Anda di halaman 1dari 4

"Wisata Alam Viral Tempat

Syuting Film Horror Indonesia"

Plunyon Kalikuning merupakan salah satu tempat wisata alam


yang ada di Yogyakarta yang juga menjadi salah satu destinasi
wisata alam di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM)
berpemandangan alam memesona. Plunyon saat ini dikelola
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kali Kuning Park Umbulharjo
dan menjadi salah satu sumber pendapatan desa setempat.
Beberapa tahun terakhir, Plunyon memang sedang hits terutama di
kalangan pegowes yang kerap memilih mengabadikan foto di atas
jembatan tersebut. Pengunjung yang datang bisa menikmati
panorama alam lereng Gunung Merapi sekaligus lanskap perbukitan
dan pepohonan pinus yang menyegarkan mata. Adapun salah satu
ikon destinasi di sana adalah Jembatan Plunyon.

Plunyon Kalikuning memiliki sejarah yang panjang. Plunyon dikenal luas dengan jembatan ikoniknya yang
dibangun pada 1982 silam. Dahulu, Kali Kuning menjadi salah satu objek wisata yang dikenal bisa untuk
outbond, berkemah dan susur sungai sampai ke Kaliadem. Di dalam Kali Kuning, terdapat jembatan yang
berfungsi sebagai irigasi, dengan panjang sekitar 700 meter. Jembatan yang barat direnovasi lagi karena
terkena dampak letusan Merapi 2010. Sedangkan, jembatan bagian timur tidak terkena dampak letusan
gunung. Dibangunnya Plunyon Kalikuning pada tahun 1982 hingga 1983 silam merupakan bukti bahwa
bangunan-bangunan di dalam daerah tersebut bukan peninggalan Negara Belanda. Lokasi tersebut dipenuhi
batu-batu licin. Oleh karena itu, dinamakan Kali Kuning sesuai warnanya. Namun, setelah erupsi Merapi 2010,
yang meluluh lantahkan keadaan wisata di sana, lokasi tersebut kemudian tertutup batuan erupsi hingga
akhirnya disebut Plunyon karena licin. Seiring dengan berjalannya waktu, area Plunyon Kalikuning kembali
menghijau. Jembatan yang dulunya terkena erupsi, kini masih kokoh menghias area wisata ini. Juga
keindahan alam yang terpampang di lokasi wisata kalikuning ini terlihat mempesona, ditambah juga dengan
adanya perbukitan, aliran sungai yang curam serta banyaknya pohon pinus menjadi sajian alam yang
menyejukan.
Awal mula terkenalnya Plunyon berkaitan dengan Plunyon
sebagai tempat syuting film. Namun, pada awalnya Plunyon
Kalikuning sempat menjadi tempat wisata yang cukup terkenal di
Jogja. Namun pada tahun 2006 tempat ini hancur terkena awan
panas dan lahar dingin Merapi. Berlanjut dengan erupsi tahun 2010.
Saat ini sisa-sisa keindahan Plunyon Kalikuning bangkit kembali. Hal
tersebut di dukung pula karena rilisnya sebuah film KKN Desa
Penari pada tahun 2022 yang salah satu adegan syuting nya
dilaksanakan di Plunyon Kalikuning. Film tersebut cukup
menggemparkan masyarakat bahkan memiliki jumlah tayangan yang
cukup tinggi sehingga Plunyon Kalikuning dibentuk lagi menjadi
tempat wisata yang menarik dan meningkatkan rasa penasaran para
pengunjung.

Suasana di Plunyon Kalikuning memang tidak luput dari hal


mistis. Khusunya di area jembatan. Tetapi masih bisa dirasakan
suasana asri dan sejuk yang disuguhkan oleh Plunyon Kali
Kuning. Suasana dalam Plunyon Kalikuning adalah hal yang
dicari oleh orang-orang. Keistimewaan Plunyon Kali Kuning ini
adalah pada keindahan alamnya yang masih alami. Suasana
disana termasuk tenang karena area Plunyon penuh dengan
pepohonan tinggi dengan aneka jenis tumbuhan. Pemandangan
alam yang jarang dijamah manusia masih terasa kental. Tak
hanya suasana sejuk yang terasa di Plunyon Kali Kuning,
pengunjung yang datang bisa menikmati panorama alam lereng
Gunung Merapi sekaligus lanskap perbukitan dan pepohonan
pinus yang menyegarkan mata.

Banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan di Plunyon Kalikuning. Selain menikmati keindahan alam yang
disuguhkan di Plunyon Kalikuning, pengunjung dapat mengunjungi beberapa spot menarik di Plunyon
Kalikuning. Terdapat jembatan yang menjadi ikon wisata Plunyon Kalikuning karena jembatan ini pernah ada
di scene film horror KKN Desa Penari. Bentuk bangun jembatan yang khas, berbentuk tinggi menjulang,
dibangun dengan konstruksi dinding tebal yang didominasi batu, dan berbentuk meliuk-liuk. Persis dengan
bangunan khas Belanda. Tidak jarang lokasi ini dijadikan tempat foto bagi para calon pengantin. Lalu ada
wahana titian kayu, titian ini menggantung di antara pepohonan tinggi yang ada di bantaran Kali Kuning
sehingga pengunjung yang menaikinya langsung bisa melihat pemandangan dasar sungai dan pemandangan
Plunyon keseluruhan. Pengunjung juga dapat mendengarkan kicauan burung yang merdu karena Plunyon
terdapat tempat habitat beberapa satwa. Tidak jarang tempat ini menjadi area outbond bagi rombongan
wisatawan.
Plunyon Kalikuning yang saat ini ramai dikunjungi masyarakat karena ingin memenuhi rasa
penasaran mereka, berawal karena suatu adegan film KKN Desa Penari yang dilaksanakan di Plunyon
Kalikuning salah satunya yaitu di bagian jembatan. Pada adegan tersebut, menceritakan mengenai 3
mahasiswa yang bertujuan menemui kepada desa untuk survey lokasi KKN nya. Penonton merasa
takjub dengan pemandangan indah yang asri disana. Hawanya yang sejuk dan menenangkan juga
mendorong keingintahuan mereka mengenai Plunyon Kalikuning. Itulah mengapa banyak dari mereka
yang memiliki keinginan untuk mengunjungi Plunyon Kalikuning.

Ada kisah mistis yang sempat terjadi di daerah Plunyon Kalikuning. Cerita mistis tempat ini terjadi
sudah cukup lama saat pembangunan untuk wisata alam. Saat itu orang yang bekerja berasal dari
Demak, Jawa Tengah. Pekerja itu mengaku pernah melihat pocong di bawah jembatan.
"Kebetulan yang bangun ini dari Demak, kejadian itu dilihatin pocongan itu. Diketahui di kamar mandi di
bawah, pertama awal dibuka.” ungkap penjaga area wisata Plunyon Kalikuning.

Akses menuju Plunyon Kalikuning cukup rumit, mengingat tempat tersebut jauh dari saerah perkotaan.
Jika tertarik berkunjung, kamu dapat mendatangi Plunyon Kalikuning di Desa Umbulharjo, Kecamatan
Cangkringan, Kaliurang Timur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk sampai ke
lokasi, dibutuhkan waktu sekitar 50 menit hingga satu jam, dengan jarak sekitar 24 kilometer dari pusat
kota Yogyakarta. Jika berangkat dari pusat kota Yogyakarta yakni Malioboro, kamu bisa langsung
mengarah ke Jalan Kaliurang. Adapun rute lengkapnya menurut Google Maps, jalan dari Malioboro ke arah
selatan menuju Jalan Perwakilan. Setelah melewati Hasian Malioboro Motel, belok kiri ke Jalan Mataram.
Kemudian belok kanan menuju Jalan Abu Bakar Ali. Sekitar 550 meter, belok kiri ke Jalan Yos Sudarso.
Selanjutnya, gunakan jalur tengah untuk belok sedikit ke kanan menuju Jalan Faridan Muridan Noto.
Lalu, belok kiri menuju Jalan Suroto. Setelah sekitar 1,2 kilometer (km), ambil jalan keluar pertama di
putaran menuju Jalan Terban. Setelah melewati KFC di sebelah kanan, langsung saja belok kanan menuju
Jalan Persatuan. Kemudian, lurus terus untuk tetap berada di Jalan Kaliurang. Naik lagi hingga belokan ke
kiri ke arah Lava Tour atau Umbulharjo, lalu belok kiri setelah sampai sekitar 100 meter dari pos
tersebut. Selanjutnya, kamu akan menemukan pertigaan dengan pohon beringin kecil. Lalu, belok kanan
dan terus lurus sampai mentok di lokasi tujuan yakni Jembatan Plunyon.
Untuk tiket masuk kesana tergolong cukup murah.
Rp 10.000 untuk tiket masuk kawasan wisata Plunyon Kalikuning per-orang, Rp 2.000 untuk parkir motor,
Rp 5.000 untuk parkir mobil. Dengan harga tiket ini, para pengunjung sudah dapat menjelajahi indahnya
Plunyon Kalikuning. Para pengunjung juga dapat mendatangi banyak spot foto di kawasan Plunyon Kalikuning
yang menarik.

Kesan pengunjung adalah salah satu hal yang dapat menggambarkan tempat wisata ini. Wisata ini
kerap dijuluki sebagai tempat yang cocok untuk healing dan berkumpul bersama teman, pasangan,
hingga keluarga. Perjalanan dari parkiran hingga destinasi dihiasi oleh peopohonan yang hijau nan
indah. Oleh karena itu, para pengunjung cukup puas dengan panorama yang dijumpainya. Petugas yang
ada di Plunyon juga ramah, sehingga pengunjung juga nyaman dengan pelayanan yang diberikan.
Menurut para pengunjung, tempat ini cocok untuk orang yang ingin menghilangkan penat dengan
melihat pemandangan alam. Tidak lupa juga harga tiket di Plunyon masih terjangkau.

Para pengunjung juga mengungkapkan beberapa ketidakpuasannya. Plunyon Kalikuning metupakan area
yang belum banyak direnovasi. Jembatannya masih alami dan jalan menuju destinasi pun juga. Terdapat
beberapa area Plunyon yang rawan bahaya. Sepetti pada jembatan, atau jalan menyusuri sungai. Orang
tua dihimbau untuk mengawasi anak-anaknya. Wisata ini juga tidak dianjurkan untum orang dengan usia
tingkat lanjut karena aksesnya yang sulit. Mengingat tempat ini outdoor, pengunjung juga banyak
merasakan terik matahari yang terlalu menyengat hingga langit yang terlalu berawan sampai
pemandangan sulit terlihat. Pengunjung juga mengatakan bahwa tempat ini tidak akan nyaman bagi
orang yang takut dengan ketinggian. Benerapa daerah juga rawan longsor.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai