/K.KORPRI-Bppn/SK-Akr/VI1/2023,
TENTANG:KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS
KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS DI KLINIK KORPRI BALIKPAPAN
A. PENDAFTARAN PASIEN
2
2
2
°
Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Semua tahap pelayanan terhadap pasien daoat dilakukan secara manual.
3. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria.
4.
5, Identifikasi pasien harus dipastikan minimal dengan cara identifikasi sebagai berikut:
Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.
a. Nama Pasien
b. Tempat/Tanggal Lahir
c. Alamat tempat tinggal
d. Nomor RM
Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan informasi lain yang
dibutubkan masyarakat meliputi:
a. Tarif Pelayanan
b. Jenis pelayanan
c. Informasi rujukan
e
. Informasi tentang kerja sama dengan fasilitas kesehatan lain harus dapat disediakan
di tempat pendaftaran
Hak dan Keawajiban pasien harus dipethatikan pada keseluruhan proses pelayanan
yang dimulai dari pendaftaran,
Hak dan Kewajiban pasien sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Pasal
52
Kendala fisik, Bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasikan dan
ditinjaklanjuti.
Dipindai dengan CamScannerKLINIK KORPRI BALIKPAPAN
Jl. Tata Praja Rt. 23, Kec. Balikpapan Selatan, Telp. 0542-87321.
Email : klinik.korpribpn@gmail.com
B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN DAN RENCANA LAYANAN
1. Kajian awal dilakukan secara paripuma oleh tenaga yang kompeten melakukan
pengkajian,
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan kajian
lain oleh tenaga profesi keschatan sesuai dengan kebutuhan,
3. Proses kajian dilakukan mengacu pada standar profesi dan standar asuhan,
4, Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang
tidak perlu,
5. Informasi kajian medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan lain wajib
diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis,
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah standar prosedur operasional,
7. Pasien dengan kondisi gawat darurat dan beresiko tinggi harus diprioritaskan dalam
pelayanan
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan professional
yang kompeten,
9. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus tersedia,
10. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan layanan harus
dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang,
.Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan professional yang
memenuhi persyaratan,
12. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan peralatan dan
tempat yang memadai,
13, Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas,
14, Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang
dibakukan,
15. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan dan
pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratifdalam tim layanan yang terpadu,
16, Rencana layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkan pasien,
17. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis,social,
spiritual, dan memperlihatka tata nilai budaya pasien,
18. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan memperhatikan
efisiensi sumber daya,
Dipindai dengan CamScannerMe KLINIK KORPRI BALIKPAPAN
| Jl. Tata Praja Rt. 23, Kec. Balikpapan Selatan, Telp. 0542- 877321
Email : klinik.korpribpn@gmail.com
19, Resiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasikan,
20. Efek samping dan resiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diinformasikan
kepada pasien,
21. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis,
22. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedurr pelayanan medis,
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi; pelayanan medis, keperawatan,
kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain,
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan,
4, Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis,
5, Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis,
6. Tindakan medis/pengobatan yang beresiko wajib diinformasikan pada pasien sebelum
mendapatkan persetujuan,
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (inform consent) wajib
didokumentasikan,
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi dan ditindaklanjuti,
9, Evaluasi haus dilakukan terhadap pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut,
10, Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur
pelayanan pasien gawat darurat,
11. Kasus-kasus beresiko tinggiharus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus
beresiko tinggi,
12. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan isolasi terhadap terjadinya infeksi harus
ditangani dan memperhatiakn prosedur pencegahan (kewaspadaan soaial)
13. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian
obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptic,
14. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indicator yang jelas,
15, Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan,
16. Keluhan pasien/ keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindaklanjuti,
17. Penulisan Rekam Medis harus lengkap dan terencana untuk menghindari pengulangan
yang tidak perlu,
Dipindai dengan CamScannerKLINIK KORPRI BALIKPAPAN
}1. Tata Praja Rt. 23, Kec. Balikpapan Selatan, Telp. 0542- 877321
Email : klinik.korpribpn@gmail.com
18. Perawat/paramedis wajib mengingatkan dokter jika terjadi pengulangan yang tidak
perlu,
19. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
Perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai dengan
pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya,
20. Pasien bethak untuk menolak pengobatan,
21. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana keschatan lain,
22. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun rujukan dipandu oleh prosedur yang
baku,
23. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi tentang
hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan dan tanggung jawab
mereka berkenaan dengan penolakan pengobatan atau rujukan,
24, Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku,
25. Jenis anestesi yang dilakukan adalah anestesi local,
26, Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang kompeten,
27. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan inform consent,
28. Status fisiologis pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi pembedahan,
29. Pendidikan/penyuluhan Kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan rencana
ayanan.
. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN
. Pemulangan pasien rawat inap dipandu olch prosedur yang baku,
. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan pemulangan/rujukan,
. Umpan balik dari fasiitas rujukan wajib ditindaklanjuti oleh dokter yang menangani,
. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, Klinik wajib memberikan altemative pelayanan,
. Rujukan pasien harus disertai dengan resume Klinis,
aee-weNE
. Resume Klinis meliputi: nama pasien, kondisi pasien, prosedur/tindakan yang telah
dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut,
. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan,
x
8. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi ole hang kompeten,
Dipindai dengan CamScannerGe. KLINIK KORPRI BALIKPAPAN
JL. Tata Praja Rt, 23, Kec. Balikpapan Selatan, Telp. 0542- 877321
Email:
ik.korpribpn@gmail.com
9. Kriteria merujuk pasien sesuai dengan pedoman pelayanan,
10. Pada saat pemulangan pasien/keluarga pasien harus diberi informasi tentang tindak
lanjut setelah kepulangan pasien.
PENANGGUNG JAWAB
PRI BALIKPAPAN
fisabeth Rassi, MARS
Dipindai dengan CamScanner