Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat
data dikumpulkan setiap hari dari pasien rawat inap, rawat jalan, dan rawat
minggu, bulan, dan lain lain. Informasi dari statistik Rumah Sakit digunakan
secara rutin disebut sebagai data rutin. Sementara data yang didapatkan dari
pengumpulan data yang sifatnya temporer, atau sewaktu saja disebut data
menggunakannya, maka data yang dipakai adalah data sekunder. Hal ini
dikatakan bahwa data yang dipakai adalah data primer. Jadi pembedaan data
primer dan sekunder lebih dikaitkan dengan sumber datanya. Data primer
adalah data yang diperoleh dari proses pengumpulan yang dilakukan sendiri
langsung dari sumber datanya yaitu sumber yang diteliti. Data sekunder
adalah data yang diperoleh dari institusi yang telah mengumpulkan datanya,
jadi tidak langsung dikumpulkan dari sumber data yaitu subjek yang diteliti.
Data yang diperoleh melalui pengukuran pada satu subjek atau individu
disebut sebagai data individu. Manfaat statistik rumah sakit sebagai berikut:
akreditasi.
biaya pelayanan.
Idealnya dalam satu periode, satu tempat tidur rata – rata dipakai
40 – 50 kali.
dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah di isi ke saat terisi
Standar tempat tidur kosong atau tidak terisi ada pada kisaran 1–
3 hari.
digunakan yaitu Bed Occupancy Rate (BOR). Bed Occupancy Rate (BOR)
tidur pada satuan waktu tertentu di unit rawat inap. Data BOR ini dapat
masyarakat. Angka BOR yang tinggi (lebih dari 85%) menunjukkan tingkat
sakit atau penambahan tempat tidur. Nilai indikator BOR yang ideal adalah
1. Sebelum Pandemi
ayat (4) Jumlah tempat tidur minimal 400 (empat ratus) buah.
19.
2) Rumah Sakit UPT Vertikal yang berada pada zona 2:
19.
19.
3. Sesudah pandemi